Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

NILAI GIZI BAHAN MAKANAN/PANGAN

NAMA : MARTHA HERLINDA MEI

NIM : 2018280980

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORES

ENDE
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Nilai Gizi Bahan Pangan/Makanan”
tepat pada waktunya, untuk memenuhi tugas presentasi mata kuliah Gizi Dan Makanan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhirnya hanya ini yang dapat
penulis sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Hasil
pertanian setelah panen,jika dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan-perubahan
penurunan mutu disebabkan kerusakan fisik,kimiawi,biologi, dan mikrobiologis. Penanganan
lepas panen yang tidak benar dapat mengakiatkan kerusakan yang cukup tinggi.
Untuk mengurangi jumlah yang rusak tersebut dibutuhkan penanganan lepas panen, termasuk
pengolahan dan pengawetan yang tepat. Pada umumnyan pengolahan pangan akan selalu
berusaha menghasilkan produk yang berkualitas baik, karena lebih laku dan harga yang dapat
diperolehnya lebih tinggi. Kualitas pangan adalah keseluruhan sifat-sifat pangan tersebut yang
berpengaruh terhadap penerimaan pangan tersebut oleh konsumen.
Cara pemanenan hasil pertanian sangat tergantung pada bentuk dan jenis bahan.
Hasil-hasil tanaman pada umumnya diambil dengan cara pemotongan ataupun pemisahan dari
tanamannya. Oleh karena itu, maka daya simpan dan kualitas masing-masing produk berbeda.
Perlakuan terhadap hasil pertanian setelah dipanen dikenal dengan penanganan lepas panen.
Bahan pangan lepas panen pada umumnya, tidak dikonsumsi dalam bentuk seperti bahan
mentahnya, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk jenis pangan lain.
Kegiatan pra dan pasca panen bertujuan mempertahankan mutu produk segar agar
tetap prima sampai ke tangan konsumen. Penanganan pra dan pasca panen ini biasanya
komoditas masih dalam bentuk bahan mentah atau disebut produk primer, berarti produk hasil
pertanian masih berupa hasil panen tanpa merubah dalam bentuk lain. Tidak hanya proses
panen yang baik namun perlu diperhatikan juga penanganan pasca panen pun wajib untuk
dilaksanakan untuk menjaga mutu bahan pangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi nilai gizi bahan makanan pra dan pasca panen ?
2. Apa saja penanganan pra dan pasca panen yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi
nilai gizi bahan makanan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai gizi bahan makanan pra dan pasca
panen.
2. Untuk mengetahui penanganan pra dan pasca panen yang dapat dilakukan untuk
mempengaruhi nilai gizi bahan makanan/pangan.
BAB II’

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Pangan


Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Umumnya
bahan pangan bersifat mudah rusak dan setelah dipanen akan mengalami perubahan-
perubahan fisiologis yang disertai perubahan fisik,kimia, dan mikrobiologi. Sebagian besar
bahan pangan merupakan hasil pertanian. Hasil pertanian dapat berupa produk pangan
maupun non-pangan. Hasil pertanian dapat berupa, Tanaman pangan, seperti umbi-umbian
dan serelia.Hasil ternak, seperti daging sapi dan daging ayam, hasil perikanan, seperti jenis
ikan dan udang. Hasil pertanian merupakan bahan yang bersifat biologis yang mudah rusak
dan busuk. Bahan ini merupakan bahan biologis yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan disekitar bahan pangan ini merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kondisi
bahan pangan setelah panen. Berdasarkan sifat mudah rusak ini, maka bahan pangan perlu
dilakukan penanganan pasca panen atau pengolahan dengan metode tertentu sehingga bahan
pangan tersebut lebih tahan lama dan mempunyai nilai tambah baik secara sosial maupun
secara ekonomi.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Gizi Bahan Pangan Pra Dan Pasca Panen
a) Pra Panen
1. Faktor Ekstrinsik
Lingkungan merupakan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terhadap kualitas bahan
pangan,sehingga hasil bahan pangan mempunyai sifat mudah rusak. Faktor ini antara lain
yaitu O2,Suhu,kelembaban,cahaya, tekstur tanah, angin, tinggi tempat dan curah hujan.

2. Faktor Intrinsik
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam hasil pertanian bahan pangan itu
sendiri yaitu komponen-komponen dalam bahan pangan seperti kandungan air. Adanya
air dapat mempengaruhi terjadinya reaksi enzimatis dan enzim yang ada dapat memecah
komponen bahan pangan sehingga berpengaruh terhadap kualitasnya.

3. Faktor Budidaya
Nutrisi mineral, pengolahan lahan,pemangkasan,penjarangan,penyemprotan bahan kimia,
bibit,jarak tanam, irigasi,dan drainase.

b) Pasca Panen
1. Faktor Perubahan Fisik Atau Morfologis
a) Daun berubah menjadi kuning
b) Bunganya menjadi layu
c) Batang menjadi mengeras
d) Buahnya menjadi terlalu matang
2. Faktor Perubahan Komposisi
a) kadar air berkurang
kehilangan kadar air dapat menyebabkan penyusutan secara kualitas hasil bahan
pangan. Dampak yang ditimbulkan adalah ( kekerutan,pelunakan, dan susut
bobot).
b) Timbul aroma atau bau

3. Faktor Penyimpanan
Proses penyimpanan bahan pangan yang tidak benar akan mengakibatkan masuknya
kontaminasi ke dalam bahan pangan. Sehingga mengakibatkan perubahan yang
terjadi pada bahan pangan.
C. Penanganan pra dan pasca panen yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi nilai gizi
bahan makanan
a) Penanganan Pra Panen
1. Menentukan waktu panen yang tepat
Menentukan saat panen yang tepat sehingga tidak mengurangi kendala yang mungkin
dihadapi pada pasca panen.kegiatan ini perlu dilakukan dengan pertimbangan yang
berkaitan dengan iklim,kematangan hasil. Dan juga faktor-faktor lain seperti
ketersediaan peralatan, perlengkapan, tenaga kerja,dan pengangkutan hasil produksi.
2. Melakukan penanganan panen yang baik, yaitu menekan kerusakan yang dapat
terjadi. Yaitu dengan cara hasil panen yang dipilih perlu diperhitungkan,disesuaikan
dengan kecepatan atau waktu yang diperlukan.
3. Melakukan persiapan panen dengan baik.

b) Penanganan Pasca Panen


1. Melakukan pemanenan.
2. Pengumpulan
Lokasi pengumpulan harus dekat dengan tempat pemanenan agar tidak terjadi
penyusutan atau penurunan kualitas.
3. Sortasi
Setelah dipanen perlu dilakukan sortasi dan pembersihan dengan cara memisahkan
hasil pertanian yang berkualitas kurang baik dari hasil pertanian yang berkualitas
baik.
4. Pembersihan/pencucian
Dilakukan agar hasil pertanian terbebas dari kotoran,hama,dan penyakit.
5. Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Tujuan dari tindakan grading
adalah untuk memberikan nilai lebih untuk kualitas yang lebih baik.
6. Pengemasan/ pengepakan/pembungkusan
Berfungsi untuk melindungi dari kerusakan mekanis, memberikan nilai tambah pada
bahan pangan, dan memperpanjang daya simpan produk.
7. Penyimpanan
Tujuannya adalah untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan. Dan harus
memperhatikan suhu dan temperatur tempat penyimpanan agar tidak terjadi
kerusakan bahan pangan.
8. Transportasi
Pengangkutan hasil bahan pangan menuntut penanganan yang cepat dan dapat
dilakukan dengan tiga cara :
1. Pengangkutan melalui jalan darat
2. Pengangkutan melalui laut
3. Pengangkutan melalui udara
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah.
Umumnya bahan pangan bersifat mudah rusak dan setelah dipanen akan mengalami
perubahan-perubahan fisiologis yang disertai perubahan fisik,kimia, dan mikrobiologi.
Sebagian besar bahan pangan merupakan hasil pertanian.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Gizi Bahan Pangan Pra Dan Pasca Panen
Pra Panen
Faktor Ekstrinsik
Lingkungan merupakan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terhadap kualitas bahan
pangan,sehingga hasil bahan pangan mempunyai sifat mudah rusak. Faktor ini antara lain
yaitu O2,Suhu,kelembaban,cahaya, tekstur tanah, angin, tinggi tempat dan curah hujan.

Faktor Intrinsik
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam hasil pertanian bahan pangan itu
sendiri yaitu komponen-komponen dalam bahan pangan seperti kandungan air. Adanya
air dapat mempengaruhi terjadinya reaksi enzimatis dan enzim yang ada dapat memecah
komponen bahan pangan sehingga berpengaruh terhadap kualitasnya.

Faktor Budidaya
Nutrisi mineral, pengolahan lahan,pemangkasan,penjarangan,penyemprotan bahan kimia,
bibit,jarak tanam, irigasi,dan drainase.

3. Penanganan pra panen


Menentukan waktu panen yang tepat

Menentukan saat panen yang tepat sehingga tidak mengurangi kendala yang mungkin
dihadapi pada pasca panen.kegiatan ini perlu dilakukan dengan pertimbangan yang
berkaitan dengan iklim,kematangan hasil. Dan juga faktor-faktor lain seperti ketersediaan
peralatan, perlengkapan, tenaga kerja,dan pengangkutan hasil produksi.

Melakukan penanganan panen yang baik, yaitu menekan kerusakan yang dapat terjadi.
Yaitu dengan cara hasil panen yang dipilih perlu diperhitungkan,disesuaikan dengan
kecepatan atau waktu yang diperlukan.

Melakukan persiapan panen dengan baik.


4. Penanganan Pasca Panen
 Melakukan pemanenan.
 Pengumpulan
Lokasi pengumpulan harus dekat dengan tempat pemanenan agar tidak terjadi
penyusutan atau penurunan kualitas.
Sortasi
Setelah dipanen perlu dilakukan sortasi dan pembersihan dengan cara memisahkan
hasil pertanian yang berkualitas kurang baik dari hasil pertanian yang berkualitas
baik.
 Pembersihan/pencucian
Dilakukan agar hasil pertanian terbebas dari kotoran,hama,dan penyakit.
 Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Tujuan dari tindakan
grading adalah untuk memberikan nilai lebih untuk kualitas yang lebih baik.
 Pengemasan/ pengepakan/pembungkusan
Berfungsi untuk melindungi dari kerusakan mekanis, memberikan nilai
tambah pada bahan pangan, dan memperpanjang daya simpan produk.
 Penyimpanan
Tujuannya adalah untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan. Dan
harus memperhatikan suhu dan temperatur tempat penyimpanan agar tidak
terjadi kerusakan bahan pangan.
 Transportasi
Pengangkutan hasil bahan pangan menuntut penanganan yang cepat dan
dapat dilakukan dengan tiga cara :
a. Pengangkutan melalui jalan darat
b. Pengangkutan melalui laut
c. Pengangkutan melalui udara
DAFTAR PUSTAKA

Dwiguna,Adi,2015, http;//adidwiguna.blogspot.co.id/2015/02/pasca-panen-hasil-pertanian.

Maulz,2014,https//maulzx.wordpres.com/2014/10/08/Manfaat melakukan pengolahan pasca panen

Buku Penanganan Dan Rekayasa Produk Hasil Pertanian, Wahyu Mushollaeni,S.Pi,,M.P

Anda mungkin juga menyukai