Pemuliaan Tanaman
(Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif)
Oleh :
NUR SYAH FITRIANI
15.01.04.0.012
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “perbanyakan /
perkembangbiakan tanaman secara vegetatif”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Pemuliaan Tanaman Wening
1
Kusumawardani, MP.
makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber serta informasi dari berbagai media.
Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada pengajar Mata Kuliah Pemuliaan
Tanaman atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, dan juga pada rekan-
rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Pemuliaan
Tanaman terutama mengenai materi perbanyakan tanaman secara vegetatif, dan saya
harapkan bagi pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Perbanayakan Tanaman Secara Vegetatif 2
B. Siklus Hidup perbanyakan tanaman secara vegetatif 2
C. Jenis perbanyakan tanaman secara vegetatif ............................3
D. Faktor yang Mempengaruhi Perbanyakan Tanaman................14
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara vegetatif
dan generatif. Perbanyakan tanaman dengan cara generatif ini hasilnya kurang
memuaskan karena tanaman yang tumbuh kurang seragam akibatnya mempengaruhi
pada hasil produksi. Oleh karena itu banyak orang menggunakan perbanyakan
tanaman secara vegetatif agar memperoleh tanaman yang umur, jenis, dan sifatnya
sama dengan induknya.
Perbanyakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanpa
melalui proses peleburan dua gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat
memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan
induknya. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan
(artifisial). Ada banyak teknik perbanyakan yang dapat dilakukan untuk menghasilkan
tanaman sesuai dengan yang diinginkan. Saat ini perbanyakan tanaman secara
vegetatif banyak dilakukan. Baik itu melalui grafting, cangkok maupun budding. Cara-
cara ini banyak diterapkan untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik dari kualitas
induknya.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam kaitanyan
dengan bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan
menggunakan teknik kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi,
kakao,tebu, ubikayu, ubijalar, dan lainya lebih baik diperbanyak secara vegetatif.
4
tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.
5
● Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan
tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar,
misalnya wortel dan dahlia.
● Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian
ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada
bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi
tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
● Geragih (stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan
tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada
tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan
tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis
tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi,
pegagan atau antanan, dan rumput teki.
● Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini
tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini
dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.
● Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di
dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh
tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada
tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini
merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.
6
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah
dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman
induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis
pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan
dengan menanam bijinya.
Cara pembiakan secara vegetatif yang satu ini, kita pilih dengan
petimbangan tertentu, misalnya kita menginginkan tanaman baru yang
mempunyai sifat persis seperti induknya. Sifat itu meliputi ketahanan terhadap
hama dan penyakit, rasa buah ( khusunya tanaman buah-buahan ), keindahan
bungan ( tanaman hias ), dan sebgainya. Karena seperti kita ketahui bahwa
hasil cangkok bisa dikatakan hampir 100 % serupa dengan induknya, tetapi jika
hasilnya menyimpang dari induknya biasanya disebabkan oleh mutasi gen.
Jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan,
misalnya pohon mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis jambu, delima,
belimbing manis dan lain sebagainya. Tanaman tersebut adalah tanaman
berkayu yang mudah dicangkok.
Pencangkokan ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang
mempunyai sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan
agar tanaman lebih kuat terhadap hama penyakit (Harmann, 2004).
Walaupun mencangkok memiliki banyak keuntungan, namun teknik
perbanyakan ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Berikut adalah
keunggulan dan kelemahan dari cangkok.
7
bulan)
➢ Stek
8
dibuat untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit
dalam jumlah yang banyak. Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya
mempunyai persamaan dalam umur, tinggi, ketahanan terhadap penyakit.
Selain itu kita juga bisa memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu
yang relatif singkat.
Stek bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara stek cabang,
stek akar, stek daun, stek umbi, dan lain-lain.
Kelemahan dan kelebihan stek
No Kelebihan Kelemahan
Lebih Rumit dibandingkan
1 Tak terkendala musim/waktu
dengan biji
Individu baru mempunyai umur
2 yang sama dengan induknya Harus memiliki Pohon Induk
sehingga cepat berbuahah
Individu baru mempunyai sifat
3 Lebih mahal dibandingkan biji
yang sama dengan induknya
Bisa memperbanyak secara Perakaran lebih lemah
4
kontinyu dibandingkan biji
➢ Sambung/Grafting
Grafting atau ent, adalah istilah asing yang sering kita dengar, arti dari kata
tersebut adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman
yang berbeda sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi
ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru.
Menyambung atau grafting bertujuan menggabungkan dua sifat unggul
dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan
jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah
atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki
produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan
produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah
9
tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Grafting bukanlah sekedar menggabungkan suatu bagian tanaman, tetapi
sudah merupakan suatu seni yang sudah lama dikenal dan sangat banyak
variasinya. Thouin menyebutkan bahwa ada 119 bentuk grafting. Dari sekian
banyak bentuk grafing ini digolongkan menjadi 3 golongan besar yaitu :
● Bud-grafting atau budding, yang dikenal dengan istilah okulasi.
● Scion grafting, lebih populer dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk atau
enten.
● Grafting by approach atau inarching, yaitu cara menyambung tanaman
sehingga batang atas dan batang bawah masih berhubungan dengan
akarnya masing-masing.
Sama halnya dengan stek jenis tanaman yang bisa disambung adalah
tanaman yang berkambium asalkan dalam satu varietas atau satu spesies.
Contoh tanamannya adalah mangga, jambu, apel, dll.
10
batang atas idealnya 3-8 cm.
● Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat
sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong
plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
● Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan
2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi
setengahnya atau pangkas semua daun.
● Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di
tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
● Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong
plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
➢ Tempel (Okulasi)
11
kadang-kadang terdapat perbedaam fisiologis.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna
atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena
bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki
perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas
berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke
batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat
dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu
okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah
melewati masa muda.
12
sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada
bagian mata tunas.
● Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau
hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan
melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah
boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
● Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong
batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan
tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang
pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda
tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.
➢ Kultur jaringan
13
Kelebihan dan kelemahan okulasi
N
Kelebihan Kelemahan
o
Kultur jaringan Memerlukan
biaya besar karena harus
Pengadaan bibit tidak
1 dilakukan di dalam
bergantung pada musim
laboratorium dan
menggunakan bahan kimia
Produksi bibit dapat diproduksi
Kultur jaringan Memerlukan
2 dalam jumlah besar dalam
keahlian khusus
waktu yang relatif cepat
Kultur jaringan Memerlukan
aklimatisasi ke lingkungan
eksternal karena tanaman
hasil kultur biasanya
3 Bersifat seragam berukuran kecil dan bersifat
aseptik serta sudah terbiasa
berada di tempat yang
mempunyai kelembapan
udara tinggi
Bibit yang dihasilkan bebas
penyakit asalkan diambil dari
4 -
organ yang bebas dari penyakit
juga
Daya pengangkutan lebih murah
5 -
dan mudah
Proses pembibitan bebas dari
6 gangguan hama, penyakit dan -
deraan lingkungan lainnya
14
D. Faktor yang mempengaruhi perbanyakan tanaman
Adapun faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perbanyakan tanaman dalah :
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warnatanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel,
hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk
mempercepat buah menjadi matang.
BAB III
PENUTUP
15
4. Faktor yang mempengaruhi perbanyakan tanaman ada empat yaitu faktor suhu,
kelembaban, cahaya matahari, dan faktor hormon.
DAFTAR PUSTAKA
Harmann, H.T. and D.E Kester. 2004. Plant propagation principles and practices. Prentice-
Hall,Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.72
Purugganan, M.D. (2009-02-12). "The nature of selection during plant domestication" (pdf).
Nature 457: 843-8. DOI:10.1038/nature07895.
Widiarsih, Minarsih, Dzurrahmah, Wirawan, dan Suwarno. 2008. Perbanyakan Tanaman
Secara Vegetatif Buatan. http://willy.situshijau.co.id. [4 Desember 2012].
Wudianto, R. 1987. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Zohary, D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World. Oxford Univ. Press.
London.
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta:Penerbit Bumi Aksara
16