Anda di halaman 1dari 59

I.

PENDAHULAN

I.1. Latar Belakang

Tumbuhan pare (Momordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia

Tropis, diperkirakan di Myanmar dan India bagian barat, tepatnya di Assan.

Tanaman ini juga di temukan di Nepal, Sri Langka, Cina dan di beberapa negara

AsiaTenggara, antara lain Indonesia. Secara umum tanaman pare banyak tumbuh

di wilayah Amazon, Afrika, Asia, dan Kariba. (Wisam A, 2019). Pare

(Momordica chrantia L) merupakan tumbuhan merambat asli asia yang ditanam

di perkebunan dengan mengolah buahnya menjadi sayuran. Pare termasuk

tanaman sayur buah yang telah tersebar dan di kenal beberapa daerah. Hal ini

dapat di buktikan dengan adanya beberapa nama lain pare seperti paria, parea,

pepepare, paliak, truwuk, paita, poya, pudu pentoepania, pepule, kakariano, dan

teparipong. Tanaman pare mempunyai banyak manfaat, dan salah satu manfaatnya

adalah sebagai obat tradisional di masyarakat indonesia, baik untuk obat luar

maupun obat dalam. Khasiat lainnya yaitu obat disentri, obat kencing manis,

penambah asi, obat bisul, obat radang mata dan obat radang amandel. Zat yang

ada di Buah pare sangat bermanfaat adalah momordicins, karbohidrat rosmarinic

acid, facine, vitamin A, B, C. ( Wisam, A, 2019).

Pare dapat hidup diberbagai tanah, dengan ketinggian hingga 1500 mdpl,

Ph 5-6, kaya humus dan gembur. La tidak membutuhkan sinar matahari terlalu

bany/ak dan dapat tumbuh di tempat yang cukup gelap/teduh. Pembudidayaan

1
2

tumbuhan pare bermacam-macam mendapati halangan, antara lain Adalah

kesuburan tanah yang masih kurang, apabila ini tidak mengatasi maka tumbuuhan

enggak akan berproduksi secara sebanyak-banyaknya, jadi harus memiliki usaha

Pengembangan hasil yang harus ditempuh. Antara lain dengan menggunakan cara

Budidaya yang benar, salah satunya perlu juga dilakukan pemupukan yang baik

dan tepat.

EM-4 (Effective Microorganism-4) antara lain adalah teknologi

mikroorganisme yang efektif sebagai kult menguntungkan, terutama bakteri

fotosintetik, bakteri asam laknat, actinomycetes, ragi dan jamur kombinasi dari

beberapa organisme dan gula. Pupuk EM4 diperkenalkan awal mula oleh Teruo

Higa (1980). dari universitas of the ryukyus, Okinawa jepang. Penelitian Higa

tentang Em dimulai sejak tahun1968 dan baru tahun 1980-an produk tersebut baru

disebarluaskan ke seluruh dunia. Mikroba dari penemuan Higa dikatakan sebagai

“mikroorganisme sakti dri Jepang”. Penemuan ini juga ditandai dengan

didirikannya lembaga penelitian internasional untuk pertanian organik (INFRC).

Tekenologi EM merupakan bioteknologi yang dikembangkan sesuai prinsip

pertanian ekologis. Teknologi ini juga menekan alias menyusutkan

pengaplikasian pupuk dan pestisida kimia melalui pemanfaatan mikroba secara

alami. Tujuan teknologi EM untuk menaikkan produktivitas tanah, menyusutkan

biaya pembuatan serta menghasilkan bahan yang tidak terkontaminasi bahan

kimia. Zat yang terkandung dalam produk ini adalah bebagai macam kultur

campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan dan dapat menguraikan


3

limbah. Zat dari produk pengurai limbah tersebut juga dapat membunuh mikrobe

patogen dalam air limbah. (Waluyo Lud, 2018).

Hasil penelitian Said AR. Assagaf, 2017 yang menunjukkan bahwa

penggunaan Pupuk Hayati EM-4 300L/ha dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm

dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai

rawit (Carpiscumfrutescens L).

Berdasarkan urain diatas, maka penulis terinspirasi untuk melakukan

percobaan menggunakan sistem jarak tanam pupuk yang sama, yang berjudul

Aplikasi Pupuk Hayati EM4 Dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi

tumbuhan pare.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui aplikasi pupuk hayati EM-4 dan jarak

tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanam.

1.3. Hipotesis

3.1. Diduga dengan pemberian pupuk hayati EM-4 10 ml / liter dapat

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tumbuhan pare.

3.2. Diduga dengan jarak tanam 60cm x 60 cm dapat meningktkan pertumbuhan

dan produksi tumbuhan pare.


4

3.3. Diduga ada interaksi dalam pemberian pupuk hayati EM-4 10 ml/ liter air

dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm, dapat meningkatkan pertumbuhan dan

produksi tumbuhan pare.


11. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistematik dan Botani Tanaman Pare

2.1.1. Sistematik Tanaman Pare

Sistematik tumbuhan induk adalah :

Diviai (diviso) Spermatophyta

Anak divisi (subdivisio) angiospermae

Ordo (Order) Dicotyledoneae

Genus (Urutan) Curcubitales

Keluarga (genus) Cucurbitaceae

Genus (genus) Momordica

Jenis (spesies) Momordi Charantia

Tanaman pare termasuk tanaman semak semusim. Tanaman ini

dapat hidup dan dibudidayakan di lahan pekarangan, tegalan, atau sawah

bekas tanaman padi. (Wisma A, 2019).

5
6

2.1.2. Botani Tanaman Pare

Pare tumbuh dengan merembet atau merambat dengan sulur berupa spiral.

Daun pare satu, berambut, bertangangkai, serta bercorak. Berubah menjadi botak

dan bercorak hijau. Diantaranya pare gajih yang berasal dari India, Afrika dengan

ukuran 30-50 cm, pare hijau dengan jenis pare ayam berukuran 15-20 cm dan pare

ginggae dengan ukuran 5 cm, kemudian pare import yang berasal dari Taiwan dan

Jepang, dan pare belut dengan ukuran 30-110 cm dengan diameter 4-8 cm.

(Wisam A, 2019).

2.1.2.1. Akar

Akar tanaman berbentuk kerucut dan bercabang, akar cukini berwarna

putih kekuningan. (Nurul,A, 2019).

2.1.2.2. Batang

Dikotil memiliki batang tidak berkayu yang berwarna hijau dan

permukaan batangnya berflage. Panjang batang pare sekitar 2-5 m, dengan

memiliki banyak cabang dan pada batangtanaman muda berambut rapat, namun

akan menghitung setelah tua. (Kartika Yurlisna, 2019).

2.1.2.3. Daun

Tanaman pare daun tunggal, panjang batang ,5-5,3 cm, berseling, bentuk

elips, 5-7 daun terbagi, pangkal daun berbentuk hati, panjang sekitar 3,5-8l,5 cm,

lebar 2,5-6 cm, hijau tua. (Moch. Dawam Maghfoer, 2019).


7

2.1.2.4. Bunga

Bunga pare bersifat monotipe, memiliki 2 kelamin dalam satu pohon, yaitu

bunga jantan dan betina. Tangkai bunga jantan panjangnya kurang lebih 2-5,5

cm, sedangkan bunga betina panjangnya 1-10 cm. kelopak pare berbentuk

lonceng dan mahkotanya berwarna kuning. (Moch. Dawam Maghfoer, 2019).

2.1.2.5. Buah dan Biji

Buah pare berwarna hijau (muda) sampai jingga (tua), bulat lonjong,

berusuk 8-10, permukaan buah berbonggol tidak beraturan, panjang 8-30cm,

rasanya pahit bila dimakan. Buah berbiji banyak, warna coklat kekuningan,

bentuk pipih lonjong dan keras. (Wiwin Sumiya,D,Y, 2019).


8

2.2. Budidaya Tanaman Pare

2.2.1. Sayarat Tumbuh Tanaman Pare

Paria sangat baik ditanam di daerah rendah seperti ladang dan pekarangan.

Paria yang ditanaman didataran tinggi biasanya menghasilkan buah yang kecil dan

pertumbuhan buah yang kurang normal. Persyaratan penting untuk pertumbuhan

tanaman pendamping yang baik adalah tanah yang gembur dan kaya humus.

Tanaman paria tidak membutuhkan banyak sinar matahari sehingga tumbuh

dengan baik di tempat teduh dan dianjurkan untuk menanam adalah di awal

musim kemarau (Sunarjo H,2013).

2.2.1. Pengolahan Lahan

Melakukan pengolahan lahan, pengolahan tanah tidak bisa

dilakukan secara serampang tampa metode. Tanah yang akan di tanami

pare di olah dengan membersihkan gulma dan mencangkul agar tanah

menjadi gembur,pengolahan dilakukan minimal 10 sebelum tanam.

(Santoso, H, B, 2023).

2.2.2. Benih

Benih yang bagus disarankan untuk menggunakan benih berlebel

sesuai dengan rekomendasi dari pusat pengendalian mutu dan sertifikasi

benih. Untuk ditanam, akan membentuk tanaman yang berkualitas dan

kuat terhadap kondisi alam dan serangan hama (Wisam A, 2019).


6
9

2.2.3. Penanaman

Penanaman dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama

adalah dengan cara menanam benih langsung ke tanaman, dan cara yang

kedua benih disemai terlebih dahulu ditempat terpisah sampai benih

memiliki bebersapa helai daun, kemudian dipindahkan ke tanah,

penanaman disesuaikan dengan tanaman. Jarak tanaman yang dilakukan

pada saat pengolahan tanah yaitu 75 x 75 cm atau 100 x 100 cm.

(Santoso, H ,B , 2023).

2.2.4. Pemeliharaan

Perawatan tumbuhan dilakukan untuk hasil lebih optimal. Untuk

perawatan tumbuhan paria yang ditanam dilapangan mencangkup

penyiangan, penyulaman, pembumbunan, pembungjkusan, pembuatan

tiang dan para-para. (Yurlisna K, 2019).

2.2.5. Pembuatan Turus dan Para-Para

Pare merupakan tanaman yang merambat dan merayap, sehingga

diperlukan tempat menggantung buah pare dengan baik untuk

memaksimalkan pertumbuhan pare. Langka-langka digunakan untuk

menyebarkan pucuk batang utama yang nantinya akan menghasilkan buah

pare, dan kolom digunakan untuk memanjat batang utama pare. (Aini N,

2019).
6
10

2.2.6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sebenernya tidak banyak hama dan penyakit yang menyerang

tanaman paria, namun ada beberapa hama dan penyakir yang menyerang

tanaman paria diantaranya:

2.2.7.1. Ulat Grayak

Ulat ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari

ulat ini bersembunyi di dalam tanah. Daun utama merupakan bagian yang

diserang. Serangga memakan semua daun pare. Serangga ini menyerang

seluru semua jenis daun pare. Pengendalian serangga ini dilakukan secara

langsung dimana telur-telur baru menetas dibuang dengan daun yang

menempel. (Hieronymus Budi Santoso, 2023).

2.2.6.1. Penyakit Embun Tepung

Tandam-tanda awal ditandai dengan adanya tepung putih pada

daun paling bawah, daun terserang awal mula menjadi kuning, cokelat,

dan akhirnya mengering. Cara mengendalikan penyakit ini yaitu,

mengurangi mengurangi kelembapan disekitar tanaman, mengatur jauh

dekatnya tanaman, pengairan, dan menghilangkan bagian yang terserang.

(Hieronymus Budi Santoso, 2023).


6
11

2.2.7. Panen

Tanaman pare biasanya berbunga pada umur 1,5 bulan dan 1 bulan

kemudian buah pertama dapat dipetik. Kriteria pemanenan yaitu jika buah

berwarna hijau keputihan dan sudah berukuran besar. (Kartika Yurlisa,

2019).

2.3. Pupuk EM-4

EM-4 (Effective Microorganism-4) merupakan suatu kultur campuran

berbagai organisme yang bermanfaat (terutama bakteri fotosintetik, bakteri asam

laktat, Actinomycetes, ragi, dan jamur). Teknologi EM merupakan bioteknologi

yang dikembangkan sesuai prinsip pertanian ekologis. Teknologi ini juga

mengurangi atau meniadakan penggunaan pupuk kimia melalui pemanfaatan

mikro secara alami. Tujuan teknologi EM adalah untuk meningkatkan

produktivitas tanah, menekan biaya produksi dan menghasilkan bahan yang tidak

terkontaminasi bahan kimia. (Waluyo L, 2018).


6
III. PELAKSANAAN PENELITIAN

III.1. Tempat Dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dikebun milik petani desa sambirejo kabupaten

Banyuasin 1 kelurahan mariana yang akan dimulai dari Februari 2023 sampai

dengan April 2023.

III.2. Bahan dan Alat

Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Cangkul,

Ember, Parang, Gelas ukur, jangka sorong, Tali, Palu, Mangkok meteran dan ajir.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Bibit pare dan

Pupuk EM-4.

III.3. Metode Penelitian

Rancangan percobaa n pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK) faktorial yang terdirii dari dua faktor dan tiga ulangan yaitu :

1. Perlakuan dengan Pupuk hayati EM4

M1 = 5 ml / Liter

M2 =10 ml / Liter

M3 = 15 ml / lite

12
13

2. Perlakuan Jarak Tanam

J1 = 50 cm × 50 cm

J2 = 60 cm × 60 cm

J3 = 70 cm × 70 cm

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan pupuk EM-4 dan Jarak tanam


Perlakuan Pupuk EM-4 Perlakuan Jarak tanam
J1 J2 J3
E1 E1J1 E2J2 E3J3
E2 E2J1 E1J3 E3J2
E3 E3J1 E1J3 E2J2
Data yang diperoleh dan hasil penelitian dianalisis secarastatistik dengan

menggunakan analisis keragaman sebagai berikut :

Tabel 2. Analisis Keragaman Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial.


(tabel terbuka)
Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Tengah F-
Keragaman Kuadrat (KT) Hitung
(SK) (JK)
14

Kelompok (K) K-1 = V1JKK JKU/V1 = KTK KTK/KTG


Perlakuan (P) P-1 = V2 JKP JKP/V2 = KTP KTP/KTG
Faktor (F) B-1 = V3JKR JKB/V3 = KTR KTR/KTG
Faktor (A) A-1 = V4 JKA JKA/V4 = KTA
KTA/KTG
Interaksi (I) V3XV4 = V5 JKI JKI/V5 = KTI
KTI/KTG
Galat (G) V1-V1-V2 = V6 JKG JKG/V6 = KTG

Sumber : Hanafiah, K.A .2009.

Uji keragaman dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan

F tabel pada taraf uji 1% dan 5%. Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel

pada taraf uji 5% maka perlakuan dinyatakan berpengaruh tidak nyata,

sedangkan bila F hitung lebih besar dari F tabel 5% dan lebih kecil dari F

tabel 1% maka perlakuan dinyatakan berpengaruh nyata dan dilambangkan

dengan (*).

Sedangkan bila F hitung lebih besar dari F tabel 1% maka perlakuan

dinyatakan berpengaruh sangat nyata dan dilambangkan (**). Untuk

mengetahui tingkat ketelitian digunakan Koefisien Keragaman (KK)

dengan rumus :

KK =
√ KTG x 100 %
y

Dimana :

KK : Koefesien Keragaman
14
15

KTG : Kuadrat Tengah Galat

sy : Rata-rata

Untuk mengetahui status hipotesis tentang pengaruh tingkat perlakuan

terhadap nilai hasil penelitian maka dapat digunakan uji lanjutan yaitu Uji Beda

Nyata Jujur dengan rumus :

BNJ = Qa (a,r), sy

Dimana :

Qa (a,r), sy : Nilai baku Q pada taraf uji jumlah perlakuan a dan

derajat bebas r.

Sy = √ KTG SYR = √ KTG SyI = √ KTG

KR KA K

KTG = Kuadrat Tengah Galat

K = Kelompok

A = Jumlah pemberian pupuk EM-4

P = Junlah Perlakuan

R = Jumlah perberian jarak tanam

I = Jumlah kombinasi perlakuan


16

III.4. Cara Kerja

III.4.1. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman di lakukan sehari dua kali , apa bilah tidak ada hujan turun,

bila hujan turun maka tidak di laukan penyiraman terhadap tanamn, melakukan

pembersihan gulma, pemangkasan pare untuk mengontrol pertumbuhan tanaman

utama dan melakukan pengendalian hama dan penyakit agar tanaman tersebut

tidak terserang.

III.4.2.Pupuk Organik EM-4

Pemberian pupuk EM-4 dilakukan dengan cara mencampurkan pupuk

EM-4 kedalam air, lalu atur masing-masing dosis langsung diberikan sesuai

penelitian yang ada. Setelah dicampurkan, kemudian kocok hingga pupuk

merata,setelah itu siramkan perlahan-lahan pada sekitar batang dan akar tanaman.

III.4.3.Panen

Tanaman pare dapat dipanen pada umur 75 hari, ciri buah pare yang layak

di panen, Biasanya dipanen dengan ukuran 15-20 cm. Cara pemanenan buah paria

dilakukan dengan cara membuang tangkai buah dengan guting atau pisau.
17

III.5. Perubahan Yang Diamati

III.5.1.Vegetatif

III.5.1.1. Panjang Tanaman (cm)

Pengamatan tinggi tanaman di lakukan sampai tanman mencapai fase

gerenratif. Tinggi tanaman di ukur dengan menggunakan meteran

3.5.2.2. Jumlah Cabang (Buah)

Pengamatan jumlah cabang di hitung mulai tanaman mengeluarkan cabang

sampai tanaman mencapai fase genertif.

3.5.3. Genetatif

3.5.3.2. Jumah bunga(buah)

Pengamtan umur berbuga dilakukan apabilah tanaman tersebut sudah

mulai mengeluarkan bunga.

3.5.3.3. Diameter Buah (cm)

Pengamatan pengukuran diameter buah dilakukan setelah panen dengan

menggunakan jangka sorong.


18

3.5.3.4. Panjang Buah (cm)

Panjang buah dapat diukur dengan jangka sorong. Diatur dari pangkal

buah sampai ujung atas buah.

3.5.3.5. Berat Buah (gram)

Penghitungan jumlah buah ditentukan setelah panen dengan menghitung

semua buah yang dipanen dari masing-masing perlakuan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari hasil pengamatan terhadap perubahan – perubahan yang di amati dan

hasil Analisis keragaman dapat di lihat pada tabel dibawah. Hasil analisis

keragaman dan semua perubahan yang diamati di sajikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Sidik ragam terhadap semua perubahan yang diamati


Perubahan yang diamati F Hitung Kk
M J I
Panjang Tanaman (cm) 4,73* 0,14tn 5,68** 4,48
Jumlah Cabang (buah) 8,71** 4,52* 10,55** 8,95
Jumlah Bunga (buah) 2,88tn 0,61tn 2,85tn 20,82
Berat Buah (gram) 5,91* 6,68* 7,44** 11,48
Panjang Buah (cm) 3,70* 1,67tn 5,97** 13,73
Diameter Buah (cm) 4,00* 2,72tn 4,42* 13,34
Keterangan : tn = Tidak nyata

* = Berpengaruh nyata

** = Berpengaruh sangat nyata

M = Dosis pupuk EM-4

J = Jarak tanam

I = Interaksi

KK = Koefisien keragaman

19
20

Dari tabel 3 diatas menunjukkan bahwa, perlakuan dosis pupuk

organic cair EM-4 berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, berat buah,

panjang buah, diameter Buah, dan berpengaruh sangat nyata pada jumlah

cabang pertanaman. Pada Perlakuan jarak tanam menunjukan adanya

pengaruh nyata terhadap jumlah Cabang pertanaman dan berat buah.

Sedangkan untuk interaksi menunjukkan pengaruh sangat nyata pada

tinggi tanaman, jumlah cabang, berat buah, panjang buah dan berpengaruh

nyata pada diameter buah.


21

IV.1.1. Panjang Tanaman (Cm)

Hasil sidik ragam di dapatkan bahwa,perlakuan pupuk organic EM-4

berpengaruh nyata pada panjang tanaman dan jarak tanam berpengaruh tidak

nyata, sedangkan untuk interasi berpengaruh sangat nyata. Dapat dilihat pada

tabel dibawah.

Tabe l 4. pengaruh dosis pupuk organic cair EM-4 terhadap panjang tanaman
(cm)
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 2,34
M1 151,25 a
M2 157,82 b
M3 161,28 c
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama dalam
kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata.

Pemberian hasil uji BNJ 5% dan 1% menunjukkan bahwa pemberian

pupuk oraganik EM-4 dosis M1(5ml/liter air) berbeda nyata terhadap perlakuan

M2 (10ml/liter air) dan M3 (15ml/liter air).

Tabel 5. pengaruh jarak tanam terhadap panjang tanaman (cm)


Jarak tanam Rata – rata
J1 155,9
J2 156,78
J3 157,67
22

Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
samammenunjukkan perbedaan yang tidak nyata.

Dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa, perlakuan jarak tanam J3 (70x70)

berbeda sangat nyata dengan J1 (50x50), dan tidak berbeda nyata dengan J2

(60x60).

Rata – rata
Rata – rata
155.9 156.78 157.67

J1 J2 J3

Gambar 1. Diagram pengaruh jarak tanam terhadap panjang tanaman.

Keterangan : J1 = 50cm x 50cm


J2 = 60cm x 60cm
J3 = 70cm x 70cm
23

Tabel 6. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) interaksi pengaruh pupuk organic EM-4
dan jarak tanam terhadap panjang tanaman.
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 11,78
M1j2 139,33 a
M2j1 153,68 b
M3j1 155,50 b
M1j3 155,91 b
M3j3 157,7 b
M1j1 158,51 bc
M2j3 159,41 bc
M3j2 160,28 bc
M2j2 170,75 c
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yangbsama dalam kolom yang
sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata.

Dari tabel 6 diatas menunjukkan bahwa, pengaruh permberian pupuk

organic EM-4 dan Jarak tanam pada perlakuan M2J2 berbeda sangat nyata dengan

M1J1, M2J1, M3J1, M1J3, M3J3, M1J1, M2J3, M3J2, M1J1 berbeda nyata

dengan M2J1, M3J1 tidak berbeda nyata dengan M1J3, M3J3 berbeda nyata

dengan M1J1, M2J3,M3J2, M1J1 tidak berbeda nyata Dengan M2J3, dan bebeda

nyata dengan M3J2.


24

IV.1.2. Jumlah Cabang (Buah)

Hasil pengamatan terhadap jumlah cabang berdasarkan hasil analisis of

varians (ANOVA) factorial menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic EM-4

memberikan pengaruh sangat nyata dan jarak tanam menunjukkan pengaruh nyata

serta interaksi kedua factor memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah

cabang tanaman pare.

Tabel 7. Uji (BNJ) pengaruh pupuk organic EM-4 terhadap Jumlah cabang.
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 0,19
M3 5,76 a
M1 6,07 b
M2 6,82 c
Keterangan: angka-angka yang di ikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata.

Pengaruh dosis terhadap jumlah cabang pada tabel 7 diatas

menunjukkan Perlakuan M2 (dosis 10ml/liter air) berbeda nyata dengan

perlakuan M3 (15ml/liter air) dan M1 (5ml/liter air).


25

Tabel 8. Uji Beda Nyata Jujur pengaruh jarak tanam terhadap jumlah cabang.
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 0,19
J1 5,94 a
J3 6,04 a
J2 6,67 b
Keterangan: angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
Pengaruh tidak berbeda nyata

Pemberian hasil uji BNJ 5% dan 1% menunjukkan bahwa pemberian jarak

tanam J3 (60cm x 60cm) berbeda nyata terhadap perlakuan J3 (70cm x 70cm), J1

(50cm x 50cm).
26

Tabel 9. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) intersaksi pengaruh pupuk organic EM-4
dan jarak tanam terhadap jumlah cabang.

Perlakuan Rata – rata BNJ


0,05 = 0,93
M3J1 5,41 a
M1J3 5,66 ab
M3J2 5,68 ab
M2J1 5,70 ab
M1J3 5,66 ab
M3J3 6,18 b
M2J3 6,28 b
M1J1 6,71 bc
M2J2 8,50 c
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
Perbedaan tidak nyata,

Dari tabel 9 dapat dilihat, bahwa pengaruh dosis pupuk organic cair EM-4

Dan jarak tanam terhadap jumlah cabang menunjukkan perlakuan M3J1 tidak

Berbeda nyata dengan perlakuan M1J3,M3J2,M2J1,M1J3, berbeda nyata dengan

M3J3,M2J3,M1J1, dan berbeda sangat nyata dengan perlakuan M2J2.

IV.1.3. Jumlah Bunga

Hasil rata-rata jumlah bunga terhadap pengaruh dosis pupuk organic EM-4

dan jarak tanam berpengaruh nyata, dapat dilihat pada tabel 10 dibawah.
27

Tabel 10. Pengaruh dosis pupuk organic EM-4 terhadap jumlah bunga
Perlakuan Rata – rata
M1 2,47
M2 2,73
M3 2,51
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
perbedaan tidak nyata.

Dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa perlakuan M1(5ml/liter air) tidak

Berbeda nyata dengan M2 (10ml/liter air) dan M3 (15ml/liter air).

Rata – rata
Rata – rata
2.73

2.51
2.47

M1 M2 M3

Gambar 2. Diagram pengaruh dosisi pupuk EM-4 terhadap jumlah bunga.

Keterangan : M1 = 5ml/liter air


M2 = 10ml/liter air
M3 = 15ml/liter air
28

Tabel 11. Pengaruh jarak tanam terhadap jumlah bunga.


Perlakuan Rata – rata
J1 2,42
J2 2,92
J3 2,37
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang
sama menunjukkan keterangan tidak berbeda nyata.

Dari tabel 11 diatas menunjukkan pengaruh berbeda tidak nyata antara

Perlakuan J1 (50cmx50cm), J2 (60cmx60cm) dan J3 (70cmx70cm).

Rata – rata
Rata – rata
2.92
2.42 2.37

J1 J2 J3

Gambar 3. Diagram pengaruh jarak tanam terhadap jumlah bunga.

Keterangan : J1 = 50cm x 50cm


J2 = 60cm x 60cm
J3 = 70cm x 70cm
29

Tabel 12. Pengaruh dosis pupuk hayati EM-4 dan jarak tanam terhadap jumlah
bunga.
Perlakuan Rata-rata
M1J1 2,41
M2J2 3,66
M3J3 2,70
M2j1 2,28
M1j3 2,16
M2j3 2,25
M3j1 2,58
M1j2 2,83
M3J2 2,26
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
Pengaruh berbeda tidak nyata.

Pada tabel 12 diatas dapat dilihat, bahwa pengaruh dosis pupuk organic

EM-4 dan jarak tanam menunjukkan M2J2 tidak berbeda nyata dengan M1J2 dan

M3J3, berbeda nyata dengan M3J1,M1J1,M2J1,M1J3,M2J3 dan M3J2.


30

Rata-rata
Rata-rata
3.66

2.41 2.7
2.28 2.58 2.83
2.16 2.25
2.26

M1J1 M2J2 M3J3 M2j1 M1j3 M2j3 M3j1 M1j2 M3J2

Gambar 4. Diagram Pengaruh pupuk organic EM-4 dan jarak tanam terhadap
jumla bunga.

Keterangan: M1 = 5ml/liter air


M2 = 10ml/liter air
M3 = 15ml/liter air
J1 = 50cm x 50cm
J2 = 60cm x 60cm
J3 = 70cm x 70cm

IV.1.4. Berat Buah (Gram)

Hasil pengaman berat buah keseluruan panen tanaman pare setelah di

lakukan uji analisi ragam, menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk

organic EM-4 dan jarak tanam menunjukkan pengaruh nyata serta interaksi

menunjukkan pengaruh sangat nyata pada berat tanaman pare. Data hasil uji

bedah nyata jujur (BNJ) pada taraf 5% dapat dilihat pada tabel 12.
31

Tabel 13. Uji BNJ pengaruh pupuk organik EM-4 terhadap berat buah keseluruan
panen tanaman pare (gram).
Perlakuan Rata - rata BNJ
0,05 = 6,92
M1 170,31 a
M3 171,8 a
M2 200,15 b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
pengaruh berbeda tidak nyata.

Data pada tabel 13 diatas menunjukkan bahwa perlakuan pupuk EM-4

dosis M2 (10ml/liter air) berbeda nyata dengan perlakuan M3 (15ml/liter air), M1

(5ml/liter air).

Tabel 14. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pengaruh jarak tanam terhadap berat
keseluruan panen tanaman pare.
Perlakuan Rata - rata BNJ
0,05 = 6,92
J1 168,87 a
J3 172,07 b
J2 201,31 c
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
pengaruh berbeda nyata.

Data pada tabel 14 diatas menujukkan bahwa keseluruan berat buah panen

tanaman pare pada perlakuan J1 (50cm x 50cm) berbeda nyata dengan J3 (70cm x

70cm), berbeda sangat nyata dengan J2 (60cm x 60cm ).

Tabel 15. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) faktor interaksi pupuk organic EM-4 dan
32

jarak tanam terhadap berat keseluruan panen.


Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 11,95
M3J1 150,00 a
M1J2 158,33 b
M2J3 166,06 bc
M1J3 171,71 c
M2J1 175,72 cd
M3J3 178,44 d
M1J1 180,89 de
M3J2 186,94 de
M2J2 258,67 e
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
perbedaan tidak nyata.

Dari hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) diatas menunjukkan bahwa

perlakuan pupuk hayati EM-4 dan jarak tanam pada perlakuan M2J2 sangat

berbeda nyata dengan perlakuan M3J2,M1J1,M3J3,M2J1,M1J3,M2J3,M1J2 dan

M3J1, M3J1, berbeda nyata dengan M1J2, dan M2J3, berbeda nyata dengan

M1J3, M2J1, berbeda nyata dengan M3J3 dan M1J1,berbeda nyata dengan M3J2,

berbeda sanngat nyata dengan M2J2,M3J1,M1J2,M2J3,M2J3,M2J1,M3J3, dan

M1J1.
33

IV.1.5. Panjang Buah (Cm)

Hasil pengamatan panjang buah keseluruan panen tanaman pare setelah

dilakukan uji analisi of varians (ANOVA) dengan rancagan acak kelompok

(RAK) faktorial menunjukkan bahwa panjang buah keseluruan perbatang tanaman

pare menunjukkan dosis pupuk EM-4 nyata terhadap panjang buah namun

perlakuan jarak tanam tidak nyata, untuk interkasi menunjukkan pengaruh sangat

nyata. Maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk perlakuan M (dosis

pupuk EM-4) dan interaksi kedua faktor M (dosis pupuk EM-4) J (jarak tanam).

Tabel 16. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pengaruh pupuk organic EM-4 terhadap
panjang buah keseluruan panen.
Perlakuan Rata - rata BNJ
0,05 = 0,85
M3 17,16 a
M1 18,43 b
M2 20,42 c
Keterangan: Angaka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
pengaruh tidak berbeda nyata.

Dari hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) diatas menunjukkan pengaruh

pemberian dosis M3 (15ml/liter air) berbeda nyata dengan M1 (5ml/ liter air)

tetapi berbeda sangat nyata dengan M2 (10ml/ liter air).


34

Tabel 17. Pengaruh perlakuan jarak tanam terhadap panjang buah keseluruhan
panen tanaman pare.
Perlakuan Rata – rata
J1 17,56
J2 19,77
J3 18,67
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
perlakuan berbeda tidak nyata.

Dari tabel di atas menunjukan bahwa perlakuan J1 (50cm x 50cm) tidak

berbeda nyata dengan J2 (60cm x 60cm) dan J3 (70cm x 70cm), dapat dilihat pada

grafik gambar 4 di bawah.

Rata – rata
Rata – rata

19.77

18.67

17.56

J1 J2 J3

Gambar 5. Diagram Pengaruh jarak tanam terhadap panjang buah keseluruan


panen tanaman pare.

Keterangan: J1 = 50cm x 50cm


J2 = 60cm x 60cm
J3 = 70cm x 70cm
35

Tabel 18. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) interkasi factor pupuk hayati EM-4 dan
jarak a tnam terhadap panjang buah keseluruhan panen.
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 4,30
M3J1 15,62 A
M1J2 15,7 Ab
M2J3 16,96 B
M3J3 17,7 Bc
M3J2 18,16 Bc
M1J1 18,24 Bc
M2J1 18,83 C
M1J3 21,35 Cd
M2J2 25,47 D
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
perbedaan tidak nyata.

Dari hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) diatas menunjukkan bahwa

pengaruh perlakuan M2J2 berbeda sangat nyata dengan M1J3 ,M2J1 ,M1J1,

M3J2,M3J3,M2J3,M1J2 dan M3J1, M1J3 berbeda nyata dengan M2J1, berbeda

sangat nyata dengan M1J1,M3J2,M3J3,M2J3,M1J2 danM3J1, M1J1 tidak

berbeda nyata dengan M3J2 dan M3J3,berbeda nyata dengan

M2J3,M1J2,M3J1 tidak berbeda nyata dengan M1J2. Perlakuan M2J2 memiliki

nilai tertinggi dalam panjng buah keseluruan panen yaitu 29cm, sedangkan yang

terendah M3J1 19cm.


36

IV.1.6. Diameter Buah (Cm)

Dari hasil pengamatan diameter buah keseluruan panen tanaman pare dapat

di lihat bahwa perlakuan pupuk organic EM-4 menunjukkan pengaruh nyata

terhadap diameter buah, perlakuan jarak tanam menunjukkan pengaruh tidak

nyata, sedangkan untuk interaksi menunjukkan pengaruh sangat nyata. Maka

dilakukkan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) tehadap perlakuan M (dosis pupuk

organic EM-4), interaksi kedua faktor M dan J (jarak tanam).

Tabel 19. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pengaruh perlakuan pupuk organic EM-4
terhadap diameter buah keseluruan panen.
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 0,17
M1 3,56 a
M3 3,73 a
M2 4,22 b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
perbedaan yang nyata.

Dari hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) diatas menunjukkan bahwa

perlakuan M2 berbeda nyata dengan perlakuan M1 dan M3, M1 berbeda tidak

nyata dengan perlakuan M3.


37

Tabel 20.Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pengaruh interaksi perlakuan pupuk oganic
EM-4 dan jarak tanam terhadap diameter buah keseluruan panen.
Perlakuan Rata – rata BNJ
0,05 = 0,85
M1j2 3,3 a
M3j1 3,32 a
M2j3 3,63 a
M1J1 3,69 ab
M1j3 3,7 ab
M2j1 3,76 ab
M3j2 3,87 ab
M3J3 4,01 ab
M2j2 5,27 b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
pengaruh tidak berbeda nyata.

Hasil dari Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) diatas menujukkan bahwa perlakuan

M2J2 berbeda nyata dengan perlakuan M3J3,M3J2,M2J1M1J3,M1J1,M2J3,M3J1

dan M1J2, M3J3 tidak berbeda nyata dengan perlakuan M3J2,M2J1,M1J3,M1J1

,M2J3,M3J1 dan M1J2.


38

4.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan berdasarkan hasil analisis data,

ternyata pemberian pupuk oganik EM-4 memberikan pengaruh nyata terhadap

tinggi tanaman,berat buah,panjang buah,diameter buah, pemberian jarak tanam

pemberikan perlakuan yang nyata terhadap jumlah cabang dan berat buah. Hasil

penelitian membuktikan bahwa pengaturan jarak tanam dan dosis pupuk EM-4

memberikan respon yang baik terhadap tinggi tanaman.

Hasil analisi ragam menunjukkan bahwa tinggi tanaman umur

5(MST),jumlah cabang, jumlah bunga,berat buah,panjang buah, diameter buah

diperoleh pada perlakuan J2 ( jarak tanam 60cm x 60cm) lebih baik dari

perlakuan jarak tanam yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena pada

perlakuan J2 pengaruh persaingan dalam penyerapan hara, air dan cahaya

matahari lebih baik, jika di bandingkan dengan J1 dan J3, sehingga hasil tinggi

tanaman yang di dapat lebih baik. Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman

persatuan luas tertentu keefisienan penggunaan cahaya mempengaruhi kompetisi

antara tanaman dalam menggunakan air dan zat hara, dengan demikian akan

mempengaruhi hasil.(Sri setyati,2013). Jarak tanam yang digunakan akan

menentukan microhabitat bagi kehidupan hama dan musuh alaminya, apabila

jarak tanam terlalu dekat akan membuat menjadi lembab dan sebaliknya apabila

jarak tanam yang terlalu besar maka mikrohabitatnya lebih kering, pengaturan

jarak tanam mempermuda dalam kegiatan seperti penyiangan, pemupukan, dan

proteksi tanaman. Penanam suatu tanaman sebaiknya dilakukan dengan jarak


39

tanam yang sesuai dan teratur karena dapat memudahkan pemeliharaan,

pemanenan dan dapat mengurangi gulma (hidayat,2011).

Hasil analisi ragam selanjutnya menunjukkan bahwa tinggi

tanaman 5 (MST), jumlah cabng, jumlah bunga,berat buah, panjang buah,

diameter buah per petak yang di peroleh pada perlakuan M2 (5ml/liter air)

lebih baik dari perlakuan EM-4 lainnya. Hal tersebut disebabkan karena

kemampuan konsentrasi efektifitas organisme EM-4 dalam meningkatkan

jumlah pengikatan nitrogen Bebas oleh bakteri yang dikandungnya

sehingga keadaan unsur hara dalam tanah, dalam keadaan cukup seimbang

bagi tanaman pare untuk proses pertumbuhannya. Hal ini sejalan dengan

pendapat (sri setyati, 2013). Hal tersebut disebabkan karena kemampuan

konsentrasi efektifitas mikro organisme (EM-4) dalam meningkatkan

jumlah pengikatan nitrogen, Pemberian EM-4 pada dasarnya memperbaiki

struktur tanah sehingga dapat memperbaiki kesehatan dan kualitas tanah

yang selanjutnya akan mampu meningkatkan produksi dan pertumbuhan

tanaman.

Aplikasi EM-4 mempunyai beberapa keuntungan,salah satunya

adalah menekan pertumbuhan hama penyakit tanaman dalam tanah,

membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman, membantu proses

penyerapan dan penyaluran unsur-unsur hara dari akar ke daun, dan

meningkatkan kualitas bahan organic sebagai pupuk, disamping itu juga

dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetative dan generative


32

tanaman seperti tinggi tanaman, pembunga an, pembentukan buah dan

proses pematangan buah, aplikasi EM-4 juga rama lingkungan dan tidak

meninggalkan resiko.
40

Kombinasi perlakuan pengaturan jarak tanam dan pemberian pupuk

EM-4 berpengaruh nyata terhadap semua variable yang di amati. Interaksi

antara jarak tanam 60cm x 60cm dan pemberian EM-4 10ml/liter air

(J2M2) memberikan pengaruh yang terbaik jika di bandingkan dengan

kombinasi perlakuan lainnya. Interaksi dapat terjadi apabila beberapa

faktor yang di cobakan saling tergantung satu sama lain. Pertumbuhan

tanaman yang baik di tandai dengan penampilan tinggi

tanaman,batang,cabang dan daun tumbuh subur sehingga fotosintesis yang

dihasilkan lebih banyak dan pada gilirannya akan digunakan untuk

pertumbuhan tinggi tanaman dan fase generatif .


V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

1. Penggunaan jarak tanam 60cm x 60cm (J2) memberikan pengaruh yang nyata

terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, berat buah, panjang buah, diameter

bauh.

4. Perlakuan EM-4 konsentrasi 5ml/liter air (M2) memberikan pengaruh yang

nyata terhadap tinggi tanaman,jumlah cabang, jumlah bunga, berat buah,

panjang buah, diameter buah.

5. Kombinasi perlakuan pemberian pupuk EM- 10ml/liter air dan jarak tanam

60cm x 60 cm memberikan interaksi yang positif dalam meningkatkan

pertumbuan dan produksi tanaman pare.

V.2. Saran

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produski tanaman pare disaranakan

agar sebaiknya menggunakan jarak tanam 60cm x 60cm dan konsentrasi

pupuk EM-4 10ml / liter air karena penelitian ini telah membuktikan hasil

yang maksimal dari kombinasi perlakuan di atas.

41
DAFTAR PUSTAKA

Assagaf AR. S, 2017 Pengaruh Sistem Jarak Tanam Dan Pemberian EM-4
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Rawit
(Carpiscumfrutescens L.). Staf Pengajar Prodi Agroteknologi Universitas
Iqra Buru.

Hidayat. 2011. Pengaruh jarak tanam. Tubus. No. 247. Jakarta.

Hanafia. K. A. 2009. Perancangan percobaan. PT. Raja Grafindo Persada.

Lud Waluyo, 2018. Bioremediasi Limbah. Universitas Muhammadiya Malang.


Malang.

Maghfoer Dawam M,. Yurlisna K,. Aini. N,. Yamika Dwi Sumiya W. 2019.
Sayuran lokal Indoseia Provinsi Jawa Timur. UB Pres.

Petunjuk penggunaan EM-4, (http:// EM-4 Indonesia.com/cabai-rimbun-dan


produksi/11/11/2016.

Santoso Budi H, 2023. Farm Bigbook Budi Daya Sayuran Indigenous Di Kebun
Dan Pot. Lily Publisher Grup Andi-Yogyakarta.

Sunarjo H. 2013. Betanam 36 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya Cimanggis.


Depok.

Wisam A. 2019. Manfaat Dan Budidaya Pare. CV Sinar Cemerlang Abadi.


Jakarta.

Yurlisna K,. Aini N. 2019. Sayuran Lokal Indonesia Provinsi Jawa Timur. Tim
UB Pres. Jawa Timur.

41
DENAH PENELITIAN

Lampiran 1. Dena penelitian

Kelompok :

I II III
E1.J1
E2.J2 E3.J3 U

E2.J1 E1.J3 E3.J2

E3.J1 E1.J3 E2.J1

E2.J3 E2.J2 E2.J1

E1J2 E1.J3 E1.J2

E3.J1 E3.J1 E3.J3

E1.J3 E2.J2 E3.J1

E2.J3 E3.J1 E1.J3

S
E3.J1 E1.J3 E2.J2

42
43

Keterangan : I, II, III (Kelompok)


M1 = 5ml/liter air
M2 = 10ml/lliter air
M3 = 15ml/liter air
J1 = 50cm x 50cm
J2 = 60cm x 60cm
J3 = 70cm x 70cm
44

Lampiran 2. Hasil pengamatan rata – rata panjang tanaman pare (cm)


PERLAKUAN Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 total Rata rata
M1J1 160,25 157,00 158,30 475,55 158,51
M2J2 168,25 170,25 173,75 512,25 170,75
M3J3 157,60 157,25 158,25 473,10 157,70
M2j1 151,50 154,30 155,25 461,05 153,68
M1j3 154,50 155,75 157,50 467,75 155,91
M2j3 158,25 159,00 161,00 478,25 159,41
M3j1 153,25 155,50 157,75 466,50 155,50
M1j2 114,50 150,25 153,25 418,00 139,33
M3J2 160,25 161,30 159,30 480,85 160,28
Total 1378,35 1420,60 1434,35 4233,30 1411,10
Rata-rata 153,15 157,84 159,37 156,78

Tabel Dua Arah


PERLAKUAN J1 J2 J3 Total Rata-rata
M1 475,55 418,00 467,75 1361,30 151,25
M2 461,05 512,25 478,25 1451,55 161,28

M3 466,50 480,85 473,10 1420,45 157,82


Total 1403,10 1411,10 1419,10 4233,30 470,36
Rata- rata 155,90 156,78 157,67 156,78

Fk = (4233,3)2 =17920828,89 = 663734,40


27 27
JKT = (160,25)2+(168,25)2+…….+……+…….+ (157,75)2+(153,25)2+(159,3)2 – FK
= 666317,44 – 663734,40 = 2583,04

JKK = (1378,35)2+(1420,6)2+(1434,35)2 – FK
9
= 663923,66 - 663734,40 = 189,26

JKP = (475,55)2+(512,25)2+(473,1)2+……+……+…….+(418,00)2+(480,85)2 – FK
3
= 665338,22 - 663734,40 = 1603,82

JKm = (1361,30)2+1451,55)2+1420,45)2 - FK
9
= 664201,47 - 663734,40 = 467,07

Jkj = (1403,10)2+(1411,10)2+(1419,10)2 – FK
9
= 665338,22 - 663734,40 = 14,22
45

JKMJ = JKP – JKM - JKJ

= 1603,82 – 467,007 – 14,22

= 1122,53

JK Galat = JKT – JKK – JKM – JKJ - JKMJ

= 2583,04 - 189,26 – 467,07 – 14,22 - 1122,53

= 789,96

Kk = √ KTG X 100%
Y
= √ 49 , 37 X 100%
156,78
= 4,48%

Hasil Analisisa Keragaman


F HITUNG NILAI F
SK DB JK KT 5% 1%
KELOMPOK 2 189,26 94,63 1,92tn 3,63 6,22
PERLAKUAN 8 1603,82 200,48 4,06** 2,59 3,89
M 2 467,07 233,54 4,73* 3,63 6,22
J 2 14,22 7,11 0,14tn 3,63 6,22
MJ 4 1122,53 280,63 5,68** 3,00 4,77
GALAT 16 789,96 49,37
TOTAL 26 2583,04

Keterangan: * : Bebeda nyata


** : Berbeda sangat nyata
tn : Berbeda tidak nyata
KK : 4,48%
46

ampiran 3. Hasil pengamatan rata – rata jumlah cabang (buah)

PERLAKUAN Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 total Rata rata

M1J1 7,25 5,60 7,30 20,15 6,71


M2J2 8,25 8,50 8,75 25,50 8,50
M3J3 6,30 6,00 6,25 18,55 6,18
M2j1 5,75 5,60 5,75 17,10 5,70
M1j3 6,00 5,25 5,75 17,00 5,66
M2j3 7,50 5,75 5,60 18,85 6,28
M3j1 5,25 5,75 5,25 16,25 5,41
M1j2 5,75 5,50 6,25 17,50 5,83
M3J2 6,75 5,30 5,00 17,05 5,68
167,9
Total 58,80 53,25 55,9 55,98
5
Rata-rata 6,53 5,91 6,21 6,22

Hasil Analisi Keragaman

F NILAI F
SK DB JK KT HITUNG 5% 1%
KELOMPOK 2 1,71 0,85 2,74tn 3,63 6,22
PERLAKUAN 8 21,32 2,66 8,58** 2,59 3,89
M 2 5,41 2,70 8,71** 3,63 6,22
J 2 2,80 1,40 4,52* 3,63 6,22
MJ 4 13,11 3,27 10,55** 3,00 4,77
GALAT 16 5,09 0,31
TOTAL 26 49,44

Keterangan: * : Berpengaruh nyata


** : Berpengatuh sangat nyata
tn : Berpengaruh tidak nyata
KK : 8,95%
47

Lampiran 4. Hasil pengamatan rata – rata jumlah bunga (buah)


PERLAKUAN Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 total Rata rata
M1J1 3,00 2,25 2,00 7,25 2,41
M2J2 4,00 3,50 3,50 11,00 3,66
M3J3 2,60 3,00 2,50 8,10 2,70
M2j1 2,00 2,60 2,25 6,85 2,28
M1j3 2,00 2,50 2,00 6,50 2,16
M2j3 1,75 2,00 3,00 6,75 2,25
M3j1 2,00 3,00 2,75 7,75 2,58
M1j2 2,25 2,25 4,00 8,50 2,83
M3J2 2,50 2,30 2,00 6,80 2,26
Total 22,10 23,40 24,00 69,50 23,16
Rata-rata 2,45 2,60 2,66 7,72 2,57

Hasil analisis keragaman


F NILAI F
SK DB JK KT HITUNG 5% 1%
KELOMPOK 2 0,21 0,11 0,37 3,63 6,22
PERLAKUAN 8 5,26 0,01 0,02 2,59 3,89
M 2 1,65 0,83 2,88tn 3,63 6,22
J 2 0,35 0,18 0,61tn 3,63 6,22
MJ 4 3,26 0,82 2,85tn 3,00 4,77
GALAT 16 4,58 0,29
TOTAL 26 15,31

Keterangan: tn : Berpengaruh tidak nyata


KK : 20,82%
48

Lampiran 5. Hasil pengamatan rata – rata berat buah tanaman pare (gram)
PERLAKUAN Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Total Rata rata
M1J1 181,00 155,00 206,67 542,67 180,89
M1j2 175,00 142,00 158,00 475,00 158,33
M1j3 147,50 192,00 175,63 515,13 171,71
M2j1 174,50 205,17 147,50 527,17 175,72
M2j2 266,50 292,00 217,50 776,00 258,67
M2j3 176,50 137,00 184,67 498,17 166,06
M3j1 167,00 123,00 160,00 450,00 150,00
M3j2 189,50 197,33 174,00 560,83 186,94
M3J3 187,33 136,50 211,50 535,33 178,44
Total 1664,83 1580,00 1635,46 4880,29 1626,76
Rata-rata 184,98 175,56 181,72 180,75

Hasil analisis keragaman


F NILAI F
SK DB JK KT HITUNG 5% 1%
KELOMPOK 2 412,41 206,20 0,48tn 3,63 6,22
PERLAKUAN 8 23657,15 2957,14 6,87** 2,59 3,89
M 2 5089,19 2544,59 5,91* 3,63 6,22
J 2 5754,43 2877,22 6,68* 3,63 6,22
MJ 4 12813,54 3203,38 7,44** 3,00 4,77
GALAT 16 6888,60 430,54
TOTAL 26 36712,59

Keterangan: * : Berpengaruh nyata


** : Berpengatuh sangat nyata
tn : Berpengaruh tidak nyata
KK : 11,48%
49

Lampiran 6. Hasil pengamatan rata – rata panjang buah tanaman pare (cm)
PERLAKUAN Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Total Rata rata
M1J1 19,30 16,05 19,37 54,72 18,24
M1j2 16,60 14,50 16,00 47,10 15,70
M1j3 17,17 21,94 24,94 64,04 21,35
M2j1 18,35 21,80 16,33 56,48 18,83
M2j2 26,20 28,10 22,10 76,40 25,47
M2j3 17,10 15,95 17,83 50,88 16,96
M3j1 16,55 14,52 15,80 46,87 15,62
M3j2 18,45 19,27 16,75 54,47 18,16
M3J3 20,20 13,70 19,20 53,10 17,70
Total 169,92 165,82 168,32 504,06 168,02
Rata-rata 18,88 18,42 18,70 18,67

Hasil sidik keragaman


F NILAI F
SK DB JK KT HITUNG 5% 1%
KELOMPOK 2 0,95 0,47 0,07tn 3,63 6,22
PERLAKUAN 8 227,43 28,43 4,33* 2,59 3,89
M 2 48,58 24,29 3,70* 3,63 6,22
J 2 22,00 11,00 1,67tn 3,63 6,22
MJ 4 156,84 39,21 5,97** 3,00 4,77
GALAT 16 105,10 6,57
TOTAL 26 333,48

Keterangan: * : Berpengaruh nyata


** : Berpengatuh sangat nyata
tn : Berpengaruh tidak nyata
KK : 13,73%
50

Lampiran 7. Hasil pengamatan rata – rata diameter buah tanaman pare


(cm).
PERLAKUAN Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Total Rata rata
M1J1 3,85 3,45 3,78 11,08 3,69
M1j2 3,45 3,15 3,30 9,90 3,30
M1j3 3,35 4,05 3,69 11,09 3,70
M2j1 3,85 4,13 3,30 11,28 3,76
M2j2 5,25 5,95 4,60 15,80 5,27
M2j3 3,50 3,20 4,20 10,90 3,63
M3j1 3,55 2,85 3,55 9,95 3,32
M3j2 3,40 4,07 4,13 11,60 3,87
M3J3 4,27 3,05 4,70 12,02 4,01
Total 34,47 33,90 35,25 103,62 34,54
Rata-rata 3,83 3,77 3,92 3,84

Hasil analisis keragaman


F NILAI F
SK DB JK KT HITUNG 5% 1%
KELOMPOK 2 0,10 0,05 0,20tn 3,63 6,22
PERLAKUAN 8 8,16 1,02 3,89tn 2,59 3,89
M 2 2,10 1,05 4,00* 3,63 6,22
J 2 1,43 0,71 2,72tn 3,63 6,22
MJ 4 4,63 1,16 4,42* 3,00 4,77
GALAT 16 4,20 0,26
TOTAL 26 12,46

Keterangan: * : Berpengaruh nyata


tn : Berpengatuh tidak nyata
KK : 13,34%
51

Lampiran 8. Gambar pelaksanaan – pelaksanaan penelitian penelitian


sampai dengan panen.

Benih pare hibrida f1 asoka Benihyang sudah dimasukkan ke


dalam lubang tanam

1 Minggu setelah tanam Kondisi petakan yang siap ditanami

Pengecekan lahan ketikan habis di Proses setelah dipasang lanjaran


guyur hujan lebat
52

Pemanenan mantap.

Tanaman berbunga

Anda mungkin juga menyukai