FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG 2019 TABEL TELAAH JURNAL
No Judul Jurnal Tahun Penulis Metode Intervensi Hasil Kelebihan dan
kekurangan 1. Tingkat 2017 Marisca Desain yang pada Berdasarkan Kelebihan: pengetahuan Agustina. Penelitian ini pasien dalam digunakan penerapan variabel bertujuan untuk melakukan dalam pengetahuan penelitian mengidentifikasi cara hubungan antara mengotrol penelitian ini merupakan didapatkan tingkat dengan prilaku pasien adalah kemampuan data bahwa pengetahuan pasien dalam halusinasi destriktif intelektual tingkat melakukan cara pendengaran. korelasi dengan yang harus pengetahuan mengontrol dengan perilaku pendekatan dilakukan pasien dalam pasien halusinasi cross sectional. oleh perawat melakukan pendengaran di Rs. Jiwa Dr. Teknik pada saat cara Soeharto pengambilan melakukan mengontrol Heerdjan Jakarta.
sampel adalah tindakan pasien Kekurangan :
dengan metode keperawatan halusinasi Diharapkan
total sampling jiwa, untuk itu yang bagi rumah
yaitu sebanyak penerapan destruktif sakit dapat
50 strategi sebanyak 21 mengadakan
orang.Instrume pelaksanaan orang dari 50 penyegaran n pengumpulan dengan (42,0%) dan mengenai data adalah mengontrol perilaku penerapan
lembar halusinasi pasien strategi
kuesioner. Dan sangat penting halusinasi pelaksanaan
teknik analisa untuk yang agar perawat
data dengan dilakukan kontruktif termotivasi
menggunakan pada pasien sebanyak 29 untuk
chi-square jiwa, selain orang dari 50 melakukannya. Alat yang dapat (58,0%). digunakan menjalin Berdasarkan untuk hubungan analisis mengumpulkan saling bivariat, data adalah percaya, juga bahwa kuesioner dan dapat responden lembar meningkatkan tingkat observasi. kesembuhan pengetahuan pasien. pasien yang Mengajarkan kurang baik cara dalam mengontol perilaku halusinasi pasien dalam halusinasi tindakan didapatkan keperawatan sebanyak 18 (85,7%) dan 3 (14,3 %) pasien yang destruktif mengikuti kegiatan, sedangkan tingkat pengetahuan pasien yang baik didapatkan sebanyak 18 (62,1 %) pasien yang aktif mengikuti kegiatan dan 11 (37,9 %) pasien yang kontruktif. Hasil uji chisquare diperoleh nilai p value sebesar 0,001 < 0,05 sehingga H0 ditolak, maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasien dalam melakukan cara mengontrol dengan perilaku pasien halusinasi pendengaran.
2 Pengaruh 2015 Afifah Nur Penelitian ini Melakukan Hasil Kelebihan :
terapi aktivitas Hidayah. terapi aktivitas Pada kelompok merupakan kelompok penelitian pengukuran stimulasi penelitian quasi ( TAK) pada diperoleh kemampuan persepsi- pasien sensori eskperiment halusinasi. umur mengontrol terhadap dengan Cara untuk responden halusinasi pada kemampuan mengontrol mengontrol menggunakan halusinasinya pada kelompok pasien pada pasein halusinasi. rancangan dengan kelompok kontrol dan pretest-posttest berjumlah 10 kontrol adalah intervensi, responden. control group umur dewasa peneliti tidak design. Dalam 15 sampai mendapatkan penelitian ini, dengan 49 kesulitan yang peneliti tahun bermakna menentukan sebanyak 10 dalam dua buah responden. pengukuran kelompok Umur langsung pada secara kelompok responden. purposive intervensi Peneliti dibantu dalam ruang terdiri dari oleh 2 berbeda yang umur dewasa enumerator sebelumnya yaitu 15 dalam dilakukan sampai pengukuran pengukuran dengan 49 sebelum terlebih dahulu tahun perlakuan TAK, kemudian sebanyak 7 pengukuran diberikan responden dan sesudah perlakuan TAK usia tua diatas perlakuan TAK stimulasi 50 tahun dan pada proses persepsi sensori sebanyak 3 penelitian. sebanyak 8 sesi responden. Kesulitan yang pada kelompok Berdasarkan terjadi pada intervensi yang jenis kelamin pengukuran berjumlah 10 responden adalah responden dan pada responden diberikan penelitian ini Kekurangan: perlakuan TAK didapatkan lupa untuk stimulasi seluruh mendemontrasi persepsi sesi I kelompok kan cara dan II pada intervensi dan mengontrol kelompok kontrol pada halusinasi, kontrol yang responden dalam berjumlah 10 berjenis mengatasinya responden. kelamin laki- peneliti Setelah laki dengan memberi perlakukan masing- stimulus seperti selesai masing petunjuk dan diberikan kelompok sedikit dilakukan berjumlah 10 mengajari pengukuran responden. kemudian setelah Berdasarkan diteruskan oleh perlakukan jenis responden pada semua halusinasi penelitian. responden responden kelompok. Alat pada pengumpulan penelitian ini data penelitian ditemukan menggunakan halusinasi lembar pendengaran observasional pada seluruh pengukuran responden kemampuan pada masing- mengontrol masing halusinasi pada kelompok pasien penelitian halusinasi. dengan jumlah masing- masing kelompok 10 responden. Jenis halusinasi pada kelompok kontrol terdiri dari 2 responden mengalami halusinasi penglihatan dan pendengaran 8 responden mengalami halusinasi pendengaran. Pada kelompok intervensi 10 responden mengalami halusinasi pendengaran. Rata-rata kemampuan mengontrol halusinasi pada kelompok kontrol berjumlah 10 responden dengan hasil pengukuran sebelum perlakuan pada kelompok kontrol adalah 2,9 dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol sebanyak 3,4 yang memiliki nilai penambahan 0,5. Rata-rata kemampuan mengontrol halusinasi pada kelompok intervensi berjumlah 10 responden dengan hasil pengukuran sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 3,2 dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi memiliki nilai 6,5 yang memiliki nilai penambahan 3,3. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tidak ada beda yang signifikan antara nilai sebelum pemberian TAK dengan setelah pemberian TAK pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok intervensi didapatkan ada beda yang signifikan kemampuan mengontrol halusinasi antara nilai sebelum pemberian TAK dengan setelah pemberian TAK. Hasil analisis didapatkan bahwa ada beda kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien halusinasi yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. 3 Efektifitas 2019 Ricky Tinjauan Terapi murotal Kesimpulan: Kelebihan : Murotal Zainuddin,R literatur pada halusinasi Dari hasil ini Jurnal ini Terapi ahmiyanti dilakukan pendengaran dapat mengambil artike Terhadap Hashari melalui disimpulkan dari tahun 2013- Kemandirian penelusuran bahwa terapi 2018 Mengontrol hasil-hasil Alam Alam menggunakan Halusinasi publikasi ilmiah Murotal dapat data base pudmed Pendengaran digunakan dan google pada rentang sebagai scholar tahun 2013-2018 alternatif untuk menggunakan mengobati Kekurangan : data base pasien yang Jurnal ini tidak pubmed dan mengalami menggunakan google scholar. halusinasi metode observasi Pada database pendengaran hanya melakukan pubmeddengan review literatur memasukkan keyword 1 “Hallucinations” ditemukan 16.105 artikel. Keyword 2 “Murottal Therapy” ditemukan 61 artikel.Keyword 3 “Effect Murottal Therapy” ditemukan 1.012.039 artikel.Keyword 4 dilakukan penggabungan keyword 1, 2, 3 dan 4 yaitu “Effect murottal therapy and hallucinations” ditemukan 755 artikel. Setelah dilakukan pencarian artikel, selanjutnya dilakukan pembatasan jumlah artikel sesuai kriteria penelitian denganlangkah- langkah : LIMIT Clinical trial ditemukan 8 artikel. LIMIT Clinical Trial ditemukan 167 artikel. LIMIT full text ditemukan 145 artikel. LIMIT to date (2013-2018) ditemukan 22 artikel. LIMIT of humans ditemukan 22 artikel. Pada database google scholar dengan memasukkan keyword 1 “Hallucinations” ditemukan 33.700 artikel. Keyword 2 “Murottal Therapy” ditemukan 210 artikel. Keyword 3 penggabungan keyword 1 , 2 “Murottal Therapy AND Hallucinations” ditemukan 60 artikel. Setelah dilakukan pencarian artikel, selanjutnya dilakukan pembatasan jumlah artikel LIMIT to date (after 2017) ditemukan 59 artikel.LIMIT relevansi ditemukan 64 artikel. 4 EFEKTIFIT 2008 anuarti Jenis penelitian Salah satu Dari hasil uji Kelebihan : AS TERAPI Isnaeni1 , yang digunakan intervensi statistik Perawat dalam AKTIVITAS Rahayu adalah keperawatan menunjukkan menangani klien KELOMPO Wijayanti2 penelitian yang ada adanya dengan KSTIMULA , Arif komparatif adalah terapi perbedaan halusinasi SI Setyo yang aktivitas antara tingkat pendengaran PERSEPSI Upoyo3 membandingka kelompok. kecemasan dapat melakukan HALUSINA n tingkat Terapi sebelum asuhan SI kecemasan aktivitas dilakukan keperawatan TERHADAP klien halusinasi kelompok TAK yang bersifat PENURUNA pendengaran merupakan stimulasi komprehensif NKECEMA yang dilakukan salah satu persepsi dengan pendekatan SAN KLIEN TAK stimulasi terapi halusinasi proses HALUSINA persepsi modalitas dengan keperawatan SI halusinasi yang tingkat meliputi: PENDENGA dengan tingkat dilakukan kecemasan pengkajian, RAN DI kecemasan perawat setelah diagnosis RUANG klien halusinasi kepada dilakukan keperawatan, SAKURA pendengaran sekelompok TAK intervensi RSUD yang tidak klien yang stimulasi keperawatan, BANYUMA dilakukan TAK mempunyai persepsi implementasi S stimulasi masalah halusinasi, keperawatan dan persepsi keperawatan dimana nilai evaluasi. halusinasi. yang sama. signifikansiny Kekurangan : Terapi a 0,000 yang tidak akuratnya aktivitas berarti lebih interprestasi kelompok kecil dari stimulus stimulasi alpha. Dari lingkungan atau persepsi hasil uji perubahan halusinasi statistik negatif dalam sudah menunjukkan jumlah atau pola dilakukan di tidak ada stimulus yang RSUD perbedaan datang, Banyumas, tingkat disorientasi tetapi belum kecemasan waktu dan pernah ada pada klien tempat, yang meneliti yang tidak disorientasi tentang dilakukan mengenai orang, efektifitas TAK perubahan terapi stimulasi kemampuan aktivitas persepsi memecahkan kelompok halusinasi, masalah, stimulasi dimana nilai perubahan persepsi untuk signifikansiny perilaku atau menurunkan a 1,000 yang pola komunikasi, kecemasan berarti lebih kegelisahan, pada klien besar dari ketakutan, halusinasi alpha. ansietas / cemas pendengaran. dan peka rangsang Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. 5 KAJIAN 2015 Alkhosiya Jenis membantu Hasil pada kekurangan : ASUHAN h Alfi rancangan serta pasien pengkajian, Banyaknya kasus KEPERAW Zelika, pendekatan mengenal pasien masuk lama yang ATAN JIWA Deden yang di- halusinasi, tanggal 10 kembali dirawat HALUSINA Dermawan gunakan dalam menjelaskan April 2014, di RSJD Surakarta SI penelitian yaitu cara-cara me- pasien menunjukkan PENDENGA studi kasus, ngontrol bernama Sdr. bahwa RAN PADA menggunakan halusinasi, D, berumur perawatan SDR. D DI pendekatan mengajarkan 25 tahun, pasien belum RUANG proses pasien jenis kelamin efektif NAKULA keperawatan mengontrol laki-laki, ala- Kelebihan ; Setelah dilakukan RSJD (nursing halusinasi mat Solo, interaksi selama SURAKART proses).Peneliti dengan cara pendidikan 4 kali pertemuan A (STUDY an ini pertama yaitu SMA, dan OF dilakukan pada meng- hardik pekerjaan melaksanakan SP NURSING tanggal 15-17 halusinasi. SP buruh, I sampai SP CARE April 2014, di II melatih beragama IVpasien mampu MENTAL Ruang Nakula pasien Islam, status mengidentifikasi OF Rumah Sakit mengontrol belum kawin, halusinasinya dan AUDITORY Jiwa Daerah halusinasi suku/ bangsa pasien mampu HALLUCIN Surakarta. dengan cara Jawa/Indonesi melakukan cara ATIONS ON Peneliti kedua yaitu a, nomor mengontrol MR D IN mendapatkan bercakap- register halusinasi THE data-data cakap dengan 053xxx, menghardik, NAKULA pasien orang lain. SP dengan bercakap–cakap RSJD OF menggunakan III melatih diagnosa F dengan orang SURAKART metode pasien 20.0 lain, ketika A) wawancara, mengontrol (Skizofrenia halusinasinya observasi, studi halusinasi Paranoid). muncul mampu dokumentasi dengan cara Alasan pasien melakukan dan studi ketiga yaitu masuk yaitu kegiatan kepustakaan. melaksanakan kurang lebih terjadwal sudah Instrument aktivitas satu minggu dilakukan dengan penelitian yang terjadwal. SP pasien optimal dan digunakan pada IV melatih bingung, mandiri, cara wawancara pasien bicara sendiri, mengontrol yaitu peneliti menggunakan ”nglu- yur”, halusinasi sendiri dengan obat secara sulit dengan minum alat bantu teratur. diarahkan. obat sudah pedoman Pada faktor dilakukan dengan pengkajian dan predisposisi optimal. Strategi didapatkan Pelaksanaan data, (SP). sebelumnya Sedangkan pasien belum instru- men per- nah yang lain mengalami dengan gangguan menggunakan jiwa di masa tensimeter, lalunya, di termometer dan dalam timbangan. keluarga pasien ada yang mengalami gangguan jiwa yaitu ayah Sdr. D, pasien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik. Pada faktor presipitasi didapatkan data pasien mengatakan merasa kecewa dengan bos- nya karena gaji yang diberikan kepadanya tidak sama dengan gaji yang diberikan pada teman satu kerjanya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 110/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, respiratori: 24 x/menit, suhu: 36,5 °C, tinggi badan 168 cm, berat badan 58 kg. Rambut pasien pendek, warna hitam, dan kurang rapi. Tidak ada keluhan fisik yang dirasakan pasien karena pasien tidak mempunyai riwayat penyakit apapun. Di dalam konsep diri: harga diri yaitu pasien mengatakan kadang merasa malu dengan kondisinya yang mengalami halusinasi, pasien diterima di masyarakat dan tidak dikucilkan orang lain. Pasien lebih senang duduk dan diam. Berarti pasien menggunakan mekanisme koping maladaptif. Pasien selama interaksi dengan pe- neliti kurang kooperatif dan kontak mata kurang karena pasien sering menundukkan kepala. Data persepsi yang pasien ungkapkan beru- pa pasien mengatakan mendengar suara yang mengejeknya, pasien mengatakan mendengar bisikan setiap saat, pasien mengatakan mende- ngar bisikan berkali-kali, pasien mengatakan mendengar bisikan pada situasi yang tidak tentu. Saat dilakukan interaksi, pasien terlihat pasif dalam berinteraksi, tidak banyak bicara, interak- si hanya searah dari perawat, kontak mata kurang. Afek pasien tumpul ada reaksi bila ada sti- mulus, saat berbicara pasien pelan. Terapi medik yang diberikan Risperidone 2 mg/12 jam dan Clorpromazin e 100 mg/12 jam. 6 Pengaruh 2014 Wahyu Desain Intervensi yang Uji validitas Kelebihan : terapi religius Catur penelitian di berikan terhadap Hasil analisis zikir terhadap Hidayati, menggunakan adalah terapi pertanyaan bivariat dengan peningkatan Dwi Heppy metode zikir juga dapat sebanyak 6 uji wilcoxon kemampuan Rochmawa khususnya diterapkan item diperoleh menunjukkan mengontrol ti, Quasy pada pasien hasil masing- ada pengaruh halusinasi Targunawa Experimental halusinasi. masing r hitung terapi religius pendengaran n Design Penelitian ini di atas > r tabel zikir terhadap pada pasien ( eksperimen bertujuan 0,444 pada peningkatan halusinasi di semu) dengan untuk taraf signifikan kemampuan rsjd dr. Amino pendekatan one mengetahui 1%. Hasil mengontrol gondohutomo group pre and Pengaruh reabilitas nilai halusinasi semarang posttest. terapi religius α = 0,680. pendengaran Pengukuran zikir terhadap Karena nilai α > diperoleh nilai p- dilakukan peningkatan 0,6 maka value = 0,000, sebelum dan kemampuan pertanyaan karena nilai sesudah mengontrol tersebut Kekuragan : diberikan terapi halusinasi dinyatakan Perlu adanya dan pengaruh pendengaran reliabel pada penelitian - kemampuan pada pasien taraf signifikan penelitian yang mengotrol halusinasi di 1%. lain dengan halusinasi RSJD Dr. Amino menambahkan pendengaran Gondohutomo variabel-variabel diukur dari Semarang. yang lebih perbedaaan banyak dan antara berpengaruh pengukuran terhadap awal dan akhir. kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien halusinasi. 7 Pengaruh 2019 Susilawati, Desain Penelitian yang - Analisis Kelebihan : Ada intervensi Larafredrik penelitian yang dilaksanakan univari pengaruh strategi a digunakan dalam oleh tim WHO at intervensi pelaksanaan penelitian ini (2012) Distribusi strategi keluarga adalah pre- menunjukkan pengetahuan pelaksanaan Terhadap exsperimen bahwa keluarga untuk keluarga pengetahuan dengan desain pemberian kategori tahu terhadap dan penelitian “one- penyuluhan yaitu 1 orang pengetahuan dan kemampuan group pre-test kesehatan (6,7%) dan kemampuan keluarga and post-test dalam hal ini kategori tidak keluarga dalam dalam design” diaman pemberian tahu 14 orang merawat klien Merawat penelitian ini intervensi (93,3%). Skizofrenia klien dialkukan strategi Distribusi dengan skizofrenia dengan cara pelaksanaan pengetahuan halusinasi. memberikan pre keluarga akan keluarga untuk Kekurangan : dengan tes (pengamatan mempengaruhi kategori tahu Jurnal ini hanya halusinasi menggunakan awal) terlebih masyarakat yaitu 14 orang dahulu sebelum melakukan (93,3%) dan satu metode saja diberikan penyesuaian kategori tidak intervensi/perlak perilaku secara tahu 1 orang uan kemudian gradual (6,7%). diberikan terhadap Distribusi intervesni konsep dan kemampuan strategi prosedur keluarga untuk pelaksanaan dalam kategori tidak keluarga, melaksanakan mampu yaitu selanjutnya perilaku hidup 15 orang dilakukan sehat, untuk (100%).Distribu observasi kedua itu dalam si kemampuan (post test) yaitu melakuksanaka keluarga untuk sesudah n penyuluhan kategori diberikan kesehatan mampu yaitu intervensi. tidak boleh 14 orang berhenti (93,3%) dan sebelum tidak mampu 1 masyarakat orang (6,7%) benar-benar - Analisi telah s mengadopsi bivariat perilaku yang e baru agar tidak Rata-rata terjadi pengetahuan kebingungan keluarga pada karena pengukuran kurangnya pertama 0,07 referensi % dengan padasaat standar deviasi proses adopsi 0,258. Pada perilaku. Sesuai pengukuran dengan hasil kedua di dapat penelitian rata-rata tersebut, pengetahuan setelah keluarga diberikan adalah 0,93 % intervensi dengan standar strategi deviasi 0,258. pelaksanaan Hasil uji keluarga maka statistik di kemampuan dapatkan nilai keluarga dalam P 0,000 maka merawat klien dapat Skizofrenia disimpulkan dengan ada perbedaan halusinasi yang signifikan meningkat dari antara tidak mampu pengetahuan menjadi keluarga mampu. sebelum dan Peningkatan sesudah kemampuna ini intervensi. karena responden (keluarga) melakukan pembaharuan perilakunya sesuai dengan strategi penatalaksanaa n halusinasi oleh keluarga, namun karena karena informasi yang baru diterima oleh responden dan frekuensinya baru sekali menyebabkan responden dalam proses adaptasinya belum sempurna, sehingga menimbulkan kesan terjadinya penurunan peran. Kondisi ini memerlukan pendampingan secara terus menerus kepada keluarga agar keluarga dapat dengan sepenuhnya melaksanakan strategi pelaksanaan halusinasi dan tidak berhenti ditengah jalan dan kemudian kembali melakukan perawatan dengan menggunakan pola yang lama. Rata-rata kemampuan keluarga pada pengukuran pertama 0,00 % dengan standar deviasi 0,000. Pada pengukuran kedua di dapat rata-rata pengetahuan keluarga adalah 0,93 % dengan standar deviasi 0,258. Hasil uji statistik di dapatkan nilai P 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan keluarga sebelum dan sesudah intervensi.