BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
menjadi tiga trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu. (Asrinah, 2020)
1. Sistem Reproduksi
a.Uterus
kapasitas lebih dari 4.000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi
pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi
menjadi desidua.
7
8
b. Ovarium
progesteron.
vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini
2. Sistem Kardiovaskular
Pada usia kehamilan 6 minggu curah jantung meningkat sampai 30-50% dan
meningkatnya denyut jantung juga saat istirahat. Setelah mencapai 3 minggu, curah
jantung agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa
3. Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah
4. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah.
Sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot
Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (heartburn) dan sendawa,
yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan
5. Sistem Metabolisme
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan
untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke fetus
cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5
mg/hari. Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolestrol sampai 350 mg
6. Sistem Muskuloskeletal
Estrogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan
ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Ligament pada simfisis pubis dan sakroiliaka
akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen. Adanya sakit
7. Kulit
kening dan pipi, putting susu, dan di perut bagian bawah tampak garis gelap.
terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan gemeli, dapat terjadi
diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya
8. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat, Dapat teraba
Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu, Kalau diperas akan keluar air susu
9. Sistem Endokrin
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih
banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya.Lingkar dada wanita hamil agak
a.Perdarahan
12
b. Pre-eklampsia/eklampsia
d. Hidramnion
a.Penyakit Jantung
b. Tuberculosis
c.Anemia
d. Malaria
2.2 Pengetahuan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
a. Tahu (know)
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Utnuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain:
b. Memahami (Comprehention)
tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar.Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus sudah dapat
c. Aplikasi (Aplication)
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
14
e. Sintesis (Synthesis)
kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
f. Evaluasi (Evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.
pengetahuan dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
a. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik
dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori
proporsi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, dan yang keempat timbulnya ciri-ciri baru.
15
Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ pada aspek psikologis atau mental serta
taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Seharusnya semakin tinggi
umur seseorang maka semakin tinggi kematangan dalam berfikir dan mengambil
keputusan.
b. Minat
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu
c. Pengalaman
menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan sangat mendalam dan
membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat membentuk sikap dan
2. Faktor Eksternal
a. Pendidikan
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya jika pendidikan
baru dikenalkan.
16
b. Pekerjaan
Kebudayaan dimana individu hidup dan tinggal dalam kurun waktu baik
Sebagai contoh apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga
d. Informasi
dengan benar.
dengan benar.
dengan benar.
kesehatan bahwa sebelum seseorang menghadapi perilaku baru didalam diri tersebut
b. Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan tertarik
pada stimulus.
buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap
Pengadopsian perilaku yang melalui proses sseperti diatas dan didasari oleh
sementara atau tidak akan berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari tiga
aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan sosial yang secara terinci merupakan refreksi dari
sebagainya yang ditentukan oleh faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan
18
b. Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang
yang bersangkutan.
tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan
tersebut baik atau tidak. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan
pada otoritas atau kekuasaa, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
berikut:
Q
P= x100%
R
Keterangan:
P : pencapaian (%)
R: Skor maksimal
2018). Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut
(Uri, 2018).
a. Protein
Karya Pangan dan gizi nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein
menjadi 12% per hari atau 75-100 gram. Bahan pangan yang dijadikan sebagai
sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang tinggi, seperti
daging tak berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari
b. Zat Besi
Anemia sebagaian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu
perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil dan
setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040
mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi.
Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke 12 kehamilan sebesar
21
30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk
Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan
cara minum yang benar karena hal ini akan sangat memengaruhi efektivitas
penyerapan zat besi. Vitamin C dan protein hewani merupakan elemn yang sangat
penyerapan zat besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat
penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap dikonsumsi namun
c. Asam Folat
kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolism normal
makanan menjadi energy, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan
sel, dan pembentukan heme. Jika kekeurangan asam folat maka ibu dapat menderita
Jika kondisi ini terus berlanut dan tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan
terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakanv janin (spinda
bifida).
Jenis makanan yang sangat mengandung banyak asam folat adalah ragi, hati,
kering,kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging,buah jeruk,dan telur. Oleh
karena asam folat tidak stabil dalam pemanasan, maka dianjurkan untuk memakan
22
sayuran dalam keadaan mentah dengan dicuci sebelumnya agar sisa pestisida dan
cacing hilang.
Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari
pemberian suplemen asam folat dengan besaran 280,660, dan 470 mikrogram untuk
trimester I,II, dan III. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28
hari pertama setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak dibentuk
d. Kalsium
Kadar kalisum dalam darah ibu hamil turun drastic sebanyak 5%. Oleh karena itu,
asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan
hasil olahannya, udang, sarng burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan
Selain beberapa zat gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada
membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau
a. Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosisi tinggi yang bersifat
c. Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang
d. Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, cokelat, kola dibatasi 300 mg perhari.
Efek dapat terjadi di antaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan
(Ari,S, 2019)
2.3.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebtuhan nutrisi yaitu:
b. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas
setiap hari.
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
a. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak.
24
b. Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur terteentu,
merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang harus di cukupi
selama hamil.
c. Suhu lingkungan
optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula
d. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan
keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain,
tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-
hari.
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keluarga dari pada
saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya minimal empat kali
selama kehamilan.
f. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di
g. Status kessehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatikan.
h. Status ekonomi
d. Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
f. Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
g. Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
q. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus
dagu normall
2.4 Anemia
hemoglobin dibawah 11 gr/dl pada trimester 1 dan 3, dengan kadar hemoglobin <10,5
gr/dl pada trimester ke 2. Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi terutama pada
trimester ke 2.(prawirohardjo,2020)
Anemia pada ibu hamil adalah bila kadar Hb dibawah 11gr/dl pada trimester 1
a. Tidak Anemia : Hb 11 g r%
b. Anemia ringan : Hb 9 – 10 gr %
c. Anemia sedang : Hb 7 – 8 gr %
berlangsung. Jika sebelum kehamilan sudah anemia, selagi hamil akan bertambah
berat. Anemia defisiensi zat besi paling sering dialami ibu hamil.Bisa akibat
minimnya pemasukan unsur besi dari makanan ke tubuh entah lantaran makanan
tersebut memang kurang unsur besinya atau karena adanya gangguan pencernaan
sehingga unsur zat besi tak bisa di serap tubuh, bisa juga diakibatkan terlalu banyak
zat besi yang keluar dari badan semisal karena perdarahan, seperti penyakit wasir
Anemia sebenarnya adalah tanda suatu penyakit, bukan penyakit itu sendiri.
laboratorium awal dilakukan untuk menentukan ukuran sel darah merah, mikrositik,
adalah menentukan anemia tertentu dalam suatu kategori (misal, kekurangan asam
didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR,anemia pada bayi yang dilahirkan,
hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara
bermakna lebih tinggi.Ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan
risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR
28
dan premature juga lebih besar.Hasil penelitian Jumirah, dkk. (2019) menunjukkan
bahwa ada hubungan antara kadar Hb ibu hamil dengan berat bayi lahir, di mana
semakin tinggi kadar Hb ibu semakin tinggi berat badan bayi yang
anemia pada batas 11 gr/dl bukan merupakan risiko untuk melahirkan BBLR.Hal ini
mungkin karena belum berpengaruh terhadap fungsi hormon maupun fisiologis ibu
(Sulistyoningsih, 2019).
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi
besi dan kehilangan darah akut.Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan
anemia defisiensi besi. Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi
yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila
tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar
melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi
pada sebagian besar wanita. Keluhan tentunya berupa keluhan anemia seperti lemah
badan, bengkak, dan sesak nafas, namun apabila anemia sudah di derita sebelum dia
hamil maka keluhannya akan makin berat namun juga sebaliknya apabila tidak ada
perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah, lelah,
29
disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Bila kadar Hb < 7gr/dl maka gejala-gejala
Juga berupa gampang lelah, lesu, dan sesak napas saat beraktivitas atau berolah
raga berat, permukaan kulit dan wajah pucat, mudah pusing, dan gampang
berakibat gagal jantung jika kondisi jantung memang buruk (Solihah, 2020).
Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus
walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin
akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya
telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi
Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak jaman
dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik.Berbagai penyakit terutama infeksi kronik
penyakit tersebut.Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi virus
seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah
merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata.Hal ini
kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin
B12 karena tidak adanya faktor intrinsik.Ini adalah suatu penyakit autoimun yang
4. Anemia hemolitik
lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh faktor intra kopuskuler
dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia, anemia sel sickle (sabit),
ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan dapat beserta
31
jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka
beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi darah
penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya disertai
sekitar sepertiga kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim,
a. Kurangnya mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal dari
b. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan.
c. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid yang
e. Hemodilusi atau pengenceran darah. Hemodilusi pada ibu hamil sering terjadi
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil
hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr% (Sarwono, 2019).
Pencegahan terhadap anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan berbagai
kekurangan zat besi.Sebagai contoh makanan yang banyak mengandung zat besi
yaitu daging, sayuran yang berwarna hijau gelap seperti bayam, kangkung,
Sayuran hijau dianjurkan menjadi makanan wajib untuk ibu hamil, karena jika
kurang mengkonsumsi sayuran hijau, ibu hamil berisiko terkena anemia. Menurut
fakta dari data poliklinik hematologi medik FKUI/RSCM tahun 2012, sekitar 50-
63% ibu hamil menderita anemia dan 40% wanita usia subur mengalami anemia.
Salah satu penyebab anemia pada ibu hamil karena kurang mengonsumsi sayuran
d. Mengkonsumsi tablet Fe
e. Tablet Fe sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia.
Ibu hamil harus mengkonsumsi tablet Fe minimal 1 tablet setiap hari hingga 90
kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi
pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 13% sampai
30%, dan hemoglobin sekitar 19%. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11
fisiologis, dan Hb ibu akan 9,5 sampai 10 gr%. Sehingga seluruh tablet tambah
darah yang dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 900 mg Fe (Rasmaliah, 2021).
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, Mudah terjadi infeksi, Ancaman
b. Bahaya saat persalinan yaitu : Gangguan his – kekuatan mengejan, Kala pertama
dapat berlangsung lama, dan terjadi portus terlantai, Kala kedua berlangsung lama
Kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan postpartum karena atonia
34
uteri, Kala keempat dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan atonia
uteri
c. Pada Kala nifas yaitu : Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post
d. Bahaya terhadap janin akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
Abortus, Terjadi kematian intro uteri, Persalinan prematuritas tinggi, Berat badan
lahir rendah, Dapat terjadi cacat bawaan, Bayi mudah mendapat infeksi sampai
anemia pada ibu hamil. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa pengetahuan
Kebutuhan nutrisi dirasa perlu untuk diketahui ibu hamil, karena makan-
makanan yang bergizi seimbang dapat menghindarkan ibu dari kekurangan zat