i
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmannirahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Gizi Seimbang
Bagi Wanita Hamil ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dari Dosen Pembimbing Retni,
SKM,M.,Gizi, pada Bidang studi Gizi dalam Praktik Kebidanan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana peran dan
fungsi yang harus di lakukan seorang bidan dalam promosi kesehatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
DAFTAR ISI
ii
Cover i
Kata pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsif Gizi 3
B. Factor Yang Mempengaruhi Gizi 4
C. Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan 8
D. Menu Seimbang Untuk Wanita Hamil 10
E. Mempraktikan Menu Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil 14
F. Rumus Menghitung Kebutuhan Kalori Pada Ibu Hamil Dengan Rumus
Harris Benedict 15
G. Angkah Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil 16
H. Angkah Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil 16
I. Menu Gizi Lengkap 17
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18
C. Daftar Pustaka 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan
atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas
bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusna masalah dalam pembuatan materi makalah ini yaitu
1. Prinsip Gizi ?
2. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi ?
3. Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan ?
4. Menu Seimbang Untuk Wanita Hamil ?
5. Mempraktikan Menu Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil ?
6. Rumus Menghitung Kebutuhan Kalori Pada Ibu Hamil Dengan Rumus Harris
Benedict ?
7. Angkah Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil ?
8. Angkah Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil
C. TUJUAN
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Untuk memenuhi tugas dari Dosen Pembimbing (Retni,
SKM,M.,Gizi,)
Sebagai bahan dalam pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP GIZI
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan,
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan
makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih
luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:2)
Makanan ibu hamil harus disesuaikan dengan kebutuhan yaitu makanan yang
seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Pertumbuhan janin pada
trimester I masih lambat sehingga kebutuhan energi untuk pertumbuhan janin
belum begitu besar, tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan, seperti mual,
muntah, dan ngidam. Pertumbuhan janin pada trimester II dan III berlangsung
dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan gizinya.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu
hamil :
a. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu dan pertumbuhan bayi;
b. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral);
c. Dapat menghindarkan pengaruh buruh bagi bayi;
d. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat,
kadar gula darah, dan tekanan darah (Marmi, 2013).
3
Prinsip Gizi Ibu Hamil :
a. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
b. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan baik dan aman
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
d. Mengatasi permasalahan selama kehamilan
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran bayi
4
meningkat sesuai dengan meningkatnya pendidikan seseorang dan
kemampuan ini berhubungan erat dengan sikap seseorang terhadap
pengetahuan yang diserapnya.
Pendidikan ibu adalah pendidikan formal ibu yang terakhir yang
ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi tamat SD, SMP,
SMA dan perguruan tinggi dengan diukur dengan cara dikelompokan
dan dipresentasikan dalam masing-masing klasifikasi. Faktor
pendidikan dapat mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat
pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi
tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan
gizinya. Faktor pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil,
tingkat pendidikan yang lebih tinggi di harapkan pengetahuan dan
informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa
memenuhi asupan gizinya (Supariasa, 2012).
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu perbuatan atau sesuatu yang dilakukan untuk
mencari nafkah guna untuk kehidupan. Ibu yang sedang hamil harus
mengurangi beben kerja yang terlalu berat karena akan memberikan
dampak kurang baik terhadap kehamilanya (Supariasa, 2012).
c. Pendapatan
5
Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang
dapat memenuhi kebutuhan akan makananya terutama untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuh. Tingkat pendapatan dapat
menentukan pola makan. Pendapatan merupakan faktor yang paling
menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin banyak
mempunyai uang mak semakin baik makanan yang diperoleh dengan
kata lain semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula presentase
dari penghasilan tersebut untuk membeli buah, sayuran dan beberapa
jenis bahan makanan lainya.
3. Faktor Biologis
Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari:
1. Usia ibu hamil
Melahirkan anak pada usia yang muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan
ibu. Karena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat
terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih
dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan.
Usia yang paling baik adalah lebih dai 20 tahun dan kurang dari 35
tahun, sehingga di harapkan status gizi ibu lebih baik terhadap jalanya
kehamilan. Setelah mengalami haid pertama, yang rata-rata terjadi
pada usia 13 tahun, seorang perempuan menjalani proses pendewasaan
hingga usia 18 tahun. Pada awal kehamilan, remaja cenderung
mempunyai berat badan kurang dari normal dan
6
paling baik untuk memperoleh hasil yang baik dari kehamilan
(Almatsier, 2011).
2. Jarak kehamilan
Ibu dikatakan sering melahirkan bayi bila jaraknya kurang dari 2
tahun.Penelitian menunjukan bahwa apabila keluarga dapat mengatur
jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan
memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih
sehat disbanding dengan jarak kelahiran di bawah 2 tahun.
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.Ibu
tidak akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya
sendiri (ibu memerlukan energy yang cukup untuk memulihkan
keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali
maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin berikut yang
dikandung. Pengaturan kelahiran merupakan suatu upaya agar setiap
keluarga memahami dan menyadari tentang prinsip keterbatasan
(Hermawan, 2016).
3. Graviditas
Graviditas adalah jumlah kehamilan seorang wanita. Graviditas juga
merupakan faktor yang sanga berpengaruh terhadap hasil konsepsi
perlu di waspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali
atau lebih maka akan di temukan keadaan seperti kesehatan terganggu
(anemia dan kurang gizi) dan kekondoran pada dinding perut dan
dinding rahim (Supariasa, 2012).
Graviditas di klasifikasikan menjadi beberapa yaitu:
1. Primigravida adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan
satu kali dengan janin yang pernah mencapai batas viabilitas,tanpa
mengingat janinnya hidup atau mati pada waktu lahir.
7
2. Multigravida adalah seorang wanita yang telah mengalami dua
atau lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai
batas viabilitas.
3. Grande multigravida adalah seorang wanita yang telah mengalami
lima atau lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin yang telah
mencapai batas viabilitas.
8
Ibu hamil biasanya lebih memperhatikan zat gizi untuk
keluarganya padahal ibu hamil harus lebih serius pada
dirinya dalam penambahan zat gizi demi pertumbuhan dan
perkembangan janin.
b. Status ekonomi
Ekonomi seseorang memengaruhi dalam pemilihan makanan
yang akan dikonsumsi sehari – harinya. Seorang dengan
ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kebutuhan gizi
yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya
pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
c. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan
memengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan
yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup
bagi bayinya.
d. Status Kesehatan
Status kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Seorang ibu yang dalam keadaan sakit
otomatis aan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan
ibu yang dalam keadaan sehat.
e. Aktifitas
Seseorang dengan gerak yang aktif memerlukan energi yang
lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk diam. Setiap
aktifitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak
aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan
juga semakin banyak.
f. Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan
menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya
9
dapat berjalan lancar. Pada trimester I harus ada
penambahan berat badan meskipun ibu hamil dalam
kondisi mual dan muntah yang tidak karuan.
g. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang
sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi
yang diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang
banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan
janin yang dikandung.
10
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam
pengaturan menu selama hamil
11
mineral
1 porsi nasi (100 gram) Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang
(210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mie
basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210
gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong
besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
12
1 potong sedang ikan 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri
(40 gram) kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40
gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur
ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram),
10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya
1 mangkuk (100 gram) Buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu
sayuran siam, sawi, terong dan lainnya.
1 potong buah 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50
gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar
melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180
gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing
(140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah
mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80
gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air
sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah
sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah
sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
2 potong sedang tempe Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil
(50 gram) (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5
sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok
makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan
kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang
mete (15 gram), dan lainnya.
1 gelas susu sapi (20 cc) 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt
non fat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan
lainnya.
Minyak kelapa 1 avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa
sendok the (5 gram) (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram),
1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
13
E. MEMPRAKTIKKAN MENU GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL
Asupan nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam kehamilan.
Jika kebutuhan gizi ibu hamil tidak tercukupi, maka berat badan ibu
dan janin akan susah bertambah. Kondisi ini bisa menimbulkan
berbagai masalah bagi kesehatan ibu maupun janin.
Berikut cara mempraktikkan menu gizi seimbang ibu hamil :
1. Sarapan pagi: Pilihan makanan tinggi protein & karbohidrat untuk
memberi energi pada tubuh.
a. Oatmeal; campurkan aneka buah atau butiran jagung di dalam sup
oatmeal Anda.
b. Roti. Dalam 100 gram roti memberikan energi, karbohidrat, protein,
kalsium, fosfor dan besi.
c. Pancake; tuang saus karamel rendah gula diatasnya.
d. Susu/air mineral sebagai sumber energi dan mencegah dehidrasi.
2. Makan Siang: Pilihan makanan tinggi serat & karbohidrat untuk
mempertahankan energi, serta berkalori rendah untuk menghindari rasa
kenyang berlebihan.
a. Sayuran dalam sup.
b. Nasi merah: Kandungan gulanya lebih sedikit dibandingkan nasi putih,
nasi merah tidak akan membuat Anda merasa kekenyangan dan
mengantuk.
c. Tempe/kacang – kacangan.
d. Daging ayam/sapi, yang mengandung protein, energi, serta vitamin B
12.
e. Air mineral.
3. Makan Malam: Pilihan makanan mengandung karbohidrat, protein rendah
lemak, vitamin, serta mineral. (Baca: Aturan Makan Malam Sebelum
Tidur)
14
a. Sereal/susu gandum; tidak mengandung gula yang dapat
meningkatkan kadar gula darah saat beristirahat.
b. Nasi merah secukupnya.
c. Ikan kaya protein.
d. Buah – buahan.
e. Air mineral.
15
J. ANGKAH KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL
16
L. MENU GIZI LENGKAP
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan
atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas
bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga.
B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca. Kami ucapkan terima kasih terhadap semua
pihak yang sudah berpartisipasi didalam pembuatan makalah ini sehingga bisa
diselesaikan tepat pada waktunya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Denok. (2014) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu hamil di Rumah
Bersalin Indarwati Jatinom Klaten. Naskah Publikasi.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
KIA, Jakarta, hal. 24-26
19