Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERANAN TANAMAN PAKAN DALAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN

OLEH

NAMA : FRANSISKA WIWINDRI PASANG

NIM :2005030062

KELAS : E35

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Judul makalah ini ialah “Peranan tanaman pakan dalam pembangunan
peternakan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi Syarat untuk memperoleh nilai tugas mata
kuliah Ilmu Tanaman Pakan.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sangat dibutuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang peranan tanaman
pakan dalam pembangunan peternakan.

Manggarai, 6 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kover i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian tanaman pakan………………..................................................4
2.2 Peranan tanaman pakan dalam pembangnan peternakan……………….....4
2.3 Jenis-jenis tanaman pakan ternak …………………………………………6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pakan merupakan kebutuhan utama dalam segala bidang usaha ternak, termasuk dalam hal
ternak ruminansia. Pemberian pakan dimaksudkan agar ternak ruminansia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sekaligus untuk pertumbuhan dan reproduksi. Setiap ternak ruminansia
membutuhkan makanan berupa hijauan karena memiliki serat kasar yang tinggi. Pakan
bernutrisi yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas ini sangat dibutuhkan bagi ternak yang
sedang dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, maupun sebagai sumber energi dalam
melakukan aktivitas. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu penggembalaan
(pasture fattening), kareman (dry lot fattening), dan kombinasi cara pertama dan kedua
(Djarijah, 1996).

Pakan hijauan adalah semua bahan pangan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan berupa
daun-daunan, terkadang berupa ranting, dan bunga. Dengan adanya pakan berupa hijauan yang
diberikan pada ternak ruminansia, tubuh hewan akan mampu bertahan hidup dan terjamin
kesehatannya. Hewan juga bisa semakin tumbuh menjadi besar dan bertambah berat. Hal ini
dikarenakan pakan hijauan ataupun yang berasal dari biji-bijian mengandung berbagai unsur-
unsur zat pakan (Sudarmono).

Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun
untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (anak, daging) serta tenaga bagi ternak
dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar
ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus
bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Hijauan sebagai bahan makanan ternak bisa diberikan
dalam dua macam bentuk, yakni hijauan segar dan hijauan kering. Sebagai makanan ternak,
hijauan memegang peranan sangat penting, sebab hijauan mengandung hampir semua zat yang
diperlukan hewan, khususnya di Indonesia bahan makanan hijauan memegang peranan
istimewa, karena bahan tersebut diberikan dalam jumlah yang besar. Hijauan merupakan sumber
pakan utama untuk ternak sapi, untuk meningkatan produksi perlu penyediaan hijauan pakan
yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya, hijauan pakan ternak yang umum

1
diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang berasal dari padang
penggembalaan, lahan kering, dan sawah serta pinggiran jalan (Prawirodiputra, dkk. 2006)

Pakan merupakan kebutuhan tertinggi dari seluruh biaya produksi, pakan merupakan faktor
penting dalam usaha pengembangan peternakan mengingat tingginya komponen biaya tersebut
maka perlu adanya perhatian dalam penyediaan pakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Biaya pakan pada umumnya mencapai 60 sampai 70 % dari seluruh biaya produksi petenakan.
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak sapi potong sehingga dalam peningkatan
produksi ternak sapi potong harus diikuti dengan penyediaan pakan yang cukup dalam jumlah
maupun kualitas yang Belakang Peranan pakan dalam usaha bidang peternakan sangat penting
karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi
ternak. Jenis pakan yang terpenting adalah hijauan karena merupakan pakan utama ternak
ruminansia, sehingga ketersediaan pakan baik dari segi kuantitas, kualitas dan secara
berkesinambungan sepanjang tahun perlu diperhatikan. Beberapa jenis hijauan pakan dapat
dijadikan alternatif pilihan untuk menjamin ketersediaan hijauan pakan baik dari segi kuantitas
maupun segi kualitas yang tinggi (ACIAR, 2008). Hijauan yang bernilai gizi tinggi cukup
memegang peranan penting karena dapat menyumbangkan zat pakan yang baik bagi ternak
(Herlinae, 2003). Kandungan nutrisi hijauan pakan sangat dipengaruhi oleh jenis dan manajemen
penanaman. Padang rumput yang diberi input pupuk yang baik dan ditumbuhi oleh lebih dari
satu jenis hijauan akan menghasilkan produksi yang maksimal baik dari produksi maupun
kandungan gizinya. Secara umum, pemanfaatan padang rumput (grassland) yang hanya ditanami
satu jenis hijauan untuk mendapatkan produktifitas ternak yang maksimum biasanya akan
memerlukan input pupuk yang lebih besar. Rata-rata pemberian pupuk N untuk padang rumput
jenis ini adalah 250-400 kg N/ha/th. Sementara itu, padang rumput yang mempunyai keragaman
hijauan selain memerlukan input pupuk yang kecil juga dapat meminimalkan polusi
berkesinambungan (Bahar dan Nasir, 2010).

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu tanaman pakan ?


2. Apa saja peranan tanaman pakan dalam pembangunan peternakan ?
3. Apa saja jenis-jenis tanaman pakan ternak ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan Makalah adalah sebagai berikut :
1. Agar dapat mengetahui apa itu tanaman pakan
2. Agar dapat mengetahui peranan tanaman pakan dalam pembangunan peternakan.
3. Agar dapat menjelaskan jenis-jenis tanaman pakan ternak .

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat penulis makalah ini adalah :

1. Untuk memberikan informasi mengenai pengertian tanaman pakan.


2. Untuk memberikan informasi tentang peranan tanaman pakan dalam pembangunan
peternakan .
3. Untuk menambah wawasan atau memberikan informasi tentang jenis-jenis pakan ternak.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Pakan

Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak . pakan sebagai
sumber energy dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting
dalam pakan adalah protein. Pakan merupakan kebutuhan utama dalam segala bidang usaha
ternak, termasuk dalam hal ternak ruminansia. Pemberian pakan dimaksudkan agar ternak
ruminansia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sekaligus untuk pertumbuhan dan reproduksi .
Pakan juga merupakan kebutuhan tertinggi dari seluruh biaya produksi, pakan merupakan faktor
penting dalam usaha pengembangan peternakan mengingat tingginya komponen biaya tersebut
maka perlu adanya perhatian dalam penyediaan pakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas
dibudidayakan dari family rerumputan (Graminae) dan kacang-kacangan (leguminoseae). Pakan
bernutrisi yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas ini sangat dibutuhkan bagi ternak yang
sedang dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, maupun sebagai sumber energi dalam
melakukan aktivitas. Pakan hijauan adalah semua bahan pangan yang berasal dari tanaman atau
tumbuhan berupa daun-daunan, terkadang berupa ranting, dan bunga. Dengan adanya pakan
berupa hijauan yang diberikan pada ternak ruminansia, tubuh hewan akan mampu bertahan hidup
dan terjamin kesehatannya. Hewan juga bisa semakin tumbuh menjadi besar dan bertambah
berat.

2.2 Peranan Tanaman Pakan Dalam Pembangunan Peternakan

Peranan pakan dalam usaha bidang peternakan sangat penting karena merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Hijauan yang bernilai gizi
tinggi cukup memegang peranan penting karena dapat menyumbangkan zat pakan yang baik bagi
ternak (Herlinae,2003). Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan
ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (anak, daging)
serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan
tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang
diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Hijauan sebagai bahan
makanan ternak bisa diberikan dalam dua macam bentuk, yakni hijauan segar dan hijauan

4
kering. Sebagai makanan ternak, hijauan memegang peranan sangat penting, sebab hijauan
mengandung hampir semua zat yang diperlukan hewan, khususnya di Indonesia bahan makanan
hijauan memegang peranan istimewa, karena bahan tersebut diberikan dalam jumlah yang besar.
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak sapi, untuk meningkatan produksi perlu
penyediaan hijauan pakan yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya, hijauan
pakan ternak yang umum diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang
berasal dari padang penggembalaan, lahan kering, dan sawah serta pinggiran jalan
(Prawirodiputra, dkk. 2006)

Pakan merupakan kebutuhan tertinggi dari seluruh biaya produksi, pakan merupakan faktor
penting dalam usaha pengembangan peternakan mengingat tingginya komponen biaya tersebut
maka perlu adanya perhatian dalam penyediaan pakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Biaya pakan pada umumnya mencapai 60 sampai 70 % dari seluruh biaya produksi petenakan.
Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak sapi potong sehingga dalam peningkatan
produksi ternak sapi potong harus diikuti dengan penyediaan pakan yang cukup dalam jumlah
maupun kualitas yang Belakang Peranan pakan dalam usaha bidang peternakan sangat penting
karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi
ternak. Jenis pakan yang terpenting adalah hijauan karena merupakan pakan utama ternak
ruminansia, sehingga ketersediaan pakan baik dari segi kuantitas, kualitas dan secara
berkesinambungan sepanjang tahun perlu diperhatikan. Beberapa jenis hijauan pakan dapat
dijadikan alternatif pilihan untuk menjamin ketersediaan hijauan pakan baik dari segi kuantitas
maupun segi kualitas yang tinggi (ACIAR, 2008). Hijauan yang bernilai gizi tinggi cukup
memegang peranan penting karena dapat menyumbangkan zat pakan yang baik bagi ternak
(Herlinae, 2003). Kandungan nutrisi hijauan pakan sangat dipengaruhi oleh jenis dan manajemen
penanaman. Padang rumput yang diberi input pupuk yang baik dan ditumbuhi oleh lebih dari
satu jenis hijauan akan menghasilkan produksi yang maksimal baik dari produksi maupun
kandungan gizinya. Secara umum, pemanfaatan padang rumput (grassland) yang hanya ditanami
satu jenis hijauan untuk mendapatkan produktifitas ternak yang maksimum biasanya akan
memerlukan input pupuk yang lebih besar. Pemberian pakan dimaksudkan agar ternak
ruminansia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sekaligus untuk pertumbuhan dan reproduksi.
Setiap ternak ruminansia membutuhkan makanan berupa hijauan karena memiliki serat kasar
yang tinggi. Pakan bernutrisi yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas ini sangat

5
dibutuhkan bagi ternak yang sedang dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, maupun
sebagai sumber energi dalam melakukan aktivitas. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3
cara, yaitu penggembalaan (pasture fattening), kareman (dry lot fattening), dan kombinasi cara
pertama dan kedua (Djarijah, 1996).

2.3 Jenis-Jenis Tanaman Pakan Ternak

Memang banyak jenis tanaman pakan yang dapat digunakan untuk pakan ternak. Tetapi secara
umum, bahan pakan ternak dibagi menjadi 5 jenis, pakan kasar, pakan penguat/ konsentrat,
mineral, vitamin, dan pakan tambahan.

1. Pakan Kasar

Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari setiap unit volumenya
rendah. Makanan yang termasuk pakan kasar dapat berasal dari hijauan, antara lain:

 Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput benggala,
rumput kolonjono, rumput tuton.
 Daun leguminos.
 Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung, maupun
jerami kacang tanah.

Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar sekitar 18% tetapi
memiliki kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi sumber nutrisi yang baik adalah
hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak 20 % total bahan kering seperti leguminosa/
kacang – kacangan. Sedangkan, pakan dari sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki
kandungan protein kasar sekitar 3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan yang berasal
dari daun dan rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi hanya dapat berproduksi 70%
dari kemampuan seharusnya.

Namun bagaimanapun juga, pakan kasar sangat diperlukan untuk hewan ternak ruminansia
karena memiliki serat kasar tinggi yang dibutuhkan untuk merangsang rumen serta menentukan
kadar lemak susu.

6
JENIS RUMPUT UNGGULAN UNTUK PAKAN TERNAK HIJAUAN

1) Rumput Gajah

Rumput gajah toleran terhadap berbagai macam jenis tanah. Rumput gajah dapat tumbuh dari
dataran rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap lingkungan sedang, serta curah hujan
yang cukup, suka dengan tanah lempung yang subur, tetapi tidak tahan terhadap genangan.

2) Rumput Benggala

Rumput jenis ini memiliki ciri – ciri bersifat perennial, batangnya kuat dan tegak, serta
membentuk rumpun dengan akar membentuk serabut dalam. Memiliki bunga berwarna hijau
atau keunguan.

Rumput benggala tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi 0 – 1200 meter di atas
permukaan laut.

3) Rumput Raja

Pengembangan rumput raja biasanya dilakukan dengan stek batang atau pols dan mampu
tumbuh dengan baik pada daerah dengan tanah yang ringan sampai berat. Rumput raja mampu
hidup dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0 – 3000 meter di atas permukaan air laut
dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 meter atau lebih.

Ciri – ciri rumput raja antara lain, berdaun tunggal, batang berbentuk persegi dan silindris,
berakar serabut, dan tumbuh di daerah yang kering. Memiliki struktur daun yang kasar, batang
keras dan tebal. Bentuk daunnya panjang, dengan permukaan daun yang luas.

4) Rumput Meksiko

Seperti namanya, rumput ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah. Yang dapat hidup di
daerah tropis yang basah dan juga di daerah subtropis dengan tanah berair. Serta memiliki ciri
daun yang lebih lebar dari rumput jenis lain, dengan panjang daun sekitar 1,5 meter dan memiliki
lebar daun sekitar 10 centimeter.

7
Rumput meksiko dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tanah dengan struktru
sedang ataupun berat, dengan ketinggian sampai 1200 meter di atas permukaan air laut. Serta
curah hujan 2000 meter per tahunnya.

5) Rumput Setaria

Rumput setaria atau sering juga dikenal dengan nama Rumput Golden Timothy yang berasal
dari Afrika dan memiliki siklus hidup parenial. Cirinya tumbuh membentuk rumpun yang kuat
dan lebat, dengan daun yang lebar dan sedikit berbulu pada bagian permukaan atasnya.

Rumput Setaria kalau sudah berumur cukup dewasa, maka dapat tumbuh hingga mencapai
ketinggian 180 centimeter. Memiliki karakter yang tahan terhadap lingkungan kering maupun
bergenang. Dapat hidup pada dataran dengan ketinggian 1000 kaki, dengan curah hujan 25 inchi/
tahunnya.

2. Pakan Penguat (Konsentrat)

Pakan penguat atau disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang memiliki kandungan
serat kasar rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan konsentrat berupa energi dan protein.
Ada dua perbedaan konsentrat, yakni konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber
protein. Konsentrat sumber energi adalah konsentrat yang memiliki kadar protein kurang dari
20%. Sebaliknya, konsentrat sumber protein adalah konsentrat yang memiliki kadar protein di
atas 20%. Konsentrat merupakan suatu bahan pakan ternak yang diberikan bersamaan dengan
bahan pakan ternak lainnya untuk meningkatkan kandungan gizi pakan ternak yang dicampurkan
sebagai pakan pelengkap. Perternak sapi perah, agar dapat menjaga produksi susu sapi, pakan
ternak yang diberikan harus sebagian besar dari pakan ternak konsentrat. Karena sapi yang hanya
diberikan pakan ternak dari hijauan akan memproduksi susu 30% lebih rendah dari sapi yang
diberikan pakan ternak hijauan yang juga ditambahkan dengan pemberian pakan ternak
konsentrat. Sebab, sapi tidak mampu menampung pakan kasar sesuai dengan energi yang
dibutuhkan. Karenanya, untuk mencukupi energi, maka diperlukanlah tambahan pakan
konsentrat. Pakan konsentrat bisa berasal,

Dari hewan:

8
 Tepung daging
 Tepung daging dan tulang
 Tepung darah
 Tepung bulu
 Tepung cacing
 Hasil sampingan pengolahan ikan, yaitu tepung ikan
 Hasil sampingan pengolahan susu seperti lemak susu dan bubuk susu skim.

Untuk pakan ternak konsentrat yang berasal dari hewan ditandai dengan protein kualitas tinggi
yang jumlahnya relatif banyak, serta kandungan mineral yang cukup tinggi juga. Mengandung
protein lebih dari 47%, mineral Ca lebih dari 1%, P lebih dari 1,5%, dan serat kasar kurang dari
2,5%.

Dari tumbuhan:

 Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang hijau, jagung, dan yang lainnya.
 Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/ kelapa sawit, bungkil wijen, bungkil
kedelai, biji palm, biji karet, ampas tahu,dedak sekam padi dan yang lainnya.

Pakan ternak konsentrat memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi. Kelompok yang
memiliki kandungan terbanyak seperti jagung, biji – bijian, sorghum, yang SE dan TDN yang
tinggi, serat kasar yang rendah, kandungan protein kasar sedang, serta kandungan mineral yang
bervariasi. Pakan ternak konsentrat yang berasal dari tumbuhan memiliki kandungan protein
47%, mineral Ca kurang dari 1%, P kurang dari 1,5 %, dan serat kasar yang lebih dari 2,5%.
Agar dapat sesuai sasaran yang diinginkan, maka penggunaan pakan ternak konsentrat harus
memperhatikan 2 hal berikut ini:

 Pemberian pakan ternak konsentrat harus memperhatikan kebutuhan nutrisi hewan


ternak, jangan sampai pemberian pakan ternak konsentrat terlalu berlebihan karena
konsentrat hanyalah penguat atau pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
saja.

9
 Pemberian pakan ternak konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksinya,
susu ataupun daging.

3. Pakan Fermentasi

Pakan fementasi adalah hasil dari proses amoniasi, atau sering juga disebut sebagai peragian/
pemerana. Tujuan pembuatan pakan fermentasi adalah untuk memaksimalkan pengawetan
kandungan gizi pada pakan hijauan ataupun bahan pakan lainnya agar dapat disimpan dalam
waktu yang lama dan tanpa mengurangi jumlah nutrisinya. Kebutuhan gizi dan nutrisi yang
tercukupi, maka banyak efek positif yang didapatkan. Kualitas hewan ternak yang semakin baik
yang sudah pasti akan berdampak pada nilai jual hewan ternak. Dengan menggunakan metode
fermentasi, maka penyediaan pakan ternak akan lebih efisien. Adapun ciri – ciri dari pakan
fermentasi yang sudah jadi, seperti ada peningkatan suhu, ada perubahan warna, dan menjadi
lebih lapuk/ empuk..

4. Mineral

Mineral atau zat – zat garam sangat dibutuhkan untuk hewat ternak perah. Zat anorganik
seperti : Kalsium, Kalium, Zat besi, Fosfat, Natrium, Magnesium, dan yang lainnya adalah
macam – macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak. Tambahan mineral memang
dibutuhkan sebagai tambahan pada beberapa pakan ternak, tetapi tidak semua, karena sebagian
besar mineral tersebut dapat diperoleh dari bahan – bahan makana ternak yang diberikan. Maka
dari itu sangat penting untuk mengetahui kandungan dari pakan ternak yang diberikan, apakah
sudah mencukupi kebutuhan mineral hewan ternak atau tidak.

 5. Vitamin

Vitamin sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan, dan menjaga fungsi alami dari
sistem tubuh hewan ternak. Ada dua 2 kelompok vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan
ternak, yaitu vitamin yang larut dalam air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C, biotin,
kholin, inondol, niacin. Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D, E, dan K.

10
Memang vitamin hanya sedikit yang dibutuhkan, tetapi hal ini sama sekali tidak boleh diabaikan
karena tidak semua bahan pakan ternak mengandung vitamin yang lengkap, mengingat resiko
dari hewan ternak yang jika kekurangan vitamin maka dapat mengakibatkan tubuh hewan ternak
lemah, sakit – sakitan, dan bahkan kematian.

6. Pakan Tambahan

Adalah pakan yang digunakan hanya sebagai tambahan dan bukanlah untuk konsumsi pokok
bagi hewan ternak. Pakan tambahan yang dimaksudkan adalah produk yang tidak bernutrisi,
namun berguna untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, ataupun menyembuhkan hewan
ternak. Diantaranya, antibiotik, anti toksin, obat cacing, hormon, dan yang lainnya.

Pada pemberian antibiotik sendiri, dimaksudkan untuk memodifikasi keseimbangan bakteri yang
berada dalam saluran pencernaan hewan ternak. Keseimbangan antara bakteri yang
menguntungkan dan bakteri yang merugikan akan mencegah terjadinya penurunan produksi
ternak. 

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan Makalah diatas, kesimpulan yang saya ambil adalah :

1. Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak . pakan
sebagai sumber energy dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk
hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein.
2. Jenis pakan yang terpenting adalah hijauan karena merupakan pakan utama ternak
ruminansia, sehingga ketersediaan pakan baik dari segi kuantitas, kualitas dan
secara berkesinambungan sepanjang tahun perlu diperhatikan.
3. Hijauan yang bernilai gizi tinggi cukup memegang peranan penting karena dapat
menyumbangkan zat pakan yang baik bagi ternak (Herlinae, 2003).
4. Peranan pakan dalam usaha bidang peternakan sangat penting karena merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi ternak.
5. jenis tanaman pakan yang dapat digunakan untuk pakan ternak dibagi menjadi 5
jenis yaitu pakan kasar, pakan penguat/ konsentrat, mineral, vitamin, dan pakan
tambahan.

3.2 Saran

Berdasarkan Makalah ini, saran yang dapat saya berikan, yaitu : untuk lebih memahami
atau mengetahui tentang peranan tanaman pakan dalam pembangunan peternakan lebih
mendalam,khususnya tanaman pakan ternak dan untuk mengetahui jenis pakan yang baik untuk
ternak, maka ada baiknya kita harus melakukan atau mempelajari kajian lebih mendalam
mengenai peranan tanaman pakan dalam pembangunan peternakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1983. Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta.

Agus, A. 2008. Panduan Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak,
Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

https ://id.wiki pedia.org./wiki/pakan

http ://indoargopedia.pertanian.go.id.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo dan A.D. Tillman. 1990. Tabel Komposisi Pakan Untuk
Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai