Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS TERHADAP KELUARGA TN M

TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI BALITA, PHBS, DAN


KEBIASAAN MEROKOK DI DESA
KECAMATAN LEKOK

Disusun oleh :
SUKIRAH , S. Keb
NIM :2021080499

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


HUSADA JOMBANG
TAHUN 2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn M tentang kebutuhan nutrisi pada balita,
PHBS, dan kebiasaan merokok di Kecamatan Lekok.
Laporan ini disusun oleh :
Nama : SUKIRAH, S. Keb

NIM : 2021080499

Telah disahkan dan disetujui pada :

Hari : ......................................................

Tanggal : ......................................................

MENGETAHUI

Pembimbing Praktek, Pembimbing Akademik,

Evi Susiyanti, S.ST., M. Kes. Fifi Ratna Aminati, S.ST., M. Kes

Ketua Stikes, Kaprodi,

Dra. Hj. Soelijah Hadi, M. Kes., MM Zeny fatmawati, S.ST., M.Ph


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn M tentang kebutuhan
nutrisi pada balita, PHBS, dan kebiasaan merokok di Dusun Pasrepan Kecamatan Lekok
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan semua
pihak sehingga Asuhan Kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa saya
sampaikan dengan hormat kepada:

1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M. Kes. M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati, SST., M.Ph. selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang.
3. Evi Susiyanti, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing praktek
4. Fifi Ratna Aminati, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing akademik
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini
bermanfaatbagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada
khususnya.

Pasuruan,

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga.Dalam sebuah keluarga
biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn.
M, di dalam keluarga ini terdapat tiga masalah kesehatan yaitu Nutrisi pada balita, PHBS
dan merokok.
Keluarga Tn. M terdiri dari tiga anggota keluarga dengan permasalahan kesehatan
yang terdapat pada masing-masing anggota keluarga. Tn. M selaku kepala keluarga
mempunyai kebiasaan merokok yang sangat berbahya bagi dirinya sendiri dan juga
orang-orang di sekitarnya khususnya bagi sang istri dan anaknya yang baru berumur 18
bulan Sedangkan anak Tn M yang sejak bulan desember mengalami penurunan berat
badan yang sekarang mencapai  garis merah, selain itu  pengetahuan asi eksklusif juga
perlu diberikan karena ny.Siti masih dalam usia subur dan dia tidak mengerti apa itu asi
eksklusif sehingga dia tidak pernah memberikan asi ekslusif pada anak-anaknya.
Dari ketiga masalah tersebut nantinya akan dipilih satu yang menjadi prioritas dan
harus segera mendapatkan penanganan, di samping juga dua masalah lainya yang harus
tetap dicari solusinya.
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum


Mahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam
memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dalam
memecahkan masalah.
1.2.2 Tujuan khusus
Dalam melakukan Asuhan kebidanan komunitas di Dusun Pasrepan Kecamatan
Lekok, diharapkan mahasiswa mampu mengetahui tentang:
1. Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn M tentang Nutrisi pada balita
2. Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn M tentang PHBS
3. Untuk memberikan pengetahuan pada keluarga Tn M tentang bahaya merokok
4. Menyusun rencana kebidanan
5. Melaksanakan tindakan kebidanan
6. Evaluasi asuhan kebidanan
1.3 Manfaat
Bagi Penulis : Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah
didapatkan dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam melaksanakan
asuhan kebidanan komunitas
Bagi Klien : Agar mengetahui masalah yang mungkin terjadi yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan komunitas
Bagi Institusi : Sebagai perbandingan dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas
Bagi lahan : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan acuan dan
perbandingan pada penanganan asuhan kebidanan komunitas.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
1.4.1 Studi Kepustakaan
Teori kebidanan di ambil dari buku yang berkaitan dengan asuhan kebidanan
komunitas.
1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran atau klien
tentang hal-hal yang berkaitan dengan nutrisi balita, PHBS, dan bahaya merokok.
1.4.3 Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
1.4.4 Dokumentasi
Pengambilan data dengan melihat data pada lembar status klien.
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan asuhan kebidanan komunitas pada keluarga Tn. ’’M” di Dusun
Pasrepan Kecamatan Lekok terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Yaitu terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat, teknik pengumpulan data,
tempat dan waktu penyusunan dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep dasar Nutrisi balita, konsep dasar PHBS, konsep dasar
bahaya merokok.
BAB III TINJAUAN KASUS
Meliputi pengkajian data, identifikasi dignosa, masalah dan kebutuhan,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB IV PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga
1.    Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, dimana antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi.
Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan,
maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya (Effendi, 1998).
2.    Bentuk Tipe Keluarga (Effendi, 1998)
a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan
sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup
secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
3.    Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
ayah.
b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak
ibu.
c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ayah dan ibu.
4.    Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:
a. Peranan ayah. Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah,
pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya,
anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu. Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga,
mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan
sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari
nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak. Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan
baik fisik, mental maupun spiritial.
5.    Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora
keluarga.
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak.
3) Fungsi ekonomi
a) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
b) Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang.
d. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, ketrampilan dan
membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang,
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
6.    Gambaran Keluarga Sehat
Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila
timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah
kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi,
adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak
balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada
peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga.
Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga
adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra
kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa
interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui
peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa
pra sekolah.
2.2 Konsep Manajemen Asuhan Keluarga
Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen
yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-
langkah pemecahan masalah serta melakukan tndakan untuk menyelamatkan pasiennya
dari gangguan kesehatan. Langkah-langkah kebidanan komunitas:
1. Identitas masalah
Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data berdasarkan
sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di masyarakat (data
subyektif) dan secara tidak langsung (data obyektif).
Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari masyarakat
melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil obserfasi
pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah
pengumpulan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga
sebagai sasaran pemeriksaan.
2. Data Desa
Data desa meliputi:
a. Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas kesehatan
pemeriksaan).
b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata pencaharian,
pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesakitan ibu, anak dan
balita).
d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban keluarga,
pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi tinja).
e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari lembaga
swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga
g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.
h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah
dan kotoran).
3. Analisa dan Perumusan Masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan
masalah kesehatan lingkungan di komuniti.
a. Analisis
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari
kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui
proses analisis ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau
kasus kesehatan dengan lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku).
Pelayanan kesehatan serta faktor keturunan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.

b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam
rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.
4. Rencana dan Tindakan
Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya,
maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan
berdasarkan rencana yang disusun:
a. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas
dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk
pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana
pelaksanaan. Di dalam pelaksanaan mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria
keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:
1) Tingkat kesehatan lingkungan.
2) Frekuensi penyuluhan.
3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
b. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan
dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan
tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi
dan juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil
yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil
bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila
tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan
berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.

2.3 Konsep Permasalahan Keluarga


Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam keluarga Tn. M
yaitu adanya penurunan BB pada anak Tn. M  yang masih berusia 18 bulan. BB badan
pada balita yang baik adalah selalu naik sesuai dengan bertambahnya usia anak
tersebut,dan misalkan ada penurrunan BB juga harusnya akan bisa naik di penimbangan
berikutnya.Jika BB balita selalu mengalami penurunan ,apalagi jika sampai mencapai
BGM mka perlu dilakukan tindakan khusus karena mungkin saja anak mengalami gizi
buruk yang juga bisa di sebabkan oleh banyak faktor.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA PADA Tn. M


KECAMATAN LEKOK

DATA SUBYEKTIF
1. Stuktur Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Mulyadi
b. Umur : 46 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Buruh
g. Pendapatan : ±510.000/minggu
h. Alamat :
i. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
j. Daftar Anggota Keluarga        :
NO Nama Hub. umur L Gol. Agama pendidikan pekerjaan
klg P Darah

1 Mulyadi kk 46 th L _ Islam SD Buruh


2 Siti Istri 30th P _ Islam SD Tani
Rodiyah
3 Rudi anak 15th L _ Islam SMP _
4 Ismail anak 18 bln L - Islam _ -

.    
k. Denah Rumah

Pintu Jendela
Kamar mandi
dan WC Dapur

Jendela Pintu
Kamar Tidur Ruang
Keluarga

Jendela
Ruang Tamu Pintu

Jendela Pintu Jendela

2. Sifat Keluarga
Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan dalam keluarga
adalah suami.
3. Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Kebiasaan makan
Waktu makan : teratur
Cara mengolah makanan  :
Memenuhi syarat kesehatan : tidak
Menu dalam seminggu bervariasi: iya
b. Makan garam beryodium : iya
Makanan pantangan dalam keluarga : tidak ada  
c. Hygiene perorangan/keluarga
Kebiasaan mandi 2 kali sehari.
Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari.
Kebiasaan keramas 5 hari sekali.
d. Penghasilan dalam satu bulan
Ayah                                      = Rp 2.040.000/bln
Ibu                                          = Rp -
Anggota keluarga lain            = Rp.-
e. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Kedudukan keluarga dalam masyarakat:
Ya, sebutkan :
X Tidak

Partisipasi keluarga dalamkegiatan kemasyarakatan:


Ya, sebutkan :
X Tidak

Kebiasaan dalam keluarga berkaitan dengan budaya:


X Tujuh bulanan
X Puputan
Pantangan-pantangan bagi ibu hamil dan nifas
Lain-lain :

4. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga (tiga bulan terakhir)


No Nama Anggota Jenis Upaya Ket
Keluarga Penyakit Penanggulangan
5. Kebiasaan memeriksakan diri
Waktu : Bila sakit
Tempat : Puskesmas
Alasan : Mudah di jangkau dan gratis
6. Riwayat Obstetri dan Ginekologi (Paritas, Penggunaan Kontrasepsi, Kesehatan
Reproduksi)
a. Paritas                                   
Ny. Siti :2
b. Penggunaan kontrasepsi : Suntik
7. Stress dan koping
Persepsi dan Tanggapan Keluarga terhadap Masalah : Tanggapan keluarga
terhadap masalah yang dihadapi selalu dirundingkan dengan anggata keluarga
secara baik-baik terutama anggota keluarga yang tidak sehat dibawa ke Puskesmas
PEMERIKSAAN FISIK
1.      Keadaan Umum  
a. Ny Siti : Baik
b. Rudi   : Baik
c. Ismail       : Baik
2.      Pemeriksaan TTV
a. Ny. Siti; TD : 130/80 mmHg, Suhu : 36,20c
 Nadi : 84 X/menit, RR : 24 X/menit
b. An. Rudi; TD : 100/70 mmHg, Suhu : 360c
Nadi  : 80 X/menit, RR : 22 X/menit
c. An. Ismail; TD :           mmHg, Suhu    :
   Nadi  : 98 X/menit                RR       : 56 X/menit
3.      Kepala
a.  Ny. Siti   : Bersih, Rambut Tidak Mudah Rontok
b.  An. Rudi  : Bersih
c.  An.Ismail  : Bersih
4.   Wajah
a. Ny.Siti  : Tidak Pucat
b. Rudi : Tidak Pucat
c. An Ismail   : Tidak Pucat
5.      Mata
a. Ny.Siti.         : Simetris, Konjungtiva Merah Muda, Sklera Putih
b. Rudi            : Simetris, Konjungtiva Merah Muda, Sklera Putih
c.  An.Ismail          : Simetris, Konjungtiva Merah Muda, Sklera Putih
6.      Hidung
a. Ny.Siti          : Bersih
b. Rudi            : Bersih
c. An.Ismail          : Bersih
7.      Telinga
a. Ny.Siti          : Simetris, Bersih
b. Rudi            : Simetris, Bersih
c. An.Ismail          : Simetris, Bersih
8.      Mulut dan Gigi
a.  Ny.Siti         : bibir tidak pucat, ada caries gigi, tidak ada stomatitis
b.      Rudi           : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
c.       An.Ismail         : bibir tidak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis
9.      Leher
a.       Ny.Siti         : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
b.      Rudi          : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
c.       An.Ismail        : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
10       Ketiak
a.       Ny.Siti         : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
b.      Rudi           : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c.       An.Ismail         : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

11    Dada
a.       Ny.Siti         : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
b.      Rudi           : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
c.       An Ismail         : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
12    Perut
a.       Ny.Siti         : tidak ada pembesaran organ dalam
b.      Rudi          : tidak ada pembesaran organ dalam,
c.       An.Ismail        : tidak ada pembesaran organ dalam
13    Punggung
a.       Ny.Siti         : normal
b.      Rudi           : normal
c.       An ismail         : normal
14    Genetalia
a.       Ny.Siti         :
b.      Rudi           :
c.       An.Ismail         :
15    Ekstremitas
a.       Ny.Siti         : tidak ada oedema, tidak ada varises
b.      Rudi         : tidak ada oedema, tidak ada varises
c.       An.Ismail         : tidak ada oedema,gerakan aktif

ANALISA DATA
1.      Penjajakan Kesehatan Tahap I
a.       Ancaman kesehatan
1)      Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita.
2)      Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai ASI eksklusif
3)      Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.

b.      Kurang/Tidak sehat
Kurang sehat
c.       Situasi krisis
1)      Apabila ibu tidak mengetahui tentang kebutuhan nutrisi balita maka akan terjadi  kurang
gizi bahkan bisa juga terjadi gizi buruk pada balita.
2)      Racun dalam rokok dapat terisap oleh balita, dan akan berakibat fatal bagi kesehatan balita
dan anggota keluarga lain.
3)       Apabila ibu tidak mengetahui tentang ASI eksklusif maka bayi mereka tidak di beri ASI
eksklusif sehingga bayi akan mudah sakit dan daya tahan tubuh bayi akan rentan juga
kecerdasan otak bayi tidak maksimal

PERUMUSAN MASALAH
Penjajakan Kesehatan Tahap II
No Data Masalah Kesehatan
1. BB An.Ismail sejak bulan KeKurangtahuan ibu tentang nutrisi
desember menurun balitanya
2. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn
keluarga tentang PHBS M mengenai PHBS
3. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn M
keluarga mengenai bahaya mengenai bahaya merokok, yaitu
merokok. kebiasaan merokok dapat
mengganggu kesehatan keluarga.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat beberapa masalah-masalah kesehatan
yaitu:
a.    Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita
b.    Kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif
c.    Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok
Masalah Sifat Kemungkina Cara Dukungan Keterkaitan Jumlah
kegiatan Masalah n atasi Sumber dg program Skor
Masalah masalah Daya pendidikan
dapat dirubah
Nutrisi 4 3 3 4 3 17
Balita
ASI 3 3 4 2 3 15
eksklisif
Kebiasaan 3 1 1 1 2 8
merokok

Dari jumlah skor diatas maka urutan prioritas masalah adalah :


1.Nutrisi balita
2.ASI eksklusif
3.Kebiasaan merokok

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn. M                        


N Masalah Rencana
Tujuan Implementasi Evaluasi
o Kebidanan Kebidanan
1. Kurangnya Setelah dilakuka Tgl: Tgl : 5 Tgl : 5
pengetahuan n konseling 5Desember Desember202 Desember202
keluarga nutrisi balita 2022. 2. 2. Ibu
mengenai nutri diharapkan ibu Menjelaskan Menjelaskan mengerti
si balita mengerti akan ibu tentang pada ibu tentang
kebutuhan kebutuhan tentang kebutuhan
nutrisi balitanya nutrisi balita kebutuhan nutrisi pada
sehingga kasus
b.        nutrisi pada balita.
kurang gizi pada balita.
anaknya dapat di
perbaiki dan
tidak terjadi gizi
buruk
2. Kurangnya Setelah Menjelaskan Menjelaskan Ibu mengerti
pengetahuan dilakukan u ibu tentang pada ibu tentang
ibu tentang ASI komseling manfaat ASI tentang pentingnya
Ekslusif tentang ASI Ekslusif bagi manfaat ASI ASI Ekslusif
Ekslusif di bayi. Ekslusif bagi bagi bayi
harapkan ibu bayi
mengerti
manfaat ASI
Ekslusif untuk
bayinya
3. Kurangnya Setelah Memberitah Menjelaskan Keluarga
pengetahuan dilakukan u keluarga mengenai mengerti dan
keluarga penyuluhan mengenai zat bahaya mampu
mengenai tentang bahaya yang merokok bagi menjelaskan
bahaya merokok terkandung tubuh perokok kembali
merokok. diharapkan di dalam maupun orang tentang
keluarga sadar rokok. di sekitarnya. bahaya
akan bahaya merokok
merokok.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Keluarga Tn. M tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen dengan
lantai keramik tetapi belum sampai dapur., Keluarga Tn. M merupakan kumpulan
keluraga inti. Dalam keluarga Tn. M memiliki beberapa masalah yaitu mengenai
kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi balita, kurangnya pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif serta bahaya merokok. Setelah dilakukan identifikasi masalah, lalu muncul
masalah utama dalam keluarga Tn M yaitu masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang
kebutuhan nutrisi balita,kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi salah
satu dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan sosialisasi. Dan setelah dilakukan
sosialiasasi, maka sekarang keluarga Tn. M terutama pada Ny. S sudah mengetahui
mengenai apa itu nutrisi balita,apa saja makanan yang bergizi sehingga diharapkan
nantinya dapat mengerti kebutuhan nutrisi pada balita  
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Institusi
Lebih banyak menyediakan literature yang berkaitan degan kasus sehingga lebih
memudahkan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan Komunitas.
4.2.2 Bagi Lahan Praktek
Diharapkan para petugas bisa cepat dan tepat dalam memberikan Asuhan
Kebidanan komunitas sesuai Standart Pelayanan
4.2.3 Bagi Penulis
Agar Mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi serta lebih giat belajar
dalam memahami teori sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
4.2.4 Bagi Keluarga Tn M
Diharapkan keluarga Tn M lebih kooperatif, sehingga dalam memberikan asuhan
kebidanan komunitas dapat dilakukan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Hartanto, Hanafi. 2004. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBP-SP)

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBP-SP)

Anda mungkin juga menyukai