Gambar 4.1
Kantor Desa Benelanlor
Kantor Desa Benelanlor berdiri pada tahun 1745. Desa Benelanlor adalah
desa yang sangat makmur gemah ripah loh jinawi, masyarakatnya rukun, tentram
erat tali persaudaraan yang dijalin antara tokoh ulama, tokoh masyarakat dan
di gambarkan seperti simbol Ratu Lebah Madu yang artinya lebah diam tidak mau
mengganggu, dan mencari makan berlandaskan sesuatu yang halal atau yang suci
46
semua masyarakat akan bergerak dan mencari siapa yang berani mengusik Desa
Benelanlor ini.
Tabel 4.1
Daftar Nama Orang-orang yang pernah memimpin
Desa Benelanlor
1 1973-1981 SUMARDI
2 1981-1991 HUSEN
3 1991-2000 SOEDIRJO
desa adalah 5 tahun dan dapat diperpanjang lagi untuk 3 kali masa jabatan
desanya. Berdasarkan tabel di atas rata-rata masa jabatan kepala Desa Benelanlor
a. Visi
47
Visi Desa Benelan Lor : “Menuju Pemerintah Desa yang Bersih
Mandiri, untuk mencapai masyarakat yang sehat, Cerdas dan lebih Sejahtera “.
b. Misi
Untuk meraih Visi Desa seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan
48
9. Bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam
12. Mendorong terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) beserta unit
usahanya.
13. Melestarikan budaya, adat istiadat dan kearifan lokal. Membangun sarana
Gambar 4.2
Struktur Pemerintah Desa Benelanlor 2023
49
Struktur organisasi merupakan bagian penting dalam suatu pemerintahan.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi memuat aturan, peran,
Peraturan Menteri Dalam Negeri no 84 tahun 2015 tentang struktur organisasi dan
tata kerja pemerintahan desa. Mengacu pada peraturan ini, struktur organisasi
Desa Benelanlor terdiri dari kepala desa dibantu perangkat desa sebagai unsur
unsur pembantu kepala desa, sekretaris desa, dibantu oleh Kepala Urusan Tata
Usaha dan Umum, Kepala Urusan Keuangan dan Kepala Urusan Perencanaan.
terdiri dari Kepala Dusun Krajan, Kepala Dusun Gumuksari dan Kepala Dusun
50
4.1.1.4 Geografis Desa
Gambar 4.3
Peta Desa Benelanlor
Kecamatan dan memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah
dalam 4 hal yaitu : Berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dan
51
a. Penduduk berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (orang)
1 Laki-laki 1.570
2 Perempuan 1.621
Jumlah 3.191
(Sumber : Monografi Desa Benelanlor Tahun 2022)
sebesar 1.570 orang (50,21 %) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan
berdasarkan pekerjaan dapat disajikan pada tabel 4.3 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah (orang)
4 Perdagangan 121
6 Pegawai Swasta 53
52
8 Pengrajin/Tukang Kayu/Batu 87
9 TNI / POLRI 4
10 Jasa 138
Jumlah 870
Dari data tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Desa
Benelanlor bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani sebanyak 331
orang (38,04 %), sebagai pegawai swasta sebanyak 53 orang (6,09%), bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 44 orang (5,05 %), bekerja dibidang
berdasarkan tingkat pendidikan dapat disajikan pada tabel 4.4 adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
3 SD 662
4 SMP/mts 441
5 SMA 570
5 PT / Akademi 63
Jumlah 2.962
53
Dari data tabel 4.4 menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Desa
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
N0 Agama Jumlah
1 Islam 3.191
2 Kristen -
3 Katolik -
4 Hindu -
5 Budha -
Jumlah 3.191
Sumber : Pendataan RPJMDES Tahun 2022
3.191 orang (100%) memeluk agama Islam. Keadaan yang demikian ditunjukkan
dengan banyaknya bangunan sarana prasarana ibadah yang berupa Masjid dan
Mushala serta kehidupan masyarakat Desa Benelanlor yang Islamis dan relegius.
54
Tabel 4.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Usia(thn) Laki-laki perempuan Jumlah
14 60 Tahun – 64 Tahun 37 45 82
15 65 Tahun – 69 Tahun 36 30 66
16 70 Tahun – 74 Tahun 32 44 76
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 19-50
tahun Desa Benelanlor sekitar 1.614 atau hampir ( 50,58 %.) Hal ini merupakan
modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM. Sementara usia non
produktif yakni berkisar usia 51-75 keatas sebesar 684 (21,43%). Hampir
tinggi dari jumlah 1.123 KK, sejumlah 591 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 461
55
f. Penduduk berdasarkan kondisi kesehatan
Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu
cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya
masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya
jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang
sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria,
penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi
kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup tinggi jumlahnya.
Tercatat bibir sumbing berjumlah 1 orang, tuna wicara 1 orang, tuna rungu 5
orang, tuna netra 7 orang dan lumpuh 5 orang. Data ini menunjukkan masih
rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Benelan Lor. Hal yang perlu dipaparkan
disini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta
KB aktif sampai dengan tahun 2015 di Desa Benelanlor berjumlah 430 pasangan
usia subur. Dengan adanya pelayanan Posyandu dan bidan desa angka kematian
56
bayi juga sudah sangat menurun dibandingkan dengan kondisi 4 tahun lalu yaitu
di tahun 2014 – 2015 dari 119 kasus bayi lahir hanya 1 bayi yang tidak tertolong.
sungai yang sudah tidak bisa seasri dulu lagi dan menyebabkan banjir. Bapak
kepala Desa Khoirul Anam selaku Kepala Desa terinspirasi untuk membuat kreasi
dari sampah menjadi produk yang memilki nilai jual. Awal mula bapak Khoirul
warga yang menunjukkan minat untuk memberdayakan sampah sebagai hasil dari
upaya sosialisasi yang dilakukan, namun bapak Khoirul Anam tidak menyerah,
beliau menunjuk dari beberapa kalangan yaitu kadus, ibu PKK dan pengurus
BUMDes sendiri untuk mengunjungi rumah-rumah warga satu per satu untuk
Berikut ini identitas nara sumber penelitian yang sekaligus sebagai subjek
penelitian ini.
Tabel 4.7
Identitas Subjek Penelitian
Identitas Usia Bidang Pekerjaan Kode Narasumber
Narasumber Narasumber
Khoirul Anam 46 Kepala Desa N1
Himmahtul Ulya 33 Ibu Rumah Tangga N2
Umi Fadhilah 52 Ibu Rumah Tangga N3
Nur Ainiyah 57 Ibu Rumah Tangga N4
57
4.1.3 Hasil Observasi Subjek Penelitian
narasumber sudah tergolong rumah layak huni. Dinding rumah sudah sepenuhnya
standar yang biasa dimiliki oleh masyarakat di Indonesia seperti ada dapur,
ruangtamu, kamar tidur, kamar mandi, dan halaman rumah. Selain rumah hal lain
bermotor roda dua. Dari tampilan kendaraanya pun terlihat sebagai kendaran yang
layak pakai. Tetapi pada salah satu narasumber ada yang memiliki warung kecil.
Berdasarkan keterangan dari pemilik warung tersebut biasa menjual makanan dan
kebutuhan dasar rumah tangga. Dan disitu terdapat beberapa sampah yang masih
berserakan.
penelitian:
58
a. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan sampah di Desa Benelanlor.
desa dan semua warga masyarakat desa sebagai penghasil sampah di setiap
biaya dan merubah mindset masyarakat agar mengikuti program dari pemerintah
desa, membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dengan melakukan
mau memilah sampahnya, sehingga sampah yang dapat didaur ulang bisa dirubah
wujudnya menjadi uang yang bisa digunakan sebagai penggati biaya pengolahan
sampah.
59
tempat-tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah dan telah melakukan
budaya.
sebagian masyarakat desa yaitu ibu-ibu PKK dan sebagian masyarakat yang
pengelolaan sampah belum diikuti oleh semua warga desa. Melalui pendekatan
diketahui bahwa Pengeloaan sampah di Desa Benelanlor saat ini fokus pada
pemikiran masyarakat yang belum bisa mengerti apa itu sampah. Fasilitas
pengelolaan sampah sudah ada, seperti cacah sampah organik tapi masayarakat
sangat kesulitan di masalah untuk konsumsi buat apa sampah ini kalau dikelola.
Pemahaman masyarakat pada pengelolaan sampah nol, sampah dibuang jadi satu
dan unit sampah juga belum melakukan pemilahan. Pemerintah desa akan
60
PKK. Bapak Kepala Desa memiliki harapan yang tercapai bahwa sampah yang
awalnya dibuang di sungai sudah dibersihkan dengan satu pik up full hasilnya
dengan dasar hukum. Dengan cara membudeskan akan tetapi kemudian kepala
menyewa lahan untuk pembuangan sampah. Akan tetapi itu menuai protes dari
masyaraakat, akhirnya sekarang tidak lagi, karena sekarang Desa Benelanlor telah
sebesar Rp 60 juta .
kosong , ada juga masyarakat yang membakar sampah yang akibatnya menuai
laporan warga yang terganggu dengan asap pembakaran sampah. Bapak Kepala
menggunakan uang.
61
c. Dampak yang terlihat dari upaya yang telah dilakukan sebelumnya
Sekarang sampah yang ada dipilah dari sampah organic dan sampah
dikumpulkan tersendiri selama satu minggu sekali diambil untuk dijual. Dari uang
sampah. Akan tetapi ini belum terlaksana. Pemerintah desa Benelanlor mendapat
bantuan peralatan kompos, akan tetapi masih belum terpakai. Bapak kepaladesa
berkurang, paling tidak sebesar 50%, karena pemerintah desa telah mengambil
sampah masyarakat pada 50% KKdi desa. Yang masih menjadi PR adalah
telah mengikuti program Desa, yaitu per minggu turut membayar Rp 3.000,00
total pembayaran dalam 1 bulan sebesar Rp 12.000,00. Warga desa yang tidak
mengikuti program desa tetapi mereka ikut dalam pengelolaan sampah di desa,
62
ada juga warga masyarakat yang masih membuang sampah di sungai, tapi
sudah disediakan pemerintah Desa, akan tetapi mereka tidak memberikan iuran
pada Desa. Pemerintah desa tidak mengetahui ini, karena warga masyarakat tidak
sampah, akan tetapi tidak semua warga desa mengikuti sosialisasi dan pelatihan
berkurang.
63
4.1.4.3 Hasil Wawancara dengan Nara Sumber 3
mengetahui informasinya. Karena yang terjadi selama ini dia tidak pernah
mendapat undangan.
64
4.1.4.4 Hasil Wawancara dengan Nara Sumber 4
mengerti tentang pengelolaan sampah mereka ikut serta dengan apa yang
pelatihan pengolahan sampah tapi hasilnya belum dapat satu bulan oleh
sampah yang sia-sia, karena program tersebut sebenarnya bermanfaat dan bagus
65
Tabel 4.8
Tabulasi Analisa hasil observasi
No. Pedoman Observasi Hasil Observasi Analisa Hasil
Observasi
1. Siapa saja yang terlibat Pemerintah desa dan semua warga Yang terlibat dalam
dalam pengelolaan masyarakat desa pengelolaan sampah
sampah di Desa Benelan adalah pemerintah
Lor. desa dan seluruh warga
masyarakat.
2. Apa tantangan yang Bagaimana mengolah sampah dengan Mengajak masyarakat
dihadapi dalam tanpa mengeluarkan biaya dan untuk melakukan
menyelesaikan merubah mindset masyarakat agar pemilahan sampah,
permasalahan sampah di mengikuti program dari pemerintah agar sampah dapat
Desa Benelan Lor. desa, membuang sampah pada tempat dijadikan uang,
yang telah disediakan dengan sehingga biaya
melakukan pemilahan sampah pengelolaan sampah
organik dan anorganik. dapat dilakukan dari
hasil penjualan sampah
yang bisa didaur ulang.
3. Bagaimana bentuk Sebagian sampah masyarakat masih Sebagian masyarakat
perilaku masyarakat berserakan di samping dan belakang belum memiliki
dalam menangani rumah, membuang sampah di sungai kesadaran berperilaku
pengelolaan sampah di dan di lahan kosong, membakar mengelola sampah,
Desa Benelanlor. sampah tidak melakukan pemilahan, dan sebagian sudah
sebagaian masyarakat membuang mengikuti program
sampah pada tempat-tempat yang dari pemerintah.
sudah disediakan oleh pemerintah.
4. Apakah ada perubahan Program pemerintah desa dalam Sebagian masyarakat
mindset masyarakat pengelolaan sampah baru menyentuh telah merubah mind-
melalui pendekatan lintas sebagian masyarakat desa. Kegiatan setnya.
budaya. sosialisasi dan pelatihan pengelolaan
sampah belum diikuti oleh semua
warga desa. Melalui pendekatan
lintas budaya yang dilakukan peneliti
dengan mendatangi rumah-rumah
penduduk desa, mereka yang
66
didatangi mulai melakukan
perubahan mindsetnya terhadap
pengolahan sampah yang
dihasilkannya.
4.2.2 Analisis Data Hasil Wawancara
Tabel 4.9
Tabulasi data hasil wawancara berdasarkan pada pedoman wawancara
NO. Pedoman Wawancara Hasil Wawancara Analisa
Hasil Wawancara
1 Bagaimana sikap 1. Sampah masih dibuang jadi Sebagian masyarakat desa
masyarakat dalam satu, belum melakukan belum memahami pengolah-
pengelolaan sampah di pemilahan an sampah dan sebagian
Desa Benelanlor? 2. Mengikuti program pengelolaan masyarakat memahami de-
sampah dari pemerintah desa ngan mengikuti program
3. Membakar sampahnya sedikit- pengolahan sampah dari
sedikit pemerintah desa.
4. Mengikuti program pengolahan
samaph dari pemerintah desa
2 Apa saja upaya yang 1. Masyarakat membuang sampah Sebagian masyarakat belum
telah dilakukan ma- di sungai, di tempat yang melakukan pengolahan
syarakat dalam pe- kosong , dan membakar sampah dengan tepat, dan
ngelolaan sampah di sampah Sebagian masyarakat telah
Desa Benelan Lor? 2. masyarakat membuang sampah mengikuti program
di tempat yang sudah pengolahan samah oleh
disediakan pemerintah Desa, pemerintah desa.
akan tetapi mereka tidak
memberikan iuran pada Desa.
3. Enggan mengikuti program dari
pemerintah desa, mereka
membakar sampahnya dikit
demi sedikit.
4. Bersedia membayar biaya
pengolahan sampah berapapun.
67
telah dilakukan sebelum- desa memberi tempat-tempat pemerintah dalam pe-
nya dalam pengelolaan yaitu tong-tong sampah, dan ngelolaan samaph,mereka
sampah di Desa masyarakat membuang sampah membuang sampah pada
Benelanlor? di tempat yang telah disediakan, tempat-tempat yang telah
kemudian sampah-sampah di disediakan pemerintah,
angkut di pembuangan akhir kemudian dibuang di tempat
oleh pemerintah desa. pembuangan akhir. Sebagian
Pemerintah desa mengadakan masyarakat belum mengikuti
sosialisasi tentang sampah atau program pemerintah.
pelatihan tentang sampah
2. Masyarakat membutuhkan pro-
gram pemerintah desa dalam
pengelolaan sampah, masyara-
kat membuang sampah pada
tempat yang disediakan oleh
pemerintah desa.
3. Mengikuti program sosialisasi
pengelolaan sampah bila
mengetahui informasinya.
Karena yang terjadi selama ini
dia tidak pernah mendapat
undangan
4. Hasil sosialisasi dan pelatihan
pengolahan sampah dilupakan
masyarakat, hasilnya sia-sia
4 Apa harapan yang 1. Mengelola sampah dengan Kesadaran masyarakat
dikehendaki oleh tanpa mengeluarkan biaya. terhadap pengelolaan
masyarakat tentang 2. Kesadaran masyarakat terhadap sampah meningkat,
kondisi sampah di Desa pengelolaan sampah meningkat. masyarakat menginginkan
Benelanlor? Mereka yang membuang pengolahan sampah tanpa
sampah disungai, dan yang ada biaya, masyarakat dapat
membakar sampah menjadi mengikuti kegiatan
berkurang. pemerintah dalam mengolah
3. Harapan nara sumber mendapat sampah dan berharap
undangan bila terdapat program yang dijalankan
sosialisasi cara pengelolaan pemerintah desa bermanfaat
sampah yang benar. dapat merubah mindset
68
4. Harapan program sosialisasi masyarakat dalam
dan pelatihan pengolahaan pengolahan sampah.
sampah bermanfaat untuk
merubah mindset masyarakat
terhadap pengolahan sampah
4.3 Pembahasan
terdiri dari sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga dan
sampah spesifik Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas
69
untuk pengambilan sampah dipindahkan ketempat pembuangan akhir memerlukan
pada tempat yang telah disediakan dengan melakukan pemilahan sampah organik
sampah, agar sampah dapat dijadikan uang, sehingga biaya pengelolaan sampah
dapat dilakukan dari hasil penjualan sampah yang bisa didaur ulang. Bagaimana
merubah mindset, sikap dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah agar
Benelanlor
70
tanggungjawab, berkelanjutan, manfaat, keadilan, kesadaran, kebersamaan,
Sampah yang dapat didaur ulang dikumpulkan tersendiri dan dijual, sehingga
Sampah timbul dari kegiatan manusia, selalu ada di setiap waktu, dan
Setiap orang atau rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan
cara yang berwawasan lingkungan demi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan
dapat diaur ulang untuk dijual dirupakan uang guna biaya pengelolaan sampah.
71
Selain dengan program tersebut, pemerintah desa menyelenggarakan kegiatan
sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah secara benar pada warganya dengan
tujuan agar mindset masyarakat dalam pengelolaan sampah berubah menjadi lebih
baik.
sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah telah diikuti oleh sebagian warga
menyadari bahwa hal itu keliru dan tidak tepat. Masyarakat mengikuti program
disediakan. Sebenarnya lebih banyak lagi warga masyarakat desa Benelan Lor
yang sadar, senang dan bersedia mengikuti program dari pemerintah desa, akan
tetapi mereka masih ada yang keberatan dalam hal biaya dan tidak adanya
pemerintah desa.
72
Tindakan merubah mindset seluruh warga merupakan suatu hal yang sulit,
hal ini merupakan suatu yang wajar terjadi di pemerintahan karena ego,karakter,
sikap warga masyarakat sangat beragam. Ada yang mudah menerima perbaikan ,
namun ada pula yang bandel. Pemerintah desa Benelan Lor menyadari akan hal
yang lain), dan memberikan pelatihan cara recycle (mendaur ulang sampah yaitu
73