Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP III

Dosen Pembimbing : Arief Andriyanto, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun oleh : Kelompok 7

1. Uswatun Khasanah (201701065)


2. Putri Nur Irsyadiyah (201701048)
3. Chindy Agustien K (201701014)
4. Ika Musfiroh (201701060)
5. Lailatul Khusnah (201701046)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan “ Askep Keluarga Tahap III ” dengan baik.
Tugas ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun,agar penulis dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
makalah ini.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan tugas ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu,.kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, semoga makalah ini dapat di jadikan
bahan perbandingan dalam penulisan-penulisan lainya

Mojokerto, Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

daftar isi........................................................................................................................iii

bab I pendahuluan..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................1

bab II tinjauan teori........................................................................................................2

2.1 Konsep Tumbuh Kembang Keluarga Tahap III...............................................2

2.2 Tugas Perkembangan Keluarga Tahap III........................................................3

2.3 Masalah-masalah Tumbuh Kembang Keluarga tahap III.................................4

2.4 Diagnosa keperawatan yang muncul................................................................5

2.5 Intervensi keperawatan.....................................................................................6

bab III asuhan keperawatan keluarga tahap 3..............................................................11

3.1 Trigger Case...................................................................................................11

3.2 Pengkajian......................................................................................................11

1. Data Umum....................................................................................................11

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga.......................................................13

3.3 Analisa Data...................................................................................................23

3.4 Skoring Masalah.............................................................................................24

iii
3.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan....................................................................27

3.6 Intervensi Keperawatan..................................................................................27

3.7 Implementasi Keperawatan............................................................................33

3.8 Evaluasi..........................................................................................................38

bab IV penutup.............................................................................................................46

4.1 Kesimpulan.....................................................................................................46

4.2 Saran...............................................................................................................46

iv
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


a. Karakteristik Keluarga

Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang), keluarga
termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2. Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal
dari suku buton. Mereka bisa menerima kebiaasaan mereka satu sama lain dan
mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang
mereka rasakan terhadap perbedaan. Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R
adalah agama Islam. Keluarga Tn. B biasa melakkan shalat 5 waktu di
rumah     .Agama adalah sumber kekuatan keluarga
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Untuk menegakkan diagnosis maka perlu dilakukan pengkajian mulai dari Data

Umum – Pemeriksaan fisik

c. Masalah keperawatan keluarga

1. Resiko Terjadinya Gangguan Kebutuhan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh Pada An. D

2. Resiko cedera fisik pada anak 


3. Kecemasan Orang Tua Kepada Anaknya

I.2 Proses Keperawatan

A. Diagnosis Keperawatan Keluarga

1. Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota dengan anak prasekolah
2. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
ketidakmampuan keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah
3. Proses keluarga terganggu
4. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan

1
5. Kesiapan untuk peningkatan parenting
6. Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
7. Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah
8. Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
9. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada
prasekolah dengan masalah nutrisi melalui pendekatan proses keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada keluarga dengan baik secara anamnesa,
pemeriksaan fisik, observasi
2. Menegakkan diagnosa keperawatan keluarga
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada keluarga
4. Melakukan tindakan keperawatan keluarga pada lansia dengan Hipertensi
5. Melakukan evaluasi keperawatan keluarga sesuai dengan rencana
keperawatan
6. Memberikan Education serta terapi yang sesuai dengan
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode : Demontrasi
2. Media dan alat : Leaflet
3. Waktu dan tempat : Hari Kamis, Tanggal 1 Juli 2021, Jam 16.00, Dirumah
Bapak Tn. R
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Persiapan demontrasi dilaksankan di rumah bapak Tn. R, pada tanggal 1 juli
2021 pukul 16.00, dengan menggunakan media leaflet, dengan menggunakan
bahan jamu untuk meningkatkan nutrisi serta akan diperagakan oleh 2
perawat.
2. Kriteria Proses
2
Setelah dilakukan demontrasi atau penyuluhan diharapkan keluarga Tn. R
dapat menerapkan penyuluhan yang telah diberikan oleh perawat.
3. Kriteria Hasil
Diharapkan anak Tn. R nafsu makannya dapat meningkat kembali.
10.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

II.1 Konsep Tumbuh Kembang Keluarga Tahap III


Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½
tahun dan berakhir anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga hingga
lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-
saudari. Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda.

Anak – anak usia prasekolah harus banyak belajar pada tahap ini, khususnya
dalam hal kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu
memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur
tangan orangtua mereka dimana saja. Pengalaman dikelompok bermain, taman kanak-
kanak, project Head Start, Pusat perawatan sehari, atau program-program sama lainnya
merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini. Program-
program prasekolah yang terstruktur sangat bermanfaat dalam membantu orang tua
dengan anak usia prasekolah yang berasal dari dalam kota dan berpendapatan rendah.
Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi
setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun. ( kraft et al,
1968 ).

Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat diukur)


perubahan ukuran tubuh dan bagiannya seperti peningkatan jumlah sel, jaringan,
struktur, dan sistem. Sebagai contoh pertumbuhan fisik seseorang dengan bertambahnya
tinggi badan, berat badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi dan polanya dapat
diprediksikan. Tahap pertumbuhan yang paling cepat terjadi pada usia prenatal, bayi dan
usia remaja (DeLaune & Ladner, 2011). Pengertian lain tentang pertumbuhan adalah
berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu. Dapat diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang, dan lain-lain ( Ikatan Dokter Indonesia, 2003 ).

Tubuh anak usia prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per tahun. Tinggi
rata-rata anak usia 3 tahun adalah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103,7 cm dan
rata-rata anak usia 5 tahun adalah 118,5 cm. Pertambahan berat badan selama periode

4
usia prasekolah sekitar 2,3 kg per tahun. Rata-rata berat badan anak usia 3 tahun adalah
14,5 kg dan akan mengalami peningkatan menjadi 18,6 kg pada usia 5 tahun. Tulang
akan tumbuh sekitar 5 hingga 7,5 sentimeter per tahun.

II.2 Tugas Perkembangan Keluarga Tahap III


Anak – anak usia pra sekolah memerlukan fasilitas-fasilitas yang bersifat melindungi,
karena pada tahap ini kecelakaan menjadi penyebab utama kematian dan cacat. Mengkaji
keamanan rumah merupakan hal yang penting bagi orang tua dapat mengetahui resiko
yang ada dan cara-cara mencegah kecelakaan.

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga:

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: rumah, ruang bermain, privasi,


keamanan
2) Mensosialisasikan anak
3) Menintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga ( hubungan perkawinan dang
hubungan orang tua dan anak ) dan diluar keluarga ( keluarga besar dan komunitas ).

Tugas tumbuh kembang keluarga tahap III menurut ( Suprajitno, S.kp, 2004 )

1) Membantu anak untuk bersosialisasi


2) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua)
juga harus terpenuhi
3) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam atau luar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar)
4) Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak (biasanya keluarga mempunyai
tingkat kerepotan yang tinggi)
5) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak

Tugas tumbuh kembang keluarga tahapan III menurut ( H. Zaidin Ali, 2009 )

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: ( rumah, ruang bermain, privasi,


keamanan,dll )

5
2) Mensosialisasikan anak
3) Menintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain
4) Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orang tua serta anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas)

Suami-Ayah menerima lebih banyak keterlibatan dalam tanggung jawab rumah


tangga selama tahap perkembangan keluarga ini dari pada tahap lain, persentase terbesar
dalam tahap ini digunakan untuk aktivitas perawatan anak. Keterlibatan ayah dalam
perawatan anak saat ini benar-benar penting, karena hubungan ini dengan anak usia
prasekolah dapat membantu anak mengindentifikasi jenis kelaminnya. Khusus bagi anak
laki-laki dalam usia 5 tahun, penting sekali bagi mereka untuk bergaul secara rapat
dengan lingkungan terbatas yang kuat, ayah yang hangat atau pengganti ayah sehingga
identitas peran laki-laki dapat terbentuk.

Peran yang lebih matang juga diterima oleh anak-anak usia prasekolah, yang secara
perlaham-lahan menerima lebih banyak tanggung jawab perawatan dirinya sendiri, plus
membantu ibu atau ayah dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Disini buka
produktivitas anak yang penting, melainkan proses belajar yang berlangsung.

Saat anak mencapai usia prasekolah, orang tua memasuki tahap pengasuhan anak
yang ketiga, salh satunya belajar berpisah dari anak-anak ketika mereka mulai masuk ke
kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau taman kanak-kanak. Tahap ini
berlangsung terus selama usia prasekolah hingga awal memasuki usia sekolah. Pisah
seringkali terasa sulit bagi orangtua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan
penjelasan tentanf penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia prasekolah
memberikan kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi mereka.

II.3 Masalah-masalah Tumbuh Kembang Keluarga tahap III


Masalah kesehatan yang telah diidentifikasikan yang utama adalah penyakit- penyakit
menular yang lazim pada anak yaitu: jatuh, luka bakar, keracunan dan kecelakaan yang
lain yang terjadi selama usia prasekolah.

Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan perkawinan.


Beberapa studi mencoba meneliti menurunya kepuasan yang dialami oleh banyak
pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan terhadap masalah ini untuk
memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini. Masalah –

6
masalah kesehatan yang lain yang penting adalah persaingan diantara kakak-adik,
keluarga berencana, kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah
pengasuhan anak seperti: membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan dan
mentelantarkan anak, keamanan dirumah, dan masalah-masalah komunikasi keluarga.

Pendidikan kesehatan keluarga diarahkan pada pencegahan masalah-masalah


kesehatan utama seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan dan alcohol, seksualitas
manusia, keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, dan penanganan stress/dukungan sosial.

Peran perawat pada Tahap III adalah:

1) Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam hal pencegahan masalah


kesehatan utama seperti, merokok, penyalahgunaan obat dan alcohol, seksualitas,
keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, dan penanganan stress/dukungan sosial
2) Membantu anak membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi pertumbuhan
fisik, intelektual, emosional, dan sosial secara optimal.

II.4 Diagnosa keperawatan yang muncul


Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap perkembangan keluarga anak
prasekolah antara lain:

1) Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota dengan anak prasekolah
2) Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
ketidakmampuan keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah
3) Proses keluarga terganggu
4) Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
5) Kesiapan untuk peningkatan parenting
6) Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
7) Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah
8) Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah tumbuh kembang anak

7
9) Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

II.5 Intervensi keperawatan


Tujuan Tujuan
Diagnosa Jangka Jangka Kriteria Standar
Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi
(Tupan) (Tupen)

8
Ketidakseimba Setelah Setelah Verbal 1. Keluarga 1. Kaji jadwal
ngn nutrisi diberikan dilakukan Psikomotor dapat makan anak dan
kurang dari perawatan kunjungan 5 menjelas kebiasaan
kebutuhan selama 1 bulan kali kunjungan kan makan,
tubuh keluarga dapat keluarga tentang termasuk
berhubungan merawat An. X dapat : pola metode dalam
ketidakmampu sehingga status makanan pemberian
an keuarga gizi anak 1.1 Menget anak makan kepada
merawat meningkat ahui pola prasekol anak di
anggota ditandai makanan ah keluarga: untuk
dengan anak dengan anak anak usia 2. Keluarga menentukan
prasekolah mengkonsumsi prasekolah dapat adekuat atau
nutrisi yang 2.1 Keluar membua tidaknya pola
adekuat: anak ga dapat t contoh makan yang
akan mendemons menu diberikan
menunjukan trasikan sederhan 2. Kaji anak
kenaikan berat membuat a untuk prasekolah
badan dan contoh anak apakah tidak
kenaikan menu 3. BB anak dapat minum
tinggi badan sederhana naik dengan cangkir
untuk anak 600gr atau tidak dapat
prasekolah dalam 1 memegang
3.1 BB bulan. makanan atau
anak menggunakan
meningkat alat makan
dari 600 dengan baik,
gram dalam atau jika anak
1 bulan mengalami
kesulitan
menelan atau
mentoleransi
terhadap tekstur
makanan
tertentu: untuk
9
memastikan
apakah
intervensi lebih
lanjut
diperlukan atau
tidak seperti
terapi bicara
atau terapi
okupasi
3. Jelaskan pada
keluarga tentang
pentingnya
pemberian
makanan sehat
untuk anak
4. Jelaskan pada
keluarga tentang
pola makanan
anak usia
prasekolah
5. Bersama
keluarga
mendemonstrasi
kan cara
membuat menu
sederhana untuk
anak.
6. Koordinasi
dengan petugas
gizi puskesmas
tentang
pemberian
makanan
tambahan
10
(PMTASI)
7. Anjurkan
Keluarga untuk
terus memantau
kenaikan BB
anak setiap
bulan.
Resiko injury Setelah Setelah Verbal Keluarga Pencegahan injury:
pada anak diberikan dilakukan 5 psikomotor dapat 1. Ajarkan pada
berhubungan asuhan kali kunjungan mengenali keluarga untuk
ketidakmampu keperawatan, : situasi mengajarkan
an keluarga keamanan 1. Keluarga berpotensi pada anak untuk
memodifikasi akan terjaga : dapat terkena tidak mendekati
lingkungan tidak akan mengenali injuri pada jalan raya, dan
terjadi injury situasi anak jika akan
pada anak kapan saja prasekolah; menyeberang
anak di jalan harus
berpotensi raya, didampingi
terkena mengendara orang dewasa :
injuri i sepeda/ untuk
2. Keluarga mainan, hal- menghindari
dapat hal yang kecelakaan saat
menyediaka berpotensi berjalan kaki
n menimbulka 2. Ajarkan agar
lingkungan n injuri di anak
yang aman lingkungan menggunakan
bagi anak rumah helm saat
agar misalnya mengendarai
terhindar listrik,komp mainan untuk
dari injuri or,dll menghindari
3. Keluarga Keluarga cidera kepala
dapat dapat dan
mendemons melakukan membiasakan
trasikan pertolongpe anak untuk

11
cara-cara pertama jika menggunakan
pertolongan terjadi injuri helm
pertama pada anak 3. Ajarkan
pada anak keluarga agar
jika terjadi anak diajarkan
injuri. untuk mematuhi
peraturan di
rumah terkait
dengan
penggunaan
listrik,dll ; anak
prasekolah
sudah dapat
mengikuti
perintah
sederhana dan
melaksanakan
perintah/nasihat
4. Ajarkan pada
keluarga untuk
tidak
meninggalkan
anak prasekolah
sendirian di
kolam renang
atu sumber air
lainnya untuk
mencegah
tenggelam
5. Ajarkan
keluarga
penanganan
pertama pada
kecelakaan,
12
untuk
meminimalkan
akibat jika
terjadi injuri

13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP 3

III.1 Trigger Case


Tn.R dan Ny.A masing masing berusia 26 tahun dan 24 tahun,memiliki seorang putri
bernama An.D berusia 4 tahun dan seorang putra bernama An.T berusia 4 bulan. Tipe
keluarga Tn.R adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan 2 orang anak. Pada saat
pengkajian secara umum kondisi anggota keluarga dalam keadaan sehat. Pada usia
memasuki 4 bulan, An.D pernah memiliki riwayat penyakit diare, kemudian DBD
sehingga harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari. Pada saat An.D berusia 2,5
tahun ,anak kembali dirawat di puskesmas selama 23 hari,tetapi karena tidak sembuh
sembuh sehingga orang tua membawa ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak
mengalami radang yang menyebabkan anak panas. Pada usia 4 tahun, An. D mengalami
sakit sariawan yang membuat dia tidak dapat mencerna dan menelan makanan namun
demikian orang tua tetap khawatir kondisi anaknya memburuk lagi. Riwayat imunisasi
An.D lengkap.pada saat ini An.D bersekolah di TK 0 kecil. Orang tua mengatakan klien
sangat hiperaktif layaknya anak seusianya, suka bermain sepeda meskipun kadang
dilarang oleh ibunya. Orang tua juga mengatakan An.D nafsu makan menurun,
frekuensi makan menurun, yang dikarenakan sakit sariawan dimulutnya yang begitu
banyak.

III.2 Pengkajian

1.1 Data Umum


a. Nama KK : Tn. R
b. Umur : 26 Tahun
c. Alamat : Buton
d. Pekerjaan KK : Sopir
e. Pendidikan : SMA
f. Komposisi Keluarga :
a) Istri
a. Nama : Ny. A
b. Umur : 24 Tahun
c. Pendidikan : SMA

14
d. Pekerjaan : Wiraswasta

15
b) Anak

Jenis Status imunisasi Ket


Hubungan Umu Pendidika
No Nama Kelamin DP Campa
dgn KK r n BCG Polio Hepatitis
T k

1. An.D Pr Anak 4 thn TK 0 kecil * * * * * Saat


kandung ini/saat
pengkajian
anak
dalam
keadaan
sakit

2. An. T Lk Anak 4 bln - * * - Saat


kandung ini/saat
pengkajian
anak
dalam
keadaan
sehat

g. Genogram
Tn.A adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara dan Ny.A adalah anak  pertama dari 2
bersaudara. Mereka mempunyai 2 orang anak yaitu An.D yang sekarang berusia 5
tahun  Dan An.T yang masih berusia 4 bulan.

h. Tipe Keluarga

16
Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang), keluarga
termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.
i. Suku/Bangsa
Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku buton. Mereka bisa menerima
kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama
jadi tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap perbedaan.
j. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R adalah agama Islam. Keluarga Tn. B biasa
melakkan shalat 5 waktu di rumah     .Agama adalah sumber kekuatan keluarga
k. Status Sosial Ekonomi
a) Penghasilan Keluarga
Penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil
menyupir oleh Tn.R dan usaha dagang oleh Ny. A.
b) Pemanfaatan Dana Keluarga      
Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk
membantu membiayai kuliah adik sang istri.
c) Sosial keluarga                   
Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan  keluarga terpenuhi.
l. Aktifitas rekreasi keluarga       
Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.

2.1 Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap Perkembangan Keluarga saat ini  
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia
anak tertua pada keluarga Tn. A adalah 4 tahun.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi 
Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi adalah Keluarga dengan
anak sekolah, Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan anak dewasa
(pelepasan), Keluarga usia pertengahan, Keluarga usia lanjut karena keluarga
elum melewati tahapan-tahapan tersebut.
3) Riwayat Keluarga inti   
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun.
Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:
a. Kepala keluarga

17
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.
b. Istri
Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah
dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
c. Anak D (anak ke I)
Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat
usia mulai memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan
disambung minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas
selama 12 hari.
Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi
karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa
ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang
menyebabkan anak panas. Sebelum sakit An. D memiliki BB: 18 Kg, Setelah
Sakit BB An. D 15 Kg, dan ibunya mengatakan untuk An D nafsu makannya
menurun yang biasanya 1 mangkok habis dan saat ini hanya 4 – 5 sendok saja
nafsu makan yang menurun disebabkan oleh sariawan pada mulutnya.
d. Anak T (anak ke 2)
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di Rumah Sakit
e. Riwayat Keluarga Sebelumnya ( Pihak suami dan istri )
Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturuna . Saat dikaji Tn.R
dalam keadaan  sehat. Begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan
sehat.
An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sakit, dan pernah memiliki
riwayat dirawat di puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A
mengganti ASI dengan susu formula dan demam berdarah.Keluarga
mengatakan anak mendapat   perawatan di puskesmas kurang lebih 23
hari.anak sering kambuh dengan penyakit tersebut sampai anak berumur 3
tahun.
f. Kebiasaan Diet
Pola makan keluarga Tn. R sehari-harinya 2 kali sehari dengan komposisi
makanan nasi, tahu/ tempe, kadang–kadang dengan sayur. Keluarga Tn. R
jarang makan ikan sebab harga ikan cukup mahal baginya. An. D malas

18
makan dan nafsu makan berkurang dikarenakan adanya sariawan pada
mulutnya.
3.1 Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Tipe rumah keluarga Tn. R bersifat permanen memiliki ukuran Luas rumah
yang ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu,
ruang tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan WC.
b. Ventilasi Dan Penerangan
Penerangan/cahaya cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi.
Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari seng. Penerangan pada malam
hari menggunakan listrik
c. Persediaan air bersih
Sumber air minum yang digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk air
minum juga dari sumur.
d. Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan
halaman rumah banyak ditumbuhi rumput
e. Pembuangan air limbah
Langsung dialirkan ketanah
f. Jamban/ WC (tipe, jarak dengan sumber air)
WC-nya tidak memiliki septik tank (WC cemplung).
g. Denah (rumah dan lingkungan)

19
h. Bahaya Kecelakaan
Rumah keluarga Tn. R merupakan wilayah komplek yang ramai yang dekat
dengan jalan raya, depan rumah juga terdapat gang yang memungkinkan
minim dari bahaya kecelakaan, terdapat selokan di depan rumah dan didepan
rumah tidak ada pagar atau pembatas dengan jalan raya.
i. Sarana komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan selama ini adalah Handphone
j. Fasilitas pelayanan kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa ke Rumah Sakit, karena
akses mudah dan keluarga Tn.R sudah merasa cocok, baik itu situasi yang
bersifat urgent.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. R dengan
tetangga sangat baik. Selain itu Ny. N juga aktif dalam kegiatan arisan dengan
tetangga. Sebagian besar komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya
berprofesi sebagai pegawai negeri atau swasta. Sedangkan sarana transportasi
yang digunakan oleh warga adalah angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.
3. Mobilitas geografi keluarga

20
Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.Tn.R bekerja
dari pagi sampai jam 16.00 wit sebagai supir.Sedangkan Ny.A membantu
suaminya berjualan.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian.
Anaknya juga rajin mengaji.
5. Sistem pendukung keluarga
Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan
keluarga dan dalam pemecahan masalah.
4.1 Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan
masalah anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya
tidak mau sekolah dan bermain sepeda dijalan. Bahasa yang digunakan orang tua
dalam berkomunikasi kepada anak memakai bahasa Indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus
bertanggung jawab terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga
yang juga mengurus anak-anaknya.
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Peran Formal
a) Tn. R : Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.
b) Ny. A : Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.
c) An. D : Sebagai anak, kakak, dan cucu
d) An. T : Sebagai anak, adik, dan cucu.
b. Peran Informal
a) Tn. R : Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah untuk keluarganya
dengan pekerjaan menjadi supir mobil.
b) Ny. A : Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara
pengajian ibu – ibu di lingkungan tempat tinggal.
c) An. D : Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.
d) An. T : Belum Ada
4. Nilai dan norma budaya

21
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang
di anut dan norma yang berlaku dilingkungannya
5.1 Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.
2) Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari
dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik
di lingkungan tempat tinggal  maupun di sekolah.
3) Fungsi Perawatan Keluarga
Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau
puskesmas, jika anak mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak
mempunyai riwayat demam berdarah
6.1 Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. Jangka Pendek
Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak
mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami sebelumnya.
b. Jangka Panjang
Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi
keluarga masih mengumpulkan biaya.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena takut
penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika
ada masalah dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa
melibatkan anak-anak.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin bermain
sepeda di jalan raya.
7.1 Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga selalu berdoa agar selalu diberikan kesehatan dan bisa melaksanakan
kehidupan dengan cara bersyukur atas nikmat rezeki dan kesehatan. Ny. A juga
22
mengatakan semoga dengan adanya perawat yang datang ke rumah bisa membantu
mengurangi masalah kesehatan yang ada di keluarga, karena infoemasi yang
disampaikan menambah wawasan tentang kesehatan
8.1 Riwayat Kesehatan Setiap Anggota Keluarga

No Pemeriksaan Tn. R Ny. A An. D An. T


1 Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik
Tanda – tanda TD: 120/70 TD: 110/70 N: 94 N: 96
Vital: N: 86 N: 90 S: 36,6 S: 36,5
- TD (mmHg) S: 36. 5 S: 36,6 RR: 22 RR: 24
- Nadi RR: 20 RR: 20 BB: 15 Kg
(x/menit)
- Suhu
(celcius)
- RR (x/menit)
2 Kepala Rambut dan Rambut dan Rambut dan Rambut dan
kulit kepala kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala
Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi : Inspeksi :
rambut ikal, Rambut lurus, rambut lurus, rambut lurus,
kulit bersih tidak ada uban, kulit bersih. kulit bersih.
kulit bersih.
3 Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Kedua mata kedua mata kedua mata kedua mata
simetris, simetris, simetris, simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak pucat, tidak pucat, tidak pucat, tidak pucat,
sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak
icterik. icterik. ikterik. ikterik.
Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan, tekanan tekan, tekanan tekan, tekanan
bola mata tidak bola mata tidak bola mata tidak
tinggi. tinggi. tinggi.

4 Hidung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


hidung hidung hidung hidung

23
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada secret, ada secret, ada secret, ada secret,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
korpal, tidak korpal, tidak pembesaran korpal, tidak
ada ada polip. ada
pembesaran pembesaran Palpasi : tidak pembesaran
polip. polip. ada nyeri polip
Palpasi : tidak Palpasi : tidak tekan.
ada nyeri tekan ada nyeri tekan
5 Mulut dan Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Faring tidak ada tidak ada adanya tidak ada
stomatis, tidak stomatitis, stomatitis, stomatitis,
ada karies gigi, tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada gigi caries gigi, caries gigi, caries gigi,
palsu, tidak tidak ada gigi tidak ada gigi tidak ada gigi
ada faringitis, palsu, tidak palsu, tidak palsu, tidak
lidah tidak ada faringitis, ada faringitis, ada faringitis,
kotor. lidah tidak lidah agak lidah tidak
kotor. kotor, kotor.
Palpasi : lidah membran
teraba lunak, mukosa pucat.
tidak ada nyeri Palpasi : lidah
tekan. teraba lunak,
ada nyeri
tekan.
6 Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
kedua telinga kedua telinga kedua telinga kedua telinga
simetris,tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada korpal. ada korpal. ada korpal. ada korpal.
Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak
ada nyeri tekan ada nyeri ada nyeri
tekan. tekan.

7 Leher Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :

24
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
sikatrik, tidak sikartrik, tidak sikatrik, tidak sikatrik, tidak
ada nodul ada nodul. ada nodul. ada nodul.
Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak
ada ada ada ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
dan kelenjar dan kelenjar dan kelenjar dan kelenjar
tiroid. tiroid. tiroid. tiroid.
8 Dada Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
bentuk bentuk bentuk bentuk
normochest, normochest, normochest, normochest,
tidak ada tidak ada tidak ad nodul, tidak ada
nodul, tidak nodul, tidak tidak sikatrik. nodul.
ada sikatrik. ada sikatrik. Palpasi : tidak
Palpasi : tidak Palpasi : tidak ada nyeri
ada nyeri ada nyeri tekan, tidak
tekan,tidak ada tekan, tidak ada fraktur
fraktur pada ada fraktur pada tulang
tulang iga pada tulang iga.
Perkusi : iga. Perkusi :
terdengar Perkusi : terdengar
resonan pada terdengar resonan pada
paru dan redup resonan pada paru dan redup
pada jantung. paru dan redup pada jantung 
Auskultasi : pada jantung. Auskultasi :
terdengar Auskultasi : terdengar
vesikuler terdengar vesikuler.
vesikuler.
9 Abdomen Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nodul, tidak nodul, tidak nodul, tidak nodul, tidak
acites. acites. acites. acites.
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :

25
suara suara suara suara
peristaltic peristaltic peristaltic peristaltic
terdengar 25 terdengar terdengar terdengar
x/menit 25x/menit hiperaktif 5x/menit
Perkusi : Perkusi : Perkusi : Perkusi :
terdengar terdengar terdengar terdengar
timpani pada tympani pada tympani pada tympani pada
usus,dan redup usus, dan usus, dan usus, dan
pada hati dan redup pada hati redup pada hati redup pada hati
ginjal. dan ginjal. dan ginjal. dan ginjal.
Palpasi : tidak Palpasi Palpasi : tidak
ada nyeri : tidak ada ada nyeri
tekan, tidak nyeri tekan, tekan, tidak
ada tidak ada ada
pembesaran pembesaran pembesaran
hati dan limpa. hati dan ginjal. hati dan ginjal.

10 Ekstermitas Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


anggota gerak anggota gerak anggota gerak anggota gerak
lengkap, tidak lengkap, tidak lengkap, tidak lengkap, tidak
ada luka,bekas ada luka, bekas ada luka, bekas ada luka, bekas
jahitan, tidak jahitan, tidak jahitan, tidak jahitan, tidak
ada kelainan ada kelainan ada kelainan ada kelainan
pada jari pada jari pada jari pada jari
tangan dan tangan dan tangan dan tangan dan
kaki. kaki. kaki. kaki.
Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan, tidak tekan, tidak tekan, tidak
ada fraktur. ada fraktur. ada fraktur.
11 Genetalia Tidak ada
keluhan
12 BB dan TB Berat badan
klien 15 kg

26
saat sakit dan
tinggi badan
110 cm
9.1

27
III.3 Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1 DS : Ny. A mengatakan Ketidakmampuan keluarga Kecemasan orang tua
mencemaskan kekambuhan memberi perawatan pada Kepada Anaknya
penyakit anaknya. Jika anak perubahan yang akan terjadi
panas tinggi, ibu mengatakan pada status kesehatan
langsung membawa anaknya ke anaknya.
puskesmas.
DO : Ny. A nampak berantusias
dalam menanggapi keadaan
kesehatan  anaknya.
2 DS : Ketidakmampuan keluarga Resiko terjadinya
a. Ny. A mengatakan kalau An. mengenal masalah nutrisi gangguan kebutuhan
D nafsu makannya menjadi yang dibutuhkan pada anak nutrisi kurang dari
berkurang prasekolah kebutuhan tubuh pada An.
b. Ny. A mengatakan An. D D
Berat badanya menurun saat
sakit sariawan
c. Ny. A mengatakan nutrisi
adalah makanan yang kita
makan sehari-hari
DO : An.D membran
mukosanya terlihat pucat,
BB sebelum sakit: 18 Kg
BB saat sakit: 15 Kg

3 DS : Ketidakmampuan keluarga Resiko cedera fisik pada


a. Ny A mengatakan anaknya memodifikasi lingkungan anak 
suka bermain sepeda yang aman untuk anak
b. Ny A mengatakan anak susah prasekolah
dilarang jika ingin bersepeda
di jalanan
c. Ny A mengatakan anak suka
mengikuti ibu saat memasak,

28
dan anak suka menggunakan
alat dapur
DO :
a. An D sudah dapat
mengendarai sepeda sendiri
b. Tempat kerja Ny A dekat
dengan jalan raya
c. Tidak terdapat pembatas atau
pagar di depan rumah

III.4 Skoring Masalah

1.1 Kecemasan orang tua kepada anaknya

No Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran


1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Sifat masalah merupakan
1. Status Sejahtera (3) ancaman karena nafsu makan
2. Aktual (2) An. D menjadi berkurang dan
3. Potensial (1) jika itu tidak ditanggulangi akan
menjadi aktual dan dapat
menyebabkan penurunan pada
status kesehatannya yaitu
gangguan nutrisi.
2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Masalah sebagian dapat diubah
Dapat Diubah: karena Ny. A dapat memberikan
1. Mudah (2) makanan-makanan lain kepada
2. Sebagian (1) An. D
3. Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah untuk dicegah
Untuk Dicegah: cukup karena dapat dilakukan
1. Tinggi (3) dengan mengajarkan cara
2. Cukup (2) pengolahan makanan yang
3. Rendah (1) menarik untuk An. D dengan
pemasukan nutrisi

29
4 Menonjolnya Masalah: 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menyadari ada
1. Membutuhkan masalah tapi tidak perlu
perhatian dan segera ditangani dengan segera.
diatasi (2)
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
JUMLAH 2 5/6

2.1 Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pada An. D

No Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran


1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Sifat masalah merupakan
1. Status Sejahtera (3) ancaman karena nafsu makan
2. Aktual (2) An. D menjadi berkurang dan
3. Potensial (1) jika itu tidak ditanggulangi akan
menjadi aktual dan dapat
menyebabkan penurunan pada
status kesehatannya yaitu
gangguan nutrisi.
2 Kemungkinan Masalah 2 2/2 x 2 = 2 Masalah sebagian dapat diubah
Dapat Diubah: karena Ny. A dapat memberikan
1. Mudah (2) makanan-makanan lain kepada
2. Sebagian (1) An. D
3. Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah untuk dicegah
Untuk Dicegah: cukup karena dapat dilakukan
1. Tinggi (3) dengan mengajarkan cara
2. Cukup (2) pengolahan makanan yang

30
3. Rendah (1) menarik untuk An. D dengan
pemasukan nutrisi
4 Menonjolnya Masalah: 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga menyadari ada
1. Membutuhkan masalah tapi tidak perlu
perhatian dan segera ditangani dengan segera.
diatasi (2)
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
JUMLAH 4 2/3

3.1 Resiko cedera fisik pada anak

No Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran


1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Bahaya fisik mungkin dapat
1. Status Sejahtera (3) terjadi, Ny V mengatakan anak
2. Aktual (2) susah dilarang  jika ingin
3. Potensial (1) bersepeda di jalanan

2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Ny A menegur dan memberikan


Dapat Diubah: contoh pada anak
1. Mudah (2)
2. Sebagian (1)
3. Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Pemberian lingkungan dan
Untuk Dicegah: tempat bermain yang aman
1. Tinggi (3) untuk anak
2. Cukup (2)
3. Rendah (1)
4 Menonjolnya Masalah: 1 2/2 x 1 = 1 An D sering mengendarai sepeda
1. Membutuhkan di jalan dan bermain alat-alat

31
perhatian dan segera dapur, oramg tua sulit untuk
diatasi (2) memberitahu
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
JUMLAH 3 1/3

III.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan Keluarga Skor
1 Resiko Terjadinya Gangguan Kebutuhan Nutrisi 4 2/3
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Pada An. D
2 Resiko cedera fisik pada anak  3 1/3

3 Kecemasan Orang Tua Kepada Anaknya 2 5/6

32
III.6 Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Resiko Terjadinya TUK 1 Keluarga mampu
Gangguan Kebutuhan Setelah dilakukan tindakan mengenal masalah
Nutrisi Kurang Dari asuhan keperawatan keluarga kesehatan
Kebutuhan Tubuh mampu mengenal masalah 1. Identifikasi makanan
Pada An. D dengan Kriteria Hasil : yang disukai
1. Pengetahuan tentang pilihan 2. Identifikasi
makanan yang sehat meningkat kebutuhan kalori dan
2. Pengetahuan tentang standart jenis nutrien
asupan nutrisi yang sehat
meningkat

TUK 2 Keluarga mampu


Setelah dilakukan tindakan mengambil keputusan
asuhan keperawatan keluarga 1. Berikan makanan
mampu mengenal masalah yang mengandung
dengan Kriteria Hasil : gizi seimbang
1. Sikap terhadap makan atau 2. Berikan makanan
minum sesuai dengan tujuan yang sudah
kesehatan meningkat dimodifikasi agar
2. Frekuensi makan membaik terlihat menarik tanpa
3. Meningkatkan nafsu makan menghilangkan
kandungan gizinya

TUK 3 Keluarga mampu


Setelah dilakukan tindakan merawat keluarga
asuhan keperawatan keluarga 1. Memberikan makan
mampu mengenal masalah sedikit-sedikit tapi
dengan Kriteria Hasil : sering
1. Meningkatnya kemampuan 2. Memberikan makanan
dalam mengidentifikasi selagi masih hangat

33
kebutuhan kalori
2. Meningkatnya kemampuan
dalam menetapkan target berat
badan yang sehat
3. Meningkatnya kemampuan
dalam memilih makanan dan
minuman yang bergizi
TUK 4 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan memodifikasi
asuhan keperawatan keluarga lingkungan
mampu mengenal masalah 1. Lakukan kebersihan
dengan Kriteria Hasil : tangan dan mulut
1. Keinginan makan membaik sebelum dan sesudah
2. Asupan makan membaik makan
2. Sediakan sedotan
ketika minum sesuai
kebutuhan
TUK 5 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan memanfaatkan
asuhan keperawatan keluarga pelayanan kesehatan
mampu mengenal masalah 1. Kolaborasi dengan
dengan Kriteria Hasil : ahli gizi untuk
1. Verbalisasi keinginan untuk menentukan jumlah
meningkatkan nutrisi kalori dan jenis
meningkat nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
2 Resiko cedera fisik TUK 1 Keluarga mampu
pada anak  Setelah dilakukan tindakan mengenal masalah
asuhan keperawatan keluarga kesehatan
mampu mengenal masalah 1. Identifikasi
dengan Kriteria Hasil : lingkungan yang
1. Orang tua klien mampu dapat membahayakan
menjelaskan bagaimana cara anak
mencegah cedera 2. Jelaskan kepada orang

34
2. Pengetahuan tentang resiko tua bahwa An. D
cedera meningkat beresiko cedera
3. Identifikasi An. D
dari benda berbahaya
TUK 2 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan mengambil keputusan
asuhan keperawatan keluarga 1. Berikan anak
mampu mengenal masalah pengertian tentang
dengan Kriteria Hasil : bahaya bermain di
1. An. D tidak bermain sepeda di jalan
jalan 2. Berikan pengertian
2. An. D tidak bermain di dapur kepada anak tentang
bahaya bermain di
dapur
TUK 3 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan merawat keluarga
asuhan keperawatan keluarga 1.1 Anjurkan orang
mampu mengenal masalah tua untunk selalu
dengan Kriteria Hasil : mendampingi
1. Klien tidak bermain di aktivitas anaknya
sembarang tempat 2.1 Ajarkan orang
2. Meningkatkat kewaspadaan tua tentang upaya
terhadap cedera pencegahan cedera
TUK 4 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan memodifikasi
asuhan keperawatan keluarga lingkungan
mampu mengenal masalah 1. Jauhkan atau simpan
dengan Kriteria Hasil : alat-alat dapur yang
1.1 Klien terbebas dari resiko dapat membahayakan
cedera An. D
TUK 5 Keluarga mampu
Setelah dilakukan tindakan memanfaatkan
asuhan keperawatan keluarga pelayanan kesehatan
mampu mengenal masalah 1. Kolaborasi dengan
dengan Kriteria Hasil : petugas medis jika

35
1. Cedera segera tertangani terjadi cedera
3 Kecemasan Orang TUK 1 Keluarga mampu
Tua Kepada Anaknya Setelah dilakukan intervensi mengenal masalah
keluarga mampu mengenal 1. Anjurkan keluarga
masalah dengan kriteria hasil : untuk
1. Keluarga mampu mengenali mengungkapkan
masalah kecemasannya
2. Keluarga mampu mengatasi 2. Memberikan cara
kecemasan dengan baik mengatasi kecemasan
dengan baik
3. Identifikasi pada saat
terjadi perubahan
tingkat kecemasan
4. Bantu keluarga
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
TUK 2 Keluarga mampu
Setelah dilakukan intervensi memutuskan tindakan
keluarga mampu memutuskan keperawatan
tindakan perawatan dengan 1. Anjurkan keluarga
kriteria hasil: untuk tetap
1. Persepsi yang salah menurun mempertahankan
2. Klien mampu mekanisme koping
mempertimbangkan dalam keluarga dalam
mengambil keputusan menghadapi masalah
3. Keluarga mampu memutuskan 2. Anjurkan keluarga
tindakan yang tepat untuk untuk mengurangi
mengatasi kecemasan stresor yang
menyebabkan
kecemasan
3. Anjurkan keluarga
untuk meminta
bantuan dari tenaga

36
kesehatan dalam
upaya mengurangi
masalah.

TUK 3 Keluarga mampu


Setelah dilakukan intervensi melakukan perawatan
keluarga mampu melakukan 1. Ajarkan kepada
perawatan dengan kriteria hasil: keluarga bagaimana
1. Keluarga dapat mengontrol respon saat
kecemasannya kecemasan muncul
2. Kecemasan keluarga menurun untuk meminimalkan
rasa cemas
2. Ajarkan teknik yang
tepat saat kecemasan
muncul
3. Berikan informasi
factual terkait dengan
diagnosis, perawatan
dan prognosis
TUK 4 Keluarga mampu
Setelah dilakukan intervensi memodifikasi
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
lingkungan dengan kriteria hasil: 1. Modifikasi
1. Terpenuhinya pencahayaan lingkungan untuk
luar rumah meminimalkan rasa
2. Terpenuhinya pencahayaan kecemasan
dalam rumah 2. Identifikasi
3. Terjaganya kebersihan rumah karakteristik
4. Terpenuhinya lingkungan yang lingkungan yang
nyaman menyebabkan
kecemasan meningkat
3. Ajarkan kepada
keluarga
menggunakan teknik

37
relaksasi
TUK 5 Keluarga mampu
Setelah dilakukan intervensi memanfaatkan fasilitas
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan 1. Anjurkan kepada
dengan kriteria hasil: keluarga untuk segera
1. Menggunakan sumber membawa ke
informasi yang terpercaya pelayanan kesehatan
2. Menerima saran dari tenaga yang terdekat
kesehatan
3. Menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan
keluarga

III.7 Implementasi Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Implementasi
1 Resiko Terjadinya Rabu / 30 Juni TUK 1
Gangguan Kebutuhan 2021 Keluarga mampu mengenal
Nutrisi Kurang Dari masalah kesehatan
Kebutuhan Tubuh Pada 1. Mengidentifikasi makanan yang
An. D disukai
2. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrien
TUK 2
Keluarga mampu mengambil
keputusan
1. Memberikan makanan yang
mengandung gizi seimbang
2. Memberikan makanan yang
sudah dimodifikasi agar terlihat
menarik tanpa menghilangkan
kandungan gizinya
TUK 3
Keluarga mampu merawat
keluarga

38
1. Memberikan makan sedikit-
sedikit tapi sering
2. Memberikan makanan selagi
masih hangat
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
1. Melakukan kebersihan tangan
dan mulut sebelum dan sesudah
makan
2. Menyediakan sedotan ketika
minum sesuai kebutuhan
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
1. Berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
2 Resiko cedera fisik pada Rabu / 30 Juni TUK 1
anak  2021 Keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan
1. Mengidentifikasi lingkungan
yang dapat membahayakan anak
2. Menjelaskan kepada orang tua
bahwa An. D beresiko cedera
3. Mengidentifikasi An. D dari
benda berbahaya
TUK 2
Keluarga mampu mengambil
keputusan
1. Memberikan anak pengertian
tentang bahaya bermain di jalan
2. Memberikan pengertian kepada
anak tentang bahaya bermain di

39
dapur
TUK 3
Keluarga mampu merawat
keluarga
1. Menganjurkan orang tua untunk
selalu mendampingi aktivitas
anaknya
2. Mengajarkan orang tua tentang
upaya pencegahan cedera
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
1. Menjauhkan atau simpan alat-
alat dapur yang dapat
membahayakan An. D
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
1. Berkolaborasi dengan petugas
medis jika terjadi cedera
3 Kecemasan Orang Tua Rabu / 30 Juni TUK 1
Kepada Anaknya 2021 Keluarga mampu mengenal
masalah
1. Menganjurkan keluarga untuk
mengungkapkan kecemasannya
2. Memberikan cara mengatasi
kecemasan dengan baik
3. Mengidentifikasi pada saat
terjadi perubahan tingkat
kecemasan
4. Membantu keluarga
mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
TUK 2
Keluarga mampu memutuskan

40
tindakan keperawatan
1.1 Menganjurkan keluarga
untuk tetap mempertahankan
mekanisme koping keluarga
dalam menghadapi masalah
2.1 Menganjurkan keluarga
untuk mengurangi stresor yang
menyebabkan kecemasan
3.1 Menganjurkan keluarga
untuk meminta bantuan dari
tenaga kesehatan dalam upaya
mengurangi masalah.
TUK 3
Keluarga mampu melakukan
perawatan
2.1Mengajarkan kepada keluarga
bagaimana respon saat
kecemasan muncul untuk
meminimalkan rasa cemas
3.1Mengajarkan teknik yang tepat
saat kecemasan muncul
4.1Memberikan informasi factual
terkait dengan diagnosis,
perawatan dan prognosis
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
5.1 Memodifikasi lingkungan
untuk meminimalkan rasa
kecemasan
6.1 Mengidentifikasi
karakteristik lingkungan yang
menyebabkan kecemasan
meningkat

41
7.1 Mengajarkan kepada
keluarga menggunakan teknik
relaksasi
TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
1. Anjurkan kepada keluarga untuk
segera membawa ke pelayanan
kesehatan yang terdekat

42
III.8 Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Evaluasi
1 Resiko Terjadinya Rabu / 30 Juni TUK 1
Gangguan Kebutuhan 2021 Keluarga mampu mengenal
Nutrisi Kurang Dari masalah kesehatan
Kebutuhan Tubuh Pada S : keluarga mengatakan mampu
An. D memenuhi kebutuhan makanan
anaknya
O:
- Keluarga tampak bertanya
mengenai status nutrisi anak
prasekolah
- Keluarga tampak antusias saat
tenaga kesehatan memberi
pengetahuan tentang nutrisi
anak
A : TUK 1 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
P : lanjutkan TUK 2 yakni keluarga
mampu mengambil keputusan
TUK 2
Keluarga mampu mengambil
keputusan
S : keluarga mengatakan mampu
mengambil keputusan makanan
yang boleh dikonsumsi oleh
anaknya
O : keluarga tampak antusias saat
bertanya mengenai gizi yang
seimbang
A : TUK 2 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
mengambil keputusan

43
P : lanjutkan TUK 3 yakni keluarga
mampu merawat keluarga
TUK 3
Keluarga mampu merawat
keluarga
S : keluarga mengatakan mampu
memilih makanan dan minuman
yang bergizi untuk anaknya
O:
- Keluarga tampak memberikan
makan sedikit-sedikit tetapi
sering
- Keluarga kooperatif saat
ditanya status gizi anak
A : TUK 3 tercapai dengan
indicator keluarga mampu merawat
keluarga
P : Lanjutkan TUK 4 yakni
keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
S : keluarga mengatakan keinginan
makan anak mulai membaik
O : keluarga tampak mengajarkan
kebersihan tangan dan mulut
A : TUK 4 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
P : Lanjutkan TUK 5 yakni
keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
TUK 5

44
Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
S : keluarga mengatakan jika ada
masalah kesehatan pada anak
langsung dibawa ke fasilitas
kesehatan
O : keluarga tampak bertanya
mengenai status gizi
A : TUK 5 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
P : intervensi dihentikan
Keluarga mampu mengatasi resiko
kebutuhan nutrisi anak
2 Resiko Cedera Fisik Pada Rabu / 30 Juni TUK 1
Anak 2021 Keluarga mampu mengenal
masalah
S : keluarga mengatakan mampu
menjelaskan pencegahan cedera
O:
- Pengetahuan keluarga tentang
resiko cedera meningkat
- Keluarga mampu
mengidentifiasi lingkungan
yang dapat membahayakan
anak
A : TUK 1 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
P : Lanjutkan TUK 2 yakni
keluarga mampu mengambil
keputusan
TUK 2
Keluarga Mampu mengambil

45
keputusan
S : keluarga mampu memberikan
pengertian ke anaknya bahwa
bahaya bermain dijalanan tanpa
pengawasan
O : Keluarga tampak bisa
mengambil keputusan
A : TUK 2 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
mengambil keputusan
P : Lanjutkan TUK 3 yakni
keluarga mampu merawat keluarga
TUK 3
Keluarga mampu merawat
keluarga
S : keluarga mengatakan sering
mengajarkan anaknya untuk hati-
hati agar tidak sampai cedera
O:
- Keluarga sering mendampingi
anak saat beraktivitas diluar
- Keluarga mampu merawat
anak semisal mengalami
cedera
A : TUK 3 tercapai dengan
indicator keluarga mampu merawat
keluarga
P : Lanjutkan TUK 4 yakni
keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
TUK 4
Keluarga Mampu memodifikasi
lingkungan
S : Keluarga mengatakan bahwa

46
anaknya terbebas dari cedera
karena sudah memodifikasi
lingkungan
O : peralatan dapur keluarga
tampak disimpan rapi dan
dijauhkan kepada anak-anaknya
A : TUK 4 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
P : Lanjutkan TUK 5 yakni
keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
TUK 5
Keluarga Mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
S : Keluarga mengatakan jika
anaknya cedera langsung diobati di
pelayanan kesehatan
O : keluarga tampak antusias saat
diberi saran oleh tenaga kesehatan
A : TUK 5 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
P : Intervensi dihentikan
Keluarga mampu mengatasi resiko
cedera fisik
3 Kecemasan Orang Tua Rabu / 30 Juni TUK 1
Kepada Anaknya 2021 Keluarga mampu mengenal
masalah
S:
- Keluarga mengatakan Cemas
- Keluarga mengatakan mampu
memahami kecemasannya
O:

47
- Keluarga tampak kooperatif
menceritakan kecemasannya
- Keluarga mampu
mengidentifikasi
kecemasannya
A : TUK 1 tercapai dengan
indicator keluar mampu
mengetahui masalah
P : Lanjutkan TUK 2 yakni
keluarga mampu memutuskan
tindakan keperawatan
TUK 2
Keluarga mampu memutuskan
tindakan keperawatan
S : Keluarga mengatakan mampu
mempertahankan mekanisme
koping saat menghadapi masalah
O:
- Keluarga tampak antusias saat
perawat memberikan
intervensi keperawatan
- Keluarga sering bertanya
tentang cara pengambilan
keputusan yang tepat
A : TUK 2 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
mengambil keputusan
P : Lanjutkan TUK 3 yakni
keluarga mempu merawat anggota
keluarga
TUK 3
Keluarga mampu merawat
anggota keluarga
S : keluarga mengatakan dapat

48
mengontrol kecemasan yang
dialaminya
O:
- Keluarga tampak antusias
diajarkan teknik menurunkan
kecemasan
- Keluarga tampak antusias saat
diberikan informasi mengenai
masalahnya
A : TUK 3 tercapai dengan
indicator keluarga mempu merawat
anggota keluarga
P : Lanjutkan TUK 4 yakni
keluarga mampu memelihara
lingkungan (memodifikasi)
TUK 4
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
S : Keluarga mengatakan sudah
memodifikasi lingkungan rumah
untuk menurunkan kecemasan

O:
- Rumah tampak nyaman
- Pencahayaan rumah pas
- Rumah tampak bersih
A : TUK 4 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
P : Lanjutkan TUK 5 yakni
keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
TUK 5
Keluarga Mampu Memanfaatkan

49
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
S : keluarga mengatakan jika sakit
langsung ke pelayanan kesehatan
O : keluarga tampak menerima
saran dari tenaga kesehatan
A : TUK 5 tercapai dengan
indicator keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
P : Intervensi dihentikan
Keluarga mampu mengatasi
kecemasan

50
BAB IV
PENUTUP

IV.1Kesimpulan
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½
tahun dan berakhir anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga hingga
lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-
saudari. Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda.

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga:

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti: rumah, ruang bermain, privasi,


keamanan
2) Mensosialisasikan anak
3) Menintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga ( hubungan perkawinan dang
hubungan orang tua dan anak ) dan diluar keluarga ( keluarga besar dan komunitas )

Masalah kesehatan yang telah diidentifikasikan yang utama adalah penyakit-


penyakit menular yang lazim pada anak yaitu: jatuh, luka bakar, keracunan dan
kecelakaan yang lain yang terjadi selama usia prasekolah.

IV.2Saran
Untuk calon perawat lebih mendalami ilmu keperawatan keluarga agar bisa langsung
diaplikasikan saat di lapangan dan orang tua yang mempunyai anak usia prasekolah lebih
meluangkan waktu untuk manjaga dan melindungi anak.

51
DAFTAR PUSTAKA

Hariyanto Tanto, D. (2005). Asuhan Keperawatan Keluarga: Konsep dan Proses, Ed.1 Vi
+116 hlm. Malang: Buntara Media.

M.Marilyn, F. (2011). Keperawatan Keluarga Teori Dan Praktik, Ed.3. Jakarta: EGC.

Suprajitno. (2015). Asuhan Keperawatan Keluarga, Ed:1. Monica Ester: Jakarta: EGC.

Zainidin Ali, H. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

52

Anda mungkin juga menyukai