Anda di halaman 1dari 9

Tugas individu

BIOKONSERVASI

“TANAMAN ANGGREK DI KEBUN RAYA UHO”

OLEH :

AINUN SALSABILA

A1J1 17 057

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebun raya (botanic gardens) dikenal sebagai kawasan konservasi ex
situ tumbuhan yang telah bertahan hingga ratusan tahun dan terbukti berhasil
menjaga kelestarian tumbuhan di seluruh dunia. Kebun Raya Indonesia (KRI)
dikembangkan berdasarkan pendekatan kondisi ekoregion yang
mencerminkan keragaman ekosistem dan habitat berbagai jenis tumbuhan di
Indonesia. Beragam jenis tumbuhan yang ada di Indonesia tumbuh dan
berkembang pada berbagai tipe habitat yang spesifik. Kekayaan jenis
tumbuhan Indonesia diperkirakan 38.000 jenis atau peringkat ke–5 di dunia
dengan tingkat endemisitas ±55% tersebar di berbagai tipe ekosistem
( Purnomo.dkk.2015:112)
Kebun koleksi Universitas Halu Oleo merupakan tempat penangkaran
jenis-jenis anggrek yang termasuk salah satu bentuk konservasi tumbuhan
secara ex situ. Keberadaan kebun raya akan menjamin lestarinya jenis-jenis
anggrek, terutama jenis-jenis tumbuhan lokal untuk dimanfaatkan secara
berkelanjutan. Hasil eksplorasi jenis anggrek alam dari data yang diperoleh
hanya pada tahap pemberian nama dan identitas sehingga sangat menarik
untuk dilakukan peninjauan lebih lanjut mengenai karakter morfologi
anggrek alam ( Indrawati.dkk.2017:647)
Anggrek alam merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang mulai
langka saat ini. Tingginya minat masyarakat akan bunga anggrek merupakan
salah satu faktor penyebab tingginya eksploitasi bunga anggrek. Selain itu,
masyarakat umumnya mengambil anggrek dari dalam hutan tanpa diikuti
dengan kegiatan budidaya. Alih fungsi hutan menjadi lahan-lahan
perkebunan dan lahan pertanian juga merupakan salah satu penyebab habitat
anggrek alam semakin berkurang(Zulkaidhah.dkk.201: )

2
1.2 Tujuan
Memberikan arah kepada pengelolah dan pihak terkait lainnya dalam
pengelolaan konservasi ek situ di kebun raya uho, terutama konservasi pada
tanaman anggrek
1.3 sasaran rencana aksi
Dalam konservasi yang saya lakukan di kebun raya uho yang
menjadi sasaran rencana aksi saya dalam konservasi terfokus pada tanaman
anggrek .hal ini di karenakan karena mengingat jumlah anggrek di kebun
raya uho cukup banyak sekitar 42 jenis yang berasal dari daerah yang
berbeda-beda contohnya saja ada 12 jenis tanaman anggrek yang berasal
dari taman nasional rawa aopa yang menjadi salah satu koleksi anggrek di
rumah anggrek kebun raya uho.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik tanaman anggrek


Kebun Raya Universitas Halu Oleo,memiliki rumah anggrek yang
luasnya 309 m² dengan koordinat x: 0446842 dan y: 9556151. Jenis anggrek
alamnya (Orchidaceae) berasal dari Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Sulawesi Tenggara, ada 12 anggrek alam yang sedang berbunga dari 42
koleksi anggrek yang ada dikebun raya uho. karakteristik dari 12 jenis
anggrek memiliki sifat yang berbeda yaitu semua memiliki habitus epifit dan
tipe pertumbuhan terdiri atas monopodial terdapat 7 jenis dan sympodial
terdapat 5 jenis, tipe pseudobulb yaitu tipe berumpun, berantai, pseudobul
baru, masing-masing tipe memiliki 1 jenis, bentuk daun terdiri dari 9 bentuk
yaitu berbentuk jarum 1 jenis, langset sungsang 2 jenis, mengombak 1 jenis,
lurus/bertakik sedikit 2 jenis, bersabit gemuk dan tebal 2 jenis, segitiga 1
jenis, mata tombak 1 jenis, lonjong/oblong 2 jenis. Tipe pembungaan terdapat
tipe yang berpaku, halus tegak 1 jenis, tandan 9 jenis, malai 1 jenis, seperti
payung 1 jenis. Tipe perakaran yaitu akar udara 2 jenis, akar lekat 10 jenis.
2.2 Permasalah Konservasi tanaman anggrek
Permasalah konservasi anggrek yaitu hingga saat ini kendala yang
dihadapi oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya para nursery dalam
usaha budidaya anggrek adalah keterbatasan dalam pengetahuan perbanyakan
anggrek. selain itu , seperti yang kita ketahui  anggrek dari masa ke masa
jumlah spesiesnya sangat banyak. Tetapi, karena ketergantungan
berkembangbiaknya sangat tinggi, maka dari tahun ke tahun juga jumlahnya
terus menurun. Salah asatu factor perkembangbiakannya menurun yaitu
habitat tumbuhan anggrek banya yang rusak total, di karenakan habitannya
berubah bentuknya menjadi daerah penebangan untuk dijadikan lahan
pertanian atau pemukiman, pertambangan maupun terjadinya fragmentasi
habitat.

4
2.3 Hasil identifikasi lapangan
Berdasarkan study konservasi lokasi yang saya lakukan di kebun raya
uho, flora yang ada di kebun raya uho ada sebagian yang tidak terawat, yang
menyebab kan tumbuhan itu mati. Untuk tanaman anggrek itu sendiri
sepanjang menyusuri hutan ,tanaman anggrek di kebun raya uho sudah
berkurang ,hal ini di karenakan hanya 1 dua jenis anggrek yang di temukan.
tentang konservasi tanaman anggrek
Hasil interview dengan pengelolah dikebun raya uho dapat saya
simpulkan bahwa Kebun raya uho memiliki Komponen ekosistem yang
potensial untuk dikembangkan yaitu salah satunya wisata flora. Wisata flora
meliputi tumbuhan endemik Sulawesi dan tanaman anggrek Sulawesi,
terdapat 50 jenis tumbuhan endemik sulawesi serta 42 jenis tanaman Anggrek
Sulawesi yang ada di kebun raya UHO yang berasal dari berberapa daerah
yang di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Konsep pengembangan tanaman anggrek ini yaitu dengan mendirikan
rumah anggrek, yang fungsinya tidak lain untuk tempat tumbuhnya anggrek-
anggrek baru hasil persilangan antara bunga anggrek endemik sehingga akan
lebih banyak lagi spesies- spesies anggrek baru yang dihasilkan. Misalnya
anggrek jenis Grammatophyllum scriptum Blume.Akan tetapi kekurangan
yang saya dapatkan dari rumah anggrek ini yaitu jika melihat kondisi
eksisting yang ada, belum ada deskripsi dan klasifikasi yang ditempel disetiap
jenis-jenis anggrek untuk itu dalam pengembangan edu-ekowisata rumah
anggrek itu perlu ditambahkan atau didesign untuk memberikan deskripsi dan
klasifikasi terhadap jenis-jenis anggrek yang ada

5
BAB III
RENCANA AKSI

3.1 Rencana aksi pengembangan konservasi


Dalam upaya meningkatkan efektifitas pengelolahan hutan dan upaya
konservasi tanaman anggreak di kebun raya uho, maka Upaya konservasi
anggrek alam dapat dilakukan melalui kegiatan pembudidayaan dengan jalan
perbanyakan anggrek secara vegetative, generative, maupun melalui kultur
jaringan yang banyak dikembangkan saat ini. Perbanyakan secara vegetative
dapat dilakukan melalui pemisahan rumpun, stek batang maupun pemisahan
keki. Untuk saat ini, teknologi perbanyakan anggrek yang banyak
dikembangkan adalah melalui kultur jaringan. Metode ini dianggap efektif
mengingat hasil yang diperoleh bisa dalam jumlah yang banyak dan dalam
waktu yang cukup singkat. Selain itu, melalui sistem kultur jaringan maka
kualitas bunga anggrek dapat ditingkatkan. Keunggulan bunga anggrek
ditentukan oleh warna, ukuran, bentuk, susunan, jumlah kuntum bunga
pertangkai, panjang tangkai dan daya tahan kesegaran bunga
Rencana aksi yang akan saya lakukan bedasarakan study lokasi yang
saya lakukan di kebun raya uho tentang konservasi tanaman anggrek.
Yaitu:
Melakukan identifikasi, kajian ilmiah dan pemantauan populasi,
distribusi, setiap 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali
Melaksanakan survai berkala status populasi dan distribusi pada
tanaman anggrek
Memperkuat kerjasama dengan pihak pengelolah agar konservasi
tanaman anggrek yang di lakukan berjalan baik seperti yang
diinginkan
Memperkuat perlindungan habitat dengan pemberiankan status
perlindungan pada pihak pengelolah kebun raya tentang konservasi
tanaman anggrek.

6
Membentuk dan memperbanyak tim dalam kegiatan konservasi
pada tanaman anggrek yang akan di lakukan di kebun raya uho

7
DAFTAR PUSTAKA

Indrawati , Yusuf Sabilu , Hariani.2017. karakteristik morfologi anggrek alam


(orchidaceae) asal taman nasional rawa aopa watumohai koleksi kebun
raya universitas halu oleo.Jurnal indrawati. Vol .4(2)

Purnomo ,Danang Wahyu , Mahat Magandhi, Farid Kuswantoro, Rosniati Apriani Risna1
dan Joko Ridho Witono.2015. Developing Plant Collections on the Regional
Botanic Gardens in Framework of Plant Conservation Strategy in Indonesia.
Jurnal Buletin Kebun Raya .Vol. 18 No. 2

Rahayu,Sry, Weka Widayati, Anita Indriasary. 2018. Pemetaan Komponen


Ekosistem Untuk Pengembangan Edu-Ekowisata (Studi Kasus : Kebun
Raya Universitas Halu Oleo). Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi.
Vol.2(1)

Zulkaidhah, Muslimin, Abdul Hapid, Bau Toknok. 2018.UUpaya Konsevasi


Tanaman Hias Anggrek Melalui Perbanyakan Secara Vegetatif Dan
Kultur Jaringan. Jurnal pengabdian pada masyarakat. Vol.6(10)

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai