Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MODEL ASUHAN KEBIDANAN


( KONSEP DEFINISI KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN )
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan
Dosen pengumpu :
Dr. Ruqaiyah, S.ST., M.Kes., M.Keb

Disusun Oleh :

KELAS B23

PRODI DIII KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatus
merupakan faktor penting yang memengaruhi AKI dan AKB. Angka kematian
ibu dan bayi dapat terjadi karena komplikasi kebidanan selama masa
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Kehamilan yang fisiologis jika
tidak dipantau dengan baik dapat mengarah pada keadaan patologis yang dapat
mengancam nyawa ibu dan bayi. Asuhan kebidanan dengan standar perlu
dilakukan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat pada suatu negara dan
mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB (Kemenkes RI, 2018).

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indicator derajat kesehatan disuatu wilayah dan menjadi salah satu komponen
indeks pembangunan maupun indeks kualitas hidup. Menurut WHO. (2019)
hasil pencapaian AKI sebesar 23,88 per 1000 kelahiran hidup sedangkan AKB
sebesar 12,41 per 1000 kelahiran hidup. Mengurangi AKI dan AKB merupakan
salah satu indikator dalam Goals ketiga dari program SDGs yang merupakan
kelanjutan MDGs. Salah satu sasaran SDGs adalah AKI diturunkan sampai 70
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 dan menurunkan AKB menjadi
16 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2024. Keberhasilan dari upaya
kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari AKI dan AKB yang merupakan hal
mendasar dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. (Dirjen Kesehatan Masyarakat
Kemkes RI, 2020).
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKI dan AKB yaitu dengan
terlaksananya pemeriksaan Continuity of Care (COC). Asuhan Continuity of
Care (COC) merupakan asuhan secara berkesinambungan dari hamil sampai
dengan keluarga berencana sebagai upaya penurunan AKI dan AKB
(Maryunani, 2011). Pelayanan yang dicapai dalam Asuhan Continuity of Care
(COC) adalah ketika terjalin hubungan dengan terus menerus antara seorang
ibu dan bidan. Asuhan berkelanjutan berkaitan dengan tenaga profesional
kesehatan, pelayanan kebidanan dilakukan mulai dari prakonsepsi, awal
kehamilan, selama trimester I hingga trimester III, dan melahirkan sampai 6
minggu pertama postpastum. Menurut Ikatan Bidan Indonesia, Bidan
diharuskan memberikan pelayanan kebidanan yang kontinyu yaitu Continuity
of Care (COC) mulai dari ANC, INC, Asuhan BBL, Asuhan postpartum,
Asuhan Neonatus dan Pelayanan KB yang berkualitas (Diana, 2017).

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting


dalam menurunkan AKI dan AKB sekaligus memberikan asuhan kebidanan
pada siklus kehidupan wanita. Bidan melakukan asuhan sesuai tugas dan
wewenang bidan yang tercantum dalam UU No. 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan sesuai standar Asuhan
Kebidanan. Bidan bertugas memberikan pelayanan, meliputi : pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana, melaksanakan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang dan pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan
tertentu. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang standar asuhan kebidanan, bidan memberikan asuhan kebidanan yang
bersifat holistic, humanistik berdasarkan evidence based dengan pendekatan
manajemen asuhan kebidanan dan memperhatikan aspek fisik, psikologi,
emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan. Selain itu, berdasarkan
kriteria penilaian Skor Poedji Rochjati mengenai deteksi dini kehamilan,
seorang bidan berwenang memberikan asuhan kebidanan secara fisiologis
(Kepmenkes RI, 2020).

BAB II
PEMBAHASAN

A. Macam-macam model asuhan kebidanan


Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang
merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
dipengaruhi oleh filosofi yang di anut bidan meliputi unsur-unsur yang terdapat
dalam paradigma kesehatan. Berikut macam-macam model asuhan kebidanan;

A) Medical Model
Merupakan fondasi dari praktik-praktik kebidanan yg sudah meresap di
masyarakat. Meliputi proses penyakit, pemberian tindakan, dan komplikasi
penyakit / tindakan.

MEDICAL MODEL MODEL KEBIDANAN


Orientasi pada penyakit X filosofi Orientasi pada manusia sehat
asuhan kebidanan mengikuti proses alamiah
Manusia (bidan) sebagai kontrol Kondisi fisiologis
terhadap alam (mempercepat proses
seharusnya dapat berjalan secara
alamiah)
Memahami individu dari bio dan body Holistic approach (bio-psiko sosio
cultural spirit)
Bidan berorientasi pada pengobatan Orientasi sehat
penyakit
Manusia dipisahkan dari lingkungan Keduanya saling mempengaruhi
dimana kesehatan individu lebih di
prioritaskan dari pada kesehatan
manusia
Adanya spesialis asuhan-asuhan Komprehensif Minimalis intervensi
mengutamakan high teknologi
Dokter sebagai kontrol, peran pasien Pasien sebagai objek
pasif, informasi terbatas pada pasien
Fokus pada kondisi pasien Mencakup lingkungan

B) Model sehat untuk semua (Health for all)


Model sehat untuk semua (Health For All) ini Diproklamirkan oleh WHO
sejak tahun 1978. Fokus dari model ini adalah pada wanita, keluarga, dan
masyarakat. Pelaksananya adalah bidan di komunitas.

Tema dalam HFA (Health for all);


1. Mengurangi kesenjangan dalam kesehatan
2. Bentuk Yankes adalah ksehatan dan pencegahan penyakit
3. Partisipasi masyarakat
4. Adanya kerjasama antara tim kesehatan
5. Berfokus pada Yankes, Primer

C) Model partisipasi
Model partisipasi adalah adanya partisipasi ibu dalam interaksinya
dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat.
Kunci aspek partisipasi pasien meliputi ;
1. Bantuan diri : pasien yang aktif terlibat dalam asuhan
2. Tidak medekalisasi dan tidak profesional
3. Demokrasi : keterlibatan pasien dalam decision making

Tingkat partisipasi yaitu sejauh mana pasien berpartisipasi pada


pelayanan kebidanan. Sedangkan tingkatan partisipasi ada beberapa macam,
yaitu ;

1. TK 1 : Menerima pelayanan secara pasif


2. TK 2 : Partisipasi aktif dengan rencana-rencana yang jelas misal
bertanya atau mengajak diskusi
3. TK 3 : Berpartisipasi dalam pelaksanaan program kesehatan
4. TK 4 : Berpartisipasi dalam program pengawasan dan evaluasi
5. TK 5 : Berpartisipasi dalam perencanaan program atau model

Untuk melaksanakan model partisipasi ini membutuhkan ;


1. Pendekatan
2. Kerjasama antara bidan, ibu dan keluarga
3. Pertanyaan (untuk mengetahuin ibu, apa yang diharapkan)
4. Pemberitahuan kepada ibu tentang pemeriksaan, rencana tindakan
5. Alternatif tindakan

Unit komponen dalam model ini ;

1. Ibu dan keluarga (banyak variasi : norma patriakal, single


parent, cerai, dll)
2. Konsep kebutuhan (bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual)
3. Partnership (kerjasama dengan klien, keluarga maupun tim
nakes)
4. Faktor kedekatan dan keterbukaan (misalkan pengetahuan dan
keterampilan, pengharapan, kepercayaan, dan penekanan)
5. Model monolog bagi bidan di ruangan kebidanan
6. Pemberian informasi (dengan komunikasi yang baik)
7. Pemberian pilihan dan kontrol (dilibatkan dalam decision
making)
8. Penerimaan klien saat bersalin (kekuatan dan kelemahan)
9. Model sistem maternitas di komunitas
10. Bidan yang memberikan asuhan di komunitas akan melakukan
rujukan

B. Model konseptual dalam asuhan kebidanan


Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut
bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan (manusia, perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan).

A) Medical model
Medical model merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk
membantu manusia dalam memahami proses sehat dan sakit dalam arti
kesehatan. Model ini sering digunakan dalam bidang kedoteran dan lebih
fokus pada proses penyakit dan mengobati ketidak sempurnaan. Yang
tercakup dalam model ini adalah ;
1. Berorientasi pada penyakit
2. Menganggap bahwa akal atau pikiran dan badan terpisah
3. Manusia menguasai alam
4. Yang tidak terbiasa menjadi menarik
5. Pasien berperan pasif
6. Dokter yang menentukan
Model ini kurang cocok untuk kebidanan karena terlalu berorientasi pada
penyakit dan tidak memberika pasien menentukan keinginannya sendiri.
Tapi masih banyak yang terpengaruhi dengan model ini. berikut ini akan
diberikan gambaran bagaiman perbedaan pandangan mengenai kehamilan
sesuai medical model dan falsafah kebidanan.

MEDICAL MODEL FALSAFAH KEBIDANAN


Perspektif Normal dalam antisipasi
Kasus tidak biasa menjadi menarik Setiap persalinan peristiwa unik
Dokter bertanggung jawab Wanita dan keluarga membuat
keputusan
Informasi terbatas Informasi yang diberikan terbatas
Outcome yang diharapkan ibu dan bayi Outcome yang diharapkan ibu dan bayi
hidup dan sehat yang hidup dan sehat dan kepuasan
akan kebutuhan individu

B) Paradigma kesehatan
Seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa derajat kesehatan di
Indonesia masih rendah, hal ini menuntut adanya upaya pemerintah dalam
upaya menurunkannya. Salah satu usaha pemerintah dalam menigkatkan
derajat kesehatan, pemerintah membuat satu model dalam pembangunan
kesehatan yaitu PARADIGMA SEHAT.
Paradigma sehat ini pertama kali dicetuskan oleh Prof.Dr.F.A.Moeloek
(Menkes RI) Pada Rapat sidang DPR Komisi VI pada Tanggal 15
September 1998. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau
model pembangunan kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling
berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor,
dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau
pemulihan kesehatan. Jadi, pada paradigma sehat ini lebih menekankan
pada pengobatan promotif, dan preventif.
Secara garis besar, dengan adanya paradigma sehat maka pembangunan
sektor harus memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan. Secara
khususnya, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, yaitu dengan adanya
paradigma sehat maka pembangunan kesehatan menekankan pada upaya
promotif dan preventif. Paradigma Sehat ini merupakan model dalam
pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan dalam asuhan kebidanan, hal
ini karena ;
1. Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang tentang
kesehatan termaksuk kesehatan roproduksi, dan mendorong
masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya
promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk merupakan
derajat kesehatan di Indonesia yang utamanya di nilai dari AKI
dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut
bertanggung jawab terhadap menurunya AKI dan AKB perlu
menjadikan paradigma sehat sebagai model.
3. Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga
bidanpun harus menjadikannya sebagai model atau acuan.

C) Midwifery care
Care dalam bahasa Inggris mempunyai arti memelihara, mengawasai,
memperhatikan dengan sepenuhnya. Dihubungkan dengan dunia kebidanan
maka “care” disini sering disebut dengan asuhan. Bidan dalam memegang
prinsip Midwifey care yaitu ;
1. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan
lingkungan kultur sosial.
2. Berasumsi bahwa mayoritas wanita bersalinan ditolong tanpa
intervensi.
3. Mendukung dan meningkatkan persalinan alami.
4. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan
ilmu dan seni.
5. Wanita punya kekuasaan yaitu berlandaskan tanggung jawab
bersama untuk suatu pengambilan keputusan,tetapi wanita punya
kontrol atau keputusan akhir mengenai keadaan dirinya dan
bayinya.
6. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik.

C. Women center care


Women center care merupakan model konseptual dalam asuhan midwifery
care dan asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk
memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di
masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan kesehatannya sendiri.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh badan yaitu House of
commons Health commitee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdapat permintaan
yang meluas pada kaum wanita untuk memilih pilihan yang lebih besar dalam
menentukan jenis asuhan maternitas saat ini membuat mereka frustasi bukan
memfasilitasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnaya asuhan yang
berorientasi pada wanita dimana mereka punya peran dalam menentukan pilihan
sehingga terpenuhi kebutuhannya dan timbul kepuasan. Hal ini juga menunjukan
bahwa asuhan berorientasi pada wanita atau women Center Care amat penting
untuk kemajuan praktik kebidanan.

A) Konsep women center care


1. Perawatan yang berfokus pada kebutuhan wanita yang unik,
harapan dan aspirasi wanita.
2. Memperhatikan hak-hak perempuan untuk menentukan nasib
sendiri dalam hal penting, kontrol dan kontinuitas perawatan
dalam bidang kebidanan.
3. Kebutuhan janin, bayi, atau keluarga wanita, orang lain yang
signifikan, seperti yang di identifikasi dan dipercaya oleh wanita
tersebut.
4. Melibatkan peran serta masyarakat, melalui kehamilan,
persalinan, dan setelah kelahiran bayi.
5. Melibatkan kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya bila
diperlukan.
6. Holistik dalam hal menangani masalah soasial wanita, emosional,
fisik, psikologis, kebutuhan spiritual dan budaya.

B) Visi women center care


Women Center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM
(Internasional Confederation of Midwifery) yang tertuang pada visinya
yaitu ;
1. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan
asuhan kebidanan.
2. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang
menghargai kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk
seluruh kebutuhan wanita dan keluarga.
3. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa
mendatang termasuk pelayanan kesehatan utama pada
komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.

Asuhan yang baik terhada wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini ;

1. Lakukan intervensi minimal.


2. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan.
3. Melakukan segala tindakan sesuai dengan standar, wewenang,
dan kompetensi.
4. Memberikan inform konten.
5. Memberikan asuhan yang nyaman, aman, logis dan berkualitas
6. Menerapkan asuhan sayang ibu.

Asuhan sayang ibu adalah ;

1. Asuhan yang tidak menimbulkan penderitaan bagi ibu.


2. Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan.
3. Asuhan yang berorientasi dengan kebutuhan ibu.
4. Memberdayakan ibu atau wanita dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/8438/3/BAB I.pdf
https://www.dictio.id/t/bagaimana-penjelasan-terkait-dengan-model-asuhan-
kebidanan/14790

crome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpglcfindmkaj://spada.ins.ac.id/pluginfile.php/763904/m
od_resource/content/1/10.20%MODEL%20ASUHAN%20PELAYANAN%20KEBIDANAN.ppt
x.pdf

https://id.scribd.com/doc/169509209/MACAM-MACAM-MODEL-ASUHAN-KEBIDANAN

Anda mungkin juga menyukai