Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pokok Bahasan : Sistem Pernapasan


Sub pokok bahasan : Pneumonia
Hari/Tanggal : Rabu/ 11 Desember 2019
Pukul : 11.00-11.45 WIB
Sasaran : Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan tingkat 2
Tempat : Kelas S1 Keperawatan tingkat 2

A. Latar Belakang
Pneumonia adalah penyebab infeksi tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh
dunia. Pneumonia membunuh 808.694 tahun 2017, terhitung 15% dari semua
kematian anak di bawah usia lima tahun. Pneumonia menyerang anak-anak dan
keluarga di mana-mana, tetapi paling umum di Asia Selatan dan Afrika sub-
Sahara. Anak-anak dapat dilindungi dari pneumonia, dapat dicegah dengan
intervensi sederhana, dan dirawat dengan biaya rendah, pengobatan dan
perawatan berteknologi rendah.
Pneumonia didefinisikan sebagai peradangan yang mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan
alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran
gas setempat. Pneumonia berdasarkan tempat didapatkannya dibagi dalam dua
kelompok utama yakni, pneumonia komunitas (community aqquired
pneumonia, CAP) yang didapat di masyarakat dan pneumonia nosokomial
(hospital aqquired pneumonia, HAP).
Pneumonia komunitas (PK) atau community-acquired pneumonia (CAP) masih
menjadi suatu masalah kesehatan utama tidak hanya di negara yang sedang
berkembang, tetapi juga di seluruh dunia. PK merupakan salah satu penyebab
utama kematian di dunia dan merupakan penyebab kematian terbesar ke-6 di
Amerika Serikat. Di Indonesia, Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2001 mencatat kematian akibat pneumonia dan infeksi saluran nafas
sebanyak 34 per 100.000 penduduk pada pria dan 28 per 100.000 penduduk

1
pada wanita. Sementara itu, menurut Riskesdas 2013, pneumonia menduduki
urutan ke-9 dari 10 penyebab kematian utama di Indonesia, yaitu sebesar 2,1%.
Pneumonia tentunya perlu mendapat perhatian dan penanganan yang tepat,
mengingat penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan utama di
Indonesia. Untuk itu, diagnosis yang tepat, pemberian terapi antibiotika yang
efektif, perawatan yang baik, serta usaha preventif yang bermakna terhadap
penyakit ini perlu dilakukan agar berkurangnya morbiditas dan mortalitas pada
pneumonia.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
tentang Penyakit Pneumonia
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan pengertian Pneumonia
b. Menjelaskan klasifikasi pneumonia
c. Menjelaskan etiologi pneumonia
d. Menjelaskan tanda dan gejala pneumonia
e. Menjelaskan cara pengobatan pneumonia
f. Menjelaskan pencegahan pneumonia

C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

2
D. Kegiatan Perkuliahan

NO TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN


& WAKTU PERKULIAHAN MAHASISWA
1. Pre Interaksi(5 pembukaan a. Menjawab salam
menit) a. Mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan c. memperhatikan
diri
c. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi
yg akan diberikan
2. Interaksi a. Menjelaskan dan a. Mendengarkan,
(80 Menit) mendiskusikan Penyakit memberikan
pneumonia respon,
menanggapi
diskusi dan
mencatat.
Menjelaskan Penyakit Mendengarkan,
pneumonia: memberikan
-. Pengertian respon dan
- Klasifikasi mencatat.
- Etiologi
- Tanda dan gejala
- Cara Pengobatan
- Pencegahan

b. Mengajukan pertanyaan b. Merespon


terbuka tentang topik/ pertanyaan yang
sub topik yang diajukan.
dijelaskan.
c. Melakukan evaluasi c. Mendengarkan,
hasil pembelajaran memberikan
dengan mengajukan respon/ berdiskusi

3
pertanyaan terbuka/ dan mencatat.
lisan.
3. Post Interaksi a. Merangkum hasil Menjawab
(10 Menit). pembelajaran. evaluasi,
b. Menutup kegiatan mendengarkan
pembelajaran. dan merespon
penutup dari
pengajar.

E. Media dan Alat.

a. LCD
b. Laptop

F. Evaluasi.

a. Mengajukan pertanyaan terbuka setelah penyampaian perkuliahan.


b. Melakukan tes (Quis) pada waktu tertentu (tidak diberitahukan secara
khusus kepada mahasiswa)

Lampiran Materi.

Pneumonia

4
A. Pengertian
Pneumonia adalah infeksi pada ujung bronkhial dan alveoli yang disebabkan
oleh mikroorganisme (Misnadiarly, 2008). Pneumonia merupakan penyakit
berbahaya karena tidak adanya asupan oksigen pada paru-paru untuk dialirkan
ke seluruh tubuh (Kartasamita, 2010). Pneumonia juga diartikan sebagai
peradangan akut di parenkim paru-paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
(virus atau bakteri) dan merupakan penyebab morbiditas serta mortalitas pada
anak. Penyakit ini menyebabkan alveoli menjadi radang dengan penimbunan
cairan sehingga mengganggu pertukaran udara.

B. Klasifikasi
1. Pneumonia yang didapat dari komunitas (community acquired
pneumonia, CAP): pneumonia yang didapatkan di masyarakat yaitu
terjadinya infeksi di luar lingkungan rumah sakit. Infeksi LRT yang
terjadi dalam 48 jam setelah dirawat di rumah sakit pada pasien yang
belum pernah dirawat di rumah sakit selama > 14 hari.
2. Pneumonia yang didapat dari rumah sakit (nosokomial): pneumonia
yang terjadi selama atau lebih dari 48 jam setelah masuk rumah sakit.
jenis ini didapat selama penderita dirawat di rumah sakit. Hampir 1%
dari penderita yang dirawat di rumah sakit mendapatkan pneumonia
selama dalam perawatannya. Demikian pula halnya dengan penderita
yang dirawat di ICU, lebih dari 60% akan menderita pneumonia
3. Pneumonia aspirasi/anaerob: infeksi oleh bakteroid dan organisme
anaerob lain setelah aspirasi orofaringeal dan cairan lambung.
Pneumonia jenis ini biasa didapat pada pasien dengan status mental
terdepresi, maupun pasien dengan gangguan refleks menelan.
4. Pneumonia oportunistik: pasien dengan penekanan sistem imun
(misalnya steroid, kemoterapi, HIV) mudah mengalami infeksi oleh
virus, jamur, dan mikobakteri, selain organisme bakteria lain.
5. Pneumonia rekuren: disebabkan organisme aerob dan aneorob yang
terjadi pada fibrosis kistik dan bronkietaksis

C. Etiologi

5
1. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme
gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan
streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi
droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab
utama pneumonia virus.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos. Jamur yang dapat
menyebabkan pneumonia adalah : Citoplasma Capsulatum,
Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides, Cocedirides
Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia.
4. Protozoa
Protozoa yang menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii
pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami
immunosupresi

D. Tanda dan Gejala

1. Panas

2. Batuk (sering pada malam hari)

3. Nyeri tenggorokan

4. Takipnea

5. Retraksi dinding dada

6. Sesak nafas

6
7. Sakit kepala

8. Nafsu makan berkurang

9. Nyeri perut

10. Muntah

11. Batuk dan pilek

E. Cara pengobatan
1. Pemberian antibiotik per-oral/melalui infus.
2. Pemberian oksigen tambahan
3. Pemberian cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.
4. Antibiotik sesuai dengan program
5. Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotic
6. Cairan, kalori dan elektrolit glukosa 10 % : NaCl 0,9 % = 3 : 1
ditambah larutan KCl 10 mEq/500 ml cairan infuse.

F. Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Hindari orang-orang yang memiliki infeksi yang kadang-kadang
menyebabkan pneumonia.
3. Tinggal jauh dari orang-orang yang sedang flu atau sedang terserang
infeksi saluran pernafasan lainnya.
4. Jika anda belum mengalami campak atau cacar dan belum mendapatkan
vaksin terhadap penyakit ini, hindari orang-orang tersebut.
5. Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebarab virus dan
bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.
6. Vaksinasi
a. Vaksin untuk anak-anak disebut vaksin konjugasi pneumokokus
(PVC).

7
b. Vaksin untuk orang dewasa, perokok, dan orang-orang yang
memiliki beberapa jangka panjang kondisi kronir disebut
Polisakarida Vaksin pneumokokus (PPSV).

DAFTAR PUSTAKA

Thompson, Amy E, MD. (2015)  JAMA: The Journal of the American Medical Association;
Chicago Vol. 315, Iss. 6,  626
Centers for Disease Control and Prevention. 2010. Pneumococcal Disease In
Short. http://www.cdc.gov/vaccines/vpd-vac/pneumo/in-short-
both.html. Diakses tanggal 30 Desember 2019.
World Health Organization. Global action plan for prevention and control of
pneumonia. 2017.
Misnadiarly, 2008, Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumoni pada Anak Orang
Dewasa, Usia Lanjut Edisi 1, Jakarta, Pustaka Obor Populer.

Anda mungkin juga menyukai