Anda di halaman 1dari 24

ASKEP KELUARGA USIA PERTENGAHAN

Diajukan untuk memenuhi salah-satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen pengampu :
Masrifah Muslim, S.Kep. Ners

Disusun oleh :
1. Alfiyah
2. Astriani
3. Siti Maulidina
4. Sutiya Ningsih

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN B


SEMESTER 4 TINGKAT 2
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Keluarga Usia Pertengahan”. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhui salah-satu tugas mata kuliah “Keperawatan Keluarga”.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Keperawatan
Kritis yaitu Masrifah Muslim, S.Kep. Ners. Laporan Bab ini jauh dari kata sempurna oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan penyempurnaan
makalah ini.

Cirebon, 27 Maret 2021

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II……………………………………………………………………………………………………...5
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………………………...5
A. Keluarga ………………………………………………………………………………………….5
B. Perkembangan Keluarga Usia Pertengahan……………………………………………………6
BAB III……………………………………………………………………………………………………10
ASUHAN KEPERAWATAN……………………………………………………………………………10
BAB IV……………………………………………………………………………………………………13
PENUTUP………………………………………………………………………………………………...13
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………...13
SARAN……………………………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Askep keluarga yaitu suatu rangkaian
kegiatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami
tipe dan struktur keluarga, tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan
perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya mempengaruhi jalannya
suatu penyakit dan status kesehatan anggota keluarga. keluarga cenderung dalam pembuatan
keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu
rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga
tersebut sebagai rumah tangga mereka.
Keluarga usia pertengahan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir pada saat dia pensiunan atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan
perasaan gagal sebagai orang tua.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu definisi keluarga ?
b. Apa saja fungsi dan tipe keluarga ?
c. Bagaimana tugas keluarga dalam bidang kesehatan ?
d. Bagaimana perkembangan dan upaya meningkatkan keluarga bahagia pada usia
pertengahan ?
e. Bagaimana karakterisktik usia pertengahan ?
f. Apa saja masalah yang ditemukan oleh keluarga usia pertengahan ?
g. Apa saja tugas perkembangan keluarga usia pertengahan ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga dewasa
pertengahan
2. Tujuan khusus
1) Dapat menjelaskan konsep dasar keluarga
2) Dapat menjelaskan konsep keluarga usia pertengahan
3) Dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga usia pertengahan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial individu-individu yang
didalamnya dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI,1998)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan Aracelis).
Keluarga adalah unit social terkecil dari individu-individu yang diikat oleh
perkawinan (suami-istri), darah atau adopsi (orangtua-anak), dan dalam kasus keluarga
luas terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu. (Burgess dan Locke,1992)
2. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman, 1987:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang positif peranan
yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi di mana anggota keluarga
belajar disiplin norma keluarga, perilaku melalui interaksi dalam keluarga selanjutnya
individu maupun keluarga berperan di dalam masyarakat
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. (Zaidin Ali, 1999).

3. Tipe Keluarga
8 tipe keluarga menurut Friedman 1986:
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal
dalam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extented Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
dan saling menunjang satu sama lain.
c. Single parent family
Keluarga yang dikepalai oleh 1 kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak
yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear dyatd
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak tinggal dalam satu rumah
yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa
anak dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, anak dalam
satu rumah.
g. Single adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age atau Ederly Couple
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
Tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman 1981 adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada.
B. Perkembangan Keluarga Usia Pertengahan
1. Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun dan berakhir sekitar 60-65
tahun (Schaie & Willis, 1996 dalam psikologi perkembangan. Dewasa pertengahan
adalah masa menyesuaikan diri & kesadaran bahwa ia bukan lagi muda & masa depannya
tidak lagi dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terhadapi, hasilnya
membawa satu masa krisis (Craig 1976). Usia dewasa tengah (Middle adulthood) disebut
sebagai periode perkembangan yang dimulai kira-kira 35-45 tahun hingga memasuki usia
60an tahun.
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi orang
tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun
atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua
memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya
16-18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan merupakan
sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan orang tua mereka yang lanjut
usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari
hasil perkawinan keturunannya.
Pasangan Postparental (pasangan yang anak-anaknya telah meninggalkan rumah)
biasanya tidak terisolasi lagi saat ini, semakin banyak pasangan usia pertengahan hidup
hingga menghabiskan seluruh masa hidupnya dan menghabiskan sebagian masa hidupnya
dalam fase Postparental , dengan hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi, yang
merupakan hal yang biasa.
2. Upaya Meningkatkan keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan
Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani salah satu periode
perkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian menuju usia lanjut, cukup banyak
pasangan yang merasakan ganjalan atau konflik, baik pada usia dewasa maupun periode
menjelang usia lanjut. Bila konflik itu dibiarkan, katanya kemungkinan besar pasangan
itu menderita.
Konflik itu juga dapat mengakibatkan mereka stres hingga akhirnya meninggal tanpa
kebahagiaan. Dan di usia pertengahan ini juga, sebagian pasangan akan terus berjuang
untuk mengatasi konflik mereka, tetapi sebagiannya lagi akan tetap membiarkan
terbengkalai tanpa penyesuaian hingga meninggal. Inilah alasannya sehingga kita perlu
mempelajari lebih mendalam dan meluas mengenai perkembangan perkawinan,
khususnya ditinjau dari seksologi. Kita harapkan suami istri akan mampu menjalani
periode ini dengan sukses untuk menuju usia lanjut.
Ada banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk mendapatkan kebahagiaan
pada usia pertengahan, salah satunya adalah faktor fisik. Karena itu tiap pasangan
disarankan untuk memeriksakan kesehatannya kepada dokter secara teratur sehingga ada
keyakinan bahwa mereka tidak mengalami gangguan penyakit, seperti jantung koroner,
hipertensi, dan diabetes militus.
Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan dan penting untuk
dilakukan. Psikoseksual juga salah satu faktor penting untuk mereka perhatikan karena
pada usia menjelang lanjut, mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian perkawinan
(seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan antara suami dan istri (lebih merata),
dan pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat).
Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-masalah penuaan,
hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa mereka telah gagal
dalam membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya, tidak jelas dengan apa yang
terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus-siklus kehidupan
berkeluarga. Beberapa studi tentang kepuasan perkawinan menurun tajam setelah
perkawinan berlangsung dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan
Korman, 1989 dalam Friedman 1988)
4. masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan
Menurut Friedman (1998 : 132) pada fase ini masalah kesehatan yang dapat terjadi pada
keluarga dewasa pertengahan yaitu :
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang dan
tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak teratur,
pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti merokok,
berhenti atau mengurangi alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
b. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang
berusia lanjut.
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang tua yang
lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.
e. Tugas perkembangan
Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua melepaskan anak
mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan yang "terperangkap" yaitu
terperangkap antara tuntutan kaum-kaum muda dan terperangkap antara dunia kerja dan
tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga, dimana seringkali tampaknya tidak
mungkin memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut.
5. Tugas Perkembangan Usia pertengahan
a. Pertahankan kesehatan individu dan dan pasangan usia pertengahan
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih menonjol
bagi pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka telah melakukan
kebiasaan kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun. Meskipun dapat
dianjurkan sekarang karena "lebih baik sekarang daripada tidak pernah" adalah selalu
benar, agak terlalu lambat untuk mengembalikan begitu banyak perubahan-perubahan
fisiologis yang telah terjadi, seperti tekanan darah tinggi akibat kurangnya olahraga, stres
yang berkepanjangan, menurunnya kapasitas vital akibat merokok.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup mereka adalah
kerana adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang dibangkitkan bila seorang teman
atau anggota keluarga mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker. Selain takut,
keyakinan bahwa pemeriksaan yang teratur dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan
cara-cara yang efektif untuk mengurangi kerentanan terhadap berbagai penyakit juga
merupakan kekuatan pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker dan stroke
merupakan dua pertiga dari penyebab antara usia 45-64 tahun dan sebagai penyebab
kematian urutan ke empat.
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka kedalam keluarga dan
meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan ini mendatangkan
penghargaan yang tinggi ( Duvall, 1977 dalam friedman, 1988, hal 131). Tugas
perkembangann ini emmungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti
sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek-
nenek tanpa tanggung jawab sebagai orang tua selama 24 jam. Karena umur harapan
hidup meningkat , menjadi seorang kakek nenenek secara khusus terjadi pada tahap
siklus kehidupannini (sprey dan matthews, 1982, dalam friedman,1988,hal 132 ). Kakek
nenek memberikan dukungan besar kepada anak dan cucu mereka pada saat-saat krisis
dan membantu anak-anak mereka melalui pemberian dorongan dan dukungan (bengston
dan Robertson, 1985, dalam friendman,1988, hal 132).
Peran yang lebih problematik adalah yang berhubungan dengan dan membantu orang tua
lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain yang lebih tua. Delapan puluh
enam persen pasangan usia pertengahan minimal memiliki satu orangtua masih hidup
(hagestad, 1988, dalam friedman, 1988,hal 132). Jadi, tanggung jawab membeti
perawatan bagi orangtua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan pengalaman
yang tidak asing. Banysk wanuta yang merasa berada dalam " himpitan generasi " dalam
upaya mereka mengimbangi kebutuhan- kebutuhan orang tua mereka yang berusia lanjut,
anak-anak, dan cucu-cucu mereka. Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih
bersifat eksklusif dikalangan minoritas seperti keluarga-keluarga Asia dan Amerika latin.
c. Meningkatkan keakraban pasangan atau hubungan perkawinan
Sekarang oerkembangan tersebut benar-benar sendirian setelah bertahun-tahun
dikelilingiboleh anggota keluarga dan hubungan-hubungan. Meskioun muncul sebagai
sambutan kelegahan , bagi banyak pasangan merupakan pengalaman yang menyulitkan
untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah dari pada sebagai orang
tua. Wright dan Leahey (1984,dalam friedman,1988, hal 132) melukiskan tugas
perkembangan ini sebagai "reivestsi identitas pasangan dengan perkembangan keinginan
independen yangvterjadi secara bersamaan. Keseimbangan dependensi - independensi
antara pasangan perlu di uji kembali, seperti keinginan independen lebih besar dan juga
perhatian satu sama lain yang penuh arti.
Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang menurun dalam tahun-
tahun postparental tidak mendatangkan kebahagiaan perkawinan, melainkan
menimbulkan "kebohongan ". Menurut kerckhoff (1976), dalam friedman , 1988, hal
132), para konselor perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul perselisihan
dalam perkawinan selamatahun-tahun pertengahan, seringkali berkaitan dengan jemunya
ikatan, bukannkarna kualitas traumatiknya. Karakteristik umum dari masa ini, berkaitan
dengan kepuasan diri sendiri dan berada dalam kebahagiaan yang membosankan .
Tugas-tugas peekembangan itu tadi pada dasarnya itu merupakan tuntutan atau harapan
sosio - kultural dimana manusia itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu hingga kini
tetap memiliki harapan sesuai diatas bagian penentu sebagai orang dewasa pertengahan.
Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia pertengahan terdapat dua hal
pokok yang mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga. Kebutuhan individu
pada suatu pihak dsn tugas perkembangan pada lain pihak. Pemanduan antara keduanya
menjmbulkan energi yang membangkitkan gerak bagi individu orang dewsaa untuk
bersatu dalam satu jalinan hubungan berkeluarga .
Tugas- tugas perkembangan itu tadi pada dasarnya merupakan tuntutan atau harapan
sosio - kultural dimana manusia itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu hjngga kini
tetap memiliki harapan sesuai diatas bagian penentu sebagai orang dewasa pertengahan.
Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia pertengahan tersapat dua hal pokok
yang mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga. Kebutihan individu pada suatu
pihak dan tugas perkembangan pada lain pihak. Pemanduan antara keduanya
menimbulkan energi yang membangkitkan gerak bagi individu orang dewasa untuk
bersatu jalanin hubungan berkeluarga.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Data umum
1. Identitas kepala keluarga
2. Komposisi anggota keluarga
3. Tipe keluarga
4. Genogram
5. Suku bangsa
6. Agama
7. Status sosial ekonomi keluarga
b. Pengkajian Lingkungan
1. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
2. Sistem oendukung keluarga
c. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran
d. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi ekonomi
e. Stres dan koping keluarga
1. Kemapuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor.
2. Strategi koping yang digunakan
f. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti

2. DIAGNOSA
a. Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
peran masing-masing anggota keluarga
b. Resiko terjadnya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmamouan keluarga
mengenla masalah komunikasi
c. Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhungan dengan kurangnya peran serta
keluarga dalam kehidupan bermasyarakat
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
a. perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal peran
masing-masing anggota keluarga
tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengenal dan melaksanakan peran
masing-masing anggota secara tepat
kriteria hasil :
1. Anggota keluarga dapat menempatkan diri/berperan sebagai anggota keluarga
2. Keluarga dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan baik
3. Hubungan antara anggota keluarga baik
Intervensi :
1. Gali kebutuhan akan peran masing-masing anggota keluarga.
- Berikan penjelasan tentang peran masing-masing anggota keluarga
- Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap peran masing-masing anggota keluarga
2. Identifikasikan akibat-akibat jika peran masing-masing anggota keluarga tidak dilaksanakan
- Mendiskusikan pelaksanaan peran sebagai anggota keluarga yang efektif
- Mendorong keluarga untuk mengatur jadwal harian seefektif mungkin
3. Gali sumber-sumber yang ada dalam keluarga
- Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dalam masyarakat, misalnya sarana
hiburan, olahraga, dll.
b. resiko terjadinya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah komunikasi
tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi konflik dalam keluarga
kriteria hasil :
1. Pembicaraan dua arah
2. Ada umpan balik dengan saling mengungkapkan masalah
3. Memecahkan masalah keluarga
4. Saling berinteraksi
5. Meningkatkan keharmonisan keluarga
6. Keputusan keluarga dapat mengatasi konflik
Intervensi :
1. Gali pengetahuan keluarga tentang komunikasi.
- Diskusikan tentang manfaat dalam pentingnya komunikasi pada keluarga
- Motivasi keluarga melakukan komunikasi dengan anggota keluarga
- Beri kesempatan pada keluarga untuk mengulangi apa yang sudah dijelaskan oleh perawat
2. Jelaskan akibat konflik yang terjadi di keluarga
- Jelaskan alternative-alternatif untuk mengatasi konflik
- Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi konflik
- Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil keputusan
c.resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan dengan
tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dapat berperan serta aktif dalam kegiatan sosial
masyarakat
kriteria hasil :
1. Keluarga ikut dalam wadah sosial masyarakat
2. Keluarga aktif dalam menggunakan sarana umum yang ada dilingkungan tempat tinggal
Intervensi :
1. Gali kebutuhan keluarga untuk bersosialisasi dengan masyarakat
- Identifikasi wadah kemasyarakatan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal
- Identifikasi akibat kurang peran serta aktif keluarga dalam masyarakat
2. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dalam masyarakat
- Motivasi keluarga untuk menggunakan waktu yang luang bersosialisasi dengan masyarakat
sekitar
- Motivasi keluarga agar secara aktif ikut dalam wadah kegiatan sosial masyarakat.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.H DAN NY.T (DEWASA


PERTENGAHAN)

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. H
Umur : 57 tahun
Agama : islam
Suku : banjar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : pension
Alamat : Jln. 28 oktober Gg. Karakterdes
2. KOMPOSISI KELUARGA

N Nama L/P Umur Hub. kel pekerjaan pendidikan


0
1 Tn.H L 57 thn suami
2 Ny. T P 52 thn istri

3. GENOGRAM
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
 KLIEN

4. TIPE KELUARGA
a. Jenis tipe keluarga : keluarga “the nuclear family”
b. Masalah yang sering terjadi dengan tipe tersebut : keluarga mengatakan sering
merasa sakit-sakitan dan merasa kesepian karena hanya tinggal suami istri.
5. SUKU BANGSA
a. Asal suku bangsa : Tn. H bersuku banjar dan Ny. T bersuku melayu. Mereka bisa
menerima satu sama lain meskipun beda suku
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : selama ini tidak ada hal-hal yang
bertentangan dengan budaya
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
Agama Tn. H adalah islam, dan begitu pula dengan Ny. T . Tn. H dan Ny. T
mengatakan selalu berusaha untuk memenuhi sholat 5 waktu dan mereka selalu
berjamaah di rumah kecuali jika Tn. H tidak ada dirumah, dan begitu juga dengan
Ny. T pergi pengajian, mereka melakukan sholat sendiri-sendiri.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : dahulunya Tn. H, yang bekerja
sebagai kuli bangunan
b. Penghasilan : tidak ada
c. Upaya lain : Rp. 2.000,000,00 – Rp. 2.500.000
d. Harta benda yang dimiliki (perabotan transportasi, ddl ) : rumah. Motor honda,
kulkas, tv, kursi, serta lemari-lemari
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : keluarga mengatakan tiap bulan yang
dikeluarkan hanyan untuk makan dan keperluan sehari-hari saja, kurang lebih Rp.
1.500.000 pertahun
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga mengatakan hanya dirumah, karena biasanya kalua libur anak dan cucunya
berkunjung kerumahnya. Tetapi kadang-kadang juga pergi jalan kerumah anak dan
keluarganya

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : disini keluarga termasuk dalam tahap
perkembangan usia dewasa pertengahan, dan anak-anak mereka sudah meninggalkan
mereka dirumah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
mempertahankan kesehatan, karena keluarga cemas ketika salah satunya sakit
3. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Ny. T mengatakan selama ini mengalami sakit usus buntu dan sekarang sudah
dioperasi
Tn. H mengatakan selama ini mengalami sesak nafas, dan kadang-kadang sering
kambuh
b. Riwayat penyakit keturunan
Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memiliki riwayat peyakit yang sama
dengan mereka
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

no nama BB umur Keadaan Imunisasi Mas. Tindakan


kesehatan (bcg/polio Kese Yang te
/ hatan Lah dil
DPT/HB/ akukan
campak
1 Tn. H 85 57 tn. H - Gang- Menebus
kg biasanya Guan Obat yang
kalau cuaca pola telah
dingin nafas diresepkan
asmanya dokter
kambuh dan karena tn.
hanya H
minum obat mengatakan
yang telah sudah keter
diresepkan Gantungan
dokter. obat.
Jika tidak
minum obat
juga klien
mengatakan
asmanya
akan
kambuh.
tn. H juga
mengatakan
bahwa
matanya
sudah mulai
kabur, tidak
bisa melihat
barang
dengan jarak
yang jauh
2 Ny. T 65 52 Ny. T Nyeri Melakukan
kg mengatakan perut Operasi
bahwa dia dan dirumah
pernah minum sakit
mengalami Obat negeri.
usus buntu yang di
dan sudah beli
dioperasi. diapotik

Klien pusing
mengatakan
bahwa
tekanan
darahnya
naik turun

c. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : menurut tn. H dan Ny. T jika
dirinya sakit biasanya berobat ke puskesmas
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. H : klien mengatakan bahwa sudah 7 tahun klien merasakan sakit asma dan 2
tahun terakhir pengelihatan sudah mulai kabur
Ny. T : klien mengatakan bahwa dahulunya sakit usus buntu dan sudah dioperasi
dan klien mengatakan biasanya klien merasakan nyeri pada perut dan minum
obat yang dibelikan anaknya diapotek, klien mengatakan jika klien sakit dirinya
hanya berobat kepuskesmas
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 7 x 12 meter
b. Tipe rumah : sederhana
c. Kepemilikan : pribadi
d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 4 buah kamar tidur, ventilasi/jendela : ada 10
yang terdapat didalam rumah
e. Pemanfaatan ruangan : ruang tamu, ruang tengah/keluarga, dapur, kamar mandi,
4 kamar tidur
f. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1 meter dari rumah
g. Sumber air minum : air hujan yang dimasak dan air gallon
h. Kamar mandi : memiliki satu wc dan sekaligus kamar mandi
i.Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 100 meter
j.Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan bersih karena keluarga
mengatakan jika tidak ada aktivitas selalu membersihkan samping rumah
k. Keadaan didalam rumah : rumah Tn.H tampak bersih dan rapih
l. Keadaan diluar rumah : Halaman rumah Tn. H juga bersih dan rapi terbukti tidak
ada sampah yang berserakan, dipinggir rumah klien juga terdapat sumur yang
kecil dan sudah disemen rapi.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

a. Kebiasaan : setiap minggu Ny. T melakukan pengajian dengan tetangga.


b. Aturan/kesepakatan : apabila ada orang baru atau tamu yang menginap wajib
lapor RT / RW
c. Budaya : didalam satu jalu klien semua suku ada dan kebanyakan orang melayu.
3. Mobilitas geografis keluarga : klien mengatakan dia hanya dirumah saja tetapi
biasanya jika ingin pergi, keluarga berkunjung kerumah anak dan keluarganya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : keluarga mengatakan
tiap bulan klien ada melakukan kegiatan arisan keluarga dan pengajian dengan tetanga.
5. System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga ada maslah dalam
esehatan, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling
pengertian.
D. STRUKTUR KELUARGA
Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. T dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan
bahasa melayu
Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. H dan Ny. T T selalu
memutuskan secara bersama-sama dan memilih memilih yang yang terbaik.
Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bicara dengan baik- baik.
Struktur peran ( peran masing –  masing anggota keluarga ) : Dalam keluarga Tn.H sebagai kepala
keluarga berkewajiban memipin keluarga dan dibantu Ny. T.
Nilai dan dan norma norma keluarga keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam
keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap suami terhadap isteri.
Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama setiap hari dari sarapan sampai makan malam.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif : klien mengatakan selama ini klien antara suami istri saling tolong menolong dan
saling pengertian dan selalu komunikasi kepada anak-anak mereka.
2. Fungsi sosialisasi : Klien mengatakan sampai sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga
besarnya maupun kecil baik-baik saja. Hubungan keluarga dengan orang lainpun baik, terutama
tetangga-tetangga terdekat.
3. Fungsi perawat kesehatan
a. Menurut jeluarga, masalah kesehatan yang sering dihadapinya yaitu asma dan pusing dan
persiapan tuanya.
b. Apa yang dilakukan keluarga salam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami :
klien mengatakan sejauh ini dirinya hanya berbicara dan anak antar suami istri dan minum obat.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan : ke pukesmas
d. Tindakan aoa yang dilakukankeluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : klien
mengatakan biasanya keluarga hanya makan tetatur dan olahraga yaitu jalan pagi setiap hari
minggu
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak : tidak ingin memounyai anak lagi
b. Akseptor : Tidak
5. Keterangan lain : Ny. Tbmengatakan sejak dilakukan operasisejak 10 tahun yang lalu Ny.T
mengalami menstruasi lagi
6. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi dahulunya tidak ada kendala karena kebutuhan tiap bulan diberi anak-anaknya.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek : klien mengatakan merasa kesepian karena dahulunya terasa ramai
dirumah tetapi sekarang hanya tinggal berdua saja
2. Stressor jangka panjang : Keluarga mengatakan cemas dengan keadaan suami karena tidak bisa
putus obat
3. Respons keluaraga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan anak-anak
juga
4. Strategi koping : klien mengatakan itu memang waktu yang tepat, dimana anak sudah menikah
dan membangun rumah tangga sendiri
5. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada.

G. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : biasanya Ny. T selalu masak, masakan kesukaan suaminya yaitu masakan bersantan dan
bening
Upaya lain : kadang-kadang juga klien mengatakan anaknya membawakan makan seperti sayur-sayuran
dan lauk pauk.

H. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatan : klien mengatakan mungkin ini masalah yang didapatkan
dimasakan lanjut usia
2. Terhadap tugas kesehatan yang ada : klien mengatakan agar mahasiswa yang datang bisa berbagi
pengetahuan
F. PEMERIKSAAN FISIK
No Pemeriksaan fisik Tn. H Ny. T
1. Keadaan umum
BB 85 kg 52 kg
TB 165 cm 150 cm
2. Kepala :
Rambut Hitam tampak Hitam, sedikit
ubun disela-sela uban Panjang dan
rambut dan agak keriting.
keriting.

Mata Konjungtiva pink, Konjungtiva pink,


sclera pucat, sclera pucat, dan
pengelihatan agak pengelihatan
mulai menurun. mulai menurun.

Hidung Sinusitis (-), polip Sinusitis (-), polip


(-), penciuman (-), penciuman
baik baik

Mulut Mulut bersih, Mulut bersih,


mukosa lembab, mukosa lembab,
lidah bersih, gigi lidah bersih, gigi
sudah rapuh sudah rapuh

Telinga Pendengaran baik Pendengaran baik


3. Leher
JVP Tidak ada Tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena
jugularis jugularis

Kelenjar tiroid Tidak ada Tidak ada


pembengkakan pembengkakan
4. Dada
mamae
inpeksi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan,
simetris antara simetris antara
kanan dan kiri kanan dan kiri

palpasi Tidak ada Tidak ada


pembengkakan pembengkakan

paru
inpeksi Saat bernapas Saat bernapas
menggunakan otot tidak
bantuan menggunakan otot
pernapasan bantuan
pernapasan
Tidak simetris Tidak ada
Palpasi penurunan antara kelainan
kiri dan kanan

Terdengar bunyi Tidak ada


Perkusi dalnes penimbunan
cairan

Bunyi napas Bunyi napas


Auskultasi ronchi, RR normal vesikuler, RR
normal

Jantung Letak normal dan Letak normal dan


Palpasi ukuran normal. ukuran normal.
Ictus cordis Ictus cordis
normal yaitu ics 5 normal yaitu ics 5
dan 6 dan 6

Irama teratur, Irama teratur,


Perkusi suara tambahan suara tambahan
tidak ada tdk ada

TD : 140/90 TD : 130/80
Auskultasi mmHg mmHg
5. Abdomen
Inpeksi Simetris, warna Simetris, warna
normal, asites (-) normal, asites (-)

Palpasi Tidak ada nyeri Ada nyeri tekan,


tekan, tidak ada tidak ada benjolan
benjolan

Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)

Perkusi Organ pada Organ pada


abdomen normal abdomen normal
6. Genetalia - -
7. Ekstremitas atas dan bawah
Inpeksi Berfungsi dengan Berfungsi dengan
baik, reflek patella baik
lemah

Klien mengatakan
kadang-kadang
perkusi terasa lemah jikan Klien mengatakan
akan berjalan kadang terasa
lemah
I. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1. ANCAMAN :
Resiko kesepian
Ketidak efektifan manajemen kesehatan diri
2. KURANG/TIDAK SEHAT
Gangguan pola nafas
3. DIFISIT
-

J. DAFTAR MASALAH OENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA


DENGAN DIAGNOSA KEEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN DIRI
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1. Mengenal masalah Keluarga belum bisa mengenal masalah.
" Klien mengatakan bahwa klien ingin mengatasi oenyakit
agar suami tidak tergantung obat".
2. Mengambil keputusan yang tepat Klien belum bisa mengambil keputusan tetapi jika klien
sakit anak datang dengan membawa obat
3. Merawat anggota keluarga yang Jika Tn.H sakit istri klien meminta bantuan atau
sakit ataupun punya masalah pertolongan dengan tetangga
4. Memodifikasi lingkungan Klien masih belum bisa mengubah atau memodifikasi
lingkungan.
5. Memanfaatkan sarana kesehatan Klien mengatakan belum mengetahui pemanfaatan sarana
kesehatanyang ada

K. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA


DENGAN DIAGNOSA GANGGUAN POLA NAFAS

NO KRITERIA PENGKAJIAN
1. Mengenal masalah Tn.H, sudah mengenal masalah.
Dengan klien mengatakan dia tidak bisa kalu tidak minum
obat.
Klien juga mengatakan bahwa masalhbini dirasakan sejak
10 tahun yang lalu , waktu masuk rumah sakit, rontgen
tidak ada masalah , cuma ada penyempitan saluran nafas.
Klien mengatakan sejak sakit dia sudah berhenti merokok
2. Mengambil keputusan yang tepat Tn.H mengatakan bahwa dirinya tidak bisa putus minum
obat.
Tadinya biasanya istri yang mengingatkan
3. Merawat anggota keluarga yang Ny.T selalu menemani Tn. H, jika sakit dan mengurut-urut
sakit ataupun punya masalah dada Tn.H
4. Memodifikasi lingkungan Menciptakan lingkungan yang bersih karena Tn.H juga
alergi terhadap debu
5. Memanfaatkan sarana kesehatan Jika sakit klien pergi kepuskesmas dengan menggunakan
JAMKESMAS
L. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA RESIKO KESEPIAN
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1. Mengenal masalah Keluarga sudah bisa mengenal masalah.
Keluarga mengatakan biasanya merasakan kesepian,
keluarga mengatakan menelpon atau melihat foto-foto
anaknya,
2. Mengambil keputusan yang tepat Keluarga bermusyawarah untuk berkunjung kerumah anak
cucu terdekat
3. Merawat anggota keluarga yang Klien mengatakan biasanya kesepian kita saling bercerita
sakit ataupun punya masalah
4. Modifikasi lingkungan Keluaraga kadang-kadang merasa kesepian karena hanya
diam berdua saja dirumah.
Keluarga memasang foto anak-anak dan cucunya diruang
tamu dan kamarnya
5. Manfaatkan sarana kesehatan -

M. DAFTAR MASALAH
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Ds: Kurang pengetahuan Keefektifan manajemen
Keluarga mengatakan bahwa dirinya kesehatan diri
kurang bisa dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dialaminya
Do:
Keluarga tampak bingung ketika ditanya
2. Ds: Kurang mengenal Gangguan pola napas
Klien mengatakn bahwa biasanya kalua masalah
kehabisan obat, klien merasakan sesak
ketika terkena debu
Do:
Klien tampak terengah-engah
3. Ds: Kurang mengetahui Resiko kesepian
Klien mengatakan merasa kesepian sejak tugas perkembangan
ditinggalkan oleh anak-anaknya dewasa pertengahan
Do:
Klien tampak sedih ketika dikaji

N. SKORING
1. keefektifan manajemen kesehatan diri b.d kurangnya pengetahuan
KRITERIA S BOBOT PEMBENARAN
K
O
R
SIFAT MASALAH 2/3 Sifat masalah ini termasukancaman karena jika tidak
Tidak sehat 3 diberi pengetahuan keluarga tidak tahu dan tetap minum
Acaman kesehatan 2 obat setiap hari dan jika terlalu banyak minum obat
Krisis atau keadaan 1 steroid akan berakibat buruk
sejahtera
KEMUNGKINAN 1 Masalah tersebut mungkin hanya sebaian dapat diubah
MASALAH DAPAT karena melihat kondidi keluarga yang ketergantungan
DIUBAH obat
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
POTENSIAL MASALAH 1 Potensial maslah dapat dicegah cukup, karena keluarga
DAPAT DICEGAH mengatakan ingin sembuh dari sakit
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
MENONJOLNYA 1 Masalah ini merupakan masalah berat, sehingga harus
MASALAH ditangani, agar keluarga tidak terlalu ketergantungan
Masalah berat, harus 2 dengan obat
segera ditangani.
Ada masalah tapi tidak 1
perlu segera ditangani.
Masalah tidak dirasakan. 0

2.gangguan pola nafas b.d kurang mengenal masalah


KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN
SIFAT MASALAH
Tidak sehat
Ancaman kesehatan
Krisis atau keadaan
sejahtera
KEMUNGKINAN
MASALAH DAPAT
DIUBAH
Dengan mudah
Hanya sebagian
Tidak dapat
POTENSIAL MASALAH
DAPAT DICEGAH
Tinggi
Cukup
Rendah
MENONJOLNYA
MASALAH
Masalah berat, harus
segera ditangani
Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan

BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga mempunyai
tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa pertengahan. Kondisi
keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah
meninggalkan rumah atau sudah menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan
usia ini adalah mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua
lansia dan anak-anak memperkokoh hubungan perkawinan.
Pada perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah pelayanan
kesehatan yang ditunjukkan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan untuk mewujudkan
keluarga sehat serta membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukaan fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga. Selain itu peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
pelaksanaan, pengawas kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu kasus,
modifikasi lingkungan.

SARAN
a. Perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus dilakukan
adalah membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan sifat empati bukan
simpati, dan mengetahui tugas perkembangan keluarga khususnya keluarga dengan anak
usia dewasa pertengahan
b. Puskesmas
Tengaga kesehatan khususnya pekerja puskesmas mampu mengaplikasikannya kepada
masyarakat terutama pada keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan
c. Keluarga
Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga dengan usia
dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya terhadap keluarganya

DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto.
Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and Practice Nursing.
Philadelphia: Lippincott.
Wright dan Leakey.1984. Penderita Obesitas. Jakarta: PT Pustaka Raya.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta: EGc

Anda mungkin juga menyukai