Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI

DI DESA UJONG BLANG KOTA LHOKSEUMAWE

DI SUSUN OLEH :

NAMA : HERIAN TAQWA

NIM :191101120

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. AHMADFAUZI, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES DARUSSALAM

LHOKSEUMAWE

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Program Indonesia Sehat merupakan rencana strategis Kementrian


Kesehatan tahun 2015-2019 yang dilakukan melalui pendekatan
keluarga, disingkat PIS-PK. Pada program PIS-PK, pendekatan keluarga
menjadi salah satu cara puskesmas meningkatkan jangkauan dan sasaran
dengan meningkatkan akses yankes di wilayahnya (mendatangi keluarga).
Tujuan pendekatan keluarga salah satunya adalah untuk meningkatkan
akses keluarga pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu.
PIS-PK dilaksanakan dengan ciri sasaran utama adalah keluarga,
mengutamakan upaya promotif-preventif, disertai penguatan upaya
kesehatan berbasis masyarakat, kunjungan rumah dilakukan secara aktif
dan melalui pendekatan siklus kehidupan. Pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan terkait penanganan penyakit menular dan tidak menular yang
salah satunya adalah penyakit hipertensi (Sarkomo, 2016).
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit
darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat
secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam
tubuh (Koes Irianto, 2014).
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang
berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1
dari 2 orang dengan penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandang
hipertensi. Oleh karena itu sering ditemukan penderita hipertensi pada
tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan jantung, stroke.
Di Indonesia data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007
menjadi
6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample Registration
Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab
kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan prosentasi sebesar 6,7%
setelah stroke dan penyakit jantung. Pelayanan kesehatan pada penyakit
hipertensi di tingkat keluarga dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan
kepada keluarga meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi keperawatan yang bertujuan
agar pelayanan kesehatan yang dilaksanakan bisa efektif dan
komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada semua tatanan
puskesmas (Koes Irianto, 2014).
B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami definisi hipertensi.
b. Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus hipertensi.
c. Menyebutkan dan memahami manifestasi klinis hipertensi.
d. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada hipertensi.
e. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan hipertensi.
f. Mengetahui dan memahami komplikasi dari hipertensi.
g. Menjelaskan asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan informasi dalam bidang keperawatan keluarga tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan Hipertensi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi struktur Puskesmas Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan
khususnya pada keperawatan keluarga dengan Hipertensi

b. Bagi Instansi Akademik


Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar
tentang asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi yang dapat
digunakan acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan.
c. Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan
pengalaman khususnya dibidang keluarga dan komunitas pada pasien
keluarga dengan Hipertensi.
d. Bagi Keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang Hipertensi
beserta penatalaksanaannya.
e. Bagi Pembaca Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang
asuhan keperawatan penyakit Hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep keluarga
1. Definisi keluarga

Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat


oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (mubarak,2015).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (setiadi, 2012).
Sedangkan menurut friedman keluarga adalah unit dari masyarakat
dan merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan
keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit
layanan perlu di perhitungkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah
ataupun adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta
saling ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi
afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang
perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi
afektif adalah (Friedman, M.M et al.,2010 ) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih,
kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar
anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling
menghargai dan mengakui keberadaan dan hak
setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan
iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak
pasangan sepakat memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga


merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi,
misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu
dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini
keluarga dapat Membina hubungansosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai
budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu
perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan
biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga
adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan
makan, pakaian, dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan
keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan
masalah kesehatan.
3. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga

Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan


perkembangan keluarga dibagi menjadi 8 :
a. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu
membina hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan
bersama, membina hubungan dengan keluarga lain,
mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB, persiapan
menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian
kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga
pada tahap ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota
keluarga, mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan, membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan
orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta
konseling KB post partum 6 minggu.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan
kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh
kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan
kelahiran berikutnya.
d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas
perkembangan keluarga seperti membantu sosialisasi anak
terhadap lingkungan luar rumah, mendorong anak untuk
mencapai pengembangan daya intelektual, dan menyediakan
aktifitas anak.
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah
pengembangan terhadap remaja, memelihara komunikasi
terbuka, mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan
anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang
anggota keluarga.
f. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk
hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata
kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarganya.
g. Keluarga usia pertengahan (middle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu
mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah
minat sosial, dan waktu santai, memulihkan hubungan antara
generasi muda-tua, serta persiapan masa tua.
h. Keluarga lanjut usia
Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti
penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara
hidup, menerima kematian pasangan, dan mempersiapkan
kematian, serta melakukan life review masa lalu.
4. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan
c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit.
d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatkan kesehatan
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat di lingkungan setempat
B. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan


darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari
140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat
secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh ( Koes
Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan
kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
gagal ginjal, stroke, dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan
penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N E- journal keperawatan
volume 4 nomor 1, Mei 2016)
2. Jenis Hipertensi

Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri


tetapi sering dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris,
obesitas, dan diabetes militus. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu (WHO, 2014) :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang
terjadi tidak diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Para
pakar menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan resiko menderita
penyakit ini. Selain itu juga para pakar menunjukan stres
sebagai tertuduh utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor lain yang dapat dimasukkan dalam penyebab
hipertensi jenis ini adalah lingkungan, kelainan metabolisme,
intra seluler, dan faktor-faktor ynag meningkatkan resikonya
seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan kelainan
darah.
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya
sudah diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit
diabetes, jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah atau
berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering terjadi
adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan
memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :
1) Jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan


wanita. Wanita diketahui mempunyai tekanan darah
lebih rendah dibandingkan pria ketika berusia 20-30
tahun. Tetapi akan mudah menyerang pada wanita
ketika berumur 55 t a h u n , sekitar 60% menderita
hipertensi berpengaruh pada wanita. Hal ini dikaitkan
dengan perubahan hormon pada wanita setelah
menopause (Endang Triyanto, 2014).
2) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara
stabil akan berubah di usia 20-40 tahun. Setelah itu akan
cenderung lebih meningkat secara cepat. Sehingga,
semakin bertambah usia seseorang maka tekanan
darah semakin meningkat. Jadi seorang lansia
cenderung mempunyai tekanan darah lebih tinggi
dibandingkan diusia muda (Endang Triyanto, 2014).
3) Keturunan (genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan
berpengaruh terhadap keluarga yang telah menderita
hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan
kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium individu sehingga pada orang
tua cenderung beresiko lebih tinggi menderita hipertensi
dua kali lebih besar dibandingan dengan orang yang
tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi
(Buckman, 2010).
4) Pendidikan

Tingkat pendidikan secara tidak langsung


mempengaruhi tekanan darah. Tingginya resiko
hipertensi pada pendidikan yang rendah,
kemungkinan kurangnya pengetahuan dalam
menerima informasi oleh petugas kesehatan sehingga
berdampak pada perilaku atau pola hidup sehat
(Armilawaty, Amalia H, Amirudin R., 2007).
b. Faktor resiko hipertensi yang dapat dikonrol
1) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung
kurangnya melakukan aktivitas sehingga asupan kalori
mengimbangi kebutuhan energi, sehingga akan terjadi
peningkatan berat badan atau obesitas dan akan
memperburuk kondisi (Anggara, F.H.D., & N. Prayitno,
2013).
2) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan
mudah untuk mengurangi peningkatan tekanan darah
tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer, sehigga
melatih otot jantung untuk terbiasa melakuakn pekerjaan
yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Hal
ini dikarenakan di dalam kandungan nikotik yang dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
4) Konsumsi garam berlebihan
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat
mengurangi peningkatan hipertensi. Kadar sodium
yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol
(sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram) (H. Hadi
Martono Kris Pranaka, 2014-2015).
5) Minum alkohol
Ketika mengonsumsi alkohol secara berlebihan
akan menyebabkan peningkatan tekanan darah yang
tergolong parah karena dapat menyebabkan darah di otak
tersumbat dan menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
Satu cangkir kopi mengandung kafein 75-200
mg, dimana dalam satu cangkir kopi dapat
meningkatakan tekanan darah 5- 10 mmHg.
7) Kecemasan
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis
yang akan meningkatkan frekuensi jantung, curah jantung
dan resistensi vaskuler, efek samping ini akan
meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress
meningkatkan tekanan darah sebesar 30 mmHg. Jika
individu meras cemas pada masalah yang di hadapinya
maka hipertensi akan terjadi pada dirinya. Hal ini
dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang akan
mempengaruhi detak jantung semakin cepat sehingga
jantung memompa darah keseluruh tubuh akan semakin
cepat.
BAB III

ASEHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
1. Data umum.
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.B
b. Alamat : Dusun Mesjid Ujong Blang
c. Pekerjaan KK : Wiraswasta
d. Komposisi keluarga :
No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Status
kelamin kesehatan
1 Tn.B Laki-laki Suami 36Thn SMA Sehat
2 Ny.A Perempuan Istri 32Thn SMA Hipertensi
3 An.A Perempuan Anak 12Thn Belum Sehat
tamat SD
4 An.R Laki-laki anak 9Thn - Sehat
5 An. P Perempuan anak 5 Thn - Sehat

Genogram
e. Tipe Keluarga : Nuclear family
f. Suku bangsa : Aceh
g. Agama : Islam
h. Status sosial ekonomi
Keluarga Tn.B tidak menyebutkan secara pasti berapa penghasilan
nya. Ny.A bekerja sebagai pedagang kelontong sedangkan Ny.A
membantu suaminya berdagang.
i. Aktifitas rekreasi :
Ny.A mengatakan mereka berekreasi 2 minnggu sekali bersama
anak anak untuk berjalan jalan seputaran kota saja.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak
sekolah.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Saat ini Ny.A berada pada tahap perkembangan keluarga anak sekolah.
Ny.A belum mampu mensosialisasikan anaknya untuk bergaul dengan
temannya secara baik. Anak Ny.A merupakan anak yang penyendiri
dan tidak mudah bergaul
c. Riwayat kesehatan keluarga:
Ibu dari ny.A memiliki riwayat hipertensi.
3. Data lingkungan .
a. Karakteristik rumah.
Rumah yang ditempati oleh bapak B dan Ibu A adalah rumah sendiri.
Tipe bangunan rumah merupakan rumah permanen dengan 2 kamar
satu ruang keluarga satu dapur dan satu kamar mandi yang merupakan
rumah milik pribadi.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Daerah tempat tinggal keluarga Tn.B merupakan sebuah daerah yang
padat penduduk. Di samping kanan dan kiri rumah Ny.A ada tetangga
yang selalu berinteraksi dengan keluarga Tn.B
c. Mobilitas geografi keluarga:
Ny.A dan Tn.B sudah tinggal di rumah tersebut sejak mereka menikah
hingga sekarang.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Keluarga Tn.B memiliki hubungan yang baik antar tetangga,
meskipun meraka sudah jarang berkumpul karena disebabkan
kelemahan fisik yang dialami Ny.A. sekitar rumah Ny.A merupakan
kerabat Ny.A sendiri.
e. System pendukung keluarga:
Keluarga Tn.B sudah lama tinggal di desa Ujong Blang sehingga
memudahkan mereka untuk meminta tolong keppada tetangga sekitar
yang sebagian juga merupakan kerabat keluarga Tn.B
4. Struktur keluarga
a. Struktur peran.
Ny.A berperan sebagai kepala keluarga, dan Ny.A berperan sebagai
istri.
b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga terbuka, keputusan selalu diambil
oleh Ny.A dan Tn.B namun Ny.A lebih dominan dalam mengambil
keputusan dikarenakan Tn.B jarang berada di rumah
c. Struktur kekuatan keluarga.
Dalam pengambilan keputusan selalu dibicarakan terlebih dahulu
secara bersama-sama, tetapi pengambilan keputusan lebih dominan
Ny.A yang melakukannya. Namun hal ini tidak menimbulkan konflik
kepada Tn.B karena keputusa yang Ny.A ambil juga merupaka
kesepakatan meraka bersama-sama.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga adalah penganut agama islam yang taat dan dalam keluarga
diajarkan saling mnghargai dan menghormati sesam anggota keluarga.
Bila ada masalah keluarga selalu melakukan musyawarah untuk
mengambil penyelesaian yang terbaik.
5. Fungsi keluarga
a. fungsi Afektif
Tn.B mengatakan keluarganya saling menyayangi dan menghargai.
Ibu A mengatakan sangat menyayangi anaknya , namun tetap saja
Ny.A pernah memarahi Anaknya bila bersalah dan itu tidak
menyebabkan konflik diantara mereka.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.B melaksanakan fungsi keluarga dengan memberikan
kesempatan kepada Anaknya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan social
seperti berkumpul dengan teman.
c. Fungsi ekonomi
Saat ini keluarga Tn.B memenuhi kebutuhan sehari bersumber dari
pendapat Tn.B yang di peroleh dari berdagang.
d. Fungsi reproduksi
Ny.A dan Tn.B masih memiliki fungsi reproduksi yang baik
e. Fungsi perawatan kesehatan
Tn. B mengatakan selalu ke puskesmas bila ada anggota keluarga
yang sakit.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stresor Jangka Pendek
Ny.A hanya memikirkan tentang anak anaknya saja.
b. Stresor Jangka Panjang
Tn.B hanya merasa cemas saat suami dan anak anaknya jatuh sakit.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga Tn.B bersifat terbuka sehingga menberikan kesempatan
untuk memberikan kesempatan mengungkapkan isi hati mereka
masing-masing
d. Strategi Koping Yang Digunakan
Dalam menghadapi masalah, Tn.B mengatakan selalu
menyelesaikannya bersama istrinya. Ny.A dan Tn.B saling mencintai
dan memberi dudukungan satu sama lain
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny.A mengatakan setelah mendapat suatu masalah dia berserah diri
kepada Allah serta berusaha sabar dalam menjalankannya. Dia
mengatakan hal itu membuatnya lebih dapat menerima masalahnya.
7. Harapan keluarga
Keinginan keluarga Tn.B yaitu senantiasa di berikan kesehatan dan
kesuksesan bagi anak anak mereka.
Pemeriksaan kesehatan
TD Nadi RR T
Ny.A 160/90 MmHg 90x/m 20x/m 37,0 0C
Tn.B 120/80 MmHg 86x/m 22x/m 36,50 C
An.A - 85x/m 22xm 37,40 C
An.R - 86x/m 23x/m 36,50 C

An.P - 85x/m 22x/m 37,40 C


ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Gangguan
Ny.A mengatakan saat kenaikan tekanan darah yang pemenuhan
tekanan darahnya mengkompresi tubuh yang nutrisi kurang
meningkat Ny.A menyebabkan pusing dan mual. dari kebutuhan
mengalami pusing tubuh pada
hingga mual dan keluarga Tn.B
muntah khususnya pada
DO: Ny.A
 ny.A tampak
lemah dan
tekanan darah
meningkat.
 TD. 160/90
Mmhg.

DS: Hipertensi pada


- Ny.A mengatakn kurangnya pengetahuan pada keluarga Tn.B
tidak memahami keluarga dan pasien khusnya Ny.A
apa penyebab b.d ketidak
dari hipertensi mampuan
- Ny.A keluarga dalam
mengatakan tidak mengenal
mengetahui karakteristik
bagaimana cara penyakit dan
mengatasi perawatannya.
hipertensi
DO:
- Ny.A tampak
kebingungan
dengan penyakit
hipertensi
SKORING
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
Tn.B khususnya pada Ny.A

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah adalah
aktual (3) keadaan yang sudah terjadi
dan perlu di lakukan
tindakan segera.
2. Kemungkinan masalah 1/2x 2 1 Sumber-sumber yang ada
dapat diubah dan tindakan untuk me-
sedang (1) mecahkan masalah dapat
dijangkau keluarga.
3. Potensi untuk mence-gah 3/3 x 1 3/3 Masalah dapat dicegah
masalah untuk tidak memper-buruk
 Mudah (3) keadaan dapat dilakukan
Ny.A dan keluarga dengan
memperbaiki perilaku
hidup sehat.
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari
Masalah dirasakan dan adanya masalah tetapi
perlu penanganan segera. tidak didukung dengan
(2) pemahaman yang ade-kuat
tentang karakteristik
penyakit .
Total Skor 3       3/3
2. Hipertensi pada keluarga Tn.B khusnya Ny.A b.d ketidak mampuan keluarga
dalam mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan


1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Adanya ancaman keseha-tan
Actual (3) tetapi tidak perlu ditangani
segera.
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1  membawa Ny.A ke pelayanan
diubah kesehatan untuk mendapatkan
Sedang (1) pengobatan dan perawatan.
3. Potensi untuk mence-gah 2/3 x 1 2/3 Pencegahan bias dilakukan
masalah dengan menjaga pola hidup dan
Cukup (2) pola makan.
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1 Ny.A dan Ny.A bisa menerima
Masalah dirasakan dan perlu keadaan mereka saat ini
penanganan segera (2) meskipun belum stabil.

Total Skor 3 2/3

PRIORITAS MASALAH
1. Hipertensi pada keluarga Tn.B khusnya Ny.A b.d ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga


Tn.B khususnya pada Ny.A
RENCANA PERAWATAN Keluarga Tn.B KHUSUSNYA PADA Ny.A
No Diagnosis Kep. Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana
Keluarga Intervensi
Jangka Panjang Jangka pendek Kriteria Standart
1 Gangguan Setelah di Setelah di Verbal - Mengetahui 1.  Memberitahu
pemenuhan nutri lakukan 7x lakukan Pasien dan tentang pasien dan
si kurang dari pertemuan, pertemuan selama keluarga bisa pentingnya keluargabetapa
kebutuhan masalah 45 menit, pasien memahami nutrisi bagi pentingnya
tubuhpada pemenuhan mampu materi yang tubuh. untuk tetap
keluarga Tn.B nutrisi bisa mengetahui di berikan. - Megetahui menjagakebutuh
khususnya pada teratasi. makanan dan komposisi an nutrisi walau
Ny.A minuman yang nutrisi yang saat sakit.
b.dkekurangefek dapat menjaga seimbang. 2.  Memberitahu
tifan keluarga kebutuhan nutrisi keluarga dan
dalam membantu pasien tentang
memenuhi komposisi
kebutuhan nutrisi yang
nutrisi keluarga seimbang.
yang sakit. 3.  Memberitahu
keluarga supaya
lebih aktif
dalam membant
u Ny.A dalam
pemenuhan
kebutuhan
nutrisinya nya
secara parsial,
perlahan-lahan
sambil melatih
pasien agar
mampu
melaksanakanny
a secara
mandiri.

Setelah di Perilaku - Makan 3x


lakukan Pasien sehariporsi 1.  Menjelaskan
pertemuan 45 mampu habis tanpa bagaimana
menit, Ny.A makan dan bantuan pentingnya
mampu makan minum - Minum air nutrisi bagi
dan minum Secara putih 8 tubuh dan
seimbang gelas sebagai
perhari penunjang
tanpa kesembuhan
bantuan penyakit.
2.  Memotivasi
Ny.A untuk
melakukan
aktifitas
tersebut.
3.  Membantu  k
eluarga supaya
lebih aktif
dalam membant
u Ny.A dalam
pemenuhan
kebutuhan
nutrisinya secara
parsial, sampai
tujuan terpenuhi.
2. 1. Hipertens Setelah di 1. setelah Verbal a.   Pengertia 1.   Berrikan
i pada lakukan 7x dilakukan Pasien dapat nhipertensi pengetahuan
keluarga Tn.B kunjungan kunjungan 2-3 menyebutkan b.   Penyebab keluarga tentang
khusnya Ny.A keluarga, hari selama 45 dengan jelas : karakteristik
b.d ketidak keluarga mampu menit Keluarga dan benar - Keturunan penyakit  hiprte
mampuan merawat anggota dapat mengenal - Kelelahan nsi dan
keluarga keluarga dan ka-rakteristik pen- - Kurang perawatannya.
dalam mengetahu yakithipertensi olah raga 2.   Mendiskusik
mengenal karakteristik - Penyakit te an bersama
karakteristik hipertensi kanan darah tentang
penyakit dan tinggi karakteristik
perawatannya Menjawab penyakit hiperte
pertanyaan nsi dan
dengan baik perawatannya.
dan benar. 3.   Memberikan
bimbingan
dengan ilustrasi
menggunakan
brosur dan
sebagainya.
4.   Mendengark
an dengan
seksama
sanggahan yang
diajukan
keluarga.
5.   Menanggapi
pertanyaan
dengan sabar.
6.   Membimbin
g keluarga untuk
mengulangi
penjelasan yang
sudah diberikan.
7.  Berikan
pujian bila
keluarga mampu
menjawab
dengan baik dan
benar.
2. setelah Verbal Keputusan 1.   Mendiskusik
dilakukan Pasien yang dibuat an alternatif 
kunjungan 2-3 memperhatik keluarga dan untuk mengatasi
hari selama 45 an dengan Ny.A sendiri masalah yaitu :
menit Keluarga baik -    Pentingnya
dapat membuat berobat teratur
kepu-tusan yang ke sarana
tepat tentang kesehatan.
upaya pengobatan -    Pentingnya
Ny.A ke sarana kerjasama
kesehatan dan dengan petugas
bersedia kesehatan.
memberikan -    Manfaat istir
perawatan yang ahat dan olah
baik dan benar. raga teratur
2.   Berikan
dorongan
kepada keluarga
dan Ny.A untuk
membuat
keputusan.
Beri pujian
terhadap
keputusan yang
baik dan benar
sebaliknya beri
koreksi atas
keputusan keliru
3.  pada akhir Perilaku - melakukan 1.   Menjelaskan
pertemuan Pasien olah raga manfaat evaluasi
Keluarga sepakat melaksanakn yang cukup sewaktu-waktu.
jika diadakan apa yang - makan 2.   Menjelaskan
evaluasi sewaktu- sudah di teratur bahwa diskusi
waktu. ajarkan - meluangkan akan dilanjutkan
dengan baik waktu untuk jika hasil
istirahat dan evaluasi tidak
refreshing. sesuai dengan
keputusan yang
telah dibuat
keluarga.
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1. Hipertensi - Mengucapkan S:
pada keluarga salam - Keluarga
Tn.B khusnya - Memvalidasi menjawab
Ny.A b.d ketidak keadaan keluarga salam
mampuan - Mengingatkan - Ny.A
keluarga dalam kontrak mengatakan
mengenal - Menjelaskan masih
karakteristik tujuan sedikit
penyakit dan 1.      Memberikan pusing dan
perawatannya pendidikan kesehatan belum bisa
tentang Hipertensi yang sepenuhnya
meliputi: melakukan
-          Pengertian aktifitas.
hipertensi - Keluarga
-          Tanda dan gejala menyetujui
-          Penyebab dan pertemuan
pencegahan saat ini
2.      Memeberikan selama 30
masukan /saran kepada menit
keluarga untuk tentang
membawa Ny.A untuk pentingnya
berobat ke pelayan aktifitas
kesehatan sebagai sehari-hari.
keputusan yang baik. - Keluarga
3.      Mengajukan dan pasien
kontrak waktu pada akhir mengatakan
pertemuan untuk di belum
lakukan evaluasi keadaan sepenuhnya
Ny.A dan keluarga. memahami
apa itu yang
berkaitan
dengan
hipertensi.
- Keluarga
sudah
membawa
Ny.A ke
dokter yang
biasa di
kunjungi.
O:
- Keluarga
kooperatif dan
aktif saat
dijelaskan.
- Keluarga
mendengarkan
penjelasan yang
diberikan.
- Ny.A masih
terlihat sedikit
lemas , tapi
sudah agak
lebih baik.
TD: 140/90mmHg
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:Lanjutkan
intervensi
Gangguan - Mengucapkan salam - S:
pemenuhan nutrisi - Memvalidasi keadaan - Keluarga
kurang dari keluarga menjawab salam
kebutuhan tubuh - Mengingatkan kontrak - Ny.A
pada keluarga - Menjelaskan tujuan mengatakan
Tn.B khususnya masih mual,
pada Ny.A TUK pahit di mulut,
1.      Memberitahu dan belum bisa
kepada pasien dan sepenuhnya
keluarga betapa menghabiskan
pentingnya menjaga porsi makannya.
keseimbangan nutrisi  - Keluarga
walaupun saat sakit. menyetujui
2.      Memberitahu pertemuan saat
pasien dan keluarga ini selama 30
tentang komposisi nutrisi menit tentang
yang seimbang. pentingnya
3.      Memberikan pemenuhan
kesempatan pada nutrisi dan
keluarga untuk bertanya komposisi
dan mengulangi seimbangnya.
penjelasan apa yang - Keluarga
sudah kita ajarkan. mengatakan
4.      Memberitahu sudah faham
keluarga untuk lebih tentang proses
aktif dalam membantu membantu
pemenuhan kebutuhan pemenuhan
nutrisi secara parsial. nutrisi NY.A.
5.      Memberikan O: Keluarga
motivasi pasien dan kooperatif dan aktif
membantu  anggota saat dijelaskan.
keluarga untuk - Keluarga
membantu Ny.A mendengarkan
perlahan-lahan penjelasan yang
memenuhi kebutuhan diberikan.
nutrisi sampai tujuan - Keluarga
tercapai. membantu
proses
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi Ny.A
sampai akhirnya
bisa makan dan
minum.
- Ny.A belum
menghabiskan
seluruh porsi,
tapi 2/3 porsi 
dan minum
kurang lebih 5
gelas/hari.
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan
intervensi.
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN I

A. Latar Belakang

Menurut departemen kesehatan, keluarga adalah unit terkecil dari


masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Depkes, 1998).
Keluarga adalah dua orang atau lebih individu yang tergabung karena
hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan mereka hidup bersama-sama
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan dan mempertahankan kebudayaan ( Efendi,
1998).
Menurut Friedman (1998), keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan emosional dimana setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing sebagai bagian dari
keluarga. Keluarga merupakan suatu kelompok yang dapat menimbulkan,
mencegah, memperbaiki, atau mengabaikan masalah-masalah kesehatan
dalam kelompok sendiri. Keluarga mempengaruhi hampir pada setiap
masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya.
Keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan dimasyarakat. Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena
masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan mempengaruhi antara sesama
anggota keluarga. Keluarga adalah salah satu sasaran dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan di masyarakat, Asuhan keperawatan keluarga
dilaksanakan sesuai dengan tahapan proses keperawatan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
(Samsunuwiyati, 2006).
Keperawatan keluarga merupakan suatu proses pemecahan masalah
sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga, kelompok
dan komunitas (Sugekti, 2005). Pengkajian adalah langkah pertama dalam
proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara lengkap
dan komprehensif sehingga dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang
sedang dihadapi keluarga. Pada fase orientasi harus diutamakan hubungan
saling percaya antara perawat-keluarga dapat terbina hubungan terapeutik
yang baik (Hurlock, 2003).
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi
sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan
bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi
sangat berhubungan atau signifikan (Nasrul Effendy, 1998).
Adapun rencana pertemuan I tanggal 14 Oktober 2020 akan bertemu
dengan keluarga untuk mendapatkan data umum keluarga antara lain: nama
kepala keluarga, alamat, komposisi anggota keluarga, tipe keluarga, suku,
agama, status kelas sosial; riwayat tumbuh kembang keluarga diantaranya:
tahap perkembangan keluarga saat ini, tingkat pencapaian tugas
perkembangan keluarga, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga sebelumnya;
struktur keluarga antara lain: tingkat komunikasi, struktur kekuatan keluarga,
nilai dan norma keluarga; fungsi keluarga antara lain: fungsi afektif, fungsi
sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan; keadaan lingkungan meliputi:
karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan masyarakat, serta pengkajian
fisik terhadap anggota keluarga.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan
Belum dapat ditetapkan karena pengkajian belum dilakukan
2. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kondisi keluarga dengan
lengkap melalui kepala keluarga dan anggota keluarga yang lain
3. Tujuan Khusus
Setelah 45 menit interaksi, diharapkan:
a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga
b. Mendapatkan data keluarga secara umum
c. Mendapatkan data tentang riwayat tumbuh kembang (tumbang)
keluarga
d. Mendapatkan data struktur keluarga
e. Mendapatkan data tentang keadaan lingkungan keluarga
f. Mendapatkan data pengkajian fisik secara umum
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1) Tersedia media: format pengkajian untuk panduan selama
pengkajian
2) Telah membuat kontrak sebelumnya (selama 45 menit)
3) Tempat pengkajian sesuai dengan yang disepakati
b. Kriteria proses
1) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
3) Seluruh anggota keluarga dapat hadir
4) Keluarga berpatisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
5) Keluarga ikut memfasilitasi pada saat perawat mengobservasi
disekitar rumah
c. Kriteria hasil
1) Terbina hungan saling percaya antara perawat dengan seluruh
anggota keluarga
2) Di dapat data pengkajian keluarga secara lengkap
3) Didapatkan data pengkajian fisik anggota keluarga
C. Rencana Kegiatan

1. Topik : Pengkajian perawatan keluarga


2. Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
3. Media : Format pengkajian keluarga
4. Waktu : 45 menit

D. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan


1. 14.00 – 14.10 Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Perkenalan
3. Membuat kontrak waktu
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
2. 14.10 – 14.35 Fase interaksi: melakukan wawancara dan observasi
tentang pengkajian keluarga meliputi
1. Data umum
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
3. Struktur dan fungsi keluarga
4. Lingkungan
5. Stres dan koping keluarga serta harapan
keluarga
6. Pemeriksaan fisik
3. 14.35 – 14.45 Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
2. Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
3. Mengucapkan salam
E. EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN I
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Diagnosa belum dapat di 1. Mengucapkan salam Data Subjektif:


tegakkkan 2. Memperkenalkan diri  Ny.A mengatakan
3. Membina hubungan saling percaya dengan sangat senang
keluarga dengan
4. Membuat kontrak waktu dan tujuan dari kedatangan
pertemuan dengan keluarga Tn.B perawat
5. Melakukan pengkajian dengan keluarga kerumahnya
Tn.B Data umum, Riwayat perkembangan  Ny.A
keluarga, Lingkungan, Struktur keluarga mengatakantingga
6. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny.A l Bersama istri
Ny.A dan 3 anaknya dan 3 anaknya
7. Menayakan perasaan pada keluarga Tn.B  Ny.A
8. Memberikan reward keluarga Tn.B mengatakann
9. Melakukan kontrak waktu untuk sehari-hari
pertemuan berikutnya bekerja sebagai
10. Mengucapkan Salam pedagang
kelontong
 Ny.A mengatakan
lemas, Sakit
kepala dan mata
berkunang kunang
Data Objektif
 Ny.A dan Ny.A
tampak sangat
kooperatif
 TTVNy.A
TD: 160/90 mmHg
• Nadi 87x/m
• Pernafasan 23x/m

Analisa:
Mahasiswa dapat
membina interaksi
yang baik dengan
keluarga

Perencanaan:
Lakukan pengkajian
berikutnya
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN II
A. Pengkajian
Pada pertemuan pertama, perawat telah menjalin komunikasi yang baik
dengan keluarga Tn.B dan mendapatkan tanggapan yang baik pula dari keluarga
Tn.B terutama Ny.A. Dari komunikasi tersebut terciptalah hubungan saling
percaya antara perawat dengan Ny.A. Ny.A terlihat sangat terbuka dan mau
menceritakan segala hal yang ingin diketahui oleh perawat terutama tentang
masalah kesehatan keluarganya. Pada pertemuan pertama didapatkaninformasi
mengenai data umum keluarga Tn.B terutama Ny.A. Ny.A berusia 36 tahun .
Ny.A berusia 32 tahun beralamat di desa Ujong Blang.
Keluarga Bapak A merupakan tipe Nuclear Family yang terdiri dari suami
,istri dan anak. Bapak A sehari-harinya berjualan. Keluarga Bapak A saat ini
menempati rumah yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga/ruang tamu,
dapur dan kamar mandi yang terletak di dalam rumah. Keadaan lingkungan
terlihat bersih dan tenang, di depan rumah terdapat pohon yang membuat suasana
rumah menjadi sejuk.
Dari hasil wawancara dengan Ny.A didapatkan bahwa Ny.A menderita
penyakit Hipertensi, tekanan darah Ny.A pernah mencapai 190 MmHg. Apabila
penyakitnya kumat Ny.A akan merasa pusing dan mata berkunang-kunang,
biasanya Ny.A M meminum parutan mentimun untuk mengurangi tekanan darah
nya. Ny.A mengatakan air mentimun memberikan efek yang baik untuk
penurunan tekanan darahnya. Ny.A tidak pernah dirawat di rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan fisik pada Ny.A didapatkan data TD 160/90 mmHg,
Nadi 90x/mnt, RR 20x/mnt dan suhu 37,2°C. Selanjutnya pada pertemuan ke-II
ini, perawat dan keluarga akan sama-sama berdiskusi mengenai penyakit yang
dialami oleh Ny.A, baik yang dirasakan maupun yang tidak/belum diketahui oleh
Ny.A
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Hipertensi pada keluarga Tn.B khusnya Ny.A b.d ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya
2. Tujuan Umum
Keluarga dapat mengenal masalah masalah dan memutuskan untuk
merawat anggota keluarga terutama Ny.A dengan Hypertensi
3. Tujuan Khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, diharapkan keluarga dapat mengetahui
dan mampu menjelaskan mengenai Hypertensi yang meliputi:
a. Pengertian diabetes Hypertensi
b. Tanda dan gejala Hypertensi
c. Penyebab Hypertensi
C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Tersedianya tempat pertemuan
b. Adanya kontrak waktu selama 45 menit
c. Tersedianya media: leaflet dan nursing kit
2. Kriteria Proses
a. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit
b. Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
c. Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah Ny.A dan Ny.A
3. Kriteria Hasil
a. Ny.A dapat menyebutkan pengertian Hypertensi
b. Ny.A dapat menjelaskan tanda dan gejala Hypertensi
c. Ny.A dapat menjelaskan penyebab Hypertens
D. Rencana Kegiatan
a. Topik : Penyuluhan tentang Hypertensi
b. Metode : Wawancara, diskusi, tanya jawab
c. Media Leaflat, nursing kit
d. Waktu : 45 menit
E. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
1. 14.30 – 14.40 2. Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga
3. Membuat kontrak waktu & topik
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
Fase kerja
1. memberikan informasi dan mendiskusikan dengan
keluarga mengenai pengertian,penyebab, tanda dan
gejala, Hypertensi dengan menggunakan leaflet
2. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
2. 14.41 –14.10
3. memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
4. memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang
telah dijelaskan.
5. memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga
Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
3. 14.11 – 14.15 2. Membuat kontrak waktu dan topik pertemuan
selanjutnya
3. Mengucapkan salam
CATATAN PERKEMBANGAN II
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Hipertensi pada 1. Mengucapkan salam Data Subjektif:


keluarga Tn.B 2. Membuat kontrak waktu dan • menjawab salam
khusnya Ny.A b.d tujuan dari pertemuan dengan • Ny.A mengulang kembali
ketidak mampuan keluarga Tn.B definisiserta penyebab
keluarga dalam 3. memberikan informasi dan hipertensi
mengenal mendiskusikan dengan keluarga • Ny.A menanyakan kembali
karakteristik mengenai pengertian,penyebab, tanda gejala yang belum di
penyakit dan tanda dan gejala, Hypertensi pahami
perawatannya dengan menggunakan leaflet Data Objektif
4. memberikan kesempatan kepada  Ny.A tampak kooperatif
keluarga untuk bertanya tentang  Ny.A tampah bersemangat
materi yang disampaikan. mendengarkan informasi
5. memberikan penjelasan ulang dari perawat
terhadap materi yang belum  TD : 150 MmHg
dimengerti. A: Mahasiswa dapat membina
6. memotivasi keluarga
untuk interaksi yang baik dengan
mengulang materi yang telah keluarga
dijelaskan. P:
7. memberikan reinforcement Lakukan pengkajian berikutnya
positif atas usaha keluarga
8. mengucapkan salam
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN III

A. Pengkajian
Pada pertemuan kedua yang lalu, keluarga diajak mengenal masalah yang
dialami anggota keluarga Bapak A. Perawat membahas tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala Hypertensi serta akibat lanjut dari Hypertensi yang
tidak ditangani dengan baik. Ny.A belum mampu mengulangi kembali semua
materi yang disampaikan, hanya sebagian saja.Ny.A mengatakan Hypertensi
adalah tekanan darah yang tinggi.Ny.A hanya berobat ke bidan desa dan
posyandu bila tekanan darahnya meningkat,atau ke depot obat untuk membeli
obat karena harganya lebih murah, dan buila belum kurang Ny.A akan ke Rs.
Pada pertemuan ketiga ini, perawat ingin mengoptimalkan materi yang
lalu serta melanjutkan dengan tujuan keluarga mampu dalam merawat
anggota keluarga dengan Hypertensi, yaitu menjelaskan tentang cara
perawatan anggota keluarga yang mengalami Hypertensi.

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Hipertensi pada keluarga Tn.B khusnya Ny.A b.d ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya
2. Tujuan Umum
Keluarga dapat merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
Hypertensi terutama pada Ny.A
3. Tujuan Khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, diharapkan keluarga dapat
mengetahui dan menjelaskan mengenai Hypertensi yang meliputi:
a. Menjelaskan cara perawatan anggota keluarga dengan Hypertensi
b. Memotivasi keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
menderita Hypertensi
C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Tersedianya tempat pertemuan
b. Adanya kontrak waktu selama 45 menit
c. Tersedianya media: leaflet dan nursing kit
d. Kriteria Proses
e. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit
f. Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
g. Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah ibu H dan Bapak A
2. Kriteria Hasil
a. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan Hypertensi
b. Keluarga mampu mendemonstrasikan perawatan pada penderita
Hypertensi
D. Rencana Kegiatan
a. Topik : Penyuluhan tentang cara merawat Hypertensi
b. Metode : Wawancara, diskusi, tanya jawab, demonstrasi
c. Media : leaflet, nursing kit
d. Waktu : 45 menit
E. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi Waktu Kegiatan


Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
1. 14.00 – 14.10 2. Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga
3. Membuat kontrak waktu & topik
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
Fase kerja
1. memberikan informasi dan mendiskusikan
dengan keluarga mengenai cara merawat
Hypertensi
2. memotivasi keluarga untuk merawat anggota
keluarga dengan Hypertensi
3. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
2 14.11- 14.40 bertanya tentang materi yang disampaikan.
4. memberikan penjelasan ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
5. memotivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
6. memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga

Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
3. 14.41 – 14.45 2. Membuat kontrak waktu dan topik pertemuan
selanjutnya
3. Mengucapkan salam
CATATAN PERKEMBANGAN III
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Hipertensi pada 1. Mengucapkan salam Data Subjektif:


keluarga Tn.B 2. Memperkenalkan diri • Menjawab
khusnya Ny.A 3. Membina hubungan saling percaya dengan salam
b.d ketidak keluarga • Ny.A
mampuan 4. Membuat kontrak waktu dan tujuan dari pertemuan menanyakan
keluarga dalam dengan keluarga pada Ny.A cara merawat
mengenal 5. memberikan informasi dan mendiskusikan dengan keluarga
karakteristik keluarga mengenai cara merawat Hypertensi dengan
penyakit dan 6. memotivasi keluarga untuk merawat anggota hipertensi
perawatannya keluarga dengan Hypertensi • Ny.A
7. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengatakan
bertanya tentang materi yang disampaikan. informasi yang
8. memberikan penjelasan ulang terhadap materi di berikan oleh
yang belum dimengerti. perawat snagat
9. memotivasi keluarga untuk mengulang materi bermanfaat
yang telah dijelaskan. Data Objektif
10. memberikan reinforcement positif atas usaha  Ny.A dan
keluarga Ny.A tampak
11. Mengucapkan Salam sangat
kooperatif
 Td. 130/100
Mmhg
A:
Mahasiswa dapat
membina
interaksi yang
baik dengan
keluarga
P:
Lakukan scoring
dengan anggota
keluarga Tn.B
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN IV

A. Pengkajian
Pada pertemuan ketiga yang lalu, perawat dan keluarga Tn.B telah
membahas mengenai perawatan pada penderita Hypertensi. Pada pertemuan
tersebut keluarga terutama Ny.A tampak kooperatif dalam mendengar
penjelasan perawat, terutama mengenai perawatan hypertensi..
Pada pertemuan kali ini perawat dan keluarga Tn.B akan mendiskusikan
mengenai cara memodifikasi lingkungan terutama diet pada penderita
Hypertensi mencakup jenis makanan yang baik dikonsumsi bagi penderita
Hypertensi serta makanan yang harus dikurangi dan harus dibatasi oleh
penderita Hypertensi. Selain itu perawat juga akan menjelaskan mengenai
pentingnya mengunjungi fasilitas pelayanan kesahatan dan menfaat yang
didapatkan bila mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terutama bagi
penderita Hypertensi seperti Ny.A

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Hipertensi pada keluarga Tn.B khusnya Ny.A b.d ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya
2. Tujuan Umum
a. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan terutama diet yang sesuai
bagi penderita Hypertensi terutama Ny.A
b. Keluarga mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di sekitar lingkungan tempat tinggal
3. Tujuan Khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, diharapkan keluarga dapat mengetahui
dan menjelaskan mengenai:
d. Definisi diet Hypertensi
e. Makanan yang baik untuk penderita Hypertensi
f. Makanan yang harus dikurangi oleh penderita Hypertensi
g. Jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi oleh keluarga
h. Manfaat mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan

C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Tersedianya tempat pertemuan
b. Adanya kontrak waktu selama 45 menit
c. Tersedianya media: booklet, leaflet dan nursing kit
2. Kriteria Proses
a. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45 menit
b. Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
c. Keluarga yang menghadiri proses interaksi Ny.A Dan Ny.A
3. Kriteria Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan definisi diet Hypertensi
b. Keluarga mampu menyebutkan jenis makanan yang baik dikonsumsi
oleh penderita Hypertensi
c. Keluarga mampu menyebutkan jenis makanan yang harus dikurangi
oleh penderita Hypertensi
d. Keluarga mempu menyebutkan jenis fasilitas pelayanan kesehatan
yang dapat dikunjungi di daerah sekitar tempat tinggal
e. Keluarga mampu menyebutkan manfaat mengunjungi fasilitas
pelayanan kesehatan
D. Rencana Kegiatan
a. Topik : Penyuluhan tentang diet Hypertensi
b. Metode : Wawancara, diskusi, tanya jawab
c. Media : leaflet, nursing kit
d. Waktu : 45 menit
E. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
1. 13.00 – 13.10 2. Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga
3. Membuat kontrak waktu & topik
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
Fase kerja
1. memberikan informasi dan mendiskusikan dengan keluarga
mengenai definisi diet Hypertensi, jenis makanan yang baik
dan yang harus dikurangi,
2. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
tentang materi yang disampaikan.
3. memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum
dimengerti.
4. memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah
dijelaskan.
5. memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
2 13.11- 13.40
6. memberikan informasi dan mendiskusikan dengan keluarga
mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi oleh
keluarga, menjelaskan manfaat mengunjungi fasilitas
kesehatan
7. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
mengenai materi yang diberikan
8. memberikan penjelasakan ulang terhadap materi yang belum
dimengerti
9. memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang belum
dimengerti
10. memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
3. 13.41 – 13.45
2. Membuat kontrak waktu dan topik pertemuan selanjutnya
3. Mengucapkan salam
CATATAN PERKEMBANGAN IV
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Hipertensi 1. Memberikan salam Data Subjektif:


pada keluarga 2. memberikan informasi dan mendiskusikan dengan  Menjawab salam
Tn.B keluarga mengenai definisi diet Hypertensi, jenis  Ny.A mengulang kembali
khusnya makanan yang baik dan yang harus dikurangi, materi yang telah di
Ny.A b.d 3. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya sampaikan perawat
ketidak tentang materi yang disampaikan. menganai hipertensi
mampuan 4. memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang  Ny.A menanyakan
keluarga belum dimengerti. apakah mata kabur
dalam 5. memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah termasuk salah satu
mengenal dijelaskan. gejala hipertensi
karakteristik 6. memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga Data Objektif
penyakit dan 7. memberikan informasi dan mendiskusikan
dengan  Ny.A dan Ny.A tampak
perawatannya keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang dapat kooperatif
dikunjungi oleh keluarga, menjelaskan manfaat  Ny.A dan Ny.A tampah
mengunjungi fasilitas kesehatan mengerti materi yang di
8. memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya berikan
mengenai materi yang diberikan A:
9. memberikan penjelasakan ulang terhadap materi yang Mahasiswa dapat membina
belum dimengerti interaksi yang baik dengan
10. memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang belum keluarga
dimengerti P:
memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga Melakukan diskusi tentang
diar sehat bagi penderita
hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN V
A. Latar belakang
Pada pertemuan pertama sampai ketiga perawat telah berdiskusi dengan
Ny.A tentang Hypertensi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, diet.
Pada pertemuan tersebut keluarga telah mampu menyebutkan tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, serta diet untuk Hypertensi. Keluarga dan mengetahui
makanan apa saja yang sebaiknya dihindari dan dibatasi pada penderita
Hypertensi.
Selanjutnya pada pertemuan keempat, perawat akan melanjutkan
pemahaman keluarga tentang Pemenuhan nutrisi pada Ny.A yang di sebabkan
oleh mual muntah. Diharapkan keluarga terutama Ny.A memahami tentang
pengertian, cara pemenuhan nutrisi.
Dari hasil pengkajian didapatkan Ny.A mengatakan sering sulit tidur pada
malam hari karena tekanan darahnya. Ny.A juga mengeluhkan pernah mengalami
sakit kepala walaupun jarang, dan Ny.A mengatakan tekanan darahnya pernah
mencapai 190 mmHg. Hasil pemeriksaan oleh perawat tekanan darah Ny.A
160/90 mmHg.
B. Diagnosa keperawatan
1. Diagnosa keperawatan :
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
keluarga Tn.B khususnya pada Ny.A
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 45 menit, keluarga dapat
mengenal masalah dan memutuskan untuk merawat anggota keluarga
terutama Ny.A dengan hipertensi.
3. Tujuan khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian pemenuhan nutrisi
b. mengetahui nutrisi yang di butuhkan penderita hipertensi
e. Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan hipertensi
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Tersedianya tempat pertemuan
2) Adanya kontrak waktu selama 45 menit
3) Tersedianya media selama interaksi
b. Kriteria proses
1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45
menit
2) Keluarga berpartisipasi aktif dalam kegiatan
3) Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah Ny.A
c. Kriteria Hasil
1) Menjelaskan pengertian pemenuhan nutrisi
2) mengetahui nutrisi yang di butuhkan penderita hipertensi
3) Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
C. Rancangan kegiatan
1. Topik : Penyuluhan tentang DM
2. Metode : Diskusi dan tanya jawab
3. Media : leaflet
4. Waktu : 45 menit
D. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
1 10.00- 10.05 2. Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga
3. Membuat kontrak waktu dan topik
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
Fase kerja
1. Memberikan informasi dan mendiskusikan dengan
keluarg a mengenai pemenuhan nutrisi
2. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
tentang materi yang disampaikan.
2 10.05 – 10.35
3. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang
belum dimengerti.
4. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah
dijelaskan.
5. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
3 10.35 – 10. 45 2. Membuat kontrak waktu dan topik pertemuan
selanjutnya
3. Mengucapkan salam
CATATAN PERKEMBANGAN V
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Gangguan 1. Mengucapkansalam Data Subjektif:


pemeliharaan 2. Memperkenalkandiri  Menjawab salam
kesehatan dalam 3. Memberikan informasi dan mendiskusikan dengan  Keluarga
penatalaksaan keluarg a mengenai pemenuhan nutrisi mampu
hipertensi pada 4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk memahami
keluarga pabak bertanya tentang materi yang disampaikan. nutrisi yang di
SM 5. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang butuhkan oleh
belum dimengerti. penderita
6. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang hipertensi
telah dijelaskan.  Keluarga
7. Memberikan reinforcement positif atas usaha mampu
keluarga memahami cara
pemenuhan
nutrisi
Data Objektif
• keluarga
tampak
kooperatif
dalam
mendengarkan
informasi dari
perawat
A:
Mahasiswa dapat
membina interaksi
yang baik dengan
keluarga
P:
Melakukan diskusi
tentang diet sehat
bagi penderita
hipertensi
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN VI
A. Latar belakang
Pada pertemuan sebelumnya perawat telah berdiskusi dengan Ny.A tentang
mengenal masalah hipertensi yang meliputi pengertian, penyebab terjadinya
hipertensi, tanda dan gejala dari hipertensi, serta akibat lanjut dari hipertensi yang
tidak ditangani dengan baik. Selanjutnya pada pertemuan kali ini perawat akan
melanjutkan membahas tentang cara pembuatan obat tradisional untuk hipertensi.
Diharapkan keluarga terutama Ny.A dapat membuat obat hipertensi secara
mandiri untuk anggota keluarganya.
Dari hasil pengkajian didapatkan Ny.A mengatakan sering susah tidur pada
malam hari karena tekanan darahnya, mual dan muntah, Ny.A juga mengeluh
pusing namun frekuensinya jarang, Ny.A juga mengatakan cepat lelah. Ny.A
mengatakan tekanan darahnya pernah mencapai 190 mmHg. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan tekanan darah Ny.A 150/90 mmHg, terdapat sedikit
lingkaran hitam di bawah mata Ny.A
Dari hasil wawancara pada hari sebelumnya Ny.A mengatakan jika tekanan
darahnya naik biasanya beliau akan mengkonsumsi mentimun, saat ditanya oleh
perawat jenis obat tradisional lainnya yang dapat digunakan untuk menurunkan
tekanan darah Ny.A mengatakan hanya mengetahui mentimun, yang Ny.A tidak
mengetahui.

B. Diagnosa keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Hipertensi pada keluarga Tn.B khusnya Ny.A b.d ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal karakteristik penyakit dan perawatannya

2. Tujuan umum
Setelah dilakukan 3 kali pertemuan keluarga dapat merawat anggota
keluarga terutama Ny.A dengan masalah hipertensi.
3. Tujuan khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian obat tradisional
b. Menyebutkan tujuan pemakaian obat tradisional hipertensi
c. Menyebutkan manfaat obat tradisional hipertensi
d. Menjelaskan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan obat
tradisional
e. Mendemontrasikan cara pembuatan obat tradisional hipertensi
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Tersedianya tempat pertemuan
2) Adanya kontrak waktu selama 45 menit
3) Tersedianya media selama interaksi
b. Kriteria proses
1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45
menit
2) Keluarga berpartisipasi aktif dalam kegiatan
3) Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah Ny.A
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga Tn.B dapat menjelaskan pengertian obat tradisional
hipertensi
2) Keluarga Tn.B dapat menyebutkan tujuan pemakaian obat
tradisional hipertensi
3) Keluarga Tn.B dapat menyebutkan manfaat obat tradisional
hipertensi
4) Keluarga Tn.B mengetahui cara pembuatan obat tradisional
hipertensi
E. Rancangan kegiatan
a. Topik : Penyuluhan tentang obat hipertensi kepada keluarga
b. Metode : Diskusi, tanya jawab dan demonstrasi
c. Media : lembar balik dan leaflet
d. Waktu : 45 menit

F. Strategi Pelaksanaan
Alokasi
No Kegiatan
Waktu
14.00 –
Fase orientasi
1. 14.05
1. Mengucapkan salam
2. Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga
3. Membuat kontrak waktu dan topik
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
Fase kerja
1. Memberikan informasi dan mendiskusikan dengan keluarga
mengenai pengertian, tujuan, dan manfaat obat tradisional
hipertensi dengan menggunakan lembar balik dan leaflet
2. Memberi informasi tentang bahan-bahan yang digunakan dan
cara pembuatan obat tradisional hipertensi.
3. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
14.05 –
2. tentang materi yang disampaikan.
14.35
4. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum
dimengerti.
5. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah
dijelaskan.
6. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
7. Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional hipertensi
8. Mememotivasi Ny.A untuk ikut mendemonstrasikan
pembuatan obat tradisional bersama perawat..
9. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
14.35 – Fase terminasi
3. 14.45 1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
2. Membuat kontrak waktu dan topik selanjutnya
3. Mengucapkan salam
CATATAN PERKEMBANGAN VI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Hipertensi 1. Mengucapkansalam Data Subjektif:


pada keluarga 2. Memberikan informasi dan mendiskusikan dengan  Menjawa bsalam
Tn.B khusnya keluarga mengenai pengertian, tujuan, dan manfaat  Ny.A menanyakan apa yang
Ny.A b.d obat tradisional hipertensi dengan menggunakan lembar terkandung di dalam jahe
ketidak balik dan leaflet  Ny.A menanyakan
mampuan 3. Memberi informasi tentang bahan-bahan yang bagaimana cara
keluarga digunakan dan cara pembuatan obat tradisional pengolahannya
dalam hipertensi.  Data Objektif
mengenal 4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk  Ny.A kooperatif dalam
karakteristik bertanya tentang materi yang disampaikan. diskusi
penyakit dan 5. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang  Ny.A tampak bersemangat
perawatannya belum dimengerti. A:
6. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang Mahasiswa dapat membina
telah dijelaskan. hubungan saling percaya
7. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga. dengan keluarga
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional P:
hipertensi Melakukan evaluasi dan
9. Mememotivasi Ny.A untuk ikut mendemonstrasikan persiapan kontrak terakhir
pembuatan obat tradisional bersama perawat..
10. Memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
LAPORAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN VII

A. Latar Belakang
Pada pertemuan yang lalu perawat dan keluarga Tn.B sudah membahas
mengenai penyakit yang dialami oleh Ny.A yaitu penyakit Hipertensi. Pada
pertemuan yang lalu keluarga sudah dapat menjelaskan dengan baik mengenai
penyakit hipertensi yang diderita, mencakup pengertian hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, penyebab hipertensi, akibat lanjut dari hipertensi yang tidak
ditangani dengan baik, serta cara merawat hipertensi yang mencakup obat-obatan
tradisional yang dapat digunakan dan juga cara pencegahan hipertensi.
Pada pertemuan kali ini perawat dan Ny.A akan membahas mengenaai
pengobatan alternatif atau tradisional selain mentimun. Perawat menjelaskan
mengenai khasiat jahe sebagai obat hipertensi yang dapat di konsumsi.
B. Diagnosa keperawatan
1. Diagnosa keperawatan :
Kurang pengetahuan pada keluarga Ny.A khususnya Ny.A
berhubungan dengan ketidak tahuan Ny.A terhadap obat alternatif
hipertensi lainnya
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 45 menit, keluarga dapat
mengenal masalah dan memutuskan untuk merawat anggota keluarga
terutama Ny.A dengan Hipertensi.
2. Tujuan khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, keluarga dapat :
a. Menjelaskan khasiat dari jahe
b. Mengetahui cara mengolah belimbing bintang
c. Mengetahui takaran yang dapat di konsumsi

4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
 Tersedianya tempat pertemuan
 Adanya kontrak waktu selama 45 menit
 Tersedianya media selama interaksi
b. Kriteria proses
 Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 45
menit
 Keluarga berpartisipasi aktif dalam kegiatan
 Keluarga yang menghadiri proses interaksi adalah Ny.A dan ibu H
c. Kriteria Hasil
 Ny.A dapat Menjelaskan khasiat dari jahe
 Ny.A dapat Mengetahui cara mengolah jahe
 Ny.A dapat Mengetahui takaran yang dapat di konsumsi

III. Rancangan kegiatan


1. Topik : Penyuluhan tentang pengobatan alternatif hipertensi
2. Metode : Diskusi dan tanya jawab
3. Media : leaflet
4. Waktu : 45 menit
C. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
1 15.00- 15.05 2. Memvalidasi perasaan dan keadaan keluarga
3. Membuat kontrak waktu dan topik
4. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
Fase kerja
1. Memberikan informasi dan mendiskusikan
dengan keluarga mengenai pengobatan dengan
belimbing bintang.
2. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya tentang materi yang disampaikan.
3. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
4. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi
2 15.05 – 15.35 yang telah dijelaskan.
5. Memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
6. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memutuskan merawat Ny.A dengan hipertensi
7. Memotivasi keluarga untuk memutuskan
merawat Ny.A dengan hipertensi
8. Memberikan reinforcement positif atas usaha
keluarga untuk memutuskan merawat Ny.A
dengan hipertensi
Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
3 150.35 – 15. 45 2. Menyelesaikan pertemuan
3. Mengucapkan terimakasih
4. Mengucapkan salam
CATATAN PERKEMBANGAN VII
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1 Hipertensi 1. Memberikan informasi dan mendiskusikan dengan Data Subjektif:


pada keluarga keluarga mengenai pengobatan dengan belimbing  Menjawab salam
Tn.B khusnya bintang.  Ny.A mengulang kembali
Ny.A b.d 2. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk apa itu hipertensi,tanda dan
ketidak bertanya tentang materi yang disampaikan. gejala serta pengobatan
mampuan 3. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang herbal yang telah di
keluarga belum dimengerti. informasikan oleh perawat.
dalam 4. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang  Ny.A mengucapkanb
mengenal telah dijelaskan. terimakasih atas informasi
karakteristik 5. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga. yang telah di berikan oleh
penyakit dan 6. Mendiskusikan dengan keluarga untuk memutuskan perawat
perawatannya merawat Ny.A dengan hipertensi  Data Objektif
7. Memotivasi keluarga untuk memutuskan merawat Ny.A  Ny.A kooperatif dalam
dengan hipertensi diskusi
8. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
 Ny.A tampak bersemangat
untuk memutuskan merawat Ny.A dengan hipertensi
 Ny.A tampak menghargai
9. Mengakhiri pertemuan
informasi yang di berikan
10. Mengucapkan terimakasih
A:
11. Memberi salam
Mahasiswa dapat membina
hubungan saling percaya
dengan keluarga
P:
Melakukan evaluasi dan
mengakhiri pertemuan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah

tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg,

tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi

merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini

terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi

kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh ( Koes Irianto, 2014).

Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan

presentase 90% dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10%

karena penyebab dari langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui

dan penderita yang mengalami hipertensi primer tidak mengalami gejala

(asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terapi

medis dan non-medis. Kontrol pada penderita hipertensi sangat diperlukan untuk

mencegah komplikasi lebih lanjut.

B. Saran

Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi

hendaknya melakukan terapi medis maupun non-medis secara kontinyu,

melakukan pola gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet teratur sesuai

dengan kebutuhan dan lain-lain.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai