Disusun Oleh :
HALAMAN JUDUL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Hasil Peninjauan Manajemen Dan Program KIA Puskesmas (Tingginya
Jumlah Kasus Ibu Hamil Dengan Risiko Tinggi) Di UPTD Puskesmas Ngaliyan
Kota Semarang Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka
menjalankan kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Indah Widiastuti, selaku Kepala Puskesmas Ngaliyan yang telah
memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Ngaliyan, Semarang.
2. dr. Suryani Yulianti, M.Kes selaku pembimbing Ilmu Kesehatan Masyarakat
FK UNISSULA
3. Dokter, Paramedis, beserta Staf Puskesmas Ngaliyan atas bimbingan dan
kerjasama yang telah diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh
dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu penulis
sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga Hasil Laporan Peninjauan Manajemen
Dan Kinerja Puskesmas Program (Tingginya Jumlah Kasus Ibu Hamil Dengan
Risiko Tinggi) Di UPTD Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang.dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Semarang, Oktober 2017
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.3 Tujuan........................................................................................
4
1.4 Manfaat.....................................................................................
4
2.1 Kehamilan.................................................................................
6
iv
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Risiko
Tinggi............................................................................
7
2.2.1 Definisi..........................................................................
14
2.2.2 Tujuan............................................................................
15
2.2.3 Fungsi............................................................................
15
2.3.1 Definisi..........................................................................
18
v
2.4.1 Data Umum...................................................................
21
2.4.3.1 Ketenagakerjaan............................................................
25
vi
2.4.5 Situasi Derajat Kesehatan Wilayah Puskesmas
Ngaliyan........................................................................
28
A. Kesimpulan...............................................................................
437
B. Saran..........................................................................................
4539
LAMPIRAN..................................................................................................... 471
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3. Check list penilaian program KIA puskesmas Tahun 2016.........
.................................................................................................30
viii
DAFTAR GRAFIK
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
berencana (yang bersifat UKM); pelayanan gizi (yang bersifat UKM); dan
1
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
Salah satu program puskesmas adalah program kesehatan ibu dan anak
untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu, bayi dan
anak. Dewasa ini angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan
rumit. Menurut SDKI tahun 2012, terdapat angka kematian ibu mencapai 359
perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), abortus (5%), dan partus
lama (5%). Oleh karena itu angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih
Kematian Ibu adalah masih banyaknya jumlah ibu hamil dengan resiko tinggi
berbahaya baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya (Rochjati, 2003).
Dampak yang dapat terjadi pada ibu hamil risiko tinggi yaitu keguguran,
2
serta kematian ibu yang tinggi (Saifuddin, 2005). Kondisi ini dapat
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016
sebanyak 602 kasus, dengan kasus tertinggi adalah Brebes sebanyak 52 kasus,
diikuti kota Semarang sebanyak 32 kasus dari 26.337 kelahiran hidup atau
sekitar 121,5 per 100.000 KH.Kematian ibu tertinggi adalah karena penyakit
(51%), antara lain: tumor otak, kanker tulang, kanker getah bening, PJB, TB,
kanker mamae dan AIDS. Penyebab lainnya adalah karena PEB (21%),
perdarahan (12%), lain-lain (9,4%) dan sepsis (6%). Sebagian besar ibu yang
2015 (34%) menjadi 21% pada tahun 2016 dan perdarahan dari 28% menjadi
12%. Sedangkan kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas yaitu
kematian ibu (AKI) tertinggi sebanyak 4 kasus (dinkes, 2016). Dari semua
kerep sebanyak 1 kasus. Hal ini berkaitan dengan masih tingginya jumlah ibu
3
tersebut, perlu dilakukan analisis penyebab masalah tingginya jumlah ibu
1.3 Tujuan
Puskesmas Ngaliyan.
Ngaliyan
1.4 Manfaat
4
1.4.1.2. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Puskesmas Ngaliyan
ada di lapangan
pemecahan masalah.
5
BAB II
2.1 Kehamilan
(Prawirohardjo, 2009).
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu
normal umumnya kehamilan (baik itu bagi sang ibu maupun sang
6
sebelum atau pun sesudah proses persalinanya kelak Kehamilan risiko
komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin
eklamsia yang tidak saja berbahaya bagi ibu tapi juga janin. Ibu bisa
jika ibu tidak terselamatkan, janin pun bisa mengalami nasib yang
sama.
semakin tua. Jika pembengkakan juga terjadi pada tangan dan wajah.,
7
keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan. Untuk mengetahui
pergelangan kaki dengan ibu jari. Jika tempat yang ditekan menjadi
d. Pucat
dengan pemberian tambahan pil zat besi (sulfas ferosus) atau tablet
8
f. Perdarahan
Setiap kasus muncul dalam fase tertentu. Ibu hamil yang mengalami
pemeriksaan laboratorium.
g. Demam tinggi
9
2.1.3 Tanda-Tanda Kehamilan Risiko Tinggi
1. Keguguran.
karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga keguguran yang sengaja
akibat efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan
kemandulan.
kelainan bawaan.
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat
badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi oleh kurangnya gizi saat
hamil dan juga umur ibu yang belum 20 tahun. Cacat bawaan
(ANC) yang kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. Selain itu
sendiri.
10
dengan demikian akan mengakibatkan makin tingginya kelahiran
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil karena pada saat
membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Lama kelamaan seorang
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
diperiksa secara teratur, dan urin anda akan dites untuk melihat
11
kandungan protein dalam urin (tanda preeclampsia) dan infeksi
tinggi.
dokter.
f. Minum asam folat setiap hari. Minum asam folat sebelum dan
bawaan lainnya.
12
2.1.5 Pencegahan Kehamilan Risiko Tinggi
pertama).
gizi.
ibu hamil:
13
a. Berdekatan dengan penderita penyakit menular.
d. Pekerjaan berat.
umur kurang dari 20 tahun / lebih dari 35 tahun, Hindari jarak kelahiran
terlalu dekat / kurang dari 2 tahun, rencanakan jumlah anak 2 orang saja,
2.2.1 Definisi
14
risiko tinggi dan kehamilan risiko sangat tinggi,tentang usia ibu hamil,
12.4,7
2.2.2 Tujuan
kebutuhannya.
terencana.7
2.2.3 Fungsi
terencana.
a. Kondisi ibu hamil umur, paritas dan faktor risiko diberi nilai 2,4,
dan 8.
15
c. Tiap faktor risiko memiliki skor 4 kecuali pada letak sungsang,
16
2.2.5. Pencegahan kehamilan risiko tinggi
aman.
3. Obat-obatan.
17
5. Pijat urut di perut.
2.3.1 Definisi
(Saifuddin, 2010).
seorang wanita yang terjadi saat hamil atau dalam 42 hari setelah
kematian ibu yang sedang dalam masa hamil dan nifas (kemenkes,
2013).
18
2.3.2 Data Angka Kematian Ibu di Indonesia
2012, anka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per
dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran
Semarang pada tahun 2016 sebanyak 32 kasus dari 26.337 kelahiran hidup
atau sekitar 121,5 per 100.000 KH. Angka kematian Ibu (AKI) mengalami
tahun 2015 dan 122,25 per 100.000 KH pada tahun 2014. Jika dilihat dari
jumlah kematian Ibu, juga terdapat penurunan kasus yaitu 35 kasus pada tahun
19
2015 menjadi 32 kasus di tahun 2016. Berikut grafik jumlah kematian ibu
20
Kematian ibu tertinggi adalah karena penyakit (51%), antara lain: tumor
otak, kanker tulang, kanker getah bening, PJB, TB, kanker mamae dan AIDS.
Penyebab lainnya adalah karena PEB (21%), perdarahan (12%), lain-lain (9,4%)
Sebagian besar ibu yang meninggal sudah memiliki faktor risiko dengan
penurunan jika dibanding tahun 2015. Penyebab kematian karena preeklamsi pada
tahun 2015 (34%) menjadi 21% pada tahun 2016 dan perdarahan dari 28%
menjadi 12%. Sedangkan kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas
yaitu 71,87%, mengalami penurunan dari tahun 2015 yaitu sebanyak (74,29%).
21
LUAS WILAYAH KEPADATAN
NO KELURAHAN RW RT
(ha) PENDUDUK (Km2/Jw)
1 PODOREJO 972,05 0,072311095 48 10
2 WATES 413,31 0,109772326 26 3
3 BERINGIN 93,05 1,591509941 116 15
4 NGALIYAN 257,56 0,507221618 89 12
5 NBAMBANKEREP 61,33 0,845752487 31 5
6 GONDORIYO 95,66 0,706460381 62 11
372 56
22
Puskesmas memiliki luas tanah dan bangunan sebesar 3.612 m2
LUAS KK JMLH
WILAYAH KEPADATAN PENDUDUK(WNI)
NO KELURAHAN RW RT
PENDUDUK
(ha) (Km2/Jw) L P Total
2021”.
berkelanjutan.
23
a. Disiplin
b. Kerjasama
c. Kepuasan pasien
24
Sarana transportasi untuk menunjang kegiatan operasional di
2.4.3.1 Ketenagakerjaan
dan tim UKP. Struktur organisasi dan pembagian tugas untuk tim
UKM dan tim UKP di Puskesmas Ngaliyan sudah baik, setiap petugas
25
petugas epid karena daerah
endemis DBD
15 Penyuluh 1 Cukup Minimal 1
16 Rekam Medis 2 Cukup
17 Staf Kurang Kurang tenaga utk Simpus,
dan sopir ambulance
18 Penjaga Malam Kurang Idealnya 4 utk induk dan 2
pustu
19 Sopir 2 Kurang Idealnya 3 utk Rawat inap
20 Petugas Kebersihan 3 Kurang Sementara petugas
kebersihan di rangkap oleh
staf
26
bidan tersebut diatas masih harus dibagi lagi dimana 2 orang bertugas
imunisasi.
c. Pelayanan Nifas
f. Kunjungan Neonatus
h. Imunisasi Bayi
27
Grafik 1. Jumlah Kematian Ibu di wilayah kerja Puskesmas
Ngaliyan Tahun 2015- Sept 2017
risiko tinggi
28
mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebanyak 377. Di
30 tahun.
29
Proporsi Ibu Hamil Risiko Tinggi Januari – September 2017
30
Sumber: Data Program KIA Puskesmas Ngaliyan
dengan pengetahuan yang cukup masyarakat dan ibu hamil akan segera
terhadap beberapa ibu yang datang ke puskesmas, dan masih banyak ibu
calon pengantin, ketika datang ke poli KIA untuk suntik TT banyak yang
Tabel 2.3. Check list penilaian program KIA puskesmas Tahun 2016
BESAR
NO INDIKATOR PROGRAM KIA TARGET CAPAIAN MASALAH
31
BESAR
NO INDIKATOR PROGRAM KIA TARGET CAPAIAN MASALAH
32
BAB III
PEMBAHASAN
Tabel 3.1. Check list Manajemen Kinerja KIA Puskesmas Ngaliyan Periode Januari – September Tahun 2017
No. VARIABEL TARGET SASARAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEP TOTAL
1 Jumlah K4 95% = 13/bln 20% X 785 = 157 10 14 15 26 23 20 30 34 24 196
2 Jumlah kunjungan ibu 90% = 11/bln 20% X 750 = 150 16 8 21 10 20 12 28 27 25 167
nifas
3 Jumlah deteksi bumil Risti 60% = 8/bln 20% X 785 = 157 25 31 33 38 34 23 20 29 35 268
oleh Nakes
4 Jumlah persalinan oleh 95% = 12/bln 20% X 750 = 150 2 0 0 2 1 2 3 1 2 13
nakes
5 Jumlah bumil 100% =13/bln 20% X 785 = 157 25 31 33 38 34 23 20 29 35 268
Risti/komplikasi yang
ditangani
6 Jumlah bumil 100% = 8/bln 35% X 3 4 14 13 12 6 8 6 6 72
Risti/Komplikasi yang
dirujuk
7 Jumlah kematian maternal 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Jumlah akseptor KB 100% = 14/bln 10% X 1674 = 37 23 33 13 4 14 9 18 14 165
167
9 Jumlah peserta KB dengan 12,5% =2/bln 2 2 1 3 2 4 2 2 3 21
33
ESO yang dilayani
10 Jumlah peserta KB dan 3,5% = 8/bln 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
komplikasi yang dilayani
11 Jumlah pemantauan bumil 100% = 13/bln 20% X 785 = 157 25 31 33 38 34 23 20 29 35 268
Risti
JUMLAH
34
Berdasarkan data output manajemen kinerja KIA yang telah
disebutkan, semua program telah mencapai target yang ditentukan
tiap bulannya. Sehingga tidak ada masalah yang didapatkan dari segi
kinerja KIA. Maka dari itu, masalah dari segi jumlah kasus yang
menjadi fokus perhatian di puskesmas Ngaliyan bagian KIA.
35
3.2.3 Prioritas Masalah dengan Metode Hanloon Kualitatif
Urgency
Kriteria Urgency
Seriously
Kriteria Seriously
Growth
36
Tabel 3.2. Tabel total USG
37
3.3. Analisis Penyebab Masalah
Fishbone Analysis
Analisis kemnungkinan penyebab masalah dengan menggunakan Fishbone Analysis
38
3.4. Analisis Akar Penyebab Masalah Berdasarkan Pendekatan Sistem
Komponen Kekurangan
Input
Man Jumlah bidan belum memadahi dengan jumlah sasaran ibu hamil
39
3.5. Usulan pemecahan masalah
Tabel 3.3. Tabel Plan of Action
Tolak ukur Tolak ukur
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Pendanaan Metode
proses hasil
1 Penyuluhan Memberikan Ibu hamil, Puskesmas, Pelaksana Secara Dokter Melakukan Saat ibu Pengetahuan
mengenai edukasi dan Pengunjung kantor program individu muda penyuluhan selesai ibu hamil,
kehamilan risiko informasi puskesmas lurah,masjid, KIA, Saat ibu Dana mengenai kunjungan masyarakat dan
tinggi dan upaya kepada ibu usia dewasa, dan rumah promkes, ANC ke swadaya kehamilan risiko antenatal remaja
peningkatan hamil, Kelompok warga saat kader puskesmas masyarakat tinggi dan upaya minimal bertambah
kesehatan masyarakat , PKK, PKK masyarakat, peningkatan diberikan 3x dengan
kehamilan remaja Majelis Dokter muda Penyuluhan kesehatan selama diadakannya
mengenai Ta’lim FK Unissula dalam kehamilan kehamilan penyuluhan
kehamilan gedung dilakukan secara secara
risiko tinggi 1x/bulan individual kepada dilakukan berkelanjutan
Bulan ibu hamil yang penyuluhan sehingga ibu
oktober : 28 melakukan minimal 1x/ lebih waspada
Oktober kunjungan bulan didalam dengan
2017 antenatal ke gedung dan kehamilannya,
Penyuluhan puskesmas diluar gedung dan masyarakat
luar mampu
gedung : Di dalam gedung : membantu
1x1 bulan penyuluhan tenaga
pada saat dilaksanakan kesehatan
kegiatan kepada dalam
PKK,majelis pengungjung melakukan
Taklim dan puskesmas pencegahan dini
lain-lain sebelum pelayanan ibu hamil resiko
dimulai tinggi
40
dengan
mengumpulkan
masyarakat di
suatu kelurahan di
satu tempat atau
melaksanakan
penyuluhan ke
kelompok-
kelompok
masyarakat seperti
PKK,Majelis
Ta’lim, dan lain-
lain
Usulan
penyuluhan di
SMA/SMK
wilayah Ngaliyan
2 Melakukan Menambah Pasangan Puskesmas, Pelaksana Saat Catin - Melakukan Saat Catin Pengetahuan
penyuluhan pengetahuan calon KUA program berkunjung penyuluhan selesai Catin
mengenai untuk calon pengantin KIA ke mengenai kunjungan bertambah
persiapan pengantin puskesmas persiapan suntik TT dengan
kehamilan kepada mengenai Petugas untuk suntik kehamilan secara minimal diadakannya
calon pengantin persiapan KUA TT individual kepada diberikan 1x penyuluhan
kehamilan catin yang selama secara
Saat melakukan kunjungan berkelanjutan
diadakan kunjungan suntik sehingga lebih
program TT ke puskesmas Dilakukan bisa
terhadap penyuluhan di mempersiapkan
catin Bekerja sama KUA min. 1x kehamilannya
dengan KUA sebelum setelah
setempat untuk menikah pernikahan
melakukan
kegiatan dimana
41
semua calon
pengantin hadir,
dan dapat diberi
penyuluhan
mengenai
persiapan
kehamilan, dan
kehmilan risiko
tinggi serta diberi
sertifikat setelah
mengikuti
kegiatan tersebut
untuk dijadikan
syarat pernikahan
selain suntik TT.
3 Membentuk Ibu hamil Ibu hamil Kantor Pelaksana Saat Dokter Dilakukan diskusi Pelaksana Ibu hamil
kegiatan sharing menceritakan kelurahan program kegiatan muda dan sharing program KIA, mendapat solusi
informasi saat kendala KIA, dokter rutin senam Dana informasi dokter muda dari kendala
pelaksanaan selama muda FK hamil di swadaya Senam ibu hamil FK Unissula yang dialami
senam hamil di kehamilan Unissula kelurahan masyarakat melaksanakan untuk
kelurahan dan Mengenai sharing pencegahan
mendapatkan oktober Perawatan informasi saat atau
solusi saat 2017 di kehamilan kegiatan penanggulangan
pelaksanaan kelurahan Mitos-mitos senam hamil risiko tinggi
senam hamil wates oleh kehamilan minimal
dokter muda Persalinan 1x/tahun di
Nifas tiap kelurahan
Penyakit dan
komplikasi saat
hamil, bersalin dan
nifas
Perawatan bayi
baru lahir
42
4 Menyediakan Tersedianya Ibu hamil Puskesmas, Dokter muda Oktober Dokter Menyediakanvidep Terpaasang Terpasangnya
media informasi media dan FK Unissula 2017 muda FK dan leaflet tentang video video dan
berupa video informasi pengunjung Unissula ibu hamil resiko mengenai ibu leaflet di dalam
danleaflet media poli KIA tinggi, pembagian hamil dengan gedung
mengenai ibu informasi di gedung risiko tinggi, puskesmas,
hamil risiko berupa video puskesmas tersedianya
tinggi di danleaflet leaflet di poli
puskesmas, mengenai KIA
ibu hamil
risiko tinggi
di
puskesmas,
5 Menggunakan deteksi dini Ibu hamil Di rumah GASURKES Saat Dana Mengisi formulir Terisi Terdeteksi
formulir ibu hamil ibu hamil kunjungan Puskesmas deteksi dini ibu formulir secara dini ibu
untukdeteksi dini risiko ke rumah hamil saat deteksi dini bu hamil yang
ibu hamil risiko ibu hamil kunjungan ke ibu hamil beresiko tinggi
saat kunjungan rumah ibu hamil
GASURKES secara lengkap
6 Perekrutan tenaga Agar Tenaga Dinas Kepala 2017 APBN Mengajukan Bertambahnya Pelayanan ibu
kesehatan pelayanan kesehatan Kesehatan Dinas permohonan ke tenaga bidan hamil dapat
(Bidan) terhadap ibu Kota Kesehatan Dinas kesehatan di poli KIA maksimal
hamil risiko Puskesmas Kota
tinggi dapat Ngaliyan
maksimal
7 Masih Tercapainya Kader Kantor lurah Dokter muda 2017 - Melakukan Terdapat Kendala-
terdapatnya target kehatan, FK Unissula koordinasi dengan pertemuan kendala yang
kendala GASURKES GASURKES kader kesehatan kader dihadapi oleh
GASURKES agar bisa kesehatan di GASURKES
dilakukan tiap klurahan segera
pertemuan dengan dengan mendapat
GASURKES tiap GASURKES penyelesaian
1 bulan sekali agar min 1x/bulan masalahnya
masalah yang
dhadapi
43
GASURKES
dapat terselesaikan
44
BAB IV
A. Kesimpulan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
intervensi yang cukup mudah, biaya yang dibutuhkan murah dan kemungkinan
45
Belum maksimalnya pelaksanaan senam ibu hamiltidak adanya pembinaan
Tidak adanya Gerakan Sayang Ibu di lingkungan tempat tinggal ibu hamil
Tidak adanya media informasi berupa video, dan leaflet di puskesmas, dan
Tidak adanya formulir untuk deteksi dini ibu hamil risiko tinggi
kegiatan untuk menurunkan jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi. Karena
jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi juga mempengaruhi Angka Kematian Ibu.
tidak dapat terwujud dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerjasama dengan
berbagai pihak.
tinggi merupakan salah satu masalah yang ada di puskesmas Ngaliyan Semarang,
46
B. Saran
seperti bidan siaga, bidan praktik swasta dan kader agar dapat
resiko tinggi
2. Promosi kesehatan
resiko tinggi
3. Kepala Puskesmas
puskesmas Ngaliyan
47
DAFTAR PUSTAKA
www.depkes.go.id/resources/download/laporan/.../kinerja-kemenkes-2009-2011.pdf
peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 39 tahun 2016
www.depkes.go.id/resources/download/lain/PMK_No.39_ttg_PIS_PK.pdf
Basit, M., Syamsul A., 2013, Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan
Resiko Tinggi Di Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (PKIA) Belitung,
Dinamika Kesehatan Vol. 12, No. 12.
Rochjati, P., 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Airlangga University Press,
Surabaya.
Prawirohardjo, S., 2009, Ilmu Kebidanan Edisi Keempat, Bina Pustaka, Jakarta.
http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/spm2016/index.html#p=12
http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/profil2016/mobile/index.html#p=
1
Rochjati, P., (2011). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Pusat Penerbitdan
Percetakan UNAIR.
Anurogo, D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.Yogyakarta:
ANDI.
48
LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Screening Deteksi Dini Ibu Hamil Dengan Risiko Tinggi
49
Lampiran 2 Dokumentasi penyuluhan ibu haml risiko tinggi saat rapat desa
50
Lampiran 3 Dokumentasi media informasi (leaflet) di poli KIA
Sebelum ada leaflet di meja KIA Setelah ada leaflet di meja KIA
51
Lampiran 4
52
Lampiran 5
53
Lampiran 6
Video Edukasi Ibu Hamil RISTI untuk ditayangkan di TV ruang tunggu depan
poli KIA
54