Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pemuliaan Tanaman
(Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif)

Oleh :
NUR SYAH FITRIANI
15.01.04.0.012

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “perbanyakan /
perkembangbiakan tanaman secara vegetatif”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Pemuliaan Tanaman Wening

1
Kusumawardani, MP.
makalah ini ditulis berdasarkan berbagai sumber serta informasi dari berbagai media.
Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada pengajar Mata Kuliah Pemuliaan
Tanaman atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, dan juga pada rekan-
rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan pandangan sehingga dapat
terselesaikannya makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan mengenai Pemuliaan
Tanaman terutama mengenai materi perbanyakan tanaman secara vegetatif, dan saya
harapkan bagi pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

Sumbawa Besar, 28 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Perbanayakan Tanaman Secara Vegetatif 2
B. Siklus Hidup perbanyakan tanaman secara vegetatif 2
C. Jenis perbanyakan tanaman secara vegetatif ............................3
D. Faktor yang Mempengaruhi Perbanyakan Tanaman................14
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara vegetatif
dan generatif. Perbanyakan tanaman dengan cara generatif ini hasilnya kurang
memuaskan karena tanaman yang tumbuh kurang seragam akibatnya mempengaruhi
pada hasil produksi. Oleh karena itu banyak orang menggunakan perbanyakan
tanaman secara vegetatif agar memperoleh tanaman yang umur, jenis, dan sifatnya
sama dengan induknya.
Perbanyakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanpa
melalui proses peleburan dua gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat
memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan
induknya. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan
(artifisial). Ada banyak teknik perbanyakan yang dapat dilakukan untuk menghasilkan
tanaman sesuai dengan yang diinginkan. Saat ini perbanyakan tanaman secara
vegetatif banyak dilakukan. Baik itu melalui grafting, cangkok maupun budding. Cara-
cara ini banyak diterapkan untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik dari kualitas
induknya.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbanyakan/Perkembangbiakan Tanaman Secara Vegetatif


Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan
tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun,
batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama
dengan induknya.
Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman menggunakan
bagian – bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Bahan tanaman yang
berasal dari bagian vegetatif disebut bibit. Baik perbanyakan secara vegetatif ( benih )
maupun perbanyakan secara vegetatif ( bibit ), kedua – duanya digunakan petani
karena masing – masing mempunyai kelebihan.

3
Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam kaitanyan
dengan bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan
menggunakan teknik kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi,
kakao,tebu, ubikayu, ubijalar, dan lainya lebih baik diperbanyak secara vegetatif.

B. Siklus Hidup Perbanyakan/Perkembangbiakan Tanaman Secara Aseksual Atau


Vegetatif
  Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk
diwarisi secara sempurna. Bagian – bagian tanaman pada fase siklus seksual maupun
dapat digunakan sebagai bahan tanaman awal. Bahan yang dipilih untuk perbanyakan
karena sifat vegetatifnya dan diambil sebelum mencapai fase dewasa akan tetapi
menunjukan sifat juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena sifat bunga dan
buahnya tidak lagi menunjukan sifat juvenilnya ataupun transisinya dan tetap secara
biologis dewasa.
Dengan demikian perlu dikatahui fase vegetatif dan fase pembungaan. Fase
vegetatif adalah fase pertumbuhan tanaman dengan perpanjangan akar dan batang,
peningkatan volume tanaman dan perluasan daun. Pada fase pembungaan
perpanjangan batang berakhir dan beberapa titik tumbuh berubah menjadi kuncup dan
akhirnya membentuk buah dan biji.
  Perbanyakan secara vegetatif mencakup beberapa cara antaralain : stek
( batang, akar dan daun ) okulasi dan penyambungan tidak seperti perbanyakan secara
generatif yang dapat di tanam langsung dilapangan, kecuali untuk benih yang berukuran
kecil, untuk perbanyakan secara vegetatif biasanya perlu disemaikan dulu sebelum
ditanam dilapangan.
Persemaian, diperlukan dengan maksud untuk :
1. Memudahkan pemeliharaan tanaman, misalnya penyiraman yang harus dilakukan
pagi dan sore
2. Menyediakan media tanam yang sangat bagus, misalnya permukaan tanah halus
dan bila perlu dicampur pasir
3. Mengurangi biaya dan tenaga kerja, misalnya bila harus menggunakan naungan
daripada membuat naungan tersebar diseluruh lahan lebih murah membuat
naungan dibedengan persemaian
4. Memeberi kesempatan menyeleksi tanaman yang baik untuk dipindah dilapangan
sehingga akan mengurangi persentase sulaman, dan
5. Pada jenis – jenis tanaman tertentu dengan transplanting ( pindah tanam )
memungkinkan diperoleh pertumbuhan tanaman dan diperoleh pertumbuhan

4
tanaman dan hasil panen yang lebih tinggi.

C. Jenis Perbanyakan/Perkembangbiakan Secara Vegetatif


Perbanyakan/Perkembangbiakan secara vegetatif dibagi menjadi dua yaitu
perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif
buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa
bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif
yang melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

1. Perkembangbiakan secara vegetatif alami


Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada
bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya,
tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas
yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas
tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun
pisang.
Adapun jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami adalah :
➢ Akar tinggal
Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah
atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang
berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang,
kunyit, dan temulawak dan lain-lain.

Ciri-ciri akar tinggal:


● Mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;
● pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
● pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

Adapun contoh tanamannya adalah :


● Umbi lapis
Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan
cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-
lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari
ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh
di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan
umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan
lain-lain.

5
● Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan
tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar,
misalnya wortel dan dahlia.
● Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian
ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada
bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi
tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
● Geragih (stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan
tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada
tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan
tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis
tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi,
pegagan atau antanan, dan rumput teki.
● Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini
tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini
dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.

● Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di
dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh
tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada
tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini
merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.

2. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan


Tujuan dari perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah untuk
memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung
pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok,
stek, okulasi, enten, dan kultur jaringan. Berikut ini beberapa cara pembiakan
secara vegetatif buatan :
➢ Cangkok

6
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah
dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman
induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis
pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan
dengan menanam bijinya.
Cara pembiakan secara vegetatif yang satu ini, kita pilih dengan
petimbangan tertentu, misalnya kita menginginkan tanaman baru yang
mempunyai sifat persis seperti induknya. Sifat itu meliputi ketahanan terhadap
hama dan penyakit, rasa buah ( khusunya tanaman buah-buahan ), keindahan
bungan ( tanaman hias ), dan sebgainya. Karena seperti kita ketahui bahwa
hasil cangkok bisa dikatakan hampir 100 % serupa dengan induknya, tetapi jika
hasilnya menyimpang dari induknya biasanya disebabkan oleh mutasi gen.
Jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan,
misalnya pohon mangga, beberapa jenis jeruk, berbagai jenis jambu, delima,
belimbing manis dan lain sebagainya. Tanaman tersebut adalah tanaman
berkayu yang mudah dicangkok.
Pencangkokan ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang
mempunyai sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan
agar tanaman lebih kuat terhadap hama penyakit (Harmann, 2004).
Walaupun mencangkok memiliki banyak keuntungan, namun teknik
perbanyakan ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Berikut adalah
keunggulan dan kelemahan dari cangkok.

Kelemahan dan kelebihan mencangkok


No Kelebihan Kelemahan
Sifat tanaman baru persis Tidak dapat dilakukan secara
1
dengan induknya besar-besaran
Bibit cangkok sulit hidup di
Tanaman dari bibit cangkok bisa
daerah yang air tanahnya
2 menghasilkan buah dalam waktu
rendah karena perakarannya
relatif singkat (± 4 tahun)
pendek
3 Waktu yang diperlukan untuk Tidak memiliki akar tunggang
perbanyakan relatif singkat (1-3

7
bulan)

Adapun Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :


● Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda
● Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
● Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
● Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
● Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan
plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan
tanah tidak terlalu basah.
● Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim
kemarau).
● Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut,
kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.

➢ Stek

Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan


bagian dari batang tumbuhan tersebut.  Bagian tanaman yang dapat ditanam
dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat
disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia.
Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat
dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman
mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu,
tebu, kangkung, dan mawar.  
Seperti halnya mencangkok, perbanyakan dengan cara stek ini juga
memperoleh tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Tetapi jika
dibandingkan dengan cangkok, stek mempunyai kelebihan. Kalau mencangkok
memerlukan bantuan pohon induk untuk menumbuhkan akar-akarnya sampai
mampu berdiri sendiri, tetapi stek tidak membutuhkan hal itu, stek dengan
kekuatannya sendiri akan menghasilkan akar dan daun sampai menjadi
tanaman sempurna dan mampu menghasilkan bunga dan buah.
Dalam hal ini stek lebih banyak dipilih oleh petani karena bahan yang

8
dibuat untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat diperoleh jumlah bibit
dalam jumlah yang banyak. Tanaman yang dihasilkan dalam stek biasanya
mempunyai persamaan dalam umur, tinggi, ketahanan terhadap penyakit.
Selain itu kita juga bisa memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu
yang relatif singkat.
Stek bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara stek cabang,
stek akar, stek daun, stek umbi, dan lain-lain.
Kelemahan dan kelebihan stek
No Kelebihan Kelemahan
Lebih Rumit dibandingkan
1 Tak terkendala musim/waktu
dengan biji
Individu baru mempunyai umur
2 yang sama dengan induknya Harus memiliki Pohon Induk 
sehingga cepat berbuahah
Individu baru mempunyai sifat
3 Lebih mahal dibandingkan biji
yang sama dengan induknya
Bisa memperbanyak secara Perakaran lebih lemah
4
kontinyu dibandingkan biji

➢ Sambung/Grafting

Grafting atau ent, adalah istilah asing yang sering kita dengar, arti dari kata
tersebut adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman
yang berbeda sedemikian rupa, sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi
ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru.
Menyambung atau grafting bertujuan menggabungkan dua sifat unggul
dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan
jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah
atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki
produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan
produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah

9
tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Grafting bukanlah sekedar menggabungkan suatu bagian tanaman, tetapi
sudah merupakan suatu seni yang sudah lama dikenal dan sangat banyak
variasinya. Thouin menyebutkan bahwa ada 119 bentuk grafting. Dari sekian
banyak bentuk grafing ini digolongkan menjadi 3 golongan besar yaitu :
● Bud-grafting atau budding, yang dikenal dengan istilah okulasi.
● Scion grafting, lebih populer dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk atau
enten.
● Grafting by approach atau inarching, yaitu cara menyambung tanaman
sehingga batang atas dan batang bawah masih berhubungan dengan
akarnya masing-masing.

Sama halnya dengan stek jenis tanaman yang bisa disambung adalah
tanaman yang berkambium asalkan dalam satu varietas atau satu spesies.
Contoh tanamannya adalah mangga, jambu, apel, dll.

Kelebihan dan kelemahan sambung atau grafting


No Kelebihan Kelemahan
Bagi tanaman kehutanan,
Mengekalkan sifat klon yang
kemungkinan jika pohon sudah
1 tidak dilakukan oleh pembiakan
besar gampang patah jika
vegetatif lainnya.
ditiup angin kencang
Bisa memperoleh tanaman yang
Tingkat keberhasilannya
kuat karena batang bawahnya
2 rendah jika tidak cocok antara 
tahan terhadap keadaan tanah
sciondan rootstock
yang tidak menguntungkan.
Memperbaiki jenis tanaman yang
telah tumbuh, sehingga jenis
3 -
yang tidak diinginkan diubah
menjadi jenis yang dikehendaki.
Dapat mempercepat berbuahnya
4 -
tanaman.

Adapun Langkah - langkah grafting adalah sebagai berikut berikut :


● Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang
bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
● Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan
bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang

10
batang atas idealnya 3-8 cm.
● Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat
sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong
plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
● Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan
2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi
setengahnya atau pangkas semua daun.
● Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di
tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
● Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong
plastiknya; dan taruh di bawah matahari. 

➢ Tempel (Okulasi)

Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman


sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang
kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda
sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah
atau bunga yang berbeda sifat. 
Okulasi sering disebut dengan menempel, ocilatie (Belanda) atau budding
(Inggris). Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi mempunyai kelebihan
jika dibandingkan dengan stek dan cangkok. Kelebihannya adalah hasil okulasi
mempuyai mutu lebih baik dari pada induknya. Oleh karena itu okulasi
dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakaran yang baik dan tahan
terhadap penyakit dan dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah
lezat, tetapi perakarannya kurang baik.
okulasi ini biasanya menggunakan batang bawah dan atas dari satu
spesies atau satu varietas. Penyambungan tanaman dari satu varietas atau
satu spesies memang dapat dilakukan tanpa mengalami kerusakan. Lain
halnya dengan okulasi yang dilakukan antar spesiaes biasanya agak
mengalami kerusakan. Hal ini dikarenakan antar batang atas dan bawah

11
kadang-kadang terdapat perbedaam fisiologis.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna
atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena
bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki
perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas
berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke
batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat
dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu
okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah
melewati masa muda.

Kelebihan dan kelemahan okulasi


No Kelebihan Kelemahan
Terkadang suatu tanaman hasil
okulasi ada yang kurang
Dengan cara okulasi dapat
normal terjadi karena tidak
1 diperoleh tanaman yang dengan
adanya keserasian antara
produktifitas yang tinggi.
batang bawah dengan batang
atas (entres)
Pertumbuhan tanaman yang Perlu menggunakan tenaga
2
seragam ahli untuk pengokulasian ini.
Bila salah satu syarat dalam
kegiatan pengokulasian tidak
3 Penyiapan benih relatif singkat terpenuhi kemngkinan gagal
atau mata entres tidak tumbuh
sangat besar.

Adapun Langkah - langkah okulasi adalah sebagai berikut berikut :


● Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa
yang akan diokulasi. 
● Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman
yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
● Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
● Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan
dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah
antara luka sayatan dengan mata tunas.
● Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas

12
sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada
bagian mata tunas.
● Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau
hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan
melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah
boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
● Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong
batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan
tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang
pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda
tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.

➢ Kultur jaringan

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara


memperbanyak jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan dengan cara in vitro
menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan
dasar tumbuhan memiliki sifat totipotensi sel, yaitu kemampuan untuk
membelah diri dengan kondisi lingkungan yang sesuai.
Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman
dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari
berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat
menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus.
Teknik ini telah digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk
memproduksi secara komersial berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias
(anggrek, bunga potong, dll.), tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman
industri dan kehutanan (kopi, jati, dll). Dengan menggunakan metoda kultur
jaringan, jutaan tanaman dengan sifat genetis yang sama dapat diperoleh
hanya dengan berasal dari satu mata tunas. Oleh karena itu metoda ini
menjadi salah satu alternatif dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.

13
Kelebihan dan kelemahan okulasi
N
Kelebihan Kelemahan
o
Kultur jaringan Memerlukan
biaya besar karena harus
Pengadaan bibit tidak
1 dilakukan di dalam
bergantung pada musim
laboratorium dan
menggunakan bahan kimia
Produksi bibit dapat diproduksi
Kultur jaringan Memerlukan
2 dalam jumlah besar dalam
keahlian khusus
waktu yang relatif cepat
Kultur jaringan Memerlukan
aklimatisasi ke lingkungan
eksternal karena tanaman
hasil kultur biasanya
3 Bersifat seragam berukuran kecil dan bersifat
aseptik serta sudah terbiasa
berada di tempat yang
mempunyai kelembapan
udara tinggi
Bibit yang dihasilkan bebas
penyakit asalkan diambil dari
4 -
organ yang bebas dari penyakit
juga
Daya pengangkutan lebih murah
5 -
dan mudah
Proses pembibitan bebas dari
6 gangguan hama, penyakit dan -
deraan lingkungan lainnya

14
D. Faktor yang mempengaruhi perbanyakan tanaman
Adapun faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perbanyakan tanaman dalah :
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warnatanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses
pertumbuhan.
4. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel,
hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk
mempercepat buah menjadi matang.

BAB III
PENUTUP

A. Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas adalah :


1. Perbanyakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanpa melalui
proses peleburan dua gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat memperbanyak
diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya.
2. Perbanyakan secara vegetatif dibagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan vegetatif
buatan
3. Contoh dari perbanyakan secara vegetatif buatan adalah mencangkok, stek,
grafting, okulasi, dan kultur jaringan.

15
4. Faktor yang mempengaruhi perbanyakan tanaman ada empat yaitu faktor suhu,
kelembaban, cahaya matahari, dan faktor hormon.

DAFTAR PUSTAKA

Harmann, H.T. and D.E Kester. 2004. Plant propagation principles and practices. Prentice-
Hall,Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.72
Purugganan, M.D. (2009-02-12). "The nature of selection during plant domestication" (pdf).
Nature 457: 843-8. DOI:10.1038/nature07895.
Widiarsih, Minarsih, Dzurrahmah, Wirawan, dan Suwarno. 2008. Perbanyakan Tanaman
Secara Vegetatif Buatan. http://willy.situshijau.co.id. [4 Desember   2012].
Wudianto, R. 1987. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Zohary, D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World. Oxford Univ. Press.
London.
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta:Penerbit Bumi Aksara

16

Anda mungkin juga menyukai