Disusun Oleh :
FRANCISCUS PURBA
224110138
AGROTEKNOLOGI 1B
Dosen Pengampu:
Drs. Maizar, MP
Puji dan sykur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas
karunia,rahmat,dan nikmat –Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul : Morfologi tanaman kentang.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah biologi pertanian.
Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak
kekurangan,baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik penulisannya.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................1
1.1............................................................................................................ SEJARAH
TANAMAN KENTANG..................................................................1
1.2............................................................................................................ MANFAAT
BAGI MANUSIA.............................................................................1
1.3............................................................................................................
KANDUNGAN BAHAN KIMIA.....................................................2
PENDAHULUAN
Kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang bergizi. Zat gizi
yang terdapat dalam kentang antara lain karbohidrat, mineral (besi, fosfor,
magnesium, natrium, kalsium, dan kalium), protein, serta vitamin terutama
vitamin C dan B1. Selain itu, kentang juga mengandung lemak dalam jumlah
yang relatif kecil, yaitu 1,0 – 1,5% (Samadi, 1997).
1
Komposisi kimia dipengaruhi oleh varietas, tipe tanah, cara budidaya, cara
pemanenan, tingkat kemasakan dan kondisi penyimpanan (Sunarjono, 2007).
Perbandingan protein terhadap karbohidrat umbi kentang lebih tinggi
daripada biji serealia dan umbi lainnya. Selain itu, kandungan asam amino
pada kentang juga seimbang, sehingga sangat baik bagi kesehatan (Rusiman
2008).
Kandungan kimia pada satu buah kentang mentah termasuk kulitnya dengan
berat 213 gram mengandung kalium 897 mg, fosfor 121 mg, magnesium 49
mg, besi 1,66 mg, vitamin C 42 mg, niacin 2,2 mg, vitamin B6 0,62 mg,
thiamine 0,17 mg dan antosianin golongan flavonoid (Anonim,2008).
2
BAB II ASPEK EKONOMI
3
2.2 Produksi tanaman kentang
Pengolahan Lahan
Tanah untuk budi daya kentang harus digemburkan terlebih dahulu, dengan
cara membajak atau mencangkul. Tanah dibajak atau dicangkul dengan
kedalaman kurang lebih 30 cm. Untuk kondisi tanah tertentu, pembajakan
dilakukan hingga 2 atau 3 kali agar tanah benar-benar gembur.Setelah
selesai pembajakan kemudian dilakukan penjemuran minimal satu
minggu.Bedengan dibuat dengan lebar 80 cm, tinggi 10 cm serta panjang
bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan kurang
lebih 40 cm untuk akses aliran air hujan agar tidak menggenangi
bedengan.Pembuatan bedengan dimaksudkan agar tanaman kentang tidak
terendam saat hujan turun. Karena tanaman kentang merupakan tanaman
yang sensitif, tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu basah maupun
terlalu kering.
Pilih umbi yang sehat, tidak terinfeksi penyakit dan dipanen pada usia yang
cukup. Bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari umbi yang tua dengan
ciri umbi kuat, bobot umbi 30-45/50 gram atau 45/50-60 gram dengan besar
ratarata 30-35 mm atau 45-50 mm, dan memiliki tiga hingga lima mata
tunas.Varietas yang digunakan Granola, Cipanas, Atlantik M, Repita,
4
Amabile dan Maglia.Untuk mendapatkan umbi yang baik dapat dilakukan
dengan pemilihan dan cara:
Umbi yang baik adalah umbi bertunas dan juga kuat yang telah melewati
proses penyimpanan 4 bulan setelah panen Benih yang bagus jika telah
tumbuh tunas kurang lebih 2 cm dan jumlah tunas mencapai 3 hingga 5
tunas per umbi. Permukaan umbi harus mulus dan bebas dari cacat.
Selanjutnya, dibuat garitan pada bedengan untuk meletakkan bibit. Bibit
kentang ditanam dengan jarak 20 atau 30 cm. Kemudian ditimbun dengan
tanah sehingga membentuk guludan setinggi 15 atau 20 cm.
Pemeliharaan Tanaman
5
berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses
pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara.
Pemanenan
Tanaman kentang bisa dipanen pada usia 80-120 hari. Usia tanaman sampai
siap dipanen berbeda-beda, tergantung pada jenis variaetas yang
digunakan.Tanaman kentang harus dipanen pada usia yang tepat, tidak
terlalu muda atau terlalu tua. Pemanenan ketika tanaman belum cukup umur
menyebabkan kualitas umbi yang rendah, karena karbohidrat belum
terbentuk dengan maksimal.Begitu juga jika dipanen terlalu tua, kualitas
umbi juga rendah karena resiko kerusakan umbi tinggi.
Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak umbi. Pada tanah
yang sangat gembur pemanenan bisa dilakukan dengan mengeruk
menggunakan tangan. Cara ini lebih efektif karena resiko kerusakan umbi
sangat kecil.Setelah selesai pemanenan biarkan sesaat agar tanah yang
menempel pada umbi mengering dan mudah untuk dibersihkan. Kemudian
umbi yang sudah terkumpul dikemas menggunakan karung goni atau
keranjang agar mudah saat penganggkutan.
6
2.3 Produktivitas secara nasional dan daerah Riau dalam 5 tahun terakhir
7
17,67% dengan hasil produksi kentang mencapai 240,48 ribu ton dan luas
panen sebesar 10,8 ribu hektare.
2.4 Kepentingan tanaman dari sisi ekonomi mencakup ekspor dan impor
Ekspor Indonesia pada April 2022 tercatat sebesar USD 27,32 miliar, lebih
tinggi dibandingkan bulan sebelumnya serta tumbuh sebesar 47,76% (year
on year). Ekspor migas dan nonmigas sama-sama mengalami pertumbuhan
yang tinggi yaitu sebesar 48,92% dan 47,7% (yoy). “Potensi penguatan nilai
ekspor masih akan terus tinggi seiring tren positif harga komoditas di pasar
global yang diperkirakan masih berlanjut ke depannya. Hal ini juga terus
diimbangi dengan baik oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang konsisten
kuat. Ini bukti nyata perbaikan struktur ekonomi yang fundamental.
Pemerintah akan terus berupaya agar perbaikan ini berkesinambungan,” ujar
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.
Sementara itu, impor Indonesia di bulan April tahun 2022 tercatat tetap kuat
meski sedikit melambat dari bulan sebelumnya pada USD 19,76 miliar, atau
tumbuh sebesar 21,97% (yoy). Secara tahunan, impor migas dan nonmigas
masih tumbuh pesat sebesar 88,48% (yoy) dan 12,47% (yoy). Sedangkan
8
berdasarkan penggunaannya, pada April 2022, impor bahan baku/penolong,
barang modal, dan barang konsumsi masih bertumbuh positif dan kuat
sebesar SP – 19 /BKF/2022
Hal 2/2 25,51% (yoy), 15,16% (yoy), dan 4,21% (yoy). “Peningkatan impor
barang konsumsi mengindikasikan pulihnya daya beli masyarakat.
Kinerja ekspor dan Impor Indonesia di bulan April 2022 ini menunjukkan
kondisi yang lebih positif dibandingkan bulan dan periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Surplus neraca perdagangan pada April 2022 tercatat
USD 7,56 miliar, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat
surplus USD 4,54 miliar. Kondisi ini melanjutkan tren surplus selama 24
bulan berturut-turut. Selain itu, surplus tersebut juga merupakan surplus
tertinggi sepanjang sejarah mengalahkan rekor pada Oktober 2021 yang
tercatat USD5,74 miliar.
9
BAB III ASPEK EKOLOGI
Tanaman kentang hanya mau tumbuh dan produktif pada jenis tanah ringan
yang mengandung sedikit pasir dan kaya bahan organik. Contohnya, tanah
andoso (vulkanik) yang mengandung abu gunung berapi dan tanah lempung
berpasir (margalit). Jenis tanah mempengaruhi kandungan karbohidrat umbi
kentang. Pada umumnya tanaman kentang yang dikembangkan di tanah
berlempung mempenyuai kandungan karbohidrat lebih tinggi dan rasanya
lebih enak.
10
Iklim
Faktor iklim meliputi komponen suhu udara, curah hujan, kelembapa, sinar
matahari, dan angin yang saling berkaitan. Tanaman kentang menghendaki
suhu udara harus dingin, antara 15-22 oC (optimumnya 18-20 0C) dengan
kelembapan udara 80-90%.
Panjang hari
Panjang hari adalah lamanya penyinaran sinar matahari dalam satu hari.
Untuk pembentukan umbi, tanaman kentang menghendaki hari pendek
(matahari menyinari kurang dari 10 jam sehari), tetapi untuk pembentukan
bunga tanaman menghendaki hari panjang (matahari menyinari lebih dari 14
jam sehari).
Tanaman kentang tumbuh pada tanah dengan pH antara 5-5,5. Pada tanah
asam (kurang dari 5) menyebabkan tanaman sering mengalami gejala
kekurangan unsur Mg dan keracunan Mn. Selain itu, tanaman menjadi
mudah terserang nematida. Sementara pada tanah basa (pH lebih dari 7)
sering timbul gejala keracunan unsur K dan umbinya mudah terserang
penyakit kudis (Streptomyces scabies), sehingga tidak laku dijual.
11
mirip gejala kekurangan Mg. Sementara itu, keracunan Mn menyebabkan
daunnya menjadi hijau pucat kekuningan dan sepanjang urat daun terdapat
bintik-bintik kecokelatan.
BAB IV TAKSONOMI
Produksi kentang nasional pada tahun 2014 adalah 1.347.815 ton dengan
produktivitas sebesar 17,67 ton/ha dan pada tahun 2015 sebesar 1,21 juta ton
(BPS, 2016). Sedangkan pada tahun 2018 hasil produksi menunjukkan
1.284,773 ton dan hasil perhektar menunjukkan 18,71 ton/ha (statistik
hortikultura, 2018). Menurut direktur jendral hortikultura kementerian
pertanian (kemtan) produksi kentang tahun 2018 mengalami kenaikan 2%
sekitar 1,18 juta ton dibandingkan tahun 2017 sekitar 1,16 juta ton.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
12
4.2 Jenis jenis tanaman kentang
13
BAB V MORFOLOGI TANAMAN
Daun
Batang
Batang tanaman berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung pada
varietasnya. Batang tanaman berbuku–buku, berongga, dan tidak berkayu,
namun agak keras bila dipijat. Diameter batang kecil dengan tinggi dapat
mencapai 50– 120 cm, tumbuh menjalar. Warna batang hijau kemerah-
merahan atau hijau keungu–unguan. Batang tanaman berfungsi sebagai jalan
zat–zat hara dari tanah ke daun dan untuk menyalurkan hasil fotosintesis dari
daun ke bagian tanaman yang lain (Rukmana, 2005).
Akar
Akar memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang bisa
menembus sampai kedalaman 45 cm. Sedangkan akar serabutnya tumbuh
menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akar
berwarna keputih-putihan, halus dan berukuran sangat kecil. Dari akar-akar
ini ada akar yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi
(stolon) dan akhirnya menjadi umbi (Setiadi, 2009).
14
Bunga
Umbi
15
BAB VI KESIMPULAN
16
BAB VII
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
18
BAB 9
LAMPIRAN
19