Anda di halaman 1dari 88

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL 4-D

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI


KLASIFIKASI HEWAN DI KELAS VII
SMP NEGERI 23 AMBON

SKRIPSI

Ditulis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd)


pada Jurusan Pendidikan Biologi (IAIN) Ambon

Oleh:

Santi La Amu
NIM. 150302044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)AMBON
2020
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Santi La Amu


Nim : 150304044
Program Studi : Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil penelitian/karya sendiri. Jika

di kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau di

bantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi ini dan gelar yang di

peroleh batal demi hukum.

Ambon, ............. 2020

Saya yang Menyatakan

Santi La Amu
NIM. 150304044
MOTO

Setiap Masalah Adalah Sahabat Terbaikmu. Dia

Menjadikanmu Lebih Kuat dan Lebih Mengerti Tentang

Kehidupan

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsiku ini Sebagai Ucapan Terima


Kasihkku Diantara Limpahan Do’a, Pengorbanan dan Kasih
Sayang Yang Tulus Untukku:
Ayahanda dan Ibundaku
La Amu dan Wa Misi Yang Sangat Bijak atas Segalanya
Kepadaku Sehingga Aku Bisa Menjadi Seorang Sarjana
Kakak dan Adikku
Jusri La Amu, Jasmin La Amu dan Farjun La Amu, Yang
Selama ini Menjadi Sahabat Inspirasi Terbaikku Hingga
Selesai Studi ini
Semua Keluarga Besarku
Serta Almamaterku, Agama, Bangsa dan Negara
ABSTRAK

Santi La Amu, Nim. 150302044. Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Biologi (IAIN) Ambon. Dosen Pembimbing I: Dr. M
Faqih Seknum, M. Pd dan Pembimbing II: Laila Sahubauwa, M. Pd. Judul Skripsi
“Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Model 4-D Berbasis Pendekatan
Saintifik Pada Materi Klasifikasi Hewan Di Kelas VII SMP Negeri 23 Ambon ”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengembangkan modul


dan kualitas pengembangan modul pembelajaran biologi model 4-D berbasis
pendekatan saintifik materi klasifikasi hewan pada siswa kelas VII SMP Negeri 23
Ambon.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development) atau Thiagrajan yang meliputi 4 tahap yakni pendefenisian,
perancangan, pengembangan dan penyebaran namun dalam penelitian ini hanya
sampai pada tahap ke tiga, Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, serta menguji keefektifan produk
tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 23 Ambon
2020, dengan jumlah 20 Siswa. Penelitian ini di laksanakan selama 2 kali pertemuan.
Pengambilan data dilakukan menggunakan, lembar validasi, angket respon siswa dan
lembar hasil belajar (Postest) belajar akhir siswa. Data yang terkumpul selanjutnya di
analisis dengan menggunakan 3 analisis yaitu analisis kevalidan, keefektifan dan
analisis kepraktisan.
Hasil penelitian pada modul berdasarkan hasil pengembangan pada uji coba
bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid dengan kriteria 4,33, efektif
84,2, Dan kepraktisan adalah 90%. Berdasarkan kesimpulan di atas maka perangkat
yang dikembangkan dalam penelitian ini termasuk kategori sangat valid, praktis dan
efektif serta layak untuk digunakan.

Kata Kunci : Pengembangan Modul, Model 4-D, Materi klassifikasi Hewan.

v
KATA PENGANTAR

Segalah puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayat, karunia dan

kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Model 4-D Berbasis

Pendekatan Saintifik pada Materi Klasifikasi Hewan di Kelas VII SMP Negeri 23

Ambon.” dengan baik. Salawat serta salam kita haturkan junjungan Nabi besar kita

Muhammad SAW yang telah memperjuangkan agama besar kita ialah agama islam

dan membawa kita ke jalan yang penuh dengan cahaya dari alam masa kegelapan

sampai alam masa terang menerang.

Keterbatasan dan kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini disadari

sepenuhnya oleh penulis, karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang dengan ikhlas

bantuan bimbingan, dan arahan serta motivasi untuk penulis. Oleh karena itu, melalui

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Ayahanda tercinta (La Amu) dan Ibunda tersayang (Wa Misi) yang telah

membimbing dan mendidik serta mengasuh dari kecil hingga dewasa disertai

pengorbanan yang tulus dan ikhlas. Semoga itu menjadi Amal Jari’ah dan

mendapat hidayah Allah SWT. Amin

vi
2. Kakak tersayang Jusrin La Amu dan Adik tersayang Jasmin La Amu dan

Farjun La Amu yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan do’a

yang tiada henti pada penulis

3. Dr. Hasbullah Toisuta, M. Ag selaku rektor IAIN Ambon beserta Wakil

Rektor I Bidang Akademik.

4. Dr. Samad Umarella, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

5. Janaba Renggiwur, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan Ibu

Surati, M. Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi.

6. Dr. M Faqih, M.Pd selaku pembimbing I dan Laila Sahubauwa, M.Pd selaku

pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dari awal

sampai terselesainya skripsi ini.

7. Dr.H Ismail DP, M,Pd selaku penguji bidang pendidikan dan Dr. Muhammad

Rijal, M.Pd sealaku bidang studi yang selalu memberikan saran dan petunjuk

pada penulis hingga terselesainya hasil penelitian ini.

8. Kepada para dosen serta seluruh pegawai yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan pelayanan yang terbaik dalam proses perkuliahan.

9. Rivana Rivin, M. Hum selaku Kepala Perpustakaan beserta Staf perpustakaan

IAIN Ambon yang telah menyediakan berbagai fasilitas literature yang

dibutuhkan.

vii
10. Kepala sekolah SMP Negeri 23 Ambon Ny. F. Naim, T.s, Ag, M.Pd serta staf

dewan guru dan siswa-siswa kelas VII yang telah memberikan kesempatan

bagi penulis untuk melakukan penelitian

11. Untuk sahabatku Erlina Saminta, Mimi raisa, Rahima tarmon, Oshin ahmad,

dan Emilia labangko, terimakasih telah menemani dan mengajarkan banyak

hal, tentang susah senangnya perjuangan yang telah sama-sama kita lalui ini,

semoga ukhuwah ini terus terjaga hingga seterusnya.

12. Untuk Nurfin lihoko, sosok penyabar dan tidak pernah berhenti memberi

semangat, terimakasih untuk do’a, dorongan dan segala usaha yang tidak

pernah mengenal kata bosan selama penulis menyusun skripsi ini.

13. Teman-teman tebaikku secara keseluruhan yaitu anak matematika kelas B

yang tidak perlu ku sebutkan nama-namanya satu per satu yang selama ini

mengajarkan arti kebersamaan serta motivasi dan mendukung penulis baik

senang maupun susah.

Terlepas dari segala urayan di atas sebagai pengantar tulisan ini, serta

berbagai hal yang menjadi acuan penyusun skripsi ini, maka kesalapahaman,

pengertian dan kekurangan lengkapnya referensi tehadap konsep keilmuan,

olehnya itu kehadiran karya ilmia ini juga merupakan tolak ukur dan

kemampuan dalam menganalisis suatu masalah, sehingga kelengkapan dari

kekurangan hasil penilitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan perbaikan

pada kesempatan berikutnya.

viii
Akhir kata penulis meminta maaf atas segala kekhilafan kepada semua

pihak baik disengaja maupun tidak sengaja. Semoga bantuan, bimbingan, dan

petunjuk yang telah diberikan oleh semua pihak tersebut insya Allah akan

memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Amin……

Ambon,……2020

Penulis

Santi La Amu
NIM. 150302044

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAM PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 5

D. Maanfaat Penelitian ....................................................................... 5

E. Defenisi Operasional ..................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Penelitian dan Pengembangan ....................................................... 7

B. Modul Pembelajaran ..................................................................... 16

C. Pendekatan Saintifik ...................................................................... 20

D. Ruang Lingkup Klasifikasi Hewan ............................................... 27

x
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 29

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................................ 29

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 29

D. Model Pengembangan Produk ...................................................... 29

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 36

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 39

C. Pembahasan ................................................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 51

B. Saran .............................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel. 3.1 Kategori Validitas Menurut Subana................................................ 33


Tabel. 3.2 Interval Skor Penentuan Tingkat Penguasaan Siswa...................... 34
Tabel. 4.1 Nama-nama Validator Ahli............................................................. 39
Tabel. 4.2 Hasil Validasi Modul Pembelajaran............................................... 41
Tabel. 4.3 Hasil Belajar Siswa......................................................................... 42
Tabel. 4.4 Hasil Rekapitulasi Pembelajaran.................................................... 42

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat 4-


D Thiagrajan, Semmel, Dan Semmel.............................. 30
Gambar.4.1 Sebelum Revisi..................................................................... 39
Gambar.4.2 Sesudah Revisi...................................................................... 39
Gambar.4.3 Sebelum Revisi...................................................................... 40
Gambar.4.4 Sesudah Revisi...................................................................... 40
Gambar.4.5 Sebelum Revisi...................................................................... 40
Gambar.4.6 Sesudah Revisi...................................................................... 40

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................................
2 Modul Pembelajaran..........................................................................
3 Lembar Validasi Desain....................................................................
4 Lembar Validasi Materi.....................................................................
5 Lembar validasi Bahasa.....................................................................
6 Kisi-kisi Soal.....................................................................................
7 Soal Tes Akhir (postest)....................................................................
8 Pedoman Angket Penelitian..............................................................
9 Hasil Belajar Siswa...........................................................................
10 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Modul..................................
11 Dokumentasi Penelitian.....................................................................
12 Surat-surat Ijin Penelitian..................................................................

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya

manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Kurikulum telah mengalami

perubahan beberapa tahun terakhir ini. Perubahan kurikulum merupakan salah satu

usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan termasuk perkembangan beberapa

metode, model, pendekatan, dan strategi pembelajaran. Dalam hal ini pemerintah

mengembangkan kurikulum yang telah ada yaitu KBK dan KTSP menjadi Kurikulum

2013.1

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada tahun

ajaran 2013/2014. Dalam Kemendikbud 2013 pelaksanaan kurikulum 2013 dilakukan

dengan melatih keterampilan proses yang dicerminkan dalam kegiatan pembelajaran.2

Implementasi kurikulum 2013 memasukan penguatan sikap spiritual, sikap sosial,

pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran

merupakan kunci utama dalam kegiatan belajar siswa.

Dalam kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip: 1)

berpusat pada peserta didik, 2) mengembangkan kreativitas peserta didik, 3)

menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, 4) bermuatan nilai, etika,

1
Journal, Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa., di Akses pada tanggal 10 Januari 2019. Jam 12:00 WIT.
2
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0. Diakses 12 February 1019. Jam 11:00 WIT

1
2

estetika, logika, dan kinestetika, dan 5) menyediakan pengalaman belajar yang

beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik. Secara

implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.

Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode didasarkan pada kondisi

pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan tersebut pada dasarnya merupakan inti

dari perencanaan pembelajaran.3

Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil

berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni

perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya

pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar

yang ada. Menurut Miarso salah satu hal untuk dapat melaksanakan belajar secara

mandiri adalah digunakannya program belajar yang mengandung petunjuk untuk

belajar sendiri oleh peserta didik dengtan bantuan guru yang minimal.4 Selain itu

Mashudi mengemukakan bahwa belajar mandiri adalah belajar secara berinisiatif,

3
Rika Lutvia, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads
Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Pokok Bahasan Statistika Kelas Xi Mia
Man 1 Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016, (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung: 2016), hlm 2-3.
4
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Cv Pustaka Setia, 2011), hlm 23
3

menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan siswa tetap ada, namun

hubungan tersebut di wakili oleh bahan ajar atau media ajar.5

Bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar mandiri adalah

modul. Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik

dapat belajar secara mandiri tanpa arahan atau bimbingan guru. Hal ini sejalan

dengan Prastowo yang menyatakan salah satu fungsi modul adalah sebagai bahan ajar

mandiri dimana keberadaan modul dan penggunaannya mampu nmembuat peserta

didik atau siswa mampu belajar sendiri. Dengan demikian, pendidik harus mampu

memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. 6

Dinyatakan dalam Al-Qur’an bahwa manusia memiliki alat-alat potensial

yang harus dikembangkan secara optimal. Salah satunya adalah firman Allah dalam

Q. S. An-Nahl [16]: 78,

‫ار َوا َْلَ ْفـِ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم‬


َ ‫ْص‬ ّ ‫َو ه‬
َ ‫ّللاُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢ ْه بُطُىْ ِن اُ َّم ههتِ ُك ْم ََل تَ ْعلَ ُمىْ نَ َشيْـ ًۙٔا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َو ْاَلَب‬
َ‫تَ ْش ُكرُوْ ن‬
Artinya: dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Ayat ini menjelaskan bagaimana menyikapi apa yang telah di berikan oleh

yang maha kuasa lalu mensyukurinya.

5
Abdul Majid dalam Miarso, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm 15.
6
https://core.ac.uk/downloader/pdf/132421611.pdf. Diakses February 2019. Jam 11:05 WIT
4

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 23

Ambon, siswa hanya diajarkan menggunakan LKS sehingga ditemukan bahwa

penggunaan bahan pembelajaran berupa modul belum digunakan di setiap kelas. Hal

ini merupakan salah satu factor penyebab hasil belajar yang masih sangat rendah

dikarenakan kurangnya bahan pembelajaran seperti buku paket atau buku pegangan

siswa yang tidak memadai. Dan belajar juga masih berpusat pada guru dan juga

merupakan penyebab rendahnya kualitas pembelajaran.

Hal ini yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian pengembangan

bahan ajar berupa modul yang diharapkan dapat membantu siswa dalam proses

pembelajaran dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Model

4-D Berbasis Pendekatan Saintifik Materi Klasifikasi Hewan pada Siswa Kelas

VII SMP Negeri 23 Ambon”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengembangan modul pembelajaran biologi model 4-D berbasis

pendekatan saintifik materi klasifikasi hewan pada siswa kelas VII SMP

Negeri 23 Ambon?

2. Bagaimana kualitas pengembangan modul pembelajaran biologi model 4-D

berbasis pendekatan saintifik materi klasifikasi hewan pada siswa kelas VII

SMP Negeri 23 Ambon?


5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara mengembangkan modul pembelajaran biologi model 4-D

berbasis pendekatan saintifik materi klasifikasi hewan pada siswa kelas VII

SMP Negeri 23 Ambon!

2. Mengetahui kualitas pengembangan modul pembelajaran biologi model 4-D

berbasir pendekatan saintifik materi klasifikasi hewan pada siswa kelas VII

SMP Negeri 23 Ambon!

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini meliputi:

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Dapat mengembangkan modul pembelajaran biologi model 4-D berbasis

pendekatan saintifik materi klasifiksi hewan pada siswa kelas VII SMP

Negeri 23 Ambon.

b. Dapat mengetahui kualitas pengembangan modul pembelajaran biologi

model 4-D berbasis pendekatan saintifik materi klasifiksi hewan pada

siswa kelas VII SMP Negeri 23 Ambon.

2. Manfaat Bagi Guru

a. Guru dapat menambah wawasan tentang model pembelajaran

b. Guru dapat lebih kreatif dalam berian tugas terhadap peserta didiknya
6

3. Manfaat Bagi Sekolah

a. Dapat menjadi masukan yang positif bagi sekolah dalam peningkatan

kualitas kemampuan guru pada proses pembelajaran

b. Memperoleh informasi tentang cara mengatasi masalah, upaya perbaikan

kualitas pembelajaran.

E. Defenisi Operasional

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang maksud darin proposal

penelitian ini, maka penelitian merasa perlu untuk memberikan defenisi operasiolan

terlebih dahulu. Adapun istilah yang diambil dari judul adalah sebagai baerikut.

1. Pengembangan Modul

Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar berbentuk cetakan yang

dipakai peneliti dirancang untuk belajar secara mandiri oleh peserta

pembelajaran.

2. Modul Berbasis Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan metode yang di pakai peneliti untuk

melakukan penelitian di kelas VII SMP Negeri 23 Ambon.

3. Klasifikasi Hewan

Klasifikasi Hewan merupakan salah satu meteri yang dipilih oleh peniliti yang

membahas tentang, Defenisi Klasifikasi Hewan, Dasar Klasifikasi, Tujuan

Klasifikasi, Manfaat Klasifikasi dan Tahap-tahap Klasifikasi.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 23 Ambon dan waktu pelaksanaan

penelitian ini setelah proposal ini di seminarkan dan direncakan selama 1 (satu) bulan

C. Subjek Penelitian

Subjek uji produk penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negri 23 Ambon

D. Model Pengembangan Produk

Model penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model

pembelajaran 4-D Berbasis Pendekatan Saintifik Materi Klasifikasi Hewan pada

Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Ambon. yang merupakan singkatan dari define

(pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), desseminate

(penyebaran). Hal ini meliputi 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define),

perancangan (design), pengembangan (develop) dan diseminasi (disseminate) yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

22
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung: Alfabeta 2012), hlm. 407.

29
30

Gambar 3.1. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat


4-D (Thiagrajan, Semmel, Dan Semmel, 1974).23

23
Ibid Trianto, hlm 94
31

E. Instrumen Penelitian

1. lembar Validasi

Lembar validasi bahan pembelajaran digunakan untuk memperoleh informasi

tentang kualitas bahan pembelajaran berdasarkan penilaian para validator ahli. Ada

tiga macam lembar validasi yang digunakan yaitu lembar validasi desain, lembar

validasi materi dan lembar validasi bahasa. Informasi yang diperoleh melalui

instrumen ini digunakan sebagai masukan dalam merevisi bahan pembelajaran yang

telah dikembangkan hingga menghasilkan produk akhir yang valid.

Lembar validasi pada penelitian pengembangan digunakan untuk memperoleh

data validasi dari ahli desain, ahli materi dan ahli bahasa, serta guru sebagai bahan

mengevaluasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan untuk memperoleh

kelayakan perangkat pembelajaran.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan penguasaan meteri yang

dicapai siswa sesudah pembelajaran (posttest).

3. Angket respon siswa

Lembar angket bertujuan untuk mengetahui penggunaan modul pembelajaran

4-D berbasis pendekatan saintifik pada materi klasifikasi hewan.


32

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Uji Kevalidan

Data uji kevalidan diperoleh dari instrumen penelitian berupa lembar validasi

yang diberikan kepada validator-validator ahli. Ada tiga validator ahli yang

memvalidasi produk penelitian ini, yaitu validator desain dan validator materi dan

validator bahasa.

2. Data Uji Keefektifan

Data uji keefektifan diperoleh dari instrumen penelitian berupa butir-butir tes.

Data uji keefektifan digunakan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan

dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Keefektifan produk ditentukan

dengan melihat nilai hasil belajar peserta didik dan respon peserta didik.

3. Data Uji Kepraktisan

Data uji kepratisan di peroleh dari insrumen penelitian antara uji kevalidan

dan keefektifan modul pembelajaran, dengan tujuan untuk mengetahui hasil

penelitaian yang dimaksud.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh kemudian menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun

kedalam pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.24

24
Ibid Sugiyono, hlm 335
33

Terdapat dua macam analisis data sesuai dengan data yang akan dikumpulkan

dalam penelitian ini, yakni analisis data kevalidan dan analisis data keefektifan.

1. Analisis Data Kevalidan

Kevalidan produk hasil penelitian dinilai oleh validator. Kegiatan yang

digunakan dalam menganalisis data kevalidan adalah:

a. Menghitung skor rata-rata setiap komponen menggunakan rumus

Keterangan:
Xi = skor rata-rata
Σx = jumlah skor
n = Jumlah penilai
b. Menghitung rata-rata skor tiap komponen25

Adapun kategori validitas menurut Subana adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kategori Validitas Menurut Subana


Nilai Kriteria
3,5 ≤ V ≤ 4 Sangat valid
2,5 ≤ V < 3,5 Valid
1,2 ≤ V < 2,5 Cukup valid
0 ≤ V < 1,5 Tidak valid

Keterangan:V= nilai rata-rata kevalidan dari semua validator.

25
Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), hlm. 238.
34

2. Analisis Data Keefektifan

Keefektifan bahan ajar yang dikembangkan dianalisis melalui data pengukuran

hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar diarahkan pada pencapaian secara

individu. Siswa dikatakan berhasil (tuntas) apabila memperoleh nilai lebih besar atau

sama dengan nilai KKM (75) (Nilai .KKM).26 Pembelajaran dikatakan berhasil secara

klasikal jika minimal 75% siswa mencapai nilai tuntas. Data tes hasil belajar siswa

dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Berikut adalah tabel pengkategorian hasil

belajar peserta didik:

Tabel 4.2: Interval Skor Penentuan Tingkat Penguasaan Siswa.


Nilai Kriteria
0 ≤ TPS < 40 Sangat rendah
40 ≤ TPS < 60 Rendah
60 ≤ TPS < 75 Sedang
75 ≤ TPS < 90 Tinggi
90 ≤ TPS ≥ 100 Sangat tinggi

Keterangan : TPS = tingkat penguasaan siswa.

26
Sumber Penilaian SMP Negeri 23 Ambon Tahun Ajaran 2019
35

3. Analisis Data Kepraktisan

Menurut Ayu Irsalina modul pembelajaran dikatakan praktis jika memenuhi

beberapa fakor.27

a. Respon peserta didik dapat diketahui dengan memberikan angket mengenai

desain modul dan isi modul setelah proses pembelajaran dilaksanakan serta

memberikan lembar validasi tentang penilain modul secara umum kepada validator.

Penilaian terdapat pada lembar validasi ahli. Kriteria penilaian modul berbasis

saintifik.

1 = tidak valid

2 = kurang valid

3 = cukup valid

4 = valid

5 = sangat valid

b. Menghitung presentase keterlaksanaan modul pembelajaran menggunakan

rumus berikut.

27
Ayu Irsalina, Jurnal: Analisis Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didi (LKPD)
Berorientasi Blendeo Learning pada materi asam basa. Diakses 20 februari 2020, Jam 09:33 Wit.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian yang

dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 23 Ambon, yang di ajarkan dengan

menggunakan modul pembelajaran biologi model 4-D berbasis pendekatan saintifik,

maka disimpulkan:

1. Pengembangan modul berbasis pendekatan saintifik dilakukan dengan mengacu

pada model 4-D yang terdiri dari empat tahap yakni define (pendefenisian),

design (perancangan), develop (pengembangan).

2. Kualitas pengembangan modul pembelajaran biologi model 4-D berbasis

pendekatan saintifik konsep materi klasifikasi hewan di kelas VII SMP Negeri

23 Ambon dengan nilai kevalidan 4,33 sangat valid, keefektifan 84,2% dan

kepraktisan adalah 90 %.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka beberapa hal yang dapat penulis

sarankan sebagai berikut:

1. Untuk materi yang lain modul berbasis pendekatan saintifik dapat

dikembangkan lagi menjadi pembelajaran yang menarik.

54
55

2. Pengembangan modul yang lebih inovatis sebagai media pembelajaran dapat

dilakukan oleh pembaca guna mengembangkan berbagai media pembelajaran

yang berguna bagi peningkatan kualitas pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dalam Miarso, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2012.
Asyhar Rayandra, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran Jakarta:
Referensi Jakarta, 2012.
Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Cet. 11, Yogyakarta: PT
Rineka Cipta, 2010.
Direktorat Jendral Pengembangan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan,
Penulisan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Ditjen PMPTK, Penulisan Modul. Jakarta: Ditjen PMPTK Depdiknas, 2008.

Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Belajar,


2009.
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0. Diakses 12 February 1019. Jam
11:00 WIT
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Cv Pustaka Setia, 2011.
https://core.ac.uk/downloader/pdf/132421611.pdf. Diakses February 2019.
http://www.matematrick.com/2015/-08/perbedaan-strategi-pendekatan
metode.htmL. Diakses 12 April 2019.

Hosna, implementasi Saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran Abad 21


Bogor: Ghalia Indonesia 2014.

Hala Y, dkk, (2014) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis


Pendekatan Saintifik Pada Konsep Ekosistem Bagi Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Jurnal of Educational Science and Tecnology, Volume 1 Nomor 3:85-96.

56
57

Irsalina Ayu, Jurnal: Analisis Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik


(LKPD) Berorientasi Blendeo Learning pada materi asam basa.

Journal, Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Pendekatan


Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa., di Akses pada tanggal 10 Januari
2019. Jam 12:00 WIT.

Lutvia Rika, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered


Heads Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Pokok Bahasan
Statistika Kelas Xi Mia Man 1 Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung: 2016.

Mapease, Y. M.2009. pengaruh cara dan motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa programmable logic controller(PLC)siswa kelas III jurusan listrik
SMK Megeri % Makasar

Nieveen, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar Cat. 11: Bandung; Sinar Baru
Algensido, 2010.

Prihadi Bambang, Jurnal Penerapan Langkah-Langkah Pembelajaran dengan


Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013, Diakses pada tanggal 15 February 2019.

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Jakarta:


Kencana, 2013.

Purwaningsih, E dkk, Penggunaan Pendekatan Scientific pada Pembelajaran


Kesetimbangan Kimia dalam Meningkatkan Keterampilan Elaborasi. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. Vol. 3 No. 1- 14. Diakses 25 februari 2020.

Rayandra Asyar, Kreatif mengembangkan media pembelajaran, Jakarta: Gaung


Persada Press, 2011.
58

Rahdiyanta, Teknik Penyusunan Modul. Artikel. (Online)


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/20-teknik -
penyusunan-modul.pdf. diakses 10 oktober 2019.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: ALFABETA, 2015.


Sa’adun, Kualitas Perangkat Pembelajaran Cet. 11; Bandung: Sinar Baru
Algensindo 2010.

Susilo Agus, Pengembangan Modul Berbasis Pembelajaran Saintifik Untuk


Peningkatan Kemampuan Aplikatif Dan Mencipta Siswa Dalam Proses
Pembelajaran Akuntansi, Surakarta: Program Pascasarjana Kependidikan Magister
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikanuniversitas Sebelas
Maret Surakarta, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , Bandung: Alfabeta 2012.

Sufairoh, Jurnal Pendekatan Saintifik & Modul Pembelajaran K-13


Malang:Universitas Negeri Malang, 2016. Diakses pada tanggal 28 Maret 2019.

Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA Jakarta: PT Rineka Cipta,


1992.

Sawitri, Dkk, (2015) Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis


Pendekatan Saintifik Untuk Siswa Kelas X SMA. BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan
Biologi, Volume.3 Nomor 3.

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan & Tenaga Kependidikan Jakarta: Kencana, 2010.

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan & Tenaga Kependidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2013.
59

Thiagarajan.(1874). Jurnal, Instructional Development For Training Teachers


of Exceptional Chidren A Sourcebook, Indiana University. Bloomington: Indiana.
Diakses 18 April 2019.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi


Pendidikan & Tenaga Kependidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2010.
60

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMP Negeri 23 Ambon


Meta Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berintraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pegetahuan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengola, menalar, dan menyaji dalam rana kongkret dan rana abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunkan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi


Kompetensi Dasar Indicator Pencapaian Kompetensi
3.6. Menjelaskan pengertian 3.6.1. Memahami pengertian klasifikasi
klasifikasi hewan hewan
3.6.2. Memahami ruang lingkup
klasifikasi hewan.
4.6. Menyelesaikan masalah yang 4.6.1. Menggunakan konsep klasifikasi
terkait dengan klasifikasi hewan hewan dan menyelesaikan soal
4.6.2. Menggunakan langkah-langkah
klasifikasi hewan
61

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari konsep klasifikasi hewan melalui pengamatan, menalar,
tanyajawab, mencoba menyelesaikan persoalan, penugasan indifidu dan diskusi
kelompok, dan mengomunikasikan pendapatnya agar siswa mampu:
1. Memahami pengertian klasifikasi hewan
2. Memahami ruanglingkup menyelesaikan klasifikasi hewan menggunakan
konsep klasifikasi hewan dalam menyelesaikan soal.
3. Menggunakan langkah-langkah ruang lingkup klasifikasi hewan dalam
menyelesaikan soal.
D. Materi Pembelajaran
- Klasifikasi Hewan

E. Metode Pembelajaran
Metode diskusi, Tanya Jawab.

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 2 (2 JP)
a. Pendahuluan (30 menit)
 Mengucapkan salam dilanjutkan dengan berdoa sebelum memulai aktifitas/
pembelajaran
 Menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan mengabsen/presensi
 Menuliskan materi yang akan dipelajari
 Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang dipelajari
 Membagi siswa kedalam beberapa kelompok
 Menjelaskan garis besar pembelajaran/cakupan materi serta langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Kegiatan Inti (60 menit)
 Mengamati
Siswa memperhatikan penjelasan guru, terkait materi klasifikasi hewan
Siswa mencermati buku/lingkungan sekitar terkait dengan materi
klasifikasi hewan
 Menanya
Siswa memberikan pertanyaan terkait dengan materi Pythagoras dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa menanyakan dan mendiskusikan hal-hal yang belum dimengerti
tentang berbagi hal berkaitan dengan materi klasifikasi hewan
 Mengupulkan data
Siswa menggali informasi dengan cara menyelesaikan soal berkaitan
dengan materi klasifikasi hewan
 Menganalisis data
62

Siswa menguraikan jawaban secara sistematik sesuai dengan prosedurnya


Siswa menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dengan
menyelesaikan permasalahan yang diberikan berkaitan dengan materi
yang dipelajari
 Mengomunikasikan
Menyampaikan secara lisan dan tertulis tentang apa yang telah dipelajari
Merespon dalam hal-hal kurang jelas dan mengidentifikasi apabila ada
konsep yang kurang lengkap
Siswa melakukan evaliasi terhadap masalah yang diberikan selama
proses pembelajaran dan dibantu oleh guru
c. Penutup (30 menit)
Guru Bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran
Guru memberikan evaluasi dengan menggunakan beberapa soal untuk
mengetahui hasil yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran
sambal menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan keimanan (KI-1) dan
akhlakul karimah (KI-2)
Guru mengajak berdoa akhir pembelajara, dilanjutkan salam

G. Penilaian, pembelajaran remidi, dan pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Tertulis (Uraian)
b. Unjuk kerja (Portodolio)
H. Alat dan sumber belajar
1. Alat
Spidol, papan tulis dan penghapus
2. Sumber Belajar
Buku Paket
Modul pembelajaran biologi materi klasifikasi hewan
63

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN


BIOLOGI MODEL 4-D BERBASIS PENDEKATAN
SANTIFIK MATERI KLASIFIKASI HEWAN

PENYUSUN

Santi La Amu

Nama :

63 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


Kelas :
64

Kompetensi inti :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, danmenyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolahdan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar :Memahami keanekaragaman makhluk hidup

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian klasifikasi hewan.


2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk
hidup.
3. Siswa dapat mengetahui urutan takson dalam klasifikasi makhluk
hidup
4. Siswa dapat menjelaskan tata nama penulisan klasifikasi hewan
dengan sistem tata nama binomial nomenklatur.
5. Peserta Didik dapat mengelompokkan hewan berdasarkan prinsip
kasifikasi

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian klasifikasi hewan.


2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk
hidup.
3. Siswa dapat mengetahui urutan takson dalam klasifikasi makhluk
hidup
4. Siswa dapat menjelaskan tata nama penulisan klasifikasi hewan
dengan sistem tata nama binomial nomenklatur.
5. Peserta Didik dapat mengelompokkan hewan berdasarkan prinsip
kasifikasi

64 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


65

Kata Pengantar

ِ ‫بِ ۡس ِمٱللَّ ِهٱلر َّۡح ه َمنِٱلر‬


‫َّح ِيم‬
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas terselesaikannya

pembuatan Modul Pengembanganterkait materi Klasifikasi Hewanyang di sususn berdasarkan

kurikulum 2013. Modul ini merupakan bahan ajar yang dapat digunakan guru dan murid untuk

belajar lebih mandiri serta lebih aktif. Modul ini disusun berdasarkan materi yang terdapat pada

silabu yang diharapkan mampu memberikan hal positif bagi daya tangkap siswa dalam memahami

materi Klasifikasi Hewan.

Tersususnnya Modul ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepda :

1. Ahli desain yang telah menguji dan menyatakan valid pada desain Pengambangan Modul.

2. Ahli materi yang telah menguji materi yang ada pada Modul dengan materi Klasifikasi Hewan.

3. Ahli pembelajaran yaitu guru mata pelajaran SMP yang telah menguji keseluruhan isi Modul.

Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan pada materi

penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Modul ini bermanfaat

dan berguna bagi pembaca.

Penulis

65 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


66

Daftar Isi

Cover ........................................................................................................................................ 1

Kompetensi Dasar ................................................................................................................... 2

Kata Pengantar ........................................................................................................................ 3

Daftar Isi .................................................................................................................................. 4

Peta Konsep .............................................................................................................................. 7

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 8

A. Dasar Klasifikasi ................................................................................................................ 11


B. Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi ..................................................................... 14
C. Taksonomi Makhluk Hidup................................................................................................ 15
D. Tata Nama Makhluk Hidup ................................................................................................ 17
E. Hewan Tidak Bertulang Belakang...................................................................................... 20
F. Hewan bertulang belakang (Vertebrata) ............................................................................. 22
Soal .......................................................................................................................................... 26

Rangkuman .............................................................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 32

66 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


67

Mudul pembelajaran ini merupakan rangkuman yang dibuat oleh peneliti yang berfokus pada

materi Klasifikasi Hewan. Materi diperoleh dari bahan ajar atau buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Alam yang berfokus pada kelas VII MTs/SMP sederajat. Diharapkan dengan penggunaan modul

pembelajaran ini, motovasi siswa untuk lebih mengenal Ilmu Pengetahuan Alam khususnya materi

Biologi Klasifikasi Hewan menjadi lebih meningkat. Penggunaan media gambar serta penjelasan

ringkas dalam penjelasan materi menjadi salah satu acuan utama untuk memikat peserta didik.

Modul ini juga memberikan informasi terkait dengan tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk

hiudp, serta lebih mendetai mepelajari tentang klasifikasi hewan. Selain itu pada modul terdapat

evaluasi pada tiap pertemuannya, hal ini bertujuan agar peserta didik dapat lebih memahami dan

mengetahui lebih rinci terkait materi yang diberikan.

Pada modul juga terdapat rangkuman pada akhir pertemuan, bertujuan untuk mengetahui

pokok penting yang di bahas pada materi klasifikasi hewan. Hal tersebut untuk mepermudah

pemahaman peserta didik tentang materi yang diperoleh. Akhirnya semoga modul ini dapat

bermanfaat bagi siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas.

Penulis

67 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


68

Model 4-D Berbasis Pendekatan Saintifik


Tahap 1 :Define (Pendefinisian)

Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran.
Tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (front-end analysis),
analisis siswa (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis)
dan perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).
Tahap 2 :Design (Perancangan)

Tahap perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran. Empat langkah yang harus
dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) penyusunan standar tes (criterion-test construction), (2)
pemilihan media (media selection) yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran, (3) pemilihan format (format selection), yakni mengkaji format-format bahan ajar
yang ada dan menetapkan format bahan ajar yang akan dikembangkan, (4) membuat rancangan
awal (initial design) sesuai format yang dipilih.
Tahap 3 :Develop (Pengembangan)

Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yang


dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti
dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing).
Tujuan tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bentuk akhir perangkat
pembelajaran setelah melalui revisi berdasarkan masukan para pakar ahli/praktisi dan data
hasil ujicoba.
Tahap 4 :Disseminate (Penyebaran)

Proses diseminasi merupakan suatu tahap akhir pengembangan. Tahap diseminasi


dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik
individu, suatu kelompok, atau sistem. Produsen dan distributor harus selektif dan bekerja
sama untuk mengemas materi dalam bentuk yang tepat. Menurut Thiagarajan dkk, (1974:
9), “the terminal stages of final packaging, diffusion, and adoption are most important
although most frequently overlooked.”
Diseminasi bisa dilakukan di kelas lain dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan
perangkat dalam proses pembelajaran. Penyebaran dapat juga dilakukan melalui sebuah proses
penularan kepada para praktisi pembelajaran terkait dalam suatu forum tertentu. Bentuk diseminasi
ini dengan tujuan untuk mendapatkan masukan, koreksi, saran, penilaian, untuk menyempurnakan
produk akhir pengembangan agar siap diadopsi oleh para pengguna produk

68 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


69

Organisme

Animalia

Invertbrata Vertebrata

Porifera Nemathelmintes Pisces

Cnidaria Arthropoda Reptila

Platyhelminthes Annelida Aves

Echinodermata Mollusca Mamalia

69 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


70

Pendahuluan
Makhluk hidup di Bumi sangat banyak dan beranekaragam. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengelompokan berdasarkan cirri tertentu yang dikenal dengan istilah klasifkasi. Sistem
klasifkasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok
besar, kelompok kecil, hingga tingkat individu.Tingkatan ini disebut sebagai takson. Tingkatan
takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus dengan tingkatan dari tertinggi ke tingkatan
terendah. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:

Kingdom Divisio (Tumbuhan), Phylum (Hewan)

Classs Ordo Familia Genus Species

Semakin tinggi tingkatan takson, maka persamaan ciri yang dimiliki semakin sedikit. Begitu
pula jumlah anggotanya, semakin rendah tingkatannya, maka jumlah anggotanya semakin
mengerucut.

Amatilah makhluk hidup pada gambar berikut dan kelompokanlah berdasarkan klasifikasinya..!

Gambar 1. Klasifikasi Makhluk Hidup

Dapatkah kamu
mengelompokan
gambar 1 diatas !

70 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


71

Pada gambar diatas siswa diminta untuk mengamati kemudian menjawab pertanyaan berikut
dengat baik dan benar!
1. Kelompokanlah gambar-gambar di atas menurut klasifiksi dari nomor yang tertera?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
2. Apa yang di maksud dengan klasifikasi makhluk hidup?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
3. Terdapat berapa klasifikasi yang kamu ketahui? Sebutkan
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
4. Lengakapilah susuna taksonomi berikut !
Kingdom :
Phylum :
Class :
Ordo :
Famili :
Genus :
Species :
Nama ilmiah :Homo sapiens
5. Urutan takson makhluk hidup dari yang terendah ke yang tinggi yaitu
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

71 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


72

Jangan lupa

Berdoa
sebelum
belajar...

72 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


73

Pertemuan ke-1
Tujan Pembelajaran : Mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasi makhluk hidup

A. DASAR KLASIFIKASI

Tujuan umum klasifikasi adalah mempermudah mengenali,


membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Sedangkan tujuan
khusus klasifikasi yaitu:

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri


yang dimiliki
2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Manfaat Klasifikasi ::

1. Untuk penelitian lebih lanjut sehingga makhluk hidup yang telah


dikenal dapat dimanfaatkan.
2. Untuk dipelajari agar dapat melestarikan keanekaragaman hayati dimasa
mendatang. CAROLUS LINNAEUS
3. Untuk mengetahui hubungan antara organisme satu dengan lainnya.
(Bapak Taksonomi)

Dasar pengklasifikasian makhluk hidup

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya


2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat tubuh
(anatomi)
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat tinggal, dan cara hidupnya

Dalam pengelompokkan dan pemberian nama makhluk hidup didasarkan pada ciri-ciri yang
dimiliki, dan diterapkan sistem-sistem tertentu sehingga muncul istilah sistematika, sampai saat ini
dikenal 3 sistem klasifikasi yaitu :

1. Sistem alami : takson yang terbentuk merupakan anggota sewajarnya diklasifikasikan dalam
satu kelompok seperti dikehendaki oleh alam, terutama berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
2. Sistem artifisial : pengelompokan berdasarkan tujuan praktis, misalnya tumbuhan obat-
obatan
3. Sistem filogenetis : pengelompokkan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan dan urutan
perkembangan makhluk hidup menurut sejarah filogenetiknya. Muncul setelah
berkembangnya teori evolusi

73 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


74

Latihan

Jawablah pertanyaan dibawah ini berdasarkan referensi yang kalian ketahui!

1. Siapakah tokoh pelopor klasifikasi makhluk hidup!


............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
2. Lengkapilah bagan Klasifikasi sederhana di bawah ini !

Makhluk Hidup

Hewan Tumbuhan

Karnivora Xerofit
(daging) (kering)

74 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


75

Pengamatan dan diskusi mengacu pada metode saintifik

Siswa diharapkan mengamati serta menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan
intruksi yang diberikan
1. Perhatikan contoh hewan-hewan pada gambar di bawah ini! Dari beberapa jenis hewan tersebut,
apakah serupa? Jelaskan!

Gambar 2. (a) Ikan mas, (b) sapi, (c) katak, (d) ular, (e) merpati

2. Amatilah bentuk tubuh dari hewan-hewan berikut !

Gambar 3. (a) Ikan mujair, (b) bandeng, (c) katak, (d) ayam, (e) itik, (f) kura-kura, (g) ular,
(h) kelelawar, (i) kambing

Siswa diarahkan untuk bertanya dan saling berdiskusi sesama rekan sejawat untuk menjawab
pertanyaan !
a. Dari semua hewan yang diamati (gambar 2), apakah ada hewan yang memiliki ciri- ciri yang
sama? Hewan apa saja yang memiliki ciri-ciri yang sama? Jelaskan
b. Ada berapa kelompok hewan Vertebrata yang kamu dapatkan? Sebutkan
c. Sebutkan lima kelompok hewan vetebrata

75 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


76

B. Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi

Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok


berdasar kan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat berukuran besar
hingga kelompok kecil dari segi jumlah anggota kelompok nya. Kelompok-kelompok tersebut
disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggota
di dalam tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan
kelompok ini disebut takson. Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus
(1707-1778) berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu.
 Kriteria Klasifikasi Hewan
Dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi denganmelihat kriteria
berikut ini :
a. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum punya saluran pencernaan
makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus
b. Kerangka (skeleton): apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh
(endoskeleton)
c. Anggota gerak: apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki
 Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau
divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini
adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut:
a. Kunci harus dikotomi.
b. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh:
1. Tumbuhan berumah satu
2. Tumbuhan berumah dua
c. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan
yang lain ditolak
d. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam
kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
e. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati
f. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama
g. Setiap kuplet diberi nomor
h. Buat kalimat pertanyaan yang pendek

76 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


77

C. Taksonomi Makhluk Hidup

Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-


kelompokberdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.Urutan kelompok ini disebut takson. Orang
yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Carolus Linneaus (1707-1778). Urutan
kelompok berdasarkan kriteria yang sudah di tentukan.
Tabel Urutan Taksonomi Makhluk Hidup
Bahasa Latin Bahasa Indonesia BahasaInggris
Regnum Dunia Kingdom
Divisio/Phyllum Divisi/Filum Divition/Phyllum
Classis Kelas Class
Ordo Bangsa Order
Familia Suku Family
Genus Marga Genus
Species Jenis Species

Keterangan :

Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi


Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak
Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
Semakin rendah takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin sedikit
Contoh klasifikasi Macan Tutul

Takson Tumbuhan
Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Karnivora
Famili Felidae
Genus Panthera
Spesies Panthera pardus catus

Gambar 4. klasifikasi Macan Tutul

77 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


78

Siswa diarahkan untuk


mengumpulkan informasi
sehingga mampu
menjawab diskusi dibawah
ini

DISKUSI Telah dijelaskan sebelumnya dalam klasifikasi makhluk hidup


dikelompokan berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Sekarang cobalah menjawab
pertanyaan dengan langkah-langkah berikut.
1. Cobalah mencari hubungan kekerabatannya dan jelaskan gambar berikut!

Panthera leo Panthera pardus Panthera tigris


Gambar 5. Spesies Panthera

2. Lengkapilah tabel urutan taksonomi di bawah !


Bahasa Latin Bahasa Indonesia BahasaInggris
Regnum Dunia
Divisi/Filum
Kelas
Bangsa
Suku
Marga
Jenis Species

78 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


79

D. TATA NAMA MAKHLUK HIDUP

Aturan penamaan baku bagi semua makhluk hidup (organisme) yang terdiri dari dua kata dari
sistem taksonomi, dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah
nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan.

Menurut aturan kode internasional tata nama hewan dan tumbuhan, setiap jenis mahkluk
hidup dapat digolongkan pada kelompok tertentu. Setiap jenis mahkluk hidup yang sudah dikenal
diberi nama ilmiah yang terdiri dari dua suku kata. Pemberian nama dengan dua suku kata ini
dikenal sebagai binomial nomenklatur.

Sistem ini pertama diperkenalkan oleh Carolus Linneaus. Suku kata pertama merupakan
nama genus (marga), suku kata kedua merupakan penunjuk spesies (jenis). Huruf pertama suku kata
pertama ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya ditulis dengan huruf
kecil. Penulisan nama ilmiah dibedakan dari penulisan teks lainnya. Misalnya, jika teks dicetak
tegak, nama ilmiah dicetak miring. Sebaliknya, jika teks dicetak miring, nama ilmiah dicetak tegak.
Jika ditulis tangan, nama ilmiah ditulis dengan diberi garis bawah agar mudahdikenali. Contoh
penulisan nama ilmiah mahkluk hidup antara lainElephas indicus (gajah) dan Felis domestica
(kucing).

Pemberian nama ilmiah pada setiap makhluk hidup bertujuan agar spesies lebih mudah
dikenali dan menghindari kesalhpahaman. Nama ilmiah berlaku secara universal. Tidak seperti
nama local dimana spesies akan disebut berbeda pada daerah yang berbeda. Adapun sebutan untuk
orang yang mendeskripsikan suatu spesies disebut deskriptor.

Lalu bagaimana jika memiliki subspesies? Jika memiliki subspecies, nama tersebut
ditambahkan pada kata ketiga sehingga terdiri atas tiga kata, dan sistem penamaan disebut
trinominal. Contohnya felis maniculata domesticus (kucing rumah). Aturan penamaan untuk
kelompok yang lebih tinggi tingkatan klasifikasinya adalah sebagai berikut:

- Hewan
Nama famili berasal dari akhiran aceae atau ae. Misalnya Ranidae dari Rana (katak). Untuk nama
subfamily berasal dari nama genus ditambah inae. Misalnya Fasciolinae dari kata Fasciola (cacing
pita)

Jangan lupa untuk


membaca materi-materi
sebelumnya

79 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


80

DISKUSI

Dengan penjelasan materi diatas, siswa diharapkan mampu mengolah informasi yang ada untuk
melengkapi pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan binomial nomenklatur dantrinominal !


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Lengkapilah tabel berikut ini dengan benar
No Nama lokal Nama latin yang salah Nama latin yang benar
1. Anjing canios familiaris
2. Padi oryhza sativa
3. Jagung Jea mays
4. Gajah elephant indicus
5. Hatimau jawa panthere tigris

3. Gambar berikut menunjukan klasifikasi 5 kingdom, Lengkapi !

4. Apa yang dimaksud dengan deskriptor?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan salah satu contoh nama latin dari trinominal
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

80 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


81

Latihan
1. Jelaskanlah tujuan dari pengklasifikasian makhluk hidup!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup sistem filogenetik
3. Jelaskan ciri khusus dari lima kingdom makhluk hidup yang dikelompkan oleh R.H
Whittaker
4. Bagaimana penulisan nama ilmiah, apabila makhluk hidup terdiri atas dua dan tiga kata,
berikan contoh
5. Berikanlah salah satu contoh klasifikasi secara lengkap

Umpan Balik
1. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup yaitu
a. Menyederhanakan makhluk hidup supaya lebih mudah dipelajari
b. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap jenis dan lebih
mudah dikelanali
c. Mengelompokan maluk hidup sesuai persamaan ciri
2. Klasifikasi makhluk hidup sistem filogenetik adalah klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
keturunan dan hubugan kekerabatan
3. R.H Whittaker membagi makhluk hidup ke dalam 5 kingdom, yaitu : kingdom monera,
kingdom protista, kingdom fungi, kingdom plantae dan kingdom animalia
4. Berdasarkan tatan nama biner yang di pelopori oleh Carolus Linnaus. Pemeberian nama
makhluk hidup menggunakan bahasa latin dan terdiri dari dua kata yang menunjukan genus
dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama menggunakan huruf kapital dan pada kata
kedua ditulis dengan huruf kecil, kedua kata ini ditulis miring, contoh
- Padi (Oryza sativa)
5. Contoh
Takson Tumbuhan

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Karnivora
Famili Felidae
Genus Panthera

Spesies Panthera pardus catus

81 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


82
Pertemuan ke-2
Tujan Pembelajaran : Mengetahui Jenis Hewan Avertebrata dan Vetebrata

E. HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (AVERTEBRATA)

Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) adalah sebuah istilah yang di ungkapkan oleh
Chavelier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan
Avertebrata dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Hewan tersebut adalah hewan berpori
(Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Platyheminthes), cacing gilig
(Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan dengan kaki
beruas-ruas (Arthropoda), dan hewan berkulit duri (Echinodermata).
Porifera adalah hewan yang
mempunyai pori-pori. Hewan ini
tubuhnya seperti spons.
Habitatnya di perairan, warna
tubuhnya bermacam-macam
seperti merah, kuning, dan hijau.

Contoh hewan Porifera, yaitu


Spongilla,Euspongia, Poterion,
dan Scypha.
Coelenterataadalah
hewan berongga,
mempunyai tentakel
untukmenangkap
mangsa, pada
permukaan tentakel
terdapat sel beracun
yang menyengat.
Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang menempel pada tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk
medusa yang bergerak aktif melayang-layang di air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang,
Obelia, Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan Coelenterata.
Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak
bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tigakelompok,
yaitu cacing pipih (Platyhelminthes) contohnya
cacing hati dancacing pita; cacing giling
(Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan
tidak bersegmen, contohnya: cacing perut, cacing
kremi, dan cacing tambang.

82 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


83

Mollusca adalah hewan


bertubuh lunak, banyak
lendirnya, dan terbungkus
oleh mantel. Ada yang
memiliki cangkang yang
berfungsi untuk
melindungi tubuh.
Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram,
dan remis.
Arthropoda adalah
hewan berbuku-buku,
tubuhnya dibedakan atas
kepala, dada, dan perut.
Tubuhnya terbungkus zat
kitin yang keras, memiliki
alat indra yang peka
terhadap sentuhan dan
bau-bauan, memiliki mata
faset, yaitu mata majemuk
terdiri atas beribu-ribu mata
kecil berbentuk segi enam.
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, adalempengan zat kapur/zat kitin
yang keras. Tubuhnya simetri radial denganlima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral
untuk alat gerak,bernapas, dan menangkap mangsa.

Gambar 11. (a) Bulu babi, (b) lilia laut, (c) bintang laut, (d) bintang ular, dan (e) teripang.

83 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


84

F. HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)

Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam klasifikasi makhluk
hidup, vertebrata termasuk dalam subfilum dari chordata dan berakhir di kingdom Animalia. Ciri-
ciri hewan avertebrata antara lain: Telah memiliki tulang belakang sejati, Memiliki otak yang sudah
berkembang dengan baik, Sebagain besar memiliki tubuh dan kepala yang terpisah, Memiliki
kerangka yang disebut juga endoskeleton, Ukuran tubuh bervariasi, Mempunyai alat gerak aktif,
Memiliki alat pencernaan yang lengkap, Memiliki system peredaran darah tertutup
 Klasifikasi Hewan Vertebrata
Hewan Vertebrata terbagi menjadi dua yaitu Pisces dan Tetrapoda. Selanjutnya tetrapoda
terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu amfibi, reptile, mamalia dan aves.
1. Pisces (Ikan)
Kelas Pisces ini merupakan kelompok ikan, yaitu
hewan-hewan yang hidup di perairan baik di sungai
maupun di laut. Tubuh ikan dilengkapi dengan sirip-
sirip yang membantu mereka berenang dan menjaga
keseimbangan tubuh.
Gambar 12.Ikan
Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor. Ikan
mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Tubuh ikan ditutupi
oleh sisik yang licin dan berlendir, sehingga dapat bergerak dengan
cepat di dalam air
2. Amphibi
Amphibi berasal dari kata amphi (rangkap) dan bios
(kehidupan). Karena itu Amphibi berarti hewan yang
mempunyai dua bentuk kehidupan atau hidup di dua alam.
Hewan Amphibi adalah salah satu jenis hewan yang dapay
hidup di darat maupun di air. Hal tersebut dikarenakan mereka
mempunyai dua system Gambar 13.Katak
pernapasan yaitu paru-paru dan kulit.
3. Reptil
Reptil merupakan salah satu hewan vertebrata yang
berdarah dingin dan mempunyai sisik yang menutupi
tubuhnya. Sebagian besar reptile berkembang hisak
dengan bertelur.

Gambar 14.Komodo

84 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


85

1. Aves
Aves atau burung merupakan salah satu makhluk hidup
yang memiliki bulu dan sayap. Sebagian besar dari aves
ini bias terbang, namun ada juga beberapa yang tidak
bisa terbang seperti ayam, burung unta, kiwi, penguin.

2. Mamalia Gambar 15. Burung

Ciri utama mammalia adalah mempunyai kelenjar susu (glandula


mammae) yang berguna untuk menyusui anaknya
yang baru lahir. Tubuh mammalia umumnya ditutupi
rambut, kulitnya dilengkapi dengan berbagai
kelenjar, dan rahang umumnya dilengkapi dengan
gigi. Mammalia umumnya berkembangbiak dengan
beranak atau
melahirkan (vivipar). Contoh hewan mamalia yaitu :
sapi, kambing, kuda paus, lumba-lumba dan lain-lain.

Gambar 16. Paus

85 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


86

Pengamatan dan diskusi mengacu pada metode saintifik

Para siswa dibimbing untuk dapat mengumpulkan informasi dengan cara membaca dan mengambil
sumber dari berbagai media untuk menyelesaikan latihan/tugas yang diberikan.

1. Perhatikan contoh hewan pada gambar berikut! Dari beberapa jenis hewan tersebut, apakah
serupa? Jelaskan!

Gambar 17. (a) Espongia, (b) poterion, (c) Scypha,

2. Cermatilah bentuk tubuh dari hewan-hewan berikut !

Gambar 18. (a) Gurita, (b) kerang dara, (c) siput, (d) siput laut

Pada gambar 18 di atas, siswa diminta agar saling berkmunikasi dan menyimpulkan baik lisan
maupun tulisan !
a. Dari semua hewan yang diamati (gambar 18), apakah ada hewan yang memiliki ciri- ciri
yang sama? Hewan apa saja yang memiliki ciri-ciri yang sama? Jelaskan
b. Ada berapa kelompok hewan Invertebrata yang kamu dapatkan? Sebutkan
c. Sebutkan lima kelompok hewan Invetebrata dan vetebrata

86 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


87

Latihan
1. Sebutkan 5 kelas pylum vetebrata!
2. Apa yang dimaksud dengan hewan vetebrata?
3. Hewan dapat dikelommpokan berdasasrkan ada tidaknya jaringan penyusun tubuh, yaitu
parazoa dan eumatoza, jelaskan
4. Mengapa cacing tidak dikalsifikasiakan kedalm satu filum, melainkan 3 filum? Jelaskan
5. Mengapa kulit katak selalu basah dan lembab?

Umpan Balik
1. Antara lain :
a. Pisces
b. Amphibi
c. Reptil
d. Aves
e. Mamalia
2. Hewan Vetebrata berasal dari unsur kata vetebrate yang artinya ruas tulang belakang, jadi
artinya hewan vetebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang
3. Parazoa adalah hewan yang tidak memiliki jaringan tubuh sejati, contoh porifera/hewan
spon, sedangkan eumatozoa adalah hewan yang memiliki jaringan tubuh sejati contoh
Cnidaria
4. Cacing dibedakan menjadi 3 filum karena berdasarkan anatominya serta daur hidupnya.
5. Karena ktak merupakan hewan amfibi yang hidup di daerah lembab, katak bernafas
menggunakan paru-paru dan kulit. Penyebab kulit katak lembab dikarenakan proses
pernapasan melalui kulit selalu aktif.

87 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


88

Petunjuk Soal
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!

1. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah


a. mempermudah pengenalan makhluk hidup
b. memilih makhluk hidup yang dapat dimakan
c. menentukan asal-usul makhluk hidup
d. memberikan nama pada setiap makhluk hidup
2. Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda menunjukkan
a. kelas d. spesies
b. ordo e. bangsa
c. genus
3. Yang disebut hewan berkulit duri adalah….
a. Porifera c. Arthropoda
b. Cnidaria d. Echinodermata
4. Molusca berikut yang anggotanya ada yang hidup di darat adalah
a. Cephalopoda c. Pelecipoda
b. Gastropoda d. Bivalvia
5. Anggota arthropoda berikut yang mengalami metamorfosis sempurna adalah…
a. Lebah c. Kecoa
b. Jangkrik d. Kepiting
6. Urutan takson tumbuhan dari kelompok terbesar ke kelompok terkecil adalah ….
a. kingdom-filum-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
b. kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
c. kingdom-divisio-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
d. kingdom-divisio-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
e. kingdom-kelas-divisio-bangsa-suku-marga-jenis
7. Capsicum annum dan capsicum frutescens memiliki kedekatan dalam tingkatan …
a. Spesies. d. Kelas
b. Genus e. Ordo
c. Family
8. Burung termasuk dalam hewan berdarah panas, maksudnya …
a. Suhu tubuh tetap meski suhu lingkungan berubah – ubah
b. Suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan
c. Mampu beradaptasi pada suhu lingkungan yang tinggi
d. Suhu lebih tinggi daripada suhu lingkungan
e. Dapat terbang

9. Pernyataan berikut yang benar tentang kingdom animalia adalah …


a. Mempunyai dinding sel. d. Uniseluler
b. Prokariotik e. Mandiri
c. Heterotrofik

88 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


89

10. Cacing pita dan cacing hati termasuk dalam filum …


a. Nemathelminthes. d. Annelida
b. Platythelminthes e. Fungi
c. Heterotrofik
11. Berikut ini merupakan kelas dari arthropoda, kecuali …
a. Arachnida. d. Crustaceae
b. Diplopoda e. Monera
c. Pelecypoda
12. Ciri khas dari kelas mamalia adalah …
a. Mempunyai glandula mammae. d. Multiseluler
b. Bertulang belakang e. Soliter
c. Heterotrofik
13. Binatang di bawah ini yang tergolong dalam kelas amfibi, kecuali …
a. Katak. d. Buaya
b. Salamander e. Kodok bangkong
c. Caecilian
14. Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, Filum Cnidaria dibagi
menjadi tiga kelas. Bentuk polip dan medusa dijumpai pada kelas
a. Hydrozoa. d. Calcarea
b. Scyphozoa e. Arthropoda
c. Anthozoa
15. Bagian tubuh filim Cnidaria yang mengandung racun berfungsi untuk melumpuhkan
mangsanya adalah :
a. Tentakel. d. Polip
b. Mesoglea e. Nemaktosit
c. Medusa
16. Anggota Annelida yang dilengkapi parapodia adalah…
a. Pheretima sp. d. Neopilina sp
b. Tubifex sp e. Hirudo medicinalis
c. Palolo viridis
17. Serangga bersayap dua, tipe mulut pengisap, metamorfosis sempurna dan menjadi vector
demam berdarah, termasuk ordo ....
a. Hemiptera. d. Siphonoptera
b. Homoptera e. Diptera
c. Neuropteran
18. Nautilus sp. merupakan salah satu perkecualian dari kelas Cepaholopoda karena ....
a. Memiliki daya regerasi tinggi d. Mempunyai cangkang luar
b. Tidak mempunyai tentakel e. Cangkang terdapat di dalam tubuh
c. Mempunyai kantong tinta
19. Tubuh Echinodermata ini tidak memiliki lengan dan bentuk bulat (oval). Oleh karena itu,
hewan ini di kelompokan dalam kelas
a. Asteroid
b. Echinoidea

89 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


90

c. Holothuroidea e. Crinoidea
d. Ophiuroidea
20. Seorang siswa menemukan hewan dengan bentuk tubuh pipih memanjang bergaris-garis
membujur, habitat ditanah, panjang sekitar 6 cm. kemungkinan hewan tersebut adalah
a. Cacing tanah d. Larva serangga
b. Nematoda e. Larva Curstacea
c. Tubellaria
21. Hewan yang mengalami metagenesis dari polip ke medusa atau sebaliknya, yaitu…
a. Hydra dan Obelia d. Aurelia dan Tubifora
b. Obelia dan Aurelia e. Acrodora dan Leptoria
c. Leptoria dan Obelia
22. Faciola hepatica adalah cacing dari kelompok Trematoda yang bersifat parasit pada hewan
ternak. Telur daric acing tersebut akan membentuk larva yang bergerak menju..
a. Tubuh siput d. Saluran empedu
b. Tubuh domba e. saluran usus
c. Rumput sekitar
23. Ikan paus dan lumba-lumba merupakan fauna air yang termasuk hewan…
a. Kelas Pisces d. berdarah dingin/poikiloterm
b. yang bernapas dengan insang e. bertulang rawan
c. Kelas Mammalia
24. Berikut ini adalah anggota Aves yang tidakbisa terbang yaitu ....
a. Struthio camelus d. Egreta alba
b. Padda oryzivora e. Pycnonotus atriceps
c. Galus galus
25. Di antara kelas-kelas anggota Vertebrata,yang semua anggotanya hidup di
ekosistemakuatikadalah
a. Kelas Pisces d. Kelas Aves
b. Kelas Amphibia e. Kelas Mammalia
c. Kelas Reptilia
26. Contoh hewan yang termasuk anggota Subkelas Chondrichthyes adalah ....
a. Galeocerda sp. c. Clarias batrachus
b. Monopterus albus d. Chanos chanos
e. Chelonia mydas

90 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


91

27. Pada taksonomi kingdom ke spesies, jumlah makhluk hidup yang berbeda dalam setiap takson
akan
a. Semakin banyak d. Tetap
b. Semakin sedikit e. Konstan
c. Berubah-ubah
28. Kelompok yang memiliki jumlah individu paling banyak adalah…
a. Kelas d. Familia
b. Genus e. kingdom
c. Spesies
29. Gambar di bawah ini yang menunjukkan kelas Gastropoda adalah….

a b c d e
30. Menentukan suatu kelompok hewan berdasarkan ciri-ciri yang dipaparkan. Merupakan
metazoa yang paling sederhana dan belum mempunyai banyak macam sel. Kebanyakan
merupakan hewan air dan pada umumnya hidup di laut. Tubuhnya melekat pada suatu dasar
dan tidak bisa berpindah tempat dengan bebas. Bentuk tubuh seperti tabung dengan banyak
lubang-lubang kecil yang berhubungan dengan seluruh saluran yang menuju ke arah dalam
tubuh dan membentuk sistem saluran. Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki hewan diatas, dapat
diketahui bahwa hewan tersebut termasuk dalam kelompok...
a. Coelentrata d. Echinodermata
b. Crustacea e. Molusca
c. Porifira

91 #Modul Pengembangan#Materi Klasifikasi Hewan


1. Tujuan umum klasifikasi adalah mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari
makhluk hidup
2. Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-
kelompokberdasarkan persamaan ciri yang dimiliki
3. Orang yang pertama melakukan pengelompokan adalah Carolus Linneaus (1707-1778).
4. Aturan penamaan baku bagi semua makhluk hidup (organisme) yang terdiri dari dua kata dari sistem
taksonomi, dengan mengambil nama genus dan nama spesies
5. Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulangbelakang (Avertebrata) dan
hewan bertulang belakang (Vertebrata)
6. Hewan tidak bertulang belakang Avertebrataadalah sebuah istilah yang di ungkapkan oleh Chavelier
de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang
7. Hewan Avertebrata dikelompokkan menjadi delapan kelompok
8. Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnyaseperti spons. Habitatnya di
perairan, warna tubuhnya bermacam-macamseperti merah, kuning, dan hijau
9. Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untukmenangkap mangsa, pada
permukaan tentakel terdapat sel beracun yangmenyengat
10. Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral
11. Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada yang
memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air
12. Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan ataskepala, dada, dan perut. Tubuhnya
terbungkus zat kitin yang keras
13. Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin yang
keras. Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan.
14. Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang
15. vertebrata termasuk dalam subfilum dari chordata dan berakhir di kingdom Animalia.
16. Hewan Vertebrata terbagi menjadi dua yaitu Pisces dan Tetrapoda
17. Kelas Pisces ini merupakan kelompok ikan, yaitu hewan-hewan yang hidup di perairan baik di sungai
maupun di laut.
18. Amphibi berarti hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan atau hidup di dua alam.
19. Reptil merupakan salah satu hewan vertebrata yang berdarah dingin dan mempunyai sisik yang
menutupi tubuhnya.
20. Aves atau burung merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki bulu dan sayap
21. Ciri utama mammalia adalah mempunyai kelenjar susu (glandula mammae) yang berguna untuk
menyusui anaknya yang baru lahir
Tahukah kamu, jauh sebelum Carollus Linnaeus (1707-1778) seorang ilmuwan Swedia

yang meneliti tentang tata cara penamaan dan identifikasi organisme (Systema Naturae) yang

menjadi dasar taksonomi modern, Ibn Al-Baytar (1190-1248), seorang farmakolog pada abad ke-13

telah lebih dulu mengklasifikasikan hewan. Selain itu, Al-Baytar juga ahli dalam bidang botani, dan

obat-obatan. Kontribusi Al-Baytar tersebut merupakan hasil observasi, penelitian serta

pengklasifikasian selama bertahun- tahun. Karyanya tersebut sangat mempengaruhi perkembangan

ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain yakni buku Al-

Jami baru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah

lama mempelajari bahasan-bahasan dalam buku tersebut dan memanfaatkannya bagi kepentingan

umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Bustang Buhari, 2019. Four-D Model (Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran.


(Oneline). https://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/four-d-model-model-pengembangan-
perangkat-pembelajaran-dari-thiagarajan-dkk/. Di akses 25-11-2019.
Riska. Zakari, 2019. Apa itu Hewan Vertebrata (Penejlasan dan klasifikasinya) (Oneline).
(https://saintif.com/hewan-vertebrata Diakses 23-11-2019)
Widodo et all. 2017. Ilmu Pengetahun Alam SMP/MTs Kelas VII Hak Cipta © 2017 pada
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-Undang
Widiyati Sri, 2009. Biologi SMA/MA Kelas X. Hak Cipta pada Departemen Pendidikan
NasionalDilindungi Undang-undang. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
LEMBAR VALIDASI AHLI DESAIN

Nama Validator : Zamrin Jamdin, M.Pd


Bidang Keahlian :
Unit Kerja : Dosen IAIN Ambon

PETUNJUK :
- Mohon Bapak/Ibu validator memberikan penilaian dengan memberikan nilai sesuai dengan
skala penilaian yang telah disediakan dengan memberi tanda checklist ( ƴ ) pada tempat
yang disediakan.
- Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, mohon memberi butir revisi pada bagian
saran.
- Makna poin validasi adalah 1 (tidak valid); 2 (kurang valid); 3 (cukup valid); 4 (valid); 5
(sangat valid)
- Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian serta
saran perbaikan.

No KRITERIA PENILAIAN SKALA PENILAIAN


1 2 3 4 5
1 Cover Yang Di Buat Menarik 
Pemilihan dan warna gambar pada modul
2 pembelajaran biologi model 4-D berbasis pendekatan 
saintifik sudah menarik
Gambar yang di gunakan pada modul pembelajaran
3 biologi model 4-D berbasis pendekatan saintifik 
mengajak siswa interaktif
pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf pada modul
4 
pembelajaran saintifik sudah sesuai
Pemilihan pada modul pembelajaran telah sesui
5 
dengan isi materi
Pemilihan bentuk nomor dan warna halaman modul
6 
pembelajaran sudah menarik
LEMBAR VALIDASI AHLI DESAIN

Nama Validator : Nur Alim Natsir, M.Si


Bidang Keahlian :
Unit Kerja : Dosen IAIN Ambon

PETUNJUK :
- Mohon Bapak/Ibu validator memberikan penilaian dengan memberikan nilai sesuai dengan
skala penilaian yang telah disediakan dengan memberi tanda checklist ( ƴ ) pada tempat
yang disediakan.
- Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, mohon memberi butir revisi pada bagian
saran.
- Makna poin validasi adalah 1 (tidak valid); 2 (kurang valid); 3 (cukup valid); 4 (valid); 5
(sangat valid)
- Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian serta
saran perbaikan.

No KRITERIA PENILAIAN SKALA PENILAIAN


1 2 3 4 5
Mater sesuai dengan kurikulum yang berlaku 
1

Kegiatan yang di lakukan dapat menumbuhkan rasa 


2 ingin tau siswa

Masalah yang diangkat sesuai dengan tingkat 


3 kongnitif siswa

Kegiatan atau soal pendukun konsep 


4

Keterpahaman siswa terhadap materi dalam modul 


5 pembelajaran saintifik

Materi mencakup aplikasih kontekstual dalam 


6
kehidupan nyata
LEMBAR VALIDASI AHLI DESAIN

Nama Validator : Djamila La Saiba, MA


Bidang Keahlian :
Unit Kerja : Dosen IAIN Ambon

PETUNJUK :
- Mohon Bapak/Ibu validator memberikan penilaian dengan memberikan nilai sesuai dengan
skala penilaian yang telah disediakan dengan memberi tanda checklist ( ƴ ) pada tempat
yang disediakan.
- Jika Bapak/Ibu menganggap perlu ada revisi, mohon memberi butir revisi pada bagian
saran.
- Makna poin validasi adalah 1 (tidak valid); 2 (kurang valid); 3 (cukup valid); 4 (valid); 5
(sangat valid)
- Peneliti mengucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu memberikan penilaian serta
saran perbaikan.

No KRITERIA PENILAIAN SKALA PENILAIAN


1 2 3 4 5
Penggunaan kalimat dalam modul sesuai dengan 
1 kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Terdapat penjelasan peristilahan yang tidak umum 
2

Bahasa yang digunakan sederhana, lugas dan mudah 


3 di pahami siswa

Bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan 


6
siswa
Lampiran 6

KISI-KISI SOAL

Penilaian
Kompetensi Dasar Indicator Bentuk Tingkat
Butir Soal Ke-
Instrumen Kongnitif
Memahami Penegrtian Pilihan C1 1,3,4,16,20,25,
Klasifikasi Hewan Ganda 26,27,28
3.1. Menjelaskan Pengertian
Pilihan C2 2,5,6,9, 10, 11,
Klasifikasi hewan Memahami ruang lingkup Ganda 13,
Klasifikasi Hewan C3 12, 14, 15, 17,
18, 19
Menggunakan Konsep C6 30
Pilihan
4.1. Menyelesaikan masalah klasifikasi hewan dan
Ganda C5 24
yang terkait dengan menyelesaikan soal
klasifikasi hewan Menggunakan langkah- Pilihan C4 8,21,22,23,24,29,
langkah Klasifikasi hewan Ganda
Lampiran 7
Pedoman Angket Penelitian

I. Pengantar

1. Angket digunakan untuk kepentingan penelitian.


2. Jawaban yang anda berikan akan digunakan untuk kepentingan Pendidikan di sekolah anda.
3. Jawaban yang berhubungan dengan pribadi dijamin kearhasiaannya dan kami
mengaharapkan kejujuran dan jawaban anda.

II. Identitas

1. Nama Siswa : Ririn Hasniawati Alo


2. Kelas : VII

III. Petunjuk Mengisi Pernyataan


1. Bacalah pernyataan-pernyataan ini sebaik-baiknya dan berikan jawaban dengan tanda
centang (ƴ) yang sesuai dengan diri anda karena tidak ada jawaban yang dianggap salah.
2. Ada alternative pilihan yang ditawarkan kepada anda yaitu 5 (SANGAT SETUJU), 4
(SETUJU), 3 (KURANG SETUJU), 2 (TIDAK SETUJU), 1 (SANGAT TIDAK
SETUJU)
Contoh:
Alternative Pilihan

No Pernyataan 5 4 3 2 1

SS S KS TS STS
Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
1 saintfik membuat saya bersemangat mengikuti
pembelajaran. 
Pernyataan Angket Respon Siswa Berbasis Pendekatan Saintifik
No Pernyataan Alternatif Pilihan
5 4 3 2 1
SS S KS TS STS
Dengan menggunakan modul pembelajaran biologi model
1 4-D berbasis pendekatan saintifik pada materi klasifikasi 
hewan membuat saya memahami pembelajaran
Materi klasifikasi hewan dengan menggunakan pendekatan
2 saintifik membuat saya memahami materi yang 
disampaikan oleh guru.
Saya paham dengan apa yang di sampaikan guru pada
3 materi klasifikasi hewan dengan menggunakan model 4-D 
berbasis pendekatan santifik
Menggunakan model pembelajaran biologi dengan
4 pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran lebih aktif 
dalam kelompok
Belajar materi klasifikasi hewan dengan menggunakan
5 
pendekatan saintifik membuat pengetahuan saya meningkat
Dengan modul pembelajaran biologi materi klasifikasi
6 hewan membuat saya bias dapat membedakan dan 
mengelompokan hewan berdasarkan jenisnya
Dengan pendekatan saintifik saya lebih aktif diskusi
7 kelompok dalam menyelesaikan masalah pokok bahasan 
klasifikasi hewan
Dengan menggunakan modul pembelajaran biologi saya
8 
kurang aktif dalam diskusi kelompok
Belajar dengan menggunakan modul pembelajaran biologi
9 sangat komplek sehingga saya lebih mudah memahami 
materi yang diajarkan
Modul pembelajaran biologi model 4-D berbasis
pendekatan saintifik pada materi klasifikasi hewan sanagat
10 
baik dibandingkan dengan menggunakan pendektana yang
lain
Lampiran 9

HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 23 AMBON


No Nama Siswa Nilai Ket
1 Hardom kasim 75 Tinggi
2 Intan Nur Himah Pellu 80 Tinggi
3 Rahma Tuz Zahra 78 Tinggi
4 La Gio 80 Tinggi
5 La Indra Rumbia 85 Tinggi
6 La Iyan 92 Sangat Tinggi
7 La Rahman 88 Tinggi
8 Nurdiana 79 Tinggi
9 Nurdian Tuasamu 95 Sangat Tinggi
10 Revan S Mahulauw 86 Tinggi
11 Ririn Hasniawati Alo 91 Sangat Tinggi
12 Satria Idris 92 Sangat Tinggi
13 Sitti Fadila Wally 95 Sangat Tinggi
14 Sumita Wally 78 Tinggi
15 Wa Fani 69 Sedang
16 Wa Indri Rumbia 80 Tinggi
17 Wa Marni 85 Tinggi
18 Yusni Wally 88 Tinggi
19 Samsul Adam 80 Tinggi
20 Anggi Anggraeni 85 Tinggi
Jumlah 1.684
Rata-rata 84,2 Baik
Lampiran 10

Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Prangkat Pembelajaran

No Item Angket
Inisial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 H.K S S S S S S S S S S
2 I.N.H.P S S S S S S S S S S
3 R.T.Z S S S S S S S S S S
4 L.Gio S S S S S S S S S S
5 L.I.R S S S S S S S S S S
6 L.I S S S S S S S S S S
7 L.R S S S S TS S S S S S
8 N. S S S S S S S S S S
9 N.T S S S S S S S S S S
10 R.S.M S S TS S S S S S S S
11 R.H.A S S S S S S S S S S
12 S.I S S S S S S S S S S
13 S.F.W S S S S S S S S S S
14 S.W S S S S S S S S S S
15 W.F S S S S S S S S S S
16 W.I.R S S S S S S S S S S
17 Y.W S S S S S S S S S S
19 S.A S S S S S S S S S S
20 A.A S S S S S S S S S S
Jum 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Lampiran 11

DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai