Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. “K” GI P0 A0 UK 35-36 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP


INTRAUTERIN DI PMB ENITA RETNO, SS.T
TAHUN 2021

Disusun Oleh:
ENITA RETNO DEWI, SST.
NIM. 202106090414

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada Ny. “K” G1 P0 A0 Uk 35-36 Minggu Janin Tunggal


Hidup Intrauterin Di PMB Enita Retno, SST. Tahun 2021

Mahasiswa atas nama :

NAMA : Enita Retno Dewi

NIM : 202106090414

Telah disahkan pada tanggal :

Pembimbing Institusi

Meirna Eka F, SST.,M.Keb


TINJAUAN TEORI

1. Konsep Teori Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis.

Setiap wanita yang memiliki organ reprodusi sehat, yang telah mengalami

menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang

organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami

kehamilan. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan, terjadi

perubahan fisik dan mental yang diakibatkan ketidakseimbangan hormon

estrogen dan progesterone (Mandriwati, 2011).

Menurut federasi obstetri ginekologi internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Sarwono prawirohardjo, 2011).

b. Proses Terjadinya Kehamilan

Gambar 2.1: Proses Terjadinya Kehamilan


Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,

pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum

yang dilepas oleh ovarium disapu kearah ostium tuba abdominalis, dan

disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa

ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. tapi

hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitas) untuk

membuahi. (Prawirohardjo, 2013)

Fertilisasi (pembuahan) adalah panyatuan ovum (oosit sekunder)

dan spermatozoa yang biasanya berlangsung diampula tuba. Untuk

mencapai ovum, sperma harus melewati korona radiata dan zona pelusida.

(Prawirohardjo, 2013)

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan

zigot. Segera setelah pembelahan ini terjadi, pembelahan-pembelahan

selanjutnya berjalan dengan lancar, dan selama tiga hari terbentuk suatu

kelompok sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium

morula. (Prawirohardjo,2013)

Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium

blastula yang disebut blastokista, suatu bentuk yang dibagian luarnya

adalah trofoblas dan dibagian dalamnya disebut massa inner cell ini

berkembang menjadi janin dan trofoblas akan berkembang menjadi

plasenta. (Prawirohardjo,2013)

Pada hari ke 10 pasca fertilisasi, maka akan dimulai proses

pertumbuhan dan perkembangan janin. (Hani,dkk,2011)


c. Perubahan pada masa kehamilan

1. Perubahan fisiologispada ibu hamil

a. Uterus

Pada kehamilan trimester I masih seperti bentuk aslinya seperti

buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah

fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis

pada usia kehamilan 12 minggu. (suryati romauli, 2011)

Panjang uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan

lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu

pertaman mengadkan hipertropi seperti korpus uteri yang

mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang di

kenal dengan tanda hegar. (suryati romauli, 2011)

Pada kehamilan trimester II ukuran uterus adalah 30 X 25 X 20

cm dengan kapasitas lebih 400cc. hal ini memungkinkan bagi

adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.

Pada akir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga

pelvis dan seiring perkembangannya uterus akan menyentuh

dinding abdomen, mendorong usus kesamping dan ke atas , terus

tumbuh hingga menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus

akan berotasi kearah kanan dekstrorotasi ini di sebabkan adanya

rektosigmoid di daerah kiri pelvis. (suryati romauli, 2011)


Tabel 2.1Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus

Mengukur Tinggi fundus

Usia kehamilan Mengunakan


Menggunakan Leopold
Mc.Donald

12 minggu - 3 jari di atas sympisis

16 minggu - Pertengahan pusat symphisis

20 minggu 20 cm 3 jari bawah pusat

24 minggu 24 cm Setinggi pusat

28 minggu 28 cm 3 jari atas pusat

Pertengan pusat dan prosesus


32 minggu 32 cm
xifoideus

36 minggu 36 cm Setinggi prosesus xifoideus

40 minggu 38 cm 2-3 jari di bawah prosesu xifoideus

Sumber : (Mulyani, 2015).

b. Serviks Uteri

Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang

kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi secara

keseluruhan dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastic, serabut

kolagen bersatu sehingga serviks menjadi lunak dan tetap mampu

mempertahankan kehamilannya. (suryati romauli, 2011)


Trimester II konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-

kelenjar di servis akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi

lebih banyak. (suryati romauli, 2011)

Pada kehamilan trimester III Serviks akan mengalami perlunakan

atau pematangan secara bertahap akibat bertambahnya aktivitas uterus

selama kehamilan dan akan mengalami dilatasi sampai pada kehamilan

trimester ketiga. Sebagian dilatasi ostium eksternal dapat dideteksi

secara klinis dari usia 24 minggu, dan pada sepertiga primigrafida,

ostium internalakan terbuka pada minggu 32. Enzim kolagenase dan

prostaglandin berperan dalam pematangan serviks. (Hutahaean, 2013)

c. Vagina dan vulva

Pada kehamilan trimester I pengaruh hormone estrogen, vagina

dan vulva mengalami peningkatan pembulu darah sehingga Nampak

semakin merah dan kebiru-biruan. (suryati romauli, 2011)

Pada kehamilan trimester II hormone estrogen dan progesterone

terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan

pembulu-pembulu drah alat genetalia membesar. (suryati romauli,

2011)

Pada kehamilan trimester III kadang terjadi peningkatan Rabas

vagina. Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal.

Cairan biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak

kental, sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan

lebih cair. (Hutahaean, 2013)

d. Mamae
Pada kehamilan trimester I payudara akan membesar dan tegang

akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone akan

tetapi belum mengeluarkan ASI. (suryati romauli, 2011)

Pada kehamilan setetelah 12 minggu, dari putting susu dapat

mengeluarkan cairan berwarna putih agak jernih di sebut colostrums.

Pada ibu hamil trimester tiga, terkadang keluar rembesan cairan

berwarna kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengan

colostrum. Hal ini tidak berbahaya dan merupakan pertanda bahwa

payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui bayi nantinya.

Progesteron menyebabkan puting menjadi lebih menonjol dan dapat

digerakan. (Hutahaean, 2013).

e. Kulit

Pada kehamilan trimester I sampai III akibat peningkatan kadar

hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat, maka

terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena

pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi

ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mammae,

papilla mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum. Setelah

persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang. (Suryati Romauli,

2011)

f. Sistem kardiovaskuler

Pada kehamilan trimester I sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di

pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, volume plasma maternal


mulai meningkat lebih tinggi dari erotrosit pada usia kehamilan 10

minggu. (suryati romauli, 2011)

Pada usia kehamilan 16 minggu memasuki trimester II mulai jelas

kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan

tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembalipada tekanan darah

sebelum aterm. (suryati romauli, 2011)

Sedangkan pada trimester III Kondisi tubuh dapat memiliki

dampak besar pada tekanan darah. Posisi terlentang dapat menurunkan

curah jantung hingga 25%. Kompresi vena cava inferior oleh uterus

yang membesar selama trimester ketiga mengakibatkan penurunan

aliran balik vena. Sirkulasi uteroplasenta menerima proporsi curah

jantung terbesar, dengan aliran darah meningkat dari 1-2% pada

trimester pertama hingga 17% pada kehamilan cukup bulan. Volume

plasma, yang berkaitan peninggaktan volume darah, meningkat hingga

50% selama kehamilan. (Hutahaean, 2013).

g. Sistem respirasi

Pada trimester I kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon

terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatankebutuhan oksigen

jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu

cara membuang karbin dioksida. (suryati romauli, 2011)

Pada trimester II adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita

harus sering mengeluarkan seak nafas sehingga meningkatkan usaha

nafas. (suryati romauli, 2011)


Perubahan hormonal pada trimester tiga yang mempengaruhi aliran

darah keparu-paru mengakibatkan banyak ibu hamil akan merasa susah

bernafas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar

yang dapat menekan diafragma. Akibat pembesaran uterus, diafragma

terdorong keatas sebanyak 4 cm dan tulang iga juga bergeser keatas.

Akibat terdorong diafragma keatas, kapasitas paru total menurun 5%,

sehingga ibu hamil merasa susah bernafas. Ekspansi rongga iga

menyebabkan volume tidal meningkat 30-40%. (Hutahaean, 2013)

h. Sistem pencernaan

Pada kehamilan trimester I dan II metabolisme tubuh mengalamin

perubahan yang sangat mendasar dimna kebutuhan nutrisi mangkin

meningkat untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.

Basal metabolic rate (BMR) meninggi hingga 15-20 %. (suryati

romauli, 2011)

Pada kehamilan trimester tiga, lambung berada pada posisi

vertikal dan bukan pada posisi normalnya, yaitu horizontal. Kekuatan

mekanis ini menyebabkan peningkatan tekanan intragastrik dan

perubahan sudut persambungan gastro-esofageal yang mengakibatkan

terjadinya refluks esofageal yang lebih besar. Hormon progesteron

menimbulkan gerakan usus makin berkurang (relaksasi otot-otot

polos) sehingga makan lebih lama didalam usus. Hal ini dapat

menimbulkan konstipasi dimana hal ini merupakan salah satu keluhan

ibu hamil. (Hutahaean, 2013)

i. Sistem perkemihan
Perubahan anatomisnya sangat besar terjadi pada sistem

perkemihan saat hamil yaitu pada ginjal dan ureter. pada trimester I

dan II adanya peningkatan hormone estrogen dan progesterone serta

terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Namun pada akhir

kehamilan, terjadi peningkatan frekuensi BAK karena kepala janin

mulai turun sehingga kadung kemih tertekan. Perubahan struktur ginjal

ini juga merupakan aktivitas hormonal(estrogen dan progesteron),

tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus dan peningkatan

volume darah. Peningkatan aliran darah menyebabkan peningkatan

GFR (glomerular Filtration Rate-GFR) sebanyak 50% GFR akan

kembali ke keadaan tidak hamil saat kehamilan mendekati cukup

bulan. Ketika memasuki trmester ketiga urea serum menurun dari

kadar tidak hamil, yaitu 4,3 mmol/L menjadi 3,5;3,3; dan 3;1 mmol/L

secara berturut-turut. (Hutahaean, 2013)

2. Perubahan psikologis pada ibu hamil

a. Trimester I

1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang meras benci dengan

kehamilannya.

2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecmasan, dan

kesedihan bahkanibu berharap agar dirinya tidak hamil.

3) Ibu akan mencari tanda-atanda apakah ia benar-benar

hamil.

4) Setiap perubahan dengan dirinya akan mendapat perhatian

yang seksama.
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamialan merupakan

rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahuakan

kepada orang lain atau malah di rahasiakan.

6) Hasrat untuk melakauakan hubungan seks berbeda-beda

setiap wanita, tapi kebanyakan akan mengalami

penurunan.

b. Trimester II

1) Ibu merasa sehat

2) Ibu sudah bias menerima kehamilannya.

3) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.

4) Libido meningkat.

5) Menuntut perhatian dan cinta.

6) Merasakan bahwa bayinya sebagian individu yang

merupakan bagian dalam hidupnya.

7) Hubungan social meningkat.

c. Trimester III

Menurut Ari Sulistyawati (2014) adaptasi psikologi pada

ibu hamil trimester III sebagai berikut:

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek,

aneh, dan tidak menarik.

2) Merasa tidak nyaman, ketika bayi lahir tidak tepat waktu.

3) Takut akan keselamatannya, bahaya fisik serta rasa sakit

yang timbul saat melahirkan.


4) Khawatir bayi yang dilahirkan dalam keadaan tidak

normal.

5) Merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya.

6) Merasa kurang perhatian, mudah terluka (sensitive)

7) Libido menurun.

d. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

1. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester

a. Oksigen

Pada dasarnya kebutuhan oksigen mulai kehamilan trimester I, II

dan III semua manusia sama yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau

polusi udara, tidak bau, dan sebagainya. Pada prinsipnya hindari

ruangan/tempat yang dipenuhi polussi udara (terminal, ruangan yang

sering digunakan untuk merokok). (Hani, 2011)

b. Nutrisi

Pada TM I umumnya ibu hamil mengalami penurunan berat badan

karena nafsu makan turun dan timbul keluhan mual-muntah. Pada

kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh

baik. Pada TM II nafsu makan mulai meningkat. Kebutuhan energi pada

kehamilan TM III meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama dengan

mengkonsumsi tambahan 100gr daging ayam atau minum 2 gelas susu

sapi cair. Idealnya kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu.

(Simatupang, 2012)

Pemberian Asam Folat diberikan sejak TM I penting dalam

pertumbuhan dan pembelahan sel dan jaringan pada janin dalam


kandungan, yang membuat dan memperbaiki DNA, membantu

mencegah cacat tabung saraf (neural tube defect/NTDS), seperti cacat

pada sumsum tulang belakang (misal spina bifida) dan otak

(anencephaly) dan membantu membuat sel-sel darah merah normal,

sehingga dapat mencegah anemia. (Almatsier, sunnita, 2010)

Asupan FE yang cukup mampu mencegah penurunan HB akibat

hemodilusi pada ibu hamil. Zat besi juga berfungsi dalam sistem

pertahanan tubuh, mencegah bayi lahir dengan berat badannya dibawah

normal (BBLR) dan mencegah bayi lahir premature. Selain itu, juga

berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang

membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang,

tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. (Almatsier,

sunnita, 2010)

Kalsium merupakan salah satu zat yang dibutuhkan ibu hamil.

Karena kalsium akan diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi

janin. Juka cadangan kalsium yang dimiliki ibu hamil tidak

mencukupinya, maka janin akan mengambil cadangan kalsium yang

dimiliki tulang dan gigi ibu. Akibatnya ibu hamil akan sering

mengalami keluhan sakit gigi maupun nyeri pada ototnya. (kadek,

2010)

Pada trimester III makanan harus sesuai dengan keadaan ibu. Bila

ibu hamil memiliki berat badan lebih maka makanan pokok dan

tepung-tepung dikurangi dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-

buahan segar untuk menghindari sembelit. (Suryati Romauli, 2011)


Kebutuhan gizi

1) Kalori

Jumlah kebutuhan kalori 2500/hari, jika berlebih dapat

menyebabkan obesitas. Sebaiknya pertambahan berat badan

berkisar antara 10-12 kg.

2) Protein

Dibutuhkan 85mg/hari, didapatkan dari (kacang-kacangan)

tumbuhan dan hewani ( ikan, ayam, susu, keju, telur).

Defisiensiprotein dapat menyebabkan : kelahiran prematur,

anemia, dan oedema.

3) Kalsium

Kalsium dibutuhkan 1,5 mg/ hari bagi ibu hamil guna untuk

pertumbuhan, perkembangan otot dan rangka janin. Sumber

kalsium yang mudah diperoleh adalah dari susu, yogurt, keju dan

kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan briketsia

dan osteomalasia.

4) Zat besi

Kebutuhan zat besi 30 mg/hari terutama setelh TM II. Zat besi yang

diberikan dapat berupa: Feous Gluconat, Ferous Fumalate, atau

Ferous Sulphate.

5) Asam Folat
Ibu hamil membutuhkan 400 microgram/hari paling tidak 90 tablet

selama kehamilan. Defisiensi asam folat menyebabkan anemia

pada ibu hamil.

6) Air

Sebagai pengatur sistem pencernaan dan proses transportasi.

Selama hamil terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membran

sel. Air menjaga kesimbangan sel, darah, getah bening, serta suhu

tubuh. Maka, dibutuhkan 6-8 gelas( 1500-2000 ltr) / hari (Simkin,

2010).

Tabel 2.2 Contoh menu ibu hamil dalam ukuran rumah tangga

Nama Berat gram Ukuran rumah tangga

Bahan

Beras 300 4 gelas nasi

Daging 75 3 potong sedang

Tempe 75 3 potong kecil

Sayuran 300 3 gelas

Buah 200 2 potong

Susu 200 1 gelas

Gula 10 1 sendok makan

Minyak 25 3 sendok makan

Sumber: (Suryati Romauli, 2011)

c.Personal Higiene

1) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk

perawatan kulit, karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat

bertambah. mandi di anjurkan paling sedikit 2 kali sehari karena ibu

hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat. (Suryati

Romauli, 2011)

2) Perawatan gigi

Pemeriksaan gigi minimal dilakukan selama 1 kali selama

kehamilan. Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah

berdarah karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang

menyebabkan hipertrofi. Selain itu gigi mudah berlubang bila ibu

kekurangan kalsium.(Suryati Romauli, 2011)

3) Perawatan rambut

Rambut harus bersih, keramas 1 minggu 2-3 kali. (Pantiawati,

2010).

4) Payudara

Puting harus dibersihkan, persiapan menyusui dengan perawatan

puting dan kebersihan payudara. (Pantiawati, 2010).

5) Perawatan Vagina atau Vulva

Celana dalam harus kering, jangan gunakan obat atau menyemprot

kedalam vagina, sesudah BAB atau BAK di lap dengan lap khusus,

untuk menghindari perkembangan bakteri jahat di vagina bila

kebersihannya kurang. (Pantiawati, 2010).

6) Perawatan Kuku
Kuku bersih dan pendek karena kuku yang panjang dapat menjadi

sarang kuman . (Pantiawati, 2010).

d. Pakaian

Pakaian yang digunakan longgar, nyaman, dan menyerap keringat.

Gunakan BH dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu

menyangga seluruh payudara, tidak memakai sepatu tumit tinggi.

(Simatupang, 2012)

e.Eliminasi

Masalah eliminasi tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup

lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah

kelamin menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur

(trikomonas) kambuh sehingga wanita mengeluh gatal dan mengeluarkan

keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu sehingga sering digaruk dan

menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang menyebabkan

infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi

kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat

kelamin. (Pantiawati, 2010).

f. Seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus di perbolehkan sampai

akir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak

berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak di

benarkan bila terdapat perdarahan pervagina, riwayat abortus berulang,


abortus/partus prematurus imminens, ketuban pecah sebelum waktunya.

Namun pada kehamilan postdate sangat di anjurkan untuk melakuakan

hubungan seks di karenakan hormone prostaglandin dapat mempercepat

pematangan serviks. (Suryati Romauli, 2011)

g. Mobilisasi

Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung, wanita

yang secara fisik bugar lebih dapat melakukan persalinan. Akan tetapi

gerak badan selama hamil harsu dilakukan dengan bijak. Hindari

peningkatan suhu tubuh diatas 38,90C. Peningkatan suhu tubuh dapat

dipicu oleh dehidrasi. (Pantiawati, 2010).

h. Senam hamil

Senam hamil dapat dimulai pada kehamilan ± 16-38 minggu.

Tujuan melakukan latihan/ senam hamil agar otot-otot tidak kaku, jangan

melakukan gerakan tiba-tiba/ spontan, jangan mengangkat secara

langsung benda berat, jongkoklah terlebih dahulu lalu kemudian

mengangkat benda. Apabila bangun tidur, miring dulu baru kemudian

bangkit dari tempat tidur. (Kamariyah,2012)

Tujuannya yaitu:

1) Mencegah terjadinya deformitas (cacat kaki) dan memelihara fungsi

hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri

kaki, varises, bengkak dan lain-lain.

2) Melatih dan menguasai teknik pernafasan yang penting dalam

kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian, proses


relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan O2

terpenuhi.

3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas dinding perut, otot-

otot dasar panggul dan lain-lain.

4) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.

5) Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan

relaksasi

6) Mendukung ketenangan fisik. (Pantiawati, 2010).

7) Cara latihan senam hamil .

Gambar 2.2 Gerakan Senam Hamil

a) Pandangan muka Lurus Kedepan, badan Tegak, tarik otot,

dinding perut kedalam dan ke atas. Kedua tungkai lurus dan

kedua lengan lurus disamping badan.8 kali.

b) Arahkan Kaki sesuai arah panah, jika kaki kanan ke depan,

kaki kiri ke belakang. Dilakukan secara bersamaan.


c) Angkat pinggang, tekan pinggang kelantai sampai

kempiskan perut, kerutkan dubur, kembali relaks, ulangi

hingga 8 kali

d) Angkat badan dengan mengangkat bahu, letakkan dagu

diatas dada dan lihat vulva, kembali keposisi awal

relaks.ulangi 8 kali

e) Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal

mungkin, kemudian tutupkan mulut bersama dengan

mengangkat badan seperti posisi pada gambar. Lalu

mengejan seperti membuang air besar, gerakkan kebawah

dan kedepan setelah tidak dapat menahan karena lelah,

kembali keposisi awal, ulangi hingga 3-4 kali dengan

interval 2 menit
f) Lemaskan seluruh tubuh, tenang, tutup mata dan berusaha

mengatasi suara dari luar selama 5 menit.

i. Istirahat dan tidur

Karena resiko hipotensi akibat berbaring telentang, bebaring dapat

harus dihindari setelah empat bulan kehamilan, dengan meletakan bantal

dibawah kedua paha awal kehamilan, dengan meletakkan bantal dibawah

kedua paha akan memberi kenyamanan. Sejalan bertambahnya usia

kehamilan, biasanyaibu merasa makin sulit mengambil posisi yang

nyaman, karena peningkatan ukuran tubuh dan berat badannya. 

Penting bila ibu mengubah posisinya dan disokong dengan baik

yang memberi tekanan merata pada semua bagian tubuh dalam rangka

mendapatkan istirahat dan tidur serta mencegah peregangan punggung

bawah dan lutut. Kebanyakan ibu menyukai posisi berbaring miring

dengan sanggaan dua bantal dibawah kepala dan satu dibawah lutut atas

serta paha untuk mencegah perenggangan pada sendi sakroiliaka. Sebuah

bantal kecil atau gulungan handuk menambah rasa nyaman bila diletakan

di bawah pinggang atau abdomen, terutama bila alas tempat tidur tidak

terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras. Bila memilih posisi berbaring

miring, tambahan satu bantal harus diberikan untuk menopang lengan


atas. Nyeri dan perenggangan pada simfisis pubis dan sendi sakroiliaka

dapat dikurangi bila ibu menekuk lututnya ke atas dan menambahnya

bersama-sama ketika berbalik di tempat tidur. (Suryati Romauli, 2011)

j. Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk

mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.

Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat

mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih

dahulu ditentukan status kekebalan/imunisasinya paling lambat ibu hamil

harus mendapatkan suntik TT 6 minggu dari perkiraan persalinannya.

Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya TO,

jika telah mendapatkan internal minimal 4 minggu atau pada masa

balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya

adalah T2, bila telah mendapatkan dosis TT yang ke-3 (interval minimal

dari dosis ke-2) maka statusnaya T3, status T-4 didapat bila telah

mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3) dan status

T-5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dari

dosis ke-4). Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya TO maka

hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval

4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6

bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan

suntikan TT2 dan bila memungkinkan juga diberikan 1 kali suntikan bila

interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. Bila statusnya T3 maka

suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari
suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T5 tidak perlu di suntik TT

karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun). 

Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum mencapai status

T5 diharapkan dosis TT hingga tercapai status T5 dengan interval yang

ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi

yang dan akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan

kekebalan aktif terhadap tetanus Long Card (LLC).(DepKes RI,2015)

Tabel 2.3 Imunisasi TT

Lama Persentase
Status Jenis Suntikan TT Interval Waktu
perlindungan perlindungan
T0 Belum pernah
mendapatkan
suntikan TT
T1 TT1
T2 TT2 4 minggu dari TT1 3 tahun 80
T3 TT3 6 bulan dari TT2 5 tahun 95
T4 TT4 Minimal 1 tahun 10 tahun 99
T5 TT5 dari TT3 25 tahun 100
1 tahun dari TT4
(PWS KIA , 2010)

k.Traveling

Jangan terlalu lama dan melelahkan, duduk lama, statis vena (vena

staknasi) menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak, bepergian

dengan pesawat udara diperbolehkan, tidak ada bahaya hipoksia dan

tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara. (Pantiawati, 2010).

l. Persiapan laktasi

Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang

penting karena dengan persiapan yang dini ibu akan lebih baik dan siap

untuk menyusi bayinya. (Pantiawati, 2010).


Tabel 2.4 Perawatan Payudara

Keterangan Gerakan

a. Cuci tangan

b. Kompres puting susu dengan kapas

yang telah diberi baby oil atau

minyak kelapa, selama 2 – 5 menit.

c. Olesi telapak tangan dengan baby

oil / minyak kelapa secukupnya

d. Jika puting susu tenggelam,

lakukan penarikan / pemuntiran

puting selama 30 detik

Mengurut payudara dari tengah

kedua payudara ke atas,

kesamping, kebawah sambil

mengangkat payudara kemudian

lepaskan secara perlahan

Menyokong payudara dengan 2

atau 3 jari, menekan dengan

gerakan memutar dari pangkal

menuju puting susu selama 3 kali

gerakan (lakukan juga pada

payudara satunya). Ini dilakukan

apabila terjadi pembendungan ASI.


Menyokong dan mengurut sisi

kelingking dari arah tepi keputing

susu selama 30 kali (lakukan juga

pada payudara satunya).

Menyokong dan mengurut payudara

dengan sisi punggung jari dari tepi

ke arah puting sekitar 30 kali.

a. Pada pasca SC, kompres kedua

payudara dengan air hangat, lalu

air dingin selama 3 kali.

b. Bilas payudara dengan air hangat

lalu air dingin dan keringkan

m.Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,

anggota keluarga dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan akan

mengurangi kebingungan dan kekacauan saat persalinan dan

meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang

sesuai serta tepat waktu. (Pantiawati, 2010).


n. Memantau kesejahteraan janin

Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya faktor keturunan dan kondisi kesehatan orang tuanya. Tujuan

pengkaian kesejahteraan janin adalah untuk mengenal sedini mungkin

kapan waktu yang tepat untuk terminasi sehingga bayi dapat bertahan

hidup lebih baik dibandingkan tetap berada didalam kandungan.

(Pantiawati, 2010).

2. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester

Menurut Pantiawati (2010), kebutuhan psikologis ibu hamil

Trimester I, II dan III sebagai berikut:

1. Support keluarga

a) Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan

memberikan keterangan tentang persalinan.

b) Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama

menunggu persalinan nya

c) Bersama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap

mewaspadai koplikasi yang mungkin terjadi

2. Support dari tenaga kesehatan

a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah

normal

b) Menenangkan ibu

c) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda persalinan

yang sebenarnya
d) Meyakinkan bahwa tenaga kesehatan akan selalu berada

bersama ibu untuk membantu melahirkan bayi nya.

3. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan

Untuk menciptakan rasa nyaman dapat ditempuh dengan senam

untuk memperkuat otot, mengatur posisi duduk untuk mengatasi

nyeri punggung akibat janin, mengatur berbagai sikap tubuh untuk

meredakan nyeri dan pegal, sikap berdiri yang membuat bayi

leluasa, melatih sikap santai untuk menenagkan pikiran,dan

menenangkan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan, teknik

pemijatan.

4. Persiapan menjadi orangtua

Segala persiapan menjadi orangtua harus direncanakan sedini

mungkin diantaranya:

a. Bersama dengan pasangan selama kehamilan dan

saatmelahirkan untuk saling berbagai pengalaman tentang setiap

kejadian yang dialami oleh orangtua.

b. Berdiskusi dengan pasangan tentang apa yang akan dilakukan

untuk menghadapi status berbagai orangtua, seperti:

1) Akomodasi bagi calon bayi

2) Menyiapkan tambahan penghasilan

3) Bagaimana apabila nanti tibanya saat ibu harus kembali

bekerja.

4) Apa saja yang diperlukan untuk merawat bayi


5. Persiapan sibling

Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran

adiknya dapat dilakukan dengan:

a. Menceritakan mengenai calon adik yang disesuaikan dengan

usia dan kemampuannya untuk memahami, tetapi tidak pada

usia kehamilan muda karena anak akan cepat bosan.

b. Jangan sampai dia mengetahui tentang calon adiknya dari orang

lain.

c. Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi jantung adiknya.

d. Gunakan gambar mengenai cara perawatan bayi.

e. Sediakan buku yang menjelaskan dengan mudah tentang

kehamilan,persalinan dan perawatan bayi.

f. Memperkenalkan pengasuh.

g. Beri kesempatan suami untuk turut mengurusi nya agar anak

sadar bahwa bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan

makanannya atau menemani tidurnya, tetapi ayah juga.

h. Perlihatkan cinta ibu pada anak tertua.

i. Apabila sang kakak mengatakan ketidaksukaan pada sang adik,

maka jangan panik.

j. Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal yang mungkin

anak rasakan tapi tidak dapat dibicarakan.

k. Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur bersama dengan anak

beberapa bulan sebelum tiba saat melahirkan, sehingga anak


terbiasa dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan Jika

punya kesempatan,mulailah menempatkan anak pada.

e. Penatalaksanaan

Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga

kesehatan untuk ibu pada masa kehamilannya,dilaksanakan sesuai dengan

standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan

Kebidanan(SPK). (PWS KIA 2010).

Pelayananasuhan antenatal standar minimal (10T) :

1. Timbang BB dilakukan setiap kunjungan, kenaikan BB normal ± 0,5

kg/mg. Kenaikan selama kurun waktu 1 periode kehamilan ± 9kg-12,5

kg. Tinggi badan diukur sekali selama kurun waktu kehamilan yaitu

pada kunjungan pertama. Tinggi badan normal >145 cm.

2. Ukur Tekanan darah

Ukur tekanan darah dilakukan setiap kunjungan. Perlu mendapat

perhatian kenaikan sistole ≥ 30 dan diastole ≥ 15 atau tekanan darah

sistole ≥ 140 dan diastole ≥ 90

3. Nilai status gizi dengan mengukur LILA

Nilai status Gizi dengan mengukur lingkar lengan atas pada

kunjungan pertama dan setiap kali kunjungan khususnya pada bumil

KEK. Lila normal minimal ≤23,5 cm

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

Ukut tinggi fundus uteri dilakukan setiap kunjungan. Fundus uteri

diukur dengan cara Leopold, bila perlu kombinasi dengan cara Budin,

Ahfeld, Knebel, Mc Donald


5. Tentukan presentasi janin dan dengarkan DJJ (normal DJJ 120-

160X/menit).

Presentasi janin normal adalah kepala diatas simphysis. Menentukan

presentasi janin dilakukan setiap kali kunjungan. Presentasi janin

bukan kepala segera rujuk.

6. Skrining TT dan beri imunisasi TT bila perlu

Skrining TT dilakukan pada kunjungan pertama. Selain akan diketahui

status TT pada saat kunjungan pertama juga akan diketahui perlu/tidak

diberikan suntik TT pada kehamilan yang sedang berlangsung. Pada

setiap ibu hamil harus sudah lengkap TT (TT II, TT III, dan TT IV).

Khususnya Jawa Timur selain skrining TT dilakukan skrining poedji

rochjati dan pada umur 38 minggu menggunakan skrining sudarto.

7. Pemberian tablet FE selama kehamilan bila perlu

Tablet tambah darah diberikan 90 tablet diminum 1 tablet setiap hari

yang perlu diingat

a. Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur

b. Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat

menganggu proses penyerapan

c. Hendaknya meminum dengan vitamin c, segera minum pil setelah

merasa mual, muntah menghilang

8. Tes Laboratorium rutin dan khusus

Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan kunjungan 1: HB, Albumin,

Reduksi, Gol darah, dan pada TM III berhubungan dengan

pengenceran darah maka di lakukan pemeriksaan Hb ulang.


9. Tata laksana kasus

Tatalaksana kasus dalam bentuk asuhan kebidanan dibuat SOAP

secara berkesinambungan untuk semua ibu hamil yang berkunjung

memeriksakan kehamilannya. Tatalaksana kasus hendaknya

dilaksanakan oleh semua bidan yang memberikan pelayanan kepada

ibu hamil sesuai Standart Pelayanan Kebidanan (SPK)

10. Temu Wicara (Konseling)

Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Temu

wicara dengan melibatkan keluarga untuk persiapan persalinan yang

aman dilaksanakan setelah diketahui faktor resiko ibu hamil.

Pelayanan KB pasca persalinan dapat memilih kontrasepsi yang sesuai

(IUD pasca plasenta, MOW). (PWS, 2010).


TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “K” GI P0 A0 UK 36 MINGGU JANIN TUNGGAL HIDUP
INTRAUTERIN DI BPM Enita Retno Dewi,SS.T TAHUN 2021

Tanggal pengkajian : 13 November 2021 Jam : 09.00 WIB


No register : 21055

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata

Nama Klien : Ny. K Nama Suami : Tn. M


Umur : 31 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp 4.000.000/3bln
Alamat : JL.Tanjung-Mangli Alamat : JL.Tanjung-Mangli

2. Alasan Datang
Kunjungan pertama Kunjungan Ulang

3. Keluhan utama
Ibu ingin periksa kehamilan, mengeluh nyeri punggung sejak 3 hari yang lalu

4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu tidak pernah sakit berat, pernah satu kali batuk pilek, tidak pernah
menderita penyakit menurun, seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti
hipertensi, asma, paru-paru.

b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini sehat tidak menderita penyakit menurun, seperti
TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi, asma, paru-paru. Tidak
mempunyai penyakit menular.

c. Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit hipertensi, jantung, diabetes
mellitus, asma, Tidak ada riwayat keturunan kembar.
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : Ya Dismenorhoe : Tidak
Menarche : 12 tahun Flour albus : Tidak
Lama : 6 hari HPHT : 06-03-2021
Banyak : Ganti pembalut 3 kali/hari TP/HPL : 13-12-2021
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur

b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

N Tgl/Bln/Th Usia Persalinan Anak Nifas Usia


o Persalinan Kehamil Anak
an Tempat Jenis Penol Penyuli JK BB PB
ong t

1 HAMIL INI

c. Riwayat Kehamilan sekarang


Ibumengatakan ini kehamilan ke-1, dengan usia kehamilan 9 bulan
ANC TM I : 1 kali
Keluhan : mual
Hasil pemeriksaan PP tes urin positif
Terapi : asam folat satu kali sehari
Penyuluhan yg didapat : pola makan sedikit tapi
sering
ANC TM II : 3 kali
Keluhan : tidak ada
Hasil pemeriksaan : kehamilan normal
Terapi :tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari
Penyuluhan yg didapat : senam hamil, tanda bahaya
kehamilan
ANC TM III : 3 kali
Keluhan : Nyeri punggung
Hasil pemeriksaan : kehamilan normal
Terapi : tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali
sehari
Penyuluhan yg didapat : tanda – tanda persalinan,
ASI eksklusif

TT yang pernah didapat :


T1 : tgl calon pengantin
T2 : tgl hamil anak pertama
T3 : tgl hamil anak pertama
T4 : tgl hamil ini
T5 : tgl hamil ini
Status TT : T5
Gerak anak sejak 5 bulan, gerak 24 jam terakhir 14-16 kali
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai KB apapun

7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 5 bulan
Usia pertama menikah : 24 th

8. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan,
Keluarga senang menerima kehamilan ini, suami dan anak juga senang.

9. Riwayat Budaya
Ibu mengikuti budaya Jawa dengan mengadakan syukuran kehamilan 7
bulanan

10. Perilaku kesehatan


Jamu : selama hamil tidak pernah minum jamu
Merokok : Ibu hamil dan suami tidak merokok
Minum minuman keras: tidak pernah minum minuman keras

11. Pola kebiasaan sehari-hari


No Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil
1. Nutrisi Makan : 3x/hari menu Makan : 3x/hari menu nasi
nasi sayur lauk sayur lauk, susu, buah
Minum : ± 6 Minum : ± 7 gelas/hari air
gelas/hari, air putih, putih, teh, susu
teh Keluhan : tidak ada keluhan
2. Eliminasi BAB : 1x/hari, warna BAB : 1 x/hari, warna
kuning, konsistensi kuning, konsistensi lunak,
lunak, bau khas, tidak bau khas, tidak nyeri
nyeri BAK : ± 9 kali/hari, warna
BAK : ± 8 kali/hari, kuning jernih, bau khas,
warna kuning jernih, tidak nyeri
bau khas, tidak nyeri
3. Istirahat Tidur siang : jarang Tidur siang : kadang-
Tidur malam : 7 jam kadang 1 jam
Tidur malam : 6-7 jam
Keluhan : sedikit kurang
tidur nyenyak karena saat
tidur terkadang
pinggangnya nyeri.
4. Personal Mandi 2 x/hari Mandi 2 – 3 x/hari
hygiene Keramas 2 x/minggu Keramas 2 – 3x/minggu
5. Aktivitas Mencuci, memasak, Mencuci, memasak,
membersihkan rumah, membersihkan rumah,
menjaga anak menjaga anak
6. Seksual 1 x dalam seminggu 2 x dalam seminggu

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Cara berjalan : Lordosis
Keadaan emosional : Stabil
TTV : TD : 120 / 80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6 °C
Tinggi Badan : 150 cm
BB sebelum hamil : 45 kg
BB sekarang : 60 kg
Lila : 30 cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : Bersih, tidak rontok
Wajah : Tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Conjunctiva merah muda, tidak pucat, sclera putih, tidak
ikterus, palpebra tidak oedem
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : Bersih, tidak ada serumen
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, mukosa
bibir lembab
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bendungan
vena jugularis
Dada : Bentuk payudara membesar simetris, hiperpigmentasi
areola mamae, puting susu menonjol
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, terdapat linia nigra terdapat striae lividae
Genetalia : Vulva bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada
pengeluaran pervaginam, tidak ada bekas luka perineum.
Anus : Tidak ada hemorrhoid
Ekstremitas
Atas : Tidak ada oedem, bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada
oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap tidak
syndaktili tidak polidaktili
Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises, bentuk simetris,tidak
ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan
lengkap tidak syndaktili, tidak polidaktili

b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Payudara tidak teraba massa, tidak nyeri
Perut
Leopold I TFU 2 jari dibawah prosessus xiphoideus, pada fundus
teraba bulat kurang melenting (bokong).
Leopold II : Di sebelah kiri teraba bagian kecil janin, di sebelah kanan
teraba panjang keras seperti papan (punggung janin kanan-
Leopold III : puka).
Leopold IV Presentasi Bagian terbawah teraba bulat, melenting
Variasi : (kepala)
Mc Donnald : Kepala belum masuk PAP
TBJ : -
: 28 cm
: 2500 gr

Ekstremitas bawah : tidak ada gangguan pergerakan


Kaki kiri/kaki kanan : tidak oedema -/-

c. Auskultasi
Dada
- Jantung : tidak rhonki
- Paru : tidak wheezing
Punctum maximum : kanan bawah pusat
DJJ : 132x/menit, regular
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
e. Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Distansia : Tidak dilakukan
cristarum : Tidak dilakukan
Boudeloque : Tidak dilakukan
Lingkar panggul

3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,2 gr%
Golongan darah : A
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif

4. USG :
USG pada bulan September 2021 dengan hasil normal

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : GI P0 A0 UK 35-36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin

DS : Ibu mengatakan ini kehamilan ke-1, HPHT 06 Maret 2021


DO : KU ibu baik, TTV : T : 120 / 80 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 20 x/menit,
S : 36,6 °C
Inspeksi :
Dada : Bentuk payudara membesar simetris, hiperpigmentasi areola
mamae, puting susu menonjol
Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi,
terdapat linia nigra terdapat striae livide
Genetalia : Vulva bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada pengeluaran
pervaginam, tidak ada bekas luka perineum
Palpasi :
Abdomen : Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosessus xiphoideus, pada
fundus teraba bulat kurang melenting (bokong).
Leopold II : Di sebelah kiri teraba bagian kecil janin, di sebelah
kanan teraba panjang keras seperti papan (punggung janin kanan-
puka).
Leopold III : Presentasi Bagian terbawah teraba bulat, melenting
(kepala)
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
Mc Donald : 36 cm
Auskultasi : Abdomen : DJJ : 132 x/menit, regular
Pemeriksaan Lab Hb : 12,2 gr%
USG : -

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Dx potensial: tidak ada
Masalah potensial : tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
Dx : GI P0 A0 36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin

Tujuan : Kehamilan berjalan normal sampai dengan Aterm


Kriteria Hasil :
- TFU sesuai usia kehamilan
- Keadaan janin baik
- Keadaan ibu baik

Intervensi :
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R : Pemahaman kondisi ibu dan perkembangan janin
2. Berikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi,
khususnya dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb dalam
darah ibu
R : Pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan, diperlukanzat gizi dalam
jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
3. Berikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu yaitu vitamin dan tablet
Fe
R : Ibu hamil trimester II dan III mengalami penurunan haemoglobin dan
haematokrit yang cepat karena pada saat ini terjadi ekspansi volume darah
yang cepat (hemodilusi)
4. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri dan alat
genitalia
R : Ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu
menjaga kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan
badan juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh.
5. Beritahu ibu tanda bahaya pada kehamilan
R : Deteksi tanda bahaya kegawat daruratan kehamilan
6. Anjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur
R: Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan juga
membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, juga dapat mencegah
keguguran, tekanan darah tinggi.
7. Berikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alami
R : Nyeri punggung terjadi karena adanya perubahan pada hormon kehamilan
yang meningkatkan kadar hormon relaksin.
8. Anjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada punggungnya 2 kali
sehari
R : Kompres panas merupakan pemberian air panas dengan suhu 52 °C yang
memiliki fungsi mengurangi rasa nyeri salah satunya nyeri punggung.
9. Ajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah
R : Senam hamil dapat memperkuat dan mempertahankan elastisitasotot-otot
sendi sehingga mempermudahkelahiran, membentuk sikap tubuh karenasikap
tubuh yang baik selama kehamilan dandapat mengatasi keluhan-keluhan
umumseperti nyeri punggung pada ibu hamil trimesterke II dan III.
10. Anjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin,tidak
akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari sikap
hiperlordosis.
R : Sikap hiperlordosis, memakai sepatu atau sandal hak tinggi dapat
mempengaruhi nyeri punggung.
11. Anjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan menggunakan
penompang bantal
R : Posisi tidur yang baik bagi ibu hamil trimester III adalah posisi tidur
miring kiri, miring kanan dan tidur menggunakan bantal memberikan rasa
nyaman dan menghindari rasa nyeri.
12. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada
keluhan.
R : Minimal 4 kunjungan kunjungan selama kehamilan, pada trimester III
minimal 2 kali kunjungan.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 13 November 2021 Jam 09.20
Dx : GI P0 A0 36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin

1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu


sudah mengetahui keadaan umum ibu dan keadaan janinnya baik. Hasil : KU
ibu baik, TTV : T : 120 / 80 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,6
°C. Usia Kehamilan : 36 minggu, DJJ : Ada, frekuensi 138x/menit.
2. Memberikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan
bergizi, terkhusus dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb
dalam darah ibu seperti mengkonsumsi nasi,sayuran (bayam, sawi , brokoli ),
lauk (tempe, tahu,ikan laut, telur), buah (jambu biji, tomat, jeruk, terong
belanda, pepaya), dan banyak mengkonsumsi air putih. Ibu sudah memahami
pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi.
3. Memberikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu : vitamin dan tablet
Fe 1x1 per hari dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe setelah
makan malam dan meminum dengan air putih, tidak dianjurkan
mengkonsumsi kopi saat bersamaan dengan konsumsi tablet Fe.
4. Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri
dan alat genitalia dengan mengganti pakaian dalam jika lembab terutama
sehabis buang air kecil, karena pakaian dalam yang lembab dapat
menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di sekitar genetalia yang akan
menimbulkan ketidaknyamanan pada genetalia, Serta menyarankan ibu agar
memakai pakaian yang longgar.
5. Menganjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur, yaitu tidur
tidak terlalu malam atau lewat dari jam 10 malam. Istirahat yang diperlukan
ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari, walaupuntidak dapat tidur
baiknya berbaring saja untuk istirahat, sebaiknya dengan kaki yang terangkat,
mengurangi duduk atau berdiri terlalu lama.
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti :
a. Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
c. Perubahan visual secara tiba – tiba (pandangan kabur)
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bengkak pada muka atau tangan.
f. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya
7. Memberikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alamikarena adanya
perubahan pada hormon kehamilan yang meningkatkan kadar hormon
relaksin, hal ini mempengaruhi fleksibilitas jaringan ligamen yang akhirnya
meningkatkan mobilitas sendi di pelvis dan akan berdampak pada
ketidakstabilan spinal dan pelvis serta menyebabkan rasa tidak nyaman.
8. Menganjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada punggungnya 2
kali sehari dengan pemberian air panas suhu 52 °C.
9. Mengajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah, 4 kali
dalam 1 bulan bermanfaat untuk mengurangi keluhan keluhanpada ibu hamil
seperti nyeri pinggang, kram otot, sembelit, pembengkakan, mengontrol berat
badan ibu.
10. Menganjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin,
tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari sikap
hiperlordosis.
11. Menganjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan menggunakan
penompang bantal.
12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada
keluhan. Ibu mengatakan akan datang 1 minggu lagi atau saat ada keluhan
untuk pemeriksaan.

VII. EVALUASI

Tanggal: 13 November 2021 Jam: 09.30


Dx : GI P0 A0 36 minggu Janin tunggal hidup intrauterin

S : Ibu mengatakan sudah memahami dan mengerti dengan kondisi kehamilannya


O : Ibu dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan oleh petugas
kesehatan, ibu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas
kesehatan
A : G1 P0000 36 minggu. Janin tunggal hidup intrauterin
P : 1. Menganjurkan ibu rutin mengkonsumsi tablet Fe 1x1 per hari
2. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat
ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai