Riyan ITP 1 Jadilah Ya...
Riyan ITP 1 Jadilah Ya...
PAPER
OLEH:
RIYAN HANAFI
1914141026
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
TANAMAN RUMPUT-RUMPUTAN dan LEGUMINOSA
SEBAGAI PAKAN TERNAK
( ILMU TANAMAN PAKAN )
Riyan Hanafi
(1914141026)
ABSTRAK
Bahan pakan ternak merupakan bahan yang sudah dapat dimakan, dicerna dan digunakan
oleh ternak itu sendiri. Ada berbagai macam jenis bahan pakan, seperti bahan pakan yang
berasal dari tumbuhan atau sering disebut dengan hijauan dan ada juga yang berasal dari
hewan atau campuran berbagai macam jenis bahan pakan atau yang lebih dikenal dengan
konsentrat. Penyediaan bahan pakan pada hakikatnya adalah bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan ternak.
Pakan hijau-hijauan pada hewan ternak rumeinansia terdiri dari dua jenis. Kedua jenis pakan
tersebut terdiri dari rumput-rumputan dan leguminosa. Rumput-rumputan merupakan pakan
ternak yang berasal dari alam yang mengandung energy dan serat kasar. Jenis pakan ini
merupakan tumbuhan monokotil dari family gramineae dan dari batang, akar serabut, bunga,
dan rhizome.
Kata kunci:
Rumput-rumputan, dan Leguminosa
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya sehingga
tersusunlah sebuah paper ilmu tanaman pakan yang berjudul “Tanaman Rumput-Rumputan
dan Leguminosa” sebagai tugas Quiz 1 mata kuliah ilmu tanaman pakan.
Paper ini berisikan tentang pengertian rumput-rumputan dan leguminosa, serta jenis dan ciri-
ciri rumput-rumputan dan leguminosa untuk pakan ternak. Untuk lebih memperkuat isi dari
paper ini, penusun menggunbakan beberapa sumber sebagai landasaan dan kebenaran isi
materi.
Dengan selesainya penyusunan atau penulisan paper ini, maka ucapan terimakasih
disampaikan kepada: 1) Dosen Pengampuh mata kuliah Ilmu Tanaman Pakan; 2) Ketua
Jurusan Peternakan; dan 3) mahasiswa peternakan angkatan 2019 yang telah memberikan
bimbingan, masukan, dan support sehingga paper ini selesai tepat waktu.
Akhirnya, diharapkan paper ini dapat membantu dalam pemahaman tentang pakan ternak.
Selain itu, agar dapat dijadikan refrensi mata kuliah ilmu tanaman pakan kedepannya.
Riyan Hanafi
NPM. 1914141026
3.3 Rumput-Rumputan.……………………………………………………………….12
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………23
4.2 Saran……………………………………………………………………………...23
PENDAHULUAN
Hijauan makanan ternak merupkan kelompok tanaman yang unggul dan berkualitas, sebagai
kebutuhan utama makanan ternak yang mengandungan nutrient (gizi-gizian) yang lebih
efisien dan bermanfaat terhadap ternak. Hijauan makanan ternak berasal dari 2 bagaian
komunitas besar yaitu kelompok rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan
(Leguminosa). Dalam penentuan keberadaan hijauan makanan ternak terdapat pengaruh
besar yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan dari pada
produktifitasnya yaitu system penanamannya. Hingga saat ini banyak para ahli ingin
mengusahakan system penanaman hijauan makanan ternak yang lebih unggul dan efisien
serta tidak mengandung unsur genetik yang rendah sebagai penyedia hijauan makanan ternak
yang terbaik.
Dalam upaya peningkatan produksi ternak harus seiring dengan peningkatan kualitas pakan
hijauan. Karena pakan hijauan dapat juga berfungsi sebagai sumber karbohidrat, protein,
vitamin, dan mineral. Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan
terputus, maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
hijauan yang tumbuh secara alami. Pada sumber hijauan makanan ternak sesuai dengan
kapasitas tampung terhadap jumlah ternak, disamping itu perlu adanya pembuatan kebun
rumput yang menyediakan berbagai jenis hijauan yang berkualitas tinggi demi ketersediaan
sumber hijauan yang mencukupi untuk ternak.
2.1 Rumput-Rumputan
2.1.1 Pengertian Rumput
Menurut Gunawan dalam Genosela dan Oktavianus (2016) dijelaskan bahwa kualitas
rumput alam merupakan sumber pakan utama ternak ruminansia. Rumput atau hijauan
lainnya memegang peranan penting sebagai pakan utama ternak ruminansia di Indonesia.
Disamping itu dijelaskan juga bahwa, hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan
pakan berasal dari tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong
maupun yang dipotong dari lahan dalam keadaan segar (Akoso, 1996 dalam Nurlaha, dkk,
2014).
Identifikasi hijauan pakan ghususnya rumput dapat dilakukan berdasarkan pada tanda-tanda
atau karakteristik vegetative. Termasuk kelompok makanan hijauan ini adalah bangsa
rumput (graminae), leguminosadan hijauan dari tumbuhan lain seperti daun nangka, daun
waru, dan lain-lain (Reksohadiprodjo dalam Nurlaha, 2014).
Hijau-hijauaan merupakan sumber pakan ternak yang sangat baik bagi perkembangan dan
kesehatan ternak. Hijau-hijauann pada ternak dapat berupa tanamanan rumput-rumputan.
Sepertihalnya yang dijelaskan oleh Dadang dan Iwan (2015) bahwa tanaman yang berasal
dari jenis rumput-rumputan merupakan tanaman pakan ternak yang banyak mengandung
energy dan serat-serat kasar.
2.2 Leguminosa
Riyan Hanafi (1914141026) 3
2.2.1 Pengertian Leguminosa
Leguminosa merupakan bagian yang sangat bermanfaat dan menentukan keadaan kualitas
hijauan secara keseluruhan (Yulius , 2015). Disamping itu, dijelas kan bahwa selain rumput-
rumputan sebagai sumber pakan hijau-hijauan pada hewan ternak, legume atau leguminosa juga
bisa dijadikan sebagai pakan hijau-hijauan bagi hewan ternak. Legume merupakan tanaman yang
baik buat ternak karena legume legume merupakan tanaman pakan yang memiliki kandungan
protein kasar diatas 18% sehingga tanaman jenis legume merupakan tanaman sumber protein
bagi ternak ruminansia (Dadang dan Iwan, 2015).
Selain dari pendapat-pendapat dari beberapa pakar ternak diatas, leguminosa juga dijelaskan oleh
Kaca, dkk (2017) bahwa legume atau leguminosa adalah jenis tumbuhan yang termasuk kedalam
tanaman jenis kacang-kacangan atau polong-polongan yang sangat baik digunakan sebagai
pakan ternak karena kandungan proteinnya yang tinggi. Leguminosa merupakan tanaman hijauan
pakan berkualitas tinggi dan andalan daerah tropic sebagai sumber nitrogen tanah (anon, 1999
dalam Kaca dkk, 2017).
Kacang-kacangan yang sering disebut juga dengan istilah leguminosa dapat dibedakan menjadi,
callopo, putri malu, stylo, dan centro (unfitria dan Khalil, 2014).
Menurut Dadang dan Iwan (2015), beliyau menjelaskan bahwa tanaman legume atau leguminosa
merupakan tanaman yang bisa dijadikan sebagai pengasup pakan yang bersumber dari hijau-
hijauan, tanaman legume atau leguminosa dapat dibedakan menjadi: a. Pohon gamal, b. Pohon
lamtoro, c. Pohon Kaliandra, d. Pohon indigovera, e. Pohon desmodium, dan f. Pohon flemingia.
BAB III
Riyan Hanafi (1914141026) 4
PEMBAHASAN
Rumput-rumputan dan leguminosa merupakan pakan hijau-hijauan yang sangat baik bagi
hewan ternak. Karena pada rumput-rumputan dan leguminosa memiliki protein dan sebagai
sumber energy bagi hewan ternak.hijau-hijauan tersebut dijadikan sebagai pakan cadangan
pada ternak yang sangat gampang untuk didapat pada daerah sekitar peternakan. Secara
sistematika, rumput-rumputan dan leguminosa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
RUMPUT-RUMPUTAN LEGUMINOSA
Devisi Trachyophyta Trachyophyta
Klas Monocotyledoneae Dicotyledoneae
Family Graminiae, Cyperaceae Leguminoseae
Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa dari kedua jenis hijau-hijauan tersebut terlihat
perbedaan yang sangat jelas pada kelas monokotil dan dikotil. Untut tanaman jenis rumput-
rumputan dia berada pada jenis tanaman monokotil. Yaitu tanaman yang memiliki biji dua.
Dan pada hijauan jenis leguminosa berada pada kelas tumbuhan dikotil. Perbedaan dari
kedua kelas tersebut tanpak pada struktur-struktur penampang batang tumbuhan.
Spertihalnya yang dijelaskan pada gambar struktur batang dibawah ini:
Hal itu berarti bahwa gramineae merupakan tumbuhan yang mudah sekali beradaptasi
dengan lingkungan dan iklim, mudah bersaing dengan tanaman lain, memiliki sifat regrowth
yang baik, dan uniknya tanaman ini merupakan tanaman genetatif dan vegetative, yaitu
tumbuhan berbiji dan dapat tumbuh dengan biji maupun dengan stek, pols). Tanaman
rumput terdiri atas bunga, batang utama, rhizome, dan akar serabut. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut in
BUNGA
RHIZOME
BATANG UTAMA
AKAR SERABUT
Pada table struktur tanaman rumput, pada akar rumput memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Serabut (rumput monokotil), bentuk ramping, pendek,tidak bercabang, dan dapat tumbuh
dangkal ataupun dalam. Tumbuhan rumput dikotil memiliki batang yang banyak
perbedaannya dengan tumbuhan lainnya, yaitu: 1). Ramping, silindris, pipih atau bersiku-
siku (kecuali bambu), 2). Tidak mengayu (kecuali bamboo), 3). Tidak massif (kecuali tebu),
4). Tidak berumur panjang (kecuali bamboo), dan 5). Buku-buku mengayu bermata satu:
dapat menghasilkan cabang semu. Pada tanaman rumput akar tercipta anakan-anakan yang
berperan sebagai tanaman baru berasal dari akar yang muncul dipermukaan. Sehingga akar-
akar itu adisebut sebagai rhizome. Daun pada rumput dapat tumbuhTumbuh dari setiap
ruas, Terdiri dari( Leaf sheath, Leaf blade, Ligula), Terdapat Intercalary dan meristem
diantara helai daun dan pelepah.
Bunga pada tumbuhan rumput memiliki banyak perbedaan dari tumbuhan lainnya. Bunga
rumput memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Tidak bermahkota, tidak berkelopa, qBakal buah
bertelur satu, putik dua, benang sari tiga, dan dilindungi oleh 2 sisik = sekam. Untuk
memperbanyak tanaman rumput dapat dilakukan dengan cara generative (dengan biji),
maupun dengan vegetative (dengan stek/potongan batang, dan pols/sobekan rumpun).
BUNGA
BIJI
DAUN
Pada tanaman leguminosa terdapat bunga , biji, dan daun. Namun selain 3 bagian tersebut,
masih terdapat bagian-bagian lain. Setiap bagian memiliki karakteristik yang berbeda-beda
Antara bagian satu dengan bagian lainnya. Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada table
berikut ini
3.2 Leguminosa
Hewan ternak yang sehat adalah hewan ternak yang mendapatkan perawatan yang insentif
atau perawatan yang baik. Yang dimaksus perawatan yang baik adalah perawatan yang
terkontrol yang sesuai dengan kaedah peternakan, yaitu pemerhatian pakan ternak salah
satunya.pergantian musim terkadang menjadi kendala dalam memperoleh pakan hewan
ternak. Sehingga untuk menghadapi hal demikian, peternak harus ekstra selektif dan kreatif
dalam mencarikan pakan alternative lain agar gizi ternak tetap terpenuhi. Sebagai pakan
alternative, peternak bisa menggunakan hijau-hijauan sebagai pengganti. Hijau-hijauan
tersebut salah satunya adalah biji-bijian atau yang lebih dikenal dengan istilah Leguminosa.
Legume atau leguminosa adalah jenis tumbuhan yang termasuk kedalam tanaman jenis
kacang-kacangan atau polong-polongan yang sangat baik digunakan sebagai pakan ternak
karena kandungan proteinnya yang tinggi. Leguminosa merupakan tanaman hijauan pakan
berkualitas tinggi dan andalan daerah tropic sebagai sumber nitrogen tanah (anon, 1999 dalam
Kaca dkk, 2017). Hijau-hijauan dalam Bentuk leguminosa atau kacang-kacangan memiliki
kadar protein kasar sebesar 18%. Dengan kadar protein yang dimilikinya, secara otomatis
bahwa leguminosa atau kacang-kacangan sangat baik digunakan peternak sebagai pakan
ternak. Meskipun legume sangat baik untuk pakan ternak, namun peternak tetap harus selektif
milih dan memilah pakan legume seperti apa yang layak dikonsumsi oleh hewan ternak.
Tumbuhan kacang-kacangan atau leguminosa memiliki jenis-jenis yang berbeda-beda.
Sehingga tidak menuntut kemungkinan kadar gizi atau protein yang terdapat pun bisa saja
berbeda-beda.
Leguminosa memiliki 4 jenis. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai segi.
2. Legum tahan kering. Legume tahan kering dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Stylosanthes guinesis (Stylo), Centrosema pubescens (Centro), Pueraria phaseoloides
(kacang asu), Calopogonium mucunoides (Calopo), Pueraria triloba, Macroptilium
atropurpureum (Siratro), Clitoria ternatea, Desmodium intortum (Desmodium/ green leaf)
3. Leguminosa pohon: Batang lebih besar daripada cabang, Percabangan tinggi di atas
tanah. Legume pohon dapat dilihat sebagai berikut: Leucaena leucocephala (lamtoro),
Calliandra calothyrsus (kaliandra), Erythrina lithosperma (dadap), Moringa oleifera
(kelor), Lannea grandis (jaranan), Acacia saman (trembesi), Acacia decurrens (klampis),
Gliricidia sepium, dan Gliricidia maculate (gamal).
4. Leguminosa perdu: legume Batang = cabang, Percabangan dekat dengan tanah. Legume
perdu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Sesbania sesban (turi putih), Desmanthus
virgantus, dan flemingia congesta (flemingia). Jenis-jenis legume dapat dilihat pada table
berikut ini.
Komak
(Dolichos
lab-lab)
Siratro
(Macrop
tiliumatr
opurpure
um)
Green
leaf
(Desmo
dium
Intortu
m)
Kaliandr
a( Callia
ndra
calothyr
sus
Calopo
(Calopog
onium
Mucuno
ides)
Kacang
ruji
3.3 Rumput-Rumputan
Rumput alami merupakan sumber serat potensial bagi ternak. Ketersediaan rumput yang
berkualitas merupakan hal penting mengingat bahwa rumput alam merupakan pakan bagi
ternak yang dibutuhkan dalam jumlah besar pada penyusunan ransum. Setiap daerah
memiliki kualitas rumput yang berbeda-beda. Hal itu, dikarenakan setiap daerah memiliki
iklim yang berbeda-beda.
Hijau-hijauaan merupakan sumber pakan ternak yang sangat baik bagi perkembangan dan
kesehatan ternak. Hijau-hijauann pada ternak dapat berupa tanamanan rumput-rumputan.
Sepertihalnya yang dijelaskan oleh Dadang dan Iwan (2015) bahwa tanaman yang berasal
dari jenis rumput-rumputan merupakan tanaman pakan ternak yang banyak mengandung
energy dan serat-serat kasar. Perbedaan-perbedaan setiap jenis rumput dapat dilihat
berdasarkan nama, klasifikasi botani, karakteristik botani, dan kandungan nutrisi. Hal
tersebut dapat dilihat pada table berikut ini:
Brachiaria humidicola Tanaman rumput tahunan yang Nilai nutrisi baik (PK 5-
mempunnyai banyak stolon dan 17%) mengingat
rizoma dan membentuk lapisan rendahnya kesuburan
penutup tanah yang padat. tanah dimana tanaman
Batang vegetatif prostrate pada ini tumbuh. Kecernaan
bagian bawah dimana dibentuk berkisar dari 48-75%.
akar dari buku yang lebih bawah. Biasanya kualitas lebih
Helai daun lebar 5-16 mm, dan rendah dibanding spesies
Kingdom : Plantae panjang sampai 25 cm. Tangkai Brachiaria yang lain (B.
Phylum : bunga tegak, tinggi 20-60 cm. decumbens , B. brizantha
Magnoliophyta Inflorescence panjang 7-12 cm, atau B. ruziziensis )
Classis : Liliopsida dengan 2-5 tandan, kelompok dengan kecernaan
Ordo : Cyperalea bunga berbulu. menurun dengan cepat
Family : Poaceae bila tidak digembalai
Genus : Brachiaria
Species : Brachiaria
humidicola
Brachiaria ruziziensis Nilai nutrisi baik - lebih
baik disbanding hampir
semua Brachiariaspp.
Dengan kadar PK sekitar
7-13%, bahkan sampai
Kingdom : Plantae 20%, dengan kecernaan
Phylum : 55-75%. kandungan
Magnoliophyta kecernaan bahan kering
Classis : Liliopsida in vitro, serat kasar, NDF
Ordo : Cyperalea dan ME adalah masing-
Family : Poaceae masing 61%, 80,5%,
Genus : Brachiaria 72,8% dan 7,9 MJ/kg.
Species : Brachiaria
ruziziensis
Brachiaria mutica Rumput merambat dengan stolon Tanaman yang tumbuh
Riyan Hanafi (1914141026) 14
panjang besar sampai 5 m, sangat aktif memiliki nilai
berbulu, batang merambat dan nutrisi yang tinggi,
lunak, daun berbulu sedang dengan PK 14-20%, dan
panjang sekitar 30 cm dan lebar Kecernaan bahan kering
20 mm. Tangkai bunga panjang in vitro (IVDMD) 65-
Kingdom : Plantae 6-30 cm, terdiri atas 5-20 80% untuk bagian daun
Phylum : kelompok bunga yang padat. tanaman dan 55-65%
Magnoliophyta untuk seluruh bagian
Classis : Liliopsida pucuk.
Ordo : Cyperalea
Family : Poaceae
Genus : Brachiaria
Species : Brachiaria
mutica
Digitaria milanjiana Tanaman tahunan yang PK dari 8 sampai >12%,
bervariasi, berstolon, (kadang- dan rata-rata Kecernaan
kadang berrizoma atau berumpun BKIV pada umur 4-8
dengan batang berongga tegak minggu dari 64-67%.
setinggi sampai 150 cm pada saat Kecernaan BK pada hay
masak, dan helai daun sepanjang sekitar 55%. Daun hijau
Kingdom : Plantae
40 cm dan lebar 1,3 cm (sering mengandung N 2,11%, P
Sub-kingdom :
lebih sempit); Bunga memiliki 3- 0,28%, S 0,16% dan Ca
Tracheobionta
12 tandan (kadang-kadang 2 dan 0,84%, semua dalam
Sub-divisio :
sampai 18), panjang 8-25 cm. BK.
Spermatophyta
Sekitar 2 juta biji/kg.
Divisio :
Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass :
Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Digitaria
Species : Digitaria
milanjiana
Panicum maximum Spesies tanaman yang bervariasi, IVDMD dari 64%
berumpun dengan lepas atau (pertumbuhan kembali 2
padat, berizoma pendek, tegak minggu) sampai 50%
atau merunduk, berakar pada (pertumbuhan kembali 8
buku-buku bawah. Helai daun minggu). PK dari 6-25%
linier sampai lanceolate tergantung pada umur
menyempit. Panicle terbuka. dan suplai N.
Kingdom : Plantae Karena variasi agronomis, Palatabilitas/kesukaan P.
Sub-kingdom : spesies ini diperlakukan menjadi maximum disukai oleh
Angiospermae 2 tipe: ternak gembala, terutama
Divisio` : Tipe Tinggi/sedang (TS) - dengan tingginya
Spermatophyta berumpun, mencapai tinggi >1,5 konsumsi terhadap daun
Classis : m dengan bunga; muda. Juga digunakan
Monocutyledoneae Tipe Pendek (P) - berumpun, sebagai pakan ikan di
Ordo : Glumiflora mencapai tinggi <1,5 m dengan Vietnam.
Family : Graminae bunga.
Dua puluh jenis rumput-rumputan yang dijelaskan pada table diatas merupakan hijau-
hijauan jenis rumput-rumputan yang dapat digunakan sebagai pengganti pakan ternak.
Rumput-rumputan yang disebutkan pada table merupakan jenis rumput-rumputan yang kaya
dengan nutrisi. Sehingga tidak berbahaya bagi ternak ruminansia untuk digunakan sebagai
pakan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah ditulis dan digali informasi seputar tanama hijau-hijauan sebagai pakan ternak, dapat
disimpulkan bahwa:
Riyan Hanafi (1914141026) 22
1. Tanaman hijau-hijauan dalam Bentuk rumput-rumputan dan kacang-kacangan dapat
digunakan sebagai pakan untuk hewan ternak.
2. Rerumputan dan Leguminosa memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lain. Ciri-ciri
tersebut adalah:
N HIJAU-HIJAUAN CIRI-CIRI
O
Devisio: trachyophyta
Kelas: Monocotyledoneae
1 Rumput-rumputan Family: Gramineae, cyperaceae
Kandungan: mengandung energy dan serat kasar.
Devisio: Trachyophyta
Kelas: Dicotyledoneae
2 Leguminosa Family: Leguminoseae
Kandungan: kadar protein kasar 18%
4.2 Saran
Setelah paper ini ditulis, penulis memberikan masukan atau saran kepada beberapa pihak:
a. Kepada peternak agar lebih kreatif dan selektif dalam pembuatan dan pemberian pakan
ternak.
b. Kepada mahasiswa agar lebih giat lagi dalam mempelajari tentang pakan ternak.
Perbanyaklah refrensi agar lebih valid.
c. Kepada seluruh pembaca agar dapat mempraktekkan apa yang sudah dibaca pada paper
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nuschati Ulin, dkk.(2010).Introduksi Daun Kering Leguminosa Pohon Sebagai Sumber Protein
Dalam Pakan-Komplit Untuk Ternak Domba Dara.Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Tengan , Bukit Tegalepek, Sidomulyo, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah.Jurnal.Jawa Tengah.Indonesia.
Tas’au Virginia Genosela, at al.(2016).Analisis Nutrisis Rumput Alam (Maxicana Grass) Dan
Rumput Raja (King Grass) Sebagai Pakan Ternak Di Kelompok Taninekmese
Kecamatan Insane Barat Pada Musim Kemarau.Jurnal Of Animal Science.JAS 1
(2) 22-23.2502-1869.INDONESIA