DISUSUN OLEH:
STELA PRAMESTI REGINA CAHYANI
MELA EMSIANA
FEBYANA
DEVY UTAMI
DOSEN PEMBIMBING: Bd.Lezy Yovita Sari SST.M.Kes
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atau segala anugerah dan karunianya sehingg
a saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dan penulisan adalah untuk memenuhi tugas dari Bd.Lezy Yovita Sari SST.M.
Kes pada Mata Kuliah Psikologi dalam praktek kebidanan Selain itu makalah ini juga bertuju
an untuk menambah wawasan bagi para pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bunda Bd.Lezi Yovita Sari SST.M.Kes yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bi
dang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh kar
ena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah i
ni.
b) Bayi baru lahir normal yang lahir dari kehamilan aterm 3.5 Instrumen Pengumpulan
Data Instrument pengumpulan data yang digunakan penulis dalam asuhan kebidanan
neonatus antara lain format asuhan kebidanan neonatus, format pengkajian, buku KI
A, alat pemeriksaan fisik bayi lengkap.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis berupa anamnesis, kajian dokume
n, dan kegiatan observasi (pemeriksaan fisik).
a) Anamnesis dilakukan penulis kepada keluarga pasien maupun dengan tenaga keseha
tan di daerah subyek tersebut, anamnesis dilakukan pada kunjungan neonatal pertam
a yaitu 6 jam setelah lahir, hari ke 7 setelah lahir, dan 28 hari setelah lahir.
c) Studi dokumentasi merupakan sarana dalam mengumpulkan data atau informasi den
gan cara membaca laporan, surat-surat, catatan-catatan, dan bahan-bahan berupa tuli
san yang lain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang mendukung hasi
l pengamatan penulis, seperti buku KIA, partograf, dan rekam medis subjek penelitia
n. Studi Dokumentasi akan dilakukan pada setiap kunjungan sebagai data penunjang.
Orientasi pada penyakit X filosofi asuhan Orientasi pada manusia sehat mengikuti
kebidanan proses alamiah
Manusia(bidan)sebagai control terhadap Holistic apporach
alam(mempercepat proses seharusnya dapat
(bio-psiko sosio cultrul spirirt
berjalan secara alamiah)
Orientasi sehat
Memahami individu dari bio dan body
mekaniknya saja
Bidan berorintasi pada pengobatan penyakit Keduanya saling mempengaruhi
Manusia dipisahkan dari lingkungan dimana
kesehatan individu lebih diproritaskan
dariada kes.masyarakat
Wanita adalah manusia yang mempunyai hak asasi terutama hak dalam bidang keseha
tannya yaitu hak untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Bidan berperan dalam memberikan dukungan pada wanita untuk memperoleh status y
ang sama dimasyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya. Dalam
memberikan asuhan hendaknya ‘women center care’ / asuhan yang berorientasi pada wanita,
dimana fokusnya mencakup seluruh aspek kehidupan yang memandang wanita sebagai manu
sia yang utuh, membutuhkan pemenuhan kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual, dan kultural s
elama hidupnya.
Model asuhannya adalah wanita harus menjadi figure sentral pada proses asuhan kare
na wanita yang mengerti kebutuhannya sendiri sedangkan bidan adalah pemberi asuhan profe
ssional yang membantu ibu untuk pengambilan keputusan dan menanggapi pilihan ibu. Salah
satu faktor yang mencerminkan wanita tetap sebagai pusat asuhan diasumsikan dengan kepua
san terhadap asuhan kebidanan yaitu faktor ‘continuity of care’ / asuhan yang berkelanjutan.
PENGERTIAN
Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita, maksudnya bahwa
asuhan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi pada wanita sehingga wanita tidak
dipandang sebagai obyek melainkan dipandang sebagai manusia secara utuh / holistic
yang mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
1. Faktor status wanita dalam masyarakat yang rendah. Status atau kedudukan seseorang
dalam keluarga dan masyarakat akan mempengaruhi seorang wanita diperlakukan
bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan. Disebagian besar
masyarakat dunia wanita mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari pria. Status
yang lebih rendah ini menimbulkan diskriminasi yaitu diperlakukan secara tidak layak
atau ditolak haknya karena mereka wanita dan hal ini selalu berakibat buruk pada
kesehatan wanita, misalnya banyak wanita yang masih bisa dijual yang mengakibatkan
PMS.
PERAN BIDAN
Bidan dalam memberikan asuhan yang berpusat pada wanita harus berlandaskan pada
filosofi asuhan kebidanan yaitu safety, satisfying, menghormati martabat manusia dan self
determination, respecting culture dan etic diversity, family centered, dan health promotion
b.Menyiapkan wanita dengan pendidikan yang berbeda, konseling, dan asuhan prenatal
f.Identifikasi masalah obstetric, dengan perujukan kepada provider yang tepat untuk
asuhan(UCSF, 1999)
a. Komunikasi
b. Kontrol
Hasil dari salah satu proyek penelitian menunjukkan bahwa ibu lebih
menyukai bidan yang mendemonstrasikan lebih dulu kemampuan dari ibu,
memungkinkan ibu merasakan jadi special,dan menolong ibu untuk relaks dan tetap
dalam kontrol dan dapat menjadi aspek advokasi (Frager,1999)
Bidan dan praktisi lain yang praktek dalam model kebidanan diharapkan
memberikan asuhan secara personal tradisional seperti yang wanita inginkan.
Sebagian besar pusat perhatian ibu-ibu adalah pada keterlibatan mereka secara
individual dengan para professional dalam system. Bidan sendiri berfokus terhadap
system yang ada di tempat kerja mereka, yang mempengaruhi cara pandang mereka
terhadap jalinan kerjasama dengan ibu.
Penting untuk memberikan asuhan yang sesuai evidence based bagi bidan
professional. WHO mengungkapkan bukti yang kuat untuk menolak intervensi dan
praktek asuhan dengan 4 kategori yaitu:
Menghindari hal yang membahayakan dan tidak efektif seperti menghindari enema,
episiotomi yang rutin, mencukur rambut pubis. Sedangkan asuhan yang dikurangi
meliputi:
d. Asuhan itu memang perlu untuk wanita tetapi tidak semua tepat untuk semua orang
Peran pelaksana dilakukan dengan tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas ketergantungan. Berikut beberapa penjelasan tugas pokoknya.
Tugas mandiri:
Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan bersama klien.
Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klie
n / keluarga
Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien / kelu
arga
Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluar
ga berencana
Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita
dalam masa klimakterium serta menopause
Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga dan pelapo
ran asuhan.
Tugas kolaborasi:
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolabora
si dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama
pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi
Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi serta ke
adaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolabor
asi dengan melibatkan klien dan keluarga
Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolo
ngan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi be
rsama klien dan keluarga
Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
Tugas ketergantungan:
Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi k
eterlibatan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan
risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan denga
n penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas ya
ng disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatda
ruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdar
uratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.
Peran Pengelola
Sebagai pengelola, bidan mempunyai dua tugas utama, yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. Tugas pengembangan pelayanan
dasar yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja. Sedangkan tugas
partisipasi tim seperti melaksanakan program kesehatan sekton lain melalui dukun bayi,
kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya di bawah bimbingan wilayah kerja.
Peran Pendidik
Sebagai pendidik, bidan mempunyai dua tugas utama yaitu pendidik dan penyuluh.
Dalam tugas mendidik, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.
Dalam tugas sebagai penyuluh, bidan memberikan pelatihan dan membimbing kader.
Peran Peneliti
Sebagai peneliti, bidan betugas melakukan penelitian atau investigasi dalam bidang
kesehatan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Tugas ini mencakup:
Pada peran dan fungsi bidan yang terakhir, akan dijelaskan lebih rinci mengenai fungsi bidan
di masyarakat. Sama seperti peran bidan, fungsi bidan meliputi fungsi pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti. Masing-masing fungsi ini mencakup beberapa hal yang menjadi fokus.
Berikut penjelasannya.
Fungsi Pelaksana:
Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khu
susnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus p
atologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi, t
ermasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewena
ngnya.
Fungsi Pengelola:
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang d
idukung oleh partisipasi masyarakat.
Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan. Fungsi Pendidik
Fungsi Pendidik:
Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait denga
n pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang tanggu
ng jawab bidan.
Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarak
at.
Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
Fungsi Peneliti:
Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berke
lompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
Sebagai tenaga professional, bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap
tindakan yang dilakukannya
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Pengaturan tenaga kesehatan ditetapkan di
dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan serta
ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam peraturan atau
kepuasan menteri kesehatan.
Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat
mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi
Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak yang meminta
pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan bagian dari keluarga. Oleh karena itu,
kegiatan bidan sangat erat kegiatannya dengan keluarga.tanggung jawab bidan tidak hanya
pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga.
Merupakan salah satu model yang di kembangkan untuk membantu manusia dalam
memahami proses chat sakit dalam arti kesehatan.Nih adalah sebagai kerangka kerja untuk
pemahaman dan tindakan.