OLEH:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas nikmat yang Allah SWT berikan berupa
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tetap
pratikum ilmu tanaman pakan ternak.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan kita bersama dalam mata
kuliah ilmu tanaman pakan ternak yang didasarkan pada praktikum yang telah
dilaksanakan supaya menjadi titik acuan dalam studinya yang mempunyai peran
penting dalam kehidupan sehari-hari umumnya dan dunia peternakan khususnya.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dan dapat memperbaiki
laporan ini ke depannya sangat penulis harapkan.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang
telah membantu penulis dalam menyusun dan membuat laporan ini yang dalam
hal ini tidak dapat penulis sebutkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iiiV
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Praktikum .................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4
2.1 Gramineae ( rumput – rumputan ) ................................................................ 4
2.2 Leguminosae ( polong – polongan ) .............................................................. 5
2.3 Pengembangbiakan Gramineae dan Leguminosae........................................ 6
2.4 Waktu Pemotongan ....................................................................................... 7
BAB II MATERI DAN METODE ..................................................................... 9
3.1 Waktu dan tempat praktikum ................................................................... 9
3.2 Materi Praktikum ....................................................................................... 9
3.3. Metode praktikum ....................................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 11
4.1 Hasil Pengamatan ........................................................................................ 11
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 20
4.2.1 Rumput – rumputan ( Gramineae ) ................................................. 21
4.2.2 Polong – Polongan (Leguminoseae) ............................................... 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 29
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 29
5.2.Saran ............................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 1: Ciri – Ciri Rumput (Gramineae) ..................................................... 14
Tabel 1: Ciri – Ciri Polong – Polongan (Leguminoseae) .............................. 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
ternak. Limbah pertanian ini dapat berupa jerami padi, jerami jagung/tebon,
kulit kedelai dan limbah kacang tanah.
Hijauan makanan ternak merupkan kelompok tanaman yang unggul dan
berkualitas, sebagai kebutuhan utama makanan ternak yang mengandungan
nutrient (gizi-gizi) yang lebih efisien dan bermanfaat terhadap ternak. Hijauan
makanan ternak berasal daripada 2 bagaian komunitas besar yaitu kelompok
rumput-rumputan (Graminae) dan kacang-kacangan (Leguminosa). Dalam
penentuan keberadaan hijauan makanan ternak terdapat pengaruh besar yang
mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan daripada
produktifitasnya yaitu system penanamannya. Hingga saat ini banyak para ahli
ingin menngusahakan system penanaman hijauan makanan ternak yang lebih
unggul dan efisien serta tidak mengandung unsur genetik yang rendah sebagai
penyedia hijauan makanan ternak yang terbaik.
Seiring perkembangan peternakan di Indonesia maka kita diusahakan
membudidayakan pakan ternak terutama bangsa rumput karena bahan pokok
dari makanan ternak. Penanaman ini harus dikelola dengan baik dan teratur
sehingga kebutuhan akan pakan tenak tercapai. Pengembangan pakan ternak
ini juga akan menambah jumlah hewan tenak sehingga kebutuhan daging
dalam negeri akan bisa terpenuhi. Jenis rumput dan leguminosa yang
dikembangkan cocok bagi ternak. Ternak ruminansia seperti sapi (potong dan
perah), kerbau, kambing dan domba, salah satunya ditentukan oleh faktor
pakan (ransum)-nya. Pakan utama ternak ruminansia pada dasarnya adalah
hijauan. Agar ternak ruminansia dapat menghasilkan produksi yang tinggi
diperlukan pakan hijauan yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya.
2
Adapun manfaat praktikum hijauan pakan ternak ini adalah
agar praktikan dapat mengidentifiukasikan beberapa jenisGramineae(
rumput – rumputan ) dan Leguminosae
( polong – polongan )
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Phylum Spermatophyta
Class Monocotyl
Ordo Glumiflora
Family Graminae
4
b. Rumput gembala merupakan jenis rumput yang memiliki ciri-ciri antara
lain: tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon, tahan terhadap
renggutan atau injakan, memiliki perakaran yang kuat dan tahan
kekeringan. Termasuk kelompok ini antara lain : Brachiaria brizhantha,
Brachiaria ruziziensis, Brachiaria mutica, Paspalum dilatatum, Digitaria
decumbens, Choris gayana, African star grass (Cynodon plectostachyrus).
AAK (1983)..
5
Phylum : Spermatophyta
Sub Phylum : Angiosspermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Familia : Leguminocea
Sub Familia : Mimosoideae,Caesalpiniodeae, Papilionodeae
Genus : Centrosema, Peuroria, Colopogonium
Species : Pubescen, Phaseloides, Mucunoide
6
transisi helaian daun mulai memanjang. Internodus kulmus juga mulai
memanjang. Fase reproduktif (pembuangan) dimulai dengan perubahan ujung
batang dari kondisi vegetatif ke tunas bunga (Soetrisno et al., 2008).
Tanaman legum tumbuh dengan cara tipe semak, tipe berkas, batang
bersifat tegak atau decumbent, serambling, dan roset. Tipe semak yaitu sebuah
tangkai sentral dengan cabang-cabang samping muncul sepanjang batang
utama dengan cabang aksiler, Tipe berkas yaitu sebuah tangkai yang darinya
muncul beberapa batang dan tunas baru sehingga sulit mengidentifikasi batang
utama. Batang bersifat tegak atau decumben, merambat yaitu batang
berkembang menjalar di atas permukaan tanah. Serambling adalah banyak
tanaman yang merambat tumbuh memanjat dan malingkari obyek yang tinggi.
Roset adalah bentuk vegetatif beberapa tanaman perennial berkembang setelah
berbunga (Soetrisno et al., 2008).
7
akan energi seperti gula dan pati. Interval pemotongan yang panjang tidak
mengkhawatirkan tetapi pada interval pemotongan pendek atau intensitas
pemotongan tinggi dapat menyebabkan kandungan karbohidrat dalam akar
akan menurun sehingga dapat mengganggu pertumbuhan kembali. Cadangan
karbohidrat setelah defoliasi segera dirombak oleh enzim tertentu menjadi
energi. Zat tersebut kemudian dipergunakan untuk pertumbuhan. Jarak
defoliasi pada musim penghujan sebaiknya 40 hari sekali dan musim kemarau
60 hari sekali (Soetrisno et al., 2008).
8
BAB II
MATERI DAN METODE
1. Alat tulis
2. Kamera
9
3. Mengamati daun:
Warna daun.
Bentuk daun.
Tekstur daun.
Panjang daun.
Tulang daun.
Susunan daun
4. Mengamati cara tumbuh tanaman yang diamati.
5. Megamati bentuk batang dari hijauan pakan ternak.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
- Berakar serabut
12
berbaring dan
pendek
- pertumbuhan daun
selang – seling
- pada daun bagian
atas terdapat bulu
halus,
- Tulang daun
sejajar dan terlihat
jelas
- Daun pendek dan
meruncing dengan
daun berbulu halus
- Jumlah daun ganjil
4 Rumput Bintang - Termasuk rumput
(Cynodon jenis gembalaan
plectostachyus) - Memiiki panjang
daun ± 20 cm
- Memiliki lebar
daun ± 0,5 cm
- Berwarna hijau
kusam
- Tidak berbulu
- Pertumbuhan daun
selang seling
- Bertulng daun
sejajar dan
majemuk
- Batang silinder
panjang
- Tumbuh tegak dan
stolon
13
- Berakar serabut
14
bintil yang
gunanya untuk
menyuburkan
tanah
- Anak daun
berbentuk jorong
memanjang, rata
dan genap
- Tangkainya
pendek, dan setiap
tangkai berisi 20-
40 pasang anak
daun
- Rantingnya mengg
antung
- Kulit luar
berwarna kelabu
hingga kecoklatan.
Kulit luarnya ini
tidak rata dengan
alur membujur dan
melintang tidak
beraturan dengan
lapisan gabus yang
mudah terkelupas.
- Bunganya besar
dan keluar dari
ketiak
daun. Bunganya be
sar dan apabila
mekar, berbentuk
seperti kupu-kupu
15
- Warna bunganya
ada yang merah
dan ada juga yang
putih
- Letak bunganya
menggantung
dengan 2-4 bunga
yang bertangkai,
dan kuncupnya
berbentuk sabit
- Buahnya
berbentuk polong,
meggantung,
bersekat, sewaktu
muda berwarna
hijau, dan sudah
tua berwarna
kuning keputih-
putihan.
- Bijinya berbentuk
bulat panjang, dan
berwarna coklat
muda.
16
putih
- Berdaun majemuk
dan berbentuk
menyirip rangkap
dengan siripnya
yang berjumlah 3 -
10 pasang
- Anak daun setiap
siripnya berjumlah
5 – 10 pasang
- Tumbuh anak
daunnya sejajar
- Permukaan daun
halus dan tepinya
berjumbai
- Bunganya
majemuk dan
bongkol berangkai
panjang dengan
jumlah 2-6
bongkol.
- Bunganya
berukuran kecil
dan berkelipatan 5
- Buahnya
berbentuk seperti
pita lurus, pipih
dan tipis
- Bijinya mirip petai
namu berukuran
lebih kecil.
17
3 Kacang panjang - Merupakan legum
(Vigna jenis merambat
unguiculata - Batangnya
sesquipedali) berbentuk
menjalar dan
bercabang
- Daunya berbentuk
menyirip dan
runcing pada
bagian ujung.
- Berbunga
sempurna dengan
warna putih kebiru
– biruan
- Berbuah panjang
dan menggantung
- Bijinya berwarna
hijau dan merah
kecoklatan
18
membulat telur
melebar dengan
ujung menajam
sampai meruncing
pendek
- Permukaan agak
berambut pendek.
- Perbungaan malai
pada ketiak daun,
tegakcm
- Bunganya
mengelompok 2-5
pada tiap buku
- Tangkai bunga
pendek
- Bunganyaberwarn
aputih atau jingga
- Buahnya polong
bervarasi dalam
bentuk dan warna
pipih atau
menggelembung
19
elip atau pedang
yang ujungnya
meruncing
- Kelopak tangkai
daun berbentuk
dua gigi.
- Bunganya kecil
berwarna kuning
bertulang belakang
dengan semacam
daun-daun
penyangga.
- Bunga standar
agak bulat
- Polong tidak
berbulu dan
memiliki satu biji.
- Warna biji kuning
kecoklat –
coklatan .
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini membahas tentang hijaun pakan ternak, dimana hijaun
pakan ternak merupakan salah satu bahan makanan ternak yang sangat
diperlukan dan besar manfaatnya baik kehidupan dan keberlangsungan
populasi ternak. Sehingga hijaun pakan tersebut dijadikan sebagai salah satu
bahan makanan dasar dan utamauntuk mendukung peternakan ruminansia.
Kebutuhan hijauan akan semakin banyak sesuai dengan bertambahnya jumlah
populasi ternak yang dimiliki.pakn hijaun ternak merupakam semua makanan
yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun – daunan.
20
Ada beberapa kelompok tanaman hijaun pakan ternak yaitu berupa rumput
– rumputan (Gramineae) dan polong – polongan ( Leguminoseae). Pada
praktikum ini diamati berbagai jenis rumput yang terbagi menjadi rumput
potongan dan rumut gembalaan. Sementara itu, pada legum diamati legum
jenis pohon, merambat dan semak.
4.2.1 Rumput – rumputan ( Gramineae )
1) Rumput Odot ( Pennisetum Purpureum cv.Mott)
Nama Indonesia : Rumput odot
Nama binomial : Pennisetum Purpureum cv.Mott
Klasifikasi
Famili : poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : P. purpureum cv. Mott Culvipar
Rumput Odot ( Pennisetum Purpureum cv.Mott) merupakan
salah satu jenis rumput – rumputan yang dimanfaatkan sebagai rumput
potongan.
Rumput odot memiliki sifat tumbuh yang tegak merumpun
dengan batang berebentuk silinder. Rumput ini memiliki panjang daun
± 53 cm dengan lebar daun ± 3 cm. Model daunnya panjang dan
meruncing pada bagian ujung dan tumbuh selang – seling. Memiliki
pertulangan daun yang jelas pada bagian bawah dan bertekstur daun
yang kasar.
Rumput ini memiliki bulu – bulu halus yang tumbuh pada
bagian pangkal daun sampe kebatang.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan Anonim (2019),
Rumput ini pada dasarnya merupakan kelompok dari rumput gajah
namun memiliki ciri-ciri yang berbeda dari jenis rumput gajah pada
umumnya. Tinggi dari rumput ini dapat berkisar 1 sampai 2
meter.Daunnya lemas namum tumbuh rimbun, bertunas dan
berumpun. Batangnya lunak dan berbulu.
Dari pernyataan tersebut depat perbedaan saat pada ukuran atau
tinggi tanaman, dikarenakan pada saat melakukan pengukuran, rumput
21
odot belum tumbuh maksimal dan praktikan tidak melakukan
pengukuran secara meluruh.
2) Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)
Nama Indonesia : Rumput Gajah
Nama binomial : Pennisetum Purpureum
Klasifikasi ilmiah :
Family : Poaceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum
Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) merupakan jenis rumput
yang biasa dimanfaatkan sebagai rumput potongan. Rumput ini
digunakan sebagai rumput potongan karena sifat tumbuhnya yang
parennial dan tegak merumpun dengan batanag yang berbentuk
silinder.
Rumput ini merupakan salah satu jenis rumput yang berukuran
besar dengan panjang daun ± 113 cm dan lebar daun ± 4 cm. Daunnya
panjang dan meruncing pada bagian ujung. Permukaan daun berbulu
dan bertekstur daun kasar pada bagian bawah. Pertumbuhan daun
selang – seling dan bertulang daun sejajar dengan pertulangan daum
yang terlihat jelas.
22
Klasifiaksi ilmiah:
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Subfamili : Chloridoideae
Genus : Chloris
Spesies : C. Gayana
Subspesies : 1. C. gayana cv. Pioneer.
2. C. gayana cv Samford,
3. C. gayana cv katambora,
23
Rumput ini memiliki sifat tumbuh tegak dan stolon dengan batang
silinder panjang dan pertumbuhan daun selang seling yang sejajar dan
majemuk.
5) Rumput Mulato ( Brachiaria hybrid)
Nama Indonesia : Mulato
Nama binomial : Brachiaria hybrid
Klasifikasi ilmiah:
Family : Graminae
Genus : Brachiaria
Spesies : Brachiaria hybrid
24
berakar tunggang, batang dan akar memiliki kambium, batang
bercabang, memiliki susunan bungan yang sempurna.
25
Lamtoro (Leucaena leucocephal) merupakan tanaman
legum yang termasuk legum jenis pohon dengan ciri – ciri antara
lai; batang tumbuh tegak berkayu dengan kulit berwarna cokelat
bercorak bintil putih,berdaun majemuk dan berbentuk menyirip
rangkap dengan siripnya yang berjumlah 3 - 10 pasang.
Daun lamtoro (Leucaena leucocephal) tersusum dari anak
daun yang setiap siripnya berjumlah 5 – 10 pasang dengan sifat
tumbuh anak daun yang sejajar dengan permukaan daun halus dan
tepinya berjumbai.
Bunga lamtoro (Leucaena leucocephal) termasuk gologan
bunga majemuk dan bongkol berangkai panjang dengan jumlah 2-6
bongkol yang berukuran kecil dan berkelipatan 5. Sementara itu,
buahnya berbentuk seperti pita lurus, pipih dan tipis dan bijinya
mirip petai namun berukuran lebih kecil.
3) Kacang panjang (Vigna unguiculata sesquipedali)
Nama Indonesia: Kacang panjang
Naman binomial: Vigna unguiculata sesquipedali
Klasifikasi ilmiah:
Famili : Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Genus : Vigna
Spesies : V. unguiculata
Subspesies : V. u. sesquipedalis
26
Nama Indonesia : Kacang komak
Nama binomial : Lablab purpureus
Klasifikasi ilmiah:
Ordo : Fabales ·
Familia : Fabaceae ·
Upafamilia : Faboideae ·
Tribus : Phaseoleae ·
Upatribus : Phaseolinae ·
Genus : Lablab ·
Spesies : Lablab purpureus
27
Genus : Stylosanthes
Species : Stylosanthes guianensis
28
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
Hijauan pakan ternak merupakan salah satu bahan makanan ternak yang
sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan
populasi ternak. Hijauan pakan ternak di bagi menjadi dua jenis yaitu rumput
– rumputan (Gramineae) dan polong – polongan (Leguminoseae).
5.2.Saran
Adapun saran pada praktek lapangan ini adalah sebaiknya praktikan
diajarkan dahulu bagaimana cara mengukur tanaman – tanman tersebut dengan
benar.
29
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1983. Hijauan Makanan Ternak Potong, Kerja dan Perah. Yayasan
Kanisius: Yogyakarta.
30