Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN EDUKASI DARING CALON PENGANTIN WANITA

Pada Nn.K Usia 21 Tahun


“Skrining Pranikah”

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Praktek Kebidanan Stase 1
Asuhan Kebidanan Holistik Remaja dan Pranikah

Disusun Oleh :
Niki Windasari
P173122050104

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
KEBIDANAN MALANG
2020

i
KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktek
kebidanan holistik remaja yang berjudul : “Skiring Pranikah” untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Profesi. Sehubungan dengan selesainya Penulisan ini, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang


2. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik - Kesehatan Kemenkes Malang
3. Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Malang, Jurusan Kebidanan -
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Studi Literatur ini.

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan webinar ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan
kegiatan ini.
Jember, 19 Oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI

iii
Sampul Judul ................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ..........................................................................................i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 5
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................. 5
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 5
1.4 Sasaran Kegiatan ............................................................................. 5

BAB 2 RENCANA KEGIATAN


2.1 Rencana Kegiatan Skrining Pranikah …........................................................6

BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN EDUKASI ........................................8

BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................9

BAB 5 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 10
3.2 Saran ......................................................................................... 13

Lampiran-lampiran
Daftar Pustaka ......................................................................................... 12

BAB 1

iv
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Menikah dilakukan melalui proses yang khidmat dan sacral. Oleh karena itu
perlu adanya sebuah persiapan dan perencanaan. Salah satu yang harus dipersiapkan
untuk menikah selain dari materi adalah fisik dan mental dari calon pengantin, karena
materi saja tanpa kesiapan fisik dan mental tidak akan berjalan dengan baik. Fisik yang
sehat akan menambah kekhidmatan pada proses pernikahan. Agar calon pengantin
benar – benar sehat maka tidak boleh meninggalkan pemeriksaan kesehatan pranikah
yang juga menjadi salah satu syarat administrasi pernikahan di Kantor Urusan Agama.

Pemeriksaan kesehatan pranikah bagi pasangan calon pengantin sangatlah


penting, akan tetapi di Indonesia, warga kurang memperhatikan masalah ini, bahkan
banyak pihak yang mengabaikan dan menanggapi enteng, sehingga pemeriksaan
kesehatan pranikah tidak terlaksana. Dari pengkajian data 30% masyarakat masih
belum mengetahui pemeriksaan - pemeriksaan pranikah dan kurangnya pengetahuan
tentang persiapan pranikah seperti persiapan fisik, persiapan gizi, dan persiapan
psikologis. Pada calon pengantin wanita terdapat masalah kurangnya asupan gizi yang
seimbang sehingga calon pengantin tampak pucat dan sering mengalami gangguan
kesehatan. Dari contoh masalah tersebut mereka masih beranggapan bahwasannya saat
itu dirinya sedang dalam keadaan sehat. Calon pasangan pengantin tidak tahu mengapa
harus diadakannya pemeriksaan kesehatan pranikah. Pemeriksaan kesehatan pranikah
memang keberadaanya belum umum di Negara Indonesia, akan tetapi pemeriksaan
merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan.

Menurut WHO (World Health Organizatio), Keluarga yang berkualitas adalah


keluarga yang harmonis yaitu keluarga yang sehat dalam arti fisik, psikologis, social,
spiritual. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum
memasuki jenjang pernikahan guna mewujudkan keluarga yang berkualitas. Panel
premarital (pemeriksaan pranikah) merupakan sekumpulan pemeriksaan laboratorium

v
untuk memastikan status kesehatan kedua calon pengantin, terutama untuk mendeteksi
adanya penyakit menular, menahun atau diturunkan yang dapat mempengaruhi
kesuburan pasangan maupun kesehatan janin.
Pentingnya program persiapan pranikah dan belum adanya pihak yang
mengembangkan program pranikah secara intensif, menjadi motivasi bagi kami untuk
menyusun sebuah program kelas pranikah bagi calon pasangan suami istri. Melalui
program ini, peserta akan diberikan informasi atau pengetahuan mengenai persiapan fisik,
gizi dan psikologi yang dibutuhkan untuk menghadapi pernikahan. Harapannya melalui
program ini wawasan dan ketrampilan peserta mengenai pernikahan meningkat sehingga
akhirnya angka kejadian perceraian menjadi berkurang.

1.2 Tujuan penulisan


1.2.1. Tujuan Umum
Setelah memberikan pendidikan kesehatan pranikah diharapkan memahami
konsep persiapan fisik, Gizi dan psikologis pranikah dan persiapan kehamilan.
1.2.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui Pengertian Skrining Pranikah


2. Mengetahui Tujuan Skrining Pranikah
3. Mengetahui Tahapan Tes Skrining Pranikah
4. Mengetahui Kapan Melakukan Skrining Pranikah
5. Mengetahui Dimana Melakukan Skrining Pranikah
1.3 Sasaran kegiatan
Calon pengantin wanita

vi
BAB 2
RENCANA KEGIATAN EDUKASI SKRINING PRANIKAH

Pada bab ini akan diuraikan rencana kegiatan edukasi skrining pranikah dalam
bentuk tabel dibawah ini:

No Rencana kegiatan Uraian

1. Waktu Senin, 19 Oktober 2020/ pukul 10.00 WIB

2. Bentuk produk Lembar Balik dan Leaflet Skring Pranikah

3. Pengertian Cek pra nikah adalah rangkaian yang bertujuan untuk


memeriksa kesehatan pasangan yang akan menikah. Hal
tersebut berguna untuk mengetahui apakah terdapat
penyakit yang dapat menular pada pasangan dan
berguna juga untuk mencegah penyakit tersebut
menyebar pada pasangan atau pun pada anaknya nanti

4. Tujuan Cek pra nikah sendiri bertujuan untuk membantu


seseorang yang akan menikah untuk mengetahui kondisi
dan masalah kesehatan dirinya dan pasangannya. Hal ini
penting untuk mengetahui penyakit yang terjadi pada
pasangan dan dapat mencegah agar hal tersebut menjadi
semakin parah. Selain itu, kesehatan pada anak di masa
mendatang juga bisa dijaga dengan melakukan cek pra
nikah. Hal tersebut dikarenakan calon orangtua harus
dalam keadaan sehat, sehingga peluang untuk memiliki

vii
keturunan lebih tinggi.

5. Tahapan Srining 1. Tes hematologi


Pranikah 2. Tes urine
3. Tes gula darah
4. Tes golongan darah
5. Venereal Disease Research Laboratory
6. Tes TORCH

6. Kapan Rekomendasi terbaik untuk melakukan cek pra nikah,


setidaknya tiga hingga enam bulan sebelum menikah.
Umumnya, tes pra nikah dilakukan oleh sebagian besar
pasangan yang sangat mendambakan keturunan. Jika
pada tes tersebut tidak ada masalah, perencanaan untuk
mempunyai anak akan lebih lancar di kemudian hari

7. Dimana Cek pra nikah dapat dilakukan di rumah sakit.


Rangkaian pemeriksaan tersebut bersifat umum,
sehingga kebanyakan rumah sakit menyediakan layanan
tersebut. Pilihlah rumah sakit yang terbaik menurut,
supaya tidak terjadi salah diagnosis karena dapat
berbahaya di masa depan. Apabila kamu atau
pasanganmu mengalami suatu penyakit, lakukanlah
pemeriksaan lanjutan agar penyakit tersebut tidak
berkembang. Dengan begitu, hal-hal yang tidak
diinginkan pun bisa dihindari.
8. Sarana prasarana Laptop atau Hp, paketan data atau WiFi, lember balik
dan leaflet

viii
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN EDUKASI SKRINING PRANIKAH

Pelaksanaan kegiatan edukasi skrining pranikah ini dilakukan pada hari Senin, 19
oktober 2020 pukul 10.00-10.30 WIB, dengan jumlah peserta 1 orang dengan
menggunakan sarana prasarana Laptop atau HP, paketan data atau Wifi dimana edukasi
mengangkat tema "Skrining Pranikah". Dimana pada jam 10.00 WIB diawali dengan
videocall dengan dosen pembimbing, peserta dan preseptor dilanjutkan dengan pemaparan
materi yang disampaikan oleh preseptor. Adapun materi yang disampaikan meliputi
Mengetahui Pengertian Skrining Pranikah, Mengetahui Tujuan Skrining Pranikah,
Mengetahui Tahapan Tes Skrining Pranikah, Mengetahui Kapan Melakukan Skrining
Pranikah danMengetahui Dimana Melakukan Skrining Pranikah
.

Dalam pelaksanaan webinar secara daring ini tentunya ada hambatan yang dialamai oleh
para peserta maupun oleh para tim itu sendiri

Adapun hambatannya:

1. Jaringan yang tidak stabil


2. Penguasaan pengguna aplikasi yang kurang di pahami oleh sebagian peserta

ix
Adapun solusinya:

1. Mencari tempat yang mudah mengakses sinyal


2. Mengajari peserta menggunakan aplikasi

BAB 4
PEMBAHASAN

Skrining Pranikah yang terselenggara pada Senin, 19 oktober 2020 berjalan dengan
lancar. Kegiatan edukasi ini di mulai dengan video pembukaan bersama dosen
pembimbing, kemudian di lanjutkan dengan acara inti atau penyampaian materi, lalu
dilanjut sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan acara penutu.
Kegiatan edukasi ini diadakan guna calon pengantin lebih memahami tentang
pentingnya skrining pranikah. Saat ini banyak sekali calon prngantin yang belum
mengetahui skrining pranikah. Calon pengantin harus mengetahui pentingnya skrining
pranikah guna menyiapkan calon keturunannya.. Hal ini didasarkan pada banyaknya
pasangan suami istri yang mengalami infertilitas. Namun edukasi ini tidak tertutup calon
pengantin laki- laki. Pada intinya edukasi ini akan mengajak semua kalangan untuk
mengetahui persiapan dan pentingnya skrining pranikah .

x
Output yang dihasilkan dalam edukasi ini adalah partisipan memperoleh pengetahuan
mengenai “Skrining Pranikah”. Umumnya, cek pra nikah akan dilakukan oleh pasangan
yang berencana untuk menikah dan memiliki anak di kemudian hari. Pasangan yang akan
menikah sangat disarankan untuk melakukan cek pra nikah, supaya tidak ada penyesalan di
kemudian hari. Maka dari itu, sangat disarankan bagi kamu yang ingin menikah, untuk
melakukan cek pra nikah terlebih dahulu.

Selain itu, untuk mengetahui apakah pasangan kamu mengidap penyakit-penyakit


tertentu yang berbahaya bagi pasangan dan anaknya nanti, bisa dilakukan dengan cek pra
nikah. Misalnya seperti penyakit darah genetik atau penyakit infeksi. Contoh penyakit
darah genetik yang dimaksud adalah penyakit anemia sel sabit, sedangkan penyakit infeksi
yang dimaksud adalah hepatitis atau HIV/AIDS
Pada dasarnya selama edukasi berlangsung, partisipan sangat pro-aktif. Di samping
hasil yang dinilai positif, sebetulnya pelaksanaan kegiatan edukasi tersebut masih banyak
kekurangan serta hambatannya, sebagai contoh jaringan yang tidak stabil, penguasaan
pengguna aplikasi yang kurang di pahami oleh sebagian peserta.
Patut kami syukuri bahwa kegiatan edukasi daring dapat berjalan sebagai mestinya,
meskipun dalam kegiatan ini banyak hambatan dan masalah yang terjadi namun terlaksana
dengan baik. Dalam suksesnya acara ini tidak terlepas dari peran serta seluruh pihak, serta
bimbingan dan arahan dari para dosen demi suksesnya acara.

xi
BAB 5
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Calon pengantin wanita maupun pria harus mengetahui pentingnya skrining


pranikah. Skrining pranikah bertujuan untuk mengetahui apakah pasangan kamu
mengidap penyakit-penyakit tertentu yang berbahaya bagi pasangan dan anaknya nanti,
bisa dilakukan dengan cek pra nikah. Misalnya seperti penyakit darah genetik atau
penyakit infeksi. Selain kesehatan pada anak di masa mendatang juga bisa dijaga
dengan melakukan cek pra nikah. Hal tersebut dikarenakan calon orangtua harus dalam
keadaan sehat, sehingga peluang untuk memiliki keturunan lebih tinggi.

3.2 Saran
Untuk meningkatkan pengetahuan Skrining Pranikah pada calon pengantin
khususnya di era pandemic ini, calon pengantin diharapkan bisa lebih mandiri dan
mengerti dalam segala hal.

xii
Lampiran......
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asuhan Kebidanan Pada Calon Pengantin Wanita


Sub Topik :

1. Mengetahui Pengertian Skrining Pranikah


2. Mengetahui Tujuan Skrining Pranikah
3. Mengetahui Tahapan Tes Skrining Pranikah
4. Mengetahui Kapan Melakukan Skrining Pranikah
5. Mengetahui Dimana Melakukan Skrining Pranikah

Penyuluh : Mahasiswi Profesi Kebidanan Malang

Waktu                : 10.00 WIB.


Alokasi Waktu : 60 menit
Sasaran               : Remaja Catin
Hari / tanggal     : 19 Oktober 2020
Tempat               : Rumah Mahasiswa

1. Latar Belakang

Menikah dilakukan melalui proses yang khidmat dan sacral. Oleh karena itu
perlu adanya sebuah persiapan dan perencanaan. Salah satu yang harus
dipersiapkan untuk menikah selain dari materi adalah fisik dan mental dari calon
pengantin, karena materi saja tanpa kesiapan fisik dan mental tidak akan berjalan
dengan baik. Fisik yang sehat akan menambah kekhidmatan pada proses
pernikahan. Agar calon pengantin benar – benar sehat maka tidak boleh

xiii
meninggalkan pemeriksaan kesehatan pranikah yang juga menjadi salah satu syarat
administrasi pernikahan di Kantor Urusan Agama.

Pemeriksaan kesehatan pranikah bagi pasangan calon pengantin sangatlah


penting, akan tetapi di Indonesia, warga kurang memperhatikan masalah ini,
bahkan banyak pihak yang mengabaikan dan menanggapi enteng, sehingga
pemeriksaan kesehatan pranikah tidak terlaksana. Dari pengkajian data 30%
masyarakat masih belum mengetahui pemeriksaan - pemeriksaan pranikah dan
kurangnya pengetahuan tentang persiapan pranikah seperti persiapan fisik,
persiapan gizi, dan persiapan psikologis. Pada calon pengantin wanita terdapat
masalah kurangnya asupan gizi yang seimbang sehingga calon pengantin tampak
pucat dan sering mengalami gangguan kesehatan. Dari contoh masalah tersebut
mereka masih beranggapan bahwasannya saat itu dirinya sedang dalam keadaan
sehat. Calon pasangan pengantin tidak tahu mengapa harus diadakannya
pemeriksaan kesehatan pranikah. Pemeriksaan kesehatan pranikah memang
keberadaanya belum umum di Negara Indonesia, akan tetapi pemeriksaan
merupakan salah satu prosedur menjelang pernikahan.

Menurut WHO (World Health Organizatio), Keluarga yang berkualitas


adalah keluarga yang harmonis yaitu keluarga yang sehat dalam arti fisik,
psikologis, social, spiritual. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan sebelum memasuki jenjang pernikahan guna mewujudkan
keluarga yang berkualitas. Panel premarital (pemeriksaan pranikah) merupakan
sekumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan status kesehatan kedua
calon pengantin, terutama untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun
atau diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan
janin Pentingnya program persiapan pranikah dan belum adanya pihak yang
mengembangkan program pranikah secara intensif, menjadi motivasi bagi kami
untuk menyusun sebuah program kelas pranikah bagi calon pasangan suami istri.
Melalui program ini, peserta akan diberikan informasi atau pengetahuan mengenai

xiv
persiapan fisik, gizi dan psikologi yang dibutuhkan untuk menghadapi pernikahan.
Harapannya melalui program ini wawasan dan ketrampilan peserta mengenai
pernikahan meningkat sehingga akhirnya angka kejadian perceraian menjadi
berkurang.

2. Tujuan
a. Tujuan umum :
Setelah memberikan pendidikan kesehatan pranikah diharapkan memahami konsep
persiapan fisik, Gizi dan psikologis pranikah dan persiapan kehamilan
b. Tujuan Khusus:
1. Mengetahui Pengertian Skrining Pranikah
2. Mengetahui Tujuan Skrining Pranikah
3. Mengetahui Tahapan Tes Skrining Pranikah
4. Mengetahui Kapan Melakukan Skrining Pranikah
5. Mengetahui Dimana Melakukan Skrining Pranikah
3. Materi Pendidikan Kesehatan
Terlampir
4. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
5. Media
Lembar Balik dan Leaflet
6. Tahapan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Kegiatan/ Alokasi
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
Waktu waktu

Pembukaan 1. Menyapa dan Peserta menjawab 5 menit


10.00 – menyambut peserta salam dengan

xv
10.05 dengan ramah serta ramah
memberi salam dan Peserta
memperkenalkan menyepakati
diri. kontrak waktu
2. Kontrak waktu yang digunakan
dengan peserta penyuluhan
3. Menggali informasi Peserta memberi
peserta tentang umpan balik
Skrining Pranikah.
Inti 4. Menyampaikan Peserta Menyimak 25 menit
Materi sebagai Materi
10.05 – berikut :
10.30 a. Menjelaskan Peserta Menyimak,
tentang skring Mencatat, Bertanya
pranikah
b. Menjelaskan
skrining Peserta Menyimak,
pranikah Mencatat, Bertanya
c. Menjelaskan
tahapan tes Peserta Menyimak,
pranikah Mencatat, Bertanya
d. Menjelaskan
kapan bisa
Peserta Menyimak
melakukan
Mencatat, Bertanya
skrning
pranikah
e. Menjelaskan
dimana bisa

xvi
melakukan
skrining
pranikah
Penutup 5. Evaluasi dan Menyimak dan 10 menit
16.25 – Kesimpulan Mendengarkan
16.35 Mengucapkan
terima kasih
kepada peserta
yang bersedia
menjadi audiens
penyuluhan
6. Mengucapkan salam
dan penutup Menjawab salam
penyuluhan

7. Evaluasi
Dalam kegiatan penyuluhan dengan topik Asuhan Kebidanan pada calon
pengantin wanita, hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan yang perlu
di evaluasi adalah meliputi evaluasi proses, dan evaluasi hasil kegiatan yang
dipaparkan sebagai berikut :
1) Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah 1 calon pengatin wanita
b. Pada saat penyuluhan peserta tidak ada yang meninggalkan web.
c. Peserta berpasrtisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan .
2) Evaluasi Hasil
7. 90 % dari peserta diharapkan memahami tentang :
 Mengetahui Pengertian Skrining Pranikah
 Mengetahui Tujuan Skrining Pranikah
 Mengetahui Tahapan Tes Skrining Pranikah

xvii
 Mengetahui Kapan Melakukan Skrining Pranikah
 Mengetahui Dimana Melakukan Skrining Pranikah

xviii
8. Lampiran Materi
Materi terlampir

xix
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, D Sediaoetama.2010. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. 2015. Kesehatan Reproduksi dan


Seksual Bagi Calon Pengantin. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset kesehatan dasar. Jakarta:


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.

Prawirohadjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.

Shara, Fhany El dkk. 2014. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada
Remaja Putri di SMAN 2 Sawahlunto Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas,
2017; 6(1).

Susetyowati. 2014. Ilmu Gizi Teori Dan Aplikasi Jakarta, Buku Kedokteran Egc.

Universitas Muhammadiyah Malang. 2014. Modul pengajaran mempersiapkan


kehamilan yang sehat. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.

Zaki, Ibnu dkk. 2017. Asupan Zat Gizi Makro dan Lingkar Lengan Atas Pada Remaja
Putri di Kwasan Perdesaan Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional
dan Call for Papers.

Lampiran 3

xx
Daftar Hadir Klien

Lampiran 3

xxi
Lembar Informed Consent

Lampiran 4

xxii
Dokumentasi

xxiii

Anda mungkin juga menyukai