OLEH
KELAS : G
KELOMPOK :
1. LIZA INDRIANI 1850402001111
2. LU’AILI ADDINA ZUHRI 185040200111172
3. SHAFIRA IZZA ANNISA 1850402001111
4. NISA’UN NAFIAH 1850402001111
5. HANIF AZHARI 1850402001111
Pengolahan hasil pertanian di samping untuk mendapatkan cita rasa yang enak,
kenampakan yang menarik dan juga ditujukan untuk usaha pengawetan. Pengawetan
tersebut dapat melalui proses pengolahan bahan pangan. Selama pengolahan bahan
pangan akan mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik, kimiawi maupun
biokimiawi dengan adanya beberapa perlakuan. Pengawetan makanan dapat
dilakukan dengan beberapa teknologi. Teknologi yang digunakan dapat berupa
teknologi sederhana maupun teknologi yang canggih. Pengawetan makanan
merupakan upaya untuk menahan atau memperlambat laju respirasi maupun laju
perkembangan mikroorganisme yang ada pada makanan. Agar makanan dapat
disimpan lebih lama dan tidak cepat rusak. Mesin pengolahan pangan merupakan alat
untuk mengolah yang dapat berupa pengeringan, pendinginan, pemanasan,
pengemasan, pengalengan, dan lainnya.
Oleh karena itu, kegiatan pengolahan tersebut harus dikenali sebagai dasar
terjadinya cproses sehingga apa yang terjadi selama pengolahan dapat dikendalikan
untuk mencapai produk dengan karakteristik yang diinginkan Dengan demikian
mahasiswa dapat memahami suatu metode atau cara pengolahan bahan pangan untuk
menghasilkan produk yang menarik dan enak rasanya, awet. Untuk itu, dalam proses
pengolahan bahan pangan, baik di tingat rumah tangga maupun di industri adalah
melakukan optimisasi proses pengolahan untuk menghasilkan produk olahan
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi pengolahan pangan berupa pengeringan,
pendinginan, pemanasan, pengemasan, dan pengalengan
Untuk mengetahui tujuan pengolahan pangan berupa pengeringan ,
pendinginan, pemanasan, pengemasan, dan pengalengan.
Untuk mengetahui mesin pengolahan pangan berupa pengeringan ,
pendinginan, pemanasan, pengemasan, dan pengalengan
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut Palupi dkk (2007) Pada prinsipnya pengolahan pangan dilakukan dengan tujuan:
1. untuk pengawetan, pengemasan dan penyimpanan produk pangan (misalnya
pengalengan)
2. untuk mengubah menjadi produk yang diinginkan (misalnya pemanggangan)
3. untuk mempersiapkan bahan pangan agar siap dihidangkan.
2.1 Pengeringan
Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau
mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian
besar air yang di kandung melalui penggunaan energy panas (Winarno,
1993). Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai 53%
sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya.
a. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume
bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat
ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi
berkurang sehingga memudahkan transport.
b. Pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu sifat asal bahan
yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, sifat-sifat fisik
penurunan mutu dan sebagainya. Factor-faktor yang mempengaruhi
pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan,
aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan
contoh bahan pangan yang melalui proses pengeringan adalah tembakau,
kopi, the, dan biji-bijian.
2.2 pendinginan
2.3 pemanasan,
2.4 pengemasan,
2.5 pengalengan
BAB 3
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Palupi NS, FR Zakaria dan E Prangdimurti. 2007. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi
Pangan. Modul e-Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB 2007