HASIL
OLEH
ANISA PAUSTINA HEATUBUN
201740035
UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
AMBON
2023
1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PANITIA SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN
Jln. Ir. M. PutuhenaKampus Poka - Ambon
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
2
NIP. 197609062001122007
MOTTO
”Setiap kesulitan selalu ada kemudahan,setiap masalah pasti ada solusi maka
jangan pernah takut untuk melakukannya”
{Anisa}
3
Persembahan
Dengan segala perjuangan, kerja keras dan doa, maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Banyak tantangan yang datang namun dengan iman dan
pengaharapan dari Yang Maha Kuasa membuatku kuat dalam berbagai tantangan.
Semua ini bukan karena kuat dan hebat,namun karena anugerah dan berkat dari Yang
Maha Kuasa serta dukungan dan pengorbanan dari orang-orang terkasihku. Maka
dengan penuh sukacita Skripsi ini kupersembahkan kepada:
4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus atas rahmat,
penyertaan dan pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan Judul “KARAKTERISASI MORFOLOGI ORGAN VEGETATIF
JERUK KALAMANSI (CITRUS MICROCARPA BUNGE) DI DESA LAHA
KOTA AMBON” sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura Ambon.
5
membantu, membimbing, mengarahkan serta memotivasi penulis selama masa
studi dan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Dr. Alwi Smith, M. Si selaku penguji I dan Prof. Dr. Pamela M Papilaya, M. Pd
selaku penguji II
7. Kaka egen selaku operator prodi, Kaka ona selaku sekretaris, karyawan dan
karyawati Universitas Pattimura serta pegawai Registrasi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan yang dengan senang hati telah membantu penulis dalam
menyelesaikan administrasi sejak awal hingga akhir studi.
8. Orang Tua tercinta, Bapa Yanuarius Heatubun dan Mama Kristina Baranyanan
yang selalu sabar, ikhlas dan tetap setia berdoa kepada penulis.Penulis menyadari
keberhasilan ini tidak terlepas dari perjuangan dan kerja keras dari bapa dan
mama yang telah berkorban selama masa studi.
9. Nene Dorethea Baranyanan, kedua adikku, Benediktus Noval, Thedorus, Desi,
mama josefa, om kostan, om delis, tanta fina, om neti, tanta nona, om maku,
muda jon, muda tin, alm om agus, tanta engko, muda atus, alm muda herry &
istri, muda bobi, muda sari, tete toni, alm nene yos, opa etus, oma guru, om viko,
tanta fani, tete satu, nene lena, nene teng, nene rita ,nen mak, bapa meki, mama
aba,bapa arman,mama juma, bapa sait, mama asina,om dodi, yang selalu
mendoakan,memberi semangat, motivasi kepada penulis.
10. Teman-temanku mince, valentina, mita gleni, fanti, leddy, juel, akak, lisa,
permata serta yang lain yang tidak sempat dituliskan namanya.Terima kasih
untuk kebersamaan selalu memberikan motivasi kepada penulis
11. Honoratus Andreas Sarkol kekasihku yang selalu meluangkan waktu tenaga,
pikiran, perhatian, motivasi, serta dukungan doa kepada penulis dalam
meyelesaikan studi.
12. Teman-teman angkatan 2017: Yona,astin, leontina ,salama ,riska, erik, fenty,
anen, milka, nelma, prisilia, nane, josua, ines,
Viky, meizon,soleman, jhon, selva,yesan, yuanita, mei, pinki, lisa serta yang lain
yang tidak sempat dituliskan namanya.Terima kasih kebersamaan, kekompakkan
selama ini.
6
13. Om rinto & tanta menda selaku bapa dan mam kos,ka trini,etty,ella,messy,ka rian
,ka vera, fani,,riskal, leo, ojon ,ade elvano, anon triani bong febby, alm nene gina,
keluarga besar kerukunan warga waur-ambon. serta yang lain yang tidak sempat
dituliskan namanya.Terima kasih sudah memberikan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan studi.
14. Dr. Fransina S Latumahina MP,IPP selaku dosen pembimbing dan Teman-teman
KKN Angkatan XLVIII Gel. I Negeri Tulehu dusun Rupaitu yang selalu
memberikan dukungan doa kepada penulis.
15. Nurbaya Sikdewa S.Pd selaku guru pamong dan Teman-teman PLP SMP 24
Seram Bagian Timur yang selalu membimbing, memberikan motivasi kepada
penulis.
16. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang dengan tulus hati
membantu penulis dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi.
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 3
E. Ruang Lingkup ........................................................................ 3
F. Penjelasan Istilah...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Taksonomi Jeruk Kalamansi..................................................... 5
B. Morfologi Tanaman ................................................................. 5
C. Syarat Tumbuh Jeruk................................................................ 6
D. Karakterisasi………………………………………………………………
……….. ..........................................................................7
E. Kerangka
Berpikir……………………………………………………………….
................................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 10
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian................................................... 10
C. Objek Penelitian....................................................................... 10
8
D. Alat Dan Bahan........................................................................ 10
E. Prosedur Penelitian .................................................................. 11
F. Teknik Analisis Data ............................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Lokasi Penelitian......................................................... 16
B. Pembahasan.............................................................................. 17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 23
B. Saran......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
9
DAFTAR TABEL
10
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
11
ABSTRAK
Jeruk kalamansi (Citrus microcarpa bunge) merupakan salah satu tanaman dalam
keluarga Rutaceae, yang telah di kembangkan, dan popular di seluruh asia tenggara,
terutama Fhilipina. Jeruk terdapat di daerah sulawesi dengan sebutan “jeruk cui”, dan
di maluku yang dikenal dengan nama “ lemon cina” dalam pemanfaatannya,
masyarakat menggunakan sebagai pemberi cita rasa pada masakan. Dari segi
budidaya, hampir sebagian besar masyarakat menanam lemon cina pada pekarangan.
Respon tanaman terhadap faktor lingkungan terlihat pada penampilan tanaman. Jika
faktor lingkungan tidak mendukung, maka tanaman berusaha menanggapi kebutuhan
khususnya selama siklus hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karaktersasi morfologi organ vegetatif jeruk kalamansi di desa Laha. Penelitian ini di
lakukan pada bulan Juni 2021 di desa Laha dengan tipe penelitian bersifat deskriptif
dengan menggunakan buku panduan Deskriptors for Citrus (IPGRI 1999). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa karakterisasi morfologi organ vegetatif jeruk
kalamansi pada lokasi di desa Laha terdapat perbedaan baik kondisi lingkungan
tumbuh tanaman jeruk kalamansi, bentuk pohon, batang, duri dan daun.
12
ABSTRACT
The calamansi citrus (Citrus microcarpa bunge) is a plant in the Rutaceae family,
which has been developed and is popular throughout Southeast Asia, especially the
Philippines. Oranges are found in the Sulawesi region as "citrus oranges", and in
Maluku they are known as "Chinese lemons". In terms of cultivation, most people
grow Chinese lemons in their yards.
Plant response to environmental factors can be seen in the appearance of the plant. If
environmental factors do not support it, then the plant tries to respond to its special
needs during its life cycle. This study aims to determine the morphological
characterization of the vegetative organs of the calamansi citrus in Laha village. This
research was conducted in June 2021 in the village of Laha with a descriptive
research type using the Descriptors for Citrus guidebook (IPGRI 1999). The results of
this study indicate that there are differences in the morphological characterization of
the vegetative organs of the calamansi citrus at locations in the village of Laha, there
are differences in both the environmental conditions for growing calamansi oranges,
the shape of the tree, stems, thorns and leaves.
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
14
Respon tanaman terhadap faktor lingkungan terlihat pada penampilan
tanaman. Jika faktor lingkungan tidak mendukung, maka tanaman berusaha
menanggapi kebutuhan khususnya selama siklus hidupnya.Tanggapan ini dapat
berupa morfologis, fisiologis, dan anatomis. Menurut Haryanti (2010). Untuk
mencapai hal ini, maka pengetahuan secara biologi tentang karaterisasi tanaman perlu
dilakukan untuk memperoleh sifat yang unggul dan dapat dikembangkan.
Sejauh ini belum ada laporan ilmiah tentang sifat-sifat tanaman tersebut di
kota Ambon, terutama aspek-aspek morfologisnya. Padahal pengetahuan aspek –
15
aspek biologi penting untuk mendukung budidaya berkelanjutan, bukan hanya
konsumsi rumah tangga tapi juga untuk skala produksi melalui budidaya dalam
skalah besar. Oleh karena itu penulis, melakukan penelitian dengan judul
Karakterisasi morfologi organ vegetatif jeruk kalamansi ( citrus microcarpa bunge)
di Desa Laha.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup pada penelitian ini berlokasi di Desa Laha, Kota
Ambon. Sedangkan Parameter yang di ukur meliputi parameter kuantitatif dan
kualitatif organ jeruk (akar,batang dan daun) dengan mengikuti panduan buku
Descriptors for Citrus (International Plant Genetic Resources Institute,1999).
F. Penjelasan Istilah
16
1. Karakterisasi merupakan kegiatan mengidentifikasi sifat-sifat penting yang
menjadi penciri dari jenis tanaman (Hanafi 2020).
2. Morfologis merupakan sifat dari bentuk atau wujud suatu organisme terutama
tumbuhan dan hewan. Sehingga, dengan itu menggambarkan wujud atau
bentuk tumbuhan yang diberi nama itu(Hidayati, 2015).
3. Organ vegetatif merupakan organ pada tumbuhan yang dapat dilihat tanpa
menggunakan alat bantu dan membantu tumbuhan dalam pertumbuhan secara
vegetatif atau aseksual (tidak langsung). Organ vegetatif terdiri dari
akar,batang, dan daun (Dhaniaputri & Irwati, 2018).
4. Jeruk kalamansi adalah tanaman yang termasuk dalam keluarga Rutaceae.
Jeruk kalamansi sering digunakan sebagai penamba rasa masakan dan kaya
akan mineral dan vitamin C (Andriani & Aleksander, 2016).
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spegrmatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Marga : Citrus
18
2. Morfologi Tanaman
Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dan akar serabut (akar rambut). Akar
tanaman ini tumbuh cukup dalam bisa mencapai kedalaman 4 meter lebih. Akar
serabut tumbuh agak dangkal, akar serabut (akar lateral) memiliki 2 tipe, yaitu akar
cabang yang berukuran besar dan akar serabut yang berukuran kecil (Cahyono, 2005).
Tanaman ini tumbuh mencapai ketinggian 3-5 m. Secara umum, bentuk tajuk
pohon jeruk ada dua variasi yaitu menyebar dan tegak. Tajuk pohon jeruk dikatakan
menyebar karena memiliki percabangan cenderung ke samping, percabangannya
lebih banyak, hingga menutupi batang dan memiliki ranting ranting kecil dengan
daun yang lebat, pohon jeruk yang berbentuk menyebar biasanya lebih banyak
menghasilkan buah dan memiliki bunga yang sehat (Tobing, 2013). Jeruk ini berbau
harum dan memiliki rasa yang asam ketika sudah masak, dan pahit ketika masih
mentah. Meskipun penampilan buah saat dibelah terlihat sepertinya manis, tetapi rasa
buah itu sendiri memiliki rasa yang sangat asam. (Junaidi, 2011).
19
Tanah yang sesuai akan menjadikan tanaman jeruk subur. Tipe tanah yang cocok
untuk pertumbuhan jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir (Soelarso, 1996)
Menurut BPPPT (2000), syarat tumbuh tanaman jeruk terdiri dari tiga faktor
yakni iklim, media tanam, dan ketinggian tempat. Faktor pertama adalah iklim: bulan
basah yang diperlukan 5-9 bulan tergantung pada spesiesnya, temperatur optimal
antara 20-35ºC, kelembaban optimum sekitar 70-80º, tumbuh dengan baik pada
kondisi pencahayaan penuh.
Faktor kedua adalah media tanam: jenis tanah andosol dan latosol sangat cocok
untuk budidaya jeruk dengan pH tanah sebesar 5.5-6.5, kedalaman air tanah optimal
sebesar 150-200 cm di bawah permukaan tanah, dan kemiringan lahan sekitar 30º.
Faktor ketiga adalah ketinggian tempat budidaya yang bervariasi yakni 100-1200 m
dpl, tergantung pada varietas.
Curah hujan berpengaruh terhadap kualitas buah yang dihasilkan, terutama
curah hujan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan buah rontok dan mudah terserang
penyakit sehingga produksinya rendah. Bunga yang muncul saat musim penghujan
menyebabkan serbuk sari berkecambah sebelum mencapai putik, sehingga akan
menghambat pembentukan buah (Distan, 2000).
4. Karakterisasi
Karakterisasi adalah proses mencari ciri spesifik yang dimiliki oleh tanaman
yang digunakan untuk membedakan diantara jenis dan antar individu dalam satu jenis
suatu tanaman (Rembang dan Sondakh, 2014). Karakter yang dapat diamati berupa
karakter morfologi (bentuk daun, bentuk buah, bentuk batang,warna kulit biji dan
sebagainya), karakter agronomi (umur panen, tinggi tanaman, panjang tangkai daun,
jumlah anakan dan sebagainya), karakter fisiologi, dan juga karakter molekul.
Karakter yang diamati dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif (Maulana dkk., 2014).
20
dibedakan berdasarkan dari segi nilai ukuran dan bukan jenisnya, atau karakter yang
berhubungan dengan pertumbuhan tanaman atau hasil panen, umumnya merupakan
karakter-karakter yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan (Darmayanti, 2017)
5. Kerangka Berpikir
21
Tanaman Jeruk Kalamansi (Citrus Microcarpa Bunge)
Pertumbuhan
Faktor lingkungan
Karakterisasi morfologi
Organ vegetatif
Batang Daun
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
2. Waktu
C. Objek Penelitian
23
Tabel 1.1 Alat-Alat dalam Penelitian
E. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi:
a. Penyiapan peralatan penelitian
Tahap pertama adalah menyiapkan peralatan penelitian. Sebelum melakukan
peneliti perlu menyiapkan segala perlengkapan untuk mendukung penelitian.
b. Survey lokasi penelitian
Tahap kedua adalah melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi
penelitian dan mengurus surat izin penggunaan lokasi untuk penelitian. Pada
saat survei dilakukan pengamatan terhadap kondisi umum dari lokasi
24
penelitian dan wawancara kepada masyarakat mengenai kondisi lokasi
penelitian.
c. Pengukuran kondisi lingkungan penelitian
Pengukuran kondisi lingkungan lokasi penelitian dilakukan untuk mendapat
informasi mengenai keadaan lingkungan tanaman bertumbuh seperti kadar
keasaman tanah, kadar kelembaban tanah dan tekanan udara.
d. Pengamatan dan karakterisasi tanaman
Pengamatan karaterisasi morfologis mengikuti panduan buku Descriptors for
Citrus (International Plant Genetic Resources Institute,1999). Indikator
pengamatan dikelompokkan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif untuk
melihat dan mengukur ciri dari tanaman jeruk kalamansi.
F. Teknik Analisis Data
Data pengamatan karakter Kuanitatif dan kualitatif yang diperoleh selanjutnya
dianalisis secara deskriptif.
a. Pengamatan kuantitatif:
25
b. Kelompok kualitatif
26
Warna ujung pucuk a. Hijau
b. Ungu
c. Lainnya
Sifat permukaan daun a. Glabrous (licin/gundul)
b. Intermediate (kasat)
c. Pubscent (berbulu halus)
Intensitas warna hijau a. Terang
helaian daun (diambil b. Medium (hijau)
pada daun yang sudah c. Gelap
berkembang sempurna
Variasi warna daun a. Ada
b. Tidak ada
Helaian daun a. Sessile (tangkai daun tidak
ada)
b. Brevipetiolate (tangkai daun
pendek dari lamina daun)
c. Longipetiolate (tangkai daun
lebih panjang atau sama
dengan lamina daun)
Bentuk helaian daun a. Jorong (Elliptic/elips)
b. Bulat telur (Ovate)
c. Bulat telur terbalik (Obovate)
d. Lanset (Lanceolate) jika
panjang : lebar (3-5) : 1
e. Bulat bundar (Orbicular) jika
pajang : lebar = 1 :
f. Jantung sungsang (Obcordate)
Tepi helaian daun a. Crenate (beringgit) kebalikan
dari bergigi,jadi sinusnya
tajam dan anulusnya tumpul.
27
b. Dentate (bergigi) jika sinus
tumpul sedangkan anulusnya
lancip
c. Entire (rata)
d. Sinuate (sinus dan anulusnya
tumpul/bergelombang)
Ujung daun a. Accutus (runcing)
b. Acuminate (meruncing)
c. Obtusus (tumpul)
d. Rotundatus (membulat)
e. Truncatus (rompang)
f. Retusus (terbelah)
g. Mucronatus (berduri)
Tangkai daun a. Ada
b. Tidak ada
Bentuk sayap pada tangkai a. Obcordate (jantung sungsang)
daun b. Obdeltate
c. Obovate (telur terbalik)
Pangkal daun a. Accutus (runcing)
b. Acuminate (meruncing)
c. Obtusus (tumpul)
d. Rotundatus (membulat)
e. Truncatus (rompang)
Hubungan antara tangkai a. Artikulasi (bersambung)
daun dan lamina b. Separate (terpisah)
Pembagian daun a. Sederhana/simpel : hanya satu
helaian daun pada tangkai
daun > daun tunggal
b. Bifoliat : Satu tangkai daun
terdapat dua helaian daun
28
(beranak daun dua)
c. Trifoliat : satu tangkai daun
terdapat tiga helaian daun
(beranakan tiga)
Siklus hidup vegetative a. Evergreen (Sifat tumbuhan
yang mempertahankan siklus
hidupnya sepanjang tahun)
b. Deciduous (menggugurkan
daun secara serentak pada
suatu musim
c. Semi-persistent (mempunyai
dua musim. Pada musim
tertentu mempertahankan
daunnya,dan pada musim
tertentu menggugurkan
daunnya.
29
BAB IV
Hasil pengukuran lokasi penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
30
Secara umum pada Tabel 4.1. Menunjukkan bahwa tempat tumbuh jeruk
kalamansi pada lokasi penelitian ini terletak pada dataran rendah ketinggian 17,1 –
18,5 m dpl. Suhu pada lokasi berkisar antara 21 – 28 ◦C. kelembapan tanah 1 – 2 %.
Tanaman jeruk dapat tumbuh pada tanah dengan pH 5 – 8, namun akan tumbuh
optimal dengan tanah pH 6 – 8. Rata-rata pH pada lokasi adalah 8,sesuai untuk
pertumbuhan tanaman jeruk kalamansi.serta intensitas cahaya 100 – 500 lux pada
setiap tempat tumbuhnya. Faktor lingkungan seperti intensitas
cahaya,suhu,kelembapan,ketersediaan air maupun kesuburan tanah pada tempat
tumbuhnya sangat mempengaruhi karakter morfologi pada suatu tanaman.( Tuasamu,
2018).
Menurut BPPPT (2000), syarat tumbuh tanaman jeruk terdiri dari tiga
faktor yakni iklim, media tanam, dan ketinggian tempat. Faktor pertama adalah iklim:
bulan basah yang diperlukan 5-9 bulan tergantung pada spesiesnya, temperatur
optimal antara 20-35ºC, kelembaban optimum sekitar 70-80º, tumbuh dengan baik
pada kondisi pencahayaan penuh.
1. Karakter kuantitatif
Karakterisasi morfologi secara kuantitatif pada kelima sampel jeruk
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada semua karakter yang diamati.
Masing-masing karakater tersebut adalah panjang duri, panjang daun, lebar daun,
panjang tangkai daun dan lebar tangkai sayap.
Tabel 4.2 Deskripsi karakter kuantitatif kelima jeruk
31
Berdasarkan tabel diatas hasil pengukuran panjang duri antara kselima
pohon berbeda yakni pada pohon 1 memiliki panjang duri yang berkisar 3-10 cm.
Pohon 2 memiliki panjang duri 1-5 cm. Pohon 3 memiliki panjang duri 3-4 cm.
Pohon 4 memiliki panjang duri 4 cm dan Pohon 5 memiliki panjang duri 5-10 cm.
Panjang dan lebar daun antara pohon bervariasi yakni panjang daun berkisar 7,3-9,7
cm dan lebar daun berkisar 4,3-5,3 cm pada pohon. Panjang tangkai daun berkisar 2-
2,7cm dan panjang tangkai sayap daun berkisar 0,5-0,8 cm pada pohon.
2. Karakter Kualitatif
Hasil karakter kualitatif morfologi kelima sampel jeruk menunjukkan adanya
perbedaan pada setiap sampel jeruk. Adapun karakter morfologi yang diamati untuk
setiap jenis meliputi morfologi batang dan daun.
a. Morfologi Batang
Hasil pengamatan karakter morfologi batang kelima jenis jeruk yang diamati
menunjukkan hasil yang bervariasi meliputi karakter bentuk pohon,bentuk
tajuk, permukaan batang atas, kepadatan percabangan,sudut cabang,
kepadatan duri, bentuk duri. Hasil identifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel
di bawah.
Tabel 4.3 Deskripsi karakter kualitatif morfologi kelima batang
32
cabang
5 Sudut Lebar Lebar Sempit Lebar Sedang
percabangan
pada batang
utama
6 Kepadatan Jarang Banyak Banyak Banyak Jarang
duri pada
pohon
dewasa
(bukan pada
cabang)
7 Bentuk duri Lurus Lurus Lurus Lurus Lurus
Pada tabel diatas secara umum bentuk tajuk pohon jeruk ada dua variasi
yaitu menyebar dan tegak. Dikatakan menyebar karena memiliki percabangan
cenderung ke samping, percabanganya lebih banyak, hingga menutupi batang dan
memiliki ranting-ranting kecil dengan daun yang lebat, pohon jeruk yang berbentuk
menyebar biasanya lebih banyak menghasilkan buah dan memiliki bunga yang sehat
(Tobing, 2013).
Menurut Suhaeni (2007) dalam Adlini dan Umaroh (2020), pada
umumnya tanaman jeruk memiliki warna batang yang beragam tergantung dari jenis
jeruk tersebut. Ada yang berwarna hitam kecoklatan, namun ada pula yang berwarna
putih kehijauan di percabangan. Batangnya memiliki kulit yang bertekstur halus dan
ada yang terlihat agak kasar dan berduri. Batang pada tanaman jeruk banyak
ditumbuhi mata tunas. Warna tunas pada kelima jenis jeruk yang diamati dalam
penelitian ini semuanya memiliki warna yang sama yaitu hijau hingga hijau tua. Duri
yang terdapat pada ranting dari kelima jenis tanaman jeruk tersebut memiliki bentuk
yang lurus dan bersudut tajam dengan kepadatan duri yang tidak terlalu rapat atau
jarang. Duri jeruk pada umumnya banyak tumbuh pada cabang bagian atas.
Berdasarkan deskripsi tanaman jeruk IPGRI (1999), tidak terdekripsinya
karakter duri yang tumbuh pada organ batang. Namun dari hasil pengamatan
dilapangan, pada batang jeruk ditemukan duri pada batang.
33
b. Morfologi Daun
Hasil pengamatan terhadap karakteristik morfologi daun pada kelima jenis
jeruk umumnya terdapat perbedaan baik pada warna ujung pucuk, sifat
permukaan daun, intensitas warna, variasi warna, helaian daun, bentuk
daun, bentuk helaian daun, tepi helaian daun, ujung daun, tangkai daun,
bentuk sayap pada tangkai daun, pangkal daun, hubungan tangkai daun
dan laminat, pembagian daun. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah.
Tabel. 4.4. Deskipsi hasil pengamatan karakter kualitatif morfologi kelima daun
34
4 Variasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
warna
daun
5 Helain Sessile Sessile Sessile Sessile Sessile
daun (tangkai (tangkai daun (tangkai (tangkai daun (tangkai
daun tidak tidak ada) daun tidak tidak ada) daun tidak
ada) ada) ada)
6 Bentuk Jorong Jorong eliptic/elips Jorong eliptic/elips Jorong eliptic/elips Jorong
helaian eliptic/elips eliptic/elips
daun
7 Tepi Dentate Dentate Dentate Dentate Dentate
helaian (Bergerigi) (Bergerigi) (Bergerigi) (Bergerigi) (Bergerigi)
daun
35
14 Siklus Evergreen Evergreen Evergreen Evergreen Evergreen
hidup
Pada tabel diatas kelima sampel jeruk memiliki ujung pucuk yang
berwarna hijau,sifat permukaan daun yang licin. Hasil penelitian Maulidatul (2018)
bahwa berdasarkan hasil karakterisasi daun terdapat karakter intensitas warna daun tipe
medium pada kelima sampel pohon.
Kelengkapan daun yang dimiliki sama yaitu sessile atau tidak memiliki
sayap daun. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Tuasamu (2018) bahwa jeruk manis
dan jeruk kalamansi tidak memiliki sayap daun pada tangkai daunnya sedangkan pada
daun jeruk nipis dan jeruk purut terdapat sayap daun. Sayap daun pada jeruk nipis tidak
berkembang dengan baik sedangkan pada jeruk purut berkembang dengan baik
sehingga tampak daunnya memiliki lekukan.
Karakter bentuk helai daun yang ditemukan pada kelima sampel ini
ditemukan satu tipe, yaitu jorong (elliptic). Karakter bentuk tepi helai daun dalam
penelitian ini ditemukan satu tipe, yaitu bergigi (dentate). Bergigi (dentate) yaitu jika
sinus tumpul sedangkan angulusnya lancip (Tjitrosoepomo, 2005). Karakter bentuk
ujung daun dalam penelitian ini ditemukan hanya satu tipe yaitu meruncing
(acuminate).
Hasil analisis karakter bentuk sayap daun dan pangkal dalam penelitian ini
ditemukan satu tipe yaitu bulat telur sungsang (obovate) dan kelima sampel tersebut
masing-masing mempunya tangkai daun. Kelima sampel pohon memilik hubungan
antara tangkai daun dan lamina yang tersambung (artikulasi). Berdasarkan hasil
karakterisasi tersebut menunjukkan bahwa pada kelima tanaman jeruk memiliki tipe
siklus hidup vegetatif yaitu evergreen. Evergreen merupakan pohon yang tidak
mengalami gugur daun dan hijau sepanjang tahun (Lathifah, 2015).
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
37
daun pada tangkai daun atau daun daun tunggal dan memiliki siklus hidup yang
evergreen (sifat tumbuhan mempertahankan siklus hidupnya sepanjang tahun).
B. Saran
Dari hasil penelitian ini disarankan dapat meneliti juga Organ Generatif
(bunga,buah,biji) tanaman jeruk agar dapat mengetahui keragaman morfologi dan
juga melengkapi penelitian tentang morfologi organ jeruk secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Adlini, M. N., Umaroh, H.K. 2020. Karakterisasi Tanaman Jeruk (Citrus sp) Di
Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara.
Klorofil: Jurnal Ilmu Biologo dan Terapan. 4 (1): 48-54.
Agromedia, R. 2011. Bertanam Jeruk dalam Pot dan di Kebun. Agromedia Pustaka.
Jakarta. 98 hal.
Alamsyah Erizal. 2011. Mengenai Jeruk Kalamansi. Bengkulu: Kabid Bina Usaha
Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Bengkulu.
Andriani, E., & Aleksander, A. 2016. Analisis Biaya Produksi Dan Pendapatan Petani
Pada Usaha tani Bibit Jeruk Kalamansi Di Kabupten Bengkulu Tengah
Provinsi Bengkulu. AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian,
3(2), 65-74.
38
Teknologi. 2000. Tentang Budidaya Pertanian Jeruk [Internet]. [diunduh
2020 Okt 9]. Tersedia pada: http://www.ristek.go.id/pdf. Prihatman K,
editor. Jakarta (ID): BPPPT.
Cahyono, B. 2005. Budidaya Jeruk Mandarin. Yayasan Pustaka
Nusantara.Yogyakarta.
Campbell, N. A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Dalimartha, S., 2009, Lengkuas dalam Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Pustaka
Bunda: Jakarta, 6: 89-93.
Dhaniaputri, R., & Irawati, H. 2018. Pertumbuhan Organ Vegetatif Tomat Merah
(Lycopersicum esculentum, L. Var commune) dan Tomat Ungu
(Lycopersicum esculemtum, L. Varbindigo rose) Sebagai Sumber.
Haryanti, S. 2010. Pengaruh naungan yang berbeda terhadap jumlah stomata dan
ukuran porus stomata daun Zephyranthes Rosea Lindl. Buletin Anatomi
dan Fisiologi, XVIII(1), 41-48. DOI:
https://doi.org/10.14710/baf.v18i1.2617
39
Hidayati, I. N. N. 2015. Karakterisasi Morfologi dan Pertumbuhan Vegetatif Bibit
Tujuh Varietas Jeruk Keprok (Citrus Reticulata Blanco). Skripsi.
Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
Rahangmetan, A., Sinay, H., & Karuwal. R.L. (2021). Karakterisasi stomata daun
jeruk kalamansi (Citrus microcarpa Bunge.) di Pulau Ambon. Biopendix:
Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan, 7(2), 180-192.
https://doi.org/10.30598/biopendixvol7issue2 page180-192.
Rahayu, E. S. 2012. Kajian Kualitas Jeruk Keprok Garut (Citrus reticulata L.) pada
Tiga Lokasi Berbeda di Kabupaten Garut. Skripsi. Departemen Agronomi
Dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Rembang, H.W., Janne dan J.O.M. Sondakh, 2014. Karakterisasi Pisang Lokal Mas
Jarum dan Goroho di Kebun Koleksi Sumber Daya Genetik Tanaman
Sulawesi Utara. Laporan Penelitian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara.
Manado.
Sarwono, B. 1995 Jeruk dan Kerabatnya. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal. 5-7.
40
Sumiati, Y. 2010. Identifikasi Morfologi Tanaman Jeruk Kacang (Citrus nobilis L) di
kenagarian Kacang Kab.Solok: Skripsi. Pertanian Universitas Andalas
Padang.
Utami, J. dan S, Hardyastuti. 2011. El Nino, La Nina dan Penawaran Pangan di Jawa,
Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 12: (2) 257-271.
Wulandari, R. 2008. Rejunivasi, Karakterisasi dan Deskripsi Padi Lokal (Oryza sativa
L.) Hasil Eksplorasi. Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang.
41
.
A. Karakter Kuantitatif
42
Gambar 3.2 Panjang Daun
Ket: (a) Pendek (b) Medium (c) Panjang
B. Kelompok kualitatif
43
Gambar 3.5. Bentuk Pohon
Ket: (a) Elipsoid (b) Spheroid (c) Obloid
44
Gambar 3.6 Bentuk Permukaan Batang
Ket: (a) Halus (b) Beralur (c) Bergerigi
Gam
bar 3.8 Sudut Cabang
Ket: (a) Sempit (b) sedang (c) Lebar
45
Gambar 3.9 Kepadatan Duri
Ket: (a) Tidak ada (b) Jarang (c) Banyak
Gamba
r 3.10 Bentuk Duri
Ket: (a) Lurus (b) Melengkung
46
Gambar 3.11 Permukaan Daun
Ket: (a) Licin (b) Kasat (c) Berbulu Halus
47
Gambar 3.13 Bentuk Helaian Daun
Ket: (a) Elliptic (b) Ovate (c) Obovate (d) Lanceolate (e) Orbicular (f) Obcordate
48
Gambar 3.15 Bentuk Ujung Daun
Ket: (a) Accutus (b) Acuminate (c) Obtusus (d) Rotundatus (e) Truncatus (f) Retusus
(g) Mucronatus
49
Gambar 3.17 Bentuk Sayap Daun
Ket: (a) Obcordate (b) Obdeltate (d) Obovate
50
Gambar 3.20 Pembagian Daun
Ket: (a) Satu tangkai satu daun (b) Satu tangkai dua daun (c) Satu
tangkai tiga daun
51
Lampiran 2. Hasil Karakteristik Tanaman Jeruk Kalamansi
52
(c). Bentuk Pohon 3 (elipsoid)
53
(e). Bentuk Pohon 5 (obloid)
54
A
55
D
56
C. Karakter Bentuk Daun
57
D
58
Sampel pohon jeruk Sampel Panjang Daun Jeruk
59
Sampel duri jeruk Sampel pH tanaman jeruk
60