Disusun oleh :
SUKIRAH , S. Keb
NIM :2021080499
Asuhan kebidanan komunitas terhadap keluarga Tn M tentang kebutuhan nutrisi pada balita,
PHBS, dan kebiasaan merokok di Kecamatan Lekok.
Laporan ini disusun oleh :
Nama : SUKIRAH, S. Keb
NIM : 2021080499
Hari : ......................................................
Tanggal : ......................................................
MENGETAHUI
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M. Kes. M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Zeny Fatmawati, SST., M.Ph. selaku kaprodi profesi bidan STIKES Husada Jombang.
3. Evi Susiyanti, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing praktek
4. Fifi Ratna Aminati, S.ST., M. Kes. selaku pembimbing akademik
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini
bermanfaatbagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada
khususnya.
Pasuruan,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga.Dalam sebuah keluarga
biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn.
M, di dalam keluarga ini terdapat tiga masalah kesehatan yaitu Nutrisi pada balita, PHBS
dan merokok.
Keluarga Tn. M terdiri dari tiga anggota keluarga dengan permasalahan kesehatan
yang terdapat pada masing-masing anggota keluarga. Tn. M selaku kepala keluarga
mempunyai kebiasaan merokok yang sangat berbahya bagi dirinya sendiri dan juga
orang-orang di sekitarnya khususnya bagi sang istri dan anaknya yang baru berumur 18
bulan Sedangkan anak Tn M yang sejak bulan desember mengalami penurunan berat
badan yang sekarang mencapai garis merah, selain itu pengetahuan asi eksklusif juga
perlu diberikan karena ny.Siti masih dalam usia subur dan dia tidak mengerti apa itu asi
eksklusif sehingga dia tidak pernah memberikan asi ekslusif pada anak-anaknya.
Dari ketiga masalah tersebut nantinya akan dipilih satu yang menjadi prioritas dan
harus segera mendapatkan penanganan, di samping juga dua masalah lainya yang harus
tetap dicari solusinya.
1.2 Tujuan
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam
rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.
4. Rencana dan Tindakan
Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya,
maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan
berdasarkan rencana yang disusun:
a. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas
dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk
pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana
pelaksanaan. Di dalam pelaksanaan mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria
keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:
1) Tingkat kesehatan lingkungan.
2) Frekuensi penyuluhan.
3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
b. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan
dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan
tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi
dan juga menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil
yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil
bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila
tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan
berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
DATA SUBYEKTIF
1. Stuktur Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Mulyadi
b. Umur : 46 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Buruh
g. Pendapatan : ±510.000/minggu
h. Alamat :
i. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
j. Daftar Anggota Keluarga :
NO Nama Hub. umur L Gol. Agama pendidikan pekerjaan
klg P Darah
.
k. Denah Rumah
Pintu Jendela
Kamar mandi
dan WC Dapur
Jendela Pintu
Kamar Tidur Ruang
Keluarga
Jendela
Ruang Tamu Pintu
2. Sifat Keluarga
Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan dalam keluarga
adalah suami.
3. Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Kebiasaan makan
Waktu makan : teratur
Cara mengolah makanan :
Memenuhi syarat kesehatan : tidak
Menu dalam seminggu bervariasi: iya
b. Makan garam beryodium : iya
Makanan pantangan dalam keluarga : tidak ada
c. Hygiene perorangan/keluarga
Kebiasaan mandi 2 kali sehari.
Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari.
Kebiasaan keramas 5 hari sekali.
d. Penghasilan dalam satu bulan
Ayah = Rp 2.040.000/bln
Ibu = Rp -
Anggota keluarga lain = Rp.-
e. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Kedudukan keluarga dalam masyarakat:
Ya, sebutkan :
X Tidak
11 Dada
a. Ny.Siti : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
b. Rudi : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
c. An Ismail : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
12 Perut
a. Ny.Siti : tidak ada pembesaran organ dalam
b. Rudi : tidak ada pembesaran organ dalam,
c. An.Ismail : tidak ada pembesaran organ dalam
13 Punggung
a. Ny.Siti : normal
b. Rudi : normal
c. An ismail : normal
14 Genetalia
a. Ny.Siti :
b. Rudi :
c. An.Ismail :
15 Ekstremitas
a. Ny.Siti : tidak ada oedema, tidak ada varises
b. Rudi : tidak ada oedema, tidak ada varises
c. An.Ismail : tidak ada oedema,gerakan aktif
ANALISA DATA
1. Penjajakan Kesehatan Tahap I
a. Ancaman kesehatan
1) Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita.
2) Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai ASI eksklusif
3) Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.
b. Kurang/Tidak sehat
Kurang sehat
c. Situasi krisis
1) Apabila ibu tidak mengetahui tentang kebutuhan nutrisi balita maka akan terjadi kurang
gizi bahkan bisa juga terjadi gizi buruk pada balita.
2) Racun dalam rokok dapat terisap oleh balita, dan akan berakibat fatal bagi kesehatan balita
dan anggota keluarga lain.
3) Apabila ibu tidak mengetahui tentang ASI eksklusif maka bayi mereka tidak di beri ASI
eksklusif sehingga bayi akan mudah sakit dan daya tahan tubuh bayi akan rentan juga
kecerdasan otak bayi tidak maksimal
PERUMUSAN MASALAH
Penjajakan Kesehatan Tahap II
No Data Masalah Kesehatan
1. BB An.Ismail sejak bulan KeKurangtahuan ibu tentang nutrisi
desember menurun balitanya
2. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn
keluarga tentang PHBS M mengenai PHBS
3. Kurangnya pengetahuan Kekurangtahuan keluarga Tn M
keluarga mengenai bahaya mengenai bahaya merokok, yaitu
merokok. kebiasaan merokok dapat
mengganggu kesehatan keluarga.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat beberapa masalah-masalah kesehatan
yaitu:
a. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita
b. Kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif
c. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok
Masalah Sifat Kemungkina Cara Dukungan Keterkaitan Jumlah
kegiatan Masalah n atasi Sumber dg program Skor
Masalah masalah Daya pendidikan
dapat dirubah
Nutrisi 4 3 3 4 3 17
Balita
ASI 3 3 4 2 3 15
eksklisif
Kebiasaan 3 1 1 1 2 8
merokok
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keluarga Tn. M tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen dengan
lantai keramik tetapi belum sampai dapur., Keluarga Tn. M merupakan kumpulan
keluraga inti. Dalam keluarga Tn. M memiliki beberapa masalah yaitu mengenai
kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi balita, kurangnya pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif serta bahaya merokok. Setelah dilakukan identifikasi masalah, lalu muncul
masalah utama dalam keluarga Tn M yaitu masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang
kebutuhan nutrisi balita,kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi salah
satu dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan sosialisasi. Dan setelah dilakukan
sosialiasasi, maka sekarang keluarga Tn. M terutama pada Ny. S sudah mengetahui
mengenai apa itu nutrisi balita,apa saja makanan yang bergizi sehingga diharapkan
nantinya dapat mengerti kebutuhan nutrisi pada balita
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Institusi
Lebih banyak menyediakan literature yang berkaitan degan kasus sehingga lebih
memudahkan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan Komunitas.
4.2.2 Bagi Lahan Praktek
Diharapkan para petugas bisa cepat dan tepat dalam memberikan Asuhan
Kebidanan komunitas sesuai Standart Pelayanan
4.2.3 Bagi Penulis
Agar Mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi serta lebih giat belajar
dalam memahami teori sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
4.2.4 Bagi Keluarga Tn M
Diharapkan keluarga Tn M lebih kooperatif, sehingga dalam memberikan asuhan
kebidanan komunitas dapat dilakukan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2004. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBP-SP)
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo (YBP-SP)