PENDAHULUAN
Teori self care berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang sesuai dengan
kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
4. Metode bantuan
2. Mengajarkan klien;
3. Mengarahkan klien;
4. Mensupport klien.
1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi
dan perkembangan.
3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat
dan merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik;
a. Menetapkan keluarga yang menjadi sasaran kunjungan serta kasus yang perlu
ditindaklanjuti.
c. Menyiapkan perlengkapan;
2. Pengkajian awal; sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.
b.Data lingkungan
e.Perkembangan keluarga
c. Tanda (sign) S, adalah sekumpulan data subyektif dan obyektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan
penyebab.
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga terdapat 3 (tiga) :
a.Diagnosa Aktual
b.Diagnosa Resiko / Resiko Tinggi
c.Diagnosa Potensial / Wellness
2.3.4.3 Prioritas (Skoring) Diagnosis Keperawatan
1. Sifat masalah
Skala :
- Ancaman kesehatan 2 1
- Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diatasi
Skala :
- Mudah 2
- Sebagian 1 2
- Tidak dapat 0
Skala :
- Tinggi 3
- cukup 2
1
- Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala :
2.3.4.5 Implementasi
2.3.4.6 Evaluasi
S : adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subyektif oleh
keluarga secara subyektif oleh keluarga setelah dilakukan implementasi.
3.1. Pengkajian
Pelaksanakan keperawatan keluarga pada tingkat keluarga ini ada
pengumpulan data, meliputi data, mentabulasi data 9 keluarga, dari 9 keluarga
yang di kaji, dapat diprioritaskan masalah melalui dari skor tertinggi sampai skor
terendah.
A.Indentitas 9 Keluarga
Rp. 2.000.
An.S P Anak 23 SMA _ Sehat
000,-
Dari data 9 keluarga mayoritas adalah inti atau nucleus family. Untuk
penghasilan dari 9 keluarga saat di kaji penghasilannya sudah dalam menenagh
keatas yaitu diatas Rp. 1.400.000,- dan sudah termasuk dalam keluarga sejahtera.
3. Genogram
35
34
11 10 4
1
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: garis perkawinan
Nama KK : Tn.A
Alamat : Dusun 1 Desa Pancur Batu
NO SIGN/SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM
5.1 KESIMPULAN
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari
suatu sistem sosial yang ada dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga
merupakan miniatur dan embrio berbagai unsur sistem sosial manusia. Suasana
keluarga yang kondusif akan menghasilkan warga masyarakat yang baik karena
dalam keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar kehidupan
masyarakat.
Keluarga merupakan kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg
keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-
masing (friedman 1998). Dimana keluarga juga bagian atau unit terkecil dari
masyarakat yang beranggotakan dua orang ataupun lebih dan masing – masing
mempunyai ikatan perkawinan dan hubungan darah, mempunyai kepala dalam
rumah tangga, mempunyai peran masing – masing serta menganut suatu budaya
yang keluarga itu yakini. Keluarga mempunyai beberapa tipe dan memiliki fungsi.
Keluarga juga mempunyai struktur yang dapat digambarkan bagaimana keluarga
menjalankan peran dan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat sekitar. Dalam
hal ini, perawat mempunyai peran juga untuk membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.