Kelas : AE D12
Seq = 437
b. Hitung nilai pengganda dari setiap variabel penentu pendapatan nasional tersebut!
Angka Pengganda Konsumsi :
∆Y 1 1 1
Kc = = = = =4
∆ a 1−b+ m 1−0 , 8+ 0 ,05 0 , 25
Angka Pengganda Investasi :
∆Y 1 1 1
Ki = = = = =4
∆ I 1−b+ m 1−0 , 8+ 0 ,05 0 , 25
∆Y 1 1
KG = = =¿ = =4
∆ G 1−b+ m 0 ,25
∆ Y 3.760
∆G = = = 335
Y 4
Jadi, untuk menghilangkan gap tersebut pengeluaran pemerintah harus di naikkan sebesar 335 dan
pengeluaran pemerintah yang baru adalah 355 + 400 = 735.
3. Menurut pendapatan kapan impor akan menguntungkan bagi perekonomian suatu negara?
Jawab:
Impor suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat
pendapatan masyarakat, semakin banyak impor yang akan dilakukan. Dalam analisis keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional.
4. Menurut pendapat anda hal-hal apakah yang perlu diperhatikan agar ekspor dapat ditingkatkan?
Jawab :
1. Diversifikasi Ekspor/Menambah Keragaman Barang Ekspor
Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan memperbanyak
macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya Indonesia awalnya hanya mengekspor tektil
dan karet, kemudian menambah komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan
sebagainya.
2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan kepada eksportir dalam
bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor, dan
kemudahan dalam memperoleh kredit dengan bunga yang rendah.
3. Premi Ekspor
Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen dan eksportir, pemerintah dapat
memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan atas kualitas barang yang diekspor.
Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah yang
orientasi usahanya ekspor.
4. Devaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri
(rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan devaluasi akan mengakibatkan harga
barang ekspor di luar negeri lebih murah bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga
dapat meningkatkan ekspor dan bisa bersaing di pasar internasional.
5. Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri
Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk yang akan dijual.
Untuk meningkatkan ekposr ke luar negeri maka pemerintah dapat berusaha dengan melakukan
promosi dagang ke luar negeri, misalnya dengan dengan mengadakan pameran dagang di luar
negeri agar produk dalam negeri lebih dapat dikenal.
6. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan oleh para importir dan
pengusaha yang menggunakan peroduk luar negeri untuk kelangsungan usaha dan kepastian
usahanya.
7. Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional
Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun multilateral akan
dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam negeri di luar negeri. serta dapat
menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara lain. Misalnya perjanjian
kontrak pembelin LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea
Selatan
Pilihan Ganda :
1. Andaikan data hipotetis model ekonomi makro suatu negara adalah Y = C + I + G + X – M,
dimana C = 200 + 0,8 Yd, Tx = 100, Tr = 75, I = 300, G = 400 , X = 250, M = 200 + 0,05Y. Besarnya
pendapatan nasional keseimbangan (Yeq) adalah :
a. 3.270 b. 3.720 c. 2.730 d. 3.370 e. 3.730
Y=C+I+G+x–M
Y = 200 + 0,8 (Y – 100 + 75) + 300 + 400 + 250 – 200 + 0,05Y
Y = 200 + 0,8Y – 80 + 60 + 300 + 400 + 250 – 200 + 0,05Y
Y – 0,75Y = 930
0,25Y = 930
930
Yeq = = 3.720
0 ,25
2. Berdasarkan soal nomor 1 pengeluaran konsumsi keseimbangan (Ceq) sector rumah tangga
adalah :
a. 3.615 b. 3.165 c. 3.516 d. 3.156 e. 3.561
Ceq = 200 + 0,8 (3.720 - 100 + 75)
= 200 + 0,8 (3.695)
Ceq = 3.156
3. Berdasarkan soal nomor 1 tabungan keseimbangan (Seq) sector rumah tangga adalah :
a. 539 b.593 c. 395 d. 359 e. 559
7. Berdasarkan soal nomor 1, apabila pendapatan nasional potensial (Yf) 3.900, kondisi perekonomian
negara tersebut adalah :
a. Inflasioner gap b. deplasioner gap c. Full employment d. Depresiasi e. Stabilisasi
8. Berdasarkan soal nomor 1 dan 7, pengeluaran pemerintah harus diubah dinaikkan agar pendapatan
nasional actual sama dengan pendapatan nasional potensial (Yeq = Yf) adalah :
a. 65 b. 45 c.55 d.50 e. 60
Y = Yf – Yeq
= 5.900 – 3.720
∆Y = 180
∆Y 1 1
KG = = =¿ = =4
∆ G 1−b+ m 0 ,25
∆ Y 18 0
∆G = = = 45
Y 4
9. Apabila suatu negara mendatangkan barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negara dari negara
lain,kondisi tersebut disebut dengan :
a. Importir b.eksportir c. Mengekspor d. Mengimpor e. Devisa
10. Apabila pendapatan nasional mengalami peningkatan maka impor negara tersebut akan :
a. Menurun b. defisit c. Meningkat d. Stabil e. Surplus
Model makro ekonomi 4 sektor adalah merupakan perekonomian terbuka dimana suatu negara
mempunyai hubungan ekonomi dengan negara lain, dengan adanya hubungan tersebut maka
perekonomian suatu negara terdiri dari empat sektor yaitu ; sektor rumah tangga, sektor perusahaan,
sektor pemerintah dan sektor luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian suatu negara
tidak terlepas dari pereknomian negara lain. Dari sektor luar negeri bertambah variabel yaitu ;
ekespor yang dinotasikan dengan (X) dan Impor yang dinotasikan dengan (M).
Jelaskan faktor apa saja yang menentukan ekspor?
Ada berbagai faktor yang dapat memindahkan fungsi X0 menjadi X1, seperti perubahan cita rasa
menyebabkan negara lain lebih banyak mengimpor dari negara tersebut., perkembangan
teknologi menaikkan mutu barang dan menambah permintaannya, dan kemajuan di negara-
negara lain ( yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar), menaikkan permintaan ke atas
ekspor negara tersebut. Ekspor juga boleh mengalami kemerosotan, yaitu seperti digambarkan
oleh perpindahan fungsi X0 menjadi X2. Perubahan cita rasa penduduk luar negeri, merosotnya
keupayaan bersaing di pasaran luar negeri dan kemerosotan ekonomi di luar negeri adalah
beberapa faktor penting yang dapat menyebabkan keadaan tersebut.
Bagaimana menurut pendapat anda sebagai mahasiswa tentang ekspor dari negara Indonesia?
Pemerintah sendiri berupaya mendorong pengembangan ekspor untuk industri padat karya
seperti industri makanan minuman dan tembakau, industri kulit dan barang dari kulit, industri
mainan anak, industri tekstil dan pakaian jadi, industri alas kaki serta industri furnitur.
Sayangnya, ekspor Indonesia kebanyakan masih bersifat memenuhi pesanan atau order, atau
pembeli datang. Sifatnya bukan menyerang atau struggle atau masuk ke negara lain. Artinya,
produk ekspor Indonesia belum menuju produk ekspor yang berdaya saing. Hal ini dipandang
sebagai kelemahan ekspor Indonesia.
Apakah ekspor masih mempunyai peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia?
Masih, terlebih pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang mempunyai peran
penting dalam ekspor Indonesia. Terbukti berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan
UMKM, kontribusi UMKM pada PDB mencapai 60,34% pada 2017 dan pencapaian ini masih bisa
di tingkatkan.
Bagiamana menurut saudara dampak adanya bencana virus covid-19 terhadap ekspor dan
impor maupun perekonomian negara Indonesia?
Virus Corona (COVID-19) dua bulan terakhir ini menjadi topik permasalahan di dunia
internasional sehingga sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia.
Permasalahan tersebut terjadi pada sektor pariwisata yang mengalami penurunan sangat drastis
akibat pelarangan penerbangan sementara oleh Pemerintah Indonesia dari dan ke Tiongkok
serta perdagangan ekspor dan impor Indonesia-China terutama pada komoditas buah-buahan
dan hewan.
Tak hanya impor, beberapa produk ekspor Indonesia ke China juga berpotensi melemah. Secara
otomatis, Negeri Tirai Bambu tersebut akan mengurangi jumlah permintaannya. Terlebih lagi
secara global banyak pabrik di China yang mengurangi produksi karena penduduk tidak bisa
bekerja akibat Virus COVID-19 ini.Pada kenyataannya, tidak semua produk impor mengalami
penghentian. Impor elektronik sampai saat ini masih berjalan kecuali hewan hidup dan buah-
buahan. Larangan impor ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari hewan.
Pasalnya, penyebaran virus yang menewaskan ribuan orang di China itu diduga tak hanya
melalui manusia saja melainkan juga hewan.
Limpasannya ke Indonesia ialah menurunnya kinerja ekspor, baik barang maupun jasa, kinerja
pertumbuhan ekonomi. Utamanya, sektor-sektor terdampak yakni akomodasi, transportasi,
retail, dan manufaktur defisit neraca transaksi berjalan (CAD),akibat penurunan kinerja
perdagangan barang dan penurunan wisman berpotensi mendorong peningkatan CAD. Dan,
penurunan risiko appetite investor mendorong peralihan investasi pada safe haven, potensi
penurunan penerimaan antara lain dari bea masuk dan PNBP SDA.
Apa yang harus dilakukan pemerintah agar perekonomian jangan terpuruk jauh sampai
mengalami depresi yang parah?
kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 sesuai dengan yang diatur dalam
Perppu baru tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tambahan belanja APBN 2020 senilai Rp405,1 triliun
Jokowi menyatakan pemerintah memutuskan untuk menambah anggaran belanja dan
pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp405,1 triliun. Penambahan
anggaran tersebut dialokasikan untuk sejumlah sektor, yakni: untuk belanja bidang
kesehatan dialokasikan Rp75 triliun untuk anggaran perlindungan sosial dialokasikan Rp110
triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) dialokasikan
Rp70,1 triliun untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional, termasuk
restrukturisasi kredit serta penjaminan dan pembiayaan dunia usaha, khususnya UMKM,
dialokasikan Rp150 triliun.
2. Prioritas anggaran di bidang kesehatan
Sesuai dengan keterangan Jokowi, pembelanjaan anggaran Rp75 triliun di bidang kesehatan
akan diprioritaskan untuk pemenuhan sejumlah keperluan, yakni: perlindungan tenaga
kesehatan, terutama pembelian Alat Pelindung Diri (APD) pembelian alat-alat kesehatan
seperti test kit, reagen, ventilator, hand sanitizer dan lainnya upgrade 132 rumah sakit
rujukan Covid-19, termasuk Wisma Atlet insentif dokter, perawat dan tenaga rumah sakit
(Insentif dokter spesialis Rp15 juta/bulan, dokter umum Rp10 juta/bulan, perawat Rp7,5
juta/bulan, dan tenaga medis lainnya Rp5 juta/bulan). santunan kematian tenaga medis
Rp300 juta penanganan permasalahan kesehatan lainnya.