Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAKIKAT BELAJAR,MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah : Belajar Mengajar Dan Pembelajaran
Dosen : Drs. Fakhruddin M.Si

Oleh kelompok I :

1. Markus M.A. Lae


2. Leornada Wara
3. Tije Y. Tsu
4. Maria S. Bria
5. Marce Soinbala
6. Theresia L.C. Uran

PENDIDKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan hidayah kepada seluruh umat untuk tetap berada dijalan-Nya, dan atas berkah-
Nya pula akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan jangka waktu yang
telah di tentukan.

Penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok yang berjudul
Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs Fakhruddin M.Si. selaku Dosen Pengasuh
Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran akan kami terima dengan senang hati.

Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta teman-teman
pembaca, untuk dijadikan suatu acuan dalam pembelajaran.

Kupang,26 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. . Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran ........................................................... 6
B. Perbedaan dan Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran ................................. 8
C. Hakekat Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran ............................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. . Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi hampir
seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan dengan
munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai e-education. Dalam aktivitas
kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik
ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu,
di pahami ataupun tidak di pahami. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan
waktu dimana manusia dapat melaksanakan, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak dibatasi
usia, tempat maupun waktu. Karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu
juga tidak pernah berhenti

Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran. Menyadari hal itu, untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
dengan tujuan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Agar dapat berkembangnya
proses ataupun system pembelajaran untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, maka
diperlukan adanya pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari belajar, mengajar, dan pembelajaran?


2. Apa perbedaan dan persamaan dari belajar, mengajar, dan pembelajaran?
3. Bagaimana hakekat belajar, mengajar, dan pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar, mengajar, dan pembelajaran.


2. Untuk mengetahui apa saja persamaan dan perbedaan dari belajar, mengajar, dan
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana hakekat antara belajar, mengajar, dan pembelajaran.

D. Manfaat
1. Manfaat bagi pembaca diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap
hakikat belajar, mengajar dan pembelajaran.
2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis
sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah belajar dan
pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

 Pengertian Belajar

Belajar akan selalu kita alami sepanjang hidup kita dan terjadi di sekitar kita. Belajar
itu sendiri tidak hanya melibatkan kemampuan pengetahuan atau kognitif saja, melainkan
emosi, sikap, interaksi, kepribadian dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan dalam
diri kita.

Sering orang menganggap bahwa belajar itu sama dengan menghafal. Misalnya, kalau
orang tua menyuruh anaknya untuk belajar, bagi mereka belajar itu tidak lain adalah
menghafal materi pelajaran. Apakah belajar sama dengan menghafal? Adakah konsep lain
yang lebih bermakna dari sekadar menghafal? Bukankah tujuan belajar itu agar seseorang
menjadi lebih baik dan lebih pintar? Apakah dengan hanya sekadar menghafal, seseorang
akan menjamin menjadi lebih baik dan lebih pintar? Tentu tidak, bukan? Seseorang yang
mampu menghafal sejumlah materi pelajaran belum tentu menjamin orang tersebut menjadi
lebih baik dan pintar. Kemudian, kalau begitu apa belajar itu?

Menurut Atkinson, Atkitson, Smith, dan Bem, inti dari belajar adalah kemampuan
organisme untuk mempresentasikan aspek dunia secara mental, kemudian beroperasi pada
representasi mental tersebut ketimbang pada dunia itu sendiri. (Afgani, 2011)

Lalu ada menurut Hilgard, “Learning is the process by which an activity originates or
changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural environment)
as distinguished from changes by factors not attributable to training.” Bagi Hilgard, belajar
itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
laboraturium maupun dalam lingkungan alamiah. (Sanjaya, 2011)

Sedangkan menurut Sanjaya (2011), belajar bukanlah sekadar mengumpulkan


pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadari

Dari beberapa pengertian belajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang di
lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat
positif yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.
 Pengertian Mengajar

Sejak tahun 1500-an, definisi mengajar mengalami perkembangan secara terus


menerus. Secara deskriptif, mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengetahuan dari guru kepada siswa. (Sanjaya, 2011)

Pengertian mengajar di atas tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Smith
bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau keterampilan (teaching is imparting
knowledge or skill). (Sanjaya, 2011)

Kemudian pengertian mengajar juga diungkapkan oleh Gagne (Sanjaya, 2011) yang
menyatakan bahwa “instruction is a set of event that effect learners in such a way that
learning is facilitated”. Sehingga mengajar atau “teaching” menurut Gagne disini guru
berperan penting selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
selama terjadinya pembelajaran. Pembelajaran? Apa itu? Pembelajaran akan kami bahas di
sub-bab selanjutnya. Kembali kepada pengertian yang diungkapkan oleh Gagne tadi. Jadi,
guru harus tahu bagaimana merancang atau mengkreasikan berbagai macam sumber dan
fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam belajar sesuatu. Guru
juga melakukan kontak dengan siswa sehingga tidak adanya salah paham serta salah
pengertian selama proses penyampaian materi dalam mengajar.

Dari pengetian mengajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa mengajar
ialah adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik sebagai usaha menanamkan dan
memberikan informasi baik berupa pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik
mengenai hal yang sebelumnya tidak diketahui.

 Penertian Pembelajaran

Dalam implementasinya, walaupun istilah yang digunakan pembelajaran, tidak berarti


guruharus menghilangkan perannya sebagai pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya
dalam istilah menjar itu juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar-belajar adalah dua
istilah yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Tidak akan ada perbuatan
mengajar manakala tidak membuat seorang mengajar. Itulah makna pembelajaran.
(Sanjaya,2011)

Menurut UU No. 20/2003, Bab I Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran ini terdapat usaha siswa dalam mempelajari materi bahan pelajaran juga usaha
guru dalam menyampaikan materi tersebut. Sehingga proses pembelajaran terjadi antara
siswa dan guru, kedua hal ini saling berkesinambungan untuk menciptakan pembelajaran.

Dari pengertian pembelajaran di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa


pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik yang saling
berkesinambungan yang disertai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pembelajaran
B. Perbedaan dan Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

 Perbedaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

NO Aspek Belajar Mengajar Pembelajaran

adanya komunikasi
dari pendidik ke
semua aktivitas mental peserta didik sebagai proses interaksi
atau psikis yang usaha menanamkan antara peserta didik
dilakukan oleh seseorang dan memberikan dengan pendidik yang
di lingkungan sekitarnya informasi baik berupa saling
sehingga menimbulkan pengetahuan juga berkesinambungan
perubahan tingkah laku keterampilan kepada yang disertai dengan
yang tentunya bersifat peserta didik adanya perubahan
positif yang berbeda mengenai hal yang tingkah laku sebagai
Penge antara sesudah belajar sebelumnya tidak hasil dari
rtian dan sebelum belajar diketahui pembelajaran
Guru-siswa,
pendidik-peserta
didik, ataupun pelaku-
Guru/pengajar/ pelaku lainnya yang
Siswa/pelajar/peserta pendidik/pemberi mendukung terjadinya
2 pelaku didik/penerima informasi informasi proses pembelajaran
Menerima,dan Membimbing,
mengolah informasi yang menyampaikan Interaksi antara
didapat, mengalami informasi dan pendidik,peserta didik
Jenis perubahan tingkah laku pengetahuan, dan lingkungan
kegiata ke arah positif yang mendidik, dan lain- belajar selama proses
3 n cenderung tetap lain. berlangsung
Sebagai penggerak/ Sebagai sarana
Peran Sebagai penerima Pembimbing/ prasarana kegiatan
4 pelaku informasi/yang dibimbing fasilitator /motivator belajar-mengajar
 Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

Meskipun sebelumnya telah dipaparkan perbedaan dari ketiganya, menurut Rosinda


Nainggolan dalam blog Rossi, sebenarnya belajar, mengajar, dan pembelajaran adalah
saling berkaitan yang memiliki satu makna serta tujuan yang sama. Kegiatan belajar,
mengajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu
dengan yang lain.

Mengajar adalah sebuah kegiatan yang memancing siswa untuk belajar, maka tidak
akan ada yang namanya belajar jika tidak ada tindakan mengajar. Kedua kegiatan ini saling
berkaitan dan bagian dari pembelajaran. Ketiganya sama-sama saling mendukung untuk
perubahan tingkah laku siswa ke arah yang positif serta mengembangkan potensi yang ada
dalam diri siswa dan berlangsung dalam satu waktu dan satu lingkungan yang sama.

C. Hakekat Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

Pada hakikatnya belajar, mengajar, dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain.
Seperti yang kita ketahui bahwa belajar dapat dilakukan secara individu atau interaksi
satu arah. belajar merupakan suatu proses yang tanpa kita sadari berjalan terus dari kita
lahir hingga akhir hayat.

Sama halnya dengan mengajar, apabila pendidik pasif dalam menyampaikan


informasi sedangkan peserta didik tidak merespon apa saja yang diinformasikan, maka
hal tersebut juga dapat disebut interaksi satu arah. Lain halnya dengan pembelajaran.
Pembelajaran dapat terjadi apabila ada proses timbal balik dari belajar-mengajar, yaitu
adanya interaksi dan komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Nah hal inilah yang
dikatakan hubungan belajar, mengajar, dan pembelajaran.

Selama kegiatan pembelajaran, peserta didik diberikan kesempatan untuk bisa


menggali, mengembangkan, dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap
individu. Kesempatan itu diperoleh dari kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan antara
pendidik dan peserta didik. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi pada peserta didik dan belajar-mengajar merupakan proses yang
dilakukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada


hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung
sejak lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang
bersifat relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada
aspek yang berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Unsur utama
dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber
pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru
adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku
bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk
membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan
menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.

Belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat dan keduanya tidak
dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Balajar merupakan proses yang dilakukan
manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan (competencies), keterampilan
(skills), dan sikap (attitudes). Sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk memfalitasi dan mendukung guna meningkatkan intensitas dan kualitas
belajar peserta didik. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi pada siswa dan belajar merupakan proses yang dilakukan untuk
mengoptimalkan potensi tersebut.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka kami menyarankan kepada pembaca khususnya


kepada peserta didik bahwa belajar sangatlah penting untuk diri kita. Dimana dengan
belajar dapat merubah tingkah laku kearah yang lebih baik. Dengan belajar pula kita
dapat mengembangkan bergam kemampuan dan sikap. Sedangkan untuk para peserta
didik, khususnya penulis sendiri menyarankan bahwa seorng pendidik, menjadi fasilisator
bagi peserta didiknya untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik dan
merubah tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka

Afgani, J. (2011). Analisis Kurikulum Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.


Kemenag. (n.d.). Retrieved from http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf
Nainggolan, R. (2012, Juni 12). Belajar dan Pembelajaran. Retrieved from Rossi:
http://rossindah.blogspot.co.id/2012/06/belajar-dan-pembelajaran.html
Sanjaya, W. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai