Anda di halaman 1dari 28

TANAMAN RUMPUT-RUMPUTAN dan LEGUMINOSA

SEBAGAI PAKAN TERNAK

( ILMU TANAMAN PAKAN )

PAPER

OLEH:

RIYAN HANAFI
1914141026

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
TANAMAN RUMPUT-RUMPUTAN dan LEGUMINOSA
SEBAGAI PAKAN TERNAK
( ILMU TANAMAN PAKAN )

Riyan Hanafi
(1914141026)

ABSTRAK

Bahan pakan ternak merupakan bahan yang sudah dapat dimakan, dicerna dan digunakan
oleh ternak itu sendiri. Ada berbagai macam jenis bahan pakan, seperti bahan pakan yang
berasal dari tumbuhan atau sering disebut dengan hijauan dan ada juga yang berasal dari
hewan atau campuran berbagai macam jenis bahan pakan atau yang lebih dikenal dengan
konsentrat. Penyediaan bahan pakan pada hakikatnya adalah bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan ternak.

Pakan hijau-hijauan pada hewan ternak rumeinansia terdiri dari dua jenis. Kedua jenis pakan
tersebut terdiri dari rumput-rumputan dan leguminosa. Rumput-rumputan merupakan pakan
ternak yang berasal dari alam yang mengandung energy dan serat kasar. Jenis pakan ini
merupakan tumbuhan monokotil dari family gramineae dan dari batang, akar serabut, bunga,
dan rhizome.

Leguminosa merupakan tumbuh-tumbuhan kacang-kacangan yang mengandung protein kasar


18%. Leguminosa merupakaan jenis dara tanaman dikotil dan berasal dari family
leguminoseae. Tanaman ini terdiri dari bunga, biji, dan deaun.

Kata kunci:
Rumput-rumputan, dan Leguminosa

Riyan Hanafi (1914141026) ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya sehingga
tersusunlah sebuah paper ilmu tanaman pakan yang berjudul “Tanaman Rumput-Rumputan
dan Leguminosa” sebagai tugas Quiz 1 mata kuliah ilmu tanaman pakan.

Paper ini berisikan tentang pengertian rumput-rumputan dan leguminosa, serta jenis dan ciri-
ciri rumput-rumputan dan leguminosa untuk pakan ternak. Untuk lebih memperkuat isi dari
paper ini, penusun menggunbakan beberapa sumber sebagai landasaan dan kebenaran isi
materi.

Dengan selesainya penyusunan atau penulisan paper ini, maka ucapan terimakasih
disampaikan kepada: 1) Dosen Pengampuh mata kuliah Ilmu Tanaman Pakan; 2) Ketua
Jurusan Peternakan; dan 3) mahasiswa peternakan angkatan 2019 yang telah memberikan
bimbingan, masukan, dan support sehingga paper ini selesai tepat waktu.

Akhirnya, diharapkan paper ini dapat membantu dalam pemahaman tentang pakan ternak.
Selain itu, agar dapat dijadikan refrensi mata kuliah ilmu tanaman pakan kedepannya.

Bandar Lampung, November 2020


Penyusun

Riyan Hanafi
NPM. 1914141026

Riyan Hanafi (1914141026) iii


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………...........................ii


Abstrak ………………………………………………………………………...................iii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………….iv

BAB I. Pendahuluan …………………………………...……............................................1


1.1 Latar Belakang Masalah…………....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah …………..………………...................................................2
1.3 Tujuan Penulisan………………..………..........................................................2
BAB II Rumput-Rumputan………………………………………………………………...3
2.1 Kajian Teory..............................………………………........................................3
2.2 Leguminosa ……………........................................................................................4
BAB.III PEMBAHASAN ....……………………………………………………………….5
3.1 Rumput-Rumputan VS Leguminosa......................................................................5
3.2 Leguminosa ……………………………................................................................9

3.3 Rumput-Rumputan.……………………………………………………………….12

BAB. IV PENUTUP ………………………………………………………………………23

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………23

4.2 Saran……………………………………………………………………………...23

Daftar Pustaka ...…………………………………………………………………………….24

Riyan Hanafi (1914141026) iv


BAB I

PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang Masalah


Hijauan dalam bidang peternakan sangat dibutuhkan. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa
kebutuhan untuk ternak ruminansia itu mutlak. Dibidang peternakan, penyediaan bahan
pakan yang sehat dan tepat sasaran sangat dibutuhkan dalam pengembangan peternakan yang
modern dan berkompeten untuk bersaing dalam mencukupi kebutuhan daging. Karena hewan
yang sehat akan sangat membutuhkan pakan hijau-hijauan yang sehat dan tepat guna.
Penggunaan pakan rumput yang tepat sasaran akan menghasilkan daging-daging ternak yang
unggul. Dan daging-daging ternak yang unggul akan meningkatakan sumberpendapatan bagi
peternak itu sendiri.

Hijauan makanan ternak merupkan kelompok tanaman yang unggul dan berkualitas, sebagai
kebutuhan utama makanan ternak yang mengandungan nutrient (gizi-gizian) yang lebih
efisien dan bermanfaat terhadap ternak. Hijauan makanan ternak berasal dari 2 bagaian
komunitas besar yaitu kelompok rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan
(Leguminosa). Dalam penentuan keberadaan hijauan makanan ternak terdapat pengaruh
besar yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan dari pada
produktifitasnya yaitu system penanamannya. Hingga saat ini banyak para ahli ingin
mengusahakan system penanaman hijauan makanan ternak yang lebih unggul dan efisien
serta tidak mengandung unsur genetik yang rendah sebagai penyedia hijauan makanan ternak
yang terbaik.

Dalam upaya peningkatan produksi ternak harus seiring dengan peningkatan kualitas pakan
hijauan. Karena pakan hijauan dapat juga berfungsi sebagai sumber karbohidrat, protein,
vitamin, dan mineral. Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan
terputus, maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
hijauan yang tumbuh secara alami. Pada sumber hijauan makanan ternak sesuai dengan
kapasitas tampung terhadap jumlah ternak, disamping itu perlu adanya pembuatan kebun
rumput yang menyediakan berbagai jenis hijauan yang berkualitas tinggi demi ketersediaan
sumber hijauan yang mencukupi untuk ternak.

Riyan Hanafi (1914141026) 1


Bahan pakan ternak merupakan bahan yang sudah dapat dimakan, dicerna dan digunakan
oleh ternak itu sendiri. Ada berbagai macam jenis bahan pakan, seperti bahan pakan yang
berasal dari tumbuhan atau sering disebut dengan hijauan dan ada juga yang berasal dari
hewan atau campuran berbagai macam jenis bahan pakan atau yang lebih dikenal dengan
konsentrat. Penyediaan bahan pakan pada hakikatnya adalah bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan ternak. Untuk mengetahui berapa jumlah zat makanan yang diperlukan oleh
ternak. Pemberian pakan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi pada
ternak guna meningkatkan produktifitasnya. Nilai gizi yang baik akan diindikasikan dengan
nilai energi yang baik pula.

1.4 Rumusan Masalah


Dalam dunia peternakan sangat dibutuhkan cara atau metode penyediaan bahan pakan.
Sehingga pakan yang baik akan menghasilkan ternak-ternak yang unggul. Terkadang
penyediaan bahan pakan ternak menjadi salah satu permasalahan dalam kesehatan dan
keunggulan ternak. Baik dia berupa penghasil daging unggul, maupun dalam menghasilkan
susu yang sehat. Sehingga untuk menciptakan itu semua dibutuhkan pakan ternak yang
bersumber dari tumbuh-tumbuhan yang sehat. Namun, hal tersebutlah yang menjadi pokok
permasalahan bagi sebagian besar peternak. Berdasarkan permasalahn-permasalahan tersebut
dapat dirumuskan bahwa:
1.4.1 Apakah perbedaan antara rumput dan legume?
1.4.2 Apakah pengertian dan macam-macam dari legume?
1.4.3 Apakah pengertian dan jenis-jenis rumput?

1.5 Tujuan Penulisan


Dalam penulisan paper ini bertujuan sebagai:
1.5.1 Untuk mengetahui perbedaan antara rumput dan legume.
1.5.2 Untuk membahas tentang pengertian dan macam-macam legume.
1.5.3 Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis dari rumput.

Riyan Hanafi (1914141026) 2


BAB II
KAJIAN TEORY

2.1 Rumput-Rumputan
2.1.1 Pengertian Rumput
Menurut Gunawan dalam Genosela dan Oktavianus (2016) dijelaskan bahwa kualitas
rumput alam merupakan sumber pakan utama ternak ruminansia. Rumput atau hijauan
lainnya memegang peranan penting sebagai pakan utama ternak ruminansia di Indonesia.
Disamping itu dijelaskan juga bahwa, hijauan pakan ternak adalah semua bentuk bahan
pakan berasal dari tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum dipotong
maupun yang dipotong dari lahan dalam keadaan segar (Akoso, 1996 dalam Nurlaha, dkk,
2014).

Identifikasi hijauan pakan ghususnya rumput dapat dilakukan berdasarkan pada tanda-tanda
atau karakteristik vegetative. Termasuk kelompok makanan hijauan ini adalah bangsa
rumput (graminae), leguminosadan hijauan dari tumbuhan lain seperti daun nangka, daun
waru, dan lain-lain (Reksohadiprodjo dalam Nurlaha, 2014).

Hijau-hijauaan merupakan sumber pakan ternak yang sangat baik bagi perkembangan dan
kesehatan ternak. Hijau-hijauann pada ternak dapat berupa tanamanan rumput-rumputan.
Sepertihalnya yang dijelaskan oleh Dadang dan Iwan (2015) bahwa tanaman yang berasal
dari jenis rumput-rumputan merupakan tanaman pakan ternak yang banyak mengandung
energy dan serat-serat kasar.

2.1.2 Jenis-Jenis Rumput


Menurut Nurlaha, dkk (2014) dijelaskan bahwa rumput dapat di bagi menjadi a). digitaria
Sp, b) Paspalum Sp, c). Eleusine Indica, d). digitaria ciliaris Retz, e). Paspalum konjugatum,
f). Echinochloa colona, g).digitaria setigera, h). Brachiaria, i). eragrostis Unioloides, j).
Leptosloa Filiformis, k). Setaria pallide, dan l). cyperus killingea. Selain itu dijelaskan juga
bahwa rumptr sebagai sumber pakan ternak dapat dibedakan menjadi: 1). Rumput gajah, 2).
Rumput pahit, 3). Rumput alang-alang, 4). Rumput bede, 5). Rumput udang. (unfitria dan
Khalil, 2014).

2.2 Leguminosa
Riyan Hanafi (1914141026) 3
2.2.1 Pengertian Leguminosa
Leguminosa merupakan bagian yang sangat bermanfaat dan menentukan keadaan kualitas
hijauan secara keseluruhan (Yulius , 2015). Disamping itu, dijelas kan bahwa selain rumput-
rumputan sebagai sumber pakan hijau-hijauan pada hewan ternak, legume atau leguminosa juga
bisa dijadikan sebagai pakan hijau-hijauan bagi hewan ternak. Legume merupakan tanaman yang
baik buat ternak karena legume legume merupakan tanaman pakan yang memiliki kandungan
protein kasar diatas 18% sehingga tanaman jenis legume merupakan tanaman sumber protein
bagi ternak ruminansia (Dadang dan Iwan, 2015).

Selain dari pendapat-pendapat dari beberapa pakar ternak diatas, leguminosa juga dijelaskan oleh
Kaca, dkk (2017) bahwa legume atau leguminosa adalah jenis tumbuhan yang termasuk kedalam
tanaman jenis kacang-kacangan atau polong-polongan yang sangat baik digunakan sebagai
pakan ternak karena kandungan proteinnya yang tinggi. Leguminosa merupakan tanaman hijauan
pakan berkualitas tinggi dan andalan daerah tropic sebagai sumber nitrogen tanah (anon, 1999
dalam Kaca dkk, 2017).

2.2.2 Jenis-jenis Leguminosa


Menurut Nurlaha, dkk (2014) dijelaskan bahwa rumput dapat di bagi menjadi a). Ilisantes, b).
Oldenlandia, c). euphorbia hyperisifolia, d). polygonum, e). desmodium triflorum, dan f). rungia
pectinata. Disamping itu desebutkan juga bahwa tumbuhan Leguminosa dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Daun lamtoro ( leucaena leuchocepala)
b. Daun kaliandra ( Calliandra calothyrsus), dan
c. Daun glirisidia ( Glericidia sepium) (ulin, dkk, tanpa tahun)

Kacang-kacangan yang sering disebut juga dengan istilah leguminosa dapat dibedakan menjadi,
callopo, putri malu, stylo, dan centro (unfitria dan Khalil, 2014).

Menurut Dadang dan Iwan (2015), beliyau menjelaskan bahwa tanaman legume atau leguminosa
merupakan tanaman yang bisa dijadikan sebagai pengasup pakan yang bersumber dari hijau-
hijauan, tanaman legume atau leguminosa dapat dibedakan menjadi: a. Pohon gamal, b. Pohon
lamtoro, c. Pohon Kaliandra, d. Pohon indigovera, e. Pohon desmodium, dan f. Pohon flemingia.

BAB III
Riyan Hanafi (1914141026) 4
PEMBAHASAN

3.1 Rumput-Rumputan VS Leguminosa

Rumput-rumputan dan leguminosa merupakan pakan hijau-hijauan yang sangat baik bagi
hewan ternak. Karena pada rumput-rumputan dan leguminosa memiliki protein dan sebagai
sumber energy bagi hewan ternak.hijau-hijauan tersebut dijadikan sebagai pakan cadangan
pada ternak yang sangat gampang untuk didapat pada daerah sekitar peternakan. Secara
sistematika, rumput-rumputan dan leguminosa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 1. Sistematika hijau-hijauan

RUMPUT-RUMPUTAN LEGUMINOSA
Devisi Trachyophyta Trachyophyta
Klas Monocotyledoneae Dicotyledoneae
Family Graminiae, Cyperaceae Leguminoseae

Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa dari kedua jenis hijau-hijauan tersebut terlihat
perbedaan yang sangat jelas pada kelas monokotil dan dikotil. Untut tanaman jenis rumput-
rumputan dia berada pada jenis tanaman monokotil. Yaitu tanaman yang memiliki biji dua.
Dan pada hijauan jenis leguminosa berada pada kelas tumbuhan dikotil. Perbedaan dari
kedua kelas tersebut tanpak pada struktur-struktur penampang batang tumbuhan.
Spertihalnya yang dijelaskan pada gambar struktur batang dibawah ini:

Table 2. perbedaan struktur batang melintang pada rumput-rumputan dan


leguminosa

Struktur batang Melintang Keterangan.


a. Pada gambar a, menunjukkan gambar struktur
batang melintang pada leguminosa. Karena hijau-
hijauan tersebut memiliki jenis batang kategori
dikotil. Leguminosa atau kacang-kacangan terdiri
dari epidermis, floem, cambium, xylem, dan
empulur. Bagian-bagian tersebut tersusun secara
berurutan dari yang paling luar hingga ke yang
paling dalam.

Riyan Hanafi (1914141026) 5


Pada gambar b, menunjukkan gambar struktur
batang melintang pada Rumput. Karena hijau-
hijauan tersebut memiliki jenis batang kategori
b. monokotil. Hijau-hijauan dalam jenis rumput-
rumputan memiliki penampang batang melintang
yang yang tersusun atas epidermis, floem, dan
xylem.

3.1.1 Rumput-Rumputan (Gramineae)


Rumput-rumputan yang biasa juga disebut dengan istilah gramineae merupakan tanaman
pakan ternak yang banyak mengandung energy dan serat-serat kasar (Dadang dan Iwan
2015). Dari rumput-rumputan yang sehat hewan ternak dapat menghasilkan energy sebagai
pertahanan tubuh ternak. Rumput-rumputan dapat menhasilkan energy karena pada
gramineae terdapat serat-serat kasar yang tidak dimiliki oleh trumbuhan-tumbuhan lain.

Hijau-hijauan dalam bentuk rumput-rumputan atau gramineae merupakan tanaman pakan


ternak rumenensia yang merupakan tanaman kosmopolitis. Rumput dikatan sebagai tanaman
kosmopolitis, karena tanaman tersebut bisa hidup pada daerah dataran rendah hingga
dataran tinggi. Tidak hanya itu, namun gramineae dapat hidup pada tanah yang basah
maupun kering, rawa, berair spanjang tahun maupun kering, dan rumput-rumputan mampu
bertahan hidup didalam hutan.

Hal itu berarti bahwa gramineae merupakan tumbuhan yang mudah sekali beradaptasi
dengan lingkungan dan iklim, mudah bersaing dengan tanaman lain, memiliki sifat regrowth
yang baik, dan uniknya tanaman ini merupakan tanaman genetatif dan vegetative, yaitu
tumbuhan berbiji dan dapat tumbuh dengan biji maupun dengan stek, pols). Tanaman
rumput terdiri atas bunga, batang utama, rhizome, dan akar serabut. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut in

Tabel 3. Gambar Struktur Tanaman Rumput

Riyan Hanafi (1914141026) 6


STRUKTUR TANAMAN RUMPUT

BUNGA

RHIZOME

BATANG UTAMA

AKAR SERABUT

Pada table struktur tanaman rumput, pada akar rumput memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Serabut (rumput monokotil), bentuk ramping, pendek,tidak bercabang, dan dapat tumbuh
dangkal ataupun dalam. Tumbuhan rumput dikotil memiliki batang yang banyak
perbedaannya dengan tumbuhan lainnya, yaitu: 1). Ramping, silindris, pipih atau bersiku-
siku (kecuali bambu), 2). Tidak mengayu (kecuali bamboo), 3). Tidak massif (kecuali tebu),
4). Tidak berumur panjang (kecuali bamboo), dan 5). Buku-buku mengayu bermata satu:
dapat menghasilkan cabang semu. Pada tanaman rumput akar tercipta anakan-anakan yang
berperan sebagai tanaman baru berasal dari akar yang muncul dipermukaan. Sehingga akar-
akar itu adisebut sebagai rhizome. Daun pada rumput dapat tumbuhTumbuh dari setiap
ruas, Terdiri dari( Leaf sheath, Leaf blade, Ligula), Terdapat Intercalary dan meristem
diantara helai daun dan pelepah.
Bunga pada tumbuhan rumput memiliki banyak perbedaan dari tumbuhan lainnya. Bunga
rumput memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Tidak bermahkota, tidak berkelopa, qBakal buah
bertelur satu, putik dua, benang sari tiga, dan dilindungi oleh 2 sisik = sekam. Untuk
memperbanyak tanaman rumput dapat dilakukan dengan cara generative (dengan biji),
maupun dengan vegetative (dengan stek/potongan batang, dan pols/sobekan rumpun).

3.1.1 Kacang-kacangan (Leguminosa)

Riyan Hanafi (1914141026) 7


Leguminosa merupakan istilah untuk hijau-hijauan kategori kacang-kacangan. Pada
umumnya dalam cara tanam sistem campur leguminoceae di daerah tropis tumbuh lebih
lambat daripada tanaman gramineae. Agar kedua jenis tanaman bisa tumbuh dengan
bersama-sama dalam jalur, maka jalur gramineae dan leguminoceae tersebut harus disusun
bersilangan dan harus sering dipotong agar legumnoceae tumbuh serempak. (Anonious,
1983 ). Legume merupakan tanaman yang baik buat ternak karena legume legume
merupakan tanaman pakan yang memiliki kandungan protein kasar diatas 18% sehingga
tanaman jenis legume merupakan tanaman sumber protein bagi ternak ruminansia. Tanaman
kacang-kacangan memiliki struktur yang berbeda dari rumput-rumputan. Struktur tersebut
dapat dilihat pada table gambar berikut ini:

Tabel 4, struktur tumbuhan Leguminosa

STRUKTUR TANAMAN LEGUMINOSA

BUNGA

BIJI

DAUN

Pada tanaman leguminosa terdapat bunga , biji, dan daun. Namun selain 3 bagian tersebut,
masih terdapat bagian-bagian lain. Setiap bagian memiliki karakteristik yang berbeda-beda
Antara bagian satu dengan bagian lainnya. Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada table
berikut ini

Tabel 5. Bagian-Bagian Tanaman Leguminosa

Bagian gambar Keterangan/ciri-ciri


Leguminos
a
- Bercabang-cabang
Akar - Terdapat nodulasi (mengandung bakteri
dan fiksasi N bebas dari udara.
- Umumnya tegak dan bercabang
Batang - Pada beberapa tanaman semi erect,
prostate, climbing, berstolon, berchizome.

- Tersusun pada batang


Daun - Setiap daun terdiri dari Petiole, diatasnya
tumbuh satu /lebih helai daun
- Pada bagian dasar petiole terdapat stipula

Riyan Hanafi (1914141026) 8


- Bentuk seperti kupu-kupu
- Terdiri dari Calyx (bagian luar) dan
Bunga Corolla (bagian dalam).
- Calix terdiri dari 5 helai sepals
- Corolla terdiri dari5 petals yang berbeda
- Tanpa endosperm
- Tertutup kulit biji yang tebal dengan hilum
Biji - Sebagian besar spesies leguminosa
memiliki bagian biji yang berkuli keras
yang sering kali akan menjadi lunak secara
perlahan-lahan sejalan waktu.
- Setelah pembuahan ovara akan
berkembang menjadi buah yang pada
Buah umumnya merupakan buah kering yang
diturunkan dari satu carpel dan terbagi
dalam alur (sutura) pada kedua sisinya .

3.2 Leguminosa

Hewan ternak yang sehat adalah hewan ternak yang mendapatkan perawatan yang insentif
atau perawatan yang baik. Yang dimaksus perawatan yang baik adalah perawatan yang
terkontrol yang sesuai dengan kaedah peternakan, yaitu pemerhatian pakan ternak salah
satunya.pergantian musim terkadang menjadi kendala dalam memperoleh pakan hewan
ternak. Sehingga untuk menghadapi hal demikian, peternak harus ekstra selektif dan kreatif
dalam mencarikan pakan alternative lain agar gizi ternak tetap terpenuhi. Sebagai pakan
alternative, peternak bisa menggunakan hijau-hijauan sebagai pengganti. Hijau-hijauan
tersebut salah satunya adalah biji-bijian atau yang lebih dikenal dengan istilah Leguminosa.

Legume atau leguminosa adalah jenis tumbuhan yang termasuk kedalam tanaman jenis
kacang-kacangan atau polong-polongan yang sangat baik digunakan sebagai pakan ternak
karena kandungan proteinnya yang tinggi. Leguminosa merupakan tanaman hijauan pakan
berkualitas tinggi dan andalan daerah tropic sebagai sumber nitrogen tanah (anon, 1999 dalam
Kaca dkk, 2017). Hijau-hijauan dalam Bentuk leguminosa atau kacang-kacangan memiliki
kadar protein kasar sebesar 18%. Dengan kadar protein yang dimilikinya, secara otomatis
bahwa leguminosa atau kacang-kacangan sangat baik digunakan peternak sebagai pakan
ternak. Meskipun legume sangat baik untuk pakan ternak, namun peternak tetap harus selektif
milih dan memilah pakan legume seperti apa yang layak dikonsumsi oleh hewan ternak.
Tumbuhan kacang-kacangan atau leguminosa memiliki jenis-jenis yang berbeda-beda.
Sehingga tidak menuntut kemungkinan kadar gizi atau protein yang terdapat pun bisa saja
berbeda-beda.

Leguminosa memiliki 4 jenis. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai segi.

Riyan Hanafi (1914141026) 9


1. LEGUME TAHAN BECEK (water logging):
a. Macroptilium lathyroides
b. Phaseolus lathyroides  Phasey bean

2. Legum tahan kering. Legume tahan kering dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Stylosanthes guinesis (Stylo), Centrosema pubescens (Centro), Pueraria phaseoloides
(kacang asu), Calopogonium mucunoides (Calopo), Pueraria triloba, Macroptilium
atropurpureum (Siratro), Clitoria ternatea, Desmodium intortum (Desmodium/ green leaf)

3. Leguminosa pohon: Batang lebih besar daripada cabang, Percabangan tinggi di atas
tanah. Legume pohon dapat dilihat sebagai berikut: Leucaena leucocephala (lamtoro),
Calliandra calothyrsus (kaliandra), Erythrina lithosperma (dadap), Moringa oleifera
(kelor), Lannea grandis (jaranan), Acacia saman (trembesi), Acacia decurrens (klampis),
Gliricidia sepium, dan Gliricidia maculate (gamal).

4. Leguminosa perdu: legume Batang = cabang, Percabangan dekat dengan tanah. Legume
perdu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Sesbania sesban (turi putih), Desmanthus
virgantus, dan flemingia congesta (flemingia). Jenis-jenis legume dapat dilihat pada table
berikut ini.

Table 6. Macam-Macam Leguminosa

NAMA GAMBAR KETERANGAN/CIRI-CIRI


LAMTO Dapat diperbanyak dengan Stek batang, penanaman
RO (Leu dengan Biji dan juga pemindahan anakan pohon Lamtoro.
caena Protein pada biji Lamtoro 208,56 mg/g biji. Kandungan
Leuchoc Protein Kasar (PK) Lamtoro adalah 24% - 27,5% bahan
ephala) kering, tergantung dari umur tanaman Lamtoro.

GAMAL  Tanaman Hijauan Makanan Ternak Alternatif


(Gliricidi - GAMAL (GliricidiaSepium)Bisa diperbanyak dengan
a Stek dan Biji, 1 kg biji gamal berisi sekitar 3000 biji cukup
Sepium) untuk menanami 1 hektar lahan. Kandungan Protein
Kasar (PK) pada Gamal adalah 20% - 26% .

TURI Dapat diperbanyak dengan biji dan sangat mudah tumbuh.


(Sesbani Kandungan Protein Kasar (PK) antara 25% - 33% .
a
grandifor
a)

Desmod Diperbanyak dengan biji Kandungan Protein Kasar (PK)


ium adalah antara 14% - 18,5%.
rensonii

Riyan Hanafi (1914141026) 10


KELOR Bisa diperbanyak dengan Biji, namun yang paling populer
(Moringa adalah diperbanyak dengan Stek Batang dan mudah
oleifera) sekali tumbuh. Kandungan protein kasar (PK) pada kelor
antara 19% - 26%.

DaunNa Pohon Nangka dapat diperbanyak dengan Biji, mudah


ngka(Ar tumbuh dimana-mana. Kandungan Protein Kasar (PK)
tocarpu daun nangka sekitar 20%
shetero
phyllus)
Dadap
(Erythrin
a
itosperm
a)

Komak
(Dolichos
lab-lab)

Siratro
(Macrop
tiliumatr
opurpure
um)
Green
leaf
(Desmo
dium
Intortu
m)
Kaliandr
a( Callia
ndra
calothyr
sus
Calopo
(Calopog
onium
Mucuno
ides)
Kacang
ruji

Riyan Hanafi (1914141026) 11


Leguminosa yang merupkan devisi dari Trachyophita dan termasuk kedalam tumbuh-
tumbuhan dikotil. Tumbuh-tumbuhan ini merupakan tumbuh-tubuhan hijau-hijauan yang
berupa kacang kacangan. Hal tersebuatr dapat dilihat dari semua ciri-ciri yang ada. Dari
daun, bunga, buah, akar, dan kandungan yang terdapat didalamnya. Semua pepohonan jenis
kacang-kacangan tersebut banyak terdapat di daerah sekitar peternakan Indonesia.

3.3 Rumput-Rumputan

Rumput-rumputan merupakan jenis hijau-hijauan yang termasuk dalam devisio trachyophyta


dan family gramineae dan cyperaceae. Tidak hanya itu, rumput-rumputan juga termasuk
kedalam kelas tumbuhan monocotyledoneae. Rumput-rumputan sangat berperan dan
berfungsi aktif sebagai pakan pokok ternak. Karena pada rumput-rumputan banyak
terkandung zat-zat alami yang dapat mendukung pertumbuhan hewan ternak. Meskipun
rumput-rumputan baik digunakan sebagai pakan ternak, namun tidak semua jenis rumput-
rumputan dapat digunakan.

Rumput alami merupakan sumber serat potensial bagi ternak. Ketersediaan rumput yang
berkualitas merupakan hal penting mengingat bahwa rumput alam merupakan pakan bagi
ternak yang dibutuhkan dalam jumlah besar pada penyusunan ransum. Setiap daerah
memiliki kualitas rumput yang berbeda-beda. Hal itu, dikarenakan setiap daerah memiliki
iklim yang berbeda-beda.

Hijau-hijauaan merupakan sumber pakan ternak yang sangat baik bagi perkembangan dan
kesehatan ternak. Hijau-hijauann pada ternak dapat berupa tanamanan rumput-rumputan.
Sepertihalnya yang dijelaskan oleh Dadang dan Iwan (2015) bahwa tanaman yang berasal
dari jenis rumput-rumputan merupakan tanaman pakan ternak yang banyak mengandung
energy dan serat-serat kasar. Perbedaan-perbedaan setiap jenis rumput dapat dilihat
berdasarkan nama, klasifikasi botani, karakteristik botani, dan kandungan nutrisi. Hal
tersebut dapat dilihat pada table berikut ini:

Table 7. Macam-Macam Jenis Rumput Pakan Ternak

NAMA DAN KARAKTERISTIK BOTANI KANDUNGAN

Riyan Hanafi (1914141026) 12


KLASIFIKASI BOTANI NUTRISI
Andropogon gayanus Vegetasi dengan stolon rumput Nilai nutrisi yang
dengan rimpang pendek, moderat dalam
membentuk tussocks diameter pertumbuhan muda
hingga 1 meter. Benih kepala (pada tanah yang subur
gamba ungrazed rumput dapat cukup) CP 7-10%
tumbuh sampai 4 m. Daun (sampai 18% CP ),
(sampai 1 m panjang) hijau, namun P tingkat bisa
Kingdom : Plantae menjadi kebiruan di bawah rendah karena dilusi
(Tumbuhan) tekanan kelembaban, dengan pertumbuhan di musim
Subkingdom:Tracheobiont pelepah putih yang kuat; berbulu hujan. Kecernaan IVDM
a (Tumbuhan pada kedua permukaan, terutama hingga 63% selama
berpembuluh) ketika muda; selubung daun musim hujan, tetapi
Sub-divisi:Spermatophyta sampai 20 cm, berbulu di turun menjadi 30-40%
(Menghasilkan biji) pangkalan; daun mungkin pada akhir musim
Divisi :Magnoliophyta tampak telah petioles sebagai kemarau.
(Tumbuhan berbunga) pisau daun berkurang hampir
Kelas :Liliopsida sampai ke atas pelepah ligule .
(berkeping satu / Kepala benih ditanggung pada
monokotil) culms kuat tinggi; perbungaan
Sub Kelas : terdiri dari racemes dipasangkan
Commelinidae 4-9 cm, bantalan sekitar 17
Ordo : Poales spikelet pasangan; spikelets yang
Famili : Poaceae sesil dan memiliki (-30 mm)
(suku rumput-rumputan) panjang mencolok awn .
Genus : Rumput gamba memiliki tiga
Andropogon jenis akar - akar berserat
Spesies : kebanyakan dekat dengan
Andropogon gayanus permukaan yang mungkin
menghasilkan pertumbuhan awal
yang kuat; akar kabel tebal yang
menyimpan pati dan jangkar
Tussock , dan akar vertikal yang
dapat mengekstrak air di
kedalaman selama musim
kemarau.

Brachiaria brizantha Tanaman tahunan dengan Nilai nutirisi tergantung


sejumlah kecil rizoma pendek pada kesuburan tanah
dan batang tegak atau sedikit dan umur
menjalar dengan tinggi 60-150 tanaman.Protein kasar 7-
cm. B.brizantha sangat mirip 16% dan kecernaan 51-
dengan B.decumbens dan spesies 75%. Kecernaan bahan
ini mungkin sulit dibedakan. kering in vitro dari
pertumbuhan ulang
Kingdom : Plantae tanaman menurun dari
Phylum : 75% pada umur 2
Magnoliophyta minggu menjadi 55%
Classis : Liliopsida pada umur 12 minggu.
Ordo : Cyperalea
Family : Poaceae

Riyan Hanafi (1914141026) 13


Genus : Brachiaria
Species : Brachiaria
brizantha
Brachiaria decumbens Tumbuh rendah, tegak atau Cukup tinggi (seperti
menjalar, membentuk rizoma dan rumput tropis yang lain)
tanaman tahunan berstolon tetapi bergantung pada
dengan daun berbulu sedang dan status kesuburan tanah.
berwarna hijau terang, lebar 7-20 Sedang sampai tinggi
m, dan panjang 5-25 cm. Daun kecernaan (50-80%), PK
tumbuh dari stolon yang berkisar dari 9-20%
Kingdom: Plantae merambat yang berakar pada tergantung pada
Phylum: Magnoliophyta buku-bukunya. Daun pedang kesuburan tanah dan
Classis : Liliopsida lanceolate. Tanda khusus kepala manajemen, tetapi dapat
Ordo : Cyperalea biji dengan 2-7 tandan, panjang menurun dengan cepat
Family : Poaceae 1-5 cm, ditunjang suatu axis seiring umur daun, dari
Genus : Brachiaria dengan panjang sekitar 10 cm. 10% pada umur 30 hari
Species: Brachiaria menjadi 5% pada umur
decumbens 90 hari.

Brachiaria humidicola Tanaman rumput tahunan yang Nilai nutrisi baik (PK 5-
mempunnyai banyak stolon dan 17%) mengingat
rizoma dan membentuk lapisan rendahnya kesuburan
penutup tanah yang padat. tanah dimana tanaman
Batang vegetatif prostrate pada ini tumbuh. Kecernaan
bagian bawah dimana dibentuk berkisar dari 48-75%.
akar dari buku yang lebih bawah. Biasanya kualitas lebih
Helai daun lebar 5-16 mm, dan rendah dibanding spesies
Kingdom : Plantae panjang sampai 25 cm. Tangkai Brachiaria yang lain (B.
Phylum : bunga tegak, tinggi 20-60 cm. decumbens , B. brizantha
Magnoliophyta Inflorescence panjang 7-12 cm, atau B. ruziziensis )
Classis : Liliopsida dengan 2-5 tandan, kelompok dengan kecernaan
Ordo : Cyperalea bunga berbulu. menurun dengan cepat
Family : Poaceae bila tidak digembalai
Genus : Brachiaria
Species : Brachiaria
humidicola
Brachiaria ruziziensis Nilai nutrisi baik - lebih
baik disbanding hampir
semua Brachiariaspp.
Dengan kadar PK sekitar
7-13%, bahkan sampai
Kingdom : Plantae 20%, dengan kecernaan
Phylum : 55-75%. kandungan
Magnoliophyta kecernaan bahan kering
Classis : Liliopsida in vitro, serat kasar, NDF
Ordo : Cyperalea dan ME adalah masing-
Family : Poaceae masing 61%, 80,5%,
Genus : Brachiaria 72,8% dan 7,9 MJ/kg.
Species : Brachiaria
ruziziensis
Brachiaria mutica Rumput merambat dengan stolon Tanaman yang tumbuh
Riyan Hanafi (1914141026) 14
panjang besar sampai 5 m, sangat aktif memiliki nilai
berbulu, batang merambat dan nutrisi yang tinggi,
lunak, daun berbulu sedang dengan PK 14-20%, dan
panjang sekitar 30 cm dan lebar Kecernaan bahan kering
20 mm. Tangkai bunga panjang in vitro (IVDMD) 65-
Kingdom : Plantae 6-30 cm, terdiri atas 5-20 80% untuk bagian daun
Phylum : kelompok bunga yang padat. tanaman dan 55-65%
Magnoliophyta untuk seluruh bagian
Classis : Liliopsida pucuk.
Ordo : Cyperalea
Family : Poaceae
Genus : Brachiaria
Species : Brachiaria
mutica
Digitaria milanjiana Tanaman tahunan yang PK dari 8 sampai >12%,
bervariasi, berstolon, (kadang- dan rata-rata Kecernaan
kadang berrizoma atau berumpun BKIV pada umur 4-8
dengan batang berongga tegak minggu dari 64-67%.
setinggi sampai 150 cm pada saat Kecernaan BK pada hay
masak, dan helai daun sepanjang sekitar 55%. Daun hijau
Kingdom : Plantae
40 cm dan lebar 1,3 cm (sering mengandung N 2,11%, P
Sub-kingdom :
lebih sempit); Bunga memiliki 3- 0,28%, S 0,16% dan Ca
Tracheobionta
12 tandan (kadang-kadang 2 dan 0,84%, semua dalam
Sub-divisio :
sampai 18), panjang 8-25 cm. BK.
Spermatophyta
Sekitar 2 juta biji/kg.
Divisio :
Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass :
Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Digitaria
Species : Digitaria
milanjiana
Panicum maximum Spesies tanaman yang bervariasi, IVDMD dari 64%
berumpun dengan lepas atau (pertumbuhan kembali 2
padat, berizoma pendek, tegak minggu) sampai 50%
atau merunduk, berakar pada (pertumbuhan kembali 8
buku-buku bawah. Helai daun minggu). PK dari 6-25%
linier sampai lanceolate tergantung pada umur
menyempit. Panicle terbuka. dan suplai N.
Kingdom : Plantae Karena variasi agronomis, Palatabilitas/kesukaan P.
Sub-kingdom : spesies ini diperlakukan menjadi maximum disukai oleh
Angiospermae 2 tipe: ternak gembala, terutama
Divisio` : Tipe Tinggi/sedang (TS) - dengan tingginya
Spermatophyta berumpun, mencapai tinggi >1,5 konsumsi terhadap daun
Classis : m dengan bunga; muda. Juga digunakan
Monocutyledoneae Tipe Pendek (P) - berumpun, sebagai pakan ikan di
Ordo : Glumiflora mencapai tinggi <1,5 m dengan Vietnam.
Family : Graminae bunga.

Riyan Hanafi (1914141026) 15


Paspalum atratum Tanaman berdaun banyak, Kecernaan bahan kering
rumput tahunan dengan rumpun in vitro dari 50-68%.
dan yang tegak, biasanya tinggi Rata-rata PK 11%.
kurang dari 1 m sampai 2 m
ketika berbunga. Lebar daun
sampai >2,5 cm, mengkilap dan
Kingdom : Plantae rapuh, bahkan ketika dewasa.
Subkingdom : Biji terdapat dalam suatu tandan
Tracheobionta sederhana sepanjang 26 cm yang
Super Divisi : tersusun atas 20 tangkai, panjang
Spermatophyta bagian bawah sampai 14 cm.
Divisi : Spikelet kira-kira sepanjang 13
Magnoliophyta mm dan lebar 2 mm. 250.000-
Kelas : Liliopsida 45.000 biji/kg.
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Paspalum
Spesies : Paspalum
atratum.
Paspalum guennoarum Berdaun tegak ( yg berbaring Bervariasi dengan usia
Kingdom : Plantae untuk menaik, ketika muda) dan status bahan unsur
Subkingdom : parenial Tussock , dengan hara tanah (termasuk
Tracheobionta rimpang pendek basal; dedaunan penggunaan pupuk). CP
Super Divisi : menjadi 0,6 atau 1,0 m tingkat, proporsi daun
Spermatophyta (tergantung pada ekotipe), culms dan menurunkan
Divisi : subur sampai 1,5 atau 2 m. Daun kecernaan semua, dan
Magnoliophyta pisau sampai 60 cm dan lebar 3 meningkatkan konten
Kelas : Liliopsida cm, sebagian besar rapuh, bahkan DM, dengan
Sub Kelas : ketika dewasa; bervariasi dalam meningkatnya
Commelinidae warna dari hijau mengkilap kematangan. CP nilai
Ordo : Poales (mirip dengan P. atratum ) ke bervariasi 8-13%,
abu-abu-hijau ( glaucescent ) seringkali lebih rendah
pada permukaan atas, dan daripada rumput lain
biasanya abu-abu hijau pada diuji , dan IVDMD 58-
bawah; sebagian besar gundul 67%.
kecuali beberapa rambut panjang
di dasar pisau daun di beberapa
provenan; daun margin scabrous
(teliti melihat bergigi); ligule
kekuningan, membran. Benih
ditanggung secara sederhana
malai terdiri dari 3-10 (-15)
racemes, sebagian besar 6-15 cm,
dengan racemes rendah sampai
20 cm. Spikelets sekitar 3-3,5
mm dan panjang 2-2,5 mm lebar.
Tentang 270,000-380,000 biji /
kg.
Pennisetum Perennial, bentuk rumpun, Sangat bervariasi dengan

Riyan Hanafi (1914141026) 16


purpureum mempunyai rhizom, tumbuh usia pertumbuhan (daun:
tegak (4-5 m). Setiap kg 3 juta batang rasio), dan
biji. Agronomi : Biji sedikit dan kesuburan, terutama
viability (daya hidup) rendah nitrogen misalnya
Tumbuh dari dataran rendah- pertumbuhan kembali 6
Kingdom: Plantae dataran tinggi dengan curah minggu 10% CP , 10
Phylum: Magnoliophyta hujan sampai 2500 mm/tahun minggu pertumbuhan
Classis : Liliopsida (malang ± 2000 mm/th, tinggi kembali 7,6% CP . Dapat
Ordo : Poales 450 m dpl). Penyebaran secara memberikan hingga 2
Family : Poaceae vegetatif, hal ini penting untuk kali lipat perbedaan
Genus : Pennisetum mempertahankan karakter dalam CP tingkat. CP
Species:Pennisetum kultivar (cv.= cultivated dan IVDMD tingkat
purpureum variation) kisaran 9,5-19,7% daun,
dan 68-74% masing-
masing.
Pennisetum hybrid Sebuah tahunan tumbuh kuat dan Isi protein kasar
bebas-anakan hingga ketinggian tergantung pada usia
3 m. Batang 10-20 mm; di atas pertumbuhan, tanaman
masing node alur dangkal yang muda memberikan
mengandung tunas ketiak. Node proporsi tertinggi.
sedikit bengkak, mereka Kering-materi berkisar
menanggung cincin primordia cerna dari 75,3 persen di
Kingdom : Plantae akar adventif pada akhir basal. millet mutiara muda
Phylum : Daun datar, hijau tua dan sampai daun untuk 61,4 persen
Magnoliophyta 8 cm lebar. Bunga majemuk pada daun tua. Angka
Classis : Liliopsida bentuk, kompak silinder, cerna terendah 55 persen
Ordo : Poales terminal, lonjakan seperti malai. pada dewasa, yang
Family : Poaceae Ada 870-3 000 spikelets pada sebelumnya merumput-
Genus : malai sebuah. Biji kecil mm, 3-4, singkatan yang membuat
Pennisetum berbentuk baji berbagai warna pemulihan yang lambat
Species : sesuai dengan berbagai. (lihat juga Digitaria
Pennisetum hybrid ciliaris).
Setaria sphacelata Rumput setaria tumbuh tegak, Komosisi rumput setaria
berumpun lebat, tinggi dapat (dasar bahan kering)
mencapai 2 m, berdaun halus terdiri atas; abu 11,5%,
dan lebar berwarna hijau gelap, ekstrak eter (EE) 2,8%,
berbatang lunak dengan warna serat kasar (SK) 32,5%,
merah keungu-unguan, pangkal bahan ekstrak tanpa
batang pipih, dan pelepah daun nitrogen (BETN) 44,8%,
Kingdom : Plantae pada pangkal batang tersusun protein ksar (PK) 8,3%
Subkingdom : seperti kipas. dan total digestible
Tracheobionta Rumput setaria sangat cocok di nutrients (TDN) 52,88%.
Super Divisi : tanam di tanah yang mempunyai
Spermatophyta ketinggian 1200 m dpl, dengan
Divisi : curah hujan tahunan 750 mm
Magnoliophyta atau lebih, dapat tumbuh di
Kelas : Liliopsida berbagai jenis tanah, dan tahan
Sub Kelas : terhadap genangan air.
Commelinidae Pembiakan dapat di lakukan
Ordo : Poales dengan memisahkan rumpun dan
Famili : Poaceae menanamnya dengan jarak 60 x

Riyan Hanafi (1914141026) 17


Genus : Setaria 60 cm. Pemupukan di lakukan
Spesies : Setaria pada tanaman berumur kurang
sphacelata lebih dua minggu, dengan pupuk
urea 100 kg/hektar lahan, dan
sebulan sekali di tambah dengan
100 kg urea/hektar.
Stenotaphrum Stoloniferous abadi , membentuk Penting untuk sering
secundatum tikar berdaun lebat sekitar 20 cm, memanen. Seperti
dengan kekuasaan, bercabang rumput tropis lainnya,
banyak culms 50 cm. Bentuk kualitas menurun dengan
rumput padat ketika teratur cepat dengan usia
dipangkas atau merumput. pertumbuhan kembali,
Batang pipih. Daun-selubung dengan konsentrasi N
Kingdom : Plantae sangat dikompresi dan jatuh turun dari 2,7% menjadi
Subkingdom : pingsan, daun kaku, biru-abu-abu 1,0%, kecernaan protein
Tracheobionta dalam warna (beberapa varietas kasar dari 53% sampai
Super Divisi : lebih hijau), sebagian besar 31%, dan kecernaan
Spermatophyta gundul kecuali di pangkalan; bahan kering dari 60%
Divisi : pisau 3-15 cm (jarang sampai 30 sampai 50%.
Magnoliophyta cm) panjang dan 3-12 mm lebar,
Kelas : Liliopsida terlipat dalam kuncup, biasanya
Sub Kelas : bulat atau tumpul di ujung ketika
Commelinidae diperluas, margin daun scabrous,
Ordo : Poales bawah pelepah, dan lunas dari
Famili : Poaceae sarungnya. perbungaan palsu
Genus : (atau, jarang, benar) satu sisi
Stenotaphrum lonjakan , 4-15 cm, terdiri dari
Spesies : individu spikelets atau pendek
Stenotaphrum secundatum racemes dimasukkan bergantian
ke dalam cekungan kedua sisi
sumbu, bergelombang diratakan.
Caryopsis coklat gelap, bulat
telur , Plano-cembung, ca. 1,5
mm panjang.
Cynodon nlemfluensis Stoloniferous, tidak rimpang Protein kasar 7,8 - 8,0 %,
Penutup tanah yang baik kandungan kalium dari
Sangat baik untuk saluran air 2,8 %, berbagai fosfor
Cakupan luas tanah subur dari 0,14 - 0,26 % dan
Toleran terhadap kalsium 0,16 - 0,31 %,
penggembalaan. yang terakhir dari sebuah
Penggunaan aplikasi dari 2,5 t / ha
Kingdom : Plantae Bintang rumput digunakan kapur calcitic.
Sub-kingdom : terutama untuk konservasi tanah
Tracheobianta bekerja sebagai dengan cepat
Divisio` : akan memberikan penutup tanah
Magnolophyta yang baik dari pertumbuhan
Sub-Divisio : stolon yang cepat (seperti C
Spermatophyta dactylon tidak memiliki
Classis : Liliopsida rimpang).
Ordo : Poales
Genus : Cynodon

Riyan Hanafi (1914141026) 18


Species :
Cynodon nlemfluensis
Carulang (L. Indica) Kasar, caespitose tahunan, Mengandung saponin,
bercabang di dasar, 30-60 cm, tanin, polifenol, protein
yang culms menaik atau dan lemak
bersujud, halus, dikompresi;
daun-sarung halus, pisau linier,
datar atau dilipat, 3-8 mm. Dua
sampai enam lonjakan, digitate,
sessile, 4-15 cm, dengan
biasanya satu dimasukkan lebih
rendah pada batang tersebut,
rachis menonjol diratakan
Kingdom : Plantae dengan spikelets longgar
(Tumbuhan) imbricate dan secund. Sessile
Sub-kingdom : dengan tiga sampai 15 bunga,
Tracheobionta (Tumbuhan panjangnya 3-4 mm Spikelets.
berpembuluh) Glumes agak tidak merata,
Sub-divisio : semakin rendah yang sempit,
Spermatophyta persegi panjang, tumpul, satu-
(Menghasilkan biji) nerved, yang lanset atas atau
Divisio : bundar-telur/bentuk-lanset, tiga-
Magnoliophyta (Tumbuhan nerved, cukup akut. Lemma
berbunga) lanset, cukup akut, kadang-
Class : Liliopsida kadang jatuh pingsan, 3 mm.
(berkeping satu /
monokotil)
Sub class :
Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
(suku rumput-rumputan)
Genus : Eleusine
Spesies :
Eleusine indica (L.) Gaertn
Cenchrus ciliaris  Perenial, tinggi sampai CP sebagian besar nilai-
1,5 m, batang tegak (erect) dan nilai dalam kisaran 6-
agak merunduk (prostrate), 16%, dan IVDMD dan
bunga berwarna kecoklatan CP cerna 50-60%,
seperti ekor rubah. tergantung pada usia
 Agronomi : pertumbuhan, kultivar,
 Sangat tahan kering dan kesuburan tanah
Kingdom : Plantae (drought resistance) dan tahan (termasuk penggunaan
Sub-kingdom : api (fire resistance) krn pupuk). Tingkat P
Tracheobionta mempunyai batang/ rhizom biasanya lebih tinggi
Sub-divisio : bawah tanah daripada di rumput tropis
Spermatophyta  Adaptasi luas pada lainnya dan jangkauan
Divisio : pelbagai jenis tanah, tahan Protein kasar umumnya
Magnoliophyta terhadap penggembalaan berat berkisar antara 4-13%,
Class : Liliopsida  3 cv. : walaupun demikian
Subclass :  Tall (up to 1,5 m) daunyang muda bisa

Riyan Hanafi (1914141026) 19


Commelinidae membentuk rhizom : cv. Biloela, mencapai 16-17% dan
Order : Cyperales Malopo, Boorora, Lawes, yang paling rendah
Family : Poaceae Nunbank, Tarewinnabar kandungannya
Genus : Digitaria  Medium height (up to 3%.Kandungan protein
Species : Digitaria 1m) tanpa rhizom: cv. Gayndah, kasar ini tergantung pada
milanjiana cv. American umur, cuaca dan
 Short type ( up to 75 cm) pemupukannitrogen.
tanpa rhizom: cv West Australian Serat kasarnya bervariasi
antara 30-40%, tetapi
bisa mencapai 25%pada
saat pemotongan awal
dan bisa mencapai lebih
dari 45% pada
pemotonganakhir. Beta-
N umumnya berkisar
antara 40-50% dengan
lemak kasar antara 1.0-
2.5%. Kandungan
karoten umumnya
tersedia cukup tinggi
untuk kebutuhan
sapi.Kalsium (Ca) dan
phosphor (P)
konsentrasinya sama
dengan rumput
tropislainnya, tetapi
kandungan K dan Mg
umumnya rendah.
Palatabilitasnya
umumnyabaik dengan
kecernaan bahan kering
yang cukup rendah yaitu
sekitar 40-60%
0,15-0,65%.
Chloris gayana  Perenial, berstolon Protein kasar umumnya
sampai 1,5 m, bunga berbentuk berkisar antara 4-13%,
payung walaupun demikian
 Agronomi daunyang muda bisa
 Hujan > 630-1150 mm/th, mencapai 16-17% dan
agak tahan kering (di bawah yang paling rendah
buffel grass dan green kandungannya
Kingdom : Plantae panic),tumbuh pada berbagai 3%.Kandungan protein
Sub-kingdom : jenis tanah, responsif terhadap kasar ini tergantung pada
Angiospermae tanah yang subur, tahan salinitas umur, cuaca dan
Divisio : tinggi. pemupukannitrogen.
Magnoliophyta  Tahan grazing, dan dapat Serat kasarnya bervariasi
Classis : berkombinasi dgn pelbagai antara 30-40%, tetapi
Monocutyledoneae legum : desmodium, siratro, bisa mencapai 25%pada
Ordo : Glumineae centro, stylo saat pemotongan awal
Sub-Family : Chloridae  4 cv : cv Pioneer, dan bisa mencapai lebih
Genus : Chloris Katambora, Samford, Callide dari 45% pada

Riyan Hanafi (1914141026) 20


Species : Chloris pemotonganakhir. Beta-
gayana N umumnya berkisar
antara 40-50% dengan
lemak kasar antara 1.0-
2.5%. Kandungan
karoten umumnya
tersedia cukup tinggi
untuk kebutuhan
sapi.Kalsium (Ca) dan
phosphor (P)
konsentrasinya sama
dengan rumput
tropislainnya, tetapi
kandungan K dan Mg
umumnya rendah.
Palatabilitasnya
umumnyabaik dengan
kecernaan bahan kering
yang cukup rendah yaitu
sekitar 40-60%
Sorghum bicolor Dapat digolongkan kedalam Pada panen sorgum
rumput tahunan atau jangka jerami gandum
pendek, tinggi sampai 4 m atau mengandung
lebih tinggi, manis kecuali dalam kelembaban 50-70 %,
jenis biji-bijian; malai 80-40 cm, bisa dibuat menjadi
longgar atau dikontrak; spikelets silase. Kandungan
sessile 4 - 6 mm. Var. bicolor protein mentah akan
Kingdom : Plantae Snowden: malai longgar dan menjadi sekitar 6-7 %
Subkingdom : terbuka, cabang bagian atas yang (3-5 % jika irigasi) di
Tracheobionta ramping dan sering melorot. tunggul; silase yang
Super Divisi: Dewasa glumes dari spikelets terbuat dari itu akan
Spermatophyta sessiIe baik merah atau coklat memiliki 48-56 % atau
Divisi : kemerahan, atau jerami berwarna dicerna, jika kering, 48-
Magnoliophyta atau kekuningan, kadang-kadang 50 %. Materi yang
Kelas : Liliopsida memerah dengan warna merah umumnya akan
Sub Kelas : gelap atau cokelat kemerahan; memerlukan suplemen
Commelinidae butir didominasi merah atau mineral CAP dari 1:1
Ordo : Poales cokelat kemerahan. untuk gestating dan
menyusui sapi, ditambah
vitamin A suplemen
(Corah, 1979). Di Sri
Lanka, Andrew (1971)
mencatat bahan kering
20 %, 3,9 % protein
kasar dicerna, 61,9 %
nutrisi dicerna total, 7,8
% protein kasar, serat
kasar 33,2 %, 1,5 %
ekstrak eter, 51,2 %
BETN dan 6,3 % abu
Setaria palmifolia Palm rumput adalah mencari Kelembaban tingkat

Riyan Hanafi (1914141026) 21


Kingdom : Plantae rumput cemara tropis dengan pertumbuhan segar
Subkingdom : lebar, daun lipit accordian yang sering lebih tinggi
Tracheobionta 1-3 kaki (0,3-0,9 m) panjang dan daripada di rumput tropis
Super Divisi : 2-5 dalam (5-15,24 cm) lebar lainnya, mencapai
Spermatophyta yang menyerupai dedaunan tingkat> 85%. CP konten
Divisi : pohon palem muda. Dalam iklim dari 6-20% tergantung
Magnoliophyta es bebas rumpun rumput kelapa pada usia material dan
Kelas : Liliopsida bisa mendapatkan 8-10 kaki (2,4- pemupukan nitrogen,
Sub Kelas : 3 m) tinggi; di daerah beriklim dengan CP cerna
Commelinidae sedang, dapat tumbuh 3-5 kaki berkisar 44-77%. Nilai
Ordo : Poales (0,9-1,5 m) tinggi dalam satu cerna DM sekitar 70%
Famili : Poaceae musim. Bunga majemuk adalah telah tercatat dalam
Genus : Setaria penambahan silinder yang berdiri pertumbuhan kembali
Spesies : Setaria di atas kehijauan daun pada muda berdaun 3-minggu,
palmifolia batang, ramping melengkung jatuh ke 50-55% pada 6-
Kerabat Dekat Jamarak yang mencapai beberapa kaki di 8 minggu.
atas dedaunan. 'Rubra' telah
midribs keunguan. Kultivar
dengan daun bergaris yang
tersedia.

Dua puluh jenis rumput-rumputan yang dijelaskan pada table diatas merupakan hijau-
hijauan jenis rumput-rumputan yang dapat digunakan sebagai pengganti pakan ternak.
Rumput-rumputan yang disebutkan pada table merupakan jenis rumput-rumputan yang kaya
dengan nutrisi. Sehingga tidak berbahaya bagi ternak ruminansia untuk digunakan sebagai
pakan.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah ditulis dan digali informasi seputar tanama hijau-hijauan sebagai pakan ternak, dapat
disimpulkan bahwa:
Riyan Hanafi (1914141026) 22
1. Tanaman hijau-hijauan dalam Bentuk rumput-rumputan dan kacang-kacangan dapat
digunakan sebagai pakan untuk hewan ternak.
2. Rerumputan dan Leguminosa memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lain. Ciri-ciri
tersebut adalah:

N HIJAU-HIJAUAN CIRI-CIRI
O
Devisio: trachyophyta
Kelas: Monocotyledoneae
1 Rumput-rumputan Family: Gramineae, cyperaceae
Kandungan: mengandung energy dan serat kasar.
Devisio: Trachyophyta
Kelas: Dicotyledoneae
2 Leguminosa Family: Leguminoseae
Kandungan: kadar protein kasar 18%

4.2 Saran

Setelah paper ini ditulis, penulis memberikan masukan atau saran kepada beberapa pihak:

a. Kepada peternak agar lebih kreatif dan selektif dalam pembuatan dan pemberian pakan
ternak.
b. Kepada mahasiswa agar lebih giat lagi dalam mempelajari tentang pakan ternak.
Perbanyaklah refrensi agar lebih valid.
c. Kepada seluruh pembaca agar dapat mempraktekkan apa yang sudah dibaca pada paper
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Hawolambani Uli Yulius.(2015).produksi hujauan makanan ternak dan komposisi botani


padang pengembalaan alam pada musim hujan dikecamatan amarasi barat
kabupaten kupang.jurnal.vol 2.No.1:59-65.ISSN 2355-9942.Kupang.Indonesia.
Riyan Hanafi (1914141026) 23
Infitria.(2014).Studi Produksi Dan Kwalitas Hijauan Dilahan Padang Rumput UPT Peternakan
Universitas Andalas Padang.Jurnal.ISSN 0216-065X.Padang Indonesia.

Nurleha, at al.(2014).Identifikasi Jenis Hijauan Makanan Ternak Dilahan Persawahan Desa


Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.Jurnal.JITRO
VOL.I.NO1.Bogor.Indonesia

Nuschati Ulin, dkk.(2010).Introduksi Daun Kering Leguminosa Pohon Sebagai Sumber Protein
Dalam Pakan-Komplit Untuk Ternak Domba Dara.Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Tengan , Bukit Tegalepek, Sidomulyo, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah.Jurnal.Jawa Tengah.Indonesia.

Tas’au Virginia Genosela, at al.(2016).Analisis Nutrisis Rumput Alam (Maxicana Grass) Dan
Rumput Raja (King Grass) Sebagai Pakan Ternak Di Kelompok Taninekmese
Kecamatan Insane Barat Pada Musim Kemarau.Jurnal Of Animal Science.JAS 1
(2) 22-23.2502-1869.INDONESIA

Riyan Hanafi (1914141026) 24

Anda mungkin juga menyukai