1. Perencanaan
operasional
Perencanaan ini termasuk membuat
denah untuk persimpangan-
persimpangan, penyeberangan
untuk pejalan kaki, dan daerah
perpakiran, penempatan
pemberhentian bus, dan lain-lain.
2. Perencanaan taktis
4. Multi Problem
Karena studi perencanaan transportasi
merupakan studi yang multi moda, multi
disiplin, dan multi sektoral, tentu saja akan
mengakibatkan kondisi yang multi problem,
Pendekatan sistem untuk
Perencanaan Transportasi
PENDEKATAN SISTEM adalah pendekatan
umum untuk suatu perencanaan atau teknik
dengan menganalisis semua faktor yang
berhubungan dengan permasalahan yang ada.
Contohnya, kemacetan lokal yag disebabkan
oleh penyempitan lebar jalan dapat
dipecahkan dengan melakukan perbaikan
secara lokal. Akan tetapi hal ini mungkin
menyebabkan permasalahan berikutnya yang
timbul di tempat lain. Pendekatan sistem akan
dapat mengaitkan permasalahan yang ada.
PROSES PERENCANAAN TRANSPORTASI MERUPAKAN
PROSES BERDAUR (PROSES YANG TIDAK PERNAH BERHENTI)
Sistem Sistem
Kegiatan Jaringan
Sistem
Pergerakan
Sistem Kelembagaan
• Sistem Kegiatan (tata guna lahan, pola
kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan,
kebudayaan , dll)
• Sistem Jaringan (prasarana
transportasi, jaringan jalan raya, jalan
rel, terminal bus dan kereta, bandar udara
dan pelabuhan laut
• Sistem Pergerakan adalah hasil
interaksi sistem kegiatan dengan sistem
jaringan dapat berwujud lalu-lintas
orang, kendaraan, barang)
• Sistem Kelembagaan (meliputi
individu, kelompok, lembaga, dan
instansi pemerintah serta swasta.)
Sistem kegiatan, sistem jaringan, sistem
pergerakan akan saling mempangaruhi
Perubahan sistem kegiatan akan mempengaruhi sistem
jaringan dalam bentuk perubahan tingkat pelayanan pada
sistem pergerakan.
Perubahan sistem jaringan akan mempengaruhi sistem
kegiatan dalam bentuk perubahan mobilitas dan aksesibilitas
pergerakan.
Selain itu sistem pergerakan memegang peranan penting
dalam menampung pergerakan agar tercipta pergerakan yang
lancar, yang akhirnya juga pasti mempengaruhi kembali sistem
kegiatan dan sistem jaringan yang ada dalam bentuk sistem
transportasi makro.
Dalam usaha untuk menjamin terwujudnya sistem
pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah, dan sesuai
dengan lingkungannya maka dalam sistem transportasi makro
terdapat sistem transportasi tambahan lainnya yaitu sistem
kelembagaan
Sistem kelembagaan yang terkait
dengan masalah transportasi:
1. Sistem kegiatan
- Bappenas, Bappeda tingkat I dan II,
Bangda, Pemda
2. Sistem jaringan
- Departemen Perhubungan ( Darat, laut,
dan Udara), Bina Marga
3. Sistem pergerakan
- DLLAJ, Polantas, masyarakat, organda.
Sistem Tata Guna Lahan Dan Transportasi
Sistem transportasi perkotaan terdiri dari berbagai
aktivitas yang berlangsung diatas sebidang tanah
yang disebut dengan Tata Guna Lahan.