Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan proposal ini dengan judul “Keanekaragaman Jenis Jamur

Makroskopis Pada Tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) Di Kawasan Kecamatan

Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Sebagai Penunjang Matakuliah Mycologi”. Sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Sehubung dengan hal tersebut, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Safrul Muluk, S.Ag, M.Ed, M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

2. Bapak Mulyadi, S.Pd.I., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda

Aceh.

3. Bapak Samsul Kamal, S.Pd., M.Pd Selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, selaku

Penasehat Akademik dan sekaligus Pembimbing I yang telah banyak membantu

penulis dalam memberi bimbingan, nasehat dan saran, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi

Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Ar-Raniry Banda Aceh.

i
4. Ibu Zuraidah, S.Si., M.Si sebagai pembimbing II yang senantiasa telah

membantu dan memberi bimbingan, perhatian dan masukan saran kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan

Biologi.

5. Seluruh Staf di lingkungan Program Studi Pendidikan Biologi yang senantiasa

memberikan arahan, nasehat, serta ilmu selama menempuh perkuliahan sejak

awal hingga akhir semester.

6. Ucapan terima kasih banyak teristimewa kepada kedua orang tua tercinta,

Ayahanda Abdullah, S.Pd (Alm) dan Ibunda Darmawati beserta keluarga besar

dengan segala pengorbanan yang ikhlas dan kasih sayang yang telah tercurahkan

sepanjang hidup penulis, serta doa yang tak henti-hentinya dan memberikan

semangat yang menjadi kekuatan bagi penulis dalam menempuh pendidikan

hingga memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi.

7. Ucapan terima kasih penulis kepada kakak Magfirah, S.Sos, Abang Riza

Fahlevi, S.Pd dan Adek M. Nauwal Azka yang telah memberikan semangat dan

dukungan yang sangat luar biasa untuk dapat menyelesaikan tugas akhir/skripsi

ini dalam menempuh gelar sarjana di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

8. Ucapan terima kasih penulis kepada Tgk Amsaruddin, S.Pd.I yang telah

memberikan semangat dan dukungan dalam menyusun skripsi untuk

memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Biologi ini.

9. Terima kasih penulis ucapkan kepada kakak Siti Nurkhalisa, S.Pd., Gr dan abang

Hendrix Indra Kusuma, S.Pd.I.,M.Si.,Gr yang telah membantu proses penelitian

ini dan membantu dalam proses identifikasi.

ii
10. Terimakasih kepada sahabat Cut, Sela, Dila, Ulva, Amel, yang selalu

memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini dalam menempuh

gelar sarjana di Program Studi Pendidikan Biologi.

Shalawat dan salam penulis sanjung sajikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada umat manusia di muka

bumi ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak Samsul

Kamal, S.Pd.,M.Pd, semoga segala kebaikan dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang

berlipat ganda. Penulis memohon maaf segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah penulis

lakukan penulis juga mengharapkan saran dan kritikan untuk memperbaiki setiap kesalahan

baik untuk proposal ini maupun untuk diri penulis pribadi. Semoga apa yang disajikan dalam

proposal ini diberkahi dan bernilai ibadah disisinya. Aamiin Yaa Rabbal’alamin.

Banda Aceh, 1 November 2023

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................v

DESKRIPSI PADA TANAMAN MELINJO (GNETUM GNEMON) DIKAWASAN

KECAMATAN GLUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE...................................................1

DESKRIPSI JAMUR MAKROSKOPIS...................................................................................3

KLASIFIKASI JAMUR MAKROSKOPIS...............................................................................5

HABITAT DAN CARA HIDUP JAMUR MAKROSKOPIS...................................................7

KARAKTERISTIK JAMUR MAKROSKOPIS........................................................................8

JENIS-JENIS JAMUR MAKROSKOPIS...............................................................................10

KESIMPULAN........................................................................................................................11

GLOSARIUM..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

BIOGRAFI PENULIS DAN PEMBIMBING.........................................................................14

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tanaman Melinjo..................................................................................................2

Gambar 2. 2 Beberapa contoh jamur makroskopis dengan nilai frekuensi tertinggi yang ada di

beberapa habitat. (a) Marasmius sp.1, (b) Coprinus leiocephalus, (c) Marasmius sp.8, (d)

Polyporus arcularius, (e) Xylaria longipes................................................................................4

Gambar 2. 3 Morfologi Jamur Makroskopis..............................................................................8

Gambar 2. 4 Macam-macam bentuk tudung buah jamur makroskopis.....................................8

v
DESKRIPSI PADA TANAMAN MELINJO (GNETUM GNEMON)
DIKAWASAN KECAMATAN GLUMPANG TIGA
KABUPATEN PIDIE

Tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tanaman berbiji terbuka

(Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari asia tropik, Melanesia dan Pasifik barat

yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia mulai dari batang, daun, bunga, dan buah

mempunyai arti ekonomi. Daun, bunga, dan kulit buah yang tua dapat dijadikan sayuran,

sedangkan biji yang tua dapat dijadikan emping yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, kulit

batang dapat dijadikan tali sedangkan kayu untuk bahan pembuat kertas. Selain itu tanaman

melinjo juga mengandung berbagai macam senyawa metabolit sekunder yang dapat berfungsi

sebagai bahan obat tradisional. Senyawa metabolit sekunder tersebut diantaranya alkaloid,

flavoid, saponin.

Klasifikasi dari tanaman melinjo yaitu sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Superdivisi : Gymnospermae

Kelas : Gnetopsida

Ordo : Gnetales

Famili : Gnetaceae

Genus : Gnetum

Spesies : Gnetum gnemon.

1
Gambar 2. 1 Tanaman Melinjo

Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, bijinya tidak terbungkus

daging tetapi terbungkus kulit luar. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena

bukan : varietas kerikil, ketan dan gentong. Biji melinjo terbungkus oleh 3 lapisan kulit

yaitu : lapisan pertama, kulit luar yang lunak, lapisan kedua agak keras berwarna kuning jika

biji muda dan cokelat kehitaman jika biji tua dan lapisan ketiga berupa kulit tipis berwarna

putih kotor.

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam divisi

spermatophyta. Pohon melinjo berbatang lurus, tingginya dapat mencapai 10 m . daun

berhadapan, berbentuk jorong, panjang 7,5-20 cm dan lebar 2-10 cm, urat daun sekunder

saling bersambungan, berwarna hijau gelap, mengkilap, halus, tajam pada kedua ujungnya.

Perbungaan majemuk soliter dan aksiler, melingkar ditiap ruas, panjang bunga 3-6 cm,

berbentuk jorong panjang 1-3 cm, bagian ujungnya runcing pendek, ketika masak.

2
DESKRIPSI JAMUR MAKROSKOPIS

Mycologi berasal dari bahasa yunani mykes = jamur dan logos = ilmu. Sebenarnya

istilah mikologi yang tepat adalah mycetology, karena mykes berdasarkan tatabahasa yunani

adalah myceto. Fungi dalam bahasa latin juga berarti jamur. Fungi sudah lama dikenal

manusia, bahkan sudah dimanfaatkan sebagai penyedap pangan, sebagai obat atau untuk

memperoleh aneka makanan atau minuman fermentasi. Fungi makroskopik yang mempunyai

tubuh buah besar, yang sekarang dikenal sebagai makrofungi. Para pencinta alam, pada

waktu itu, mulai menaruh perhatian kepada aneka makrofungi.

Fungi atau jamur adalah makhluk hidup heterotrof atau menjadi dekomposer

dilingkungkan. Jamur memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, tetapi tidak semuanya

telah teridentifikasi. Masih banyaknya jumlah spesies jamur yang belum teridentifikasi

disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu dengan kondisi dan kemampuan

hidupnya terbatas. Jamur banyak ditemui pada saat musim hujan pada kayu-kayu lapuk,

serasah maupun pohon-pohon yang masih tumbuh.

Jamur atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa

organik untuk nutrisinya. Selain itu menyatakan bahwa jamur merupakan organisme

eukariotik, berspora, tidak berklorofil, bereproduksi secara seksual dan aseksual, jamur

berdasarkan ukuran tubuhnya ada yang makroskopis yaitu jamur yang berukuran besar,

sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang dan ada juga jamur yang mikroskopis yaitu

jamur yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu

mikroskop. Jamur makroskopis memiliki struktur umum yang terdiri atas bagian tubuh yaitu

bilah, tudung, tangkai, cincin, dan volva. Namun ada juga jamur makroskopis yang tidak

memiliki salah satu bagian seperti tidak bercincin.

3
Jamur menjadi komponen dasar yang sangat penting bagi tanah dalam ekosistem hutan.

Jamur dapat mengendalikan rantai siklus nutrisi yang penting untuk memelihara kesuburan

tanah, selain itu juga memberikan kontribusi untuk membangun dan memelihara struktur

tanah, penyerapan materi beracun (remediasi), siklus karbon, nitrogen, fosfor dan sulfus.

Jamur dapat dilihat dan dikenal dengan mudah terutama di tempat-tempat yang lembab,

misalnya pada serasah dan tumbuhan. Substrat yang berbeda biasanya akan menyebabkan

perbedaan jenis jamur yang tumbuh, begitu pula perbedaan kondisi lingkungan, seperti

kelembapan udara, kelembapan tanah, suhu keasaman (pH) tanah, intensitas cahaya. hal ini

karena faktor lingkungan sangat memengaruhi pertumbuhan jamur baik miselium maupun

tubuh buah jamur.

Gambar 2. 2 Beberapa contoh jamur makroskopis dengan nilai frekuensi tertinggi yang ada di
beberapa habitat. (a) Marasmius sp.1, (b) Coprinus leiocephalus, (c) Marasmius sp.8, (d) Polyporus
arcularius, (e) Xylaria longipes.

4
KLASIFIKASI JAMUR MAKROSKOPIS

Penggolongan klasifikasi (taksonomi) jamur yang umumnya sering digunakan dalam

mengklasifikasi jamur. golongan-golongan tersebut masih dapat dibagi menjadi golongan-

golongan yang lebih kecil lagi misalnya, sub-divisi, sub- kelas, sub-bangsa, dan sub-famili.

Jenis kadang-kadang dibagi menjadi varietas dan ras biologi.

1. Ascomycota

Ascomycota adalah kelompok jamur yang paling beragam. Ascomycota yang sudah

teridentifikasi diperkirkan berjumlah lebih dari 60 ribu spesies. Pada ascomycota

multiseluler, reproduksi aseksual dilakukan dengan fragmentasi miselium dan

pembentukan konidia/spora konidia. Konidia adalah spora aseksual yang berbentuk pada

ujung konidiofor.

Contoh jamur yang menguntungkan bagi manusia adalah :

a) Saccharomyces cereviceae (untuk pembuatan roti)

b) Saccharomyces ellipsoideus (untuk pembuatan wine dari buah anggur)

c) Saccharomyces tuac (untuk pembuatan tuak dari air nira (legen)

Contoh jamur yang merugikan bagi manusia adalah :

a) Venturia inaequalis (penyebab penyakit yang merusak buah apel.

b) Claviceps purpurea (penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum.

2. Basidiomycota

Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa vegetatifnya

Basidiomycota terdapat dalam subtratnya (tempat hidupnya) misalnya pada kulit kayu,

tanah, atau serasah daun. Tubuh buah pada Basidiomycota disebut Basidiokarp. Jamur

Basidiomycota umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya

serasah daun di tanah, merang padi, atau batang pohon yang mati.
5
Contoh jamur yang menguntungkan bagi manusia adalah :

a) Jamur kuping (Auricularia polytricha).

b) Jamur merang (Volvariella volvaceae).

Contoh jamur yang menguntungkan bagi manusia adalah :

a) Jamur karat (Puccinia graminis) parasit pada tanaman pertanian,

seperti jagung.

b) Puccinia arachidis (parasit pada tanaman kacang tanah

3. Deuteromycota

Deuteromycota adalah jamur yang belum diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini

biasanya disebut jamur tidak sempurna atau jamur atau jamur imperfecti. Reproduksi

aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan konidium. Jamur yang tergolong

Deuteromycota ada yang bersifat saprofit dan ada pula yang bersifat parasit pada

tumbuhan, hewan, dan manusia.

4. Zygomycota

Zygomycota adalah jamur yang hidup saprofit atau parasit yang mempunyai miselium

yang berkembang biak, bersekat atau tidak bersekat. Perkembang biakan seksual

menghasilkan spora istirahat yang dibentuk karena pelebaran dua gametangia yang

biasanya sama bentuk dan ukurannya, golongan jamur ini tidak membentuk sel yang

dapat bergerak.

6
HABITAT DAN CARA HIDUP JAMUR MAKROSKOPIS

Habitat merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa kawasan fisik maupun

biotik yang satu kesatuannya di pergunakan sebagai tempat hidup serta berkembangnya

jamur makroskopis. Habitat jamur makroskopis ini biasanya di hutan yang ditemukan

diantaranya pada semua kayu atau pepohonan dan dan serasah daun yang membusuk yang

menyediakan berbagai macam ragam bahan organik yang sudah mati sebagai nutrisi jamur

bagi jamur. Biasanya jamur hidup di tanah yang mengandung serasah, pada cabang pohon

yang besar yang sudah lapuk atau pohon yang masih hidup. Penelitian tentang jamur

makroskopis ini meneliti di kawasan Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Sebagai

Penunjang Matakuliah Mycologi.

Jamur makroskopis yang hidup sebagai parasit yang mempunyai hifa khusus yang

disebut dengan haustoria. Jamur ini yang memperoleh makanan langsung dari tubuh inang

dengan haustoria yang mampu menembus jaringan tubuh inang. Jamur parasit dapat

menimbulkan gangguan pada inang. Jamur yang dapat menyuplai zat anorganik bagi

tumbuhan dan sebaliknya jamur yang memperoleh materi zat dari tumbuhan.

7
KARAKTERISTIK JAMUR MAKROSKOPIS

Karakteristik jamur yang mempunyai ciri khas secara alamiah pada suatu organisme.

Jamur makroskopis merupakan jamur yang memiliki tubuh buah yang cukup besar sehingga

dapat dilihat secara langsung tanpa menggunakan mikroskop, jamur ini tidak semua bisa

dimakan atau dikonsumsi. Jamur makroskopis memiliki karakter morfologi yaitu : bentuk

tudung, tepi tudung, warna tudung, bentuk/tangkai buah, panjang batang, permukaan tubuh

buah, ada tidaknya volva dan ada tidaknya lamella dan jenis subtratnya.

Gambar 2. 3 Morfologi Jamur Makroskopis

Jamur makroskopis mempunyai tubuh buah yang sangat beraekaragam seperti kipas,

setengah lingkaran, terompet, ginjal dan payung Yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2. 4 Macam-macam bentuk tudung buah jamur makroskopis

8
Tudung buah jamur makroskopis memiliki permukaan yang sangat halus, tubuh buah

memiliki ketahanannya mencapai 1-2 hari, pada kayu dan berkeriput, kumpulan hifa yang

bersatu didebut dengan miselium yang akan terjadinya membentuk tubuh buah dengan

melohat kondisi lingkungan yang mendukung pada saat pertumbuhan.

9
JENIS-JENIS JAMUR MAKROSKOPIS

10
KESIMPULAN

11
GLOSARIUM

12
DAFTAR PUSTAKA

13
BIOGRAFI PENULIS DAN PEMBIMBING

14

Anda mungkin juga menyukai