Anda di halaman 1dari 3

Judul Penurunan Gejala Risiko Perilaku Kekerasan pada

Pasien Skizofrenia Melalui Terapi Aktivitas Kelompok


Nama Jurnal Jurnal Ilm Keperawatan Jiwa
Volume dan Hal Vol. 3 No.3, Halaman 291-300
Tahun 2020
Penulis Jek Amidos Pardede, Bijaksana Laia
Database Jurnal Google Scholar

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas


Kelompok Stimulasi Persepsi terhadap perubahan
gejala risiko perilaku kekerasan pada pasien
skizofrenia.
Subjek Penelitian Pasien skizofrenia sebanyak 17 orang pasien yang
risiko perilaku kekerasan.
Objek Penelitian Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Perpersi
terhadap perubahan gejala risiko perilaku kekerasan
pada subjek penelitian.
Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental
pre-post test
Definisi Operasional Variabel dependen pada artikel ini adalah gejala risiko
Variabel Dependen perilaku kekerasan. Risiko perilaku kekerasan
merupakan perilaku yang rentan dimana seseorang
beresiko dapat membahayakan diri sendiri, orang lain,
maupun lingkungan dengan gejala muka merah dan
tegang, mata melotot/pandangan tajam, mengepalkan
tangan, bicara kasar, mengatupkan rahang dengan kuat,
berteriak, mengancam secara verbal dan fisik, melempar
atau memukul benda/orang lain.
Cara dan Alat Ukur Alat untuk mengumpulkan data menggunakan kuesioner
Mengukur Variabel untuk mengukur perubahan gejala risiko perilaku
Dependen kekerasan yang telah diuji validitas dan reliabilitas
dengan cronbach’s alfa = 0,765 dengan 26 pernyataan.
Uji statistic yang digunakan adalah Uji t-test dependent
dengan p<0,05 dengan tingkat signifikansi 95%.
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dapat diambil dari artikel ini
adalah :
a. Usia responden mayoritas 36-50 tahun sebanyak 10
orang (58.8%), jenis kelamin laki-laki mayoritas 11
orang (64.7%).
b. Rata-rata gejala risiko perilaku kekerasan pada
pasien skizofrenia sebelum terapi aktivitas
kelompok meliputi respon kognitif sebesar 18,35,
respon afektif sebesar 21,82, respon sosial sebesar
23,00, respon perilaku sebesar 20,12 dan nilai
komposit sebesar 83,29.
c. Rata-rata gejala risiko perilaku kekerasan pada
pasien skizofrenia setelah dilakukan terapi aktivitas
kelompok meliputi respon kognitif sebesar
10,88, respon afektif sebesar 11,94, respon sosial
sebesar 12,18, respon perilaku sebesar 10,00
dan nilai komposit sebesar 45.
Pembahasan Terapi yang tepat untuk mengatasi pasien perilaku
kekerasan yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian,
kesegaran jasmani dan mengekspresikan perasaan.
Terapi ini menggunakan aktivitas sebagai stimulus
dan terkait dengan pengalaman dalam kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok yang terbagi
dengan sesi-sesi tertentu.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan
jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
arahkan oleh perawat spesialis jiwa atau perawat
jiwa yang telah terlatih. Pelaksanaan proses terapi
yang benar dan rutin akan meminimalkan gejala yang
muncul pada pasien skizofrenia dan dapat
memandirikan pasien dalam mengontrol perilaku
kekerasannya secara mandiri.
Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan pada perubahan gejala
risiko perilaku kekerasan pasien skizofrenia di RSJD
Dr. Amino Gondohutomo Semarang sebelum dan
setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok yang
dibuktikan dengan hasi Uji Paired Sample Test
menunjukkan nilai p= 0,000 (p<0,05).
Kelebihan a. Bahasa yang digunakan dalam artikel ini mudah
dipaham oleh pembaca, sehingga pembaca tidak
bingung dalam memaham isi jurnal.
b. Hasil dan pembahasan penelitian dalam artikel sudah
dijelaskan dengan baik dan dilengkapi dengan tabel.
c. Isi artikel secara menyeluruh teratur, runtut dan
sesuai dengan inti permasalahan.
Kekurangan Sekitar 4 artikel dari 18 jumlah referensi dalam artikel
ini tahunnya sudah lama, yakni tahun publikasi artikel
lebih dari 5 tahun terakhir yang di hitung sejak tahun
2021.

Anda mungkin juga menyukai