Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN PRINSIP

KEBUTUHAN OKSIGENASI

AIIDA IBNUL MALIK : 111711001


PENGERTIAN OKSIGENASI
• Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia
yang paling mendasar yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh,
mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai
organ dan sel tubuh.

• Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara


menghirup O2 setiap kali bernapas dari atmosfer.
Oksegen (O2) untuk kemudian diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh.
Anatomi – Fisiologi Sistem
Pernapasan
• Struktur sistem pernapasan tersusun sedemikian
rupa untuk memudahkan pengambilan oksigen
melalui proses inspirasi dan pengeluaran
karbondioksida melalui proses inspirasi. Struktur
sistem pernapasan dimulai dari hidung dan berakhir
pada alveolus.
Struktur Saluran Pernapasan

• Hidung = Naso = Nasal


• Merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang
yang disebut kavum nasi dan dipisahkan oleh sekat hidung yang
disebut septum nasi. Didalamnya terdapat bulu-bulu hidung yang
berfungsi udara, debu dan kotoran yang masuk ke dalam lubang
hidung.
• Anatomi :
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal.
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang
hidung dan kartilago.
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan
menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang
sempit, yang disebut septum.
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat
banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung.
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang
mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke
belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.
• Fungsi hidung, terdiri dari:
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke
dan dari paru-paru.
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan
melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke
dalam paru-paru.
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghirup)
karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan
fungsi ini berkurang sejalandengan pertambahan usia.
Struktur Saluran Pernapasan Atas
• Tekak = Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung
dan rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring
(laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif.
•  
• Laring (Pangkal Tenggorokan)
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring
dan trakea. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas: Epiglotis Adalah
daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan. Glotis
adalah ostium antara pita suara dalam laring. Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada
trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam's apple). Kartilago krikoid :
satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
• Kartilago aritenoid :
• Digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid.
• Pita suara :
• Ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara
melekat pada lumen laring).
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya
vokalisasi. Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari
obstruksi benda asing dan memudahkan batu.
 
• Trakea (Batang Tenggorokan)
Disebut juga batang tenggorok. Ujung trakea bercabang menjadi dua
bronkus yang disebut karina.
•  
• Bronkus (Cabang Tenggorokan)
Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri. Disebut bronkus lobaris kanan
(3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus). Bronkus lobaris kanan
terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi
menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi
lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat
yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf.
STRUKTUR PARU - PARU

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga dada
atau toraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi
jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Setiap paru mempunyai apeks
dan basis. Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura
interlobaris. Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobos-lobus
tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronkusnya.
• Bronkiolus
Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus
mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas.
• Bronkiolus Terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak
mempunyai kelenjar lendir dan silia).
• Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori. Bronkiolus
respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan
jalan udara pertukaran gas.
• Duktus alveolar dan Sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus
alveolar dan kemudian menjadi alveoli.
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas
70 m2
Fisiologi pernapasan

• Bernafas/pernapasan merupkan proses pertukaran


udara diantara individu dan lingkungannya dimana
O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang
(ekspirasi).
• Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran
gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi
yang terdiri atas dinding dada, otot-otot
pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding
abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada
keadaan istirahat frekuensi pernapasan antara 12-
15 kali per menit.
• Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
• Ventilasi
• Yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya. Proses keluar
masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli.
Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan
ekspirasi merupakan gerakan pasif.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
• Tekanan udara atmosfir
• Jalan nafas yang bersih
• Pengembangan paru yang adekuat
•  
• Difusi
• Yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru. Proses
keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan
tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan
pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
• Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat
mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang
memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
• Luas permukaan paru
• Tebal membran respirasi
• Jumlah darah
• Keadaan/jumlah kapiler dara
• Afinitas
• Waktu adanya udara di alveoli
•  
• Transpor
• Yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh
dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan
karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke
paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan
hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan
sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam
cairan plasma dan sel-sel.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
• Curah jantung (cardiac Output / CO)
• Jumlah sel darah merah
• Hematokrit darah
• Latihan (exercise)
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Kebutuhan Oksigen
Faktor Fisiologi
• Menurunnya kapasitas pengingatan O2 seperti pada
anemia.
• Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti
pada obstruksi saluran napas bagian atas.
• Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun
mengakibatkan transport O2 terganggu.
• Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi,
demam, ibu hamil, luka, dan lain-lain.
• Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding
dada seperti pada kehamilan, obesitas, muskulus
skeleton yang abnormal, penyalit kronik seperti
TBC paru.
Faktor Perkembangan
• Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan
surfaktan.
• Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan
akut.
• Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran
pernapasan dan merokok.
• Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat,
kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung
dan paru-paru.
• Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi
paru menurun.
Faktor Perilaku
• Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi
paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis.
• Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
• Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
perifer dan koroner.
• Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alcohol,
menyebabkan depresi pusat pernapasan.
• Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat
 
Faktor Lingkungan
• Tempat kerja
• Suhu lingkungan
• Ketinggian tempat dan permukaan laut.

Anda mungkin juga menyukai