Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH MATA KULIAH GENETIC

JUDUL: GAMETOGENESIS Tumbuhan


OLEH : arnold ryan

I. PENGERTIAN GAMETOGENESIS

Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun
betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis. Setelah
meiosis, terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk
hidup.

Pada hewan gametogenesis terjadi pada organ reproduksi makhluk hidup


multiseluler. Pada hewan jantan terjadi organ testis yang disebut spermatogenesis.
Pada hewan betina terjadi di organ ovarium yang disebut oogenesis.

Gametogenesis adalah proses pembentukan, pembelahan, dan pematangan sel- sel


gamet sampai menjadi sel gamet yang siap berperan dalam proses reproduksi.
Pada pria spermatogenesis dan pada wanita oogenesis. Sifat kelamin pria dan
wanita ditentukan secara genetik oleh kombinasi kromosom. Pada pria : 46XY
(sering disebut juga 44+XY) dan pada wanita : 46XX (sering disebut juga
44+XX). Sel-sel gamet
Sel-sel yang berperan pada peristiwa reproduksi menjadi bakal keturunan
selanjutnya. Disebut juga sel benih. Pada pria disebut sel sperma dan pada wanita
disebut sel telur / ovum. Tujuan pembelahan sel-sel adalah proses regenerasi
(mitosis) dan
proses pengurangan kromosom (meiosis)

II. SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya
di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid
(n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk
sperma.

III. PROSES SPERMATOGENESIS


Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,
diantaranya:
a)      Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle
Stimulating Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon/LH).
b)      LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada
masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
c)      FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.   

d)     Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada


spermatogenesis.

IV. TAHAP-TAHAP SPERMATOGENESIS

Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.berikut


adalah skema tahapan spermatogenesis :

· Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon


sperma(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.

· Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian


mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap
miosis.

· Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama


membentuk 2
spermatosit sekunder (n)

· Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua,


menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
· Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang
bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan
oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.

· Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas


deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi.

V. OOGENESIS

Gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis. Umumnya tahap-tahap


oogenesis serupa dengan spermatogenesis. Sel induk telur (oogonium) menjad
besar sebelum membelah secara meiosis. Sel yang menjadi besar ini disebut oosit
primer. Akan tetapi, dibandingkan spermatogenesis, ada dua perbedaan utama
pada oogenesis. Pertama, sel oosit primer jauh lebih besar karena mengandung
komponen sitoplasmik lebih banyak. Kedua, dua oosit sekunder (hasil
pembelahan meiosis I) berbeda ukuran dan fungsi. Salah satu sel oosit sekunder
memiliki ukuran lebih besar.
Sel oosit sekunder yang berukuran lebih besar ini akan melakukan meiosis II yang
hanya akan menghasilkan satu uvum (sel telur) yang sehat dan fungsional dan satu
badan kutub yang akan mengalami degenerasi. Sedangkan sel oosit sekunder yang
berukuran lebih kecil (badan kutub pertama) juga mengalami degenerasi (mati).
Dengan demikian, dari total empat sel haploid hanya satu sel haploid saja yang
fungsional menjadi sel ovum, sedangkan tiga sel lainnya mengalami degenerasi.

VI. PROSES OOGENESIS


Pada wanita, setelah tiba di gonad, sel benih primordial segera berdiferensiasi
menjadi oogonium. Oogonium kemudian mengalami beberapa kali mitosis, dan
pada akhir perkembangan embrional bulan ketiga setiap oogonium dikelilingi oleh
selapis sel epitel yang berasal dari permukaan jaringan gonad, yang nantinya
menjadi sel folikuler. Sebagian besar oogonium terus mengalami mitosis,
sebagian lain berdiferensiasi dan tumbuh membesar menjadi oosit primer.
Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti
spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang
bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali
waktu.

Anda mungkin juga menyukai