KELUARGA
IBU HAMIL DENGAN RESIKO TINGGI
DISUSUN OLEH :
KAMARIAH
201410461011004
Agustus 2015
Mahasiswa
(Kamariah, S.Kep)
201410461011004
Mengetahui,
Pembimbing Klinik/Lahan
Pembimbing Akademik
()
()
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala
keluarga, serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes, 2010).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki
hbungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 2008).
2. Ciri-Ciri keluarga
Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai
berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
(transmiter
budaya
atau
ancaman
atau
kondisi
yang
menimbulkan
6) Fungsi rekreasi
Keluarga
diciptakan
sebagai
lingkungan
yang
memberi
keluarga
dan
Tahap Perkembangan
hubungan
seksual
c) Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga: rumah, rasa aman
Membantu anak untuk bersosialisasi
Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan
luar
Pembagian tanggung jawab
Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak
Berdapatasi
dengan
perubahan:
kehilangan
pasangan,
sehat.
menyelesaikan
Fungsi
masalah
perawat
kesehatan
membantu
dengan
keluarga
cara
untuk
meningkatkan
diperlukan
pada
perawatan
agar
pelayanan
perawat
dalam
menyampaikan
informasi
yang
ekonomi,
sehingga
perawat
harus
mengetahui
sistem
perkembangan
keluarga
adalah
mengkaji
keluarga
diuraikan
riwayat
kepala
keluarga
sebelum
membentuk
anggota
keluarga
dalam
mengendalikan
dan
8. Kriteria Penilaian
No
.
1.
Kriteria
Skal
Bob
Scori
Sifat masalah
a
3
ot
1
ng
2/3 x 1
ancaman
2.
kesehatan
Kemungkina
= 2/3
2
n masalah
2/2 x 2
=2
dapat
diubah:Muda
3.
h
Potensial
masalah
2/3 x 1
= 2/3
untuk
4.
diubah:cukup
Menonjolnya
masalah;
0/2 x 1
=1
masalah
tidak
dirasakan
oleh keluarga
Total
= 3 1/3
Pembenaran
DAFTAR PUSTAKA
Suharto, S.Kp. M.Kes. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Pendekatan Keperawatan Transkurtural. Jakarta : EGC
Suprajitno, S.Kp. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Mubarak, wahit iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Buku
2. Jakarta : EGC
LAPORAN PENDAHULUAN
IBU HAMIL DENGAN RESIKO TINGGI
A. Definisi
Kehamilan resiko tinggi adalah salah satu kehamilan yang di
dalamnya kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat
gangguan dalam kehamilan yang kebetulan atau unik (Bobak, 2005).
Kehamilan dengan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko
meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi
komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal
umumnya (Nadia Yuniardo, 2010).
Kehamilan resiko tinggi adalah
kehamilan
yang
menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun
janin yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas
bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan dan nifas normal. Ibu
hamil resiko tinggi/ komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan
penyimpangan dari normal yang secara langsung meyebabkan kesakitan
dan kematian bagi ibu maupun bayinya (profil kesehata Jatim, 2011).
Resiko adalah suatu keadaan patologi yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan janin (Syahrin, 2013).
Jadi, ibu hamil dengan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami
resiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun
persalinan, bila dibandingkan dengan ibu hamil yang normal.
B. Penyebab
Penyebab dari kejadian kehamilan resiko tinggi adalah kurangnya
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, tingkat ekonomi yang
rendah dan minimnya pendidikan ibu.
Penyakit yang menyertai kehamilan
a. Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal
misalnya darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan
tingginya kadar protein dalam urin.
b. Inkompatibilitas
darah
atau
ketidaksesuaian
golongan
darah
misalnya pada janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik
bagi janin maupun ibu seperti ketidaksesuaian resus.
c. Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula
d. Kardiopati
atau
kelainan
jantung
pada
ibu
yang
tidak
misalnya
infeksi
TORCH
(Toksoplasma,
Rubella,
Penyulit kehamilan
a. Partus prematurus atau melahirkan sebelum waktunya yaitu
kurang dari 37 minggu usia kehamilan. Hal ini merupakan sebab
kematian neonatal yang terpenting.
b. Perdarahan dalam kehamilan, baik perdarahan pada hamil muda
yang disebabkan oleh abortus atau keguguran, kehamilan ektopik
atau kehamilan diluar kandungan dan hamil mola, maupun
perdarahan pada triwulan terakhir kehamilan yang disebabkan
oleh plasenta previa atau plasenta (ari-ari) yang berimplantasi atau
melekat tidak normal dalam kandungan dan solutio plasenta atau
pelepasan plasenta sebelum waktunya.
c. Ketidaksesuaian antara besarnya rahim dan tuanya kehamilan,
misalnya hidramnion atau cairan ketuban yang banyak, gemelli
atau kehamilan kembar dan gangguan pertumbuhan janin dalam
kandungan.
d. Kehamilan serotin atau kehamilan lewat waktu yaitu usia kehamilan
lebih dari 42 minggu.
e. Kelainan uterus atau kandungan, misalnya bekas seksio sesarea
dan lain-lain
a. Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak lahir dengan
kelainan kongenital (cacat bawaan).
b. Satu atau beberapa kali mengalami partus prematurus atau
melahirkan belum pada waktunya.
c. Abortus habitualis atau keguguran yang terjadi berulang kali dan
berturut-turut terjadi, sekurang-kurangnya 3 kali berturut-turut.
d. Infertilitas tidak disengaja lebih dari 5 tahun yaitu tidak
merencanakan untuk menunda kehamilan dengan cara apapun,
b. Primi tua
Lama perkawinan 4 tahun
Ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun atau lebih dengan
kehidupan perkawinan biasa: Suami istri tinggal serumah, suami
atau
istri
tidak
sering
keluar
kota,
tidak
memakai
alat
kontrasepsi (KB)
Bahaya yang terjadi pada primi tua:
Selama hamil dapat timbul masalah, faktor risiko lain oleh
karena kehamilannya, misalnya pre-eklamsia.
besar
ibu
hamil
mendapatkan
anak
cacat,
terjadi
pasangan
kromosom
tetap
menyatu.
Apabila
miosis
e. Grande multi
Ibu
pernah
hamil
melahirkan
kali
atau
lebih.
besar
Ibu hamil kedua
Dengan kehamilan, lalu bayi lahir cukup bulan tetapi mati
dalam waktu (umur bayi) 7 hari atau kurang.
Ibu hamil
Kehamilan sebelumnya belum penah melahirkan cukup bulan,
dan berat badan lahir rendah < 2500 gram. Bahaya yang
dalam
bahaya.
Kebutuhan
pertolongan
medik
yang
pertama
plasenta
dari
rongga
rahim
dengan
Tuberculosa paru
Keluhan yang dirasakan:
1) Batuk lama tak sembuh-sembuh
2) Tidak suka makan
3) Badan lemah dan semakin kurus
4) Batuk darah
Penyakit ini tidak secara langsung berpengaruh pada janin.
Janin baru tertular setelah dilahirkan. Jika TBC berat dapat
BBLR
Diabetes mellitus
Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila:
mengalami
kematian
janin
dalam
rahim
pada
sebagai
penyulit
yang
sering
dijumpai
dalam
persalinan ialah:
1) Inersia uteri dan atonia uteri
2) Distosia bahu karena anak besar
3) Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk
seksio sesarea
4) Lebih mudah terjadi infeksi
5) Angka kematian maternal lebih tinggi
Diabetes lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis,
dan menghambat penyembuhan luka jalan lahir, baik ruptur
perinea maupun luka episiotomi (Wiknjosastro, 2006)
HIV / AIDS
Bahaya yang dapat terjadi:
1)
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis penularannya melalui makanan mentah atau
kurang masak, yang tercemar kotoran kucing yang terinfeksi.
Bahaya yang dapat terjadi:
1) Infeksi pada kehamilan muda menyebabkan abortus
2) Infeksi
pada
kehamilan
lanjut
menyebabkan
kelainan
bengkak
pada
tungkai
bawah
atau
kaki
pada
dilahirkan
dengan
alat
melalui
jalan
lahir
biasa.
2)
ketidak nyamanan, atau ketidak puasan (5K) pada ibu dan bayi.
Ukuran risiko dapat dituangkan dalam bentuk angka disebut SKOR.
Digunakan angka bulat di bawah 10, sebagai angka dasar 2, 4 dan 8
pada tiap faktor untuk membedakan risiko yang rendah, risiko
menengah, risiko tinggi. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi
tiga kelompok:
a. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
Kehamilan tanpa masalah / faktor risiko, fisiologis
dan
II
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
II
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
III
Masalah/ faktor resiko
Skor awal ibu hamil
Tertalu muda, hamil 16 tahun
Terlalu tua hamil 35
Terlalu lambat hamil, kawin 4
tahun
Terlalu lama hamil lagi 10
tahun
Terlalu cepat hamil lagi 2
tahun
Terlalu banyak anak, 4 atau lebih
Terlalu tua, umur 35 tahun
Terlalu pendek <145 cm
Pernah gagal kehamilan
Pernalh melahirkan dengan :
Tarikan tang / vakum
Uri dirogah
Diberi infus atau transfusi
Pernah operasi sesar
Penyakit pada ibu hamil
Kurang darah
Malaria
Jantung
Kencing manis
TBC paru
Penyakit menular seksual
Bengkak pada muka, tungkai dan
tekanan darah tinggi
Hamil kembar 20 atau lebih
Hamil kembar air (hydramnion)
Bayi mati dalm kandungan
Kehamilan lebih bulan
Letak sunsang
Letak lintang
Perdarahan dalam kehamilan
Preeklamsi berat/ kejang-kejang
IV
Skor
e
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
8
4
4
4
4
4
4
8
8
8
8
Tribulan
I
II III.
1
III.
2
D. ManifestasiKlinis
Perdarahan/flek
Pusing
BB tidak naik
Demam tinggi
Letak sungsang
E. Patofisiologi
Kehamilan resiko tinggi dapat disebabkan karena beberapa factor
seperti pernah mengalami abortus, persalinan Caesar, umur 35 tahun,
mengalami tanda- tanda anemia, dan tinggi kurang dari 145 cm dan lain lain. Abortus dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kelainan
pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada
kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan
ini adalah kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X b
mengakibatkan fetus tidak terbentuk secara sempurna, lingkungan
sekitar tempat impaltasi kurang sempurna, pengaruh teratogen akibat
radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol faktor lain yaitu
kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis
kecil
sehingga
dapat
merupakan
sebagai
penghalang
jalan
kaluarnya bayi sehingga bayi tidak bias dikeluarkan secara normal dan
harus di indikasikan untuk sesar. Semua riwayat dan gejala yang
disebutkan diatas akan menjadikan kehamilan yang berisiko tinggi pada
ibu. Kehamilan resiko tinggi akan berdampak: terjadinya kelahiran bayi
premature, perdarahan saat persalinan, proses persalinan yang lama dan
macet, abortus pada janin, kematian pada ibu.
PATWAY
Postur ibu (tinggi
badan < 145cm )
Panggul sempit
Kesuburan Alat
reproduksi menurun
Ketidakcukupan ruang
untuk bayi melakukan
putar paksi
Trauma jalan lahir
Perdarahan
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
permasalahan
kehamilan dan
Resiko
terjadi
penyulit saat
persalinan
Kecemasan
Kurang pengetahuan
keluarga tentang
informasi kehamilan
Ketidakmampuan
mengambil
keputusan
F. Komplikasi
Resiko
ketidakefektifan
menyususi
Ketidakfektifa
n koping
keluarga.
pada kehamilan.
Berikan dukungan dan membantu kesiapan mental, biaya dan
K,
yaitu
Kematian,
Kesakitan,
kecacatan,
ketidakpuasaan, ketidaknyaman.
Berikan informasi ibu hamil dengan anemia dianjurkan untuk
mengkonsumsi
makanan
yang
mengandung
zat
besi
dan
yang
bisa
menggangu
pertumbuhan
bayi
dalam
Untuk menambah tenaga makan makanan selingan pagi dan sore hari
seperti kolak, bubur kacang hijau, kue kue dan lain lain. (Saifuddin,
2002)
2. PEMERIKSAAN ANTENATAL (ANTENATAL CARE)
ANC atau pemeriksaan pengawasan antenatal adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, pesiapan memberikan
b.
c.
d.
e.
f.
Mempersiapkan
peran
ibu
dan
keluarga
dalam
menghindari
komplikasi
wanita
hamil
memerlukan
paling
7. Tengok/ periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai dengan ujung
kaki
8. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
9. Tata laporan kasus
10.
Test laboratorium
(Saifuddin, 2002)
Klasifikasi pada periode Antenatal ini dibedakan secara katagori
kehamilan yang akan diberikan asuhan antenatal adalah :
KATEGORI
Kehamilan normal
GAMBARAN
Ibu sehat
Tidak ada riwayat obsterri
buruk, ukuran uterus
sama/sesuai usia kehamilan.
Pemeriksaan fisik dan
laboraturium lengkap.
Kehamilan dengan
masalah khusus
Kehamilan dengan
kebutuhan financial.
berat, preeklamsia,
atau kerjasama
penanganannya
Kehamilan dengan
lain-lain.
kondisi
kegawatdaruratan yang
Seperti pendarahan ,
membutuhkan rujukan
segera.
atau kondisi-kondisi
kegawatdaruratan lain pada
ibu dan bayi.
(Saifuddin, 2001)
Informasi periode antenatal:
a. Gizi
b. Kegiatan harian
Normal, istirahat jika lelah
c. Perubahan fisiologi (normal ) yang akan terjadi
Peningkatan berat badan
Breast change
Penurunan tenaga
Mual dan muntah serta punggung kiri di trimester I
Rasa panas
Varises
Oedema
d. Segera mencari pertolongan medis jika mendapati tanda-tanda
bahaya, seperti:
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala luar biasa
Gangguan penglihatan
Pembengkakan pada wajah ataupun tangan
Nyeri abdomen
Janin tidak bergerak (tidak seperti biasa)
e. Merencanakan kebutuhan persiapan kelahiran
f. Menjaga kebersihan diri
g. Perawatan payudara
h. Memberikan zat besi untuk maturasi sel eritrosit
i. Pemberian Tetanus Toksoid (I, II atau Ulang) 0,5 ml.
Imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan
sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Imunisasi TT
untuk ibu hamil diberikan minimal 2 kali dengan dosis 0,5 cc
diinjeksikan secara IM. Jarak pemberian atau interval imunisasi TT 1
dengan TT 2 adalah minimal 4 minggu.
H. Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
Pada pengkajian dilakukan wawancara dan pemeriksaan laboratorium
untuk memperoleh informasi dan data yang nantinya akan digunakan
sebagai dasar untuk membuat rencana asuhan keperawatan klien.
Pengkajian meliputi:
a. Biodata Klien
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Status
Perkawinan,
Agama,
c. Pemeriksaan Fisik
DS:
misalnya
kejang-kejang,
demam,
operasi
sectio
caesaria
Tidak nafsu makan
Perdarahan waktu hamil/flek-flek
Keluar cairan ketuban sebelum melahirkan.
Berat badan tidak naik
Mempunyai penyakit seperti : penyakit jantung, anemia, TBC,
kencing manis
Pusing-pusing
DO:
Muntah terus-menerus
Tekanan darah tinggi
Bengkak paad wajah, tangan, dan kaki.
Demam tinggi, keluar cairan dari rahim dan berbau
Letak lintang/sungsang
Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
Tinggi badan kurang dari 145 cm
mempertahankan
kesehatan
b/d
kurang
dalam
melakukan
berperilaku
sehat
pertimbangan
b/d
dan
kurangnya
pengambilan
keputusan
3. Konflik/ketidakmampuan pengambilan keputusan
4. Rentan koping keluarga b/d ketidakmampuan berperilaku sehat
5. Ketidakmampuan
dalam
pemeliharaan
rumah/modifikasi
NO
DIAGNOSA
TUJUAN
UMUM
EVALUASI
KHUSUS
KRITERIA
STANDAR
Ketidakmampu Setelah
Setelah dilakukan
an
benar mengerti
kan tentang
mempertahank tindakan
45 menit, keluarga
tampak
tentang kehamilan
kehamilan
an kesehatan
keperawatan,
dapat mengenal
bersih
b/d kurang
ketidak
masalah
kemampuan
mampuan
ketidakmampuan
mengambil
mempertahanka
mempertahankan
keputusan
n kesehatan
kesehatan
dilakukan
R. verbal
INTERVENSI
1.
Keluarga benar-
resti
2.
Keluarga benar-
1.
Menjelas
resti
benar mengerti
tentang penanganan
pada kehamilan resti
tidak terjadi
pada keluarga
2
Ketidakmampu Setelah
Setelah dilakukan
R. verbal
an dalam
dilakukan
benar mengerti
tentang
berperilaku
tindakan
45 menit, keluarga
tentang kehamilan
kehamilan
sehat b/d
keperawatan,
dapat mengenal
kurangnya
ketidakmampua
masalah
kemampuan
n berperilaku
ketidakmampuan
melakukan
sehat tidak
dalam berperilaku
perilaku
1.
Keluarga benar-
resti
2.
Keluarga benarbenar mengerti
tentang penanganan
1. Menjelaskan
resti
pertimbangan
terjadi pada
dan
keluarga
sehat
pengambilan
keputusan
Konflik/ketidak Setelah
Setelah dilakukan
R. verbal
mampuan
dilakukan
benar mengerti
tentang
pengambilan
tindakan
45 menit, keluarga
tentang kehamilan
kehamilan
keputusan
keperawatan,
dapat mengenal
ketidakmampua
masalah
n pengambilan
ketidakmampuan
keputusan tidak
pengambilan
terjadi pada
keputusan
perilaku
1.
Keluarga benar-
resti
2.
Keluarga benar-
1. Menjelaskan
resti
benar mengerti
tentang penanganan
pada kehamilan resti
keluarga
4
Rentan koping
Setelah
Setelah dilakukan
R. verbal
keluarga b/d
dilakukan
benar mengerti
tentang
ketidakmampu
tindakan
45 menit, keluarga
tentang kehamilan
kehamilan
an berperilaku
keperawatan,
dapat mengenal
sehat
ketidak
masalah
mampuan dalam
ketidakmampuan
perilaku
1.
Keluarga benar-
resti
2.
Keluarga benarbenar mengerti
tentang penanganan
1. Menjelaskan
resti
perilaku sehat
tidak terjadi
pada keluarga
5
Ketidakmampu Setelah
Setelah dilakukan
R. verbal
an dalam
dilakukan
benar mengerti
kan tentang
pemeliharaan
tindakan
45 menit, keluarga
tentang kehamilan
kehamilan
rumah/modifik
keperawatan,
dapat mengenal
resti dan
asi lingkungan
ketidakmampua
masalah
penanganannya
b/d kurang
n dalam
ketidakmampuan
finansial
pemeliharaan
dalam pemeliharaan
rumah/modifikas
rumah/modifikasi
i lingkungan
lingkungan
perilaku
1.
Keluarga benar-
1.
Menjelas
resti
2.
Anjurkan
keluarga
untuk dapat
memodifikasi
lingkungan
tidak terjadi
pada keluarga
6
Perilaku
Setelah
Setelah dilakukan
mencari hidup
dilakukan
benar mengerti
tentang
sehat b/d
tindakan
45 menit, keluarga
tentang kehamilan
kehamilan
adanya
keperawatan,
penyakit
keluarga mampu
hidup sehat
R. verbal
perilaku
1.
Keluarga benar-
resti
2.
Keluarga benarbenar mengerti
tentang penanganan
1. Menjelaskan
resti
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Irene. 2005. Perawatan Maternitas dan Ginekologi Edisi 4.
Jakarta: EGC
Dochterman,
Joanne
McCloskey.
2004.
Nursing
Interventions
Internasional
2010.
Diagnosis
Keperawatan
Definisi
dan
Sarwono.
2001.
Buku
Acuan
Nasional
Pelayanan
A.B.
2001.
Maternal/Neonatal.
Buku
Panduan
Jakarta:
Yayasan
Pelayanan
Bina
Pustaka
Kesehatan
Sarwono
Prawiroharjo
Wiknjosastro dkk. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo