Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Keluarga Binaan dengan judul "Asuhan
Keluarga binaan dengan tumbuh kembang Balita usia 1-5 tahun, di Kelurahan Sukaharja,
Kecamatan warungkiara kab Sukabumi 2023".
Dalam penyusunan Laporan Keluarga Binaan ini penulis banyak mendapatkan masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Adapun tujuan dibuatnya Laporan Keluarga Binaan ini
sebagai syarat pelaksanaan Praktek Kebidanan Komunitas. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil, sehingga laporan ini dapat terlesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak dan Ibu Ketua RW 03
2. Bapak dan Ibu Ketua RT 1 sampai dengan 8
3. Seluruh staf prodi Kebidanan
4. Ny. C dan keluarga yang telah bersedia menjadi pasien untuk penulis dalam
pelaksanaan Asuhan Keluarga Binaan ini
5. Teman-teman yang telah membantu memberikan masukan dan bantuan dalam
penulisan Laporan Keluarga Binaan ini.
Penulis menyadari Laporan Keluarga Binaan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan adanya masukan baik berupa kritik maupun saran yang bersifat membangun
demi perbaikan laporan keluarga binaan ini.
BAB I
PENDAHULUAN
4. Fungsi edukatif
Fungsi edukatif atau fungsi pendidikan keluarga merupakan salah satu tanggung
jawab yang sangat pentingyang dipikul oleh orang tua. Keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Kehidupan keluarga sehari-hari
tertentu beralih menjadi situasi pendidikan yang dihayati oleh anak-anaknya. Karena
sekarang berbagai kemampuan yang harus dikuasai anak begitu kompleksnya, maka
tidak semua hal dapat diajarkan atau dididik oleh orang tua, sehingga anak-anak harus
sekolah. Namun demikian, pendidikan di keluarga dapat merupakan dasar atau
landasan utama babi anak untuk mengembangkan pendidikan selanjutnya.
5. Fungsi religius
Keluarga mempunyai fungsi religius. Artinya keluarga berkewajiban
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan
beragama. Pembinaan rasa keagamaan anak lebih awal lebih baik. Di lingkungan
keluarga pertama-tama anak mesti dibiasakan dalam kehidupan beragama. Anak akan
mempunyai keyakinan agama dan landasan hidup yang kuat jika keluarganya mampu
melaksanakan fungsi religius ini dengan baik.
6. Fungsi protektif atau perlindungan
Diantara alasan seseorang melangsungkan pernikahan atau membentuk sebuah
keluarga adalah untuk mendapatkan rasa keterjaminan atau keterlindungan hidupnya,
baik secara fisik (jasmani) maupun psikologi (rohani). Misalnya seorang istri akan
merasa hidupnya terjamin dan terlindungi serta tentram di samping suaminya. Dalam
kelurgapun anak-anak merasa terlindungi oleh kasih sayang kedua orang tuanya. Jadi
fungsi-fungsi perlindungan dari keluarganya terhadap anak meliputi perlindungan
lahir dan batin.
7. Fungsi rekreatif
Fungsi rekreatif sangat penting bagi anggota keluarga, karena dapat menjamin
keseimbangan kepribadian anggota keluarga, memperkokoh kerukunan dan solidaritas
keluarga, mengurangi ketegangan perasaan, meningkatkan saling pengertian dan
meningkatkan rasa kasih sayang.
8. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi sangat penting bagi kehidupan keluarga, karena merupakan
pendukung utama bagi keutuhan dan kelangsungan keluarga. Fungsi ekonomi
keluarga meliputi pencari nafkah, perencanaan serta penggunaan, pelaksanaan fungsi
ekonomi keluarga oleh dan untuk semua anggota keluarga mempunyai kemungkinan
menambah saling pengertian, solidaritas dan tanggung jawab bersama dalam keluarga
itu.
9. Fungsi penentuan status
Keluarga dapat berperan sebagai agen penentuan status bagi anggotanya. Keluarga
dapat melakukan upaya pencegahan terhadap anggota agar tidak melakukan perilaku
menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Keluarga juga dapat
melakukan upaya kreatif, misalnya dengan mengingatkan, menyadarkan ataupun
menghukum anggota keluarganya yang telah melakukan perilaku menyimpang atau
melanggar nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
2.2 BALITA
Konsep dasar
Perkembangan yaitu suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai
bertambahnya kemampuan/keterampilan yang menyangkut struktur tubuh yang
berkaitan dengan aspek non fisik. Pertumbuhan dan perkembangan termasuk suatu
proses yang saling berkaitan dan sulit di pisahkan.
Pengertian Balita
Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun. (Muaris.H,2006)
Balita adalah istilah umum bagian anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah(3-
5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk
melakukan kegiatan penting, sepetri mandi, buang air dan makan. Menurut Sutomo
dan Anggraeni. DY, (2010)
Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istilah
ini cukup populer dalam program kesehatan.
Balita merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan.
Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam
pencapaian keoptimalan fungsinya.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya.
Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan takan
pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.
Karakteristik Balita
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 – 3 tahun
(batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2007).
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan
dari apa yang di sediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa balita lebih besar dari masa
usia pra sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar..
Tumbuh Kembang Balita
Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya
senantiasa melalui tiga pola yang sama, yakni:
1. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah
(sefalokaudal). Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ujung kaki, anak-anak
berusaha menegakkan tubuhnya. Lalu dilanjutkan belajar menggunakan kakinya.
2. Perkembangan dimulai dari batang tubuh kearah luar. Contohnya adalah anak
akan lebih dulu menguasai penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum
ia mampu meraih benda dengan jemarinya.
3. Setelah dua pola dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi keterampilan-
keterampilan lain. Seperti melempar, menendang, berlari dan lain-lain.
Tujuan mempelajari pertumbuhan dan perkembanga bayi dan balita
Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal; untuk mengetahui adanya
kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini mungkin; untuk
mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung selaras sesuia
dengan usianya.
Tahap / fase tumbuh kembang anak
Fase neonatus, sejak lahir sampai umur 4 minggu; fase bayi, 4 minggu sampai dengan
1 tahun; fase prasekola/balita, 1 sampai 5 tahun; fase anak srkolah, 6 sampai dengan
12 tahun; fase remaja, 12 sampai dengan 18 atau 21 tahun (Belum Menikah).
Pola tahap perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkebangan yang ddapat
digunakan untuk mendeteksi dini perkembanga selanjutnya. Pada masa ini di bagi
menjadi lima tahap yaitu : a). masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yag sangat cepat
pada alat dan jaringan tubuh; b). masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan
kehidupan diluar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuha fisik dalam perubahan;
c). masa bayi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya fan
mempunyai dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari hal yang
mengancam dirinya ; d) masa anak terjadi perkembangan yang cepat dalam asfek
sifat, sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan.
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
1. faktor herediter: merupakan faktor pertumbuhan yang dapat di turunkan yaitu
suku, ras, dan jenis kelmin.
2. Faktor lingkungan: lingkungan pranatal, kondisi lingkungan, yang
mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak atau balita.
3. Nutrisi: nutrisi adalh salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan perkembangan.
4. Lingkungan budaya: budaya keluarga atau mmasyarakat akan mempengaruhi
bagaimanna mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku
hidup sehat.
5. Status sosial dan ekonomi keluarga : anak yang dibesarkann di keluarga yang
berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik di
bandingkan dengan anak yang di besarkan dikeluarga yang berekonomi sedang atau
krang.
6. Iklim/cuaca: iklim tertentu akan mempengarhi status kesehatan anak misalnya
musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabpkan sulitnya
trasportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul penyaki menular, dan penyakit
kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak.
7. Olah raga/latihan fisik: manfaat olah raga atau latihan fisik yang teratur akan
meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkna suplai oksigen ke seluruh
tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan
sel.
8. Posisi anak dalam keluarga: posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak
tengah atau anak bungsu dan mempegaruhi pola perkembangan anak tersebut diasuh
dan didik dalam keluarga.
9. Status kesehatan: status kesehatan anak dapat mempengaruhi pada pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan.
10. Faktor hormoanal: faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan,hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh.
Ciri-ciri tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak yang sudah di muali sejak lonsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu : tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu
sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan
dan lingkungan.
Kunjungan Balita
Asuhan masa balita diperlukan pada masa ini karena merupakan masa kritis bagiorang
tua dan balitanya. Adapun tujuan asuhan masa balita:
a. Menjaga kesehatan orang tua dan balitanya, baik fisik maupun psikologik
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati
atau merujuk apabila terjadi komplikasi pada ibu maupun balitanya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencaan, menyusui, pemberian imunisasi kepada balita dan perawatan
hidup sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
Pelayanan kesehatan anak balita
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi :
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam
Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak
balita setiap bulan yang tercatat dalam Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik
dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus
dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2
kali dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan motorik
kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali pertahun
(setiap 6 bulan). Pelayanan SDIDTK diberikan disarana pelayanan kesehatan.
3. Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali setahun.
4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita.
5. Pelayanan anak balita sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Laki-laki
perempuan
6. Lokasi Rumah
Adapun tempat atau lokasi rumah keluarga binaan yang dapat penulis jelaskan
adalah bertempat tinggal di Rt. 02 Rw. 003 Kelurahan Margahayu Bekasi
LOKASI
RT
RT
A. IDENTITAS
Nama Balita : An. A
Tanggal Lahir : 30 Juli 2010
Usia Balita : 3 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ibu : Ny. W
Nama Ayah : Tn. W
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat Rumah : Jl. RA Kartini Gg. Mawar 06 RT 02 RW 03, Margahayu
Bekasi - Timur.
3
Polio 2
Sudah
Bidan
KMS
4
Polio 3
Sudah
Posyandu
KMS
5
Polio 4
Sudah
Posyandu
KMS
6
Hepatitis (0-7 hari)
Sudah
Bidan
KMS
7
Combo 2
Sudah
Posyandu
KMS
8
Combo 3
Sudah
Posyandu
KMS
9
Combo 4
Sudah
Posyandu
KMS
10
Campak
Sudah
Posyandu
KMS
Penutup
Asuhan pada balita adalah asuhan yang diberikan pada balita umur 1-5 tahun. Dari
asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada 1 keluarga binaan di RW 03 di RT 05
Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur, maka penulis menyimpulkan
beberapa hal, yaitu Pada keluarga Balita An.SR dengan perbaikan gizi , maka balita
perlu asupan gizi yang baik seperti mengkonsumsi makan – makanan yang bergizi
seperti sayur-sayuran dan buah-buahan .
Saran
Adapun saran yang penulis berikan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk masyarakat agar ikut berperan serta dalam meningkatkan derajat
kesehatan dengan membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas-tugasnya
dengan mengikuti program- program dari tenaga kesehatan.
2. Bagi mahasiswa dapat meningkatkan minat belajar dan keterampilannya agar
asuhan yang diberikan pada masyarakat mendapatkan hasil yang maksimal serta dapat
belajar untuk berkomunikasi yang lebih baik lagi kepada masyarakat.