Disusun oleh :
BAB I ...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN .................................................................................................... 7
2.3. Perbedaan kandungan nutrisi rumput raja dan rumput gajah ........... 10
KESIMPULAN .................................................................................................... 18
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud rumput raja dan rumput gajah?
2. Bagaimana klasifikasi Rumput Raja dan Rumput Gajah?
3. Bagaimana perbedaan kandungan nutrisi antara rumput raja dan rumput
gajah?
4. Bagaimana cara pembudidayaan rumput raja dan rumput gajah?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi rumput raja dan rumput gajah
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari rumput raja dan rumput gajah
3. Untuk mengetahui perbedaan kandungan nutrisi antara rumput raja dan
rumput gajah
4. Untuk mengetahui cara pembudidayaan rumput raja dan rumput gajah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Rumput Raja dan Rumput Gajah
2.1.1. Rumput Raja
Rumput Raja pertama kali dikembangkan di Afrika Selatan pada tahun
1932, sebagai rumput hibrida hasil turunan pertama (F1) dari kawin silang antara
Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dengan jenis rumput asal tropik yaitu
Pennisetum thypoides.Rumput ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai tinggi
(50 - 1200 mdpl), menyukai tanah yang subur dan curah hujan di atas 1.000 mm
tahun-1 dengan penyebaran yang merata sepanjang tahun. Di lahan yang subur
dengan pemupukan intensif produksi rumput ini dapat mencapai 1076 ton hektar-1
tahun-1 rumput segar, dimana dengan rasio batang dan daun 48:52. Rumput Raja
termasuk tanaman berumur panjang, tumbuh tegak, berbentuk rumpun,
perakarannya dalam dan tingginya dapat mencapai 4 meter. Rumput ini berbatang
tebal dan keras, dan setelah tua daunnya lebar dan panjang dimana tulang daunnya
keras. Rumput Raja memiliki batang yang keras dengan daun berbulu kasar serta
memiliki bercak berwarna hijau muda.
Produksi rumput raja dua kali lebih tinggi dari pada rumput gajah varietas
hawai, sedangkan rumput gajah varietas Afrika tiga kali lebih tinggi. Persentase
berat daun rumput raja juga lebih tinggi dari pada rumput gajah varietas hawai
maupun Afrika, dan hal ini didukung dengan kandungan zat yang cukup baik yaitu
: berat kering 22,40%; protein kasar 13,50%; serat kasar 34,10% (Siregar, 1994)
Divisio : Spermatophyta
Class : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Graminae
Genus : Pennisetum
2.4.1.1. Tanah
Pupuk kandang yang baik adalah pupuk yang telah mengalami pelapukan
yang cukup dengan dicirikan warnanya telah berbeda dengan warna aslinya, tidak
berbau, dan kadar airnya rendah. Kandungan unsur hara seperti N, P, K, Ca, dan
Mg terdapat dalam jumlah yang relatif kecil, tapi masih mengandung unsur yang
tidak dimiliki pupuk anorganik. Unsur tersebut yaitu unsur mikro seperti Fe, Mg,
Cu, serta vitamin sebagai pengatur tumbuh.
2.4.2.3. Urea
2.4.2.4. Pemupukan
Pemupukan ialah usaha yang dilakukan untuk membuat tanah menjadi lebih
subur dan tanaman yang diatas tanah tersebut dapat berproduksi sesuai dengan
harapan kita. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman
dan meningkatkan produktivitas tanah. Pemupukan dengan menggunakan pupuk
organik diperlukan untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan oleh rumput
raja supaya menghasilkan produksi dan kualitas yang optimal. Hal ini disebabkan
pupuk organik mempunyai kandungan hara yang diperlukan oleh tanaman, lebih
lengkap dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Unsur hara yang tersedia
dalam tanah akan menentukan produktivitas tanaman yang ada diatasnya.
Pupuk adalah suatu bahan organik atau anorganik dari alam atau buatan
yang diberikan pada tanaman secara langsung atau tidak langsung untuk menambah
unsur-unsur hara esensial tertentu bagi pertumbuhan tanaman. Berdasarkan
pembuatannya, pupuk dikelompokan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk
alam adalah pupuk yang langsung didapat dari alam misalnya pupuk kandang,
sedangkan pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar
unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah yang
tertentu.
Kandungan unsur hara pada pupuk kandang bervariasi, tergantung dari jenis
ternak, umur dan keadaan hewan, sifat dan jumlah amparan yang digunakan,
macam makanan ternak dan cara mengurus dan menyimpan pupuk sebelum
dipakai. Wiryanta & Bernardinus (2002) cit Khoirul (2012) menuliskan Kandungan
unsur hara pada kotoran ayam jauh lebih tinggi dibandingkan dari kotoran sapi,
pada pupuk kandang ayam kandunganya: N 3,21 %, P2O5 3,21 %, K2O 1,57 %,
Ca 1,57 %, Mg 1,44 %, Mn 250 ppm dan Zn 315 ppm. Sedangkan pada kotoran
sapi N 2,33 %, P2O5 0,61 %, K2O 1,58 %, Ca 1,04 %, Mg 0,33 %, Mn 179 ppm
dan Zn 70,5 ppm. Pupuk alam (organik) seperti kompos dan pupuk kandang
mengandung unsur hara makro utama tapi jumlahnya dibawah 4%. Pada umumnya
fungsi pupuk alam sebagai pupuk tidak begitu besar karna kandungan haranya yang
kecil tetapi pupuk alam ini mempunyai fungsi sebagai soil conditioner yaitu
memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi gembur.
Untuk memperoleh hasil yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat, rumput
gajah memerlukan pemeliharaan dan pemupukan yang teratur. Untuk itu perlu
dilakukan penyiangan. Penyiangan dilakukan saat tanaman masih muda sekitar
umur 1 bulan dan digemburkan pada setiap tanaman habis dipanen.
2.4.2.3. Pemupukan
KESIMPULAN
Jika kita ingin menanam rumput sebagai hijauan pakan sapi, tidak ada
salahnya kalau pilihan kita jatuh pada rumput raja ini. Hal ini karena selain kualitas
nutrisinya yang sedikit lebih baik daripada rumput gajah, produksi hijauannya juga
lebih banyak. Sebagaimana informasi yang ada di atas, kalau ingin rumput raja yang
dipanen kualitas nutrisinya tinggi, sebaiknya dipanen pada usia yang lebih muda.
Akan tetapi konsekuensinya jumlah produksi hijauannya lebih sedikit. Sebaliknya,
kalau ingin mendapatkan jumlah hijauan yang lebih banyak, panenlah rumput raja
di usia tua. Tapi kandungan proteinnya menurun dan serat kasarnya menjadi lebih
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA