Dosen :
Ir. Lilis Irmawatie, M.Mpd.
Disusun Oleh :
Diman Sopian sopandi
41031500161006
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Radopholus similis (Cobb) Thorne, nematoda spiral Helicotylenchus multicinctus
(Cobb) Golden, nematoda puru akar Meloidogyne incognita (Kofoid and White)
Chitwood, Pratylenchus spp., Rotylenchulus sp., dan Hoplolaimus sp. (Brook,
2004). Serangan nematoda Radopholus similis dan Helicotylenchus multicinctus
pada pisang mengakibatkan kehilangan hasil 30–50% di Costa Rica dan Panama.
40% di Afrika, dan 30–60% di India (Davide, 1995 cit. Brook, 2004). Pada
pertanaman pisang di Honduras serangan Pratylenchus spp. mengakibatkan
penurunan hasil sampai 62% (Stover, 1972 cit. Pinochet, 1978).
Nematoda terutama menyerang pada akar primer, mengganggu tegak
berdirinya batang dan mengakibatkan tanaman mudah roboh. Di samping itu,
serangan nematoda parasit pada pertanaman pisang mempunyai sifat karakteristik
yaitu beberapa genera atau spesies yang berbeda dapat menyerang secara simultan
pada tanaman yang sama (Gowen & Queneherve, 1990).
Serangan nematoda parasit seringkali berasosiasi dengan patogen tular tanah.
seperti jamur, bakteri atau virus. Kondisi demikian akan semakin memperparah
tingkat kerusakan tanaman. Sebagai contoh, serangan nematoda Pratylenchus spp.
berinteraksi dengan penyebab layu Panama dan Cylindrocarpon musae pada pisang
(Roman, 1986). Adanya asosiasi serangan nematoda Radopholus similis yang
meningkatkan infeksi Fusarium pada pisang, serta kehadiran Helicotylenchus sp.
Yang meningkatkan serangan penyakit layu oleh Ralstoniasolanacearum pada
tomat (Dropkin, 1989). Untuk itu keberadaan dan sebaran nematoda parasite
tumbuhan, terutama genera yang potensial merusak pada pertanaman pisang di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) perlu diketahui lebih dini. Diharapkan
informasi ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan sebelum
mengembangkan usaha budidaya pisang sebagai komoditas unggulan daerah.
2
4. Bagaimana gejala dan ciri-ciri yang ditimbulkan oleh nematoda Helicotylenchus
multicinctus?
5. Bagaimana cara mengendalikan dan mencegah penyebaran nematoda
Helicotylenchus multicinctus?
1.3. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1.2. Klasifikasi Tanaman Pisang
Kedudukan tanaman pisang dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah
sebagai berikut :
Kinggdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Devisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L. (Tjitrosoepomo, 2000)
Pisang termasuk famili Musaceae dari ordo Scitaminae dan terdiri dari dua
genus, yaitu genus Musa dan Ensete. Genus Musa terbagi dalam empat golongan,
yaitu Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa dan Eumusa. Golongan
Australimusa dan Eumusa merupakan jenis pisang yang dapat dikonsumsi, baik
segar maupun olahan. Buah pisang yang dimakan segar sebagian besar berasal dari
golongan Emusa, yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana.
5
1. Batang
Pisang mempunyai batang semu yang tersusun atas tumpukan pelepah daun
yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm.
Daun yang paling muda terbentuk dibagian tengah tanaman, keluarnya menggulung
dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progresif membuka. Helaian daun
bentuknya lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m, lebar 30-70 cm,
permukaan 10 bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun
yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau.
2. Bunga
Pisang mempunyai bunga majemuk, yang tiap kuncup bunga dibungkus oleh
seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas dan jatuh ke tanah jika
bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedang
bunga jantan yang berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh
seludang dan disebut sebagai jantung pisang. Tiap kelompok bunga disebut sisir,
yang tersusun dalam tandan. Jumlah sisir betina antara 5-15 buah.
6
Gambar 3. Bunga Tanaman Pisang
(Sumber : https://www.google.com)
3. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan. Tiap tandan terdiri atas beberapa sisir, dan
tiap sisir terdiri dari 6-22 buah pisang atau tergantung pada varietasnya. Buah
pisang pada umumnya tidak berbiji atau disebut 3n (triploid), kecuali pada pisang
batu (klutuk) bersifat diploid (2n). Proses pembuahan tanpa menghasilkan biji
disebut partenokarpi (Rukmana, 1999 : 15).
Ukuran buah pisang bervariasi, panjangnya berkisar antara 10-18 cm dengan
diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlingir 3-5 alur, bengkok dengan ujung
meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah (mesokarpa) tebal dan lunak.
Kulit buah (epikarpa) yang masih muda berwarna hijau, namun setelah tua (matang)
berubah menjadi kuning dan strukturnya tebal sampai tipis (Cahyono, 2002 : 16).
Buah pisang termasuk buah buni, bulat memanjang, membengkok, tersusun
seperti sisir dua baris, dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau coklat. Tiap
kelompok buah atau sisir terdiri dari beberapa buah pisang. Berbiji atau tanpa biji.
Bijinya kecil, bulat, dan warna hitam. Buahnya dapat dipanen setelah 80-90 hari
sejak keluarnya jantung pisang
7
Gambar 4. Buah Tanaman Pisang
(Sumber: https://www.google.com)
8
b. Raja Siem
Perawakan tanaman tanaman ramping, berumur genjah, jumlah anakan banyak,
kadar tepung tinggi dan kandungan vitamin A serta kalori yang lebih tinggi daripada
kepok lain. Varietas ini potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku tepung
pisang.
Varietas Kepok Tanpa Jantung ini dilepas 2007 dengan nama Kepok Tanjung,
sebagai kependekan dari tanpa jantung. Sudah dapat diterka, salah satu
keunggulannya adalah tidak mempunyai jantung. Dengan demikian tidak
diperlukan lagi pekerjaan membuang jantung seperti pada tanaman pisang pada
umumnya dalam rangka mencegah penularan penyakit layu bakteri secara alami
yang disebarkan oleh serangga. Selain itu, tidak seperti pisang kapok lainnya yang
terasa asam, varietas ini manis dengan kandungan total padatan terlarut (TSS)
sebesar 2930% Brix. Inilah, salah satu bukti, bahwa Indonesia adalah negara mega
diversity untuk buah-buahan tropika. Varietas Kepok Tanjung berasal dari Pulau
Seram, tepatnya di Desa Makariki, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku
Tengah.
Deskripsi :
Bobot buah pertandan 15-25 kg, jumlah sisir per tandan -17, jumlah buah per
sisir 13-18, jumlah buah per tandan 150-250, panjang buah 10-17 cm, diameter
buah 3,0-5,0 cm, warna kulit buah matang kuning, warna daging buah matang
kuning orange, tekstur buah kenyal, bobot satu buah 125-170 g, cita rasa daging
buah manis (pisang olah), daya simpan pada suhu kamar 15-21hari, dan potensi
hasil per ha/tahun 20-30 ton
c. Raja Kinalun
Varietas pisang Raja Kinalun, yang baru dilepas 2007, mempunyai keunggulan
spesifik lebih tahan terhadap penyakit layu bakteri dan fusarium. Dengan demikian,
jika Anda tidak atau lupa memotong jantung pisang ini, tidak beresiko terlalu tinggi
terinfeksi penyakit layu bakteri maupun fusarium. Daya simpan cukup lama (24
hari) dan potensial sebagai bahan baku industri tepung pisang.
Deskripsi :
9
Bobot buah pertandan 12-18 kg, jumlah sisir per tandan 8-9, jumlah buah per
sisir 12-14, jumlah buah per tandan 100-105, panjang buah 10-14 cm, diameter
buah 3,5-4,5 cm, tekstur buah kenyal, bobot satu buah 95-120 g, cita rasa daging
buah manis (pisang olah), TSS 23,5-24,0oBrix, dan potensi hasil per ha/tahun
10
2.2.1. Klasifikasi Nematoda Helicotylenchus multicinctus
11
kenop basal yang menonjol berukuran 5-6 μm, dan memiliki margin luar diarahkan
ke depan, sehingga permukaan anterior tampak rata atau cekung.
Procorpus biasanya meluas ke depan. Bulb bohlam esofagus rata-rata ke oval
dengan katup kecil di tengah; panjangnya sekitar 6 annula. Kelenjar
esofagus kompak, melilit ujung depan usus; kelenjar dorsal anterior ke subventral.
Tingkat pori ekskretoris dengan atau dekat dengan persimpangan esofago-
intestinal. Hemizonid biasanya berbeda, panjang 2-3 annula, 0-3 annula anterior
ke ekskresi pori Menit Hemizonion, 6-8 annula di belakang pori ekskretoris.
Ovarium berpasangan, simetris, tetapi kadang-kadang posterior berkurang.
Spermatheca e sedikit diimbangi, bulat, biasanya diisi dengan sperma. Vulva
menonjol, celah melintang yang tertekan. Usus tidak tumpang tindih rektum. Ekor
sedikit meruncing, dengan ujung anus hemispherical, biasanya dengan
kelengkungan yang lebih besar daripada bagian perut, tanpa proyeksi ventral atau
mukosa, dengan 6-13 annula. Insisura dalam bidang lateral biasanya tidak melebur
pada ekor. Phasmid seperti pori, 1-6 annules anterior hingga anus.
Nematoda Jantan memiliki ciri yaitu : panjang, jantan: 0,43-0,55 mm (0,48 mm
av.). Mirip dengan betina, kecuali untuk dimorfisme seksual . Testis tunggal,
terentang anterior; sperma kecil, bulat. Bursa pendek, tidak mencolok
memproyeksikan di luar kontur tubuh dalam tampilan lateral, crenate dan ekor
tertutup. Spicule hanya sedikit cephalated dengan distal setengah menyempit flensa
ventral kecil. Gubernaculum sederhana.
12
Gambar 6. Morfologi Helicotylenchus multicinctusCF, H & I. Topotipe;
sisa specimen dari pisang dari Pulau Samoa. A, B, C. Orang
dewasa dalam postur tubuh yang santai. D. Kepala bagian,
perempuan. E. Wilayah esofagus, perempuan. F. Wilayah
esofagus, pria. G, H. Ekor berakhir, laki-laki. IK. Ujung ekor,
betina. Diproduksi ulang dari Siddiqi MR, 1973. Deskripsi
CIH tentang Nematoda parasit-tanaman. Set 2, No. 23.
Wallingford, Inggris: CAB International. (Sumber :
https://www.cabi.org/isc/datasheet/26826)
13
dengan orang dewasa. Remaja tumbuh dalam ukuran dan setiap tahap remaja
diakhiri oleh ganti kulit. H. multicinctus memiliki empat tahap remaja. Meranggas
pertama terjadi di luar sel telur segera setelah menetas. Setelah meranggas terakhir,
remaja dibedakan menjadi jantan dan betina dewasa. Perkawinan diperlukan untuk
reproduksi. Setelah kawin, betina yang dibuahi mulai bertelur. Siklus hidup dari
remaja tahap kedua ke remaja tahap dua selesai dalam 39 hari.
14
berbeda dengan yang terjadi pada serangan R. similis, perubahan histologi hanya
terbatas pada sel-sel parenkhim yang letaknya dekat dengan epidermis. Sel-sel yang
rusak sering pudar dan terjadi nekrosis (Gowen dan Queneherve, 1995).
2.2.4. Gejala Helicotylenchus multicinctus
Gejala kerusakan mirip dengan yang disebabkan oleh endoparasit akar serius
lain dari keluarga Pratylenchidae, baik pada tanaman pisang dan pisang
raja. Nematoda menyerang bagian kortikal luar dari akar yang menyebabkan lesi
nekrotik yang khas, yang awalnya berwarna kuning dan kemudian berubah menjadi
coklat kemerahan menjadi hitam. Minz dkk. (1960) dan Luc dan Vilardebó (1961)
melaporkan flek akar coklat pada jaringan yang berubah warna, yang mereka
indikasikan merupakan gejala dari infestasi H. multicinctus kemudian, Zuckerman
dan Strich-Harari (1963) memperhatikan bahwa ini berhubungan dengan
bertelurnya telur di dalam korteks akar. Jarang, pada infestasi berat, lesi akar dapat
menyatu dan nekrosis menjadi luas, menyebabkan distorsi diikuti oleh pembusukan
akar. Tanaman yang terinfeksi terhambat dan dapat tumbang.
15
sehingga mengganggu batang tanaman pisang untuk dapat berdiri tegak dan bahkan
30 batang pisang dapat roboh.
Gejala kerusakan pada pertanaman pisang dan plantain yang disebabkan olehH.
multicinctus sangat mirip dengan yang disebabkan oleh nematoda parasit akar yang
lain seperti R. similis yaitu tanaman menjadi kerdil, stadium pertumbuhan
vegetative bertambah lama, berkurangnya ukuran tanaman dan berat tandan serta
berkurangnya umur produktif perkebunan. Tumbangnya batang tanaman pisang
dapat juga terjadi apabila ada serangan berat (Gowen dan Queneherve, 1995).
Nematoda Helicotylenchus merusak sel-sel bagian luar korteks akar dan
menimbulkan luka nekrosis kecil yang khas. Perkembangan luka akar yang
disebabkan oleh H.multicinctus relatif lambat apabila dibandingkan dengan yang
disebabkan oleh R.similis. Luka pada akar primer sangat dangkal dan hanya pada
permukaan seperti bintik kecil yang jumlahnya banyak, berwarna coklat kemerahan
sampai hitam. Walaupun demikian, dalam keadaan serangan berat, maka luka-luka
tersebut dapat menjadi satu, sehingga menimbulkan nekrosis akar yang ekstensif di
dalam bagian luar jaringan korteks dan mati ujung, luka tersebut dapat juga
dijumpai pada kormus (Queneherve dan Cadet, 1985a dalam Gowen
danQueneherve, 1995).
16
2.2.5. Cara Penyebaran Helicotylenchus Multicenctus
Spesies ini biseksual dan berkembang biak dengan fertilisasi silang
atau amfimixis. Nematoda dengan mudah diperkenalkan ke tanah asli yang belum
di olah dengan tanah pisang dan rimpang, biasanya dibawa dari perkebunan tua
yang terinfestasi. Nematoda dapat bertahan 4 bulan tanpa tanaman inang, tetapi
kurang tahan terhadap pengeringan daripada H. dihystera (Baujard dan Martin,
1995). Semua tahap nematoda dapat ditemukan di dalam akar dan, mungkin,
seluruh siklus hidup diselesaikan di sana, tetapi tidak ada bukti migrasi nematoda
melalui korteks.
Kelompok 8-26 telur diamati pada jaringan kortikal yang berubah
warna; Diperlukan 48-51 jam bagi telur yang baru bertelur untuk menetas dalam air
keran pada suhu 30 C, dan meranggas pertama diyakini terjadi di luar telur segera
setelah menetas.
Remaja tahap kedua diakui oleh proses ekor digitate ventral mereka.
Primordium gonad betina adalah 2 dan 6-sel dalam remaja tahap ketiga awal dan
pada molt ketiga, masing-masing. Selama meranggas keempat, gonad jantan dan
betina melengkapi perkembangan mereka, dan vulva dan vagina terlihat pada
wanita masih dalam kutikula larva tahap keempat (Zuckerman & Strich-Harari,
1964).
17
melaporkannya sebagai nematoda paling penting yang terkait dengan pisang di Sao
Tome.
Nematisida adalah salah satu cara yang paling penting untuk mengendalikan H.
multicinctus dan nematoda parasit tanaman lainnya pada pisang, dan umumnya
banyak digunakan oleh petani yang menghasilkan buah untuk perdagangan ekspor
internasional. Minz et al. (1960) , Strich-Harari et al. (1966) , Luc dan Vilardebó
(1961) dan Philis (1971) melaporkan uji coba nematisida pada pisang menggunakan
DBCP; tingkat kemanjuran yang berbeda ditemukan karena pengaruh kondisi lokal
dan faktor lingkungan. Untuk alasan toksikologis, fumigan ini baru-baru ini
dilarang digunakan.
18
BAB III
KESIMPULAN
19
H. multicinctus tampaknya juga menjadi masalah nematologis utama pada pisang
dan pisang raja di beberapa lokasi, seperti Florida, Argentina, Kuba, Afrika Selatan,
Siprus, India dan Pakista. Nematoda menyerang bagian kortikal luar dari akar yang
menyebabkan lesi nekrotik yang khas, yang awalnya berwarna kuning dan
kemudian berubah menjadi coklat kemerahan menjadi hitam.
Pengendalian nematode H. multicinctusc secara umum bisa dengan kultur
jaringan dengan bibit yang sehat, memili lahan yang bebas nematode, tanaman
resisten, rotasi tanaman, bisa juga menggunakan bahan kimia(nematisida) anjuran
dengan dosis yangtlah di tentukan oleh lebel pahan nematisida, pengendalian
dengan cara kimia bisa dean cara penyemprotan, cara nematisida adalah cara yang
paling penting untuk mengendalikan H. multicinctusc yang banyak digunkan oleh
petani karna hasilnya sangat baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Indarti, dkk. 2011. Prevalensi Nematoda Parasit Pada Pertanaman Pisang Di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dalam : Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia,
Vol. 17, No.1, 2011: 36-40.
21