Makalah Satya
Makalah Satya
Disusun Oleh:
Pramudya Satya (2213060024)
Dosen Pengampu:
Risdawati Br Ginting, S.Pt., M.Pt.
Dalam makalah ini, saya akan membahas sepuluh jenis rumput lapangan, rumput
leguminosae, dan rumput budidaya yang menjadi fokus utama. Untuk setiap jenis rumput,
saya akan menyajikan sistematika mereka, termasuk nama ilmiah, famili, dan karakteristik
penting lainnya yang relevan dalam taksonomi dan klasifikasi. Hal ini akan membantu dalam
pemahaman yang lebih baik tentang hubungan evolusioner dan persamaan antara jenis-jenis
rumput yang berbeda.
Melalui penelusuran literatur yang cermat dan sumber daya yang valid, saya akan
menyajikan informasi terkini dan akurat mengenai setiap jenis rumput, termasuk karakteristik
morfologi, ekologi, manfaat dalam peternakan, serta teknik pengelolaan dan budidaya yang
direkomendasikan. Diharapkan bahwa makalah ini akan memberikan kontribusi yang
signifikan bagi pembaca, terutama mahasiswa program studi peternakan, untuk memperluas
pemahaman mereka tentang keanekaragaman rumput dalam konteks peternakan.
Tentu saja, perlu diperhatikan bahwa makalah ini hanya menjadi panduan awal dan
pemahaman dasar mengenai rumput-rumput tersebut. Disarankan untuk melakukan riset
lanjutan dan mendapatkan informasi yang lebih terperinci tentang jenis-jenis rumput yang
dibahas dalam makalah ini, untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan praktis dalam
praktik peternakan.
Saya berharap bahwa makalah ini akan memberikan wawasan yang bermanfaat dan
inspirasi untuk menjaga dan memanfaatkan keanekaragaman rumput dalam upaya
meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sistem peternakan.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Makalah …………………………………………………………………… 2
1.3 Metodologi ………………………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Rumput Liar/Lapangan ……………………………………………………………… 5
2.2 Leguminosae ………………………………………………………………………… 15
2.3 Rumput Budidaya …………………………………………………………………… 25
Sebagai seorang mahasiswa program studi peternakan, saya ditugaskan oleh dosen
saya untuk menyusun sebuah makalah dalam mata kuliah Agrostologi. Tugas ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman saya tentang keanekaragaman rumput dalam konteks
peternakan, serta memperluas pengetahuan saya tentang rumput lapangan, rumput
leguminosae, dan rumput budidaya.
Dalam tugas ini, saya diminta untuk menyajikan informasi yang komprehensif
mengenai sepuluh jenis rumput lapangan, rumput leguminosae, dan rumput budidaya. Saya
diharapkan untuk menjelaskan sistematika masing-masing jenis rumput, termasuk nama
ilmiah dan famili, serta menggambarkan karakteristik morfologi dan sifat pertumbuhan yang
relevan dalam taksonomi dan klasifikasi rumput-rumput tersebut.
Dengan melengkapi tugas ini dengan baik, saya berharap dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam tentang keanekaragaman rumput dalam praktik
peternakan. Saya juga berharap bahwa makalah ini akan mendapatkan apresiasi tinggi dari
dosen saya, dan membantu saya dalam mencapai hasil yang baik dalam mata kuliah
Agrostologi.
1.2 Tujuan Makalah
Makalah ini memiliki tujuan utama untuk menggali dan menyajikan informasi yang
komprehensif tentang keanekaragaman rumput dalam konteks peternakan, dengan fokus pada
rumput lapangan, rumput leguminosae, dan rumput budidaya. Tujuan yang ingin dicapai
melalui makalah ini antara lain:
Penelitian Lapangan:
a. Pemilihan Lokasi:
Menentukan beberapa lokasi yang mewakili berbagai kondisi padang rumput dalam konteks
peternakan, seperti lahan pakan alami, lahan pertanian, atau peternakan skala besar.
b. Pengamatan Lapangan:
Melakukan pengamatan langsung di setiap lokasi untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan
data tentang rumput lapangan. Mencatat karakteristik morfologi, tinggi rumput, kerapatan,
dan kepadatan padang rumput di masing-masing lokasi.
c. Identifikasi dan Pengumpulan Sampel:
Mengidentifikasi dan ambil sampel rumput lapangan yang mewakili variasi spesies dan
karakteristik morfologi yang ditemukan. Menyimpan sampel tersebut untuk dianalisis lebih
lanjut.
Taksonomi rumput belulang, yang juga dikenal sebagai rumput tulang manusia atau rumput
kuburan, adalah sebagai berikut:
Paspalum dilatatum, juga dikenal sebagai rumput Paspalum, merupakan spesies rumput yang
berasal dari Amerika Selatan, tetapi juga tersebar luas di seluruh dunia sebagai tanaman
invasif.
2.1.3 Rumput Kolonjono
Berikut ini adalah taksonomi umum untuk spesies rumput yang sering disebut sebagai
"rumput kolonjono" (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "Johnson grass"):
Desmodium gangeticum, juga dikenal dengan nama umum "Salparni" atau "Shalparni" dalam
bahasa Sanskerta, adalah sejenis tumbuhan yang termasuk dalam keluarga Fabaceae
(Leguminosae). Tumbuhan ini memiliki penyebaran luas di wilayah India, Nepal, Sri Lanka,
dan Bangladesh.
Cyperus kyllingia, juga dikenal dengan nama umum "Nutgrass" atau "Kylling's Sedge,"
adalah sebuah spesies rumput-rumputan yang termasuk dalam famili Cyperaceae. Tumbuhan
ini memiliki penyebaran luas di berbagai wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Panicum effusum, juga dikenal dengan nama umum "Wavy panicgrass" atau "Panicum
capillare," adalah sebuah spesies rumput-rumputan yang termasuk dalam famili Poaceae.
Tumbuhan ini biasanya ditemukan di Amerika Utara, terutama di daerah subtropis dan tropis.
Amaranth Pigweed mengacu pada berbagai spesies tumbuhan dalam genus Amaranthus yang
termasuk dalam famili Amaranthaceae. Pigweed adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan beberapa spesies Amaranthus yang dianggap sebagai gulma yang umum
ditemukan di berbagai wilayah dunia.
Tumbuhan paku memiliki beragam bentuk dan ukuran, dengan daun-daun yang disebut frond
yang terkenal. Mereka biasanya tumbuh di lingkungan lembap seperti hutan, tebing air, atau
hutan hujan. Tumbuhan paku memiliki peran ekologis penting dalam menjaga kelembapan
dan keseimbangan ekosistem di banyak wilayah.
2.2 LEGUMINOSAE
Centrosema pubescens adalah sebuah spesies rumput legum yang termasuk dalam keluarga
Fabaceae (Leguminosae). Dikenal juga dengan nama umum "Centro" atau "Butterfly Pea",
tumbuhan ini berasal dari wilayah tropis dan subtropis Amerika Tengah dan Selatan.
Centrosema pubescens sering ditanam sebagai tanaman pakan ternak, penutup tanah, atau
tanaman perbaikan tanah.
Kaliandra adalah sejenis pohon yang termasuk dalam genus Calliandra dalam keluarga
Fabaceae (Leguminosae). Nama ilmiah pohon ini adalah Calliandra calothyrsus. Kaliandra
berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, tetapi juga telah diperkenalkan dan
ditanam di berbagai bagian dunia sebagai tanaman pakan ternak, peneduh, dan untuk tujuan
pelestarian lingkungan.
Pohon Turi Putih (Sesbania grandiflora) adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan
merupakan anggota keluarga Fabaceae. Pohon ini tumbuh tinggi dan memiliki daun
majemuk berbentuk seperti bulu dengan bunga yang menarik dan berwarna putih, kuning,
atau merah muda. Turi Putih adalah tumbuhan yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai
aspek.
Leucaena leucocephala, yang dikenal sebagai Gamal, adalah tanaman legum yang berasal
dari Meksiko dan Amerika Tengah, tetapi telah diperkenalkan dan tersebar di seluruh dunia.
Ini adalah pohon atau perdu yang tumbuh cepat dengan daun majemuk yang memiliki nilai
pakan ternak yang tinggi. Daun Gamal sering kali digunakan sebagai pakan hijau atau bahan
pakan lainnya untuk ternak.
Rumput Alfalfa (Medicago sativa) adalah tanaman legum yang berasal dari wilayah Asia
Barat Daya dan telah diperkenalkan dan dibudidayakan di seluruh dunia. Ini adalah tanaman
hijauan yang penting dalam pertanian karena nilai pakan ternak yang tinggi dan
kemampuannya untuk memperbaiki kualitas tanah melalui fiksasi nitrogen.
Kacang Tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman biji-bijian yang berasal dari Amerika
Selatan, tetapi sekarang telah dibudidayakan di seluruh dunia. Tanaman ini ditanam terutama
untuk biji kacangnya yang kaya akan protein, lemak, serat, dan berbagai nutrisi penting.
Vigna mungo adalah tanaman legum yang berasal dari sub benua India dan telah
dibudidayakan di berbagai wilayah di Asia Selatan dan Tenggara. Tanaman ini ditanam
terutama untuk biji kacangnya yang dikenal sebagai mungo, yang digunakan dalam berbagai
hidangan kuliner.
Kacang Panjang (Vigna unguiculata) adalah tanaman legum yang berasal dari Afrika dan
telah dibudidayakan di seluruh dunia. Tanaman ini tumbuh dengan menjalar atau tumbuh
tegak tergantung pada varietasnya. Kacang Panjang dikenal karena polongnya yang panjang
dan ramping, yang biasanya dipanen saat masih muda dan digunakan dalam hidangan kuliner.
Kacang Mete adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari wilayah tropis Amerika Selatan
dan telah dibudidayakan di banyak negara dengan iklim yang sesuai. Meskipun disebut
"kacang," sebenarnya buah Kacang Mete yang menjadi bagian yang paling umum
dikonsumsi.
2.2.10 Kedelai
Kedelai adalah tanaman biji-bijian yang berasal dari Asia Timur dan telah menjadi salah satu
tanaman pangan yang paling penting di dunia. Tanaman ini tumbuh tegak dengan tinggi
sekitar 1-1,5 meter dan memiliki daun majemuk dengan tiga anak daun (trifoliat). Bunganya
berwarna putih atau ungu dan berkembang dalam kelompok yang disebut malai.
2.3 RUMPUT BUDIDAYA
Taksonomi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum), juga dikenal sebagai Napier grass atau
Elephant grass, adalah sebagai berikut:
Rumput Gajah adalah tanaman rumput yang berasal dari Afrika dan telah diperkenalkan dan
dibudidayakan di berbagai wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Tanaman ini dikenal
karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk menghasilkan hijauan yang
melimpah.
2.3.2 Rumput Benggala
Rumput benggala, yang juga dikenal sebagai giant reed atau rumput bambu, memiliki nama
ilmiah Arundo donax. Ini adalah spesies rumput berukuran besar yang berasal dari wilayah
Mediterania tetapi telah menyebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia. Rumput benggala
tumbuh subur di tanah lembab dan sering ditemukan di sepanjang tepi sungai, rawa, dan area
dengan kondisi yang lembab.
2.3.3 Rumput Kucai
Rumput kucai, yang juga dikenal sebagai chives dalam bahasa Inggris, memiliki nama ilmiah
Allium schoenoprasum. Ini adalah spesies rumput yang termasuk dalam keluarga bawang-
bawangan (Amaryllidaceae). Rumput kucai tumbuh secara alami di wilayah Eropa, Asia
Barat, dan Amerika Utara.
2.3.4 Acalypha Siamensis
Teh hutan adalah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk pada varietas atau spesies
teh yang tumbuh secara alami di habitat hutan. Berbagai spesies dalam genus Camellia dapat
dianggap sebagai teh hutan. Beberapa spesies teh hutan yang terkenal adalah Camellia
sinensis var. sinensis dan Camellia sinensis var. assamica.
2.3.5 Rumput Rhodes
Rumput Rhodes, yang juga dikenal sebagai rumput Rhodesia atau rumput teki hijau, memiliki
nama ilmiah Chloris gayana. Ini adalah spesies rumput tropis yang berasal dari daerah Afrika
Selatan dan Timur. Namun, sekarang rumput Rhodes telah menyebar luas di berbagai daerah
tropis dan subtropis di seluruh dunia sebagai rumput pakan ternak yang populer.
2.3.6 Rumput Setaria
Rumput Napier, yang juga dikenal sebagai rumput elefant, memiliki nama ilmiah Pennisetum
purpureum. Ini adalah rumput tropis yang tumbuh subur di daerah dengan iklim hangat.
Rumput Bermuda, yang juga dikenal sebagai rumput lapangan, memiliki nama ilmiah
Cynodon dactylon. Ini adalah rumput yang tumbuh subur di daerah beriklim hangat dan
toleran terhadap kondisi yang kering.
Rumput Brachiaria termasuk dalam genus Brachiaria, yang merupakan anggota dari famili
Poaceae (rumput-rumputan). Genus ini terdiri dari berbagai spesies rumput pakan ternak
yang dikenal karena kemampuannya tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis. Beberapa
spesies rumput Brachiaria yang umum adalah Brachiaria brizantha, Brachiaria decumbens,
dan Brachiaria humidicola.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam makalah ini, saya telah membahas tentang pentingnya herbarium rumput pakan ternak
sebagai sumber informasi yang berharga dalam bidang pertanian dan peternakan. Herbarium
rumput pakan ternak merupakan kumpulan spesimen tumbuhan yang dikumpulkan,
dikeringkan, dan diberi label untuk tujuan identifikasi dan penelitian. Berdasarkan tinjauan
literatur yang dilakukan, saya dapat menyimpulkan hal-hal berikut:
Dalam kesimpulan, herbarium rumput pakan ternak memiliki peran yang penting dalam
penelitian dan pengembangan dalam bidang pertanian dan peternakan. Dengan menyimpan
dan mempelajari spesimen rumput pakan, herbarium membantu dalam mengidentifikasi
varietas unggul, menjaga keberlanjutan sumber daya genetik, dan meningkatkan pemahaman
tentang nutrisi rumput pakan ternak.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, E., & Siregar, M. E. (2015). Panduan Pengambilan, Penyusunan, dan Penyimpanan
Herbarium. IPB Press.
Suharyanto, A., & Siregar, M. E. (2013). Rumput-Rumputan Pakan Ternak. Gadjah Mada
University Press.
Roostika, I., & Kusmana, C. (2013). Potensi Rumput-Rumputan Pakan Ternak di Lahan
Kering. Penebar Swadaya.
Junaedi, D., & Amin, A. (2017). Evaluasi Potensi Rumput Pakan Ternak pada Lahan Kering
di Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan II (Vol. 1, No.
1, pp. 130-137).
Fathoni, A. (2018). Potensi dan Diversitas Rumput Pakan Ternak di Indonesia. Jurnal
Peternakan, 15(1), 58-66.
Nurhayati, E., & Kusmana, C. (2016). Analisis Kualitas Nutrisi dan Degradabilitas In Vitro
Rumput Pakan Ternak di Lahan Kering. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 26(2), 55-62.
Rudianto, E., & Junaedi, D. (2014). Inventarisasi dan Karakterisasi Spesies Rumput Pakan
Ternak di Kecamatan Mrebet Kabupaten Banyumas. Jurnal Penelitian Pertanian
Terapan, 14(2), 87-95.
Nursyamsi, D., & Yusuf, M. (2015). Identifikasi Rumput-Rumputan Pakan Ternak di Desa
Beji, Kabupaten Pasuruan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unesa, 1(2), 1-8.