DisusunOleh:
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt. atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Pengeringan Bahan Pangan” dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kemanusiaan dan Keimanan. Penulis
berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan edukasi bagi masyarakat.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik
terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 .............................................................................................................................PER
UBAHAN YANG TERJADI SAAT PENGERINGAN.................................
2.2 .............................................................................................................................PEN
GARUH PENGERINGAN TERHADAP MUTU PANGAN........................
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pengolahan dan pengawetan bahan makanan memiliki interelasi terhadap
pemenuhan gizi masyarakat, maka tidak mengherankan jika semua negara baik negara maju
maupun berkembang selalu berusaha untuk menyediakan suplai pangan yang cukup, aman
dan bergizi. Salah satunya dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan pengawetan
pangan yang dapat memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan dikonsumsi.
Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia terus melakukan perubahan-perubahan
dalam hal pengolahan bahan makanan. Hal ini wajar sebab dengan semakin berkembangnya
teknologi kehidupan manusia semakin hari semakin sibuk sehinngga tidak mempunyai
banyak waktu untuk melakukan pengolahan bahan makana yang hanya mengandalkan bahan
mentah yang kemudian diolah didapur. Adanya teknologi pangan sangat mempengaruhi
ketersediaan pangan. Alam menghasilkan bahan pangan secara berkala, sementara kebutuhan
manusia akan pangan adalah rutin. Kita tidak mungkin menunda kebutuhan jasmani hingga
masa panen tiba. Oleh karena itu, terciptalah teknologi pengawetan sehingga makanan dapat
disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama.
Teknik pengawetan juga memungkinkan untuk mendistribusikan bahan pangan secara
merata ke seluruh penjuru dunia. Dulu, orang-orang di Asia tidak bisa menikmati makanan-
makanan Eropa. Tetapi sekarang karena teknologi pangan setiap bangsa dapat menikmati
makanan khas bangsa lainnya. Ada beberapa cara teknik pengolahan dan pengawetan
makanan, yaitu: pendinginan, pengeringan, pengalengan, pengemasan, penggunaan bahan
kimia, penggunaan zat aditif (tambahan) dan pemanasan. Proses pengeringan merupakan
proses pangan yang pertama dilakukan untuk mengawetkan makanan. Selain untuk
mengawetkan bahan pangan yang mudah rusak atau busuk pada kondisi penyimpanan
sebelum digunakan, pengeringan pangan juga menurunkan biaya dan mengurangi kesulitan
dalam pengemasan, penanganan, pengangkutan dan penyimpanan, karena dengan
pengeringan bahan menjadi padat dan kering, sehingga volume bahan lebih ringkas, mudah
dan hemat ruang dalam pengangkutan, pengemasan maupun penyimpanan. Disamping itu
banyak bahan pangan yang hanya dikonsumsi setelah dikeringkan, seperti teh, kopi, cokelat
dan beberapa jenis biji-bijian.
Proses pengeringan merupakan salah satu penanganan bahan pangan untukmenjaga
pengawetan bahan pangan lebih lama. Proses pengeringan pada dasarnya ditentukan oleh
pengaturan suhu dengan baik sehingga merupakan faktor terpenting dalam pengawetan
pangan dan mutu bahan pangan yang dihasilkan.
3.1 Kesimpulan
Beberapa cirri penting jalur biosintesis asam lemak adalah:
1. Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks
mitokondria.
2. Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada
protein – pembawa asil (ACP), sedangkan zat antara pada pemecahan asam lemak
berikatan dengan koenzim A.
3. Enzim – enzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi
tergabung dalam suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak.
Sebaliknya, enzim – enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.
4. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan
berturut –turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua
karbon pada tahap perpanjangan adalah malonil – ACP. Reaksi perpanjangan dipacu
oleh pelepasan CO2.
5. Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada
pemecahan asam lemak adalah NAD dan FAD. 6. Perpanjangan rantai oleh
kompleks sontase asam lemak terhenti setelah terbentuknya palmitat (C16).
Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap oleh system enzim
yang lain.