Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“HAKIKAT BELAJAR”

“Disusun guna memenuhi tugas kelompok Mata kuliah Psikologi


Pendidikan”

Dosen Pengampu: Dr. Abdul Fattah Nasution, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

• Hasbih Soleh Suryadi (0307213074)


• Hasriyati Harahap (0307212127)
• Tarisa Munawwarah (0307212116)
• Tasya Widyana (0307212150)

PRODI S1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
nikmat dan kesehataan sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok pada semester ini mata kuliah Psikologi Pendidikan
dengan tepat waktu. Pada semester 5 (lima) tahun 2023. Kemudian solawat beserta
salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW. Yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al- Qur’an dan sunnah untuk keselamatan
ummat didunia.

Adapun makalah ini kami buat dan disusun dengan sebaik-baiknya.


Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Psikologi Pendidikan. Yang telah memberikan kami kesempatan dan
bimbingan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar berguna untuk kedepannya.

Medan, 23 September 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................3

A. Pengertian Belajar.........................................................................................3
B. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar.............................................................4
C. Prinsip Belajar dan Tujuan Belajar...............................................................6
D. Pengertian Pembelajaran...............................................................................7
E. Urgensi Hakikat Belajar dan Kaitan Belajar Dengan Pembelajaran.............8
BAB III PENUTUP..............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan seseorang. Melalui belajar, seseorang dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya. Tanpa belajar, mustahil manusia bisa sukses memenuhi
kebutuhan mereka. Semua aktivitas sehari-hari memerlukan pengetahuan yang
hanya dapat diperoleh melalui belajar. Pada dasarnya, pendidikan adalah sebuah
proses yang membantu orang mengembangkan potensi mereka mampu menolak
perubahan yang terjadi. Sesuai dengan perkembangannya dalam masyarakat saat
ini, pendidikan menghadapi banyak tantangan dan penghalang salah satu
kendalanya adalah rendahnya kualitas pendidikan di negara tersebut, dengan cara
ini, kehadiran hambatan-hambatan tersebut menciptakan tantangan pemimpin
pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah upaya membimbing anak siswa dalam
belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang
diharapkan. Anda harus memperhatikan belajar ruang individu anak karena
mereka sedang belajar. Para setiap individu siswa itu berbeda. Oleh karena itu
pembelajaran harus demikian memperhatikan perbedaan individu anak agar
belajar benar-benar dapat membuat perbedaan bagi anak-anak yang belum
mengetahuinya.
Dari uraian tersebut kita memahami bahwa proses belajar mengajar sangat
erat kaitannya dengan siswa, mulai dari siswa hingga siswa yang mempunyai
tugas besar yaitu belajar. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh siswa sendiri yang mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi pada
dirinya, dalam arti siswalah yang menentukan berlangsung atau tidaknya proses
pembelajaran, dan guru turut serta membantu siswa agar pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan semua proses ini disebut pembelajaran. Pembelajaran
yang berlangsung di kelas merupakan inti dari pendidikan. Oleh karena itu,
peningkatan mutu pengajaran dapat dimulai dengan penataan dan peningkatan

1
mutu pengajaran di kelas. Oleh karena itu, upaya guru adalah merencanakan dan
menetapkan model pembelajaran yang memungkinkan proses pembelajaran
berjalan efektif, dengan melibatkan siswa dan guru sendiri dalam peran aktif.
Mengingat belajar dan pembelajaran di katakan penting, maka dari itu kami
akan mencoba untuk membahas apa yang dimaksud dengan “Hakikat Belajar”,
baik apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, prinsip dan tujuan belajar
dan kaitan belajar dengan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan belajar?
2. Apa saja faktor mempengaruhi belajar?
3. Apa saja prinsip belajar dan tujuan belajar?
4. Apa pengertian dari pembelajaran?
5. Bagaimana urgensi hakikat belajar dan apa kaitan belajar dengan
pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian belajar.
2. Mengetahui apa saja faktor mempengaruhi belajar.
3. Mengetahi apa saja prinsip belajar dan tujuan belajar.
4. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran.
5. Menetahui bagaimana urgensi hakikat belajar dan ntuk mengetahui apa
kaitan belajar dengan pembelajaran.

2
BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar
Apa yang dimaksud dengan belajar? Pengertian belajar adalah suatu proses
atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah
laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai
suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. (Ahdar Djamaluddin,
2019)
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Hal ini karena
melibatkan seluruh mental, seperti ranah kognitif, afektif, dam psikomotorik. Dari
segi guru, proses belajar tersebut dapat diamati secara langsung, artinya proses
belajar yang merupakan proses internal peserta didik yang dapat diamati dan
dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut terlihat banyak melalui perilaku
peserta didik ketika mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut
merupakan respon peserta didik terhadap tindak mengajar atau tindak
pembelajaran dari guru. (Ujam Jaenudin, 2021)
Secara etimologis dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” (Tim Penyusun Kamus, 1996).
Dalam al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan aktivitas belajar, di antaranya
surat an-Nahl ayat 78:

‫وٱلَّل ه أ ْخ ر ج هكم ِّ م ن به هطو ن أهّم َٰه ت هكْم ل ت ْع ل همو ن شي ْـًٔا و جع ل‬


‫َٰص ر‬ ‫ل هك هم ٱلّس ْم ع و ٱْْل ْب‬

‫وٱْْل ْفـِٔ دة ۙ ل عل هّك ْم ت ْش هك هرو ن‬


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati agar kamu bersyukur”.
• Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nahl Ayat 78
Allah mahakuasa dan maha mengetahui; tidak ada yang luput dari
pengetahuan-Nya. Dan di antara bukti kekuasaan dan pengetahuan Allah adalah

3
bahwa dia telah mengeluarkan kamu, wahai manusia, dari perut ibumu. Kamu
sebelumnya tidak ada, kemudian terjadilah suatu proses yang mewujudkanmu
dalam bentuk janin yang hidup dalam kandungan ibu dalam waktu yang
ditentukanNya. Ketika masanya telah tiba, Allah lalu mengeluarkanmu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, baik tentang dirimu sendiri
maupun tentang dunia di sekelilingmu. Dan dia mentransmisikan pendengarannya
agar dapat mendengar bunyi, penglihatannya agar dapat melihat objek, dan hati
nuraninya agar dapat merasakan dan memahami. Demikianlah, Allah
menganugerahkan itu semua kepadamu agar kamu bersyukur. Bukti wujud dan
kuasa Allah begitu banyak, tetapi mengapa tidak sedikit manusia yang tetap
enggan memberi-Nya' tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat
terbang di angkasa dengan mudah atas izin dan kuasa-Nya. Tidak ada yang dapat
menahannya tetap melayang di angkasa tanpa terjatuh selain Allah. Sungguh, pada
hal itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi
orangorang yang beriman. (htt1)
Faizah mengutip pendapat dari Mahmud mendefinisikan belajar adalah
perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons
yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan. Menurut Kokom belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu
yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh
adanya kematangan atau perubahan sementara karena suatu hal. (Faizah, 2017)
Dari berbagai perspektif pengertian belajar sebagaimana dijelaskan diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu aktifitas sadar yang
dilakukan oleh individu melalui latihan maupun pengalaman yang menghasilkan
perubahan tingkah laku setiap individu.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Belajar adalah sebuah proses kegiatan atau aktivitas dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

4
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Keadaan-keadaan yang mengiringi kegiatan tersebut jelas mempunyai andil bagi
proses dan tujuan yang dicapai, maka hal itu disebut dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar. (Mardianto, 2023)
Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar seseorang, yakni faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal disebut juga dengan faktor psikologis
sedangkan faktor eksternal disebut juga dengan faktor sosiologis.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
internal ini ada dua macam, yakni:
1. Aspek Fisiologis
Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan
yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik
dalam menerima materi pelajaran.
2. Aspek Psikologis
Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi
hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ),
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.
Sedangkan faktor eksternal ada dua macam, yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar. Faktor lingkungan
ini meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial
misalnya, lingkungan keluargam sekolah, masyarakat. Sedangkan lingkungan
non sosial, yaitu suhu, cuaca, waktu, tempat belajar, dan alat belajar.
2. Faktor Metode
Selain faktor-faktor tersebut, faktor metode juga sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan metode yang tepat akan
memberikan hasil belajar yang efektif. Terlebih zaman teknologi canggih,

5
pendidik dapat memanfaatkan berbagai macam media dan dikemas dengan
metode yang bervariatif. (Sama', 2021)

C. Prinsip Belajar dan Tujuan Belajar


Belajar juga mempunyai prinsip-prinsip baik bagi siswa yang diharapkan
untuk meni ngkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya
meningkatkan kualitas mengajarnya. Astaman mengtutip pernyataan Dalyono
yang mengemukakan bahwa setidaknya ada lima prinsip dalam belajar yang harus
dipegang, yaitu:
1. Kematangan Jasmani dan Rohani, salah satu prinsip utama belajar adalah
harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan
yang dipelajarinya.
2. Memiliki Kesiapan, setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar
harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik,
mental maupun perlengkapan belajar.
3. Memahami Tujuan, setiap orang yang belajar harus memahami apa
tujuannya, ke mana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya.
4. Memiliki Kesungguhan, orang yang belajar harus memiliki kesungguhan
untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh
hasil yang kurang memuaskan.
5. Ulangan dan Latihan, sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap
dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar dilupakan.

Adapun tujuan belajar pada dasarnya yakni belajar pada diri manusia
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan
serta sasaran. Pendapat Djaali yang dikutip Astaman menegaskan bahwa “tujuan
belajar adalah mengubah tingkah laku kea rah yang lebih berkualitas sedangkan
sasarannya meliputi tingkah laku penalaran (kognitif), keterampilan (psikomotrik),
dan sikap (afektif)”.

Kemudian menurut Oemar Hamalik “Tujuan belajar terdiri dari tiga


komponen, yaitu: 1) Tingkah laku terminal. Tingkah laku ter-minal adalah

6
komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar. 2)
Kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi tes tujuan belajar menentukan situasi di
mana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. 3)
Ukuranukuran perilaku. Komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang
ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa.
Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Komponen-komponen
dalam tujuan belajar disini merupakan seperangkat hasil yang hendak dicapai
setelah siswa melakukan kegiatan belajar.

D. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.
Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan
kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai
pembimbing bertolak dari banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam
belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang mampu
mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lambah dalam mencerna
materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru mampu
mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap peserta
didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat
pembelajaran adalah “pengaturan”.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik
dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu
lingkungan belajar. Secara Nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses
interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik,
pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar,
maka yang dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu system yang
melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi

7
untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran ini dilakukan oleh dua
orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku
siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut tidak terlepas
dari bahan pelajaran. Dengan demikian, pembelajaran pada dasarnya adalah
kegiatan terencana yang mengkondisikan atau merangsang seseorang agar dapat
belajar dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran ini bermuara pada dua
kegiatan pokok, yaitu bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah
laku melalui kegiatan belajar dan bagaimana orang melakukan tindakan
penyempaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar. Oleh karena itu,
makna pembelajaran merupakan tindakan eksternal dari belajar, sedangkan belajar
adalah tindakan internal dari pembelajaran.

E. Urgensi Hakikat Belajar dan Kaitan Belajar Dengan Pembelajaran


Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah subjek dan objek kegiatan
pendidikan. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan belajar adalah tindakan
belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pengajaran adalah
dicapai ketika siswa secara aktif berusaha untuk mencapainya. Kegiatan
pembelajaran dibutuhkan tidak hanya dari sudut pandang fisik, tetapi juga dari
sudut pandang psikologis. Jika hanya untuk itu jika peserta didik aktif secara fisik
dan tidak aktif secara mental, tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ibaratnya siswa
tidak belajar karena siswa tidak tahu perubahan dalam dirinya. Belajar pada
hakikatnya adalah
“perubahan” yang terjadi orang setelah menyelesaikan kegiatan pendidikan.
(Nurlina Ariani, 2022)

Belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungan. Perubahan perilaku hasil belajar
berlangsung secara terus menerus, fungsional, positif, aktif dan bertekad. Suatu
proses perubahan perilaku dapat terjadi kondisi yang berbeda berdasarkan

8
penjelasan para ahli pendidikan dan psikologi. Pembelajaran merupakan interaksi
antara siswa dan guru dengan menggunakan bahan pembelajaran, metode
penyampaian, strategi pembelajaran dan sumber belajar di lingkungan belajar
Kemudian Anda dapat melihat keberhasilan pembelajaran dan
proses pembelajarannya tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dengan mencapai tujuan pembelajaran, guru dapat dikatakan berhasil dalam
mengajar.

Meskipun pengertian belajar dapat ditemukan dalam berbagai sumber atau


literatur. Meskipun kita akan melihat perbedaan-perbedaan di dalam rumusan
pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli, namun secara prinsip kita
akan menemukan kesamaanya. Burton, dalam sebuah buku “The Guidance of
Learning Avtivities”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu
dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan
lingkuangannya. (Fatahillah)

Intinya, belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Belajar dapat diartikan sebagai suatu usaha
dasar yang dilakukan individu yang menyebabkan adanya perubahan tingkah laku
sebagai responden terhadap lingkungan baik secara langsung maupun tak
langsung. Perubahan ini merupakan perubahan kearah yang lebih baik dan
menimbulkan suatu pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang
baru.Seorang anak dikatakan telah melalui proses belajar jika anak tersebut yang
awalnya tidak mengetahui apa-apa menjadi mengetahui sesuatu yangpada
akhirnya akan mengalami perubahan tingkah laku.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan mengenai pengertian belajar, dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung sehari- hari, baik disadari
maupun tidak, dan mempengaruhi perubahan tingkah laku sebagai pola reaksi
baru yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, karakter. atau pemahaman.
Belajar juga dapat diartikan sebagai perolehan pengetahuan
Pembelajaran adalah usaha sadar pendidik untuk menjadikan peserta didik
belajar, yaitu. mengubah perilaku siswa, dimana perubahan ini ditandai dengan
hadirnya keterampilan baru dalam diri siswa dan memerlukan waktu yang lama
karena adanya usaha tertentu. Pembelajaran memerlukan interaksi antara guru
dan siswa untuk mencapai tujuan tertentu secara optimal.

B. Saran

Dengan selesainya penulisan makalah ini, kami berharap agar pembaca


makalah ini mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang baru, serta makalah ini
bermanfaat untuk kita semua. Kami juga menerima kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sehingga kami dapat memperbaiki makalah
berikutnya menjadi lebih baik lagi, Terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://tafsirweb.com/4426-surat-an-nahl-ayat-78.html

Ahdar Djamaluddin, W. (2019). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN: 4 Pilar


Peningkatan Kompetensi Pedagogis. Sulawesi Selatan: CV. KAAFFAH
LEARNING CENTER.

Faizah, S. N. (2017). HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. At-


Thullab: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 177.

Fatahillah, R. T. (n.d.). PENTINGNYA GURU MEMAHAMI HAKIKAT


BELAJAR UNTUK MENUMBUHKAN PERHATIAN DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA. 33-39.

Mardianto. (2023). Psikologi Pendidikan: Landasan Untuk Pengembangan


Strategi Pembelajaran. Medan: PERDANA PUBLISHING.

Nurlina Ariani, d. (2022). Buku Ajar Belajar Dan pembelajaran. Bandung: Widina
Bhakti Persada.

Sama', A. W. (2021). PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Aceh: Yayasan Penerbit


Muhammad Zaini.

Ujam Jaenudin, D. S. (2021). PSIKOLOGI PENDIDIKAN: Pengantar Menuju


Praktik. Bandung: Lagood’s Publishing.

11

Anda mungkin juga menyukai