Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

PEMBANGUNAN
PEDESAAN

NAMA : ALFI SABRI


PROFIL DESA BELALO KEC.
STAMBUK : LASOLO PROV. SULTRA
2017 10 097
KELAS : B
FAKULTAS : TEKNIK

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
KaruniaNya, sehingga kami dapat menyusun Profil desa BELALO, Kecamatan LASOLO,
Kabupaten Konawe UTARA
Disamping itu, profil ini diharapakan dapat berguna dan bermanfaat bagi yang
membutuhkan informasi serta sebagai sarana evaluasi untuk meningkatkan pelaksanaan tugas-
tugas mendatang.
Kami sadar sepenuhnya, bahwa penyusunan profil ini juga tidak mungkin dapat berjalan
dan terlaksana tanpa peran serta dari semua pihak.
Oleh karena itu, ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kami
haturkan kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga proses
penyusunan profil desa ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Akhirnya, semoga Tuhan Yang maha Kuasa senantiasa melimpahkan Petunjuk dan
BimbinganNya kepada kita semua dalam mewujudkan rencana, harapan dan keinginan meraih
kemajuan dan perkembangan wilayah atau desa di indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahwa dalam rangka mensukseskan pelaksanaan pemerintahan di desa/kelurahan dan


berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, desa/kelurahan atau yang
disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut desa/kelurahan adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dibentuk dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan
berada di kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, maka sebuah desa/kelurahan diharuskan


mempunyai perencanaan yang matang karena desa/kelurahan adalah ujung tombak dan
merupakan perletakan dasar status wilayah administratif desa/kelurahan dalam
melaksanakan kewenangannya. Program-program pembangunan dan pelayanan yang prima
kepada masyarakat secara terpadu melalui optimalisasi peran dan fungsi sumber daya
aparatur pemerintah desa/kelurahan, pemberdayaan potensi sumber daya manusia, potensi
sumber daya alam yang ada di wilayah Kelurahan Belalo Kecamatan Lasolo
BAB II
PROFIL DESA

2.1 Kondisi Desa


2.1.1 Sejarah Desa
Desa Belalo adalah merupakan salah satu desa induk di Kecamatan Lasolo yang telah
memekarkan 4 desa yaitu Desa Belalo, Desa Andeo, Desa Tetelupai dan Desa Matapila.

2.1.2 Letak Geografis

Secara geografis Desa Belalo teletak + 2 Km di bagian Selatan ibukota Kecamatan


Lasolo Kabupatan Konawe Utara dengan luas wilayah + 375 Ha.
Secara geografis, batas-batas wilayah Desa Belalo sebagai berikut :
- Sebelah Timur dengan : Teluk Lasolo
- Sebelah Utara dengan : Desa Lametono/Basule
- Sebelah Selatan dengan : Desa Abola
- Sebelah Barat dengan : Desa Wilayah Kab. Konawe
Luas Wilayah Desa Belalo adalah 350 Ha yang terdiri dari :

a) Kebun Plasma Masyarakat : 353 Ha.


b) Lahan Pekarangan : 20 Ha.
c) Kebun TKD, Tanah Restant, dan FU : 2 Ha.
Keadaan Topografi Desa Belalo dilihat secara umum merupakan daerah perkebunan
yang memiliki topografi berbukit dan bergunung-gunung, sebagian wilayahnya merupakan
pesisir pantai. Desa Belalo Yang beriklim sebagaimana desa-desa lain di Kabupaten
Konawe Utara, dan mempunyai iklim kemarau, pancaroba dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa Belalo.

1. Orbitas/ Jarak Antar Ibu Kota


Jarak(KM) Desa Belalo Ibu Kota Ibu Kota Ibu Kota
Kec. Kab. Prov.
Desa Belalo 0 2 22 98
Ibu Kota
6 0 20 100
Kec.
Ibu Kota
22 20 0 120
Kab.
Ibu Kota
98 100 120 0
Prov.

2. Prasarana Umum Yang Ada


Jenis Prasarana Volume Kondisi

Jalan Nasional (Trans 2 Km Baik


Jalan Desa 1 Km Rusak
Jalan Lingkungan/Setapak
Balai Desa 1 unit Baik
Sumur Gali Umum
Kantor BPD
Kantor LPM
Kantor PKK
Kantor Desa 1 unit Baik
Gedung PAUD
Masjid 1 unit Baik
Jembatan Desa 3 Unit Baik
Duiker Plat 2 Baik
Gedung Pustu
Gedung Posyandu
Tempat Penjemuran Padi
Pasar Desa
Tempat Pemakaman Umum

2.1.3 Demografi
a. Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Belalo adalah 417 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 138
KK.
Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
216 Jiwa 201 Jiwa 417 Jiwa

Tabel 1. Jumlah Penduduk sesuai dengan Dusun/Lingkungan

Jumlah Jiwa Kepala


No. Nama Dusun
L P Total Keluarga
1 Dusun 1 55 45 100 37
2 Dusun 2 61 57 118 48
3 Dusun 3 100 99 199 53
Jumlah 216 201 417 138
Sumber : Data profil Desa Belalo

2.1.4 Keadaan Sosial


Adanya fasilitas pendidikan yang memadai serta pemahaman masyarakat
tentang pentingnya menempuh pendidikan formal maupun non formal
mempengaruhi peningkatan taraf pendidikan. Agama, kebudayaan, adat istiadat
dan kebiasaan yang ada juga beragam. Secara detail, keadaan sosial penduduk
Desa Belalo tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 2.3. Keadaan Sosial Desa Belalo

No. Uraian Jumlah Satuan Keterangan

A. Tingkat Pendidikan
1. Belum sekolah 70 Jiwa
2 Putus Sekolah 47 Jiwa
3. Tidak Tamat SD Jiwa
4 SD / sederajat 118 Jiwa
5. SMP / sederajat 133 Jiwa
6. SMA / sederajat 81 Jiwa
7. Diploma / Sarjana 68 Jiwa
S II Jiwa
No. Uraian Jumlah Satuan Keterangan
B. Agama
1. Islam 417 Jiwa
2. Kristen Katolik Jiwa
3. Kristen Protestan Jiwa
4. Hindu Jiwa
5. Budha Jiwa
6. Konghucu Jiwa
Sumber : Profil Desa Belalo
2.1.4. Keadaan Ekonomi
Wilayah Desa Belalo memiliki berbagai potensi yang baik. Potensi tersebut
dapat meningkatkan taraf perekonomian dan pendapatan masyarakat. Disamping itu,
lokasi yang relatif dekat dengan Ibukota Kabupaten dan pusat kegiatan
perekonomian, memberikan peluang kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal
maupun non formal. Tabel berikut menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa
Belalo.

Tabel 2.4. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Belalo

No. Uraian Jumla Satuan Keteranga


h n
A Kesejahteraan Sosial
1. Keluarga Prasejahtera KK Jumlah KK = 138
KK
2. Keluarga Prasejahtera KK
1
3. Keluarga Prasejahtera KK
2
4. Keluarga Prasejahtera KK
3
5. Keluarga Prasejahtera KK
3 plus
B Mata Pencaharian
1. Buruh Tani 10 Jiwa
2. Petani 89 Jiwa
3. Pedagang 8 Jiwa
4. Tukang Kayu 8 Jiwa
5. Tukang Batu 10 Jiwa
6. Penjahit 2 Jiwa

7. PNS 15 Jiwa
8. TNI/Polri Jiwa
9. Pengrajin Jiwa
10. Industri kecil 6 Jiwa
11. Buruh Industri Jiwa
12. Kontraktor Jiwa
13. Supir 4 Jiwa
14. Montir / mekanik 1 Jiwa
15. Guru Swasta 2 Jiwa
16. Lain-lain/ Nelayan 30 Jiwa
Sumber : Profil Desa Belalo

TABEL : DISTRIBUSI KK BERDASARKAN PENDAPATAN PERBULAN


DI DESA BELALO.
Jumlah
No Pendapatan perbulan %
(KK)
1 Rp. 600.000, - Rp. 31 21
1.000.000
2 Rp. 1.000.000.- Rp. 86 61
2.000.000
3 > Rp. 2.000.000 28 28
JUMLAH 145 100,00

Komoditi andalan terbesar yang dihasilkan dari Desa Belalo adalah Kelapa
dan Cengkeh. Desa Belalo juga memiliki potensi bahan baku nikel yang sudah
dieksploitasi.

2.1.5. Keadaan Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan


pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat
kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada
gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan
membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna
mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika
pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju.

2.1.6. Keadaan Kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Belalo antara lain dapat


dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat antara
lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya usia
harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, angka dan status anak gizi buruk.

Tahun Baik Kurang Buruk


2013 20 Org. 7 Org. Org
2014 18 Org. 1 Org. Org
Sumber Data : Bidan Desa Belalo

2.1.7. Keadaan Budaya

Pada bidang budaya ini masyarakat desa Belalo menjaga dan menjunjung
tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masi
berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap prosesi pernikahan,
khitanan, panen raya serta prosesi cuci kampung jika salah seorang dari warga
masyarakat melanggar ketentuan hukum adat. Lembaga yang paling berperan dalam
melestarikan dan menjaga tatanan adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga
Adat/Puutobu Desa Belalo (LAD), lembaga ini masih tetap aktif, baik dalam
kepengurusan maupun dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

2.1.8. Keadaan Politik

Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan peluang
untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses konsolidasi
demokrasi. Lebih lanjut format politik ini terumuskan juga berdasarkan UU Nomor 31
tahun 2002 tentang Partai Politik. UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan
Umum, UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD
dan DPRD, serta UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden

2.2 Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1 Pembagian wilayah desa

Desa Belalo terdiri dari III Dusun dengan perincian sebagai berikut :
1. Dusun I, terdiri dari 2 RT yaitu RT 01 s/d RT 02
2. Dusun II, terdiri dari 2 RT yaitu RT 03 s/d RT 04
3. Dusun III, terdiri dari 2 RT yaitu RT 05 s/d RT 06
BAB III
POTENSI DAN MASALAH
Pengkajian potensi dan masalah ini dimulai dari penjaringan masalah dan potensi yang ada
di desa Belalo dengan menggunakan tiga alat kajian sebagai berikut :
1. Sketsa Desa
2. Kelender Musim
3. Diagram Kelembagaan
Proses penjaringan masalah ini dilaksanakan dalam forum musyawarah ditingkat dusun
yang telah dilakukan pada :
No Dusun Waktu Pelaksanaan Tempat
1 Dusun I 2 Januari 2015 Rumah Kadus I
2 Dusun II 3 Januari 2015 Rumah Kadus II
3 Dusun III 4 Januari 2015 Rumah Kadus III

3.1 Potensi

Desa Belalo memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sumber daya manusia maupun
sumber daya alam. Sampai saat ini potensi sumber daya belum benar-benar optimal
diberdayakan. Hal ini terjadi dikarenakan belum teratasinya hambatan-hambatan atau
masalah yang ada.

3.2 Masalah

Desa Belalo disamping memiliki potensi tetapi juga memiliki hambatan-hambatan atau
masalah baik internal maupun eksternal. Masalah internal dapat diatasi sendiri oleh
masyarakat bersama dengan Pemerintah setempat, akan tetapi masalah eksternal disamping
memerlukan partisipasi masyarakat dan Pemerintah Desa tetapi juga sangat ditentukan oleh
Pemerintah Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Pemerintah Pusat dan pihak ketiga lainnya.

Berikut beberapa potensi dan masalah yang ada di Desa Belalo sebagaimana termuat dalam
tabel dibawah ini:

NO MASALAH POTENSI
PENYELENGARAAN PENYELENGARAAN
PEMERINTAHAN DESA PEMERINTAHAN DESA
Halaman Balai Desa tidak aman dari Tersedia:
1
gangguan ternak milik warga yang bebas - Pasir
berkeliaran dan sering becek - Batu
- tenaga kerja
Data profil desa masih data lama belum Tersedia:
2 - Data Profil desa
diperbaharui sehingga sering terjadi
kesulitan dan perbedaan yang dilaporkan - Perangkat desai
kepada instansi terkait
Tersedia:
3 PEMDES (Kepala Desa) mengalami kesulitan – Kades aktif
melakukan pembinaan kepada masyarakat karena – Kantor desa
tidak memiliki kendaraan dinas – Insentif

4 Perangkat Desa tidak memiliki pakaian dinas Tersedia:


karena harganya mahal, insentif Perangkat Desa – Perangkat desa lengkap
diterima setiap triwulan dan tidak mencukupi untuk – toko kain tersedia
membiayai kebutuhan pokok keluarganya – penjahit
Tersedia:
5 Pemdes dalam menjalankan pemerintahan - Juknis penyelenggaraan
masih kurang menyelenggarakan
musyawarah desa dalam pengambilan pemerintahan desa
keputusan yang berhubungan dengan - Tenaga teknis dari SKPD
kepentingan masyarakat
Pemdes dalam Pelaksanaan pemerintahan Tersedia:
6 - Data/ laporan
dan pembangunan di desa belum
transparan karana tidak ada media - Kayu
informasi umum di desa - Batu
- Pasir
Tersedia:
7 Pemdes dalam penyusunan perencanaan - Juknis Perencanaan Pemb.
desa baik kuantitas maupun kualitasnya
masih rendah karena pelaksanaannya tidak Desa
melalui tahapan yang disyaratkan - Juknis Perencanaan
Partisipatif
- Tenaga teknis

Tersedia:
8 Pemdes, jarang melakukan rapat evaluasi - Data/ laporan
perkembangan pemerintahan desa
- Tenaga teknis dari SKPD

BKD (Badan Kerjasama Desa), belum Tersedia:


9 mapu memfasilitasi/ mengkoordinasikan - Daftar usulan kegiatan
kegiatan berbasis kawasan (antar desa)
- Tenaga teknis dari SKPD

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PELAKSANAAN


DESA PEMBANGUNAN DESA
Tidak ada pengembangan wisata di desa Terdapat:
10 sehingga tidak ada sumber pendapatan - sumber air terjun
desa di sektor pariwisata. - akses jalan
- lokasi

Jalan ke lokasi perkebunan warga sangat Tersedia:


11
sempit (jalan setapak) sehingga kesulitan - Lokasi
mangangkut hasil-hasil produksi petani - Sirtu
- Batu
- tenaga kerja
Lingkungan menjadi kotor karena Warga
12
membuang tinja di kali, sedangkan Tersedia:
sebagian warga memanfaatkan air kali - Lokasi
untuk mandi dan cuci - Pasir
- Batu
- tenaga kerja

Transportasi warga terhambat karena Tersedia:


13 - lokasi
Jembatan penyeberangan masih darurat
- tenaga kerja.

Pengangkutan hasil-hasil produksi petani Tersedia:


14 - Lokasi
mengalami kesulitan karena Jalan ke
lokasi perkebunan warga masih jalan - Sirtu
tanah dan berlubang - Batu
- tenaga kerja

Proses belajar-mengajar Anak TK tidak Tersedia:


15
kondusif karena masih menumpang - Lokasi
belajar di Sanggar PKK - Pasir
- Batu
- tenaga kerja
- calon siswa
- guru

Sebagian Rumah warga tidak layak huni Tersedia:


16
sehingga tidak kondusif dalam - Lokasi
menjalankan aktifitasnya sehari-hari - Batu
- Pasir
- Kayu
- tenaga kerja

Tersedia:
Air pembuangan warga sering mengalami - Lokasi
17
penyumbatan karena tidak ada drainase - Batu
- Pasir
- Kayu
- tenaga kerja
Masyarakat kesulitan dalam membuat Tersedia alat:
18 - transportasi untuk
alat pelindung seperti tenda pada saat
pelaksanaan acara-acara di desa pemindahan ke Lokasi acara
- tenaga kerja
Masyarakat yang ingin mengembangkan
19
MPA kesulitan dalam pengadaan bibit Tersedia:
ternak sapi karena harganya mahal - lahan pengembalaan
- bibit sapi
- tenaga kerja
Petani mengalami kesulitan dalam Tersedia:
20 - lahan
mendapatkan bibit unggul tanaman
perkebunan (cengkeh dan Coklat) - tenaga kerja/ petani
Sebahagian rumah warga belum
21
menikmati jaringan listrik karena warga Tersedia:
tidak memiliki biaya yang cukup untuk - lahan
membiayai pemasangan listrik PLN. - tenaga kerja
Demikian juga Balai Desa sehingga pada
malam hari gelap dan tidak ada kegiatan
masyarakat
Pada musim hujan menyebabkan muka
22
air kali naik sehingga memudahkan Tersedia:
pengikisan dan gerusan bahkan terjadi - Batu,
longsoran pinggir kali. Kondisi ini - pasir,
menyebabkan ketidaknyamanan rumah- - tenaga kerja
rumah warga yang berada di bantaran
kali
23 Pada musim penghujan, banyak Terdapat:
masyarakat (anak-anak dan orang dewasa) – Kader Posyandu
yang terserang wabah flu, pilek dan – Tenaga Medis
demam

Pada musim hujan Sering terjadi luapan Tersedia:


24
air kali karena banyak sampah dan - Batu
endapan lumpur - Pasir
- tenaga kerja

Tersedia:
Pada musim kemarau, masyarakat – jumlah pemanfaat banyak
25 kekurangan air bersih karena debit air di – tenaga swadaya
bagian hulu sebagai satu-satunya sumber masyarakat,
mata air mengecil. – pasir
– batu kali
Pada musim kemarau hutan menjadi Tersedia:
26 tandus, rerumputan menguning sehingga – lokasi
ketersediaan makanan ternak (sapi dan – ternak sapi
kambing) menjadi minim – ternak kambing
Pada musim kemarau, pemilik sapi dan Tersedia:
kambing terbiasa melepas hewan – kayu
27 ternaknya berkeliaran mencari makan – tenaga kerja
sendiri sehingga sering merusak tanaman
petani yang mengakibatkan konflik antar
warga desa

Pada musim kemarau yang Tersedia:


berkepanjangan kesempatan kegiatan - tenaga kerja
28 pertanian terbatas sehingga banyak warga - upah kerja lebih rendah
yang menganggur, kalau mau kerja
terpaksa warga mencari pekerjaan di luar
daerah untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya

Pada musim tanam, masyarakat petani Tersedia:


29 membutuhkan biaya yang relatif lebih – Lahan pertanian
tinggi sehingga petani kesulitan dalam – tanaman petani
mengadakan alat-alat pertaniannya untuk – Tenaga kerja
pengendalian hama dan penyakit tanaman
Tersedia:
30 Pada saat masuk tahun ajaran baru orang – Anat didik,
tua murid kesulitan dalam menyiapkan alat – Tenaga pengajar
perlengkapan sekolah anak-anak – Gedung SD dan
fasilitasnya

Pada musim hujan, hasil panen cengkeh


31 mutunya rendah karena proses Tersedia:
pengeringan tidak normal menyebabkan – Hasil panen cengkeh
mutu hasil panen rendah dan penghasilan – lokasi
peteni menurun

32 Pada musim hujan, proses pembuatan Tersedia:


kopra mutunya rendah karena proses – Hasil panen kelapa
pengeringan tidak normal menyebabkan – lokasi
mutu kopra rendah dan penghasilan peteni
menurun

Pada musim panen sagu, petani Tersedia:


mengalami hambatan dalam hal – Bahan baku sagu
pengolahan bahan baku sagu karena proses
33 penghalusan dilakukan secara manual – tenaga kerja
sehingga hasil olahan jumlahnya sangat
terbatas
BUM Desa tidak ada di desa sehingga Tersedia:
masyarakat meminjam modal dari – kelompok SPP
34 tengkulak, masyarakat memilih memijam – kios/ penjual
pada tengkulak meskipun bunganya lebih – kelompok pengumpul
tinggi karena prosedurnya cepat dan batu
syaratnya hanya dengan foto copy KTP
saja.

POKTAN dan GAPOKTAN (kelompok Tersedia:


tani dan gabungan kelompok tani) – lembaga tersedia
pengurusnya tidak aktif sehingga anggota – susunan pengurus
35 tidak lancar membayar angsuran lengkap
pinjamannya, kalau ada 1 orang anggota – komunikasi antar
yang tidak membayar angsurannya maka pengurus dan anggota
anggota lainnya ikut-ikutan juga tidak mau mudah dilakukan
membayar

Dasa Wisma melakukan pertemuan satu Tersedia:


bulan sekali itupun hanya pada saat arisan – hubungan antar anggota
36 saja, kegiatan lain seperti pengembangan baik
kebun toga sudah tidak diaktifkan lagi. – jumlah anggota cukup
banyak
– anggotanya memiliki
keterampilan

37 Prasarana Gedung Posyandu belum Tersedia:


tersedia secara permanen, kegiatan – Ibu Hamil dan balita
Posyandu masih menumpang di Balai – Kader posyandu tersedia
Desa – Kegiatan rutin seminggu
sekali

38 Pada musim hujan sering terjadi banjir di Tersedia:


pemukiman masyarakat karena daerah – Perda sempadan sungai
tangkapan air sudah gundul akibat – Pos Kehutanan
pembalakan liar dan pembukaan lahan – Pal kawasan hutan
baru lindung

PEMBINAAN
PEMBINAAN KEMASYARAKATAN KEMASYARAKATAN
Masjid belum memiliki pagar yang Tersedia:
39 permanen sehingga ternak masih bebas - Lokasi
berkeliaran di halaman masjid - Pasir
- Batu
- tenaga kerja

Anak-anak remaja tidak dapat


40 menyalurkan hobi dalam bidang olah Terdapat:
raga karena tidak tersedia lapangan sepak - Lokasi,
bola - anak remaja

41 Remaja Masjid cenderung tidak aktif Tersedia:


kalaupun ada kegiatannya hanya pada saat – Susunan Pengurus lengkap
kegiatan bulan Ramadhan saja. Aktifitas di – jumlah anggota cukup
Masjid didominasi oleh orang tua banyak

42 Kelompok Pengajian kegiatannya Tersedia:


terbatas pada pendidikan kerohanian saja – Pengurus
hanya khusus bagi anggotanya. – anggota cukup banyak
– Pertemuan rutin tiap hari
Jumat sore
43 Semangat kebangsaan dan penghargaan Tersedia:
masyarakat kepada para pahlawan - Sejarah pahlawan
Kemerdekaan sudah mulai hilang kemerdekaan
- Semangat juang generasi
muda
PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MASYARAKAT

44 Memasuki musim panen kelapa Tersedia:


produktifitas kelapa menumpuk, pembeli – jasa transportasi angkutan
kurang, kalaupun ada pembeli terpaksa – stok/ produksi hasil panen
dijual dengan harga murah menyebabkan – Rutin panen kelapa
pendapatan petani mengalami penurunan dilakukan setiap 2 bulan
sekali

Tersedia:
– susunan personalia
pengurus adalah orang-
45 BPD (Badan Permusyawaratan Desa) orang terpilih di desa
sebahagian masih kurang memahami tugas – pengurus dan struktur
pokok dan fungsinya lengkap
– fasilitas/sarana
pendukung tersedia
– mendapatkan insentif
triwulan

Tersedia:
– susunan personalian
LPM (Lembaga Pemberdayaan Masya- pengurus adalah orang-
rakat) sebahagian masih kurang orang terpilih di tingkat
46 memahami tugas pokok dan perannya desa
dalam pemberdayaan masyarakat – pengurus dan struktur
lengkap
– fasilitas/sarana
pendukung tersedia
– tenaga pengurus cukup
potensial

47 Karang Taruna tidak aktif, tidak ada Tersedia:


konsolidasi internal pengurus, kalaupun – Pengurus
melaksanakan kegiatan hanya pada saat – anggota
peringatan Hari Kemerdekaan/ 17 Agustus – komunikasi mudah
dilakukan

KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat Tersedia:


48 Desa) tidak aktif menjalan kan tugasnya – Anggota lengkap
pasca terhentinya kegiatan PNPM Mandiri – Bekerja swadaya
Perdesaan karena belum memahami tugas – Memiliki kemampuan
dan fungsinya pada saat berlakunya UU fasilitasi perencanaan
No. 6 Tahun 2006 tentang Desa Partisipatif
Kades, Perangkat Desa dan BPD kurang Tersedia:
49 memahami penyusunan dokumen RPJM - Petunjuk penyusunan
Desa
RPJM Desa
- Tenaga teknis dari SKPD

50 Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Tersedia:


(KSPP) pengurunya tidak mampu – kelompok
menjalannya peran dan fungsinya dengan – susunan pengurus
baik tetapi hanya khusus melakukan lengkap
penagihan kepada anggota sehingga – komunikasi antar
kelompok dan usaha anggota tidak pengurus dan anggota
berkembang mudah dilakukan

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh


sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama
membangun desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin
keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu
sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi
masyarakat tidak memadai.
Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka
diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya bisa teranggarkan secara
proporsional

Anda mungkin juga menyukai