Anda di halaman 1dari 12

Makalah Keanekaragaman Hayati

dan Pelestarian Plasma Nutfah

“Eksplorasi dan Koleksi Sumber Daya Hayati”

Disusun oleh:

Fauzul Hamdika (231000454211002)

Dosen pengampu :

Muharama Yora, SP, M.Si

Universitas Mahaputra Muhammad Yamin


Fakultas Pertanian
Jurusan Agroteknologi
Tahun 2023/2024

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil`alamin, puji dan syukur penulis ucapkan keharibaan Allah
Subhanahu wa ta`ala atas begitu banyak kemudahan, kesempatan, dan rahmat serta karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah ini. Shalawat serta salam
untuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwasallam beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau
yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keanekaragaman hayati dan
pelestarian plasma nutfah pada jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Mahaputra Muhammad Yamin, Solok. Harapannya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, dan berharap kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun, sehingga dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Solok, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................1
1.3. Tujuan .........................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
2.1. Eksplorasi dan Karakterisasi Keragaman Plasma Nutfah Tanaman Padi (Oryza
sativa L.) di Pulau Belitung .....................................................................................2
2.2. Eksploras dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga
(Mangtfera) di Sumatera Tengah ............................................................................2
2.3. Eksplorasi Sumber Daya Genetik Jagung Lokal Bali .........................................4
2.4. Eksplorasi Dan Konservasi Ex-Situ Plasma Nutfah Ubikayu Sebagai Upaya
Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Maluku ..............................................................6
2.5. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Pisang Sehingga Sumber Daya Genetik
Tetap Terjaga ........................................................................................................7
BAB III .....................................................................................................................8
PENUTUP .................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki keanekaragaman plasma nutfah yang sangat beraneka ragam.
Karakterisasi sumber daya genetic dari plasma nutfah yang ada akan memperkaya
keragaman gen untuk kemajuan di bidang ilmu pertanian terutama untuk mendapatkan
varietas baru yang lebih baik. Keberadaan beberapa plasma nutfah menjadi rawan dan
langka, bahkan ada yang telah punah akibat pembukaan lahan secara terus menerus,
sehingga semakin menurun pula keragaman genetiknya. Menurunnya sumber daya
genetic menyebabkan semakin terasa pentingnya koleksi dan konservasi plasma nutfah
tanaman untuk menjaga kelestariannya (Kencana et al, 2022).
Eksplorasi tanaman adalah kegiatan mencari, mengumpulkan dan meneliti jenis
plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan. Dengan kegiatan
eksplorasi, plasma nutfah yang diperoleh dapat digunakan sebagai sumberdaya genetik
yang dapat dimanfaatkan di kemudian hari dalam kegiatan pemuliaan tanaman.
Kegiatan eksplorasi merupakan kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya genetik karena
pada dasarnya kegiaan eksplorasi bertujuan untuk menggali kekayaan sumber genetik
dari materi plasma nutfah baik untuk tujuan penyediaan tetua persilangan maupun
bahan publikasi ilmiah. Plasma nutfah yang dikumpulkan dalam kegiatan eksplorasi
memberikan kekayaan materi genetik untuk pemuliaan tanaman karena program
pemuliaan yang tidak didukung oleh ketersediaan plasma nutfah sebagai sumber gen
akan berakibat terjadinya penyempitan kandungan genetik varietas yang dihasilkan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa eksplorasi memiliki peran penting dalam pemuliaan
tanaman (Sirait, 2018)
Plasma nutfah harus dikelola dan dilestarikan karena bermanfaat bagi kehidupan
di masa mendatang. Hal ini disebabkan jika plasma nutfah terancam akan memberikan
dampak negatif terhadap kesejahteraan manusia di masa yang akan datang. Para
pemulia, peneliti dan pengguna sumber daya genetik dituntut peranannya untuk
menjaga dan mengoleksi plasma nutfah yang ada dengan melakukan identifikasi
berbagai jenis tanaman. Pengelolaan plasma nutfah perlu dilakukan sehingga tanaman
bisa terintegrasi dengan pemuliaan tanaman (asril et al, 2022).

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini ialah tentang bagaimana eksplorasi dan
koleksi sumber daya hayati.

1.3. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui dan mempelajari
tentang eksplorasi dan koleksi sumber daya hayati.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Eksplorasi dan Karakterisasi Keragaman Plasma Nutfah Tanaman Padi


(Oryza sativa L.) di Pulau Belitung
Hasil eksplorasi tanaman padi di Pulau Belitung didapatkan sebanyak 5 jenis
aksesi lokal. Aksesi tersebut yaitu aksesi Rembiak, Siam, Cerai Merah, Ketan dan
Merawang. Aksesi padi lokal di temukan di Belitung Timur sebanyak 4 jenis yaitu aksesi
Rembiak dan Siam ditemukan di desa Renggiang, aksesi Cerai Merah ditemukan di desa
Lintang dan aksesi Ketan ditemukan di desa Air Madu. Aksesi padi lokal yang ditemukan
di Belitung sebanyak 1 jenis yaitu aksesi Merawang yang ditemukan di daerah
Membalong. Titik koordinat lokasi ditemukannya aksesi lokal padi di Belitung bisa dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Lokasi ditemukan aksesi padi local di Belitung

Karakter kualitatif pada padi local Belitung memiliki kesamaan pada warna daun,
warna batang dan warna telinga daun untuk semua aksesi padi yaitu Rembiak, Siam,
Cerai Merah, Ketan dan Merawang. Perbedaan yang terlihat untuk karakter padi lokal
terdapat pada warna gabah, bentuk gabah yaitu aksesi, bentuk tanaman, muka daun,
posisi daun bendera dan warna kulit ari beras. Karakter kualitatif aksesi padi lokal di
Belitung bias dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakter kulitatif plasma nutfah tanaman padi local di Belitung

2.2. Eksploras dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga


(Mangtfera) di Sumatera Tengah
Eksplorasi dan koleksi dilakukan dengan penjelajahan pada beberapa hutan alam
di semua Kabupaten di Provinsi Riau, Sumatera Barat dan Jambi yang meliputi
kabupaten/kotamadya di tiga provinsi di sumatera tengah dengan metode survey.

2
Lokasi eksplorasi meliputi hutan primer dan hutan sekunder baik di kawasan lindung
maupun di luar kawasan lindung. Lokasi eksplorasi khususnya daerah yang belum
pernah dikunjungi para ahli sebelumnya atau ternpat-tempat yang koleksinya tidak
tersedia di BO. Pengulangan koleksi di tempat yang sama atau refounding
dimungkinkan dengan tujuan untuk melengkapi spesimen, pencatatan GIS dan faktor
ekologi lainnya. Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi yang
akan dikunjungi adalah informasi yang diperoleh dari masyarakat yang mengetahui
habitat ataupun tempat tumbuh mangga. Waktu dalam eksplorasi di lapangan
ditentukan oleh musim berbunga dan berbuah.

Berdasarkan penelitian Yang telah dilakukan di tiga Provinsi di Sumatera tengah


yaitu Riau, sumatera Barat, dan Jambi diperoleh 10 spesies manga yaitu Mangifera
foetida, M. indica, M. odorata, M. sumatrana, M. laurina, M. zeylenica, M. quadrifida, M.
torquenda, M. kemanga dan satu spesies lainnya sebagai spesies baru.
Keanekaragaman spesies M. foetida odorata ditunjukkan pada karakter ukuran buah,
bentuk buah, warna buah, serat dan tebal kulit buah (Gambar 1-8).

3
2.3. Eksplorasi Sumber Daya Genetik Jagung Lokal Bali
Jagung-jagung lokal Bali umumnya ditemukan di daerah-daerah kering dan
ditanam di lahan-lahan yang tidak berpengairan, ditumpangsarikan dengan jeruk,
kacang-kacangan, ketela, pisang dan sebagainya. Dari hasil wawancara dengan petani
jagung ini sudah ditanam turun temurun dari generasi sebelumnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Louette (1997) yang menyatakan bahwa varietas lokal sudah ditanam
lebih dari satu generasi atau paling tidak 30 tahun. Cara bertanam tidak mengikuti
teknik budidaya yang intensif bahkan terkadang banyak tanaman yang ternaungi
sehingga penampilan tanaman sangat beragam. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Maxted et al (2013) yang menyatakan bahwa jagung lokal/landrace merupakan
populasi dinamis dari tanaman budidaya yang dipelihara secara tradisional sesuai
dengan kebiasaan setempat sehingga sering secara genetik menjadi beragam. Sistem
pertanian tradisional melibatkan budidaya, penyimpanan dan penggunaan yang
tradisional (Azeez et al., 2018).

4
Dari hasil eksplorasi ditemukan 16 jagung lokal di Bali. Di Kabupaten Buleleng
ditemukan mpat aksesi jagung lokal, yaitu Jagung Pangkung Paruk Barak, Jagung

5
Pangkung Paruk Putih, Jagung Lokal Sambirenteng dan Jagung Cicih Kebo. Di
Kabupaten Karangasem ditemukan tiga jagung lokal yaitu Jagung Seraya, Jagung Putih
Purwakerti dan Jagung Ketan Bunutan. Di Kabupaten Klungkung ditemukan satu jenis
jagung lokal yaitu Jagung Lokal Nusa Penida. Di Kabupaten Bangli ditemukan enam
jenis jagung lokal yaitu Jagung Kuning Pengootan, Jagung Lokal Landih, Jagung
Panes/Jagung Kuning Daup, Jagung Injin Daup, Jagung Bali Malet Gusti dan Jagung
Barak Keliki Kintamani. Di Kabupaten Badung ditemukan dua jenis jagung lokal yaitu
Jagung Belok Sidan, dan Jagung Ketan Belok Sidan. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui karakter agronomi dari jagung-jagung lokal yang telah
ditemukan pada lingkungan yang sama.

2.4. Eksplorasi Dan Konservasi Ex-Situ Plasma Nutfah Ubikayu Sebagai


Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Di Maluku
Hasil eksplorasi pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2007 di tiga kabupaten
di Propinsi Maluku diperoleh sebanyak 26 aksesi plasma nutfah ubikayu dan telah
dikonservasi di kebun Percobaan Makariki (Tabel 1a - f). Aksesi ubikayu yang berhasil
dikumpulkan selama eksplorasi terbagi dalam dua kelompok yaitu ubikayu yang dapat
dikonsumsi tanpa proses pengolahan (kandungan HCN kurang dari 100 ppm) sebanyak
65 % (17 aksesi) dan ubikayu yang dikonsumsi harus melalui tahapan pengolahan
(kandungan HCN lebih dari 100 ppm) sebanyak 35 % (9 aksesi). Sesuai hasil
pengamatan dan hasil pengolahan data ada bebarapa aksesi ubikayu yang potensial
untuk dikembangkan karena memiliki aspek fungsi produksi yang sangat menonjol
dibandingkan dengan aksesi yang lainnya, antara lain U.KBL. U.SGK,. U.ING , U.TER,
U.JJ. Dari aspek cita rasa ubikayu yang potensial untuk dikembangkan antara lain :
U.SM, U.GM, U.BPR. Dari hasil pengamatan, plasma nutfah ubikayu yang sudah kritis
keberadaannya antara lain : U.SM, U.JJ, U.BST, U.GM. U.BPR, U.DBG, U.DBG1.

Tabel 3. Karakter Ubikayu Lokal Maluku Hasil eksplorasi Tahun 2007

6
Tabel 4. Karakter Ubikayu Lokal Maluku Hasil eksplorasi Tahun 2007

2.5. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Pisang Sehingga Sumber Daya


Genetik Tetap Terjaga
Indonesia memliki sumber daya genetik yang beraneka ragam khususnya
komoditi pisang. Sumber daya genetic tersebut harus tetap kita jaga jangan sampai
punah. Data berdasarkan studi literatur tentang tanaman pisang yang berasal dari
Kabupaten Agam dan Kota Kendari serta Aceh besar. Masing masing daerah tersebut
memiliki jenis pisang yang beranekaragam. Dalam Tabel 1 terlihat bahwa di kabupaten
Agam terdapat 20 jenis pisang, di kota kendari terdapat 11 jenis pisang dan di Aceh
besar terdapat 20 jenis pisang.

Tabel 5. Jenis pisang yang berasal dari Kabupaten Agam, Kota Kendari, dan Aceh Besar

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Plasma nutfah harus dikelola dan dilestarikan karena bermanfaat bagi kehidupan di
masa mendatang. Hal ini disebabkan jika plasma nutfah terancam akan memberikan
dampak negatif terhadap kesejahteraan manusia di masa yang akan datang. Para
pemulia, peneliti dan pengguna sumber daya genetik dituntut peranannya untuk
menjaga dan mengoleksi plasma nutfah yang ada dengan melakukan identifikasi
berbagai jenis tanaman. Pengelolaan plasma nutfah perlu dilakukan sehingga tanaman
bisa terintegrasi dengan pemuliaan tanaman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kencana y a, mustikarini ed, dan lestari t. 2022. Eksplorasi dan karakterisasi keragaman
plasma nutfah tanaman padi (oryza sativa l.) Di pulau belitung. Jurnal agro 9(1),
2022

Suryani l dan owbel. 2019. Pentingnya eksplorasi dan karakterisasi tanaman pisang
sehingga sumber daya genetik tetap terjaga. Agro bali (agricultural journal). Vol. 2
no. 2, desember 2019: 64-76

Pradnyawathi n l m, wijaya i k a, dan sutedja in. 2022. Eksplorasi sumber daya genetik
jagung lokal bali . Agrotrop : journal on agriculture science, 12(2): 240 – 250
(2022)

Fitmawati et al. 2013. Eksplorasi dan karakterisasi keanekaragaman plasma nutfah


mangga (mangtfera) di sumatera tengah. Prosiding semirata FMIPA universitas
lampung

Dahamarudin l dan nurdin m. 2009. Eksplorasi dan konservasi ex-situ plasma nutfah
ubikayu Sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di maluku. Jurnal
agrotropika 14(2): 73 – 80 , juli – desember 2009

Anda mungkin juga menyukai