Anda di halaman 1dari 30

KULIAH 6

PENGENDALIAN EROSI
DENGAN METODE MEKANIK

METODA MEKANIK
Perlakuan fisik terhadap lahan dan pembuatan bangunan
konservasi utk mencegah/mengurangi terjadinya
kerusakan lahan
(Mengurangi kecepatan dan volume aliran permukaan
sehingga daya gerus dan daya angkut berkurang)
1. Pengolahan tanah konservasi
2. Penterasan - Terasering (Terracing )
3. Sistem rorak (silt pit)
4. Dam /bendung penghamabat (Check dam )
5. Balong embung (farm pond)
6. Dan lain-lain

PENGOLAHAN TANAH KONSERVASI


( CONSERVATION TILLAGE )

Setiap bentuk pengolahan yang ditujukan untuk mempertahankan sisa tanaman dan mencegah kerusakan tanah
Pengolahan tanah yg dilakukan seperlu-nya dgn pengembalian
sisa tanaman paling sedikit 1/3 biomasa yang dihasilkan, serta
mengurangi intensitas pengolahan tanah untuk mengindari
dampak negatif akibat pengolahan tanah konvensional

Tanpa olah (No-tillage)


Olah minimum (Reduced or minimum tillage)
Olah mulsa (Mulch tillage)
Olah lajur (Strip or zonal tillage)
Olah gulud (Ridge tillage), no-tillage on ridges)

1. PENGOLAHAN TANAH KONSERVASI

1. Tanpa Olah
(no-till, zero tillage, direct drilling)
Tidak dilakukan pengolahan tanah sebelum
penanaman. Penanaman benih langsung dilakukan dgn
penugalan.

2. Pengolahan Tanah Minimum


(reduced /minimum tillage)
Pengolahan tanah dilakukan seperlunya. Biasanya
dilakukan dgn mengolah tanah pada calon lokasi
barisan tanaman bersamaan dengan pencampuran
pupuk dasar dan bahan amelioran sebelum penanaman

Strip till / zonal tillage:


Pengolahan tanah
dilakukan pada zone yg
akan ditanami mengikuti
kontur.
Penanaman benih (biji)
dengan tugal, diatur dlm
baris ganda mengikuti
kontur di kedua tepi tanah
Slot
till:
yg diolah.
pengolahan tanah
dilakukan dgn membuat
alur mengikuti kontur yg
akan ditanami.
Penanaman bibit dlm
baris ganda yg diatur
dalam alur (slot) pada
kedua tepinya, tanah
galian dikembalikan utk
menutup
akar.
Mulch-till is any other reduced tillage system
that
leaves at least

one third of the soil surface covered with crop residue.

Mengapa Conservation Tillage System ?


1. Menurunkan aliran permukaan dan erosi
2. Mempertahankan atau memperbaiki kandungan bahan
organik dan tilth.
Setiap trip pengolahan mengoksidasikan BOrg tanah
Tanpa olah dapat meningkatkan kandungan bahan
organik pada 5 cm lap teratas seklitar 0.1 % per tahun.
3. Meningkatkan ketersediaan air untuk tanaman (retensi air
tanah dan embun
4. Memperbaiki kualitas air
5. Menyediakan pakan dan perlindungan bagi kehidupan liar
6. Melindungi air tanah (Conserve soil moisture)
- memperbaiki infiltrasi dan meningkakan retensi air tanah

Kunci Pengolahan tanah konservasi : Meminimalkan


gangguan dan mengembalikan sisaa tanaman sebanyakbanyaknya agar aktivitas organisme tanah meningkat

Soil Biology Team


The living soil

Earthworms and insects are the most visible components


of the living soil team. They work in tandem either soil
microorganisms and fungi to contribute to aeration and
nutrient cycling as part of a soil factory team effort

BIOLOGICAL TILLAGE

Biological tillage agents

Kelebihan biopore:
Berbentuk liang silindris
sinambung kontinyu dan
bercabang, sehingga mudah
dilalui air dan udara
meskipun pada tanah yg
belum memp.
perkembangan struktur
Lebih mantap karena
dindingnya dilapisi bahan
organik
Tidak mudah tertutup akibat
proses pengembangan liat
meskipun pd tipe liat 2:1
Mudah ditembus oleh
perkembangan akar
tanaman

Mengapa tidak pengolahan tanah konvensional ?


Dari segi Konservasi Tanah dan Air pengolahan tanah
dpt mengakibatkan penghancuran agregat tanah dan
biopori; serta membutuhkan waktu, biaya dan tenaga
yang cukup besar (1/3 biaya produksi) sehingga nilai
positif pengolahan tanah bersifat sementara, maka
muncul pemikiran pengolahan tanah konservasi

Dampak negatif pengolahan tanah konvensional


1. Tanah terbuka dari penutup lahan.
2. Mempercepat laju kehilangan bahan organik.
3. Mengurangi kemantapan agregat tanah.
4. Merusak biopore memutus kontinuitas pori
5. Mengurangi populasi dan aktivitas biota tanah.
6. Meningkatkan fluktuasi suhu tanah.
7. Mempercepat kehilangan kelembaban tanah oleh evaporasi.
8. Terbentuknya lapisan tapak bajak (plow sole)

Pengolahan Intensif

Lama Tanpa Pengolahan

Banyak tipe pengolahan


menggemburkan (loosen)
zona olah tetapi memadatkan
lapisan tanah di bawahnya
Tillage pan (tapak olah) di
kedalaman sekitar 30 cm, di
bawah lapisan olah

Dampak negatif pembuangan sisa tanaman:


1.Pemborosan sumber energi dan unsur hara.
2.Pemborosan sumberdaya lahan tempat pembuangan.
3.Menjadi sarang hama dan pembawa penyakit.
4.Menimbulkan pencemaran:
- Udara : bau busuk dan emisi gas rumah kaca (CO2
dan metan)
- Tanah : akumulasi asam2 organik.
- Air
: penyuburan (eutrophication) perairan dan
pencemaran air bawah tanah.
5.Penyumbatan dan pendangkalan badan air (saluran
drainase, sungai, dan danau).

Dampak negatif pembakaran sisa tanaman


1.Mempercepat kehilangan bahan organik tanah.
2.Mengurangi populasi dan aktivitas biota tanah.
3.Menghilangkan penutup permukaan lahan.
4.Meningkatkan fluktuasi suhu lingkungan.
5.Menimbulkan pencemaran udara (asap dan gas
rumah kaca).
6.Menimbulkan pencemaran air (abu dan unsur hara
yg terbawa aliran permukaan).
7.Dll

PENTERASAN - TERASERING
(TERRACING)

Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air


secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek
panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng
dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang
lereng
Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi
kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar
peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang
Teras gulud, teras kredit, teras bangku, teras
berdasar lebar, teras individu,

1. Teras gulud (fanya chini , hill-side ditches)


Teras yang terbentuk secara bertahap karena tertahannya
tanah yang tererosi oleh guludan
Dibangun dgn membuat guludan dan saluran menurut
kontur, tanah galian dibuat menjadi guludan di sepanjang
sisi bagian hilir. Saluran diisi sisa tanaman/gulma sebagai
mulsa vertikal.
Fungsi:
1.Memperpendek panjang lereng
2.Meningkatkan laju infiltrasi
krn terbentuknya biopori di
SPB (saluran peresapan biopori)

Pemeliharaan:

Dilakukan dg mengembalikan
sedimen yg tertampung dlm
saluran ke bidang pertanaman,
shg kemiringan lahan dpt
dipertahankan.

Semakin curam kemiringan lereng dan semakin


peka tanah terhadap maka jarak antar guludan
semakin rapat
Jarak antar guludan maksimum :
VI = 0.3 (S/3 + 2),
S : kemiringan lereng dalam persen,
VI : beda jarak vertical

VI

JM

HI = Jarak datar
VI = Jarak vertikal
JM = Jarak pada permukaan
tanah

HI

HI = VI/S x 100 dan JM =

(HI2 + VI2)

2. Teras kredit (fanya juu):


Dibangun dgn membuat saluran menurut kontur, tanah galian
dibuat menjadi guludan di sepanjang sisi bagian hulu saluran.
Saluran diisi sisa tanaman/gulma sebagai mulsa vertikal.

Fungsi:
1.Memperpendek panjang lereng dan
mengurangi kemiringan lahan
secara berangsur,
2.Meningkatkan laju infiltrasi krn
terbentuknya biopori di SPB
(saluran peresapan biopori)

Pemeliharaan:
dilakukan dg memperdalam saluran
utk meninggikan guludan guna
mencegah over-topping dan
menghentikan sedimen yg terangkut
aliran permukaan, shg kemiringan
lahan akan berkurang scr berangsur.

3. Teras Bangku (Bench Terrace):


Dibangun dgn menggali bagian
lereng utk menimbun bagian
lereng di sebelah hilirnya, shg
terbangun deret-an bidang datar
seperti bangku.
Fungsi: memperpendek panjang
lereng dan mengurangi
kemiringan lahan sekaligus
Pemeliharaan dilakukan dg
memperbaiki kondisi lahan dg
penambahan bahan amelioran,
serta memelihara tanaman
penguat tampingan teras.

Tinggi tampingan teras (terrace riser): V.I. = AC = dalam galian + tinggi timbunan
Dalam galian < kedalaman efektif tanah

Gali

V.I. teras < 2 x kedalaman efektif tanah

Timbun

Prosedur perencanaan:

1. Ukur kemiringan lahan ()


2. Amati kedalaman efektif

3. Tetapkan V.I. teras


4. Hitung panjang lereng:
AB = VI/sin

5. Pasang patok tanda galian/timbunan


6. Pasang ajir garis kontur
7. Gali dan timbun dengan kemiringan tampingan secukupnya

Saluran Pembuangan
air dengan terjunan

Arah lereng

Saluran Teras
vvvv
vvvv

Bidang olah

vvvv
Bidang olah

vvvv
vvvv
Teras
Teras

Lay Out suatu sistem teras dengan saluran


pembuangan air dan terjunan

RORAK ( SILT PIT )

Lubang atau alur yang digali memanjang menurut


kontur utk menampung aliran permukaan dan
mengendapkan sedimen yg terangkut.
Lubang dibuat tidak sinambung dengan ukuran
individu lubang bervariasi, panjang (mengikuti
kontur ) sekitar 1 4 m, lebar 0.25 1 m dan dalam
0.25 1 m (Ukuran tergantung luar areal, kondisi
topografi dan jenis tanaman)
Berfungsi juga sebagai sarana pemanenan air

Ukuran rorak bervariasi,.


Yang harus diwaspadai
dalam penerapan rorak
(dan teknologi
pemanenen air) adalah air
hanya boleh tergenang
beberapa saat. Apabila
penggenangan berlanjut,
dikhawatirkan akan
terjadi masalah penyakit
tanaman.
Pada daerah dengan
Curah hujan dan kadar
liat tingi pembuatan rorak
dapat menyebabkan
penggenangan berlanjut

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai