Manajemen pascapanen
Pertemuan ke 2 dan 3
Sifat dan komposisi hasil tanaman pertanian
Dosen: January Rizki, M.Si
Sifat hasil tanaman pertanian
Berikut sifat-sifat hasil pertanian yang perlu diperhatikan dan bagaimana cara
penanganannya, dengan sebagai berikut :
• Mudah Rusak
Hasil pertanian memang tidak mampu bertahan dalam waktu yang lama
tanpa penanganan tertentu. Hal ini memang sudah menjadi karateristik
biologis dan fisiologis hasil pertanian. Namun, sifat ini juga sering
disebabkan oleh rendahnya kualitas penanganan pasca panen, seperti
kandungan air yang terlalu tinggi sehingga produk mudah membusuk.
Padahal produk yang segar yang dibutuhkan konsumen.
Cara penanganannya adalah bisa dengan penyimpanan, pengolahan dan
distribusi. Penyimpanan yang dimaksud adalah dengan menempatkan
produk ditempat yang mampu menambah ketahanannya, seperti mesin
pendingin atau gudang yang sudah dimodifikasi. Selanjutnya, pengolahan
juga bisa dilakukan menjadi produk yang lebih awet, seperti pisang yang
diolah menjadi keripik. Terakhir adalah dengan mendistribusikan produk
secara cepat sebelum mengalami kerusakan.
• Makan Tempat (Rowa)
Hasil pertanian mayoritas bersifat Rowa atau
membutuhkan tempat penyimpanan yang luas. Akibat sifat
ini akan meningkatkan biaya pengangkutan dan
penyimpanan produk. Padahal, harga produk tersebut
sangat kecil jika dibandingkan dengan volumenya. Ini lah
yang menyebabkan biaya total pemasaran seringkali lebih
besar dibandingkan dengan biaya produksi.
Cara penanganannya bisa dengan pengolahan.
Pengolahan disini dimaksud agar produk tidak lagi memiliki
volume ruang yang besarm atau jika walaupun volumenya
tetap besar namun akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Dan dapat dengan mudah disimpan dan menjadi praktis.
• Musiman
Sifat unik dari hasil pertanian adalah musiman. Musiman berarti
tidak setiap saat produk tersebut dihasilakan atau hasil
produksinya akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu. Sifat ini
menyebabkan ketidakstabilan harga produk tertentu di
pasaaran. Selain itu, hasil pertanian biasanya juga dibutuhkan
setiap saat. Oleh sebab itu perlu penanganan khusus.
- Kerusakan Fisik–Fisiologis
Perubahan-perubahan terjadi karena proses fisiologi (hidup) yang terlihat
sebagai perubahan fisiknya seperti perubahan warna,bentuk,ukuran, lunak,
keras, alot, keriput, dll. Juga bisa terjadi timbularoma, perubahan rasa,
peningkatan zat-zat tertentu dalam hasil tanaman tersebut.
- Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, gesekan, tekanan, tusukan, baik antar
hasil tanaman tersebut atau dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya
disebabkan tindakan manusia yang dengan sengaja atau tidak sengaja
dilakukan. Atau karena kondisi hasil tanaman tersebut (permukaan tidak
halus atau merata, berduri, bersisik bentuk tidak beraturan, bobot tinggi,
kulit tipis, dll.). Kerusakan mekanis (primer) sering diikuti dengan
kerusakan biologis (sekunder)
Lanjutan…
- Kerusakan Biologis
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman:pengaruh
etilen penyebab kerusakan biologis dari luar: hama dan penyakit
d. Melakukan penanganan yang baik
• Menggunakan teknologi yang baik dan menyesuaikan
dengan tujuan penanganan
• Hindari kerusakan apapun penyebabnya dalam
penanganan pascapanen. Penanganan harus dilakukan
dengan hati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah yang
ditentukan Mempertimbangkan hubungan biaya dan
pemanfaatan