Disusun Oleh:
(7173210024)
MANAJEMEN A 2017
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
tugas makalah Konsumsi, Tabungan, dan Investasi guna memenuhi salah satu
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat berharap saran
dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
BAB I : PENDAHULUAAN
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan ................................................................................................ 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
3. Mengetahui Multiplier
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
Pada tingkat pendapatan nasional pertahunnya sebesar Rp.100 M.
Besarnya konsumsi sebesar Rp.95 M per tahun. Pada tingkat pendapatan nasional
sebesar Rp. 120 M pertahun besarnya konsumsi pertahunnya Rp. 110 M, Carilah
fungsi konsumsi, gambarkan fungsi konsumsi, cari keseimbangan pendapatan
nasional pada tingkat Y berapa ?
MPC = dc : dy = (C2 – C1) : (Y2 –Y1) = (110 – 95) : (120 – 100) = 0.75
C = a + by
95 = a + 0.75 (100)
95 = a + 75
a = 20
Y=C
Y = 20 + 0.75y
0.25y = 20
y = 80
Y=C
C = 20 + 0.75y
Pendapatan Keseimbangan,
Y=C+I
S=I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
Contoh :
Diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0.75y, besarnya investasi pertahun I =
40, cari besarnya pendapatan nasional equilibrium (keseimbangan) ?, cari
besarnya konsumsi equilibrium ?, dan cari besarnya saving equilibrium ?.
Jawab : Y = C + I
Y = 20 + 0.75Y + 40
0.25Y = 60
0.25Y = 60
C = 20 + 0.75y
C = 20 + 0.75 (240)
S=Y–C
Pendapatan Keseimbangan,
Y=C+I+G
S+T=I+G
Contoh :
Dijawab : Y = C + I + G
C = 50 + 0.75Y
I = 20
G = 15
Y = 50 + 0.75Y + 20 + 15
Y = C + I + G = 85 + 0.75Y
0.25Y = 85
Ye = 340
Formula lainnya untuk menghitung pendapatan nasional
Diketahui : a). Y = C + I + G
b). C = a + bYd
c). Yd = Y + tr – tx
Y=C+I+G
Y = a + bYd + I + G
Y = a + b (Y + tr – tx) + I + G
Y = a + bY + btr – btx + I + G
Y – bY = a + btr – btx + I + G
Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )
Ki = 1 = 1
(1 – b ) (1 – MPC)
Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )
Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )
Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )
Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )
Maka dY = = 1
dI (1 – b )
Maka Ki = 1
(1 – b )
Y = 500 + 0.90Y
Y = 5000 (NIE)
C. Multiplier
Kita tahu bahwa Y/Y=1 dan C/Y = MPC sehingga persamaan dapat
ditulis kembali menjadi:
∆𝐼 𝐼 ∆𝑌 1
1 = 𝑀𝑃𝐶 + atau = 1 − 𝑀𝑃𝐶 atau = .
∆𝑌 𝑌 ∆𝐼 1−𝑀𝑃𝐶
∆𝑌 1
𝑘𝑖 = =
∆𝐼 1−𝑀𝑃𝐶
Oleh karena MPC+MPS =1, maka rumus multiplier investasi di atas juga
dapat diltuliskan dalam hubungannya dengan MPS, yaitu bahwa:
1 1
𝑘𝑖 = =
1 − (1 − 𝑀𝑃𝑆) 𝑀𝑃𝑆
Ini berarti bahwa seberapa seberapa besar tambahan Investasi ( ΔI) bisa
merubah Pendapatan Nasional (Y) sangat dipengaruhi oleh “multiplier effect”
dari tambahan investasi tersebut (ki). Sedangkan Multiplier Effect sendiri besarnya
dipengaruhi oleh tingkat MPC atau MPS seperti telah dituliskan pada rumus di
atas.
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki
pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C)
sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T. Jika ada perubahan berupa
tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional yang
baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6?
Jawaban contoh soal di atas adalah sebagai berikut:
Y=C+I
Rp.170 T = Rp.150 T + Rp.20 T
bila ada ΔI = Rp.10T, maka
Y’ = Y + ΔY = C + I + ΔY
Oleh karena ada proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonomian
maka,
ki = Y/I; atau Y = I . ki.
Rumus ki jika diketahui MPC adalah
1 1 1
𝑘𝑖 = = = = 2,5
1 − 𝑀𝑃𝐶 1 − 0,6 0,4
Jika kita masukkan ke rumus-rumus di atas,
ΔY = ΔI . ki
Y = Rp. 10 T . 2,5
Y = Rp. 25 T
Dengan demikian,
Y’ = C + I + ΔY
Y’ = Rp.150 T + Rp. 20 T + Rp. 25 T
Y’ = Rp. 195 T
Bila setelah dikurangi depresiasi Nilai tambahan Investasi positif (+) maka
terjadi kenaikan investasi dalam perekonomian tersebut di tahun itu. Sebaliknya,
jika nilai tambahan Investasi negative (–) maka terjadi penurunan investasi di
tahun tersebut. Jika penambahan investasi berdampak meningkatkan pendapatan
nasional (Y) dengan berlipat ganda maka penurunan investasi juga akan
menurunkan (Y) dengan berlipat ganda juga.
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki
pendapatan nasional (Y) sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C)
sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar Rp 20 T, maka jika ada perubahan
berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah Pendapatan Nasional
yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut adalah 0,6
dan depresiasi pertahun sebesar 2%?
Kita lihat bahwa ada depresiasi, sehingga investasi yang diketahui dalam
soal belum net investment. Karenanya, perlu dihitung dulu net investmentnya.
Net Investment = ΔI – Depresiasi
Depresiasi = Y x %Depresiasi
Depresiasi = Rp. 170 T x 2% = Rp. 3,4 T
Sehingga, Net Investment = Rp.10 T – Rp.3,4 T = Rp. 6,6 T (berarti “penambahan
investasi)
Dengan cara yang sama seperti di atas, maka kita dapat menghitung besar
pendapatan nasional yang baru saat ada net investment sebesar Rp. 6,6 T
Y’ = C + I + ΔY
= C + I + [Δ I . ki]
= C + I + [Δ I . 1/ (1-MPC)]
= 150T + 20 T + [ 6,6 T x1/0,4 ]
= Rp. 186,5 T
Sebagai catatan, I di sini adalah net investment, bukan lagi perubahan
investasi saat belum ada depresiasi.
∆𝑌 1 1
Sehingga ∆𝐺 = 1−𝑐 = = 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ = 𝑘𝐺
1−𝑀𝑃𝐶
∆𝑌 −𝑐 −𝑀𝑃𝐶
Sehingga = = = 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 = 𝑘𝑇𝑥
∆𝑇𝑥 1−𝑐 1−𝑀𝑃𝐶
Sementara itu, Saat ada perubahan transfer payment (Tr) (dan variable
yang lain dianggap konstan/cateris paribus) maka pendapatan nasional setelah
perubahan (Y’) dapat ditulis sebagai berikut:
∆𝑌 𝑐 𝑀𝑃𝐶
Sehingga ∆𝑇𝑟 = 1−𝑐 = = 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 = 𝑘𝑇𝑟
1−𝑀𝑃𝐶
e. Multiplier Lainnya
Dalam perekonomian 4 sektor, pendapatan nasional juga dipengaruhi oleh
ekspor dan impor, sehingga dapat pula dihitung multiplier ekspor dan impor.
Dengan cara yang sama, berikut rumus multiplier ekspor dan impor
𝑌 1
= = 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑜𝑟 = 𝑘𝑋
𝑋 1 − 𝑐 − 𝑚
𝑌 1
= = 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑖𝑚𝑝𝑜𝑟 = 𝑘𝑀
𝑀 1 − 𝑐 − 𝑚
1
𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 = 𝑘𝑐 =
1−𝑀𝑃𝐶+ 𝑚
1
𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝑘𝐼 =
1 − 𝑀𝑃𝐶 + 𝑚
1
𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ = 𝑘𝐺 =
1 − 𝑀𝑃𝐶 + 𝑚
−𝑀𝑃𝐶
𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 = 𝑘𝑇𝑥 =
1 − 𝑀𝑃𝐶 + 𝑚
𝑀𝑃𝐶
𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 = 𝑘𝑇𝑟 =
1 − 𝑀𝑃𝐶 + 𝑚
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Y=C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + By
Y=C+I
S=I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
3. Pendapatan Nasional Keseimbangan pada perekonomian 3 sektor
Y=C+I+G
S+T=I+G
Y = C + I + G + (X-M)
DAFTAR PUSTAKA
http://nailasuhada-m.blogspot.com/2012/04/pola-konsumsi-tabungan-dan-
investasi.html
https://www.scribd.com/archive/plans
https://yusiasmara.files.wordpress.com/2015/05/bab-viii-multiplier.doc
http://putreeoktaviani.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pendapatan-nasional-
keseimbangan.html