DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 G
1. SJAMSIJAH (202106090416)
2. JOHANA WIDIJATI (202106090417)
3. SONYA MSIREN (202106090489)
4. SURIYATI SUYUTI (202106090407)
5. YAYUK SUGIARTI (202106090406)
6. CHRISTINA LORINCE RATULOHAIN (202106090431)
1
MAKALAH
MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
1. SJAMSIJAH (202106090416)
2. JOHANA WIDIJATI (202106090417)
3. SONYA MSIREN (202106090489)
4. SURIYATI SUYUTI (202106090407)
5. YAYUK SUGIARTI (202106090406)
6. CHRISTINA LORINCE RATULOHAIN (202106090431)
Mengetahui
Pembimbing Institusi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena
tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati,mendampingi, serta
menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan
sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja
berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik
pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah satu dari praktik
kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan kewajiban. Dalam hal ini asuhan
kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien
yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara
1. Bertahap dan sistematis
2. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi
dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal.
Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan
yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas
dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan
lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Kepmenkes
no.900/Menkes/SK/VII/2002).
Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan?
2. Bagaimana konsep manajemen kebidanan yang berkualitas?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
3
Meningkatkan kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis,
analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan
kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi/anak balita.
b. Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan
kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan
evidence based.
2. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap asuhan kebidanan
yang diberikan disarana pelayanan kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
j. Pemeriksaan penunjang ( Laboratorium, catatan terbaru dan sebelumnya )
6
2. Tujuan SOP :
a. Agar petugas menjaga konsistensi pada tingkat kinerja tertentu
b. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait
d. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktik atau kesalahan administrasi
e. Menghindari kegagalan, kesalahan, keraguan dan inefisiensi
3. Fungsi SOP :
a. Memperlancar tugas petugas/tim
b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan
c. Mengetahui dengan mudah hambatan-hamabatan
d. Mengarahkan petugas untuk disiplin
e. Sebagai pedoman
7
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
- Puskesmas
- Puskesmas Pembantu
- Polindes dan Pembantu
- Balai Desa
c. Penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk menciptakan iklim
kerja sama di antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan sehingga tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seseorang manajer
pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang telah di sepakati.
Contoh
- Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP )
- Supervisi
- Stratifikasi Puskesmas
- Survey
8
1) Jumlah kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan kebidanan
(Memerator), dibandingkan dengan jumlah kelompok masyarakat yang
menjadi sasaran program kebidanan (denominator)
2) Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan (mulai
dari KIE, asuhan kebidanan,dll)
Contoh: Untuk BPS Out-putnya adalah:
a) Kesejahteraan ibu dan janin
b) Kepuasan pelanggan
c) Kepuasan bidan sebagai provider
d. Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang diukur dengan peran
serta masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kebidanan yang ada di
sekitarnya (Posyandu, BPS, Puskesmas,dll) yang tersedia.
e. Out – Come ( Impact )
Di pergunakan untuk menilai perubahan atau dampak ( impact ) suatu program,
perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status kesehatan masyarakat
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus melewati
beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah sedangkan dari depkes
menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-,asing pendapat sama, hanya berbeda
dalam cara pendokumentasiannya. Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku
menggunakan 5 langkah atau 7 langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen
kebidanan tersebut dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam
membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi:
1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen.
2. Meliputi seluruh kegiatan
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk
mengidentifikasi seluruh konsumen
4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan
5. Memonitor kepuasan konsumen
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui pemantauan
ulang
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dan pelayanan
khusus secara tetap melalui prosedur dan system informasi yang fleksibel
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi para pembaca
dan dapat menambah pengetahuan tentang lingkup praktik kebidanan untuk itu penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk lebih jauh memahami makalah ini dan dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
10
DAFTAR PUSTAKA
11