Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

MODEL ASUHAN KEBIDANAN, PERAN DAN FUNGSI BIDAN

Disusun Oleh :
Della Adelia_2310101018
Dosen Pengampu : Enny Fitriahadi, S.ST., M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah tentang "Model Asuhan Kebidanan,
Peran dan Fungsi Bidan". Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Enny Fitriahadi,
S.ST., M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Kebidanan di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta program studi S1 Kebidanan. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Yogyakarta, 12 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................................... 1
BAB II ISI ..................................................................................................................... 2
A. MODEL ASUHAN KEBIDANAN .............................................................. 2
B. PERAN DAN FUNGSI BIDAN................................................................... 10
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 15
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 15
B. SARAN ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejarah kebidanan di Indonesia berjalan panjang, pada mulanya kebidanan di
butuhkan untuk mendorong berbagai rumah sakit dalam meningkatkan kualitas
tenaga kerjanya. Pelayanan kebidanan dimulai sejak tahun 1807 pada
pemerintahan Hindia-Belanda dengan tenaga persalinannya adalah dukun. Seiring
berjalannya waktu dibuka pendidikan kedokteran dan bidan serta kursus
kebidanan.
Pendidikan bidan pertama kali di Indonesia dibuka pada tahun 1851 oleh
dokter militer Belanda. Pada tahun 1935 pendidikan bidan semakin berkembang,
banyak sekolah bidan yang dibuka di kota-kota besar. Pendidikan kebidanan terus
mengalami perkembangan yang signifikan, hingga pada akhirnya tanggal 24 Juni
1951 Konferensi bidan pertama Indonesia berhasil diselenggarakan bernama IBI
atau Ikatan Bidan Indonesia.
Tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien
sehingga dapat terbina suatu hubungan saling percaya antara pasien dan bidan
disebut dengan model asuhan kebidanan. Model dalam asuhan kebidanan
Indonesia bersumber dari masyarakat yang didasarkan pada kenyataan bahwa
kehamilan dan persalinan merupakan episode yang normal dalam siklus
kehidupan wanita. Bidan adalah seseorang yang lulus dari pendidikan bidan dan
memiliki kompetensi, kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Profesi kebidanan juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya menurunkan angka
kesakitan, trauma persalinan dan kematian pada persalinan.
Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini akan
membahas tentang model asuhan kebidanan, peran dan fungsi bidan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa saja macam-macam asuhan kebidanan?
2. Apa peran dan fungsi bidan?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan pada makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui macam-macam asuhan kebidanan.
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi bidan.

Makalah Konsep Kebidanan 1


BAB II
ISI
A. MODEL ASUHAN KEBIDANAN
a) Definisi Model Asuhan Kebidanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) model adalah pola
(contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Sedangkan asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang
didasarkan pada proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
Model Asuhan Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan
kerangka kerja seorang bidan dalam melakukan praktik kebidanan.

b) Model-Model Asuhan Kebidanan


Berikut 3 jenis model asuhan kebidanan:
1. Medical Model
Medical model merupakan fondasi dari praktik-praktik kebidanan
yang sudah meresap di masyarakat meliputi proses penyakit,
pemberian tindakan dan komplikasi dari penyakit/tindakan.
Medical Model Model Kebidanan
Orientasi pada penyakit X Orientasi pada manusia sehat
filosofi asuhan kebidanan. mengikuti proses alamiah
Kondisi fisiologis
Manusia (bidan) sebagai Holistic approach (bio-psiko
control terhadap alam sosio cultrul spirirt)
(mempercepat proses
seharusnya dapat berjalan
secara alamiah).
Memahami individu dari bio Orientasi sehat
dan body mekaniknya saja
Bidan berorientasi pada Keduanya saling
pengobatan penyakit mempengaruhi
Manusia dipisahkan dari Komprehensif minimalis
lingkungan dimana kesehatan intervensi

Makalah Konsep Kebidanan 2


individu lebih diprioritaskan
daripada kesehatan manusia
Adanya spesialis asuhan Pasien sebagai objek
asuhan mengutamakan high
tecnologi
Dokter sebagai kontrol, peran Mencakup lingkungan
pasien pasif, informasi
Mencakup lingkungan terbatas
pada pasien
Fokus pada kondisi pasien Fokus pada ibu dan keluarga

2. Model Sehat Untuk Semua (Health for all)


Model HFA dan definisi PHC 5 konsep WHO, 1998:
 Yankes bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai kebutuhan.
 Yankes meliputi promotif, prefentif, curative & rehabilitative
 Yankes harus efektif & dapat diterima secara cultural
 Masyarakat terlibat dalam yankes
 Adanya kolaborasi lintas sectoral

3. Model Partisipasi
Model Partisipasi yaitu adanya partisipasi ibu dalam interaksi
dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat.
Tingkat partisipasi yaitu sejauh mana pasien berpartisipasi pada
pelayanan kebidanan. Sedangkan tingkatan partisipasi ada
beberapa macam, yaitu:
 Tk Menerima pelayanan secara pasif.
 Tk II Partisipasi aktif dg rencana-rencana kesehatan yang jelas
misal bertanya arau mengajak diskusi.
 Tk III berpartisipasi dalam pelaksanaan program kesehatan.
 Tk IV berpartisipasi dalam program pengawasan & evaluasi.
 Tk V berpartisipasi dalam perencanaan programmodel.

c) Macam-Macam Asuhan Kebidanan


1) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada ibu hamil:
a. Bidan Menanyakan tentang Identitas Ibu dan Suami,
meliputi: nama, umur, agama, pekerjaan, pendidikan
terakhir, alamat, riwayat kehamilan sekarang, hari pertama

Makalah Konsep Kebidanan 3


haid terakhir, tanda bahaya dan penyulit kehamilan,
keluhan umum lainnya, obat/jamu yang pernah dan sedang
dikonsumsi, keluhan pada saat buang air kecil, keluhan
pada saat buang air besar, kekhawatiran khusus, riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, riwayat
kesehatan/penyakit yang pernah diderita, riwayat sosial
ekonomi, status perkawinan, respon ibu dan keluarga
terhadap kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi,
dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam
keluarga, gizi yang dikonsumsi/kebiasaan makan,
kebiasaan hidup sehat, beban kerja sehari, tempat dan
penolong persalinan yang di inginkan,
b. Menyiapkan Alat dan Tempat Pemeriksaan, meliputi:
tensimeter dan stetoskop, fetoskop dan dopler, pita
ukur/metlin, timbangan berat badan dan pengukur tinggi
badan, reflek hamer, pita lila, jam tangan yang ada detiknya,
c. Mencuci Tangan,
d. Meminta kesediaan pasien untuk diperiksa,
e. Menjelaskan semua prosedur yang akan dilakukan.
f. Membantu memposisikan ibu sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan,
g. Meminta pasien untuk melonggarkan pakaian dan penutup
bagian tubuh yang diperiksa,
h. Melakukan Pemeriksaan Fisik, meliputi: kesadaran,
keadaan emosional, tinggi badan dan berat badan, suhu,
tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, mata, rahang, gusi,
gigi, leher, payudara dan puting susu, abdomen (bekas luka
operasi, palpasi, auscultasi), menghitung taksiran berat
janin, ektermitas atas dan bawah (odema, varises, reflek),
pemeriksaan laboratorium (protein urine, glukosa, Hb),
i. Promosi Kesehatan, meliputi: memberikan imunisasi TT,
memberikan tablet tambah darah, menjelaskan cara
mengkonsumsi serta kemungkinan efek samping,
j. Menghitung Usia Kehamilan,
k. Pendidikan Kesehatan, meliputi: mengatasi ketidaknyaman
yang mungkin timbul, nutrisi, olahraga ringan, istirahat,
kebersihan diri dan lingkungan, persiapan pemberian ASI,
pengenalan tanda bahaya kehamilan dan cara mencari

Makalah Konsep Kebidanan 4


pertolongan, kontrasepsi pasca salin, hubungan seksual,
kegiatan sehari-hari/pekerjaan, penggunaan obat, pakaian,
persiapan kelahiran/kegawat daruratan, penolong
persalinan, tempat persalinan, perlengkapan yang
diperlukan ibu dan bayi, keuangan, donor darah,
transportasi, pendamping ibu,
l. Membuat kesimpulan hasil pemeriksaan,
m. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu,
n. Menjadwalkan kunjungan berikutnya,
o. Mencatat seluruh hasil pemeriksaan, dan
p. Mendokumentasikan pada kartu pasien/buku KIA.

2) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin


1. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala I
Tanda-tanda persalinan kala I yaitu adanya kontraksi uterus,
keluarnya lendir bercampur darah. Kala I persalinan (proses
menunggu) mulai ketika tercapainya kontraksi uterus
dengan frekuensi, intensitas dan durasi yang cukup untuk
menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang
progresif. Kala I persalinan selesai ketika serviks telah
membuka lengkap (10 cm) sehingga memungkinkan kepala
janin lewat.
Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada persalinan
Kala I:
a. Mengumpulkan informasi berupa riwayat kesehatan,
kehamilan, persalinan,
b. Menilai keadaan umum ibu, meliputi menilai
kesadaran, melakukan pemeriksaan TTV (TD, nadi,
suhu, pernafasan), melakukan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui kondisi ibu, melakukan pemeriksaan
abdomen atau pemeriksaan leopold untuk mengetahui
TFU, kondisi bayi dan DJJ, pemantauan kontraksi
uterus (his), pemeriksaan obstetri dilakukan dengan
pemeriksaan dalam (VT) untuk mengetahui kemajuan
persalinan.
c. Mengenali tanda dan gejala Kala II (ibu merasakan
dorongan kuat untuk mengejan, perineum menonjol,
tekanan pada anus, vulva dan sfingter ani membuka),

Makalah Konsep Kebidanan 5


d. Menyiapkan pertolongan persalinan (kelengkapan
peralatan, bahan dan obat-obatan esensial),
e. Melakukan pengawasan 10 kala I (keadaan umum/ 4
jam, TD/ 4 jam, suhu/ 4 jam, nadi/ 30 menit, pernafasan/
30 menit, kontraksi/ 30 menit, DJJ /30 menit,
bandlering /4 jam, perdarahan pervaginam/ 4 jam, tanda
dan gejala Kala II), dan
f. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin,
mengisi partograf pada Kala I aktif.

2. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala II


Kala II (kala proses pengeluaran janin) dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Pada fase ini janin keluar membutuhkan
waktu maksimal 2 jam. Pada ibu primigravida, janin keluar
membutuhkan waktu sekitar 1 jam dan ibu multigravida, janin
keluar membutuhkan membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada persalinan
Kala II:
a. Memeriksa keadaan umum ibu, meliputi tanda-tanda vital,
denyut jantung janin, penurunan bagian terendah janin,
hasil pemeriksaan dalam didapat porsio sudah tidak teraba,
pembukaan lengkap di hodge 4 atau di dasar panggul,
b. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah
lengkap sehingga dapat menyiapkan ibu dan keluarga
untuk membantu proses persalinan,
c. Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi, yaitu
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk
mengeringkan bayi jika kepala sudah membuka vulva 5-6
cm, meletakkan kain bersih 1/3 bawah bokong ibu,
menolong lahirnya kepala, bahu, badan tungka,
d. Melakukan penanganan bayi baru lahir, yaitu penilaian
selintas apakah bayi menangis, bergerak aktif, bernafas/
megap-megap, pemotongan dan pengikatan tali pusat,
e. Memastikan tidak ada janin kedua, dan
f. Menyuntikkan oksitoksin 10 IU di 1/3 paha atas bagian
distal lateral serta di aspirasi terlebih dahulu.

Makalah Konsep Kebidanan 6


3. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala III
Kala III (ekspulsi plasenta) dimulai segera setelah janin lahir
dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban
janin.
Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada persalinan
Kala III:
a. Menanyakan kepada ibu apakah ibu merasa haus, perasaan
dan penerimaan ibu terhadap bayinya serta ibu merasakan
mules atau tidak,
b. Meletakkan bayi diatas dada ibu untuk melakukan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) dengan cara kontak langsung pada
kulit ibu,
c. Melakukan tindakan manajemen aktif kala III meliputi
mengeluarkan plasenta,
d. Memberi rangsangan taktil atau masase uterus segera
setelah plasenta lahir,
e. Menilai perdarahan (memeriksa keutuhan plasenta,
evaluasi adanya laserasi jalan lahir).

4. Asuhan Kebidanan Persalinan Kala IV


Kala IV (pemantauan pasca persalinan) dilakukan setiap 15
menit pada satu jam pertama setelah melahirkan, dan 30 menit
pada satu jam berikutnya. Dengan mengisi pemantauan dalam
partograf.
Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada persalinan
Kala IV:
a. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum,
b. Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
perdarahan,
c. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik, melanjutkan
pemantauan kontraksi,
d. Mencegah perdarahan pervaginam,
e. Mengajari ibu cara melakukan masase uterus,
f. Evaluasi jumlah kehilangan darah, membersihkan semua
peralatan,
g. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat
sampah,
h. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT,

Makalah Konsep Kebidanan 7


i. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga
untuk membantu apabila ibu ingin minum,
j. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0,5%,
k. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%,
l. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
m. Mendokumentasikan tindakan serta melengkapi
partograph, dan
n. Memberikan pemijatan ringan pada punggung ibu.

3) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dan Menyusui


Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada ibu nifas dan
menyusui:
a. Melakukan pengkajian data fisik dan psikososial pada ibu
dan bayi,
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif (menyeluruh),
c. Mendeteksi penyulit maupun komplikasi selama masa
nifas dan menyusui,
d. Melaksanakan rujukan secara aman dan tepat waktu sesuai
dengan indikasi, dan
e. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya
mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-
tanda bahaya pada masa nifas dan menyusui, pemenuhan
nutrisi yang baik, serta mempraktekkan personal higiene
yang baik.

4) Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir:
a. Melakukan injeksi Vit.K pada bayi setelah 1 jam lahir,
b. Memberikan salep mata (cloramphenicol) untuk mencegah
terjadinya infeksi pada mata bayi,
c. Melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan
fisik,
d. Menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan bayi
pakaian, popok, bedong bayi mengunakan kain yang bersih
e. Melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi.

Makalah Konsep Kebidanan 8


5) Asuhan Kebidanan Pada Balita
Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada balita:
a. Melakukan pemeriksaan fisik pada balita berdasarkan
evidence based praktik,
b. Melakukan KIE dan promosi kesehatan mengenai
pemenuhan kebutuhan dasar balita, meliputi: gizi pada
balita, pola makan minum, miksi dan defekasi, pertolongan
pertama diare pada anak, konstipasi pada balita, Pola
istirahat dan tidur, kebersihan dan kemanan balita (mandi,
menggosok gigi, menggunting kuku, memastikan
keamanan pada balita),
c. Melakukan screening tumbuh kembang pada balita,
d. Melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
pada balita, dan
e. Melakukan pendokumentasian asuhan pada balita secara
komprehensif dan sesuai standar.

6) Asuhan Kebidanan Pada Pelayanan Keluarga Berencana


Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada pelayanan
keluarga berencana:
a. Melakukan pemeriksaan, meliputi: riwayat menstruasi,
riwayat perkawinan, riwayat kb sebelumnya, riwayat
medis sebelumnya, riwayat sosial, riwayat kesehatan yang
lalu, riwayat ginokologi, dan pola kebiasaan sehari-hari,
b. Melakukan pemeriksaan fisik, meliputi: tanda vital,
pemeriksaan khusus obstetric, dan pemeriksaan penunjang,
c. Menginformasikan kepada ibu tentang KB yang akan
digunakan,
d. Memberitahu kepada ibu tentang efek samping seperti
perubahan pola haid dan berat badan, sakit kepala/pusing,
penurunan libido/hasrat seksual, dan
e. Menganjurkan ibu kembali apabila ada keluhan dan suntik
ulang pada tanggal yang sama.

7) Asuhan Kebidanan Pada Gangguan Sistem Reproduksi


Mekanisme dan prosedur asuhan kebidanan pada gangguan
system reproduksi:
a. Menanyakan keluhan dan melakukan pemeriksaan,

Makalah Konsep Kebidanan 9


b. Memberitahu tentang keadaan yang dialaminya,
c. Menganjurkan untuk menjaga kebersihan alat kelamin
dengan mengganti pakaian dalam secara teratur,
membasuh alat kelamin secara rutin, membersihkan vagina
saat menstruasi, menggunakan pakaian dalam yang tepat,
dan mencukur bulu kemaluan seperlunya,
d. Memberikan dukungan emosional, dan
e. Menyarankan untuk istirahat yang cukup.

B. PERAN DAN FUNGSI BIDAN


Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu sistem. Sedangkan fungsi
adalah pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya.
Berdasarkan KEPMENKES 369/2007 TENTANG STANDAR PROFESI
BIDAN, peran dan fungsi bidan dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Pelaksana Pelayanan
1) Peran Bidan Sebagai Pelaksan Pelayanan di bedakan menjadi 3,
diantaranya:
a. Tugas Mandiri:
a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang di berikan,
b) Memberi pelayanan pranikah pada anak ramaja dan
dengan melibatkan mereka sebagai klien,
c) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama
kehamilan normal,
d) Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa
persalinan dengan melibatkan klien atau keluarga,
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f) Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien atau keluarga,
g) Memberi asuhan kebidanan pada wanita pada gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium
serta menopause,
h) Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana, dan
i) Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga.

Makalah Konsep Kebidanan 10


b. Tugas Kolaborasi:
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga,
b) Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko
tinggi dan pertolongan pada kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi,
c) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
persalinan dengan resiko tinggi serta keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan tindakan klien dan
keluarga,
d) Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga,
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga, dan
f) Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan resiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga.

c. Tugas Ketergantungan:
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan
keluarga,
b) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada kasus kehamilan dengan resiko tinggi serta
kegawatdaruratan,
c) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta
rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu
dengan melibatkan klien dan keluarga,
d) Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada ibu pada masa nifas yang disertai penyulit

Makalah Konsep Kebidanan 11


tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien
dan keluarga,
e) Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga, dan
f) Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien atau
keluarga.

2) Fungsi Bidan Sebagai Pelaksana Pelayanan


a. Melakukan bimbingan dan penyuluhankepada individu
keluarga, serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada
masa praperkawinan,
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan
normal, kehamilan dengan patologis tertentu, dan kehamilan
dengan resiko tinggi,
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis
tertentu,
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan
resiko tinggi,
e. Melakukan asuhan kebidanan dengan ibu nifas,
f. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui,
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita,
h. Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan
wewenangnya, dan
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus
gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa
klimakterium internal dan monopause sesuai dengan
wewenangnya.

2. Pengelola Pelayanan
1) Peran Bidan Sebagai Pengelola Pelayanan
a. Mengembangkan pelayanan dasar Kesehatan
a) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan
kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta
mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat,

Makalah Konsep Kebidanan 12


b) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian
bersama masyarakat,
c) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya
KIA/KB sesuai dengan rencana,
d) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan
dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan
program/ kegiatan pelayanan KIA/KB,
e) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan
sumber yang ada pada program dan sektor terkait,
f) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan
masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan
memanfaatkan potensi yang ada,
g) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan
praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan,
magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi, dan
h) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan.

b. Berpartisipasi Dalam Tim


a) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai
anggota tim dalam memberi asuhan kepada klien bentuk
konsultasi, rujukan & tindak lanjut,
b) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader
kesehatan, PLKB dan masyarakat,
c) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi,
kader dan petugas kesehatan lain,
d) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi,
dan
e) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan.

2) Fungsi Bidan Sebagai Pengelola Pelayanan


a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung
oleh partisipasi masyarakat,

Makalah Konsep Kebidanan 13


b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebnidanan di
lingkungan unit kerjanya,
c. Memimpin koordinasi kegiatan layanan kebidanan,
d. Melakukan kerjasama serta komunikasi inter dan antarsektor
yang terkait dengan pelayanan kebidanan, dan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan
kebidanan

3. Pendidik
1) Peran Bidan Sebagai Pendidik
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien,
b. Melatih dan membimbing kader.

2) Fungsi Bidan Sebagai Pendidik


a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam
lingkup kesehatan serta keluarga berencana,
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan
sesuai dengan bidang tanggung jawab bidan, dan
c. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam
kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat,
d. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya
sesuai dengan bidang keahliannya.

4. Peneliti
1) Peran Bidan Sebagai Peneliti
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan,
b. Menyusun rencana kerja pelatihan,
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana,
d. Mengelola dan menginterpretasikan data hasil investigasi,
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut, dan
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk mengingatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan Kesehatan.

2) Fungsi Bidan Sebagai Peneliti


a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang
dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan
kebidanan, serta penelitian kesehatan keluarga dan kb.

Makalah Konsep Kebidanan 14


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah: Bidan
merupakan pendamping wanita yang bertugas untuk meyakinkan bahwa
kehamilan dan persalinan adalah hal yang normal bagi siklus wanita. Bidan
memiliki bentuk-bentuk asuhan kebidanan yang meliputi asuhan kebidanan
pada ibu hamil, asuhan kebidan pada ibu bersalin, asuhan kebidanan pada ibu
nifas dan menyusui, asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, asuhan kebidanan
pada balita, asuhan kebidanan pada keluarga berencana dan asuhan kebidanan
pada gangguan sistem reproduksi. Melalui peran dan fungsi bidan yang tertuang
di PERMENKES Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 bidan diharapkan
memberikan sumbangan dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma
persalinan dan kematian pada persalinan.

B. SARAN
1. Untuk penulis: Diharapkan tidak mengerjakan tugas mendekati hari
deadline.
2. Untuk pembaca: Diharapkan dapat lebih memahami tentang bentuk-bentuk
asuhan kebidanan, serta peran dan fungsi bidan.

Makalah Konsep Kebidanan 15


DAFTAR PUSTAKA
Abigail Putra. 2023. Mengenal Sejarah Bidan di Indonesia dan Dunia.
https://www.idntimes.com/life/education/robertus-ari/sejarah-bidan?page=all.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2023.
Cariyanlink. 2022. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil.
https://sippn.menpan.go.id/pelayanan-publik/8148930/dinas-kesehatan-dan-
keluarga-berencana/asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil. Diakses pada tanggal 12
Oktober 2023.
Id. Paralegal. 2019. Asuhan Kebidanan. https://paralegal.id/pengertian/asuhan-
kebidanan/. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2023.
Inayah. 2022. Model Konsep Asuhan Kebidanan. https://dinas.id/model-konsep-
asuhan-kebidanan/. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2023.
Kepmenkes. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan.
Sulfianti, dkk. 2020. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. http://repo.poltekkes-
medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/6070/1/FullBook%20Askeb%20pada%
20Persalinan_compressed.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023.
Unisa Yogyakarta. 2023. Peran Fungsi Bidan Di Masa Depan dan Di Komunitas.
MATERI 3. PERAN FUNGSI BIDAN DIMASA DEPAN DAN DI
KOMUNITAS.pptx. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023.
Wahyuningsih, Heni Puji. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
https://drive.google.com/file/d/1k29t3c0BTNMu36DEGv2ohZx2IDOJsg1F/vie
w. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023.
Dengan membuat makalah ini, mahasiswa diharapkan memahami model asuhan
kebidanan dan fungsi bidan

Makalah Konsep Kebidanan 16

Anda mungkin juga menyukai