BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi, karena keluarga
berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena ikatan darah
bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain, (Santa
Manurung, 2008). Dimana fenomena TBC yang terjadi saat ini yaitu keluarga
dalam mengenali tanda dan gejala penyakit TBC karena keluarga merupakan
2010)
kepada salah satu anggota keluarga yang menderita TBC karena dianggap
15 orang (11 orang pasien lama dan 4 orang pasien baru), bulan November
adalah 21 orang (19 orang pasien lama, 2 orang pasien baru) dan bulan
sakit dan tidak memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
tersebut adalah anggota keluarga yang sehat memiliki resiko yang besar untuk
terhadap bakteri tuberkulosis dan itu terjadi setiap hari selama kontak dengan
berhadapan, bila batuk mulut di tutup dan tidak meludah disembarang tempat
Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga karena ini sangat berpengaruh
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
2. Praktis
TBC
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Keluarga
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
(Bakri, 2017)
a. Traditional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, anak yang tinggal dalam
b. Extended Family
c. Reconstituted Nuclear
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.
sekolah/perkawinan/meniti karir.
e. Dyadic Nuclear
f. Single Parent
g. Dual Carrier
h. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
j. Three Generation
k. Institutional
l. Comunal
m. Group Marriage
diadopsi.
o. Cohibing Couple
pernikahan.
(Mubarok, 2009)
9
3. Fungsi Keluarga
keluarga.
perkembangannya.
(Mubarok, 2009)
10
4) Sosialisasi anak
5) Rekreasi
dan maternal
8) Peran seksual
a) Pendorong
b) Pengharmonis
c) Inisiator-kontributor
d) Pendamai
damai.
e) Pencari nafkah
f) Perawatan keluarga
g) Penghubung keluaraga
h) Pionir keluarga
melibatkan dirinya.
a) Penghalang
b) Dominator
d) Martir
e) Keras hati
1) Pendidik (educator)
keluarganya.
2) Koordinator (coordinator)
4) Pengawas kesehatan
kesehatan keluarga.
6) Kolaborasi
7) Advokasi
8) Fasilitator
9) Penemu kasus
( Mubarok, 2009 )
16
5. Karakteristik Keluarga
a. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
( Mubarok, 2009 )
6. Tugas Keluarga
keluarga.
kedudukannya.
luas.
( Mubarok, 2009 )
( Davis, 2007 )
8. Perkembangan Keluarga
prenatal care.
pasangan suami istri yang dimulai sejak anak pertama lahir sampai
berusia kurang dari 30 bulan. Pada masa ini sering terjadi konflik
Tahap ini berlangsung sejak anak pertama berusia 2,5 tahun hingga
samapi memasuki awal remaja. Dalam hal ini sosiali sasi anak
Pada tahap remaja ini orang tua perlu memberikan kebebasan yang
Dalam hal ini keluarga selalu merelakan anak untuk pergi jauh dari
Tahap ini ditandai dengan perginya anak terakhir dari rumah dan
( Duvan, 2013 )
1. Definisi
penyakit ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada
1-5 mm) yang mencapai alveolus, droplet tersebut keluar saat berbicara,
2. Etiologi
yaitu Tipe Human dan Tipe Bovin. Basil Tipe Bovin berada dalam susu
sapi yang menderita mastitis tuberkulosis usus. Basil type human bisa
berada dibercak ludah (droplet) dan di udara yang berasal dari penderita
melalui aliran darah ini dapat menyebabkan TB pada orang lain, dimana
b. Fase 2
daya tahan tubuh, dan bisa terdapat ditulang panjang, vertebra, tuba
menyebar ke organ yang lain dan yang kedua ke ginjal setelah paru
(Nurarif, 2015)
3. Manifestasi Klinis
gejala sistemik :
1) Batuk
2) Batuk darah
3) Sesak nafas
4) Nyeri dada
(Wahid, 2013)
22
1) Demam
berupa: tidak ada nafsu makan, sakit kepala, meriang, nyeri otot,
dll).
gejala pneumonia.
(Wahid, 2013)
23
4. Patofisologi
Micobacterium tuberkulosis
Droplet infection
Tuberkulosis paru
Pengeluaran droplet
Penurunan berat
badan
Kurangnya
pengetahuan keluarga
kelemahan
dalam 5 tugas keluarga
Gangguan ADL
Resiko penularan
Tabel 2.1 Patofisologi TBC (Wahid, 2013)
24
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah
b. Sputum
c. Tes tuberkulin
d. Foto Thoraks
(Wahid, 2013)
6. Komplikasi
paru.
(Wahid, 2013)
25
7. Penanganan Medik
Pada tahap intensif (awal) penderita mendapat obat setiap hari dan
namun dalam jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan yang
Panduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat
(Wahid, 2013)
26
1. Definisi
2. Faktor Resiko
c. Malnutrisi
d. Ketidakadekuatan imunitas
(Nurarif, 2015)
a. Genetik
c. Status gizi
d. Pola hidup
(Wahid, 2013)
27
f. Kerentanan penjamu
(Eliez, 2010)
b. Lingkungan sehat
(Wahid, 2013)
28
1. Definisi
Keluarga
keluarga
c. Menyiapkan perlengkapan;
kesehatan keluarga.
29
(Bakri, 2017)
a. Pengkajian
1) Data umum
Beberapa data umum yang perlu dikaji dalam tahap ini adalah :
a) Informasi dasar
(2) Pekerjaan
keluarga
b) Tipe bangsa
c) Agama
(Bakri, 2017).
Riwayat keluarga besar dari pihak suami dan istri, hal ini
(Bakri, 2017)
3) Data lingkungan
a) Karakteristik rumah
kesehatan.
33
tempat tinggal
(Bakri, 2017)
4) Struktur keluarga
sebaliknya?
Akan tetapi jika peran ini tidak berjalan dengan baik maka
(Bakri, 2017)
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
lain?
b) Fungsi sosial
perkembangan anak?
35
c) Fungsi reproduksi
(Bakri, 2017)
(Bakri, 2017)
a) Pemeriksaan fisik
(2) Antropometri
(3) Pernafasan
abnormal
36
(4) Cardiovaskuler
(5) Pencernaan
(6) Perkemihan
(7) Muskuloskeletal
menjadi lemah.
(8) Penginderaan
(9) Reproduksi
sebaliknya.
(10) Neurologis
pengobatannya?
(Bakri, 2017)
37
b. Perumusan Masalah
menjadi 3 kelompok :
1) Ancaman kesehatan
a) Penyakit keturunan
kemampuan
anggota keluarga
(5) Kebisingan
38
2) Kurang/tidak sehat
3) Situasi krisis
a) Perkawinan
b) Kehamilan
c) Persalinan
d) Nifas
g) Abortus
i) Anak remaja
j) Kehilangan pekerjaan
(Bakri, 2017)
39
kelompok.
lain :
masalah.
keluarga.
pilihan.
keluarga.
kesehatan.
diharapkan.
dibutuhkan.
perawatan.
keluarga.
lembaga kesehatan.
(Effendy, 2008)
42
c. Penerapan prioritas
sebagai berikut.
Skor
X Bobot
Angka tertinggi
penanganan.
d. Diagnosa Keperawatan
a. Problem (P/Masalah)
b. Etiologi (E/Penyebab)
(Bakri, 2017)
kesehatan
yang sehat
fasilitas kesehatan
(Davis, 2007)
45
e. Intervensi
diikuti pasien.
kebutuhan pasien.
pusat layanan.
46
panjang (umum).
dapat dimodivikasi
(Bakri, 2017)
47
penularan tindakan keperawatan 3x24 jam penyebab, dan tanda gejala dari
kesehatan dan tanda gejala penyakit orang lain seperti anggota keluarga
penyakit b.d keperawatan 3x24 jam keluarga mengambil tindakan kesehatan yang
penyakit b.d Setelah dilakukan tindakan perawatan anggota keluarga yang sakit
ketidakmampuan keperawatan 3x24 jam keluarga 2. Gunakan alat dan fasilitas yang ada
anggota keluarga pada anggota keluarga yang 3. Awasi keluarga melakukan perawatan
yang sakit
sanitasi lingkungan
f. Implementasi
berikut ini.
1) Memberikan informasi.
cara, yaitu:
keluarganaya.
keluarga.
51
mungkin.
kita saat ini masih relatif rendah. Untuk itu, perawat perlu
keluarga.
ada.
(Murwani, 2008)
g. Evaluasi
(Nursalam 2011)
kesediaan keluarga.
operasional.
(Bakri, 2017)
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode
studi kasus. Penelitian studi kasus merupakan studi untuk mengeksplorasi diri
Pada studi kasus ini dengan keadaan dan rencana penulisan yang
sudah disebutkan di atas, maka lokasi yang akan di gunakan untuk penelitian
Dalam penelitian ini waktu yang digunakan adalah , selama 1 minggu dengan
3 kali kunjungan yang dilakukan pada tanggal 6 April 2018, 9 April 2018 dan
C. Subjek Penelitian
D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian studi kasus ini pengumpulan data yang digunakan yaitu
sebagai berikut :
1. Wawancara
data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung pada keluarga
diselidiki.
keluarga itu tinggal atau berada seperti sanitasi lingkungan, persedian air
dilakukan dengan kata lain peneliti ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
3. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostic dan data lain yang
relevan)
4. Studi Pustaka
data yang utama yaitu pasien, perawat, dan keluarga pasien yang
F. Analisa data
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
dari penelitian yang diperoleh dari hasil inteprtasi wawancara mendalam yang
Teknik analisis digunakan dengn cara observasi oleh peneliti dan studi
oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
1. Pengumpulan data
bentuk transkip.
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, bagan, maupun teks naratif.
diri responden.
4. Kesimpulan
G. Etik Penelitian
yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Tahap Interaksi
berikutnya.
1) Data Demografi
dahak ditempat dimana dia batuk, memakai masker bila ada tamu
a) Genogram keluarga Tn M
Keterangan :
Mati
3) Keadaan lingkungan
dari sumur dan air minum selalu dimasak. Keluarga juga memiliki
4) Struktur Keluarga
5) Fungsi Keluarga
1) Data Demografi
saat batuk dan tidak pernah memakai masker tapi tidak pernah
merokok.
a) Genogram Keluarga Tn S
Keterangan :
Mati
66
3) Keadaan Lingkungan
tertentu. Untuk penyediaan air bersih dari sumur dan air minum
4) Struktur Keluarga
5) Fungsi Keluarga
3. Pemeriksaan Fisik
a. Analisis Masalah
berdahak
Keluarga mengatakan tidak
mengerti tentang syarat rumah
yang sehat
Keluarga mengatakan tidak ada
pembagian tugas dalam
membersihkan rumah
b. Data Objektif :
1. Mengeluarkan dahak
disembarang tempat
2. Perilaku batuk memakai
masker pada saat tertentu
kadang batuk tidak ditutup
3. Kebiasaan merokok ±5
batang/hari
4. Ventilasi <10% luas lantai
5. Pencemaran cahaya matahari
kurang (ruang tamu terang,
dapur dan kamar mandi,
kamar tidur tampak
redup/gelap)
6. Rumah sempit
7. Lantai rumah dari semen
8. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 MmHg
N : 82x/menit
R : 20x/menit
S :36º c
mengenal masalah.
2 2
c. Potensi masalah x1= Kemungkinan timbulnya masalah kesehatan
3 3
untuk dicegah : akibat lingkungan yang tidak sehat cukup dapat
72
Total skore 1
2
3
Berdasarkan tabel 4.4 Penilaian diagnosis keperawatan, didapatkan pada
1
dengan skor 21. Sedangkan pada keluarga Tn S skor tertinggi yaitu
5
masalah resiko penularan penyakit dengan skor 26, dan yang kedua
1
masalah koping keluarga inefektif dengan skor 23.
penularan penyakit.
74
lebih kooperatif dan cepat tanggap dengan apa yang disampaikan peneliti
7. Evaluasi
P : ulangi intervensi
1,4,5,6
6 april 2018 masalah belum teratasi, pada tanggal 9 april 2018 teratasi
april 2018 masalah belum teratasi, 12 April 2018 masalah tetap belum
teratasi.
79
B. Pembahasan
Kedungwaru” yang telah dilakukan pada tanggal 6 April 2018 sampai tanggal
12 April 2018.
1. Pengkajian
dahak (batuk tidak berdahak), tidak pernah menutup mulut pada saat
matahari kurang (jendela rumah tidak pernah terbuka dan rumah terlihat
barang berantakan
80
sehat, dapat dibuktikan melalui data yang ada yaitu dimana keluarga Tn
dalam keluarga tersebut sesuai dengan teori yang ada yang terdiri dari
81
lingkungan rumah
sehat
4. Implementasi
yang dilakukan untuk kedua keluarga tersebut sesuai dengan teori yang
83
5. Evaluasi
diperoleh hasil :
lingkungan.
84
2012).
BAB V
A. Kesimpulan
menyimpulkan hasil penelitian dari 2 keluarga dengan kasus yang sama yaitu
keduanya juga berbeda. Kemudian riwayat kesehatan yang lalu juga ada
pada kedua keluarga, yaitu resiko penularan penyakit. Intervensi pada kedua
mengacu pada buku asuhan keperawatan keluarga (Bakri, 2017), agar dapat
yang sehat, dilakukan tindakan keperawatan yang sama dalam waktu yang
dan memperoleh hasil evaluasi yang berbeda dari kedua partisipan dimana
B. Saran
anatara lain :
1. Institusi Pendidikan
laporan.
2. Bagi Puskesmas
3. Profesi Keperawatan
menyadari bahwa dalam penyusuanan karya tulis ilmiah desain studi kasus
ini banyak sekali kekurangan, karenanya saran dan kritik yang membangun
diharapkan untuk perbaikan karya tulis ilmiah desain studi kasus agar lebih
baik kedepannya.
88
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. 2015. Faktor Resiko dan Potensi Penularan Tuberculosis Paru. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia , 12.
Dion, Yohanes dan Yasinta Betan. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga, Konsep
dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Medika
Irwan Sutoyo, 2014, KTI TB PARU, updated 12 Juni 2014, dilihat 14 November
2017, <https://www.scribd.com/doc/229293550/KTI-TB-PARU-docx>
Kurniasari. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta. Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia
Mubarok, Wahid Iqbal dan Nurul Chyatin. 2007. Ilmu Keperawatan Komunitas
Jilid 2. Jakarta: Salemba Medika
Nurarif, Amin Huda & Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Jogjakarta:
Mediaction.
Susanto. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Teori dan praktik. Jakarta :
EGC
Wahid, Abd Ns. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatn Pada
Gangguan Sistem Respirasi. Jakarta Timur: CV Trans Infomedia