Anda di halaman 1dari 17

Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN
KEBUN RAYA KENDARI

Sri Hartini1, Djauhar Asikin1, Abdul Gafar2


1
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya – LIPI
2
UPTD Kebun Raya Kendari Sulawesi Tenggara

ABSTRACT Taman Etnobotani Kebun Raya Kendari

The Kendari Botanical Garden establishment was encouraged by former President of Indonesia Megawati
Soekarnoputri on the commemoration of the National Technology Awakening Day on August 11, 2004. She
called the importance of botanical gardens establishment in every province in Indonesia. The City
government of Kendari in collaboration with the Research Center for Conservation of Plants and Botanical
Gardens, the Indonesian Institute of Sciences initiate the development since 2009. "Ultra-basic Plant
Conservation" was choosen as the theme for Kendari Botanical Garden which occupied 96 ha of area.
Kendari Botanical Garden was inaugurated on 22nd October 2019. Development of the gardens including
plant collection enrichment, infrastructures and the Kendari City Government’s commitment are presented in
this paper.

PENDAHULUAN 8/1999 LIPI (Pusat Penelitian Biologi) yang


ditetapkan sebagai pemegang “scientific
Konservasi dalam abad 21 ini telah menjadi authority” telah mengeluarkan beberapa
isu internasional terutama dalam kaitannya daftar jenis yang langka, baik hewan maupun
dengan usaha mempertahankan jenis tumbuhan. Di tingkat internasional, sebagai
(species) dari kepunahan. Hal ini didasari oleh tindak lanjut dalam pertemuan Conference of
laju kerusakan hutan di Indonesia karena the Parties X to the Conservation of
pengambilan hasil kayu maupun non kayu Biodiversity (COP X CBD) tahun 2010
baik secara legal maupun ilegal ataupun ditetapkan 16 target 2010-2020 Global
pengurangan kawasan hutan untuk Strategy for Plant Conservation. Target 8
dikonversi menjadi peruntukan lain sangat dinyatakan bahwa 75 % jenis-jenis tumbuhan
memengaruhi kehidupan pada umumnya. terancam kepunahan dikoleksi secara ex situ
Kerugian yang dirasakan akibat berkurangnya dan 20% di antaranya dimasukkan ke dalam
kawasan hutan seperti efek pemanasan program-program pemulihan dan restorasi.
global, banjir, berkurangnya populasi flora
dan fauna, serta terganggunya ekosistem Strategi konservasi tumbuhan di Indonesia
pada akhirnya berakibat fatal bagi umat meliputi konservasi in situ dan konservasi ex
manusia. situ. Konservasi in situ merupakan upaya
konservasi yang dilakukan di habitat aslinya.
Usaha untuk menyelamatkan keanekaragaman Kegiatan ini meliputi perlindungan contoh-
hayati (biodiversity) dari kepunahan telah contoh perwakilan ekosistem darat dan laut
dilakukan antara lain dengan membuat beserta flora dan fauna di dalamnya.
kebijakan dalam bentuk aturan dan konvensi, Konservasi in situ dilakukan dalam bentuk
baik di tingkat nasional maupun internasional. kawasan suaka alam (cagar alam, suaka
Di tingkat nasional, berdasarkan PP. No. margasatwa), zona inti taman nasional, dan

71
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

hutan lindung yang umumnya dikelola oleh disebut Kebun Raya Daerah (Purnomo et al.,
pemerintah pusat. Strategi ini merupakan 2015).
cara terbaik dalam pelaksanaan konservasi
tumbuhan Indonesia, karena ditujukan untuk Kebun Raya Kendari (KR Kendari) merupakan
melindungi tumbuhan beserta ekosistemnya. salah satu dari kebun raya daerah yang
Konservasi ex situ merupakan metode dikembangkan untuk mewakili salah satu
konservasi yang mengkonservasi jenis di luar ekoregion di indonesia. Pembangunan Kebun
habitat aslinya. Konservasi ini merupakan Raya Kendari telah memperhatikan
proses melindungi jenis tumbuhan dan karakteristik sebagai sebuah kebun raya
hewan dengan mengambilnya dari habitat seperti yang tertera dalam Peraturan
aslinya dan menempatkannya di bawah Presiden Nomor 93 Tahun 2011, yaitu: (a)
perlindungan manusia. Contoh konservasi ex memiliki lokasi yang tidak dapat dialih
situ adalah kebun raya, kebun botani, dan fungsikan; (b) dapat diakses oleh masyarakat;
kebun binatang (Witono et al., 2012). (c) memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi;
serta (d) koleksi tumbuhan ditata berdasarkan
Menurut Botanic Garden Conservation pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik,
International (BGCI), kebun raya atau botanic atau kombinasinya (Anonim, 2013).
garden didefinisikan sebagai suatu institusi
yang mengelola koleksi tumbuhan hidup yang Dalam tulisan ini akan diuraikan perkembangan
terdokumentasi dengan tujuan untuk pembangunan KR Kendari, mulai dari proses
melaksanakan konservasi, penelitian ilmiah, inisiasi sampai dengan acara peresmian
peragaan (display), dan pendidikan. Hal ini (launching)nya. Tulisan ini mengungkap
didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 93 gambaran umum tentang KR Kendari
Tahun 2011, yang menyatakan bahwa kebun sehingga diharapkan dapat digunakan
raya adalah kawasan konservasi tumbuhan sebagai panduan bagi yang membutuhkan
secara ex situ yang memiliki koleksi informasi tentang kebun raya ini.
tumbuhan terdokumentasi dan ditata
berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, PROSES AWAL PEMBANGUNAN
bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola- KEBUN RAYA KENDARI
pola tersebut untuk tujuan kegiatan
konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, Pembangunan KR Kendari dilatarbelakangi
dan jasa lingkungan (Anonim, 2013). oleh adanya arahan dari Presiden ke-5
Megawati Seokarnoputri pada peringatan
Kebun Raya Indonesia memiliki tanggung Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
jawab dalam pelaksanaan kegiatan (Harteknas) tanggal 11 Agustus 2004 yang
konservasi tumbuhan dan penelitian di menyerukan pentingnya kebun raya di setiap
Indonesia. Namun, empat kebun raya yang provinsi di Indonesia. Hal ini disusul oleh
dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Surat Edaran Menteri Riset dan Teknologi
Indonesia (LIPI) baru mampu mengkonservasi Republik Indonesia No. 77/M/VIII/2004
sekitar 21,5% dari seluruh tumbuhan tanggal 23 Agustus 2004 kepada seluruh
terancam kepunahan di Indonesia. Idealnya Gubernur di Indonesia perihal pembangunan
Indonesia memiliki 47 kebun raya yang kebun raya di setiap provinsi di Indonesia. Isi
mewakili keanekaragaman tumbuhan dari surat edaran tersebut adalah
berdasarkan tipe ekoregion di Indonesia. menghimbau agar setiap provinsi
Oleh karena itu, sejak tahun 2005 mengupayakan pembangunan minimal satu
dikembangkan kebun raya di bawah kebun raya dan berkoordinasi dengan
pengelolaan pemerintah daerah provinsi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
kabupaten atau kota, yang selanjutnya untuk pelaksanaannya.

72
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Antusiasme untuk membangun kebun raya khususnya untuk masyarakat Kota Kendari,
semakin tinggi sejak mendapat dukungan disamping untuk melaksanakan lima fungsi
kuat dari pemerintah dengan dikeluarkannya kebun raya yaitu konservasi, pendidikan,
Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES penelitian, pariwisata, dan jasa lingkungan.
RI) No. 3 Tahun 2009 tentang Pengembangan KR Kendari memiliki tema “Konservasi
Infrastruktur Istana Kepresidenan, Kebun Tumbuhan Ultrabasa”. Pemilihan tema
Raya, dan Benda Cagar Alam tertentu yang tersebut didasari oleh kondisi tanah dan
memasukkan Kendari dalam salah satu batuan di kawasan Sulawesi Tenggara yang
daftarnya. INPRES RI ini nampaknya kaya akan kandungan mineral bernilai
mendapat sambutan baik dari Pemerintah ekonomi tinggi. Selain itu, KR Kendari akan
Daerah Sulawesi Tenggara sehingga sebagai berperan dalam mengkonservasi
bentuk implementasinya ditunjuklah keanekaragaman flora ultrabasa yang
Pemerintah Kota Kendari untuk melaksanakan merupakan lambang dari keanekaragaman
pembangunan KR Kendari. flora Sulawesi yang tumbuh pada batuan
ultrabasa terbesar di Indonesia (Febrianti &
Pembangunan KR Kendari sesuai dengan Astuti, 2019).
yang diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Adapun tujuan dari dibangunnya KR Kendari
Ruang. Selain itu juga sejalan dengan antara lain: (1) mengkonservasi berbagai
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) jenis tumbuhan dan ekosistemnya,
Kota Kendari tahun 2015–2020. khususnya tumbuhan ultrabasa sesuai
Pembangunan kebun raya dapat mendukung dengan tema koleksi KR Kendari; (2)
kawasan perkotaan dengan fungsi sebagai menyediakan sarana dan prasarana
ruang terbuka hijau yang memberikan pendukung pendidikan dan penelitian serta
manfaat bagi keberlangsungan fungsi sebagai laboratorium alam di Kota Kendari
ekologis dan sosial bagi masyarakat dan sekitarnya; (3) menjadikan kawasan
perkotaan. destinasi wisata yang sehat, nyaman, dan
edukatif; (4) meningkatkan kualitas dan
Awal inisiasi pembangunan KR Kendari oleh fungsi lingkungan hidup di Kota Kendari;
Pemerintah Kota Kendari melalui Badan serta (5) meningkatkan perekonomian
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) masyarakat terutama di sekitar kawasan
Kota Kendari. Bappeda Kota Kendari kebun raya.
kemudian menunjuk Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kota Kendari untuk menentukan TAHAPAN PEMBANGUNAN KEBUN
lokasi yang sesuai untuk dijadikan kebun RAYA KENDARI
raya. Bappeda berkoordinasi dengan Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kota Kendari dalam
Kebun Raya Kendari terletak di kawasan
inisiasi tersebut, yaitu dengan membagi
hutan Nanga-Nanga Papalia, Kelurahan
peran masing-masing. Bappeda berperan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari,
sebagai pelaksana manajemen maupun berjarak sekitar 15 km dari pusat
administrasi, sedangkan Dinas Pertanian dan
Pemerintahan Kota Kendari. Lokasinya cukup
Kehutanan sebagai pelaksana teknis.
strategis, hanya sekitar 30 menit dari pusat
Kota Kendari. Kondisi topografinya
Kebun Raya Kendari dibangun di atas lahan
didominasi oleh bukit berbatu dengan
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
ketinggian 90–275 m dpl dan kemiringan
(KHDTK). Pembangunan kebun raya ini
lahan 0–90°, terletak pada 3°54’30”–
diharapkan dapat memberikan nilai tambah
4°3’11”LS dan 122°23’–122°39”BT. Luas awal
baik dari aspek ekologis dan sosial ekonomi
usulan KR Kendari 118 ha, namun sejak

73
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, Kementerian


Khusus (KHDTK) oleh Kementerian Pekerjaan Umum (saat ini diganti menjadi
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan
Maret 2016 dengan Nomor Perumahan Rakyat), dan Konsultan PT. Tata
SK.187/Menlhk/Setjen/PKTL.0/3/2016 Guna Patria untuk meninjau ulang lokasi,
luasnya berubah menjadi 96 ha yang terdiri sekaligus membuat rencana induk
atas 18 ha hutan lindung dan 78 ha hutan (masterplan) KR Kendari sebagai panduan
produksi tetap. Lokasi kebun raya yang pembangunan tahap selanjutnya. Koordinasi
berada di lahan bekas penambangan batu antar stakeholder tersebut akhirnya dapat
dan pasir serta perambahan hutan tersebut menyelesaikan masterplan KR Kendari pada
memiliki daya tarik berupa air terjun, sungai, Desember 2009 (Gambar 1).
dan pemandangan dari lereng dan bukit.
Kawasan hutan Nanga-Nanga Papalia selain Setelah masterplan tersusun, mulailah
memiliki keragaman hayati yang tinggi juga dilakukan upaya peningkatan kapasitas SDM,
merupakan sumber air bersih yang penting yaitu dengan mengirim staf yang
bagi wilayah Kota Kendari (Febrianti & Astuti, mendampingi pembangunan KR Kendari
2019). untuk mengikuti diklat (pendidikan dan
pelatihan) teknis dan manajemen
perkebunrayaan guna menambah
pengetahuan tentang perkebunrayaan. Selain
itu juga dilakukan penanaman-penanaman
dalam rangka penghijauan di dalam kawasan
KR Kendari, serta pembangunan infrastruktur
seperti kantor pengelola, jalan akses, dan
pembibitan yang dananya bersumber dari
APBD Kota Kendari. Pada tahun 2014
terbitlah Peraturan Walikota (Perwali)
Kendari No. 44 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kebun Raya di bawah Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kota Kendari yang
ditandatangani oleh Walikota Kendari. Pada
tahun 2015 rencana detail (Detailed
Engineering Design (DED)) KR Kendari selesai
disusun. Pada 18 Mei 2015 ditandatangani
Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding (MoU)) tentang Penelitian,
Pengembangan, dan Pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi antara Lembaga
Gambar 1. Masterplan KR Kendari
Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan
Tahapan pembangunan KR Kendari melalui Pemerintah Kota Kendari No. 06/KS/V/2015,
proses yang cukup panjang, yaitu diawali No. 13/MoU/2015. Bersamaan dengan hal
dengan survei calon lokasi kebun raya oleh tersebut, juga ditandatangani Perjanjian
Bidang Kehutanan, Dinas Pertanian dan Kerja Sama (PKS) antara Pusat Konservasi
Kehutanan Kota Kendari yang dilanjutkan Tumbuhan Kebun Raya-LIPI dengan Dinas
dengan pengajuan lokasi. Pada Juni 2009 Pertanian dan Kehutanan Kota Kendari
diturunkan tim dari instansi pusat yang terdiri tetang Pembangunan, Pengembangan, dan
atas perwakilan dari Pusat Konservasi

74
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Pengelolaan Kebun Raya Kendari No. pelaksanaan pengelolaan lingkungan dalam


2876/IPH.3/KS/V/2015, No. 520/698/2015. melaksanakan kegiatan pembangunan KR
Kendari.
Pada kuartal pertama tahun 2016 terbit Surat
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kebun Raya Kendari dijadwalkan oleh LIPI
Kehutanan Nomor SK.187/Menlhk/ untuk diresmikan (dilaunching) tahun 2019.
Setjen/PKTL.0/3/2016 tentang penetapan Dengan melihat dua faktor utama yang
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus menjadi syarat sebuah kebun raya dapat
(KHDTK) sebagai Kebun Raya Kendari untuk diresmikan, yaitu kondisi infrastruktur dan
Hutan Penelitian, Pengembangan dan tanaman koleksi, dengan dua faktor ini KR
Pendidikan Lingkungan. Surat keputusan ini Kendari sudah memenuhi syarat. Maka dari
semakin memperkuat keberadaan KR Kendari itu, pada tanggal 22 Oktober 2019 KR Kendari
sebagai kawasan konservasi tumbuhan yang diresmikan oleh Gubernur Sulawesi
tidak dapat dialihfungsikan. Pada tahun 2016 Tenggara, didampingi oleh Deputi Ilmu
juga telah diselesaikan dokumen Upaya Pengetahuan Hayati-LIPI dan Kepala Dinas
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) (Gambar 2).
yang berfungsi sebagai pedoman

Gambar 2. Acara pada peresmian (launching) KR Kendari 22 Oktober 2019

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Perkotaan di Indonesia tahun 2015–2019


(Witono et al., 2012). Oleh karena itu pada
Kebun Raya Kendari termasuk dalam salah Juni 2016 telah dimulai pembangunan tahap I
satu kebun raya prioritas berdasarkan infrastruktur pendukung KR Kendari oleh
roadmap Pembangunan Kebun Raya sebagai Kementerian PUPR. Infrastruktur yang
Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan dibangun antara lain, gedung pengelola,

75
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Visitor Center, gerbang utama, loket, Infrastruktur yang dibangun meliputi


Camping Ground (Gambar 3c), jembatan kayu pembuatan pembibitan, arboretum, lansekap
(Gambar 3e), dan pembuatan jalan di dalam Visitor Center, lansekap gedung pengelola,
kebun raya (Gambar 3d). Pemerintah Kota area parkir, pagar pengaman dan talud
Kendari juga turut ambil bagian dalam sungai (Gambar 3f), serta pemasangan
pembangunan infrastruktur, yaitu dengan pavingblock pada jalan lingkungan. Untuk
melakukan pengaspalan jalan akses mulai mendukung fungsi KR Kendari, dengan
dari jalan poros sampai ke kawasan kebun pendanaan dari DIPA Pusat Konservasi
raya (Gambar 3). Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, dibuatlah Taman
Tematik Pakuli (bahasa lokal untuk obat)
Pada tahun 2017 dilanjutkan dengan yang merupakan taman tematik tumbuhan
pembangunan infrastruktur tahap II. obat (Gambar 3a).

a b

c d

e f

Gambar 3. Infrastruktur yang dibangun di KR Kendari: a. Taman Pakuli; b. Taman Ultrabasa; c. Camping
Ground; d. jalan di dalam kawasan; e. jembatan kayu; f. pagar pengaman dan talud sungai

76
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Pembangunan infrastruktur tahap III beserta railing Camping Ground, gazebo, dan
dilanjutkan pada tahun 2018. Pada tahap ini menara pandang. Pemerintah Kota Kendari
hal-hal yang dikerjakan antara lain mengambil peran dalam pengadaan sarana
pembangunan pintu gerbang utama dan listrik di kebun raya, pengaspalan jalan
pagar pengaman (keduanya merupakan menuju kebun raya, serta mendukung dalam
pekerjaan lanjutan dari tahap sebelumnya), biaya operasional dan pemeliharaan.
pembangunan drainase, talud tebing, tangga
staf KR Kendari. Selama kurun waktu tersebut
Pada tahun 2019 melalui dana dari DIPA tim detasering, PTT, dan staf kebun raya
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan saling bahu membahu untuk melakukan
Kebun Raya-LIPI (PPKTKR-LIPI), dibuatlah kegiatan yang mendukung proses realisasi
Taman Tematik Etnobotani yang terletak di launching KR Kendari.
samping Kantor Pengelola. Pemerintah Kota
Kendari turut ambil bagian dalam penataan Penguatan komitmen juga dilakukan oleh
Taman Tematik Ultrabasa (Gambar 3b) yang pengelola KR Kendari, yaitu dengan secara
letaknya di dalam area arboretum, dan aktif mengikutsertakan stafnya untuk
Taman Tematik Pakuli. Selain itu juga mengikuti diklat (pendidikan dan pelatihan)
dilakukan pembuatan taman di depan Kantor tentang perkebunrayaan. Diklat yang diikuti
Pengelola, depan rumah anggrek, dan di berupa diklat teknis dan diklat manajemen
sekitar loket, serta pembuatan beberapa perkebunrayaan. Kegiatan tersebut diharapkan
papan nama dan papan informasi. dapat meningkatkan kapasitas SDM
pengelola, khususnya tentang perkebunrayaan.
PENGUATAN KOMITMEN
KELEMBAGAAN
Untuk mendukung proses realisasi launching
(peresmian) KR Kendari, selain dilakukan Sejak tahun 2014 KR Kendari dikelola oleh
pembangunan fisik berupa pembangunan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebun
infrastruktur, juga dilakukan penguatan Raya Kendari, Dinas Pertanian dan Kehutanan
komitmen kerjasama antara pihak KR Kendari Kota Kendari yang ditetapkan berdasarkan
dengan PPKTKR-LIPI. Kerjasama yang dijalin Peraturan Walikota Kendari No. 44 Tahun
antara lain kegiatan pendampingan oleh ahli 2014. Pada tahun 2017, dengan adanya
perkebunrayaan dari Kebun Raya Bogor sejak implementasi dari Undang-Undang Nomor 23
dimulainya tahap awal pembangunan KR tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Kendari, serta kegiatan monitoring secara kewenangan UPTD KR Kendari berpindah dari
rutin setiap tahun yang bertujuan untuk Dinas Pertanian dan Kehutanan ke Dinas
memonitor perkembangan pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota
baik dari fungsi maupun teknis. Pada tahun Kendari. Saat ini KR Kendari dipimpin oleh
2016, 2017, dan 2019, PPKTKR-LIPI Kepala UPTD (eselon IVa) yang dibantu oleh
mengirimkan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dua Urusan, yaitu Urusan Tata Usaha (Kepala
sebanyak dua orang guna melakukan Tata Usaha; eselon IVb) dan Urusan
pendampingan kegiatan di KR Kendari selama Konservasi. Urusan Tata Usaha dibantu oleh
10 bulan di setiap periodenya. Selain itu juga Bagian Administrasi, Bagian Sarana dan
dikirim tim detasering yang terdiri atas dua Prasarana, dan Bagian Keamanan, dimana
orang sebanyak lima kali hingga kuartal pada masing-masing bagian dilengkapi
kedua 2019. Tim detasering dari Staf Kebun dengan tenaga teknis. Sedang Urusan
Raya Bogor bertugas selama kurang lebih Konservasi dibantu oleh Bagian Registrasi dan
satu bulan untuk memberikan pelatihan dan Pembibitan Tanaman, serta Bagian Koleksi
bimbingan teknis di lapangan kepada para Tanaman, dimana pada bagian-bagian ini

77
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

juga dilengkapi dengan tenaga teknis belumlah memadai untuk mengelola kebun
(Gambar 4). Saat ini jumlah SDM di KR raya seluas 96 ha, sehingga Pemerintah Kota
Kendari sebanyak 14 orang, terdiri atas 4 ASN Kendari diharapkan meningkatkan komitmen
dan 10 tenaga honorer. Jumlah tersebut dalam rangka pengelolaan KR Kendari.

KEPALA UPTD
ABDUL GAFAR, S.P.

Kelompok Jabatan
Fungsional

KEPALA URUSAN TATA USAHA URUSAN KONSERVASI


SITTI SALEHA, SE YASID SOFYAN LAMALAU, S.E.

BAGIAN PEMBIBITAN BAGIAN KOLEKSI


BAGIAN SARANA DAN DAN REGISTRASI TANAMAN
BAGIAN KEAMANAN
BAGIAN ADMINISTRASI PRASARANA TANAMAN Koordinator :
Koordinator :
Koordinator : Koordinator : Koordinator : DONI SUDARMAN, SE
SUDARTO
SITTI SALEHA, SE LA ODE SURE IRNA PURNASARI, SP Tenaga Teknis :
Tenaga Teknis :
Tenaga Teknis : Tenaga Teknis : Tenaga Teknis : 1.MUHAMMAD SABARA
1. AMALIADIN
1. MUH. ADI TAUFAN S. 1.ABD. HASAN 2.RETNAL GARUNDU
2.ILLAN ARHAM SAPUTRA 3.RINA HASIM

Gambar 4. Struktur organisasi UPTD KR Kendari

PENGEMBANGAN TANAMAN KOLEKSI dan lain-lain, yang dilengkapi dengan data


nama lokasi, ketinggian tempat, titik
Sejalan dengan pembangunan infrastruktur, koordinat, kondisi hutan, pH tanah dimana
KR Kendari juga berusaha untuk menambah material diambil, habitat (tepi sungai, bukit,
tanaman koleksi yang merupakan visi utama ternaung, terbuka, dll), nama tanaman, nama
dari didirikannya sebuah kebun raya. daerah (jika ada), nama suku, dan jenis
Tanaman koleksi yang dimaksud meliputi material yang diambil. Material tumbuhan
koleksi yang diperoleh dari hasil eksplorasi, hidup hasil eksplorasi selanjutnya dipelihara
koleksi sumbangan dari Kebun Raya Bogor, untuk menjadi koleksi di Kebun Raya
maupun tumbuhan yang hidup secara alami Kendari.
di dalam kawasan KR Kendari yang telah
ditetapkan sebagai tanaman koleksi (koleksi Kebun Raya Kendari telah melaksanakan
spontan). beberapa kali eksplorasi bekerjasama dengan
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan
Eksplorasi merupakan salah satu kegiatan Kebun Raya-LIPI. Eksplorasi dilakukan pada
untuk mendapatkan koleksi tumbuhan suatu tahun 2017 di Cagar Alam Napabalano di
kebun raya. Kegiatan tersebut bertujuan Pulau Muna, dan tahun 2019 di Suaka
mengoleksi material tumbuhan berupa biji, Margasatwa Tanjung Peropa dan Suaka
anakan (seedling), umbi, rimpang dan stek Margasatwa Tanjung Amolengo di Kabupaten
batang/akar, dari jenis-jenis yang di kebun Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Selain
raya belum ada, maupun jenis-jenis yang itu, dilakukan pula eksplorasi lokal di sekitar
berpotensi misalnya berpotensi sebagai kawasan KR Kendari, yaitu di dalam kawasan
tanaman hias, tanaman obat, tanaman buah- hutan Nanga-Nanga Papalia. Contoh tanaman
buahan, bahan makanan, bahan bangunan koleksi hasil eksplorasi terlihat pada Gambar
5.
78
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Gambar 5. Tanaman koleksi hasil eksplorasi di dalam rumah sungkup

Meskipun dari kegiatan eksplorasi flora usianya cukup tua, berpotensi, dapat menjadi
belum berhasil mengumpulkan koleksi cukup peneduh atau penahan longsor, serta jenis-
banyak, namun kekayaan flora di dalam area jenis tumbuhan langka atau endemik.
KR Kendari sudah cukup besar, mengingat KR Tanaman koleksi juga diperoleh dari
Kendari memiliki area alami yang ditumbuhi sumbangan, terutama dari koleksi Kebun
oleh flora asli kawasan tersebut. Dari Raya Bogor, seperti Diploknema oligomera
kekayaan flora yang ada, sebagian telah H.J.Lam. (Gambar 8) dan Rhopaloblaste
dijadikan tanaman koleksi yang umum ceramica (Miq.) Burret (Gambar 9). Sampai
disebut “koleksi spontan”, contohnya Ficus dengan bulan Oktober 2019 KR Kendari telah
binnendijkii Miq. (Gambar 6) dan Nauclea memiliki 2320 spesimen koleksi (Hartini,
orientalis (L.) L. (Gambar 7). Koleksi spontan 2019).
dipilih dengan beberapa alasan, seperti unik,

Gambar 6. Ficus binnendijkii Gambar 7. Nauclea orientalis

79
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Gambar 8. Diploknema oligomera Gambar 9. Rhopaloblaste ceramica

Koleksi KR Kendari telah terdokumentasi antaranya masih teridentifikasi sampai


dalam sebuah buku katalog yang terbit tingkat marga) (Hartini et al., 2019).
pada tahun 2019 (Gambar 10). Buku ini
merupakan buku katalog pertama yang Berdasarkan dari hasil penelusuran
diterbitkan oleh Pusat Penelitian pustaka dan informasi dari masyarakat,
Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, ternyata banyak di antara tanaman koleksi
LIPI berkolaborasi dengan KR Kendari. KR Kendari yang memiliki potensi untuk
Katalog disusun dalam urutan abjad nama dikembangkan. Jenis-jenis koleksi, baik
ilmiah jenis koleksi sesuai dengan kaidah yang sudah ada di kebun maupun yang
tatanama tumbuhan. Buku katalog ini masih di pembibitan, yang memiliki
berisi daftar koleksi tumbuhan yang potensi ataupun yang sudah umum
terdapat di KR Kendari yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, antara lain
ditanam di kebun maupun tumbuhan asli yang berpotensi sebagai tanaman obat,
di dalam kebun yang dijadikan koleksi. tanaman pangan, tanaman hias, penghasil
Adapun informasi yang disajikan untuk kayu, dan lain-lain, didokumentasikan
masing-masing jenis dari koleksi dalam dalam sebuah buku “Koleksi Tanaman
buku ini meliputi nama ilmiah lengkap Berpotensi Kebun Raya Kendari” yang
beserta nama authornya, asal koleksi, terbit pada tahun 2019 (Gambar 12).
bentuk perawakan dewasanya, serta titik Dalam buku ini, informasi yang diberikan
lokasi (Vak dan nomor) dimana koleksi untuk masing-masing jenis tanaman yang
tersebut ditanam di KR Kendari. Nama ditampilkan meliputi nama ilmiah, nama
ilmiah dan keterangan lainnya dapat suku, sinonim, nama umum, deskripsi,
mengalami perubahan seiring dengan persebaran, tempat tumbuh di alam, serta
perkembangan ilmu pengetahuan. Buku kegunaannya. Setiap jenis yang
ini juga dilengkapi dengan peta kebun ditampilkan dilengkapi dengan foto-foto
(Gambar 11), dengan tujuan memudahkan yang menarik yang dapat memudahkan
pengguna dalam menemukan titik tanam pembaca untuk mengenal tanaman yang
koleksi. Jumlah koleksi yang ada dalam dimaksud (Hartini et al., 2019).
buku katalog ini sebanyak 322 spesimen
(tidak termasuk anggrek), terdiri atas 35 Buku koleksi disusun dalam rangka upaya
suku, 83 marga, 106 jenis (17 jenis di untuk memperkenalkan tanaman koleksi
KR Kendari yang memiliki potensi agar

80
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

dapat dikenal secara luas oleh masyarakat. 13 jenis anggrek ditampilkan dalam buku
Sebanyak 82 jenis tanaman koleksi yang ini.
terdiri atas 69 jenis tanaman umum dan

Gambar 10. Buku Katalog KR Gambar 11. Peta kebun KR Gambar 12. Buku Koleksi Tanaman
Kendari Kendari Berpotensi Kebun
Raya Kendari

FASILITAS TERBANGUN DI KEBUN memiliki empat zona, yaitu tiga zona tersebut
RAYA KENDARI di atas, ditambah dengan zona
rekreasi/wisata. Di setiap zona sudah
Kebun Raya di Indonesia minimal harus terbangun fasilitas-fasilitas yang menunjang
memiliki 3 zona di dalam kawasannya, yaitu fungsinya. Denah fasilitas di KR Kendari
zona penerima, zona pengelola, dan zona diajikan dalam Gambar 13.
koleksi. Kebun Raya Kendari saat ini sudah

Gambar 13. Denah fasilitas di KR Kendari

81
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Di zona penerima, fasilitas yang telah dengan atap pelana. Bangunan Visitor
terbangun antara lain pintu gerbang Center terbagi menjadi tiga yaitu: galeri
utama, loket, pusat informasi (Visitor informasi, ruang audio visual, dan
Center), tempat parkir kendaraan, toilet, bangunan service. Untuk mengakomodir
mushola, gazebo, dan pusat informasi pengunjung yang menggunakan kendaraan
koleksi tumbuhan ultrabasa (Gambar 14). bermotor, disediakan tempat parkir yang
Bangunan pintu gerbang utama cukup luas. Lokasi tempat parkir berada di
mengadopsi bentuk lokal daerah Kendari antara bangunan Visitor Center dan Kantor
yang diterjemahkan dengan bentuk atap Pengelola. Tempat parkir terdiri atas dua
pelana yang melengkung di kedua tingkat, tingkat pertama untuk
ujungnya. Pada pintu gerbang utama menyimpan kendaraan roda empat atau
terdapat simbol kalosara, yaitu lambang lebih, sedangkan tingkat atas digunakan
pemersatu dan perdamaian dari suku untuk menyimpan kendaraan roda dua.
Tolaki yang merupakan salah satu suku di Mushola dan toilet di dalam kawasan KR
Kota Kendari. Kalosara diwujudkan dengan Kendari memiliki bangunan yang unik,
seutas rotan berbentuk lingkaran yang yaitu terinspirasi oleh rumah panggung
kedua ujungnya disimpul dan diletakkan di yang bangunannya terbuat dari bahan
atas selembar anyaman kain berbentuk kayu. Sebagai sarana bagi pengunjung
bujur sangkar. Bangunan loket untuk berkumpul dan berteduh, KR
menerapkan konsep sederhana, yaitu pola Kendari menyediakan setidaknya 19 buah
linier sejajar dengan jalan. Gedung Visitor gazebo yang berada di ruang terbuka.
Center mengadopsi bangunan tropis

a b c

d e f

Gambar 14. Infrastruktur terbangun di zona penerima: a. pintu gerbang utama; b. loket; c. visitor center;
d. tempat parkir; e. mushola dan toilet; f. gazebo

Di zona pengelola, fasilitas yang telah dibangun dengan gaya arsitektur rumah
terbangun antara lain kantor pengelola, panggung yang merupakan rumah adat di
pembibitan, rumah anggrek, pergola, dan Sulawesi Tenggara. Pembibitan di KR Kendari
pusat informasi koleksi tumbuhan ultrabasa terdiri atas rumah paranet dan rumah kerja
(Gambar 15). Gedung pengelola merupakan untuk penanganan material tumbuhan. Satu
kantor administrasi bagi Kepala dan staf bangunan untuk menata koleksi anggrek
UPTD KR Kendari. Gedung pengelola terletak di dekat Taman Ultrabasa. Selain itu
82
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

juga terdapat bangunan Pusat Informasi koleksi dari KR Kendari. Bangunan yang
Koleksi Tumbuhan Ultrabasa yang berfungsi menggunakan desain modern ini terdapat di
untuk menyediakan informasi koleksi depan Taman Ultrabasa.
tumbuhan ultrabasa yang merupakan tema

a b c

d e
Gambar 15. Infrastruktur terbangun di zona pengelola: a. kantor pengelola; b. pusat informasi koleksi
tumbuhan ultrabasa; c. rumah anggrek; d. pembibitan; e. pergola

Di zona koleksi telah terbangun antara lain desainnya berbentuk lingkaran dan terdapat
kebun koleksi, taman-taman tematik (Taman pola tumbuhan pakis. Taman Ultrabasa berisi
Pakuli, Taman Etnobotani, dan Taman jenis-jenis tanaman yang mampu bertahan
Ultrabasa), dan sumur artesis (Gambar 16). hidup pada tanah ultrabasa. Tanah ultrabasa
Tanaman koleksi KR Kendari ditata atau umumnya bersifat alkalin dan banyak
terdapat di 14 Vak (Vak I, I.A, I.B, I.C, I.D, I.E, mengandung mineral logam seperti besi,
I.F, I,G, II, II.A, II.B, III, III.A, dan III.B), dan magnesium, alumunium dan logam berat
semua Vak sudah ditanami koleksi. Penataan lainnya sehingga kurang subur dan tidak
koleksi tidak berdasarkan pada tema tertentu cocok untuk lahan pertanian. Di taman inilah
ataupun dikelompokkan dalam suku tertentu. sebagian besar dari tanaman koleksi hasil
Taman Pakuli merupakan taman tematik eksplorasi ditanam. Selain itu, di dalam
yang berisi tanaman obat. Selain sebagai kebun terdapat tiga sumur artesis yang
tempat konservasi tanaman obat, taman ini terdapat di dekat Kantor Pengelola, Taman
juga dapat menjadi sumber pengetahuan Ultrabasa, dan Visitor Center. Air dari ketiga
bagi para pengunjung. Penataan Taman sumur tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
Etnobotani berdasarkan pada pemanfaatan sumber air untuk menyirami tanaman dan
tumbuhan dan bahan yang digunakan. Pola keperluan lainnya.

83
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

c
Gambar 16. Infrastruktur terbangun di zona koleksi: a. Taman Pakuli; . Taman Ultrabasa; c. Taman
Etnobotani

Zona rekreasi/wisata merupakan meeting berturap dan terdapat area untuk mendirikan
point dan sarana bagi pengunjung untuk tenda dan membuat api unggun. Di lokasi ini
menikmati keindahan panorama dan koleksi juga dibangun menara pandang setinggi 30
dengan menambahkan unsur edukasi. Di m. Bangunan ini dapat digunakan
zona ini, fasilitas yang telah terbangun antara pengunjung untuk melihat pemandangan KR
lain Camping Ground dan menara pandang Kendari dari atas.
(Gambar 17). Area Camping Ground dibentuk

84
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

b
Gambar 17. Infrastruktur terbangun di zona rekreasi/wisata: a. camping ground ; b. menara pandang

FUNGSI KEBUN RAYA KENDARI fungsi tersebut sudah berjalan dengan cukup
baik di KR Kendari.
Kebun Raya Kendari selain berperan aktif
dalam upaya pelestarian tumbuhan Sulawesi Tiga fungsi kebun raya yang sudah berjalan
khususnya jenis-jenis yang tumbuh di kondisi dengan cukup baik adalah konservasi, wisata,
tanah ultrabasa, juga diharapkan dan pendidikan. Pemeliharaan tanaman
memberikan nilai tambah baik dari aspek koleksi dan non koleksi senantiasa dilakukan
ekologis dan sosial ekonomi khususnya untuk dengan sebaik-baiknya. Sementara dari sisi
masyarakat Kota Kendari. Selain itu KR pendidikan dan wisata, KR Kendari sudah
Kendari juga diharapkan dapat menjadi cukup banyak dikunjungi oleh masyarakat,
tempat penelitian, sumber ilmu pengetahuan baik masyarakat sekitar kota Kendari maupun
(pendidikan), sekaligus tempat rekreasi bagi dari luar Kendari. Sampai dengan bulan
masyarakat. Hal ini sesuai dengan lima fungsi Desember 2019, sekitar 79.200 orang
kebun raya yang tertera dalam Peraturan berkunjung ke KR Kendari. Para pengunjung
Presiden Nomor 93 Tahun 2011 tentang terdiri atas masyarakat umum, pelajar,
Perkebunrayaan (Anonim, 2013). Dan kelima maupun para pejabat dan karyawan dari
beberapa instansi yang sengaja mengadakan
acara di KR Kendari (Gambar 18).

85
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Gambar 18. Mahasiswa, pelajar, masyarakat umum, para pejabat, dan karyawan dari beberapa instansi
yang mengadakan acara di KR Kendari

Salah satu acara bertaraf internasional yang selain dilakukan acara seremonial, juga
pernah diadakan di KR Kendari adalah dilakukan penanaman koleksi di area Taman
peringatan Hari Pangan Dunia tahun 2019 Ultrabasa oleh perwakilan negara-negara
yang dihadiri dari banyak perwakilan dari yang hadir (Gambar 19).
berbagai negara. Dalam acara tersebut,

86
Warta Kebun Raya Edisi Khusus 18 (2), November 2020

Gambar 19. Peringatan Hari Pangan Dunia tahun 2019 di KR Kendari

PENUTUP tentang Kebun Raya. Lembaga Ilmu


Pengetahuan Indonesia.
Secara umum pembangunan infrastruktur Febrianti, E. dan Astuti, A.N. 2019. Refleksi
minimal yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan Kebun Raya Kendari.
beroperasinya Kebun Raya Kendari telah UPTD Kebun Raya Kendari Dinas
terpenuhi. Bahkan di tahun 2020 ini, Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian PUPR masih melakukan bekerjasama dengan Pusat
pembangunan 3 gedung lagi, yaitu Gedung Penelitian Konservasi Tumbuhan dan
Edukasi, Gedung Konservasi, dan Wisma Kebun Raya-LIPI, Kementerian PURR,
Tamu, serta jalan primer. Dengan dan Pemerintah Kota Kendari.
bertambahnya tiga bangunan tersebut, Hartini, S. 2019. Koleksi tanaman berpotensi
fasilitas di KR Kendari semakin lengkap. Kebun Raya Kendari. Pusat
Demikian pula tanaman koleksi sebagai Penelitian Konservasi Tumbuhan dan
kekayaan utamanya terus mengalami Kebun Raya – LIPI.
peningkatan. Namun demikian masih ada Hartini, S., Asikin, D., Astuti, A.N., dan
beberapa permasalahan (kendala) yang Febrianti, E. 2019. Katalog koleksi
dihadapi oleh Kebun Raya Kendari antara Kebun Raya Kendari (An alphabetical
lain: (1) kurangnya SDM (jumlah, kinerja dan list of plants species cultivation in
pengelolaan); (2) kecilnya anggaran biaya Kendari Botanic Gardens). Pusat
perawatan kebun (sekitar 100–200 Penelitian Konservasi Tumbuhan dan
juta/tahun); (3) adanya gangguan binatang Kebun Raya – LIPI.
liar terutama babi hutan terhadap tanaman Purnomo D.W., Magandhi, M., Kuswantoro,
koleksi; serta (4) belum ditetapkannya PERDA F., Risna, R.A., dan Witono, J.R.
retribusi masuk kawasan KR Kendari. 2015. Pengembangan koleksi
Diharapkan berbagai kendala tersebut dapat tumbuhan kebun raya daerah dalam
terselesaikan dengan baik, sehingga semua kerangka strategi konservasi
kegiatan di dalam kebun dapat berjalan tumbuhan Indonesia. Buletin Kebun
dengan lancar. Raya Vol.18 No.2: 111-124.
Witono, J.R., Purnomo, D.W., Usmadi, D.,
Pribadi, D.O., Asikin, D., Magandhi,
DAFTAR PUSTAKA M., Sugiarti, dan Yuzammi. 2012.
Rencana pengembangan Kebun Raya
Anonim. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia. Pusat Konservasi
Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.
Bogor.

87

Anda mungkin juga menyukai