Anda di halaman 1dari 14

Pengantar Ekonomi Makro

pendapatan Nasional
Keseimbangan
Kelompok 5
Desry situngkir 7213540029
Jaiton habeahan 7213540012
Juan sibarani 7212540011
Syarifiah 7213540003
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan rumah tangga.
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai jika Y = AE. Sehingga syarat keseimbangan pada
perekonomian dua sektor adalah Y = C + I. Pada setiap pendapatan nasional berlaku persamaan Y = C + S.
Sehingga berlaku persamaan Y = C + I

Y=C+S–

S = 1 → Sehingga syarat keseimbangannya S = I

Pendekatan penghitungan pendapatan nasional keseimbangan dengan dua cara yaitu :

a) Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b) Suntikan = bocoran : I = S

Angka pengganda pada perekonomian dua sektor adalah investasi.


Perekonomian tiga sektor adalah suatu ekonomi dimana pelaku-pelaku ekonominya dibedakan atas tiga
golongan, perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah. Perekonomian tidak melakukan aktivitas ekspor dan
impor.
Syarat keseimbangan perekonomian tiga sektor Perekonomian tiga sektor akan seimbang pada pendapatan
nasional apabila penawaran agregat sama dengan permintaan agregat atau Y = C + I + G, dimana Y adalah
penawaran agregat dan C + I + G adalah permintaan agregat. Dintinjau dari aliran pendapatan dalam
perekonomian tiga sektor berlaku kesamaan Y = C + S + T, jadi dengan demikian kesimbangan pendapatan
nasional adalah C + I + G = C + S + T, jika C dikurangi dari setiap ruas maka ; I + G = S + T. Dalam perekonomian
tiga sektor I dan G adalah bocoran dari sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah suntikan, jadi
dalam keseimbangan ini juga berlaku keadaan bocoran = suntikan, kesimpulan perekonomian tiga sektor yang
mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan Y = C + I + G atau I + G = S + T.
Pendekatan penghitungan pendapatan nasional keseimbangan dengan dua cara yaitu :

a) Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b) Suntikan = bocoran : I = S

Dimana Yd = Y + Tr - Tx

Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya Equilibrium National Income adalah suatu
keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa, misalnya konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta
kegiatan ekspor dan impor. Contoh-contoh tersebut sama halnya dengan penawaran barang dan jasa
atau keinginan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa yang
meliputi aggregate supply
Aliran pendapatan mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Pemilik
faktor-faktor tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji ,upah, sewa bunga dan laba usaha.

2. Bagian pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi akan digunakan untuk membeli
barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan

3. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi
institusi keuangan.

4. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam kegunaan tanda tangan dari institusi
institusi keuangan
Pendapatan nasional berada pada keseimbangan atau keadaan equilibrium apabila permintaan agregat
sama dengan penawaran agregat ( ab = ac )adalah merupakan model makroekonomi paling sederhana .
Dari sumber atau asal nya bahwa pendapatan nasional terdiri dari konsumsi dan investasi jadi C
ditambah I = Y. Sedangkan dari segi penggunaannya adalah bahwa pendapatan nasional sebagian
dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi sedangkan selebihnya ditabung yaitu y = C + S dengan
demikian titik C + I= Y= C + C +I=C+S karena ruas kiri dan kanan memiliki C maka I = S dengan demikian
syarat keseimbangan perekonomian dua sektor adalah jika S =I.
Keseimbangan pendapatan nasional ditentukan dengan menggunakan syarat keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor. Secara grafik keseimbangan dicapai pada keadaan dimana garis AE = C +I
memotong garis 45 derajat dan dari perpotongan fungsi investasi (I) dan fungsi tabungan (S). Secara
algebra keseimbangan dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan Y = C + I atau S = L.
1. Jenis pajak
• Pajak langsung => Pajak yang dipungut dan dikenakan atas pendapatan mereka
• Pajak tak langsung => Pajak yang bebannya boleh dipindah-pindahkan kepada pihak lain
Dalam perekonomain dua sektor pendapatan nasional sama dengan pendapatan disposibel, sebagai
akibat adanya pajak, dalam perekonomian tiga sektor pendapatan disposibel telah menjadi lebih kecil
dari pendapatan nasional. Dalam perekonomian yang mengenakan pajak, hubungan antara pendapatan
disposibel dan pendapatan nasional dinyatakan dalam persamaan ; Yd = Y – T. Dimana pendapatan
disposibel (Yd) sama dengan pendapatan nasional dikurangi pajak, sehingga : - Pajak yang dipungut akan
mengurangi pendapatan disposibel sebanyak pajak yang dipungut tersebut. Dalam persamaan Yd = Y – T.
- Penurunan Yd menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga akan berkurang pada
berbagai tingkat pendapatan.
2. Kecondongan mengkonsumsi dan menabung Marginal propencity to consume (MPC),
kecondongan mengkonsumsi marginal pendapatan disposibel adalah rasio antara pertambahan konsumsi
dengan pertambahan pendapatan disposibel. MPC = ΔC / ΔYd MPCy kecondongan mengkonsumsi marginal
pendapatan nasional adalah rasio antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan
nasional. MPCY = ΔC/ΔY. Dalam perekonomian dua sektor dan tiga sektor yang sistim pajaknya adalah
pajak tetap, ΔY = ΔYd maka MPC = MPCY, tetapi dalam perekonomian tiga sektor dimana ΔY lebih besar
dari ΔYd maka MPC lebih besar dari MPCY Marginal propencity to save (MPS), kecondongan menabung
marginal pendapatan disposibel adalah rasio antara pertambahan tabungan dengan pertambahan
pendapatan disposibel

3.Pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai administrasi pemerintah dan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan pembangunan. Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan dalam suatu
periode tertentu tergantung pada faktor-faktor ;

a) jumlah pajak yang diterima,

b) b) tujuan-tujuan kegiatan ekonomi jangka pendek,

c) c) pembangunan ekonomi jangka panjang,


Kebijaksanaan fiskal adalah langkah pemerintah untuk membuat perubahanperubahan
dalam sistim pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi. Perekonomian selalu menghadapi masalah
pengangguran dan campur tangan pemerintah yang aktif dalam perekonomian akan
dapat membantu masalah ini. Salah satu bentuk campur tangan pemerintah yang dapat
dilakukan adalah menjalankan kebijaksanaan fiskal. Kebijaksanaan fiskal ada dua jenis
yaitu ;
a) penstabilan otomatik,
b) kebijaksanaan fiskal diskresioner.
Dalam mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi kebijaksanaan fiskal yang lebih
penting adalah kebijaksanaan fiskal diskresioner.
Analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor bertujuan
untuk menunjukkan penentuan pendapatan nasional dalam perekonmian di mana
terdapat pemerintah. Untuk memahami analisis tersebut dengan baik perlulah terlebih
dahulu disadari pola aliran pendapatan dan pengeluaran yang berlaku dalam
perekonomian tersebut dan selanjutnya dari gambaran tersebut ditunjukkan syarat
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.

Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran
baru dalam sirkulisasi aliran pendapatan
Ketiga jenis aliran itu adalah :

 Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah


 Pengeluaran dari sektor perintah ke sektor perusahaan
 Pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah tangga

ciri-ciri pokok dari aliran pendapatan dan pengeluarannya yaitu:

 Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : pembayaran
kepada sektor rumah tangga dan pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah
 Pendapatan yang diterima rumah tangga yang berasal dari 2 sumber yaitu : gaji dan upah, sewa, bunga
dan untung oleh perusahaan, lalu gaji dan upah oleh pemerintah
 Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Pendapatan
tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan upah pegawai-pegawai dan untuk membeli barang-
barang dan jasa-jasa
 Pendapatan yang diterima rumah tangga (Y) akan digunakan untuk memenuhi tiga kebutuhan :
membayar/membayai pengeluaran konsumsi, diseimpan sebagai tabungan (S) dan membayar pajak
pendapatan rumah tangga (T). dalam persamaan : Y=C+S+T.
 Dalam gambaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh lembaga-
lembaga keuangan kepada para pengusaha yang menanam modal.
Multiplier

Hubungan antara perubahan investasi dengan perubahan pendapatan nasional


ekuilibrium yang diakibatkan oleh perubahan investasi tersebut diterangkan oleh
konsep angka pengganda. Angka pengganda atau multiplier adalah bilangan
dengan mana investasi harus kita kalikan Apabila kita ingin mengetahui besarnya
perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang diakibatkan perubahan
investasi tersebut Jadi kalau kamu menunjukkan besarnya multiplier maka Δ y = k
dan besarnya multiplier adalah k =
Multiplier atau pengganda bertujuan menerangkan pengaruh dari kenaikan atau
kemerosotan dalam pengeluaran agregat ke atas tingkat keseimbangan dan
terutama ke atas tingkat pendapatan nasional. Tidak hanya perubahan investasi
yang dapat mengakibatkan perubahan pendapatan nasional, perubahan-perubahan,
besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah(G) besarnya transfer pemerintah dan
sebagainya yang akan mengakibatkan perubahan pada pendapatan nasional
Oleh karena itu disamping multiplier investasi yang disebut sebagai investment multipiller
atau atau angka pengganda investasi, masih ada angka-angka pengganda yang lain misalnya
angka pengganda pajak, angka pengganda transfer payment dan lain- lainnya. Perumusan
daripada angka pengganda Investasi adalah deltaI yang akan mengakibatkan pendapatan
nasional mengalami perubahan Y dari menjadi Y + Δ Y, maka akan diperoleh angka
pengganda tesebut dengan;

terjadi perubahan I, maka :

disederhanakan :

kalau persamaan ruas kanan dan ruas kiri kita kurangi dengan Y yang besarnya adalah maka
hasilnya adalah ΔY, yaitu sebesar

Jadi karena koefisien multiplier adalah maka

Maka k1 atau
Contoh soal :

C = 0,75Y + 20 Milyar

I = 40 Milyar

ΔI = 80 Milyar

Ditanya :

Berapa Y ekuilibrium periode awal dan periode kedua, serta berapa koefisien multipliernya.

Besarnya Pendapatan Nasional periode awal adalah :

Pendapatan Nasional periode berikutnya setelah perubahan investasi adalah :

Koefisien multipliernya adalah

Jadi besarnya perubahan Pendapatan Nasional karena perubahan investasi sebesar 40 m adalah 4 x 40 m = 160 m

Jadi Y + ΔY = 240 m + 160 m = 400 m


Analisis mengenai multiplier merupakan bagian penting dari analisis keseimbangan pendapatan nasional. Analisis ini menerangkan sejauh mana
pendapatan nasional akan mengalami perubahan (ΔY) efek dari perubahan pengeluaran agregat (ΔAE). Rasio (perbandingan) antara pertambahan
pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat (ΔY/ ΔAE) dinamakan multiplier. Cara lain untuk menghitung multiplier adalah dengan
menggunakan formula berikut :

Multiplier dalam perekonomian tiga sektor

Seperti yang berlaku dalam perekonomian dua sektor , dalam perekonomian tiga sektor perubahan- perubahan perbelanjaan agregat akan menimbulkan

perubahan dalam pendapatan nasional sebanyak beberapa kali lebih besar dari perubahan perbelanjaan agregat yang asal. Akibatnya adanya proses

multiplier

Perhitungan nilai multiplier dapat dengan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan aljabar. Dalam perekonomian tiga sektor,
perubahan perbelanjaan agregat bukan saja diakibatkan oleh perubahan dalam investasi, tetapi juga oleh pajak dan pengeluaran pemerintah.
Besarnya nilai multiplier dari perubahan berbagai faktor. Tiga jenis multiplier akan ditentukan besarnya, yaitu multiplier investasi, multiplier
pengeluaran pemerintah dan multiplier perubahan pajak.
Perhitungan nilai multiplier yang akan diterangkan menggunakan pemisalan – pemisalan sebagai berikut:
i. Fungsi konsumsi adalah C = a + b Yd

ii. Dua bentuk system pajak akan digunakan. Dalam contoh yang pertama pajaknya adalah pajak tetap, yaitu T= T X, sedangkan dalam
contoh kedua pajaknya adalah pajak proporsional, yaitu T=tY.
iii. Fungsi investasi yang asal adalah I dan fungsi pengeluaran pemerintah yang asal adalah G

 Multiplier investasi
untuk menghitung nilai multiplier investasi, dimisalkan nilai investasi bertambah dari I menjadi I 1 dan besar
pertambahannya adalah
 Multiplier pengeluaran pemerintah
investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah adalah komponen dari pengeluaran agregat. Kenaikan investasi secara
langsung akan mengakibatkan kenaikan pengeluaran agregat.
 Multiplier pajak
Perubahan pajak menyebabkan efek yang berbeda dari yang diakibatkan oleh perubahan investasi dan berbelanjaan
pemerintah. Perubahan pajak tidak secara langsung mengakibatkan perubahan pengeluaran agregat dan pendapatan
nasional.
 
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai

berikut

1. Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan
sektor rumah tangga serta dalam perekonomian tidak terdapat pajak dan pengeluaran
pemerintah
2. keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor bertujuan untuk
menunjukkan penentuan pendapatan nasional dalam perekonmian di mana terdapat
pemerintah.
3. Perekonomian tiga sektor adalah suatu ekonomi dimana pelaku-pelaku ekonominya
dibedakan atas tiga golongan, perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah.
Perekonomian tidak melakukan aktivitas ekspor dan impor.
4. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara
tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan.
5. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan.
6. Investasi adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi
menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.  
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai